Anda di halaman 1dari 34

PRAKTIKUM III

Human resources slide 1


UJI PIROGEN-ANTIPIRETIK
PRAKTIKUM FARMAKOLOGI II

PRODI DIPLOMA III FARMASI


Human resources slide 4
NI KOMANG ARISKA DWI
JENITA RIANI CAHYANINGSIH
182042 182043

NI LUH PUTU AD. MILA


SARI AGUSTIN
PRAHARSINI 182044
182041

I GUSTI AYU I GUSTI AYU


RAKA ADI PRIMA
PUTRI WIDYANTARI
WILASTRI 182045
182040

KELOMPOK 3
01 04
TUJUAN PERCOBAAN PERHITUNGAN DAN
CARA KERJA

02
POKOK 05
PRINSIP PERCOBAAN BAHASAN HASIL PERCOBAAN
DAN PEMBAHASAN

03 06
HIPOTESIS KESIMPULAN
1
TUJUAN PERCOBAAN

Mengetahui efek antipiretik obat pereda demam pada hewan uji


yang diinduksi pirogen
2
PRINSIP PERCOBAAN
DEMAM

DEMAM Respon fisiologis tubuh


terhadap penyakit, dan
Demam (febrile) didefinisikan sebagai
melibatkan sitokin
kondisi meningkatnya temperature
tubuh yang biasanya merupakan
respon pertahanan pada organisme
multiseluler akibat invasi
mikroorganisme atau zat pathogen.

Suhu tubuh normal


manusia : 36,5 – 37,2°C

HIPERTERMIA

Demam Demam
Rectal : ≥38°C Oral : ≥37,5°C Kegagalan homeostasis
pada regulasi suhu tubuh,
Demam tanpa melibatkan sitokin
Axillary : ≥37,2°C

Kaneshiro, N.K., and Zieve, D. 2010.Febrile seizures.Seattle:University of Washington.


Bivin, W.S dan King, W.W.1995.Raising Healthy Rabbit.Washington:A Publication of Christian Veterinary Mission
TINGKATAN DEMAM

Demam ringan Demam sedang


Suhu tubuh berkisar antara 37-38°C Suhu tubuh berkisar antara ≥38-39°C

Demam Demam tinggi


Suhu tubuh berkisar antara ≥39-40°C Suhu tubuh berkisar antara ≥40°C
PIROGEN
PYRO GEN
(api) (permulaan)

zat yang ketika diinjeksikan pada tubuh mamalia dapat menyebabkan


respon salah satunya berupa kenaikan suhu tubuh

PIROGEN EKSOGEN PIROGEN ENDOGEN


•Merupakan pirogen yang berasal dari •Pirogen yang berasal dari dalam tubuh
luar tubuh inang maupun endotoksin inang
yang dihasilkan oleh pirogen itu sendiri •Sumber pirogen endogen umumnya
Contoh : lipopolisakarida (LPS), monosit, neutrofil, dan limfosit
Endotoksin Contoh :IL-1, IL-6, TNF-α, dan IFN

1)McCance & Huether.2017Study Guide for Understanding Pathophysiologi Fifth Edition.Missouri:Elsevier


2)Dinarello, C.A., Gelfand, J.A., 2005, Fever and Hyperthermia.In: Kasper, D.L., et. al., ed. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 16th ed.
Tsingapore:he McGraw-Hill Company. : hal. 104-8.
Uji Pirogen
Uji yang bertujuan untuk :
• membatasi risiko reaksi demam yang dapat diterima
apabila diinjeksikan dengan suatu sediaan farmasi
•mengetahui apakah suatu sediaan mengandung pirogen
atau tidak

memberikan sejumlah zat pirogenik hingga diperoleh respon febrile


dari hewan uji yang diukur dengan thermometer. Uji pirogen

Uji Antipiretik
Uji endotoksin yang paling banyak dilakukan adalah uji Limulus
amebocyte lysate (LAL). senyawa obat
Prinsip :
reaksi antara LPS dan senyawa (protein) mengandung sel
amebosit dari darah hewan Limulus Polyphemus.

Protein L. Polyphemus
endotoksin menggumpal

LAL sendiri adalah ekstrak air hasil lisisnya sel-sel darah


(amebosit)

Sandle, T. (2016) Improving microbiological assurance for bioburden tests, European. Pharmaceutical Review, 21 (3): 41-44.
Uji Pirogen Injeksi pirogen dapat dilakukan melalui pembuluh darah,
saluran otak, maupun sekitar rongga perut

4-5 jam pasca


injeksi pirogen

PCT

Respon pireksia Obat atau senyawa yang Konrol pembanding : obat


diduga memiliki efek standar antipiretik
antipiretik (contoh : parasetamol)

Mekanisme kerja senyawa antipiretik


untuk menurunkan demam :

menghambat sintesis prostaglandin, yaitu suatu zat kimia dalam tubuh yang berperan dalam


proses terjadinya inflamasi, dimana salah satu tanda inflamasi adalah demam (kalor)

1)D.Borsook, C.J.Woolf, dan A.D.Vellet.1978.Temperature Acclimation and Learning in Fish.Experientia 34(1)


2)C.Y.Chai & M.T.Lin.1975.Journal Pharmacology 54(1):475-479
Antipiretik
Antipiretik digunakan untuk membantu untuk mengembalikan suhu set point ke
kondisi normal dengan cara menghambat sintesis dan pelepasan prostaglandin E2,
yang distimulasi oleh pirogen endogen pada hipotalamus

Golongan salisilat golongan para-aminofenol golongan pirazolon

Parasetamol merupakan golongan para-aminofenol ini bekerja


dengan menghambat siklooksigenase dalam sintesis
prostaglandin di sistem saraf pusat.

Sweetman, S.C.2008.Martindale: The Complete Drug Refrence 36th Ed.London:The Pharmaceutical Press
3
HIPOTESIS PERCOBAAN

Parasetamol memiliki efek antipiretik dengan menurunkan suhu


tubuh pada hewan uji Kelinci putih (Oryctolagus cuniculus) yang
diinduksi senyawa pirogen
4
MEKANISME PERCOBAAN
Alat dan Bahan
Alat - Termometer raksa/ digital (badan)
- Mortir dan stamfer -Termometer waterbath (pemanasan larutan)
- Gelas beaker
- Labu takar
- Batang pengaduk
- Magnetic stirrer Bahan
- Kertas timbang - Alkohol 70%
- Timbangan digital - Akuades p.i.
- Spuit injeksi (needle 22-28 G) - NACL 0,9% steril
- Syringe 2, 5, 25 ml atau sonde untuk hewan coba - LPS strain E. coli atau Baker’s yeast
- Kandang hewan coba dan tutup - Paracetamol
- Holder hewan coba - Pakan dan minum standar
- Kompor listrik/ penangas air

Hewan Uji
Kelinci putih (Oryctolagus cuniculus) dengan berat 2.5kg – 3kg

Dikondisikan agar terpasang pada holder di dalam kandang


dengan suhu 22-25°C selama 1 minggu

Dilakukan aklitimasi serta diberikan pakan dan minum standar


Cara Kerja
PERHITUNGAN
Volume pemberian dan pembuatan larutan stok

BB tikus yang digunakan untuk percobaan :

Kelinci No Kelompok 3
Volume pemberian obat dan bahan :
1.1 2,8
1.2 2,9 Kelompok Obat yang Volume pemberian
diberikan
1.3 2,7
I NS i.v 2 -5 ml / kg BB
2.1 2,6
II Akuades p.o 0,75 – 5 ml /kg BB
2.2 2,8
III Paracetamol Dosis manusia
2.3 2,9 15mg/kg BB
3.1 2,8
3.2 2,9
3.3 2,7
KELINCI KELOMPOK 1 Normal Saline PERHITUNGAN
Volume maksimal pemberian NS = 2 – 5 ml/kg BB kelinci secara IV
Volume yang dipilih = 2 mL
Pembuatan larutan stok :

Diperikirakan BB 1 ekor kelinci = 2 kg, volume pemberian untuk 1 ekor kelinci :


x 2 kg = 4 mL

Sehingga, perkiraan larutan stok yang diperlukan untuk 3 ekor kelinci :


4 mL x 3 = 12 mL dibuat lebih menjadi 20 mL

Volume untuk pemberian masing-masing kelinci :

Kelinci BB 2,8 kg = x 2,8 kg = 5,6 mL

Kelinci BB 2,9 kg = x 2,9 kg = 5,8 mL

Kelinci BB 2,7 kg = x 2,7kg = 5,4 mL


KELINCI KELOMPOK 2 Aquadest PERHITUNGAN
Volume maksimal pemberian Aquadest = 0.75 – 5 ml/kg BB kelinci secara p.o
Volume yang dipilih = 2 ml

Pembuatan larutan stok :

Diperikirakan BB 1 ekor kelinci = 2 kg, volume pemberian untuk 1 ekor kelinci :


x 2 kg = 4 mL

Sehingga, perkiraan larutan stok yang diperlukan untuk 3 ekor kelinci :


4 mL x 3 = 12 mL disiapkan 20 mL

Volume untuk pemberian masing-masing kelinci :

Kelinci BB 2,6 kg = x 2,6 kg = 5,2 mL

Kelinci BB 2,8 kg = x 2,8 kg = 5,6 mL

Kelinci BB 2,9 kg = x 2,9 kg = 5,8 mL


KELINCI KELOMPOK 3 Paracetamol PERHITUNGAN

Dosis pemberian Paracetamol Volume pemberian yang dipilih = 2 ml


15mg/kg BB Manusia
Dengan Volume maksimal pemberian Diperikirakan BB 1 ekor kelinci = 2 kg,
Aquadest = 0.75 – 5 ml/kg BB kelinci volume pemberian untuk 1 ekor kelinci :
secara p.o x 2 kg = 4 mL

Dosis untuk kelinci : Konsentrasi larutan stok :

AED = HED x

= 15 mg/kg x

= 46,25 mg/kg

Jadi dosis 15 mg/kg pada manusia


setara dengan 46,25 mg/kg pada
kelinci.
KELINCI KELOMPOK 3 Paracetamol PERHITUNGAN

Pembuatan larutan stok :

Diperikirakan BB 1 ekor kelinci = 2 kg, volume pemberian untuk 1 ekor kelinci :

Sehingga, perkiraan larutan stok yang diperlukan untuk 3 ekor kelinci :


4 mL x 3 = 12 mL dibuat lebih menjadi 20 mL
Sehingga dosis Paracetamol yang diperlukan = 23,125 mg/ml x 20 ml
= 462,5 mg
KELINCI KELOMPOK 3 Paracetamol PERHITUNGAN

Volume untuk pemberian masing-masing kelinci :


Untuk kelinci BB 2 kg = 4 ml, sehingga :

Kelinci BB 2,8 kg = x 4 ml = 5,6 mL

Kelinci BB 2,9 kg = x 4 ml = 5,8 mL

Kelinci BB 2,7 kg = x 4 ml = 5,4 mL


5
HASIL PERCOBAAN DAN
PEMBAHASAN
ANALISIS DATA Data hasil pengukuran suhu tubuh
kelinci setelah diinduksi pirogen
ANALISIS DATA Grafik suhu tubuh kelinci setelah
diinduksi pirogen

GRAFIK SUHU TUBUH KELINCI SESUDAH DIINDUKSI PIROGEN


40

39.5

Kelinci NS 1
39
Kelinci NS 2
38.5 Kelinci NS 3
suhu tubuh (◦C)

Kelinci akuades
38 1

Kelinci akuades
2
37.5
Kelinci akuades
3
37
Kelinci PCT 1

36.5 Kelinci PCT 2

Kelinci PCT 3
36
0 30 60 90 120 150 180 210 240

menit ke-
Setelah induksi pirogen semua kelinci mengalami
(kec. Kelompok 1) kenaikan suhu tubuh

KELOMPOK 2 & 3

adanya pirogen eksogen yang


masuk kedalam aliran darah
sehingga menstimulasi sel darah
KELOMPOK I
putih, lalu sel darah putih ini akan
melepaskan pirogen endogen Tidak diinduksi pirogen
untuk merangsang endothelium tetapi juga mengalami
hipotalamus mengeluarkan kenaikan suhu seperti
prostaglandin. kelompok yang lain.
Kenaikan suhu tidak
signifikan dan termasuk
Normal
Kelompok 2 Kelompok 3
diberi akuades diberi PCT
ANALISIS DATA Data hasil pengukuran suhu tubuh
kelinci setelah diberi perlakuan
ANALISIS DATA Grafik suhu tubuh kelinci setelah
diberi perlakuan

DATA SUHU TUBUH KELINCI SETELAH DIBERI PERLAKUAN


40

39.5

39

Kelinci NS 1
38.5 Kelinci NS 2
suhu tubuh (◦C)

Kelinci NS 3
Kelinci akuades 1
38 Kelinci akuades 2
Kelinci akuades 3
Kelinci PCT 1
37.5 Kelinci PCT 2
Kelinci PCT 3

37

36.5

36
0 30 60 90 120 150 180 210 240

Menit ke-
Pada menit ke 60 seluruh kelinci mengalami penurunan suhu tubuh
Kelompok yang diberikan paracetamol, menunjukan rata-rata penurunan suhu tubuh yang
paling signifikan

Perbandingan Rata-Rata Penurunan Suhu Tubuh Kelinci 240 menit Setelah Diberi Perlakuan

3
2.5
Rata-rata penurunan suhu

2.43

2
Kelinci kelompok PCT
1.5
1 0.87
0.6
0.5
0
Mekanisme penurunan suhu
oleh paracetamol

Parasetamol merupakan suatu analgesik dan antipiretik. Obat ini bekerja dengan
menghambat siklooksigenase dalam sintesis prostaglandin di sistem saraf pusat.

Efek Sentral Efek Perifer

Saraf simpatis di kulit mengaktifkan reseptor-


Menghambat siklus COX-1 sehingga tidak
reseptor panas di kulit sehingga terjadi
terjadi pembentukan prostaglandin dari
vasodilatasi perifer. Dengan terjadinya
asam arakidonat, sehingga prostaglandin
vasodilatasi ini, panas lebih cepat terkonduksi
tidak merangsang termostat untuk
ke jaringan kulit dan melalui aliran udara terjadi
menaikkan suhu tubuh.
konveksi sehingga panas dikeluarkan disertai
keluarnya keringat, sehingga lama-kelamaan
suhu tubuh akan turun

Dipiro J.T., et al.2008.Acute Management of The Brain Injury Patient.Pharmacotherapy, A Pathopysiologi approach, Seventh edition.
Penurunan suhu tubuh pada kelompok I dan II kemungkinan disebabkan oleh adanya
homeostatis dalam tubuh kelinci, karena kelinci merupakan hewan berdarah panas
(homoiterm). Mekanisme homeostatis dalam kelinci pada percobaan kali ini berguna
dalam menstabilkan suhu tubuh kelinci supaya tetap dalam kondisi normal

Penurunan suhu tubuh lebih tinggi kelompok II daripada kelompok I, karena


kelompok II diberikan akuades sehingga mempercepat proses homeostatis dari
kelinci tersebut.

Data Suhu Tubuh Kelinci Sesudah Perlakuan


40

39.5

39 kelinci 1.1
kelinci 1.2
kelinci 1.3
38.5
kelinci 2.1
suhu tubuh (◦C)

kelinci 2.2
38 kelinci 2.3
kelinci 3.1
kelinci 3.2
37.5
kelinci 3.3

37

36.5

36
menit ke-0 menit ke-30 menit ke-60 menit ke-90 menit ke-120 menit ke-150 menit ke-180 menit ke-210 menit ke-240
6
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan dan pembahasan diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa parasetamol dapat memberikan efek antipiretik pada
kelinci yang diinduksikan patogen.
Human resources slide 1
TERIMAKASIH
TERIMAKASIH

PRAKTIKUM FARMAKOLOGI II – UJI ANTIPIRETIK

Anda mungkin juga menyukai