Anda di halaman 1dari 5

MODUL 6

FORMULASI SEDIAAN KAPSUL EKSTRAK BUNGA ROSELLA

I. TUJUAN
Mahasiswa memahami prosedur dan mampu melakukan pembuatan sediaan kapsul
dan pemeriksaan mutu sediaan kapsul dari bahan ekstrak Bunga Rosella.

II. TEORI DASAR

Kapsul merukan sediaan obat tradisional yang terbungkus cangkang keras. Kapsul
dapat berisi ekstrak kering atau granul yang langsung diisikan atau di formulasikan lebih
dahulu dengan penambahan bahan pengisi dan pelincir kapsul.

Bunga rosella merupakan bunga tunggal, kuncup bunga tumbuh daribagian ketiak
daun, tangkai bunga berukuran 5-20 mm. Kelopak bunga berlekatan, berbentuk lonceng,
tidak gugur dan tetap mendukung buah. Mahkota bunga berbentuk bulat telur terbalik,
berwarna kuning atau kuning kemerahan, berjumlah 5 petal dan gugur dalam 24 jam setelah
mekar. Benang sari terletak pada suatu kolom pendukung benang sari, panjang kolom
pendukung benang sari sampai 20 mm, kepala sari berwarna merah, panjang tangkai sari 1
mm. Tangkai putik berada di dalam kolom pendukung benang sari, jumlah kepala putik 5
buah, berwarna merah (Mahadevan et al, 2009).

Kandungan penting yang terdapat pada kelopak bunga rosella adalah pigmen
antosianin yang merupakan bagian dari flavonoid yang berperan sebagai antioksidan.
Flavonoid kelopak bunga rosella terdiri flavanol dan pigmen antosianin (Sirajuddin,2012).
Flavonoid adalah antosianin yang merupakan zat pewarna alami dari tumbuhan yang
memiliki sifat sebagai antioksidan yang tinggi yang terkandung dalam tanaman rosella dalam
ekstrak kering rosella mengandung 1,7-2,5% antosianin (Ali,wabel,dan Bluden ,2005).
Kandungan antosianin yang terdapat pada kelopak bunga rosella bersifat polar, maka dipilih
pelarut etanol yang kepolarannya ditingkatkan dengan memilih etanol 70%. Dari hasil
penentuan aktivitas antioksidan peredaman radikal bebas DPPH ekstrak etanol kelopak bunga
rosella diperoleh IC50 sebesar 38,44 ppm (Nursalam et al, 2014).

Khasiat lain yang telah diketahui dari tanaman rosela diantaranya sebagai antikejang
(antipasmodik), mengobati cacingan (antelmitik) dan sebagai anti bakteri. Rosella sudah
banyak dikenal masyarakat sebagai tanaman yang banyak memiliki khasiat tetapi tidak
banyak dari masyarakat yang mengkonsumsi rosella tersebut. Hal ini dikarenakan kurangnya
minat masyarakat untuk mengkonsumsi rosella dalam bentuk aslinya.

III. FORMULA
Formula Standar

R/ Ekstrak kental Rosella 250mg


Selulosa mikrokristal 50mg
Magnesium stearate 4mg
Aerosil 76mg

IV. BAHAN & ALAT


a. Bahan
- Ekstrak kental Bunga Rosella
- Selulosa mikrokristal
- Magnesium Stearate
- Aerosil
- Cangkang kapsul no 2

b. Alat
- Timbangan
- Mortir dan Stamper
- Ayakan
- Oven / pengering

V. PERHITUNGAN & PENIMBANGAN


Lakukan perhitungan dan penimbangan bahan untuk membuat kapsul Bunga Rosella
sebanyak 25 kapsul masing-masing dengan berat 350mg (isi kapsul)
- Ekstrak Kental Rosella : 250mg x 25 = 6.250mg
- Selulosa Mikrokristal : 20mg x 25 = 500mg
- Magnesium Stearate : 4mg x 25 = 100mg
- Aerosil : 76mg x 25 = 1.900mg
VI. PROSEDUR
a. Gerus ekstrak Bunga Rosella dalam mortir (Jika ekstrak sangat kental dapat
diencerkan dengan sedikit alkohol 70%. Penambahan alkohol yang terlalu banyak
dapat menyebabkan bahan susah mengering)
b. Tambahkan aerosil dan selulosa mikrokristal lalu gerus sampai homogen
c. Keringkan dengan oven pada suhu 40°C-60°C
d. Ayak dengan ukuran mesh yang sesuai (Mesh 80/100)
e. Tambahkan magnesium stearate dan aduk sampai homogen
f. Masukkan ke dalam cangkang kapsul
g. Masukkan ke dalam wadah tertutup dan lakukan pemeriksaan mutu

VII. EVALUASI SEDIAAN


a. Uji Organoleptik
- Lakukan pengamatan terhadap bentuk, bau, rasa, dan warna
b. Uji Kadar Air
- Sediaan padat Obat Dalam mempunyai kadar air ≤10% . Lakukan pengukuran
kadar air dengan menggunakan alat Moisture Balance
c. Pemeriksaan Keseragaman Bobot
- Untuk Kapsul yang berisi Obat Tradisional kering : Dari 20 Kapsul, tidak
lebih dari 2 Kapsul yang masing-masing bobot isinya menyimpang dari bobot
isi rata-rata lebih besar dari 10% dan tidak satu Kapsul pun yang bobot isinya
menyimpang dari bobot isi rata-rata lebih besar dari 25%

VIII. DESKRIPSI (KARAKTERISTIK, BERAT JENIS & INDEKS BIAS) DAN


KHASIAT MASING-MASING BAHAN
1. Ekstrak Kental Rosella (FHI, hal 67)
- Pemerian : Ekstrak kental, warna merah hati, bau khas, rasa asam.
- Kandungan Kimia : Kadar antosianin tidak kurang dari 0,1% dihitung
sebagai sianidin 3-O-glukosida.
- Fungsi : Zat aktif
- Kadar Air : Tidak lebih dari 10%
- Kadar Abu Total : Tidak lebih dari 2,6%
2. Selukosa Mikrokristal (Rowe. 2009. Hal : 129)
- Pemerian : Pembersih, tidak berbau, tidak berasa, serbuk kristal
yang terdiridari partikel-partikel penyerap
- Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, alkohol, aseton, toluen,
cairan asam
- Inkompatibilitas : Inkompatibel dengan agen pengoksidasi yang kuat
- Fungsi : Pengisi atau pengikat pada sediaan tablet dan kapsul,
mempunyai kegunaan sebagai lubrikan dan disentegrant
- Konsentrasi : 20-50% (pengisi) ; 5-15 ( penghancur) ; 5-20%(anti
lengket)

3. Magnesium Stearat (FI III, 1979, hal 354)


- Pemerian : Serbuk halus, putih, licin dan mudah melekat pada
kulit, bau lemah khas
- Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, dalam etanol 95% P dan
dalam eter P
- Khasiat : Antasidum, zat tambahan

4. Aerosil (HOPE Hal.185 dan Ed.IV hal 424)


- Pemerian : Serbuk koloid silikon dioksida dengan ukuran partikel
sekitar 15 nm, ringan, warna putih-kebiruan, tidak berbau, tidak berasa, dan
serbuk amorf. amorf, berwarna putih, tidak berbau dan tidak berasa.
- Kelarutan : Praktis tidak larut dalam organik solven, air dan asam
kecuali hydrofluoric acid, larut dalam larutan alkali hydroxide panas
membentuk dispersi koloidal dengan air
- Kegunaan : Memperbaiki sifat alir, glidant, suspending agent,
peningkat viskositas, absorben

IX. Dosis / Aturan Penggunaan


Diminum sehari 1 kali 1 kapsul sesudah makan
X. Cara Penyimpanan
Disimpan dalam wadah tertutup rapat dan diletakkan di tempat kering dengan suhu
kamar serta terhindar dari paparan sinar matahari langsung.
XI. DAFTAR PUSTAKA

Farmakope Indonesia Edisi III, 1979. Departemen Kesehatan Republik Indonesia

(FHI), F. H. I. (2009) Farmakope Herbal Indonesia. 1st edn. Jakarta: Departemen

Kesehatan RI.

Aprilianto, Angga. 2011. OPTIMASI KOMBEVASIASPARTAM- TROPICANA SLIM® SEBAGAIPEMANIS


DALAM FORMULASI TABLET EFFERVESCENT DARIEKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus
sabdariffa L,) DENGAN METODE SIMPLEXLATTICE DESIGN. Jurusan Farmasi, FMIPA: Universitas Islam
Indonesia.

Nuriani, Bianti. 2015. Risk factors of Hypertension. Faculty of Medicine: University of


Lampung

PIONAS. 2015. Pusat Informasi Obat Nasional. Jakarta : Badan POM RI

Anda mungkin juga menyukai