ANESTESI LOKAL
DISUSUN OLEH :
Nama : Via Annisa Oktalia
Kelas : Reguler 2A
NIM : PO.71.39.1.20.008
Dosen pembimbing :
Dewi Marlina,S.F.,Apt.,M.Kes
Ade agustianingsih,S.Farm.,Apt
2.2 Benzocain
Benzocaine atau benzokain adalah obat anestesi atau bius lokal yang
berbentuk obat kumur, gel, salep, dan bubuk. Cara kerja benzocaine adalah
dengan menghambat sinyal saraf di dalam tubuh.
Benzocaine adalah obat yang bersifat bebas. Artinya obat ini bisa dibeli di
apotek baik dengan maupun tanpa resep dokter.
Fungsi lain dari benzocaine secara umum adalah untuk mengurangi rasa sakit
atau tidak nyaman akibat:
iritasi kulit ringan
radang tenggorokan
luka bakar kulit karena sinar matahari
rasa sakit karena tumbuh gigi
iritasi vagina atau rektum
pertumbuhan kuku ke dalam, wasir
berbagai sumber rasa sakit ringan lainnya pada kulit.
Tidak hanya itu, benzocaine juga berguna untuk mematikan sensasi pada kulit
atau permukaan di dalam mulut, hidung, tenggorokan, vagina, atau rektum
untuk mengurangi rasa sakit karena memasukkan alat medis seperti selang
atau spekulum.
Terdapat banyak merek dan bentuk benzocaine dalam bentuk topikal (oles)
yang tersedia dan tidak semua merek tercantum pada artikel ini. Benzocaine
topikal mungkin juga digunakan untuk tujuan yang tidak terdaftar dalam
pedoman pengobatan ini.
3.1 Probandus :
Masing-masing kelompok menunjuk 2 orang, probandus pertama
menggunakan Salep Benzokain dan probandus kedua menggunakan Lidokain
HCl.
B
A
B = batas luar anastesi yang masih terasa tebal (anastesi)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat atau dalam tube terlindung dari
cahaya
Dosis : 2 sampai 3 kali sehari, dioleskan
Perhitungan bahan salep Benzokain
1. Aethyllis aminobenzoas : 2/100 x 5 gr = 0,1 gr
2. Adeps lanae : 5gr/10 gr x 2gr = 1gr
3. Vaselin album : 5gr – (0,1 + 1 gr)
: 3,9 gr
Pembuatan Salep Benzokain
1. Setarakan timbangan
2. Timbang masing-masing bahan
3. Masukan sebagian vaselin album ke mortir, gerus halus
4. Masukan aethyllis aminobenzoas kemortir, gerus halus dan
homogen
5. Masukan adeps lanae gerus homogen
6. Masukan sisa vaselin album, gerus halus dan homogen
7. Kumpulkan sediaan
8. Uji homogenitas
9. Masukan kedalam pot obat
Probandus 1 (Lidocain HCl)
Nama : Via Annisa Oktalia
Umur : 19 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
JAM 14.34 14.39 14.44 14.49 14.54 14.59 15.04 15.09 15.14 15.19 15.24 15.29 15.34
Probandus 0’ 5’ 10’ 15’ 20’ 25’ 30’ 35’ 40’ 45’ 50’ 55’ 60’
Inj.Lidokain
P T P T P T P T P T P T P T P T P T P T P T P T P T
HCL
A(Dalam) T T T
S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S
S S S
B(Luar) T
S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S
S
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum yang kami lakukan, yang pertama kali
dilakukan yaitu memilih probandus dipilih 2 orang dalam keadaan sehat.
Probandus pertama diberikan Lidokain Hcl Injeksi dan untuk Probandus
kedua diberikan benzokain salep. Dan selanjutnya membuat penandaan pada
telapak tangan dan punggung tangan dengan tanda lingkaran berdiameter 2
cm seperti gambar di prosedur. Digambar lingkaran berlapis, lingkaran
dibagian dalam berdiameter 2 cm dan diluar lingkaran 2 cm juga. Sebagai
tempat diujikan apakah obat yang di oleskan pada lingkaran dalam
memberikan pengaruh kelingkaran luar. Selanjutnya di catat waktu ketika
probandus diberikan obat lelu ditusukkan jarum yang sudah disterilkan
dengan alkohol dilingkaran yang ada di punggung tangan maupun telapak
tangan (ditusuk di dalam lingkaran yang berdiamter 2 cm). Lalu, hasilnya
dicatat apakah terasa sakit atau tidak sakit pada lingkaran dalam atau sampai
keluar. Setiap 5 Menit amati dan catat setiap kejadian yang dirasakan oleh
probandus mulai dari rasa sakit-tidak sakit- dan sakit lagi (kembali normal).
Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan untuk injeksi Lidokain
Hcl yang diberikan pada probandus pertama belum mengalami perubahan
yang signiikan pada waktu 5 Menit sampai 35 menit, namun pada waktu 40
menit sampai 50 menit probandus merasakan perubahan kekebalan pada
bagian telapak tangan sehingga tidak merasakan sakit, tetapi pada waktu 55
menit sampai 60 menit kekebalan berangsur menurun sehingga ketika
ditusuk jarum probandus merasakan sakit kembali (Balik normal).
Dan untuk salep benzokain yang diberikan pada probandus kedua pada
waktu 5 menit sampai 20 menit probandus belum mengalami perubahan
yang signifikan, namun pada waktu 25 menit sampai 50 menit probandus
merasakan perubahan kekebalan pada bagian telapak tangan sehingga tidak
merasakan sakit, tetapi pada punggung tangan tidak ada perubahan
probandus masih tetap merasakan sakit, tetapi pada waktu 53 menit sampai
60 menit kekebalan berangsur menurum sehingga ketika ditusuk jarum
probandus merasakan sakit kembali (Balik Normal).
4.3 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan
antara lain :
1. Salep Benzokain lebih cepat menimbulkan efek anestesi dari pada
injeksi Lidokain Hcl.
2. Benzocain atau Benzokain adalah obat anestesi atau bius total
3. Benzocain berbentuk salep
4. Dan berzokain mempunyai cara kerja yaitu dengan menghambat sinyal
syaraf di dalam tubuh.
Dosen Pembimbing :
1. Dewi marlina, Sf.Apt.M.km
2. Ade agustianingsih, S.Farm.Apt
Palembang, 13 oktober 2021
Praktikan,
DAFTAR PUSTAKA
Tuntunan Praktikum Farmakologi II
https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/38903/157102005.
pdf?sequence=1&isAllowed=y
https://hellosehat.com/obat-suplemen/benzocaine-adalah/
https://www.alodokter.com/lidocaine
LAMPIRAN
SAAT MENUSUK TELAPAK TANGAN DENGAN JARUM