KELOMPOK 3
01 04
TUJUAN PERCOBAAN PERHITUNGAN DAN
CARA KERJA
02
POKOK 05
PRINSIP PERCOBAAN BAHASAN HASIL PERCOBAAN
DAN PEMBAHASAN
03 06
HIPOTESIS KESIMPULAN
1
TUJUAN PERCOBAAN
HIPERTERMIA
Demam Demam
Rectal : ≥38°C Oral : ≥37,5°C Kegagalan homeostasis
pada regulasi suhu tubuh,
Demam tanpa melibatkan sitokin
Axillary : ≥37,2°C
Uji Antipiretik
Uji endotoksin yang paling banyak dilakukan adalah uji Limulus
amebocyte lysate (LAL). senyawa obat
Prinsip :
reaksi antara LPS dan senyawa (protein) mengandung sel
amebosit dari darah hewan Limulus Polyphemus.
Protein L. Polyphemus
endotoksin menggumpal
Sandle, T. (2016) Improving microbiological assurance for bioburden tests, European. Pharmaceutical Review, 21 (3): 41-44.
Uji Pirogen Injeksi pirogen dapat dilakukan melalui pembuluh darah,
saluran otak, maupun sekitar rongga perut
PCT
Sweetman, S.C.2008.Martindale: The Complete Drug Refrence 36th Ed.London:The Pharmaceutical Press
3
HIPOTESIS PERCOBAAN
Hewan Uji
Kelinci putih (Oryctolagus cuniculus) dengan berat 2.5kg – 3kg
Kelinci No Kelompok 3
Volume pemberian obat dan bahan :
1.1 2,8
1.2 2,9 Kelompok Obat yang Volume pemberian
diberikan
1.3 2,7
I NS i.v 2 -5 ml / kg BB
2.1 2,6
II Akuades p.o 0,75 – 5 ml /kg BB
2.2 2,8
III Paracetamol Dosis manusia
2.3 2,9 15mg/kg BB
3.1 2,8
3.2 2,9
3.3 2,7
KELINCI KELOMPOK 1 Normal Saline PERHITUNGAN
Volume maksimal pemberian NS = 2 – 5 ml/kg BB kelinci secara IV
Volume yang dipilih = 2 mL
Pembuatan larutan stok :
AED = HED x
= 15 mg/kg x
= 46,25 mg/kg
39.5
Kelinci NS 1
39
Kelinci NS 2
38.5 Kelinci NS 3
suhu tubuh (◦C)
Kelinci akuades
38 1
Kelinci akuades
2
37.5
Kelinci akuades
3
37
Kelinci PCT 1
Kelinci PCT 3
36
0 30 60 90 120 150 180 210 240
menit ke-
Setelah induksi pirogen semua kelinci mengalami
(kec. Kelompok 1) kenaikan suhu tubuh
KELOMPOK 2 & 3
39.5
39
Kelinci NS 1
38.5 Kelinci NS 2
suhu tubuh (◦C)
Kelinci NS 3
Kelinci akuades 1
38 Kelinci akuades 2
Kelinci akuades 3
Kelinci PCT 1
37.5 Kelinci PCT 2
Kelinci PCT 3
37
36.5
36
0 30 60 90 120 150 180 210 240
Menit ke-
Pada menit ke 60 seluruh kelinci mengalami penurunan suhu tubuh
Kelompok yang diberikan paracetamol, menunjukan rata-rata penurunan suhu tubuh yang
paling signifikan
Perbandingan Rata-Rata Penurunan Suhu Tubuh Kelinci 240 menit Setelah Diberi Perlakuan
3
2.5
Rata-rata penurunan suhu
2.43
2
Kelinci kelompok PCT
1.5
1 0.87
0.6
0.5
0
Mekanisme penurunan suhu
oleh paracetamol
Parasetamol merupakan suatu analgesik dan antipiretik. Obat ini bekerja dengan
menghambat siklooksigenase dalam sintesis prostaglandin di sistem saraf pusat.
Dipiro J.T., et al.2008.Acute Management of The Brain Injury Patient.Pharmacotherapy, A Pathopysiologi approach, Seventh edition.
Penurunan suhu tubuh pada kelompok I dan II kemungkinan disebabkan oleh adanya
homeostatis dalam tubuh kelinci, karena kelinci merupakan hewan berdarah panas
(homoiterm). Mekanisme homeostatis dalam kelinci pada percobaan kali ini berguna
dalam menstabilkan suhu tubuh kelinci supaya tetap dalam kondisi normal
39.5
39 kelinci 1.1
kelinci 1.2
kelinci 1.3
38.5
kelinci 2.1
suhu tubuh (◦C)
kelinci 2.2
38 kelinci 2.3
kelinci 3.1
kelinci 3.2
37.5
kelinci 3.3
37
36.5
36
menit ke-0 menit ke-30 menit ke-60 menit ke-90 menit ke-120 menit ke-150 menit ke-180 menit ke-210 menit ke-240
6
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan dan pembahasan diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa parasetamol dapat memberikan efek antipiretik pada
kelinci yang diinduksikan patogen.
Human resources slide 1
TERIMAKASIH
TERIMAKASIH