“Uji Pengaruh Konsentrasi Enzim Terhadap Aktivitas Enzim dan Pengaruh Konsentrasi
Substrat Terhadap Aktivitas Enzim”
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Biokimia
Dosen Pengampu : I Made Pasek Anton Santiasa, S.Pd., M. Sc
MATA KULIAH
BIOKIMIA PRAKTIKUM
Oleh :
Tasya Hikmah Ramadhanty Beninda
2013091002
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................................ i
Daftar Isi ...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI ........................................................................................... 3
2.1 Pengertian Enzim ..................................................................................... 3
2.2 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Aktivitas Enzim ................................ 4
2.3 Sifat-Sifat Enzim ...................................................................................... 6
2.4 Cara Kerja Enzim ..................................................................................... 7
2.5 Klasifikasi Enzim ..................................................................................... 8
2.6 Tatanama Enzim ....................................................................................... 9
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................ 15
3.1 Waktu dan Tempat ...................................................................................... 15
3.2 Alat dan Bahan Konsentrasi Enzim dan Konsentrasi Substrat .................... 15
3.3 Langkah Kerja Konsentrasi Enzim dan Konsentrasi Substrat ..................... 15
3.3.1 Langkah Kerja Konsentrasi Enzim ..................................................... 15
3.3.2 Langkah Kerja Konsentrasi Substrat .................................................. 15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................
4.1 Hasil Penelitian ...........................................................................................
4.2 Pembahasan ................................................................................................
BAB V PENUTUP ....................................................................................................
5.1 Simpulan ....................................................................................................
5.2 Saran ..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Enzim adalah sekelompok protein yang berperan sebagai pengkatalis dalam reaksireaksi
biologis. Enzim atau biokatalisator adalah katalisator organik yang dihasilkan oleh sel yang
berfungsi meningkatkan laju reaksi dalam jaringan tersebut. Suatu enzim dapat bekerja 108
sampai 10 11kali lebih cepat dibandingkan laju reaksi tanpa katalis. Enzim bekerja dengan
menurunkan energi aktifasi sehingga laju reaksi meningkat. Suatu enzim bekerja secara khas
terhadap suatu substrat tertentu. Oleh karena itu, enzim merupakan elemen penting dalam
tubuh yang sangat banyak membantu dalam reaksi enzimatik seperti dalam proses sintesis
dan reparasi DNA, pembentukan energi, dan sintesis protein (Poedjiadi 2006).
Enzim akan mampu mengkatalis suatu reaksi biologis bila berada dalam kondisi nyamannya.
Banyak faktor yang mempengaruhi kerja enzim seperti suhu, keasaman (pH), konsentrasi
enzim dan substrat, penyinaran, inhibitor, serta aktivator. Faktor-faktor tersebutlah yang
menyebabkan terkadang enzim mampu mempercepat reaksi atau bahkan menghambat reaksi
yang berlangsung (Iman 2005). Adanya enzim juga sangat spesifik baik tempat sintesis
maupun reaksi yang dapat dikatalisisnya. Secara umum enzim digolongkan menjadi enam
kelompok sesuai dengan jenis reaksi yang dikatalisisnya yaitu oksidoreduktase,
transferase,hidrolase ,liase, isomerase dan ligase.
Didalam jumlah sangat kecil, enzim dapat mengatur reaksi tertentu sehingga di dalam
keadaan normal tidak terjadi penyimpanganpenyimpangan hasil akhir reaksinya. Di dalam
sel terdapat banyak jenis enzim yang berlainan kekhasannya. Artinya suatu enzim hanya
mampu menjadi katalisator untuk reaksi tertentu saja . Ada enzim yang dapat mengkatalisa
suatu kelompok substrat , adapula yang hanya satu substrat saja , dan ada pula yang bersifat
stereospesifik. Karena enzim mengkataliser reaksi-reaksi di dalam sistim biologis, maka
enzim juga disebut sebagai Biokatalisator.
Salah satu enzim yang bereperan penting dalam tubuh adalah enzim amilase. Enzim amilase
berfungsi dalam proses pencernaan makanan khususnya ketika berada di dalam mulut. Enzim
amilase berfungsi untuk memecah molekul karbohidat menjadi senyawa yang lebih
sederhana sehingga memudahkan untuk proses pencernaan berikutnya. Enzim amilase dapat
bekerja maksimal pada suhu, pH, serta konsentrasi yang optimum (Iman 2005). Mengetahui
suhu, pH, serta konsentrasi optimum menjadi hal penting dalam mempelajari enzim karena
terkait dengan kemampuannya dalam mempercepat reaksi dalam tubuh. Cepat lambatnya
reaksi dalam tubuh berpengaruh besar dalam penyerapan zat gizi. Selain itu reaksi enzimatik
juga berdampak terhadap kesehatan. Abnormalitas sintesis enzim dapat menimbulkan
berbagai penyakit. Oleh karena itu, mempertahankan optimalitas kerja enzim sangat penting
bagi tubuh.
Bila aktivitas enzim diukur pada pH yang berlainan, maka sebagian besar enzim didalam
tubuh akan menunjukan aktivitas optimum antara pH 5,0 - 9,0, kecuali beberapa enzim
misalnya pepsin(pH optimum = 2). Ini disesbabkan oleh :
2. Pada pH rendah atau tinggi, enzim maupun substrat dapat mengalami perubahanmuatan
listrik dengan akibat perubahan aktivitas enzim. Misalnya suatu reaksi enzim dapat berjalan
bila enzim tadi bermuatan negatif (Enz-) dan substratnya bermuatan positif (SH+):
Enz.
Enz + S ⇔ Enz + P
Makin banyak Enz terbentuk, makin cepat reaksi ini berlangsung. Ini terjadi sampai batas
tertentu.
d. Pengaruh Konsentrasi Substrat
Bila konsentrasi substrat (S) bertambah, sedangkan keadaan lainya tetap sama, kecepatan
reaksi juga akan meningkat sampai suatu batas maksimum V. Pada titik maksimum ini enzim
telah jenuh dengan subtrat. Seperti pada gambar. Pada titik-titik A dan B belum semua enzim
bereaksi dengan subtrat, maka pada A dan B penambahan subtrat S akan menyebabkan
jumlah EnzS bertambah dan kecepatan reaksi v akan bertambah, sesuai dengan penambahan
S. Pada titik C semua enzim telah bereaksi denagn subtrat, sehingga penambahan S tidak
akan menambah kecepatan reaksi, karena tidak ada lagi enzim bebas. Pada titik B kecepatan
reaksi tepat setengah kecepatan maksimum. Konsentrasi subtrat yang menghasilkan setengah
kecepatan maksimum dinamakan harga Km atau konstanta Michaelis.
Teori yang mendasarkan bahwa struktur enzim pada binding site nya adalah lentur dan
secara spesifik mampu menyesuaikan dengan struktur substrat yang tepat. Sekali substrat
terikat pada binding site enzim reaksi dapat berjalan. Pada model ini sisi aktif enzim
dapat berubah bentuk sesuai dengan bentuk substratnya.
Misalnya sitrat sintase, dengan produk reaksi yang terbentuk adalah sitrat.
Isoenzim adalah enzim yang berbeda tetapi mengkatalisis reaksi yang identik, diberi 4
nomor klasifikasi yang sama. Contoh ada 5 Laktat dehidrogenase (LDH) dalam tubuh kita
dengan komposisi kimia berbeda tetapi mengkatalisis secara identik, maka diberi nomor
E.C. yang sama.
Penamaan untuk reaksi kesetimbangan, diberikan ke reaksi yang
penting secara biokimia. Contoh reaksi redoks yang melibatkan NADH dan
NAD+, maka arahnya adalah dimana NAD+ bertindak sebagai akseptor
proton.
Enzim yang mempunyai aktivitas terhadap dua reaksi, nama diberikan
ke reaksi yang penting secara biokimia, nama (aktivitas) kedua ditunjukkan di
dalam kurung. Contoh: enzim yang mengkatalisis reaksi redoks dan
dekarboksilasi, maka Oksidoreduktase (dekarboksilasi).
1. Kelas 1 Oksidoreduktase
Penomoran E.C. untuk digit ke-2 menunjukkan donor pereduksinya (H atau
elektron) yang terlibat dalam reaksi, dengan rincian sebagai berikut :
1 alkohol ( -CHOH)
2 aldehid atau keton (-C=O)
3 gugus -CH=CH-
4 amina primer (-CH2NH2 atau –CH2NH3+)
5 amina sekunder (-CHNH-)
6 NADH atau NADPH
Untuk digit ke-3 akseptor hidrogen atau elektron
2. Kelas 2 Transferase
Penamaan untuk digit ke 2 pada kelas ini menyatakan gugus yang ditransfer yaitu :
1 gugus C
2 gugus aldehid atau keton (-C=O)
3 gugus asil (R-C=O)
4 gugus glikosil (karbohidrat)
6 transfer gugus mengandung N
7 gugus fosfat
8 transfer gugus mengandung S
Digit 3 menerangkan lebih lanjut gugus yang ditransfer, misalnya :
E.C.2.1.1 : metiltransferase (transfer –CH3)
E.C.2.1.2 : hidroksimetiltransferase (transfer –CH2OH)
E.C.2.1.3 : karboksil atau karbamoil transferase (transfer –COOH atau –CONH2): asiltransferase
E.C.2.3.1 : aminoasiltransferase
E.C.2.4.1 : heksosiltransferase (transfer unit heksosa)
E.C.2.4.2 : pentosiltransferase (transfer unit pentosa)
E.C.2.7.1 : fosfotransferase, akseptor gugus alkohol
E.C.2.7.2 : fosfotransferase, akseptor gugus karboksil
E.C.2.7.3 : fosfotransferase, akseptor gugus nitrogen
3. Kelas 3 Hidrolase
Enzim diklasifikasikan berdasarkan gugus yang dihidrolisis.
Digit ke-2 menyatakan ikatan yang terhidrolisis yaitu :
1 ester
2 glukosida (ikatan antar unit karbohidrat)
4 peptida (-CO-NH-)
5 ikatan C-N selain peptida
6 ikatan asam anhidrida
Digit ke-3 menerangkan lebih lanjut jenis ikatan yang dihidrolisis
E.C.3.1.1. menghidrolisis ester karboksilat (-CO-O-)
E.C.3.1.2. menghidrolisis ester tiol (-CO-S-)
4. Kelas 4 Liase
Enzim ini mengkatalisis pemutusan gugus atau ikatan rangkap secara non-hidrolitik
Digit ke-2 menyatakan ikatan yang terputus yaitu :
1 C-C
2 C-O
3 C-N
4 C-S
Digit ke-3 menyatakan gugus yang terputus yaitu :
1 gugus karboksil (CO2)
2 gugus aldehid (-CH=O)
3 gugus asam keto (-CO-CO2-)
5. Kelas 5 Isomerase
Enzim mengkatalisis reaksi isomerisasi, penomoran digit ke-2 berdasarkan tipe reaksi yaitu
:
1 Rasemisasi atau Epimerisasi (inversi pada C*)
2 Isomerisasi cis-trans
3 Oksidoreduktasi intramolekuler
4 Reaksi transfer
intramolekuler Digit ke-3
menerangkan molekul
terisomerisasi.
1 asam amino
2 asam hidroksi
3 karbohidrat
6. Kelas 6 Ligase
Enzim mengkatalisis pembentukan ikatan baru, diikuti dengan pemutusan
ATP atau nukleotida trifosfat lain.
Reaksi umum : X + Y + ATP → X-Y + ADP + Pi
5.2 Saran
Hasil penelitian yang didapatkan pada laporan praktikum “Uji Pengaruh Konsentrasi
Enzim Terhadap Aktivitas Enzim dan Pengaruh Konsentrasi Substrat Terhadap
Aktivitas Enzim” maka saran dari penelitian sebagai berikut:
Sebaiknya praktikan memahami terlebih dahulu metode yang akan dilakukan. Saat
mengambil sampel sebaiknya menggunakan gelas kaca harus dalam keadaan bersih
serta mengambil sampel dengan hati-hati.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi., N., W., S., S. 2014. “Pengaruh Konsentrasi Enzim Terhadap Aktivitas Enzim”. Dalam
(https://www.slideshare.net/Shantychaaa/pengaruh-konsentrasi-enzim-terhadap-
aktivitas-enzim). Dilihat pada Kamis, 01 April 2020.
Putri., Y., S. 2012. “Skrinning dan Uji Aktivitas Enzim Protease Bakteri dari Limbah Rumah
Pemotongan Hewan”. Surabaya : Universitas Ailangga.
Rahmi., H, Rachmania., R., A, dan Yuniarti., F. 2020. Modul Praktikum Biokimia. Jakarta :
Universitas Prof. Dr. Hamka.
Yasid., E. 2006. Penuntun Praktikum Biokimia untuk Mahasiswa Analis. Yogyakarta : Andi.