XII MIPA 4
SMAN 2 KOTABUMI
TAHUN AJARAN 2019-2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt dan selawat beriring salam semoga tercurahkan kepada rasul-
NYA, yang di utus sebagai rahmat seluruh alam juga kepada keluarga dan sahabatnya.
Menuntun ilmu adalah wajib hukumnya bagi seluruh umat manusia dengan akal pikirannya
senantiasa untuk mencari rahasia yang tersembunyi di belakang kenyataan yang ada di dunia
ini,untuk itu kita di harapkan mampu mengembangkan pemahaman terhadap pembelajaran
biologi yang di dalam nya mencakup konsep-konsep dasar dalam pengkajian berbagai
fenomena dan permasalahan yang ditemukan di dalam kehidupan nyata masyarakat.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga laporan praktikum ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya. Penulis menyadari
laporan praktikum ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan praktikum ini.
Akhirnya penulis dengan kerendahan hati meminta maaf jika terdapat kesalahan dalam
penulisan atau penguraian laporan praktikum ini dengan harapan dapat diterima bagi
pembaca sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
BAB. 1 PENDAHULUAN
BAB. 3 PEMBAHASAN
B. Pembahasan ...................................................................................................
BAB. 4 PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................................................VIII
B. Saran ......................................................................................................IX
A. Latar belakang
Metabolisme berasal dari kata metabole (yunani) yang berarti berubah.keseluruhan proses
kimiawi suatu organisme disebut metabolisme metabolisme merupakan aktivitas hidup yang
selalu terjadi pada setiap sel hidup. Metabolisme dapat digolongkan menjadi dua, yakni
proses penyusunan yang disebut anabolisme dan proses pembongkaran yang disebut
katabolisme.perubahan – perubahan yang terjadi pada proses anabolisme dan katabolisme
daapat di percepat dengan suatu zat yang di sebut enzim.
Enzim merupakan senyawa yang dibentuk secara alamiah oleh tubuh organisme. Enzim
ini memiliki peranan dalam membantu proses penting di dalam tubuh organisme tersebut.
Salah satu jenis enzim yang memiliki peranan yang cukup penting adalah enzim katalase.
Enzim ini berperan dalam mengurai H2O2 atau Hidrogen Peroksida yang apabila tidak
diurai akan menjadi senyawa beracun.Lebih lanjut tentang enzim katalase.Dengan adanya
enzim katalase senywa hidrogen peroksida (H2O2) Dapat di urai menjadi air (H2O) Dan
oksigen (O2) Yang tidak berbahaya. cara kerja yang dilakukan enzim katalase adalah
sebagai berikut : molekul selalu bergerak dan saling bertumbukan satu sama lain nya.jika
ada molekul substarat menumbuk melekul enzim yang tepat maka akan menempel pada
enzim. Tempat menempelnya molekul substrat tersebut di sebut juga dengan sisi aktif.
Kemudian terjadi reaksi dan terbentuk molekul produk.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam pembuatan laporan penelitian kali ini yaitu:
C. Tujuan Penelitian
D. Metode Penulisan
metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ini adalah metode
Pengamatan , dan literature.
BAB II
LANDASAN TEORI dan METODE PENELITIAN
A. Landasan Teori
A. Enzim
Metabolisme sangat bergantung pada enzim. Enzim berperan sebagai pemercepat reaksi
metabolisme di dalam tubuh mahkluk hidup, tetapi enzim tidak ikut bereaksi.
Struktur enzim
Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino. Kebanyakan enzim
berukuran lebih besar dari substratnya.akan tetapi,hanya daerah tertentu dari molekul enzim
tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang disebut dengan sisi aktif (active
side)
Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein
dan bagain bukan protein.
1. Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam – asam amino. Bagian protein bersifat
labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.
2. Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang aktif. Gugus
prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga,
zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa – senyawa kompleks disebut konenzim,
misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin, riboflavin, asam pantotenat, niasin, piridoksin,
biotin, asam folat, dan kobalamin.
2. Teori induced fit Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya induksi
molekul substrat terhadap molekul enzim. Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat fleksibel
dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur substrat. Ketika substrat akan terinduksi
dan kemudian mengubah bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif
yang semula tidak cocok menjadi cocok (fit). Kemidian terjadi pengikatan substrat oleh
enzim, yang selanjutnya substrat diubah menjadi produk. Produk kemudian dilepaskan dan
enzim kembali pada keadaan semula, siap untuk mengikat substrat baru.
Hipotesa
Karena enzim katalase terbentuk atas senyawa protein, maka enzim ini juga memiliki ciri –
ciri yang sama dengan protein. Kerja enzim akan sangat dipengaruhi oleh suhu dan derajat
keasaman lingkungannya.
B. Enzim Katalase
Enzim merupakan senyawa yang dibentuk secara alamiah oleh tubuh organisme. Enzim ini
memiliki peranan dalam membantu proses penting di dalam tubuh organisme tersebut. Dalam
lingkup ilmu pengetahuan, enzim diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis. Pengelompokkan
ini didasarkan pada beberapa hal antara lain fungsi biologis enzim, susunan gugus enzim,
tingkat kelarutan serta struktur 3 dimensi enzim itu sendiri. Salah satu jenis enzim yang
memiliki peranan yang cukup penting adalah enzim katalase. Enzim ini berperan dalam
mengurai H2O2 atau Hidrogen Peroksida yang apabila tidak diurai akan menjadi senyawa
beracun.Lebih lanjut tentang enzim katalase, silahkan simak uraian berikut ini.
B. Hati
Hati adalah sebuah kelenjar terbesar dan kompleks dalam tubuh, berwarna merah kecoklatan,
yang mempunyai berbagai macam fungsi, termasuk perannya dalam membantu pencernaan
makanan dan metabolisme zat gizi dalam system pencernaan.
Hati manusia dewasa normal memiliki massa sekitar 1,4 Kg atau sekitar 2.5% dari massa
tubuh. Letaknya berada di bagian teratas rongga abdominal, disebelah kanan, dibawah
diagfragma dan menempati hampir seluruh bagian dari hypocondrium kanan dan sebagian
epigastrium abdomen. Permukaan atas berbentuk cembung dan berada dibawah diafragma,
permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan fisura transverses. Permukaannya
dilapisi pembuluh darah yang keluar masuk hati. Secara fisiologis, fungsi utama dari hati
adalah:
C. Air
Air merupakan substansi kimia H2O: satu melekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang
terikat dengan kovalen pada satu atom oksigen. Air berbentuk tidak berwarna tidak berasa
dan serta tidak berbau dalam keadaan standar
Air adalah unsur penting dalam pertumbuhan karena tidak mungkin tumbuhan dapat tumbuh
dan berkembang tanpa memerlukan air.fungsi air bagi tumbuhan adalah sebagai berikut:
1. Fotosintesis
2. Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis
3. Sebagai pelarut inti sel dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
4. Menentukan proses transportasi untuk hara yang ada di dalam tanah
5. Berperan sebagai metabolisme sel
D. Larutan –larutan yang digunakan di dalam praktikum
a. larutan Asam klorida (HCL)
Hidrogen klorida (HCl) adalah asam monoprotik, yang berarti bahwa ia dapat berdisosiasi
melepaskan satu H+ hanya sekali. Dalam larutan asam klorida, H+ ini bergabung dengan
molekul air membentuk ion , H3O+:[8][9]
HCl + H2O → H3O+ + Cl−
Ion lain yang terbentuk adalah ion klorida, Cl−. Asam klorida oleh karenanya dapat
digunakan untuk membuat garam klorida, seperti natrium klorida. Asam klorida adalah
karena ia berdisosiasi penuh dalam air.[8][9]
Asam monoprotik memiliki satu , Ka, yang mengindikasikan tingkat disosiasi zat tersebut
dalam air. Untuk asam kuat seperti HCl, nilai Ka cukup besar. Beberapa usaha perhitungan
teoritis telah dilakukan untuk menghitung nilai KaHCl.[10] Ketika garam klorida seperti
NaCl ditambahkan ke larutan HCl, ia tidak akan mengubah pH larutan secara signifikan. Hal
ini mengindikasikan bahwa Cl− adalah yang sangat lemah dan HCl secara penuh berdisosiasi
dalam larutan tersebut. Untuk larutan asam klorida yang kuat, asumsi bahwa molaritas H+
sama dengan molaritas HCl cukuplah baik, dengan ketepatan mencapai empat digit angka
bermakna.
Dari tujuh asam mineral kuat dalam kimia, asam klorida merupakan asam monoprotik yang
paling sulit menjalani reaksi redoks. Ia juga merupakan asam kuat yang paling tidak
berbahaya untuk ditangani dibandingkan dengan asam kuat lainnya. Walaupun asam, ia
mengandung ion klorida yang tidak reaktif dan tidak beracun. Asam klorida dalam
konsentrasi
menengah cukup stabil untuk disimpan dan terus mempertahankan konsentrasinya. Oleh
karena alasan inilah, asam klorida merupakan reagen pengasam yang sangat baik.
Asam klorida merupakan asam pilihan dalamtitrasi untuk menentukan jumlah basa. Asam
yang lebih kuat akan memberikan hasil yang lebih baik oleh karena titik akhir yang jelas.
Asam klorida azeotropik (kira-kira 20,2%) dapat.
B. Larutan hidrogen peroksida (H2O2)
Hidrogen peroksida (H2O2) adalah cairan bening , agak lebih kental daripada air, yang
merupakan oksidator kuat.
Senyawa ini ditemukan oleh Louis Jacques Thenard di tahun 1818. Sebagai bahan kimia
anorganik dalam bidang industri, teknologi yang digunakan untuk Hidrogen Peroksida adalah
auto oksidasi Anthraquinone. Dengan ciri khasnya yang berbau khas keasaman dan mudah
larut dalam air, dalam kondisi normal (ambient) kondisinya sangat stabil dengan laju
dekomposisi kira-kira kurang dari 1% per tahun. Salah satu keunggulan Hidrogen Peroksida
dibandingkan dengan oksidator yang lain adalah sifatnya yang ramah lingkungan karena
tidak meninggalkan residu yang berbahaya. Kekuatan oksidatornya pun dapat diatur sesuai
dengan kebutuhan.
Hipotesis
1. Dari Pengamatan Yang dilakukan Maka dapat dituliskan Persamaan Reaksi kimia yang
terjadi adalah sebagai berikut :
Tabung A : Katalase + HCl + 2H2O2 → 2H2O + 2O2+HCl
Tabung B : Katalase + NaOH + 2H2O2 → 2H2O + 2O2+NaOH
Tabung C : Katalase + air panas + 2H2O2 →2 H2O + O2
Tabung D : Katalase + air dingin +2H2O2 → 2H2O + O2
Tabung E : Katalase + 2H2O2 → 2H2O + O2
2. Ketika ekstrak hati ayam dicampurkan dengan H2O2 (Hidrogen Peroksida) maka akan
terbentuk reaksi berupa gelembung-gelembung pada tabung reaksi, hal tersebut menandakan
bahwa enzim katalase yang terdapat dalam hati ayam dapat mengubah H2O2 menjadi H2O.
3. Enzim katalase dapat bekerja optimal pada pH netral ( 7 ) sampai pH basa lemah
Suhu optimal agar enzim katalase dapat bekerja dengan baik adalah pada suhu ruangan (25-
30 °C)
4. Konsentrasi hati ayam dan larutan H2O2 sangat berpengaruh terhadap kerja enzim katalase.
BAB III
HASIL PENGAMATAN dan PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamantan
Tabel
Gelembung
TABUNG
A. Asam ++
B. Basa ++
C. Dipanaskan -
D. Direndam es +++
E. Netral +++
Keteranagan :
+++ = Banyak gelembung
++ = Sedikit gelembung
+ = Gelembung sangat sedikit/tidak ada gelembung
Grafik
Berdasarkan data pada tabel di atas didapat grafik sebagai berikut:
B. Pembahasan
A. PENGARUH ENZIM KATALASE TERHADAP H2O2
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim
mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu. Sebagai contoh
enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai
berikut :
2H2O2 à 2H2O + O2
Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan. Percobaan ini dilakukan dengan
menggunakan hati ayam. Hati ayam digunakan karena banyak mengandung enzim
katalase. Kemudian semua itu dibuat ekstrak. Yang terjadi pada ekstrak saat diberi
perlakuan adalah sebagai berikut :
Pada Hati + HCL + H2O2
Pada tabung reaski A kami menggunakan tambahan HCL yang dimaksudkan agar
keaadaan hati menjadi terlalu asam. Dan dalam hasil pengamatan dapat dilihat bahwa
tidak jauh berbeda hasilnya dari percobaan Hati + H2O2 yang berfungsi sebagai
pembanding akan tetapi yang terjadi hanya ada sedikit gelembung itu membuktikan
bahwa dalam bekerja hati tidak dapat mengubah secara sempurna dari H2O2 menjadi H2O
( air ) dan tidak adanya penguraian dari H 2O2 menjadi O2.Dan membuktikan bahwa pada
keadaan yang terlalu asam yaitu dengan ditambahnya HCL enzim tidak dapat bekerja
secara optimal.
Pada Hati + NaOH + H2O2
Pada tabung reaksi B kali ini Hati dengan H2O2 ditambah lagi dengan
NaOH.Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat Hati dalam keadaan
terlalu basa. Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung udara yang
sedang,itu membuktikan bahwa tidak terjadi penguraaian yang sempurna dari H2O2
menjadi H2O ( air ) . Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja
secara optimal dalam kondisi yang terlalu basa.
Pada Hati ( direbus ) + H2O2
Pada tabung reaksi C ekstrak hati direbus terlebih dahulu kemudian setelah itu
ditambah dengan H2O2 .Dan yang terjadi gelembung muncul hanya sedikit sekali bahkan
hampir tidak ada. Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase yang
terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan
O2. Itu membuktikan juga bahwa dimana enzim katalase tidak akan bekerja secara
optimal pada suhu tinggi.karena kita ketahui bahwa enzim katalase akan bekerja pada
suhu netral
Pada Hati ( didinginkan ) + H2O2
Pada tabung reaksi D ini berbanding terbalik dengan percobaan ketiga sebelumnya
tadi karena ekstrak hati didinginkan terlebih dahulu setelah itu ditambah dengan H2O2
mendapatkan hasil terlihat keadaan gelembung yang sangat sedang. Itu membuktikan
juga bahwa dimana enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu
tinggi.karena kita ketahui bahwa enzim katalase akan bekerja pada suhu netral akan tetapi
jika suhu sedikit dinggin ternyata hasilnya juga kurang optimal yaitu kurang banyaknya
gelembung yang dihasilkan.
Pada Hati + H2O2( hidrogen peroksida )
Pada tabung reaksi E, Saat hati diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang
banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam
mengubah H2O2 menjadi H2O ( air ). Hal ini membuktikan bahwa H 2O2 juga diuraikan
menjadi oksigen ( O2 ) .Dan itu membuktikan bahwa di dalam hati mengandung enzim
katalase.dalam percobaan hati + H2O2 terjadi kejadian gelembung yang sangat banyak
karena di dalam hati mengandung enzim katalase yang berguna untuk menetralkan racun.
Dalam Percobaan yang dilakukan membuktikan bahwa kinerja enzim katalae yang terdapat
dalam hati ayam dapat dipengaruhi oleh suhu dan toingkat keasaman (pH)
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat. Sebagian
besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH =
±7). Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas
enzim dengan cepat.
D. SUHU
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Hal ini disebabkan karena
enzim memiliki sifat termolabil (tidak tahan panas). Protein akan mengental atau mengalami
koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas). Peningkatan suhu diatas suhu optimum
menyebabkan putusnya ikatan hydrogen dan ikatan lain yang merangkai molekul enzim,
sehingga enzim mengalami denaturasi. Denaturasi adalah rusaknya bentuk tiga dimensi
enzim yang menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan substratnya.
2. Suhu
Enzim katalase bekerja lebih efisien di suhu optimal (37oC ). Enzim menjadi rusak
bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Protein akan mengental atau mengalami
koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas)
4. Inhibitor enzim
Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh inhibitor
berupa zat kimia tertentu. Pada konsentrasi substrat yang rendah akan terlihat
dampak inhibitor terhadap laju reaksi.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
• Suhu: dimana enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi.karena
enzim katalase akan bekerja pada suhu netral.
• Begitu pula faktor pH. Enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral.
Konsentrasi enzim.Pada umumnya konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepata
reaksi.
•Enzim katalase berperan menguraikan racun dari H2O2 menjadi H2O dan O2
2H2O2 à 2H2O + O2
•Enzim katalase dapat bekerja secara optimal pada suhu rung (37 °C) dan pH netral (7).
SARAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat kami sarankan bahwa dalam pengerjaan
penelitian kali ini diperlukan kerjasama antara anggota dalam satu kelompok agar proses
penelitian dapat berlangsung dengan cepat, Tepat dan teratur. Selain itu, ketika ekstrak hati
dimasukkan dalam tabung, hendaknya ekstrak hati yang dimasukkan sama ukurannya agar
hasil penelitian bisa sesuai dengan harapan.
DAFTAR PUSTAKA
Suhara. 2009. Dasar-Dasar Biokimia. Bandung: Prima Press
Campbell, jwrence G. Mitchell Neil A. 2004. Biologi edisi 5 jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Dewanti, Ayu.2009. Laporan Biologi Enzim Katalase. Diambil tanggal 21 September 2012
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120920072707AAwYTBy
http://www.scribd.com/doc/52759785/ENzim-ktalaSE
http://www.satrioelang.science/2015/08/laporan.praktikum.percobaan.enzim.katalase.html
http://www.webshared.net/2015/08/laporan-praktikum-percobaan-enzim-katalase.html