Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Hasil Percobaan
Biologi dengan judul “ENZIM KATALASE”.

Penyusunan makalah ini semaksimal mungkin kami upayakan. Namun tidak lepas
dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi
penyusunan bahasa dan aspek lainnya.

Akhir kata kami sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat di-
ambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk menge-
tahui lebih dalam tentang fakultas ini.

Cirebon, 16 Agustus 2017

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar...........................................................................................................................2

Daftar isi....................................................................................................................................3

Bab 1

Pendahuluan...............................................................................................................................5

1.1 Latar belakang.........................................................................................................5


1.2 Rumusan masalah....................................................................................................5
1.3 Tujuan......................................................................................................................5
1.4 Manfaat penelitian...................................................................................................5
1.5 Hipotesis..................................................................................................................6
1.6 Variebel...................................................................................................................6

Bab 2

Tujuan Pustaka..........................................................................................................................7

2.1 landasan teori..........................................................................................................7

Bab 3

Metode Penelitian.....................................................................................................................9

3.1 Alat dan bahan........................................................................................................9

3.2 Waktu dan tempat pelaksanaan..............................................................................9

3.3 Cara kerja................................................................................................................9

3.4 Cara Pengambilan data..........................................................................................10

Bab 4

Hasil dan Pembahasan.............................................................................................................11

4.1 Tabel hasil penelitian.............................................................................................11

4.2 Grafik hasil penelitian............................................................................................11

4.3 Analisis hasil penelitian.........................................................................................12

Bab 5

Penutup…………………………………………………………………………………….....13

5.1 Kesimpulan............................................................................................................13

3
5.2 Saran................................................................................................................13

Daftar Pustaka...................................................................................................................14

Lampiran-lampiran............................................................................................................15

Pertanyaan dan pembahasan soal......................................................................................17

4
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki biokatalisator yang disebut
dengan enzim. Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme yang
terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein. Di dalam sel, en-
zim diproduksi oleh organel badan mikro peroksisok. Enzim merupakan zat yang mem-
bantu semua kegiatan yang dilakukan sel. Enzim mempunyai dua fungsi pokok yaitu
mempercepat reaksi tetapi tidak ikut bereaksi dan mengatur sejumlah reaksi yang ber-
beda-beda dalam waktu yang sama.
Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidrogen Peroksida (H2O2) yang
memiliki sifat oksidator kuat dan merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk
pada proses pencernaan makanan. Dengan adanya enzim katalase, senyawa Hidrogen
Peroksida (H2O2) dapat diuraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berba-
haya ditandai dengan timbulnya gelembung.
Ada tidaknya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap. Se-
dangkan menyala atau tidaknya bara merupakan indikator adanya gas oksigen dalam ta-
bung tersebut. Enzim katalase yang dihasilkan peroksisom pada hati akan mengalami de-
naturasi (kerusakan) pada suhu yang tinggi ataupun pada suasana asam dan basa. Enzim
katalase bekerja secara optimal pada suhu kamar (±30C) dan suasana netral. Hal ini
dapat dilihat pada suasana asam, basa, dan suhu tinggi, laju reaksi menjadi sangat lam-
bat. Bahkan terhenti sama sekali. Indikasinya adalah sedikitnya gelembung yang-
dihasilkan dan bara api tidak menyala. Sedangkan pada suhu normal dan pH netral,
reaksi berjalan dengan lancar.
Cara kerja yang dilakukan enzim yaitumolekul selalu bergerak dan saling bertum-
bukan satu sama lainnya. Jika ada molekul substrat menumbuk molekul enzim yang tepat
maka akan menempel pada enzim. Tempat menempelnya molekul substrat tersebut dise-
but dengan sisi aktif. Kemudian terjadi reaksi dan terbentuk molekul produk.
Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Keinginan kami un-
tuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim, dan memenuhi tugas bi-
ologi, merupakan suatu motivasi kami untuk melakukan praktikum sederhana dengan
menggunakan enzim katalase yang berasal dariekstrak hati dan jantung ayam.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimanakah faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase?

1.3 Tujuan
Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase.

1.4 Manfaat Penelitian·


Dapat mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase.

5
1.5 Hipotesis
Karena enzim katalase terbentuk atas senyawa protein, maka enzim ini juga memiliki ciri-
ciri yang sama dengan protein. Kerja enzim akan sangat dipengaruhi oleh faktor suhu,
konsentrasi enzim. dan derajat keasaman lingkungannya.
Enzim katalase berpengaruh terhadap penguraian racun H2O2
https://notechaca.wixsite.com/firarizqyagfa/single-post/2016/10/15/LAPORAN-
PRAKTIKUM-BIOLOGI-KERJA-ENZIM-KATALASE

1.6 Variebel
Variabel bebas:
- Hati ayam
- Konsentrasi HCL
- Konsentrasi NaOH
- Konsentrasi suhu
Variabel terikat: munculnya gelembung gas dan nyala api
Variabel kontrol: konsentrasi H2O2

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam-asam amino. Kebanyakan enzim
berukuran lebih besar dari substratnya. Akan tetapi, hanya daerah tertentu dari molekul enzim
tersebut yang berikatan dengan substart, yaitu di bagian yang disebut sisi aktif. Beberapa enzim
memerlukan komponen nonprotein yang disebut gugus prostetik agar dapat bekerja dalam
suatu reaksi. Enzim yang lengkap tersebut disebut holoezim.
Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian
protein dan bagian bukan protein. Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam amino.
Bagian protein bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.
Bagian yang bukan protein disebut gugus prostetik, yaitu gugusan yang aktif. Gugus prostetik
yang berasal dari molekul anorganik disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga, zink. Gugus
prostetik yang terdiri dari senyawa organik kompleks disebut koenzim, misalnya NADH,
FADH, koenzim A, tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), asam pantotenat (vitamin
B5), niasin (asam nikotinat), piridoksin (vitamin B6), dan biotin.
Katalase adalah enzim yang dapat menguraikan hidrogen peroksida (H2O2) yang tidak
baik bagi tubuh makhluk hidup menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang sama sekali tidak
berbahaya. Selain itu, enzim ini di dalam tubuh manusia juga menguraikan zat-zat oksidatif
lainnya seperti fenol, asam format, maupun alkohol yang juga berbahaya bagi tubuh manusia.
Katalase terdapat hampir di semua makhluk hidup. Enzim ini diproduksi oleh sel di bagian
badan mikro, yaitu Perioksisom. Bagi sel, enzim ini adalah bodyguard yang melindungi bagian
dalam sel dari kondisi oksidatif yang bagi kebanyakan orgnisme ekuivalen dengan kerusakan.
Enzim katalase dari mamalia hanya dapat berfungsi di antara suhu 37 - 40 . Jika suhu
terlalu rendah, maka enzim ini akan berhenti bekerja, tetapi tidak mengalami kerusakan dan
akan bekerja kembali jika suhu telah normal. Jika suhu terlalu tinggi, enzim ini akan mengalami
denaturasi sehingga tidak dapat dipakai kembali.
Reaksi-reaksi yang berlangsung didalam tubuh makhluk hidup terjadi pada suhu 270
C, misalnya pada tumbuhan dan pada tubuh hewan berdarah dingin; atau pada suhu 370,
misalnya pada tubuh hewan berdarah panas. Pada suhu tersebut proses oksidasi akan berjalan
lambat. Agar reaksi-reaksi berjalan lebih cepat diperlukan katalisator. Katalisator adalah zat
yang mempercepat reaksi tetapi zat tersebut tidak ikut bereaksi. Katalisator didalam sel
makhluk hidup disebut biokatalisator atau enzim.
Pada umumnya, pH optimum enzim berkisar antara 6-8. Namun, beberapa
pengecualian dapat terjadi. Contohnya pada lambung manusia, pepsin akan bekerja optimum
pada pH 2. Perubahan pH yang cukup tajam juga dapat menyebabkan enzim mengalami
denaturasi.
 Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah
kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat
ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa
senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, serta asam urat dengan
memanfaatkan nitrogen yang berasal dari asam amino.
Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi. Lobus hati
terbentuk dari sel parenkimal dansel non-parenkimal. Sel parenkimal pada hati
disebut hepatosit, menempati sekitar 80% volume hati dan melakukan berbagai fungsi utama
hati. 40% sel hati terdapat pada lobus sinusoidal. Hepatosit merupakan sel endodermal yang
terstimulasi oleh jaringan mesenkimal secara terus-menerus pada saat embrio hingga
berkembang menjadi sel parenkimal. Selama masa tersebut, terjadi

7
peningkatan transkripsi mRNA albumin sebagai stimulan proliferasi dan diferensiasi sel
endodermal menjadi hepatosit.
 Manfaat Hati Ayam Bagi Kesehatan
Hati ayam termasuk dalam golongan jerohan yang dihindari karena kadar kolesterolnya
tinggi, bagi yang punya masalah dengan kolesterol. Namun di sisi lain hati bermanfaat bagi
kesehatan, karena banyak mengandung zat besi, folate dan zinc.
Mengkonsumsi hati dapat menghindari anemia dan membantu secara cepat jika
kekurangan atau kehilangan darah. Hati ayam juga membantu sistem kekebalan tubuh, karena
kandungan protein dan mineralnya tinggi. Karena kaya akan zat besi, folate dan vitamin B12,
hati ayam sangat mudah diserap dan membuat butir darah merah. Maka hati sangat baik untuk
mencegah anemia serta memulihkan kekurangan darah setelah operasi. Selain itu hati ayam
kaya akan zinc (seng) yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan mempertahankan
kekebalan tubuh, maka baik untuk mereka yang tidak nafsu makan.
Mereka yang telah berusia lanjut, atau sedang sakit dan sangat membutuhkan zinc
dalam jumlah banyak, dianjurkan makan hati ayam. Bayi yang sudah makan nasi tim perlu
diberi hati ayam, mengingat manfaatnya untuk kekebalan. Untuk orang dewasa,
mengkonsumsi hati ayam seminggu sekali dapat membantu mencegah anemia dan berguna
dalam pembentukan sel darah merah. Tentunya pola konsumsi gizi seimbang perlu
dipertahankan untuk menghindari kekurangan atau kelebihan zat gizi yang berpengaruh pada
kesehatan pada umumnya.
 Jantung
Jantung adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat
pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti
berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu
organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah.

8
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

Alat:

 Rak dan tabung reaksi 10 buah


 Pipet tetes
 Gelas beker 2 buah
 Termometer
 Kertas pH meter
 Lidi yang dipotong ±25 cm
 Kertas tisu
 Kertas Koran 1 lembar
 Lilin dan korek api

Bahan:
 Ekstrak hati segar, yaitu hati ayam segar yang dihaluskan(diblender) menjadi seperti
bubur
 Air panas
 Es batu
 H₂O₂ 30%
 HCL 5 M DAN NaOH 5 M

3.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian


Waktu : penelitian dilakukan selama 2 jam pada Selasa, 15 Agustus 2017
Tempat : Laboratorium Biologi SMAN 1 Palimanan

3.3 Cara Kerja


1. Letakkan kertas koran di atas meja percobaan sebagai alas.
2. Masukkan ekstrak hati ke dalam tabung reaksi A, B, C, D, dan E (masing-masing
setinggi 2,0 cm tabung reaksi).
3. Tambahkan HCL sebanyak 10 tetes ke dalam tabung reaksi B, kemudian ukur pH
larutan.
4. Tambahkan NaOH sebanyak 10 tetes ke dalam tabung reaksi C, kemudian ukur
pH larutan.
5. Letakkan tabung reaksi D ke dalam gelas beker yang berisi air panas, kemudian
ukur suhunya.
6. Letakkan tabung reaksi E ke dalam gelas beker yang berisi es batu, kemudian
ukur suhunya.

9
7. Siapkan larutan H₂O₂ pada tabung reaksi I, II, III, IV, V (masing-masing setinggi
2,0 cm tabung reaksi). Perhatian: Hindarkan kulit Anda dari larutan dan busa
H₂O₂ karena dapat menyebabkan iritasi dan rasa gatal.
8. Tuangkan H₂O₂ dari tabung reaksi I ke dalam ekstrak hati pada tabung reaksi A
dan segera lakukan uji gelembung gas dengan menggunakan lidi yang membara.
9. Dengan langkah yang sama, lakukan untuk tabung reaksi II terhadap B, III ter-
hadap C, IV terhadap D, dan V terhadap E.
10. Catatlah hasil pengamatan Anda ke dalam tabel.
11. Setelah kegiatan selesai, cucilah rak dan tabung reaksi dengan menggunakan
sabun.

3.4 Cara Pengambilan Data

Pada waktu mereaksikannya, kita memegang tabung reaksi dengan penjepit dan
mengamati pembentukan gelembung gas kemudian memasukkan bara api pada tabung
tersebut.

10
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tabel Hasil Penelitian

Tabung Perlakuan Percobaan Kondisi Gelembung Nyala Bara Keterangan


Gas Api
A Hati + H₂O₂ Netral ++++ ++++
B Hati + HCL + H₂O₂ Asam
+ -
(pH=.....)
C Hati + NaOH + H₂O₂ Basa
++ +
(pH=.....)
D Hati + H₂O₂ (dalam Panas
+ -
air panas) (.....°C)
E Hati + H₂O₂ (dalam es Dingin
++++ ++++
batu) (.....°C)
Keterangan:

++++ = gelembung gas banyak sekali/nyala bara api besar sekali

+++ = gelembung gas banyak /nyala bara api besar

++ = gelembung gas sedang/nyala bara api sedang

+ = gelembung gas sedikit/nyala bara api kecil

- = gelembung gas tidak ada/nyala bara api tidak ada

4.2 Diagram Hasil Penelitian

++++

+++
++

netral HCL NaOH Air Panas Air Dingin


Banyaknya gelembung nyala api

11
4.3 Analisis Hasil Penelitian

Ekstrak ditambah H2O2 (hidrogen peroksida)

Saat ekstrak diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini
membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati telah terjadi
reaksi H2O2 menjadi H2O (air) yang terlihat pada lapisan di atas hati ayam pada tabung
reaksi, sedangkan pada saat dimasukkan bara api lidi, timbul nyala api. Hal ini
membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen (O2), hal ini dapat dilihat
melalui gelembung udara yang dihasilkan, gelembung tersebut terdapat gas O2 sehingga
pada saat memasukkan bara api lidi menyebabkan bara tersebut menyala

Ekstrak ditambah NaOH dan H2O2

Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam


keadaan basa. Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung udara yang
sedang, saat bara api dimasukkan ke dalamnya nyala api redup. Hal ini membuktikan
bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi terlalu basa.

Ekstrak ditambah HCl dan H2O2

Pertambahan HCl disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan


asam. Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung udara sedang ketika
dimasukkan bara api ke dalamnya juga hanya ada bara api.

Ekstrak dididihkan kemudian ditambah H2O2

Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H2O2, ternyata timbul gelembung udara
yang sangat sedikit dan saat bara api dimasukkan ke dalamnya juga tidak timbul nyala
api. Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak
telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.

Ekstrak dimasukkan kedalam Es di tambah H2O2

Ekstrak yang dimasukkan kedalam es kemudian ditambah H2O2, ternyata


menimbulkan gelembung udara sangat banyak saat bara api di masukkan ke dalamnya,
dan juga menimbulkan nyala api terang.

12
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa enzim kata-
lase berperan dalam menguraikan racun dari H₂O₂ menjadi H₂O dan O₂.

Aktivitas Enzim dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.

- Suhu, dimana enzim katalase tidak akan bekerja optimal pada suhu tinggi. karena kita
ketahui bahwa enzim katalase akan bekerja pada suhu netral.
- Semakin besar konsentrasi enzim katalase, maka semakin banyak molekul substrat
yang dapat dipecahkan.

Enzim katalase juga terdapat didalam organel selain hati yaitu jantung·

Semua organ dalam tubuh mengandung enzim katalase yang konsentrasi terbesarnya ter-
dapat di hati dan dengan adanya enzim katalase yang terdapat dalam sel akan men-
guraikan peroksida air ini sehingga tidak merugikan sel.

5.2 Saran·
Sebaiknya bahan-bahan yang akan digunakan disediakan terlebih dahulu sebelum prak-
tikum, agar praktikum dapat berjalan dengan lancar.·Lebih teliti dalam mengamati
gelembung dan nyala api yang muncul.

13
DAFTAR PUSTAKA
https://notechaca.wixsite.com/firarizqyagfa/single-post/2016/10/15/LAPORAN-
PRAKTIKUM-BIOLOGI-KERJA-ENZIM-KATALASE

http://www.academia.edu/15301587/Laporan_Praktikum_Percobaan_Enzim_Katalase

https://notechaca.wixsite.com/firarizqyagfa/single-post/2016/10/15/LAPORAN-
PRAKTIKUM-BIOLOGI-KERJA-ENZIM-KATALASE

14
LAMPIRAN

15
16
PERTANYAAN DAN PEMBAHASAN SOAL

1. Dari percobaan yang anda lakukan, tentukan:


a. Variabel manipulasi(bebas)
b. Variabel respon(terikat) dan
c. Variabel kontrol

Jawab:

a. Variabel bebas : HCl, NaOH, dan suhu (dingin dan panas)


b. Variabel terikat : Gelembung gas dan nyala bara api
c. Variabel kontrol : Ekstrak hati, dan H2O2

2. Bandingkan hasil reaksi tabung A,B,C,D dan E. Manakah yang menghasilkan


gelembung paling banyak? Jelaskan alasannya
Jawab:
Gelembung gas paling banyak pada tabung A (Hati + H2O2) dengan kondisi netral.
Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di ekstrak hati ayam men-
gubah H2O2 menjadi air (H2O). Dan enzim katalase tidak dapat bekerja atau bereaksi
secara optimal jika kondisi pH yang terlalu asam atau terlalu basa dan suhu yang ter-
lalu tinggi atau terlalu rendah.

3. Bandingkan hasil reaksi tabung A,B,C,D dan E. Manakah yang menghasilkan


nyala api paling besar? Jelaskan alasannya
Jawab:
Nyala bara api yang paling besar pada tabung A (Hati + H2O2) dengan kondisi netral.
Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen (O2). Enzim
katalase dapat bekerja pada suhu ruangan (normal), dan tidak akan bekerja secara
optimal pada suhu terlalu tinggi atau terlalu rendah dan keadaan terlalu asam atau
terlalu basa.

4. Gas apakah yang dihasilkan dari reaksi tersebut


Jawab:
Gas yang terbentuk adalah O2. Karena enzim katalase berfungsi memecah larutan
H2O2 menjadi air dan gas O2.

5. Bandingkan ukuran rata-rata gelembung gas yang dihasilkan dari tabung


A,B,C,D dan E. Apakah perbedaan ukuran gelembung gas menunjukan
perbedaan kandungan jumlah oksigennya?
Jawab:
Ya, perbedaan ukuran geembung gas pada tabung reaksi menunjukan perbedaan
kandungan jumlah oksigen
Tabung berisikan H2O2 memiliki ukuran gelembung yang besar. Tabung berisikan
NaOH memiliki ukuran gelembung yang kecil. Tabung berisikan H2SO4 memilik
ukuran gelembung yang kecil. Tabung yang berada di dalam air panas memiliki
17
ukuran gelembung yan kecil. Tabung yang berada di dalam es batu memiliki ukuran
gelembung yang kecil.

6. Apakah fungsi enzim katalase yang terdapat dalam ekstrak hati?


Jawab:
Menguraikan hidrogen peroksida yang tidak baik bagi tubuh makhluk hidup menjadi
air dan oksigen yang sama sekali tidak berbahaya. Selain itu, enzim ini di dalam tubuh
manusia juga menguraikan zat-zat oksidatif lainnya seperti fenol, asam format,
maupun alkohol yang juga berbahaya bagi tubuh manusia.

7. Jelaskan faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase


Jawab:
1. tingkat pH = enzim katalase bekerja lebih efisien di pH netral (pH = 7)
2. Suhu = enzim katalase bekerja lebih efisien di suhu ruangan (kurang lebih 25
derajat C)
3. konsentrasi substrat = - dimana jika substrat sedikit, maka kerja enzim tidak
optimal karena hanya sedikit enzim yang sisi aktifnya
ditempeli substrat (tidak semua enzim bekerja karena tidak
ada yang bisa dikerjakan)
- jika substrat banyak (setidaknya hingga semua enzim bisa
bekerja) maka kecepatan reaksi akan mencapai titik
puncaknya (karena merekasemua kerja..)
4. konsentrasi enzim: jika kerja enzim sudah maksimum dan anda ingin menaikkan
kecepatan reaksi lagi, tambahkan enzim (agar yang bisa bekerja lebih banyak)
5. Produk : selama enzim bekerja, produk menimbun, dan jika menimbun, enzim akan
lebih susah menghasilkan produk karena konsentrasi produk sudah di tingkat jenuh
6. adanya inhibitor : yaitu penghambat kerja enzim, dengan mengubah sisi aktif (non
kompetitif) atau menutup sisi aktif enzim (kompetitif) bahkan ada yang merusak
permanen

8. Di dalam sel hidup, dihasilkan hidrogen peroksida(H2O2). Hasil dari bioproses


apakah zat tersebut? Apa akibatnya jika didalam tubuh terdapat banyak H2O2 ?
Jawab:
H2O2 itu hasil metabolisme yang bersifat beracun (biasanya terdapat di karbol, pem-
bersih lantai karena bisa membunuh organisme). Saat enzim2 menghancurkan asam
amino dan asam lemak, akan dihasilkan H2O2 yang sangat banyak. Jadi initinya, H2O2
itu dihasilkan oleh proses metabolisme. Karena H2O2 berbahaya bagi sel tubuh, maka
organel yang namanya Peroksisom menghasilkan enzim Katalase. Enzim ini mengka-
talisis (mempercepat reaksi) H2O2 menjadi H2O dan 1/2 O2 Peroksisom yang
menghasilkan Katalase ini banyak ditemukan di hati(liver). Makanya fungsi utama
hati adalah menetralkan racun.bilantertumpuk banyak dalam tubuh dapat rusak organ
hatinya karena h2o2 bersifat racun karena hydrogen peroksida dapat diubah menjadi
radikal hidroksil yang dapat menyebabkan dasi lipid pada membrane sel sehingga ter-
jadi kerusakan sel apabila hati rusak

18
9. Seelain di dalam sel hati, di manakah enzim katalase dapat ditemukan?
Jawab: Jantung

10. Selain enzim katalase, sebutkan enzim lainnya yang terlibat dalam metabolisme
dan jelaskan fungsinya masing-masing
Jawab:
 Enzim oksidase.
Enzim oksidase berfungsi mempergiat penggabungan O2 dengan suatu
substrat yang pada saat bersamaan juga mereduksikan O2, sehingga terbentuk
H2O.
 Enzim hidrase.
Enzim hidrase berfungsi menambah atau mengurangi air dari suatu
senyawa tanpa menyebabkan terurainya senyawa yang bersangkutan. Contoh:
fumarase, enolase, akonitase.
 Enzim dehidrogenase.
Enzim dehidrogenase berfungsi memindahkan hidrogen dari suatu zat
ke zat yang lain.
 Enzim transphosforilase.
Enzim transphosforilase berfungsi memindahkan H3PO4 dari molekul
satu ke molekul lain dengan bantuan ion Mg2+.
 Enzim karboksilase.
Enzim karboksilase berfungsi dalam pengubahan asam organik secara
bolak-balik. Contoh pengubahan asam piruvat menjadi asetaldehida dibantu
oleh karboksilase piruvat.
 Enzim desmolase.
Enzim desmolase berfungsi membantu dalam pemindahan atau
penggabungan ikatan karbon. Contohnya, aldolase dalam pemecahan fruktosa
menjadi gliseraldehida dan dehidroksiaseton.
 Enzim peroksida.
Enzim peroksida berfungsi membantu mengoksidasi senyawa fenolat,
sedangkan oksigen yang dipergunakan diambil dari H2O2.
enzim yang berperan dalam metabolisme karbohidrat:pepsin, tripsin,
kemotripsin, karboksi peptidase dan amino peptidase. enzim-enzim ini bekerja
pada proses hidrologis protein yang telah di pecah menjadi asam amino.

11. Bagaimanakah cara kerja enzim pada umumnya?


Jawab:

Cara kerja enzim dalam suatu reaksi metabolisme di dalam tubuh ialah dengan
menurunkan energi aktivasi yaitu energi yang dibutuhkan untuk memulai suatu reaksi.
Dengan meminimalkan “cost” maka proses yang berlangsung akan lebih cepat. Energi akti-
vasi dalam suatu reaksi kimia dapat diperumpakan sebagai “biaya jalan” pada proses
produksi. Semakin rendah “biaya jalannya”, maka makin cepat prosesnya.

19
Selain itu, keuntungan menggunakan enzim ialah selain lebih “murah” juga proses
reaksi tetap berlangsung seperti seharusnya, karena enzim yang membantu proses metabo-
lisme tidak ikut bereaksi.Adapun cara kerja enzim dalam mempercepat reaksi kimia ialah
dengan berikatan bersama substrat, kemudian substrat tersebut akan diubah menjadi
produk. Setelah terbentuk produk, enzim akan melepaskan “diri’ dari substrat. Hal ini dikare-
nakan enzim tidak bereaksi dengan substratnya. Ada dua teori yang menggambarkan cara
kerja enzim, yaitu:1. Teori Gembok & KunciTeori ini dikemukakan oleh Emil Fischer pada
1894. Menurut teori ini, enzim akan berikatan dengan substrat yang memiliki bentuk sama
(spesifik) dengan sisi aktif enzim. Dengan kata lain, hanya substrat yang memiliki bentuk
yang cocok atau spesifik yang hanya akan berikatan dengan enzim.Hal inilah yang dikatakan
sebagai teori gembok dan kunci, dimana enzimdiibaratkan sebagai sebuah kunci yangdapat
membuka sebuah gembok yang disini diibaratkan sebagai substratnya. Gembok dan kunci
akan memiliki sisi yang sama untuk dapat terbuka atau menutup.Teori ini memiliki keku-
rangan yakni tidak mampu menjelaskan tentang kestabilan enzim saat peralihan titik reaksi
enzim.2. Teori InduksiMenurut teori yang diungkapkan oleh Daniel Koshland pada 1958, en-
zim memiliki sisi aktif yang fleksibel. Meskidemikian, sisi aktif enzim ini memiliki titik – titik
pengikatan yang spesifik. Sehingga hanya substrat yang memiliki titik – titik pengikatan yang
samalah yang akan menginduksi sisi aktif enzim sehingga pas (membentuk seperti sub-
strat).Teori induksi ini menjawab kekurangan dari teori sebelumnya. Dengan demikian, teori
induksi adalahteori yang paling banyak diakui oleh para peneliti untuk menjelaskan cara
kerja enzim.

12. Jelaskan sifat-sifat ennzim


Jawab:
a. Enzim memiliki sifat seperti protein lainnya, yaitu menggumpal jika dipanaskan.
b. Enzum bekerja secara spesifik. Enzim hanya bekerja pada substrat tertentu
c. Enzim berfungsi sebagai katalis yang mempercepat terjadinya reaksi dengan cara-
menurunkan energi aktivasi (EA)
d. Enzim dapat digunakan berulang kali, karena enzim tidak ikut bereaksi. Namun,
enzim dapat rusak sehingga harus diganti
e. Enzim diperlukan dalam jumlah yang sedikit. Enzim tidak ikut bereaksi sehingga
dapat bekerja berungkali. Selama enzim tersebut tidak rusak, tidak perlu diganti
f. Pada umumnya, enzim dapat bekerja bolak-balik atau dia arah (reversible).
Artinya, enzim dapat menguraikan suatu senyawa dan juga dapat menyusun sen-
yawa itu kembali.

13. Jelaskan komponen penyusun enzim


Jawab:
enzim yang lengkap tersusun dari senyawaprotein dan nonprotein. Komponen protein
disebut apoenzim. Apoenzim berfisat labil (mudah berubah) dan dipengaruhi oleh
suhu pH. Bagian nonprotein disebut gugus prostetik. Gugus prostetik dapat berupa ion
anorganik maupun senyawa organik kompleks. Gugus prosterik dari ion anorganik

20
disebut kofaktor, misalnya Ca, Cl, Na, dan K. Atom logam juga dapat dijadikan se-
bagai kofaktor, misalnya Zn, Fe, Cu, dan Mg. Gugus prostetikdari senyawa organik
kompleks disebut koenzim, contohnya vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B11, B12, vita-
min H, koenzim A, NAD+, FMN, dan FAD+.

21

Anda mungkin juga menyukai