ENZIM KATALASE
Kelas XII.3
Disusun oleh :
2016
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat karuniaNya
kepada kami, sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan laporan praktikum ini
tepat pada waktunya. Laporan praktikum ini disusun guna memenuhi tugas mata
pelajaran biologi yang diberikan oleh guru mata pelajaran.
Namun, kami telah berusaha sebaik mungkin agar penyajian laporan ini dapat
dipahami dan bisa bermanfaat di kemudian hari. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran demi kesempurnaan laporan praktikum ini. Terima kasih.
Penyusun
ii 3
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
B. Tujuan .............................................................................................................1
C. Manfaat ...........................................................................................................1
BAB II ISI
A. Data ................................................................................................................6
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan .........................................................................................................9
B. Saran ...............................................................................................................9
LAMPIRAN .....................................................................................................................10
iii
iii 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Waktu Praktikum
Rabu, 31 Agustus 2015
B. Tujuan
C. Manfaat
1. Dapat mengetahui cara kerja enzim katalase.
2. Dapat mengetahui faktor faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase.
3. Dapat melatih ketelitian dan kehati hatian dalam bekerja di laboratorium.
D. Dasar Teori
a) Enzim
Enzim merupakan senyawa organik yang berfungsi sebagai katalis. Artinya,
enzim dapat mempercepat berlangsungnya suatu reaksi kimia tetapi enzim tersebut
tidak ikut bereaksi. Hal demikian dapat dilakukan enzim dengan cara menurunkan
energi aktivasi atau energi awal yang diperlukan untuk memulai reaksi kimia. Enzim
terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah bagian enzim yang
tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim yang tidak tersusun atas
protein. Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu koenzim (tersusun
dari bahan organik) dan kofaktor (tersusun dari bahan anorganik).
Enzim tak hanya ditemukan dalam sel-sel manusia dan hewan, namun sel-sel
tumbuhan juga memiliki enzim sebagai salah satu komponen metabolismenya.
Enzim katalase merupakan salah satu enzim yang terdapat pada tumbuhan. Enzim
diproduksi oleh peroksisom dan aktif dalam melakukan reaksi oksidatif bahan -
bahan yang dianggap toksik oleh tanaman, seperti hidrogen peroksida (H2O2).
Enzim katalase termasuk ke dalam golongan desmolase, yaitu enzim yang dapat
memecahkan ikatan C-C atau C-N pada substrat yang diikatnya.
Cara kerja enzim dapat dijelaskan dalam dua teori, yaitu: Teori kunci dan gembok
(enzim bekerja sangat spesifik). Enzim dan substrat memiliki bentuk geometri
komplemen yang sama persis sehingga bisa saling melekat) dan teori ketepatan
induksi (enzim tidak merupakan struktur yang spesifik melainkan struktur yang
fleksibel). Bentuk sisi aktif enzim hanya menyerupai substrat. Ketika substrat
melekat pada sisi aktif enzim, sisi aktif enzim berubah bentuk untuk menyerupai
substrat). Namun dalam implementasinya, teori pertama yang dianggap paling sesuai
dalam menjelaskan cara kerja enzim.
1 3
b) Enzim Katalase
Enzim katalase adalah salah satu jenis enzim yang umum ditemui di dalam sel-sel
makhluk hidup. Enzim katalase berfungsi untuk merombak hydrogen peroksida yang
bersifat racun yang merupakan sisa / hasil sampingan dari proses metabolisme.
Apabila H2O2 tidak diuraikan dengan enzim ini, maka akan menyebabkan kematian
pada sel-sel. Oleh sebab itu, enzim ini bekerja dengan merombak H2O2 menjadi
substansi yang tidak berbahaya, yaitu berupa air dan oksigen. Selain bekerja secara
spesifik pada substrat tertentu, enzim juga bersifat termolabil (rentan terhadap
perubahan suhu) serta merupakan suatu senyawa golongan protein. Pengaruh
temperature terlihat sangat jelas, karena dapat merusak enzim dan membuatnya
terdenaturasi seperti protein kebanyakan.
Enzim katalase termasuk enzim hidroperoksidase, yang melindungi tubuh
terhadap senyawa-senyawa peroksida yang berbahaya. Penumpukan senyawa
peroksida dapat menghasilkan radikal bebas, yang selanjutnya akan merusak
membrane sel dan kemungkinan menimbulkan penyakit kanker serta arterosklerosis.
Enzim Katalase memiliki kemampuan untuk inaktivasi hydrogen peroksida. Senyawa
H2O2 dihasilkan oleh aktivitas enzim oksidase. H2O2 berpotensi membentuk radikal
karena membentuk OH- . Enzim katalase merupakan hemoprotein yang mengandung
4 gugus hem. Aktivitas enzim katalase :
1. Aktivitas peroksidase, mengoksidasi senyawa yang analog dengan substrat
2. Aktivitas katalase, enzim ini mampu menggunakan satu molekul H2O2 sebagai
substrat atau donor electron dan molekul H2O2 yang lain sebagai oksidan atau
akseptor electron.
2 H2O2 + enzim katalase 2 H2O + O2
Enzim katalase dapat ditemukan di darah, sumsum tulang, membrane mukosa, ginjal
dan hati.
4) Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Hal ini disebabkan
karena enzim memiliki sifat termolabil (tidak tahan panas). Protein akan mengental
atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas). Peningkatan suhu
diatas suhu optimum menyebabkan putusnya ikatan hydrogen dan ikatan lain yang
merangkai molekul enzim, sehingga enzim mengalami denaturasi. Denaturasi adalah
2 3
rusaknya bentuk tiga dimensi enzim yang menyebabkan enzim tidak dapat lagi
berikatan dengan substratnya.
5) Konsentrasi Enzim
Konsentrasi enzim katalase juga mempengaruhi kecepatan reaksi. Semakin besar
konsentrasi enzim katalase, semakin cepat pula reaksi yang berlangsung. Dengan
kata lain, konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi.
6) Konsentrasi substrat
Bila konsentrasi enzim dalam keadaan tetap, kecepatan reaksi akan meningkat
dengan adanya peningkatan konsentrasi substrat. Namun, apada saat semua sisi aktif
semua enzim bekerja, penambahan substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan
reaksi enzim.
3 3
BAB II
ISI
A. Alat dan Bahan
Alat :
8. Lumpang dan alu
1. Rak dan tabung reaksi (10 buah)
9. Pisau
2. Pipet tetes
10. Lidi ( 25 cm)
3. Gelas beker (2 buah)
11. Kertas tisu
4. Termometer
12. Kertas koran (1 lembar)
5. Pembakar spirtus
Bahan : 13. Plastik sampah
6. Kaki tiga
1. Ekstrak hati segar 14. Alat tulis
7. Kasa asbes
2. Air
3. Es batu
4. H2O2 30%
B. Prosedur atau Cara Kerja
5. Siapkan
1. HCl 5 Malat dan bahan.
2. Letakan kertas koran diatas meja percobaan sebagai alat.
6. NaOH 5 M
3. Potong hati segar dan hancurkan dengan menggunakan lumpang dan alu.
4. Panaskan air dalam gelas beker dengan menggunakan pembakar spirtus.
5. Campurkan es batu dalam gelas beker dengan air.
6. Masukkan ekstrak hati ke dalam tabung reaksi A, B, C, D, E (masing masing
setinggi 1 cm tabung reaksi)
7. Tambahkan HCl sebanyak 10 tetes ke dalam tabung reaksi B.
8. Tambahkan NaOH sebanyak 10 tetes ke dalam tabung reaksi C.
9. Letakkan tabung reaksi D ke dalam gelas beker yang berisi air panas, kemudian
ukur suhunya.
10. Letakkan tabung reaksi e ke dalam gelas beker yang berisi es batu, kemudian
ukur suhunya.
11. Masukkan 10 tetes H2O2 ke dalam setiap tabung reaksi, dan segera uji
gelembung gas dengan menggunakan lidi yang membara.
12. Amati perubahan yang terjadi dan catat hasil pengamatan tersebut.
54 3
BAB III
PEMBAHASAAN
A. Data
Perlakuan Gelembung
Tabung Kondisi Nyala api keterangan
percobaan gas
Gelembung
gas banyak
A Hati + H2O2 Netral ++++ ++++ sekali / nyala
api besar
sekali
Gelembung
gas sedikit /
B Hati + HCl + H2O2 Asam + +
nayala api
kecil
Gelembung
Hati + NaOH + gas banyak /
C Basa +++ +++
H2O2 nyala api
besar
Gelembung
Hati + H2O2 (dalam Panas gas sedikit /
D + -
air panas) ( 59 0C) tidak ada
nyala api
Gelembung
Hati + H2O2 (dalam Dingin gas banyak /
E +++ +
es batu) ( 9 0C) nyala api
kecil
Pengisian data:
+ + + + : gelembung gas banyak sekali / nyala api besar sekali.
+ + + : gelembung gas banyak / nyala api besar.
++ : gelembung gas sedang / nyala api besar sedang.
+ : gelembung gas sedikit / nyala api kecil.
- : gelembung gas tidak ada / nyala tidak ada.
B. Analisis Data
Pada praktikum kali ini kami, menggunakan hati ayam sebagai bahan percobaan,
karena hati ayam banyak mengandung enzim katalase. Hasil dari percobaan
6
yang terdapat pada tabung reaksi adalah gelembung yang mengandung gas
oksigen. Dan apabila kita menempatkan bara di dalam tabung reaksi, maka bara
3
tersebut akan menyala, ini membuktikan bahwa reaksi pembakaran tadi
menghasilkan oksigen (O2). Tetapi tidak semua tabung reaksi menghasilkan
gelembung dan menyala apabila ditempatkan bara di atasnya. Ada juga bara
yang mati setelah di tempatkan di atas tabung reaksi.
Yang terjadi pada ekstrak saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut :
7 3
5. Ekstrak hati dimasukkan kedalam Es di tambah H2O2
8 7 3
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Enzim katalase bekerja dengan menguraikan H2O2 menjadi air (H2O) dan Oksigen
(O2). Enzim katalase akan rusak apabila bekerja pada suhu diatas 50 0C, dan pada
kondisi asam maupun basa.
B. Saran
Sebaiknya dalam membuat ekstrak hati harus benar benar halus agar lebih mudah
ketika dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Selain itu, berhati - hati dalam menggukan
alat alat praktikum karena sebagian besar terbuat dari bahan yang mudah pecah.
Serta lebih berhati - hati ketika meneteskan H2O2 karena H2O2 merupakan racun yang
berbahaya bagi tubuh.
C. Daftar Pustaka
Fitriani, Ifronia. LAPORAN PRAKTIKUM ENZIM KATALASE. 9 September
2016. http://ifronia.blogspot.com/2013/07/laporan-praktikum-enzim-
katalase.html.
Irnaningtyas. 2015. BIOLOGI untuk SMA/MA Kelas XII Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga.
Priadi, Arif. 2009. BIOLOGY 3 For Senior High School Year XII. Jakarta:
Yudhistira.
9 3
7
LAMPIRAN
10 3
Gambar 7 proses pengujian nyala api Gambar 8 gelembung gas pada
dengan menggunakan lidi membara
ekstrak hati
11 3