Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH FARMAKOLOGI II

“ENZIM”

Oleh:
Nur Ifany Ramadhan
Yelvita Sari
Zakia Arianis
Ahmad Gunawan

Dosen Pembimbing : Mevy Trisna S.Si,M.Farm,Apt

AKADEMI FARMASI DWI FARMA


BUKITTINGGI
2019-2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua
limpahan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan yang berjudul
“ENZIM” ini meskipun dengan sangat sederhana.

Harapan kami semoga laporan yang telah tersusun ini dapat berrmanfaat sebagai salah
satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, sehingga nantinya kami dapat
memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Sebagai penulis, kami mengakui bahwasanya masih banyak kekurangan yang


terkandung di dalamnya. Oleh sebab itu, dengan penuh kerendahan hati kami berharap
kepadapara pembaca untuk memberikan kritik dan saran demi lebih memperbaiki laporan ini.
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI.......................................................................................................................

BAB I Pendahuluan...........................................................................................................3

1.1 Latar Belakang ..........................................................................................3 -4

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................4

1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................4

1.4 Manfaat...........................................................................................................4

BAB II Pembahasan

2.1 Pengertian Enzim.............................................................................................5


2.2 Fungsi Enzim...................................................................................................6
2.3 Mekanisme Kerja Enzim .............................................................................7-8
2.4 Tatanama Enzim...........................................................................................8-9
2.5 Sifat-sifat Enzim.........................................................................................9-10
2.6 Enzim untuk Pengobatan..........................................................................10-14

BAB III Penutup..................................................................................................................

a. Kesimpulan...............................................................................................15-16
b. Saran..............................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................17

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Enzim merupakan biokatalisator yang efektif, efisien dan selektif yang akan
meningkatkan kecepatan reaksi kimia spesifik secara nyata (Lehninger, 1995). Enzim
mengkatalis reaksi tanpa produk samping dan ramah lingkungan, sehingga enzim dapat
dimanfaatkan untuk tujuan reaksi atau jenis produk yang diharapkan. Saat ini enzim yang
banyak digunakan untuk diaplikasikan secara komersial dalam proses industri adalah
kelompok enzim hidrolase.

Enzim hidrolase adalah enzim-enzim yang bekerja atau menguraikan suatu substrat
dengan menggunakan molekul air. Berdasarkan substratnya, enzim hidrolase terbagi atas
karbohidrase, esterase dan proteinase atau protein. Beberapa enzim hidrolase yang banyak
digunakan dalam proses industri adalah enzim selulase, amilase, lipase dan protease.

Dalam proses industri enzim memiliki peranan penting, seperti enzim selulase yang
berperan dalam proses pembuatan zat kimia, pulp dan kertas, dan farmasi. Amilase yang
berperan dalam industri makanan, lipase yang berperan dalam industri obat-obatan, pereaksi
klinis, bahan tambahan makanan, sintesa biopolimer, kosmetik dan berperan dalam produksi
bioetanol serta protease yang berperan dalam pengolahan pangan (Pastor et. al, 2001),
penenunan (Helmann, 1995), penyamakan kulit, deterjen, textil dan pengolahan limbah cair.
Pada tahun 2000, penjualan enzim merupakan peringkat yang tinggi dalam bidang
bioteknologi dan diperkirakan mencapai US$ 1,6 milyar (Pawiroharsono, 2008; Sharma,
2001; Moon dan Parulekur, 1993).

Enzim dapat diperoleh dari berbagai sumber, salah satunya enzim dari
mikroorganisme. Mikroorganisme merupakan sumber untuk menghasilkan enzim yang
potensial karena mampu berkembang dengan cepat, mempunyai berbagai jenis aktivitas
enzim dan hidup pada kondisi-kondisi ekstrim seperti pada sedimen dan perairan laut (Gray
dan Elliott, 2009).

Ketiadaan enzim dapat menyebabkan keseimbangan proses metabolisme tubuh


terganggu. Beberapa penelitian terbaru mengenai enzim telah mempelajari kemungkinan
enzim untuk dapat mengatasi penyakit jantung, ganggunan pencernaan dan juga kanker.

3
Terapi enzim merupakan salah satu metode alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Optimasi kondisi yang bertujuan untuk menurunkan biaya produksi serta menghindari efek
samping yang mungkin ditimbulkan oleh penggunaan enzim telah dilakukan oleh beberapa
peneliti yang diikuti seiring dengan meningkatnya perkembangan bioteknologi. Teknologi
terbaru dengan mengkombinasikan enzim dengan obat-obatan tertentu menjadi target
penelitian-penelitian terbaru. Kombinasi ini diharapkan akan membuat kerja obat dan enzim
menjadi lebih efektif karena kerja sinergis dari keduanya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan enzim ?


2. Apasaja fungsi enzim ?
3. Bagaimana mekanisme kerja enzim ?
4. Tata nama enzim ?
5. Apasaja enzim yang dapat digunakan untuk pengobatan ?

1.3 TUJUAN PENULISAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas, penulisan makalah ini memiliki tujuan sebagai
berikut:

1. Mengetahui apa itu enzim


2. Agar pembaca dapat mengetahui fungsi enzim
3. Agar pembaca dapat mengetahui mekanisme kerja enzim
4. Agar pembaca dapat mengetahui tata nama enzim
5. Agar pembaca dapat mengetahui enzim-enzim yang dapat digunakan dalam
pengobatan

1.4 MANFAAT

Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Memberikan pengetahuan tambahan untuk diri penulis.


2. Memberikan pengetahuan tambahan untuk pembaca.
3. Untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen mata kuliah farmakologi.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ENZIM

Enzim adalah molekul protein yang mengkatalis reaksi kimia tanpa mengalami
perubahan secara kimiawi. Enzim mengatur metabolisme dengan ikut serta pada hampir pada
semua funsi sel. Setiap enzim bersifat spesifik bagi substrat yang diubahnya menjadi suatu
produk tertentu. Pada dasarnya, terdapat ribuan enzim yang berlainan, tetapi hanya beberapa
yang secara rutin diperiksa untuk diagnosis klinis.

Karena enzim terdapat didalam sel, adanya peningkatan jumlah suatu enzim dalam
serum atau plasma umumnya merupakan konsekuensi dari cedera sel sehingga molekul-
molekul intrasel dapat lolos keluar. Dengan demikian, jumlah enzim yang sangat berlimpah
dalam serum digunakan secara klinis sebagai bukti adanya kerusakan organ. Enzim-enzim
yang dibebaskan ke dalam sirkulasi tidak memiliki fisiologik disana dan secara bertahap
dibersihkan melalui rute eksresi normal.

Pada keadaan abnormal atau aktivitas berlebihan suatu enzim dapat menimbulkan
penyakit. Analisis enzim dalam serum dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit, seperti:
infarktus otot jantung, prostat, hepatitis, dan lain-lain. Ditemukannya suatu enzim dalam
darah dengan tingkat berlebihan seringkali menunjukkan adanya kerusakan sel didalam organ
yang sakit. Penyakit tertentu seperti hepatitis terinfeksi menyebabkan jaringan hati
mengalami kerusakan akibat infeksi, sehingga terjadi pelepasan enzim hati ke dalam darah.

Asal/sumber enzim:

1. Mikroorganisme
Yaitu : bakteri dan jamur.
 Bakteri, contoh : Streptokinase
 Jamur, contoh : Penicillinase
2. Tumbuhan
Yaitu : Carica papaya, contohnya : papase
Ananas sativum (bromelin)

5
2.2 FUNGSI ENZIM

Fungsi suatu enzim yaitu sebagai katalis untuk proses reaksi biokimia yang terjadi
dalam sel maupun di luar sel. Suatu enzim dapat berfungsi sebagai katalis yang sangat
efisien, disamping itu mempunyai derajat kekhasan yang tinggi, seperti katalis lainnya maka
enzim dapat menurunkan energi aktivasi suatu reaksi kimia.

Enzim mempunyai dua fungsi pokok sebagai berikut :

1. Mempercepat atau memperlambat reaksi kimia.


2. Mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang sama.

Fungsi lain enzim:


 Pada proses pencernaan yaitu untuk menguraikan lemak, protein, dan karbohidrat
(lipase, protease, amilase)
 Reaksi yang bertalian dengan proses pernapasan (transfer CO2)
 Memberikan efek dari vitamin (piridoksin ke hidrogenase)
 Pada keseimbangan hormon
 Melindungi jaringan tubuh dari efek enzim yang dihasilkan.

Fungsi biologis enzim

Enzim mempunyai berbagai fungsi biologis dalam tubuh organisme hidup. Enzim
berperan dalam transduksi signal dan regulasi sel, seringkali melalui enzim kinase dan
fosfatase. Enzim juga berperan dalam menghasilkan pergerakan tubuh, dengan miosin
menghidrolisis ATP untuk menghasilkan kontraksi otot ATPase lainnya dalam membran sel
umumnya adalah pompa ion yang terlibat dalam transpor aktif. Enzim yang juga terlibat
dalam fungsi-fungsi khas, seperti lusiferase yang menghasilkan cahaya pada kunang-kunang.
Virus juga mengandung enzim yang dapat menyerang sel, misalnya HIV integrase dan
transkriptase balik.

6
2.3 MEKANISME KERJA ENZIM

Enzim tersusun atas dua bagian. Apabila enzim dipisahkan satu sama lainnya
menyebabkan enzim tidak aktif. Namun keduanya dapat digabungkan menjadi satu. Yang
disebut holoenzim. Kedua bagian enzim tersebut yaitu apoenzim dan koenzim.

1. Apoenzim (Komponen Protein)

Apoenzim adalah bagian protein dari enzim, bersifat tidak tahan panas, dan berfungsi
menentukan kekhususan dari enzim. Contoh, dari substrat yang sama dapat menjadi senyawa
yang berlainan, tergantung dari enzimnya.

2. Koenzim (Komponen Non Protein)

Koenzim disebut gugus prostetik apabila terikat sangat erat pada apoenzim. Akan tetapi,
koenzim tidak begitu erat dan mudah dipisahkan dari apoenzim. Koenzim bersifat termostabil
(tahan panas), mengandung ribose dan fosfat.

Fungsinya menetukan sifat dari reaksinya. Misalnya, apabila koenzim NADP (Nicotiamida
Adenin Denukleotid Phospat) maka reaksi yang terjadi adalah dehidrogenase. Disini NADP
berfungsi sebagai akseptor hidrogen.

Ada dua cara kerja enzim, yaitu model kunci gembok dan induksi pas :

1. Model kunci gembok (block and key)

Enzim dimisalkan sebagai gembok karena memiliki sebuah bagian kecil yang dapat
berikatan dengan substrat, bagian sisi aktif. Substrat dimisalkan sebagai kunci karena dapat
berikatan secarapas degan sisi aktif enzim (gembok). Setiap enzim memiliki sisi aktif yang
tersusun dari sejumlah asam amino.Bentuk sisi aktif ini sangat spesifik, sehingga hamay
molekul dengan bentuk tertentu yang dapat menjadi substrat bagi enzim.

2. Induksi pas (model induce fit)

Pada model ini sisi aktif enzim dapat berubah bentuk sesuai dengan bentuk
substratnya. Sisi aktif enzim merupakan bentuk yang tidak kaku (fleksibel). Ketika substrat
memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif berubah bentuk sesuai dengan bentuk substrat

7
kemudian terbentuk kompleks enzim substrat. Pada saat produk sudah terlepas dari
kompleks, maka enzim lepas dan kembali bereaksi dengan substrat yang lain.

Enzim mengkatalis reaksi dengan cara meningkatkan laju reaksi. Enzim


meningkatkan laju reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi (energi yang diperlukan
untuk reaksi). Suatu enzim dapat mempercepat reaksi lebih cepat dari pada jika reaksi
tersebut dilakukan tanpa katalis. Penurunan energi aktivasi dilakukan dengan membentuk
kompleks dengan substrat . Setelah produk dihasilkan, kemudian enzim dilepaskan. Enzim
bebas untuk membentuk kompleks baru dengan substrat yang lain.

Enzim memiliki sisi aktif, yaitu bagian enzim yang berfungsi sebagai katalis. Pada sisi
lain, terdapat gugus prostetik yang diduga berfungsi sebagai zat elektrofilik sehingga dapat
mengkatalis reaksi yang diinginkan. Bentuk sisi aktif sangat spesifik sehingga diperlukan
enzim yang spesifik pula. Hanya molekul dengan bentuk tertentu yang dapat menjadi substtar
bagi enzim. Agar dapat bereaksi, enzim dan substrat harus saling komplementer.

2.4 TATANAMA ENZIM

Lebih dari 50000 macam enzim telah ditemukan pada organisme hidup, dan masih
bertambah terus sejalan dengan berlangsungnya penelitian. Tiap enzim dinamai menurut
sistem baku dan juga diberi nama umum yang sederhana . Pada kedua sistem tersebut nama
enzim pada umumnya diakhiri dengan –ase dan mecirikan substrat yang terlibat dan jenis
reaksi yang dikatalisis. Sebagai contoh : Sitokrom oksidase, suatu enzim utama dalam
respirasi, mengoksidasi molekul sitokrom. Asam malat dehidrogenase melepaskan dua atom
hidrogen dari asam malat. Namun contoh tersebut tidak menjelaskan siapkah penerima
elektron atau atom hidrogen yang dilepaskan.

Persatuan Internasional Biokimia memberi nama yang lebih panjang tapi lebih
deskriptif dan baku bagi semua enzim yang telah dicirikan dengan jelas. Sebagai contoh,
sitokrom oksidase dinamakan sitokrom c: O2 oksidoreduktase, menunjukkan bahwa elektron
dilepaskan dari sitokrom tertentu, yaitu jenis c dan molekul oksigen adalah penerima
elektron. Dehidrogenase asam malat disebut L-malat : NAD oksidoreduktase, menunjukkan
enzim tersebut khas untuk bentuk L-asam malat terionisasi dan molekul yng disingkat NAD
adalah penerima atom hidrogen. Tabel berikut mencantumkan enam kelas utama enzim
berdasarkan tipe reaksi yang dikatalisis disertai beberapa contoh.

8
Tabel klasifikasi enzim menurut jenis reaksi yang dipacu

Kelas dan sub kelas Jenis reaksi


Oksidoreduktase Melepas dan menambah elektron atau elktron dan hidrogen
Oksidase Mentransfer elektron atau hidrogen hanya kepada oksigen.
Reduktase Menambahkan elektron atau hidrogen.
Dehidrogenase Melepaskan hidrogen.
Transferase Memindahkan gugus senyawa kimia.
Kinase Memindahkan gugus fosfat, terutama dari ATP.
Hidrolase Memutuskan ikatan kimia dengan penambahan air.
Proteinase Menghidrolisis protein (ikatan peptida)
Ribonuklease Menghidrolisis RNA
Deoksiribonuklease Menghidrolisis DNA
Lipase Menghidrolisis lemak
Liase Membentuk ikatan rangkap dengan melepaskan satu gugus
kimia
Isomerase Menata kembali atom-atom pada suatu molekul untuk
membentuk isomer
Ligase atau sintetase Menggabungkan 2 molekul yang disertai dengan hidrolisis
ATP atau nukleosida fosfat + lainnya.
Polimerase Menggabungkan sub unit (monomer) sehingga terbentuk
polimer

2.5 SIFAT-SIFAT ENZIM


a. Enzim hanya mengubah kecepatan reaksi, artinya enzim tidak mengubah produk akhir
yang dibentuk atau mempengaruhi keseimbangan reaksi, hanya meningkatkan laju
reaksi.
b. Enzim bekerja secara spesifik, artinya enzim hanya mempengaruhi substrat tertentu
saja.
c. Enzim merupakan protein. Oleh karena itu, enzim memiliki sifat seperti protein.
Antara lain bekerja pada suhu optimum, umumnya pada suhu kamar. Enzim akan
kehilangan aktivitasnya karena pH yang terlalu asam atau basa kuat, dan pelarut
organik. Selain itu, p[anas yang terlalu tinggi akan membuat enzim terdenaturasi
sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
d. Enzim diperlukan dalam jumlah sedikit. Sesuai dengan fungsinya sebagai katalisator,
enzim diperlukan dalam jumlah yang sedikit.

9
e. Enzim bekerja secara bolak-balik. Reaksi-reaksi yang dikendalikan enzim dapat
berbalik, artinya enzim tidak menentukan arah reaksi tetapi hanya mempercepat laju
reaksi sehingga tercapai keseimbangan. Enzim dapat menguraikan suatu senyawa
menjadi senyawa-senyawa lain. Atau sebaliknya, menyusun senyawa-senyawa
menjadi senyawa tertentu.
f. Enzim dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja
enzim adalah suhu, pH, aktivator (pengaktif), dan inhibitor (penghambat) serta
konsentrasi substrat.

2.6 ENZIM UNTUK PENGOBATAN

Beberapa enzim yang dapat digunakan untuk pengobatan :

1. Streptokinase
Adalah suatu protein (tetapi bukan enzim itu sendiri) yang disintesis oleh
Streptococus yang bergabung dengan plasminogen proaktivator. Komplek enzim ini
mengkatalisis konversi dari plasminogen inaktif menjadi plasmin aktif.
a. Farmakokinetik :
Absorbsi, diberikan secara iv atau langsung kedalam arteri koroner atau kanula,
menghasilakn ketersediaan hayati yang cepat dan sempurna.
Distribusi, tidak menembus plasenta.
Metabolisme dan akskresi, dibersihkan dengan cepat dari sirkulasi oleh antibodi dan
sistem retikuloendotelial dan sirkulasi setelah pembeerian iv.
b. Indikasi :
Infark miokard akur, trombosii vena dalam (DVT), emboli paru, trombosis arteri
perifer akut/subakut, penyakit sumbatan arteri kronis, sumbatan arteri/vena retina
sentral.
c. Efek samping :
Seperti obat lain yang mempengaruhi hemostatis, efek yang tidak diharapkan pada
streptokinase adalah pendarahan.

2. Urokinase
Adalah suatu enzim manusia yang disintesis oleh ginajl yang mengubah plasminogen
menjadi plasmin aktif secara langsung. Plasmin yang dibentuk dalam trombus oleh
aktivator ini dilindungi dari antiplasmin plasma yang memungkinkan plasmin untuk

10
menhancurkan trombus itu dari dalam. Merupakan enzim yang dihasilkan dari biakan
jaringan sel ginjal manusia.
a. Farmakokinetik :
Bila diberikan infus intravena urokinase mengalami klirens yang cepat oleh hati.
Masa paruh sekitar 20 menit. Sejumlah kecil obat diekskresi dalam empedu dan urin.
b. Indikasi :
Untuk mengobati gumpalan darah dalam paru-paru.
c. Efek samping :
Efek hematologis (pendarahan khususnya dari luka tusukan, pendarahan internal yang
parah, pendarahan intrakarnial) ; reaksi alergi (ruam, kulit kemerah-merahan, urticaria
dan anaphylatic yang agak jarang dan serum penyakit seperti gejala-gejala) ; efeak
lainnya (demam, kedinginan denagn sakit dibagian punggung dan perut, reaksi alergi
yang serius lebih mungkin terjadi dengan penggunaan urokinase daripada
streptokinase.
d. Dosis :
IV pemula 250.000 iu dalam larutan NaCl/glukosa selama 15 menit, lalu 100-250.000
iu selam 8-12 jam. Dosis yang dianjurkan adalah dosis muat 1000-4.500 iu/kg BB
secara iv dilanjutkan dengan infus iv 4.400 iu/kg BB.
Asam aminokaproat merupakan penawar spesifik untuk keracunan urokinse. Dosi
biasa dimulai dengan 5 g(oral/iv) diikuti dengan 1,25 g tiap jam sampai pendarahan
teratasi. Dosis tidak boleh melebihi 30 g dalam 24 jam. Penyuntikan IV cepat dapat
menyebabkan hipotensi, bradikardia dan aritmia.
3. Meiselase
a. Komposisi :
Amylase, sanactase 50 mg, protease 60 mg, lipase 20 mg, meicelase 50 mg,
pancreatin 167,74 mg.
b. Indikasi :
Terapi pengganti pada defisiensi enzim pankreas.

c. Dosis :
Dewasa : 1 kapsul 3kali/hari, pemberian oabat segera setelah makan.
4. Protease
Protease (pelarut protein) yang penting dalam daya tangkis tubuh terhadap kanker,
diantaranya enzim-enzim yang terdapat pada getah pankreas. Protease berdaya

11
mengurangi selubung fibrin (efek fibrinolitis) sehingga sel-sel sistem imun diberi
kesempatan untuk memusnahkan sel-sel ganas yang diselubunginya. Protease juga
mampu memasuki langsung sel-sel (pre-tumor) dan melarutkannya dari dalam (efek
sitolitis), disamping itu zat ini berdaya merombak imun kompleks yang dapat
memblokir efek sitotoksis dari limfosit.
a. Efek samping :
Dapat mempengaruhi kepatuhan terhadap terapi atau memimpin kepada penghentian
terapi secara dini. Pemahaman dari keparahan dan pengelolaan efek samping adalah
penting untuk mengelola efek samping secara optimal pada pasien yang menggunakan
terapi hepatitis C di perawatan klinis rutin.
b. Contoh :
Xepazym : pankreatin 170 mg, amilase 5500 IU, lipase 6500 IU, protease 400 IU,
dimetilpolisiloksan 80 mg.
Indiaksi : gangguan hati, insufiensi pankreas, kelenjar empedu
Dosis : 1-2 kaplet pada waktu malam.

5. Lipase
a. Definisi :
Lipase adalah enzim yang dapat larut dalam air dan bekerja dengan mengkatalis.
Hidrolisis ikatan ester dalam substrat lipid yang tidak larut air seperti trigliserida
berantai panjang. Denagn demikian, lipase tergolong dalam enzim esterase. Enzim ini
juga mampu mengkatalisasi pembentukan ikatan ester (esterifikasi) dan pertukaran
ikatan ester (transseterifikasi) pada media bukan air. Lipase diproduksi pada karbon
berlipid, seperti minyak, asam lemak, dan gliserol. Lipase dari bakteri kebanyakan
diproduksi secara ekstraseluler. Kebanyakan lipase dapat bekerja pada kisaran pH dan
temperatur yang bervariasi, walaupun lipase dari bakteri yang bersifat basa lebih
umum. Lipase adalah serina hidrolase dan mempunyai stabilitas tinggi dalam larutan
organik.

b. Contoh sediaan :
Cotazym forte : Enzim pankreas (lipase, amilase) 170 mg, ekstrak empedu sapi (ox
bile) 65 mg , selulosa 10 mg.
Indikasi : defisiensi enzim pankreas relatif/mutlak.
Dosis : tablet saat atau sesudah makan.

12
6. Serratiopeptidase
a. Definisi :
Adalah enzim yang diisolasi dari enterobacterium non-patogenik disebut Serratia E15
yang umum ditemukan pada ulat sutera. Meskipun ulat sutera menggunakan enzim
untuk membubarkan kepompong mereka, serratiopeptidae telah digunakan di Asia
dan Eropa selama hampir 40 tahun dalam kasus-kasus arthritis, trauma, operasi,
sinusitis, bronkitis, pembekuan darah, sindrom carpal tunnel dll.
b. Contoh sediaan :
Nutriflam : serratiopeptidase 5 mg, pancreatin 25 mg, lesitin 100 mg.
Indiaksi : inflamsi pada semua kondisi pembedahan dan infeksi.
Dosis : dewasa 3x sehari 1-2 kapsul.

7. Papain
a. Definisi :
Adalah enzim jenis protease yang terdapat pada getah pepaya. Cairan putih kantal
layaknya susu ini banyak dijumpai pada bagian batang, buah maupun daunnya.
Volume getah pepaya ini jauh lebih banyak pada bagian yang muda ketimbang yang
tua. Sebagai enzim, papain sangat ampuh memecah molekul protein.
b. Contoh sediaan :
 Papaven : ekstrak daun graphtophyllum pictum 200 mg, ekstrak trokserutin
200 mg, papain 100 mg.
Indikasi : pengobatan ambeien, varises membantu meredakan nyeri.
Dosis : sehari 3x1 kaplet.
 Vitazym : pancreatin 50 mg, papain 10 mg, empedu sapi 50 mg, kunyit 35 mg,
ekstrak hati 50 mg.
Indikasi : gangguan pencernaan yang disertai perut mual, perih dan susah
buang air besar.
Dosis : anak-anak 3x1 tab, dewasa 3x2 tab sesudah makan.
8. Bromelain
a. Definisi :
Adalah enzim proteolitik yang ditemukan pada bagian batang dan buah nanas
(Ananas comosus). Enzim ini diproduksi sebagai hasil sampinagn dari pabrik jus

13
nanas. Dalam memproduksi bromelin, beberapa senyawa yang dapat digunakan untuk
presipitasi (pengendapan) enzim ini adalah amonium sulfat dan alkohol.
b. Contoh sediaan :
 Benozym : pankreatin 150 mg, bromelain 50 mg, ox bile 30 mg.
Indikasi :gangguan pencernaan lemak, karbohidrat dan protein, pengobatan
pengganti pada defisiensi enzim pencernaan dan pancreas.
Dosis : 1 dragee saat makan atau sesudah makan.
 Elsazym : pancreatin 400 mg, bromalain 50 mg, dimetilpolisiloksan 40 mg
Indikasi : dispepsia, rasa penuh lambung dan perut, pengobatan tambahan
setelah operasi saluran cerna.
Dosis : 1 dragee saat atau sesudah makan.

9. Lybrozym
Per tablet : diastase 200 mg, pankreatin 100 mg, pepsin 50 mg, serbuk akar rimpang
Curcumae xanthorhizae.
a. Indikasi
Pengobatan dan pencegahan gangguan pencernaan.
b. Kemasan
Tablet salut gula 100 biji.
c. Dosis
1-2 tablet pada saat makan atau setelah makan.
d. Penyajian
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan.
e. Farmakologi
Setiap enzim bekerja mencerna terhadap masing-masing makanan di saluran
pencernaan. Diastase mencernakan karbohidrat di dalam usus halus. Pnakreatin
mencernakan karbohidrat, lemak dan protein pada pH 7,0 – 9,0.

BAB III

PENUTUP

14
3.1 KESIMPULAN

Enzim adalah molekul protein yang mengkatalis reaksi kimia tanpa mengalami
perubahan secara kimiawi. Enzim mengatur metabolisme dengan ikut serta pada hampir pada
semua funsi sel. Setiap enzim bersifat spesifik bagi substrat yang diubahnya menjadi suatu
produk tertentu. Pada dasarnya, terdapat ribuan enzim yang berlainan, tetapi hanya beberapa
yang secara rutin diperiksa untuk diagnosis klinis.

Fungsi enzim:
 Pada proses pencernaan yaitu untuk menguraikan lemak, protein, dan karbohidrat
(lipase, protease, amilase)
 Reaksi yang bertalian dengan proses pernapasan (transfer CO2)
 Memberikan efek dari vitamin (piridoksin ke hidrogenase)
 Pada keseimbangan hormon
 Melindungi jaringan tubuh dari efek enzim yang dihasilkan.

Asal/sumber enzim:

1. Mikroorganisme
Yaitu : bakteri dan jamur.
 Bakteri, contoh : Streptokinase
 Jamur, contoh : Penicillinase
2. Tumbuhan
Yaitu : Carica papaya, contohnya : papase
Ananas sativum (bromelin)

Enzim tersusun atas dua bagian, yaitu :

a. Apoenzim (Komponen Protein)


b. Koenzim (Komponen Non-Protein)

Ada dua cara kerja enzim, yaitu :

1. Model kunci gembok (block and key)


2. Induksi pas (model induced fit)

15
Enzim untuk pengobatan :

 Streptokinase
 Urokinase
 Papain
 Meicelase
 Sanaktase
 Protease
 Lipase
 Serratiopeptidase
 Bromelain
 Lybrozym

Sifat-sifat enzim :

 Enzim hanya mengubah kecepatan reaksi


 Enzim bekerja secara spesifik
 Enzim merupakan protein
 Enzim diperlukan dalam jumlah sedikit
 Enzim bekerja secara bolak-balik
 Enzim dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

3.2 SARAN

 Agar pembaca lebih mengetahui dan memahami mengenai enzim dam enzim yang
biasa digunakan untuk pengobatan
 Setelah mempelajari mata kuliah farmakologi kita dapat menyediakan ataupun
memberikan informasi obat yang benar, objektif dan lengkap akan sangat mendukung
dalam pemberian pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat sehingga
dapat meningkatkan kemanfaatan dan keamanan penggunaan obat.

DAFTAR PUSTAKA

E.N. Kosasih & A.S. Kosasih, Tafsiran Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik, Edisi 2,
Karisma Publishing Group, Tangerang, 2008.

16
Dr. H. MohamadSadikin, DSc, Biokimia Enzim, Cetakan I, Jakarta Widya Medika, 2002.

Ronald A. Sacher dan Richard A. McPherson, Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan


Laboratorium, Edisi 11, ECG, Jakarta,2004.

http://www.scribd.com/doc/84961519/makalah-ENZIM

http://www.scribd.com/doc/63342196/MAKALAH-ENZIM

17

Anda mungkin juga menyukai