Anda di halaman 1dari 34

FARMAKOLOGI II

Oleh:
NAMA: DIAN ELIS PRATIWI
NIM: 1700047
Kelas: Dlll IVB
Dosen Pengampu: Mira Febrina,M.Sc,Apt

1
Enim untuk
pengobatan
Definisi enzim
Enzim adalah protein yang memiliki aktivitas katalisis, yaitu mempercepat reaksi
kimia pada system biologi. Suatu enzim tidak mempengaruhi konstanta ekuilibrium
reaksi yang dikatalisisnya, tetapi menurunkan ambang energy yang dibutuhkan
sehingga reaksi bisa bekerja dengan lebih mudah.

Aksi obat pada enzim diperantarai oleh sedikitnya dua mekanisme, yaitu :
 Molekul obat bertindak menjadi substrat analog yang beraksi sebagai inhibitor
kompetitif bagi enzim
 Molekul obat bertindak sebagai substrat yang salah atau palsu (false substrate),
sehingga molekul obat mengalami transformasi kimia oleh enzim, tetapi
membentuk produk yang abnormal (yang tidak diharapkan). Hal ini membuat
jalur metabolic terganggu atau berubah.

3
STRUKTUR ENZIM

Enzim terdiri dari bagian protein dan bagian non protein. Rumus lengkap enzim yaitu
bagian protein (tidak aktif/apoenzim) ditambahkan dengan bagian bukan protein
(gugus prostetik, koenzim, kofaktor ion logam) menghasilkan holoenzim yang
merupakan enzim lengkap dan aktif.

4
1. Apoenzim
Apoenzim sangat menentukan fungsi biokatalisator dari enzim. Bagian ini akan rusak
pada suhu terlampau panas atau bersifat termolabil. Apoenzim memiliki sisi yang
berhubungan langsung dengan substrat, merupakan:

Sisi aktif, merupakan sisi yang berkaitan dengan substrat (zat yang akan dijadikan
produk). Bagian ini mengikat molekul substrat dan terjadilah proses katalis. Sisi ini
dapat diganggu oleh inhibitor kompetetif.
Sisi alosterik, merupakan sisi yang berkaitan dengan kofaktor. Sisi ini dapat
dipengaruhi oleh inhibitor nonkompetetif yang berstruktur sama dengan kofaktor.

2. Kofaktor
Komponen selain protein pada enzim dinamakan kofaktor. Kofaktor dapat mengubah-
ubah bentuk sisi aktif sehingga dapat ditempeli substrat tertentu. Kofaktor berbentuk
ion logam  seperti Na, K dan Ca.

5
Mekanisme kerja enzim
1. Teori Lock and Key

Menurut teori lock and key, cara kerja enzim mirip dengan mekanisme kerja kunci dan
gembok. Enzim diibaratkan sebagai kunci yang memiliki sisi aktif, sedangkan
substratnya diibaratkan sebagai gembok. Substrat memasuki sisi aktif dari enzim
seperti halnya kunci memasuki gembok. Substrat tersebut kemudian diubah menjadi
produk tertentu. Produk inilah yang kemudian dilepaskan dari sisi aktif enzim untuk
kemudian enzim siap menerima substrat baru.

6
2. Teori Induced Fit

Berdasarkan teori induksi pas (induced fit), enzim diibaratkan dapat


melakukan penyesuaian bentuk untuk berikatan dengan suatu substrat.
Hal ini ditujukan untuk meningkatkan kecocokan dengan substrat dan
membuat ikatan antara enzim dan substrat menjadi lebih reaktif.

7
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ENZIM

1. Suhu
Reaksi yang dikatalisis oleh enzim akan meningkat seiring dengan kenaikan suhu 0 - 35
derajad celcius. Secara umum kenaikan 10oC maka kecepatan reaksi menjadi dua kali
lipatnya dalam batas suhu yang wajar. Suhu ideal kerja enzim adalah 30 – 40C, dengan
suhu optimum 36C. Dibawah atau diatas suhu tersebut kerja enzim lemah bahkan
mengalami kerusakan. Enzim akan menggumpal (denaturasi) dan hilang kemampuan
katalisisnya

2. Logam berat
Logam berat seperti Ag, Zn, Cu, Pb dan Cd, menyebabkan enzim menjadi tidak aktif..

3. pH
Enzim bekerja pada pH tertentu, enzim hanya dapat bekerja pada pH yang ideal. Enzim
Ptialin hanya dapat bekerja pada pH netral, enzim pepsin bekerja pada pH asam
sedangkan enzim tripsin bekerja pada pH basa.

8
4. Konsentrasi
Semakin tinggi konsentrasi enzim maka kerja waktu yang dibutuhkan untuk suatu
reaksi semakin cepat, sedangkan kecepatan reaksi dalam keadaan konstan.
Semakin tinggi konsentrasi substrat, semakin cepat kerja enzim, tapi jika kerja
enzim telah mencapai titik maksimal, maka kerja enzim berikutnya akan konstans.

5. Faktor Internal (Faktor dalam)


Vitamin dan hormon berpengaruh terhadap aktivitas kerja enzim.
• Hormon tiroksin merupakan hormon yang mempengaruhi proses metabolisme
tubuh. semakin tinggi konsentrasi hormon tiroksi yang dihasilkan oleh kelenjar
tiroid, makan semakin cepat proses metabolisme dalam tubuh, demikian
sebaliknya.
• Vitamin dalam tubuh berfungsi sebagai alat pengaturan seluruh proses fisiologi
dalam tubuh.
 

 
  9
6. Keberadaan Aktivator dan Inhibitor
_- Aktivator
Aktivaor merupakan molekul yang mempermudah ikatan enzim
antara enzim dengan dan substrat.
- Inhibitor
Inhibitor merupakan molekul yang menghambat ikatan antara
enzim dengan substrat jika dipanaskan
 

10
MEKANISME KERJA ENZIM

Obat yang bekerja pada enzim dibagi menjadi 2 berdasarkan mekanisme aksinya:

A. Inhibitor kompetitif
Inhibitor kompetitif ( obat ) bereaksi secara kompetititf dengan substrat enzim
terhadap enzim pada sisi aktifnya. Interaksi antara obat dengan enzim mengakibatkan
penghambatan aktifitas enzim tersebut. Ringkasnya, inhibitor kompetitif menghambat
reaksi normal yang di perantarai suatu enzim. Contoh obat:

1. Aspirin 6. Asetasolamid
2. Neostigmin 7. Kardidopa
3. Kaptopril 8. Selegilin
4. Allopurinol 9. Cytarabin
5. Simvastatin 10. Acyclovir

11
B. Substrat palsu
Obat antikanker fluorourasil merupakan suatu contoh obat yang beraksi sebagai
substrat palsu. Pada proses normal , urasil dalam 2-deoksiuridilat ( DUMP) diubah
menjadi 2-deoksitimidilat ( DTMP) melalui enzim timidilat sintetase. Timidilat tersebut
digunakan dalam proses sintesis purine atau sintesis DNA sel. Pada pemberian
fluorourasil, senyawa ini kan mengalami transformasi kimia untuk membentuk produk
abnormal yang mengganti jalur metabolisme yang normal. Fluorourasil mengganti urasil
sebagai intermediet pada biosintesis purine. Dalam tubuh fluorourasil diubah menjadi
fluorodeoksiuridin monofosfat ( FDUMP), dapat berinteraksi dengan timifilat sintetase
namun tidak mngahasilkan DTMP. Hal ini mengakibatkan penghambatan sintesis DNA
dan pada akhirnya pembelahan sel terhenti. Contoh lain adalah metildopa suatu obat
antihipertensi golongan central blockers

12
JENIS ENZIM UNTUK PENGOBATAN
•Sreptokinase
•Urokinase

•Papain
•Meicelase

•Sanaktase
•Protease

•Lipase
•Serratiopeptidase

•Bromelain
•Lybrozym

13
1. Streptokinase
Streptokinase adalah suatu protein (tetapi bukan enzim itu sendiri) yang disentesis
oleh streptococus yang bergabung dengan plasminogen proaktivator. Komplek enzim ini
mengkatalisis konversi dari plasminogen inaktif menjadi plasmin aktif. Streptokinase
adalah obat yang digunakan untuk melarutkan gumpalan darah yang terbentuk di
dalam pembuluh darah. Streptokinase mengandung enzim yang dapat memecah
gumpalan darah dan diberikan kepada pasien yang mengalami serangan jantung.

A. Farmakokinetik :
Absorbsi, diberikan secara iv atau langsung ke dalam arteri koroner atau kanula,
menghasilkan ketersediaan hayati yang cepat dan sempurna.Distribusi, tidak
menembus plasenta. Metabolisme dan eksresi, dibersihkan dengan cepat dari sirkulasi
oleh antibodidan sistem retikuloendotelial dan sirkulasi setelah pemberian iv.Waktu
paruh, 23 menit
( kompleks streptokinase atau plasmin ).

14
B. Indikasi :
Infark miokard akut,trombosis vena dalam (DVT),emboli paru,trombosis arteri
perifer akut/subakut,penyakit subatan arteri kronis,sumbatan arteri/vena retina
sentral.

C. Efeksamping
Seperti obat lain yang mempengaruhi hemostasis, efek yang tidak diharapkan
pada streptokinase adalah perdarahan

D. Dosis :
250,000 iu IV infus selama 30 menit,di ikuti dengan dosis pemeliharaan
100,000iu/jam.pada infark miokard akut: terapi tidak lebih dari 5 hari.infark
miokard akut dosis bolus 20,000 iu dengan infus intra koroner.di ikuti dengan
dosis pemeliharaan 2,000-4,000 iu pada interval 3-5 menit . terapi ini dapat
diteruskan sampai total dosis adalah 120,000 iu.
 

15
16
2. Urokinase
Urokinase adalah suatu enzim manusia yang disintesis oleh ginjal yang
mengubah plasminogen menjadi plasmin aktif secara langsung. Plasmin yang
dibentuk didalam trombus oleh aktivator ini dilindungi dari antiplasmin plasma
yang memungkinkan plasmin untuk menghancurkan trombus itu dari dalam.
merupakan enzim yang dihasilkan dari biakan jaringan sel ginjal manusia.

A. Farmakokinetik :
Bila diberikan infus intravena urokinase mengalami klirens yang cepat oleh hati.
Masa paruh sekitar 20 menit. Sejumlah kecil obat diekskresi dalam empedu dan
urin.

B. Indikasi:
Untuk mengobati gumpalan darah dalam paru-paru.

17
C. Efek Samping:
Efek hematologis (pendarahan khususnya dari luka tusukan, perdarahan internal
yang parah, pendarahan intrakarnial); Reaksi alergi (ruam, kulit kemerah-
merahan, urticaria, dan anaphylatic yang agak jarang dan serum penyakit seperti
gejala-gejala); Efek lainnya (demam, kedinginan dengan sakit di bagian punggung
dan perut);
D. Dosis :
IV (infus) permula 250.000 iu dalam larutan Nacl/glukosa selama 15 menit,lalu
100-250.000 iu selama 8-12 jam.Dosis yang dianjurkan adalah dosis muat 1000-
4.500 IU/kg BB Secara IV dilanjutkan dengan infu IV 4.400 IU/kgBB.
Asam aminokaproat merupakan penawar spesifik untuk keracunan urokinase.
Dosis biasa dimulai dengan 5 g(oral/IV) diikuti dengan 1,25 g tiap jam sampai
pendarahan teratasi. Dosis tidak boleh melebihi 30 g dalam 24 jam. Penyuntikan
IV cepat dapat menyebabkan hipotensi, bradikardia dan aritmia

18
3. Meiselase
A. Komposisi:
Amylase, sanactase 50 mg, protease 60 mg, lipase 20 mg, meicelase 50 mg,
pancreatin 167.74 mg.

B. Indikasi:
Terapi pengganti pada defisiensi enzim pankreas.

C. Dosis:
Dewasa : 1 kapsul 3 kali/hari Pemberian Obat: Diberikan segera sesudah makan.

a.Contoh sediaan : Excelase – E


b. Indikasi : terapi pengganti pada defisiensi enzim pankreas
c . Dosis :
dewasa 1 kaps 3xhr
 

19
4. Protease

Protease ( pelarut protein ) yang penting dalam daya tangkis tubuh terhadap
kanker,diantaranya enzim-enzim yang terdapat pada getah pankreas.protease berdaya
mengurangi selubung fibrin ( efek fibrinolitis) sehingga sel-sel sistem imun diberi kesempatan
untuk memmusnahkan sel-sel ganas yang diselubunginya.protease juga mampu memasuki
langsung sel-sel (pre-tumor) dan melarutkannya dari dalam (efek sitolitis) disamping itu zat ini
berdaya merombak imun kompleks yang dapat memblokir efek sitotoksis dari limfosit

A. Efek samping:
dapat memengaruhi kepatuhan terhadap terapi atau memimpin kepada penghentian terapi
secara dini. Pemahaman dari keparahan dan pengelolaan efek samping adalah penting untuk
mengelola efek samping secara optimal pada pasien yang menggunakan terapi hepatitis C di
perawatan klinis rutin.

20
B. Xepazy komposisi :
pankreatin 170 mg
amilase 5500 IU
lipase 6500 IU
Protease 400 IU dimetilpolisiloksan 80mg

C. indikasi : Gangguan hati, insufisiensi pankreas , kelenjar


empedu

D. dosis :1-2 kaplet pada waktu makan

21
22
5. Lipase
Lipase adalah enzim yang dapat larut dalam air dan bekerja dengan
mengkatalisis.hidrolisis ikatan ester dalam substrat lipid yang tidak larut air seperti
trigliserida berantai panjang.Dengan demikian, lipase tergolong dalam enzim
esterase.Enzim ini juga mampu mengkatalisasi pembentukan ikatan ester (esterifikasi)
dan pertukaran ikatan ester (transeterifikasi) pada media bukan air.
A. Contoh sediaan : Vitazym

B. Indikasi : vitazym digunakan untuk kondisi-kondisi gangguan proses


pencernaan yang ditandai dengan perut kembung, sering bersendawa, perut terasa
penuh, mual, rasa perih di lambung, sering buang angin (kentut), sembelit dan
sebagainya.

C. Dosis : Dewasa digunakan 1-2 tablet sebanyak 3 kali sehari.Anak-anak, bila perlu
digunakan 1 tablet sebanyak 2-3 kali sehari atas anjuran dari dokter.Diminum sesudah
makan, atau pada saat makan.
23
B. Komposisi :
 Amilase 10.000 satuan/unit
 Protease 9.000 satuan /unit
 Lipase 240 satuan /unit
 Deoxycholic acid 30 mg
 Dimethylpolysiloxane 25 mg
 Vitamin B1 (thiamin) 10 mg
 Vitamin B2 (riboflavin) 5 mg
 Vitamin B3 (niacinaimde) 10 mg
 Vitamin B6 (piridoxin) 5 mg
 Vitamin B12 (cianocobalamin) 5 mcg
 Ca Pantothenate 5 mg

24
25
6. Serratiopeptidase
Serratiopeptidase adalah enzim yang diisolasi dari enterobacterium non-patogenik
disebut Serratia E15 yang umum ditemukan pada ulat sutera. Meskipun ulat sutera
menggunakan enzim untuk membubarkan kepompong mereka, serratiopeptidase telah
digunakan di Asia dan Eropa selama hampir 40 tahun dalam kasus-kasus arthritis, trauma,
operasi, sinusitis, bronkitis, pembekuan darah, sindrom carpal tunnel dll.

A. contoh sediaan : Nutriflam

B. komposisi :
serratiopeptidase 5mg
pancreatin 25 mg
lesitin 100 mg

C. indikasi : inflamasi pada semua kondisi pembedahan dan infeksi

D. dosis : dewasa 3x sehari 1-2 kapsul

26
27
7. Papain
Papain adalah enzim jenis protease yang terdapat pada getah pepaya. Cairan
putih kental layaknya susu ini banyak dijumpai pada bagian batang, buah maupun
daunnya. Volume getah pepaya ini jauh lebih banyak pada bagian yang muda
ketimbang yang tua. Sebagai enzim, papain sangat ampuh memecah molekul protein.

A. contoh sediaan : Papaven

B. komposisi :
ekstrak daun graphtophyllum pictum 200mg
ekstrak trokserutin 200mg
papain 100mg
 
C. indikasi : pengobatan ambeien, varises membantu meredakan nyeri.

D. dosis : sehari 3x1 kaplet

28
8. Sanaktase

a.Contoh sediaan : Excelase – E

b. Indikasi : terapi pengganti pada defisiensi enzim pankreas

c . Dosis : dewasa 1 kaps 3xhr


 

29
9. Bromelin
Bromelin adalah enzim proteolitik yang ditemukan pada bagian batang dan buah
nanas (Ananas comosus). Enzim ini diproduksi sebagai hasil sampingan dari pabrik jus
nanas.Dalam memproduksi bromelin, beberapa senyawa yang dapat digunakan untuk
presipitasi (pengendapan) enzim ini adalah amonium sulfat dan alcohol.

A. Contoh sediaan : Benozym (bernofarm)

B. Komposisi :
Pankreatin 150mg
Bromelain 50mg
Ox bile 30mg
  
C. Indikasi :Gangguan pencernaan lemak, karbohidrat dan protein, pengobatan
pengganti pada defisiensi enzim pencernaan dan pancreas

D. Dosis : Satu dragee saat makan atau sesudah makan

30
31
10. Lybrozym
Per tablet :
Diastase 200 mg, Pankreatin 100 mg, Pepsin 50 mg, serbuk akar rimpang
Curcumaexanthorrhizae.

A. Indikasi
Pengobatan &pencegahan gangguan pencernaan.

B. Kemasan
Tablet salut gula 100 biji.

C. Dosis
1-2 tablet pada saat makan atau setelah makan.

D. Penyajian
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan
 
 
32
33
TERIMAKASIH

34

Anda mungkin juga menyukai