Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Pengaruh Konsentrasi Substrat


Terhadap Aktivitas Enzim Katalase

Oleh :
Riski Renaldi
Ayuning Pringgondani
Jessica Alexandra Chang
Felicia Karissa Vincentio

SMA TAMAN RAMA NATIONAL PLUS JIMBARAN


Mangupura, Bali
2014 - 2015

1
MOTTO

Learning is pleasureable but doing is the height of enjoyment


anonymous

2
ABSTRAK

Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk hidup.
Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, tetapi
enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Oleh sebab itu enzim disebut sebagai salah satu katalisator alami.
Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah bagian enzim yang tersusun atas
protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim yang tidak tersusun atas protein. Gugus prostetik dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu koenzim (tersusun dari bahan organik) dan kofaktor (tersusun dari
bahan anorganik).

Enzim tak hanya ditemukan dalam sel-sel manusia dan hewan, namun sel-sel tumbuhan juga
memiliki enzim sebagai salah satu komponen metabolismenya. Enzim katalase merupakan salah satu
enzim yang terdapat pada tumbuhan. Enzim diproduksi oleh peroksisom dan aktif dalam melakukan
reaksi oksidatif bahan-bahan yang dianggap toksik oleh tanaman, seperti hidrogen peroksida (H2O2).
Enzim katalase termasuk ke dalam golongan desmolase, yaitu enzim yang dapat memecahkan ikatan
C-C atau C-N pada substrat yang diikatnya.

Di dalam tubuh makhluk hidup terjadi beberapa reaksi kimia. Dan proses itu bisa terjadi
karena di dalam tubuh makhluk hidup terdapat enzim. Enzim-enzim tersebut salah satunya adalah
enzim katalase.

3
LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ilmiah yang berjudul Laporan Praktikum Biologi; Pengaruh

Konsentrasi Substrat Terhadap Aktivitas Enzim Katalase ini adalah untuk memenuhi

tugas penelitian akhir semester dalam bidang Biologi di XII SMA Taman Rama

National Plus Jimbaran. Karya tulis ini sudah diperiksa dan disetujui oleh pihak

sekolah dan guru pembimbing.

Mangupura, 25 September 2015

Menyetujui,

Ms. Lestari

Guru Pembimbing
SMA Taman Rama National Plus Jimbaran

4
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun laporan

penelitian ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam laporan penelitian ini

kami membahas mengenai pengaruh konsentrasi substrat terhadap aktivitas enzim

katalase.

Laporan penelitian ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan

dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama

mengerjakan laporan penelitian ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyususunan Karya tulis ilmiah ini terutama guru pemimbing kami, Ms. Lestari.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada

laporan penelitian ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan

kritik serta saran yang membangun. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami

harapkan untuk penyempurnaan laporan penelitian selanjutnya. Semoga laporan

penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Mangupura, 25 September 2015

Tim Penulis

5
DAFTAR ISI

JUDUL .. 1

MOTTO 2

ABSTRAK 3

LEMBAR PENGESAHAN . 4

KATA PENGANTAR . 5

DAFTAR ISI 6

ISI

BAB 1 : Pendahuluan .. 9

1.1 Latar Belakang . 9

1.2 Rumusan Masalah 11

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 11

1.4 Hipotesis 11

1.5 Variabel ..... 11

BAB 2 : Kajian Teoritis dan Metodologi Penelitian . 13

2.1 Kajian Teoritis . 13

A. Pengertian Enzim 13

B. Struktur Enzim ...................... 13

C. Ciri-ciri Enzim 14

D. Cara Kerja Enzim ... 15

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim 16

6
2.2 Metodologi Penelitian Eksperimen 20

A. Metode Penelitian

B. Tempat Penelitian

C. Waktu Penelitian

D. Alat dan Bahan

E. Langkah Kerja

BAB 3 : Hasil Pengamatan 24

3.1 Tabel Pengamatan ...... 25

BAB 4 : Pertanyaan 26

BAB 5 : Pembahasan 28

BAB 6 : Kesimpulan 30

6.1 Kesimpulan 30

6.2 Saran 30

DAFTAR PUSTAKA . 31

LAMPIRAN . 32

Gambar Alat dan Bahan . 32

7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh

makhluk hidup. Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi,

menyimpan energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan,

memasukkan atau mengeluarkn zat - zat, melakukan gerakan, menyusun struktur sel,

merombak struktur struktur sel yang tidak dapat digunakan lagi, dan menanggapi

rangsang.

Tentunya dalam suatu reaksi kimia terdapat zat - zat atau senyawa - senyawa

baik yang sifatnya menghambat (inhibitor), atau mempercepat reaksi

(aktivator).Senyawa senyawa yang mempercepat suatu reaksi dikenal dengan

sebutan katalisator.

8
Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksireaksi kimia pada

suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu.Suatu katalis

berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk.

Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan

reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap

pereaksi.Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih

rendah.Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.

Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang disebut

dengan enzim.

Enzim yang tersusun atas protein dan molekul lainnya bekerja dengan

menurunkan energi aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu dan energi tinggi untuk

melakukan suatu reaksi kimia didalam tubuh.Jika tidak terdapat katalisator dalam

metabolisme, maka suhu tubuh akan meningkat dan membahayakan bagi tubuh

makhluk hidup.

Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar enzim.Faktor

dalam misalnya substansi substansi genetik yang dibawa oleh masing masing

enzim.

Keinginan kami untuk mengetahui faktor luar yang mempengaruhi kerja

enzim, dan memenuhi tugas biologi, merupakan suatu motivasi kami untuk

melakukan percobaan sederhana yang menggunakan enzim katalase sebagai contoh

(sampel).

9
1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh NaOH, HCl dan suhu terhadap kerja enzim?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi substrat terhadap aktivitas enzim

katalase.

1.4 Hipotesis

Karena enzim katalase terbentuk atas senyawa protein, maka enzim ini juga

memiliki ciri ciri yang sama dengan protein. Kerja enzim akan sangat

dipengaruhi oleh suhu dan derajat keasaman lingkungannya.

1.5 Variabel

a. Variabel terikat : Banyak gelembung

b. Variabel terkontrol : H2O2 dan hati ayam

10
BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Kajian Teoritis

A. Pengertian Enzim

Menurut Syamsuri metabolisme sangat bergantung pada enzim.Enzim berperan

sebagai pemercepat reaksi metabolisme di dalam tubuh mahkluk hidup, tetapi enzim

tidak ikut bereaksi.

B. Struktur Enzim

Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam asam amino. Kebanyakan

enzim berukuran lebih besar dari substratnya.akan tetapi,hanya daerah tertentu dari

molekul enzim tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang disebut

dengan sisi aktif (active side).

Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu

bagian protein dan bagain bukan protein.

11
1. Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam asam amino. Bagian

protein bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan

keasaman.

2. Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang aktif.

Gugus prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut kofaktor, misalnya

besi, tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa senyawa kompleks

disebut konenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin, riboflavin, asam

pantotenat, niasin, piridoksin, biotin, asam folat, dan kobalamin.

C. Ciri Ciri Enzim

1. Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang

digunakan untuk mempercepat proses reaksi.

2. Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu yang

tinggi dan dipengaruhi pH.

3. Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaksi

tertentu, tidak dapat mempengaruhi raeksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh

enzim tersebut substrat.Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam zat

yang bereaksi di dalam sel sangat banyak, maka macam enzim pun banyak.

4. Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena enzim

tidak berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-

kali selama enzim itu tidak rusak.

12
5. Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein .

Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak dapat

bekerja lagi.

6. Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun

tidak ikut bereaksi.

7. Bekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa

menjadi senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun

senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula.

D. Cara Kerja Enzim

1. Teori Gembok - Anak Kunci

Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai untuk satu

jenis substrat saja.Bentuk substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti gembok cocok

dengan anak kuncinya.Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara spesifik.

Substrat yang mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif enzim akan

berikatan dan membentuk kompleks transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini

tidak stabil sehingga pembentukan produk berlangsung dengan sendirinya.Jika

enzim mengalami denaturasi (rusak) karena panas, bentuk sisi aktif berubah

sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yang

sama.

2. Teori Induced Fit

13
Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya induksi

molekul substrat terhadap molekul enzim.Menurut teori ini, sisi aktif enzim

bersifat fleksibel dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur substrat.

Ketika substrat akan terinduksi dan kemudian mengubah bentuknya sedikit

sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif yang semula tidak cocok menjadi

cocok (fit). Kemidian terjadi pengikatan substrat oleh enzim, yang selanjutnya

substrat diubah menjadi produk.Produk kemudian dilepaskan dan enzim kembali

pada keadaan semula, siap untuk mengikat substrat baru.

E. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim

1. Konsentrasi enzim

Seperti pada katalis lain, kecepatan suatu reaksi yang menggunakan enzim

tergantung pada konsentrasi enzim tersebut. Pada suatu konsentrasi substrat tertentu,

kecepatan reaksi bertambah dengan bertambahnya konsentrasi enzim.

2. Konsentrasi Substrat

Dengan konsentrasi enzim yang tetap, maka pertambahan konsentrasi substrat

akan menaikkan kecepatan reaksi.

Untuk dapat terjadi kompleks enzim substrat, diperlukan adanya kontak antara

enzim dengan substrat.Kontak ini terjadi pada suatu tempat atau bagian enzim yang

disebut bagian aktif.Pada konsentrasi substrat rendah, bagian aktif enzim ini hanya

menampung sedikit substrat.Bila konsentrasi substrat diperbesar, makin banyak

substrat yang dapat berhubungan dengan enzim pada bagian aktif tersebut.Dengan

14
demikian, konsentrasi kompleks enzim substrat makin besar dan hal ini menyebabkan

makin besarnya kecepatan reaksi. Namun dalam keadaan ini, bertambah besarnya

konsentrasi susbstrat tidak menyebabkan bertambah besarnya konsentrasi kompleks

enzim substrat, sehingga jumlah hasil reaksinya pun tidak bertambah besar.

3. Suhu

Oleh karena reaksi kimia dapat dipengaruhi oleh suhu, maka reaksi yang

menggunakan katalis enzim dapat dipengaruhi oleh suhu.Pada suhu rendah reaksi

kimia berlangsung lambat, sedangkan pada suhu yang lebih tinggi reaksi berlangsung

lebih cepat. Disamping itu, karena enzim itu adalah suatu protein, maka kenaikan

suhu dapat menyebabkan terjadinya proses denaturasi. Apabila terjadi proses

denaturasi, maka bagian aktif enzim akan terganggu dan dengan demikian konsentrasi

efektif enzim menjadi berkurang dan kecepatan reaksinya pun akan menurun.

Kenaikan suhu sebelum terjadinya proses denaturasi dapat menaikkan

kecepatan reaksi.

Peningkatan suhu meningkatkan reaksi enzim yang terkatalisis dan yang tidak

terkatalisis dengan cara meningkatkan energi kinetic dan frekuensi tubrukan dari

besarnya molekul. Bagaimanapun energy panas dapat meningkatkan energy kinetic

dari enzim ke titik yang mana kelebihan energy pelindung untuk dapat mengganggu

interaksi non-kovalen yang berfungsi mengatur struktur tiga dimensi dari

enzim.Cincin polipeptida kemudian mulai terbuka atau terdenaturasi, yang disertai

dengan pengurangan kecepatan dari aktivitas katalisis.Pada temperatur tertentu

sebuah enzim berada dalam keadaan stabil, konformasi, kompetensor katalisis

15
tergantung suhu normal sel, yang mana enzim itu berada.Enzim pada umumnya stabil

pada temperatur 45-55oC.Sebaliknya, enzim pada mikroorganisme termofilik yang

berada pada sumber mata air panas gunung berapi, atau pada lubang hidrotermal

bawah laut dapat stabil pada suhu kurang lebih 100oC.

4. Pengaruh pH

Seperti protein pada umumnya, struktur ion enzim tergantung pada pH

lingkungannya.Enzim dapat berbentuk ion positif, ion negatif, atau ion bermuatan

ganda. Dengan demikian perubahan pH lingkungan akan berpengaruh terhadap

efektivitas bagian aktif enzim dalam membentuk kompleks enzim substrat.

Disamping pengaruh terhadap struktur ion pada enzim, pH rendah, atau pH tinggi

dapat pula menyebabkan terjadinya proses denaturasi dan ini akan mengakibatkan

menurunnya aktifitas enzim. Terdapat suatu nilai pH tertentu atau daerah pH yang

dapat menyebabkan kecepatan reaksi paling tinggi. pH tersebut dinamakan pH

optimum.

5. Pengaruh Inhibator

a. Hambatan Reversibel

Molekul atau ion yang dapat menghambat reaksi dinamakan inhibitor.

Hambatan terhadap aktivitas enzim dalam suatu reaksi kimia mempunyai arti

yang penting, karena hambatan tersebut merupakan mekanisme pengaturan

reaksi-reaksi yang terjadi pada tubuh.Disamping itu hambatan dapat memberikan

16
gambaran lebih jelas tentang mekanisme kerja enzim.Hambatan reversible dapat

berupa hambatan bersaing atau hambatan tidak bersaing.

Hambatan bersaing

Disebabkan karena adanya molekul yang mirip dengan substrat, yang

dapat pula membentuk kompleks, yaitu kompleks enzim inhibitor. Pembentukan

kompleks enzim inhibitor ini sama dengan pembentukan kompleks enzim

substrat,

yaitu melalui penggabungan inhibitor dengan enzim pada bagian aktif

enzim. Dengan demikian terjadi persaingan antara inhibitor dengan substrat

terhadap bagian aktif enzim.Inhibitor yang menyebabkan hambatan bersaing

disebut inhibitor bersaing. Inhibitor bersaing menghalangi terbentuknya

kompleks enzim substrat dengan cara membentuk kompleks enzim inhibitor

yang tidak dapat membentuk hasil reaksi P. Dengan demikian adanya inhibitor

bersaing dapat mengurangi peluang bagi terbentuknya kompleks enzim substrat

dan hal ini menyebabkan berkurangnya kecepatan reaksi.

Hambatan tidak bersaing

Tidak dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi substrat dan inhibitor yang

melakukannya disebut inhibitor tidak bersaing.Dalam hal ini inhibitor dapat

bergabung dengan enzim pada suatu bagian enzim diluar bagian aktif.

17
Penggabungan antara inhibitor dengan enzim ini terjadi pada enzim

bebas, atau pada enzim yang telah mengikat substrat yaitu kompleks enzim

substrat.

b. Hambatan Irreversibel

Hambatan irreversible ini dapat terjadi karena inhibitor bereaksi tidak

reversible dengan bagian tertentu pada enzim, sehingga mengakibatkan

berubahnya bentuk enzim. Dengan demikian mengurangi aktivitas katalitik

enzim tersebut.

Konsentrasi Ion Hidrogen

Kecepatan dari hampir semua reaksi enzim yang terkatalisis

menunjukkan ketergantungan yang signifikan dari konsentrasi ion

hydrogen.Kebanyakan enzim intraseluler menunjukkan aktivitas optimal pada

nilai pH 5 dan 9.Hubungan dari aktivitas konsentrasi ion H menunjukkan

keseimbangan antara denaturasi enzim pada pH yang tinggi dan rendah serta efek

pada enzim, substrat, atau keduanya.

Ion Logam

Ion-ion logam, yang menjalankan peranan katalitik dan structural pada

lebih seperempat dari semua enzim yang dikenal dapat pula mengisi peranan

pengatur, khususnya bagi reaksi dimana ATP merupakan substrat. Kalau

18
kompleks ATP ion logam tersebut merupakan substrat, aktifitas maksimal secara

khas akan terlihat pada rasio molar ATP terhadap logam di sekitar satu.

Kelebihan logam atau kelebihan ATP merupakan hambatan karena senyawa-

senyawa nukleosida di dan trifosfat membentuk kompleks yang stabil dengan

kation-kation dwi-valensi, konsentrasi intraseluler nukleotida dapat

mempengaruhi konsentrasi intraseluler ion-ion logam bebas dan dengan

demikian mempengaruhi pula aktivitas enzim-enzim tertentu.

Efektor Alosterik

Aktivitas katalitik enzim-enzim pengatur tertentu diatur oleh efektor alosterik

berbobot molekul rendah yang umumnya tanpa atau mempunyai sedikit kemiripan

structural dengan substrat ataupun koenzim bagi enzim yang diatur itu.Inhibisi umpan

balik merupakan istilah yang mengacu pada penghambatan aktivitas suatu enzim

dalam lintasan biosintesis oleh produk akhir dari lintasan terakhir.

19
2.2 Metodologi Penelitian Eksperimen

A. Metode Penelitian

Metode yang kami pergunakan dalam meguji cara kerja enzim katalase adalah

metode eksperimen.

B. Tempat Penelitian

Kami melakukan percobaan ini di Laboratorium Kimia SMA Taman Rama

Nationa Plus Jimbaran.

C. Waktu Penelitian

Percobaan dilaksanakan pada pukul 09.37 WITA hari Jumat, 11 September 2015.

D. Alat dan Bahan

Alat:

Gelas Beker

Tabung Reaksi

Rak Tabung Reaksi

Cawan Petri

Gelas Ukur

Cutter

20
Bahan :

H2O2

Aquades

Hati Ayam

Kertas Label

E. Langkah Kerja

1. Siapkan 5 tabung reaksi dan diberi label A, B, C, D, dan E.

2. Siapkan H2O2 dan aquades dengan perbandingan volume sebagai berikut (dalam

table), kemudian masukkan ke dalam masing-masing tabung reaksi sesuai label.

Volume (ml)
Tabung Reaksi
H2O2 Aquades

21
A 0 15

B 5 10

C 7,5 7,5

D 10 5

E 15 0

3. Aduk larutan pada tabung reaksi hingga bercampur dengan rata.

4. Siapkan hati ayam segar, kemudian potong menjadi 5 bagian yang sama besar.

22
5. Masukkan potongan hati ayam ke dalam masing-masing tabung reaksi

23
6. Mengamati perubahan yang terjadi

7. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan

24
BAB III

HASIL PENGAMATAN

3.1 Tabel Pengamatan

Tabung Hasil Pengamatan

A -

B +

C +

D ++

E +++

Keterangan :

+++ = banyak gelembung

++ = gelembungnya sedang

+ = sedikit gelembung

- = tidak ada gelembung

25
BAB IV

PERTANYAAN

1. Dari manakah sumber enzim katalase pada percobaan di atas?

Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim

mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu.Sebagai

contoh enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.Enzim

katalase dihasilkan di bagian mikro tepatnya peroksisom.

2. Pada tabung reaksi mana gelembung gas paling banyak terbentuk?

Pada tabung reaksi E, dimana kensentrasi substrat jumlahnya lebih banyak

dibandingkan dengan konsentrasi substrat pada tabung lain.

3. Gelembung gas apakah yang terbentuk tersebut?

Gelembung gas yang terbentuk adalah gelembung hydrogen.Gelembung gas

ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif mengalami

oksidasi. Contoh, pada laruutan HCl terjadi reaks ielektrolisis yang menghasilkan gas

hidrogen sebagai berikut.

HCl(aq) H+(aq)+Cl-(aq)

Reaksi reduksi : 2H+(aq)+2e- H2(g)

Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq) Cl2(g) + 2e-

26
4. Apakah kesimpulan yang dapat dibuat pada percobaan diatas?

Gelembung gas yang terbentuk paling banyak terjadi karena reaksi ionisasi

pada tabung E. Sehingga tabung E menghasilkan busa paling banyak dibandingkan

tabung lainnya, dimana tabung A menghasilkan gelembung busa sedikit karena reaksi

ionisasinya tidak terlalu banyak.

27
BAB V

PEMBAHASAN

Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim

mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu.Sebagai

contoh enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2menjadi H2O dan O2 dengan

reaksi sebagai berikut :

2H2O2 -> 2H2O + O2

Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan.Percobaan ini dilakukan dengan

menggunakan hati ayam.Hati ayam digunakan karena banyak mengandung enzim

katalase. Yang terjadi pada ekstrak saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut :

1. Tabung A : Hati Ayam tanpa H2O2 (hidrogen peroksida)

Saat ekstrak dimasukan kedalam tabung reaksi yang berisi aquades,

tidak terjadi gelembung-gelembung udara sama sekali. Hal ini membuktikan bahwa

enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam tidak mengubah aquades menjadi

apa-apa.

28
2. Tabung B : Hati Ayam yang dengan 5 ml H2O2

Saat ekstrak diberi 5 ml H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang

sedikit. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam

mengubah H2O2 menjadi H2O (air).

3. Tabung C : Hati Ayam dengan 7,5 ml H2O2.

Saat ekstrak diberi 7,5 ml H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang

lumayan banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam

hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air).

4. Tabung D : Hati Ayam dengan 10 ml H2O2

Saat ekstrak diberi 10 ml H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang

banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam

mengubah H2O2 menjadi H2O (air).

5. Tabung E : Hati Ayam yang dengan 15 ml H2O2

Saat ekstrak diberi 15 ml H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang

paling banyak dibandingkan tabung lainnya. Hal ini membuktikan bahwa semakin

tinggi konsentrasi substrat H2O2, semakin banyak gelembung yang dihasilkan, karena

reaksi ionisasinya semakin besar pada saat enzim katalase yang terdapat di dalam hati

ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air).

29
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Enzim katalase bekerja dengan menguraikan H2O2 menjadi air (H2O) dan

Oksigen (O2). Enzim katalase akan rusak apabila bekerja pada suhu diatas 500oC

(suhu optimum), dan pada kondisi asam maupun basa. Gelembung gas yang terbentuk

paling banyak terjadi karena reaksi ionisasi pada tabung E. Sehingga tabung E

menghasilkan busa paling banyak dibandingkan tabung lainnya, dimana tabung A

menghasilkan gelembung busa sedikit karena reaksi ionisasinya tidak terlalu besar.

B. Saran

1. Dibutuhkan waktu yang lebih lama, dan waktu yang khusus (diluar jam pelajaran)

untuk melakukan percobaan ini agar kami lebih teliti dan intensif dalam menguji

faktor yang mempengaruhi kerja enzim.

30
DAFTAR PUSTAKA

1. Chambell jilid 3

2. Buku Biologi Kelas XII. Erlangga

3. www.himawari.blogspot.com

4. www.biologiterlengkap.blogspot.com

31
LAMPIRAN

Gambar Alat Dan Bahan

Cutter Gelas Ukur Tabung Pipet Tetes


Reaksi

Gelas Hidrogen Label


Beker Peroksida

32

Anda mungkin juga menyukai