Disusun oleh:
KELOMPOK 5
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah memberi kami Kesehatan. Atas
kehendak-Nya juga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas
kelompok untuk mata pelajaran Biologi, dengan judul “FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMENGARUHI AKTIVITAS KERJA ENZIM KATALASE PADA
HATI AYAM DAN DAUN SINGKONG”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikareanakn terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran bahkan kritik yang membangun
dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia Pendidikan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
BAB I ...............................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...............................................................................................................1
A. Latar Belakang .....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................1
C. Tujuan .................................................................................................................1
D. Variabel ...............................................................................................................1
BAB II ..............................................................................................................................2
KAJIAN PUSTAKA .............................................................................................................2
A. Landasan Teori ....................................................................................................2
B. Hipotesis .............................................................................................................4
BAB III .............................................................................................................................5
METODE PENELITIAN ......................................................................................................5
A. Alat dan Bahan ....................................................................................................5
B. Langkah Kerja ......................................................................................................5
BAB IV .............................................................................................................................6
HASIL PENGAMATAN DAN PE,BAHASAN..........................................................................6
A. Hasil Pengamatan ................................................................................................6
B. Pembahasan ........................................................................................................7
BAB V ..............................................................................................................................9
KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................................................9
A. Kesimpulan..........................................................................................................9
B. Saran ...................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 10
LAMPIRAN .................................................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Enzim dihasilkan di dalam sel dan dapat bekerja di dalam sel (enzim
intraseluler) maupun di luar sel (enzim ekstraseluler). Contoh enzim intraseluler
adalah enzim katalase yang berfungsi menawarkan racun sel H2O2 (hydrogen
peroksida) menjadi H₂O dan O2 yang bersifat netral. Enzim katalase tersebut
terdapat pada organ hati maupun organ jantung.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Variabel
1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1.1 Pengertian
Kata enzim sendiri berasal dari Bahasa Yunani yaitu “en” yang berarti dalam
dan “zyme” yang berarti ragi. Dengan begitu, bisa kita simpulkan bahwa enzim
bisa diartikan sebagai zat dalam ragi. Dengan kata lain, maksud dari enzim disini
yaitu sekelompok protein yang memiliki fungsi khusus yaitu sebagai biokatalis
yang berguna untuk membantu proses metabolisme tubuh seperti halnya
pembentukan senyawa penyusunan sel, penguraian protein, pembakaran glukosa,
dan penguraian polisakarida.
Terdapat dua teori yang menjelaskan mengenai cara kerja enzim, antara lain:
Teori gembok dan kunci pertama kali dikemukakan oleh Emil Fischer, di
tahun 1894. Di dalam teori penelitian ini, enzim akan berhubungan pada substrat
2
dengan bentuk yang serupa atau spesifik pada sisi aktif enzim. Teori yang satu ini
disebut dengan Teori Gembok dan Kunci. Dimana enzim digambarkan sebagai
sebuah kunci yang bisa membuka sebuah substrat yang digambarkan sebagai
gembok.
Karena antara kunci dan gembok ini ada sisi yang serupa, maka keduanya
bisa terbuka dan tertutup. Namun pada teori ini mempunyai sebuah kekurangan,
yaitu tidak bisa menjelaskan tentang kestabilan pada enzim ketika mengalami
peralihan dengan titik reaksi enzim.
Sisi aktif enzim sendiri bersifat fleksibel, sehingga bisa berubah bentuk
menyesuaikan bentuk substrat. Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa enzim
merupakan sebuah protein katalis. Katalis adalah suatu agen kimia yang merubah
kecepatan reaksi tanpa ikut berubah karena adanya reaksi tersebut. Enzim bisa
melakukan hal itu berdasarkan pengaruhnya pada energi aktivasi yang diperlukan
oleh setiap reaksi kimia. Energi aktivasi merupakan energi yang diperlukan untuk
memecahkan molekul senyawa reaktan.
Sementara peran enzim yaitu untuk menurunkan batasan energi aktivasi yang
diperlukan untuk memulai reaksi. Turunnya batasan energi tersebut
memungkinkan reaksi kimia itu terjadi pada temperatur yang lebih rendah. Hal
tersebut menjadi penting karena mayoritas molekul yang berhubungan proses
kehidupan sangat sensitif terhadap suhu yang tinggi.
1. Suhu (Temperatur)
Faktor pertama yang bisa mempengaruhi aktivitas enzim adalah suhu atau
temperatur. Aktivitas enzim akan semakin meningkat dengan semakin tingginya
suhu hingga batas optimum. Hal itu disebabkan karena enzim tersusun atas
3
protein. Oleh karena itu, pada temperatur yang tinggi dan melebihi batas
maksimum, hal itu bisa menyebabkan denaturasi protein atau enzim sudah rusak.
Pada suhu 0 derajat Celcius enzim tidak aktif, namun tidak rusak. Apabila
temperatur dikembalikan lagi ke posisi normal, maka enzim akan aktif kembali.
Suhu maksimum untuk aktivitas enzim pada manusia dan juga hewan berdarah
panas yaitu 37 derajat celcius, sementara pada hewan berdarah dingin yaitu 25
derajat celcius.
Kemampuan kerja enzim akan semakin menurun apabila berada di atas suhu
tertentu. Hal itu disebabkan karena panas akan mengganggu ikatan hidrogen, ion,
dan berbagai macam ikatan yang bisa menstabilkan bentuk aktif dari enzim.
Dengan begitu, enzim yang merupakan protein akan mengalami proses denaturasi.
B. Hipotesis
Enzim dapat bekerja dengan baik pada suhu optimum yaitu sekitar 25oC-
37oC. enzim juga dapat bekerja dengan baik pada tingkat keasaman yang
optimum yaitu antara 6-8.
4
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Langkah Kerja
5
BAB IV
A. Hasil Pengamatan
6
B. Pembahasan
7
7. Pada tabung yang manakah dihasilkan gelembung paling bayank?
Jelaskan!
Pada tabung A dan F, karena enzim katalase pada kedua tabung tersebut
bekerja dengan baik sehingga dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan
O2
8. Pada tabung manakah tidak dihasilkan gelembung dan manakah
gelembung yang paling sedikit? Jelaskan!
Pada tabung D, karena ekstrak hati ayam dalam tabung D sudah
dipanaskan membuat protein dalam enzim katalase rusak sehingga tidak
bisa menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.
9. Kesimpulan
Kesimpulannya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja enzim
katalase dari hasil pengamatan adalah keadaan pH dan suhu, keadaan
terlalu asam dan terlalu basa dapat mengganggu kinerja enzim katalase,
begitu juga suhu yang tinggi dan suhu yang rendah dapat mengganggu
kinerja enzim katalase.
8
BAB V
A. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan oleh kelompok kami, dapat disimpulkan
bahwa kinerja enzim katalase yang berperan dalam penguraian racun dapat
dipengaruhi oleh tingkat keasaman atau pH dan suhu. Hal itu telah dibuktikan
dengan adanya H2O dan O2 pada ekstrak hati ayam yang suhu serta tingkat
keasamannya dalam keadaan normal.
Sebagian enzim dapat bekerja dengan baik pada suhu sekitar 25oC-37oC. Jika
suhu disekitar enzim meningkat atau menurun, maka kinerjanya akan terganggu.
Nilai pH yang optimum untuk kinerja enzim katalase adalah pH mendekati netral
antara 6-8.
B. Saran
Saran dari kelompok kami Ketika melakukan percobaan ini adalah, pastikan
ketika memanaskan ekstrak hati ayam harus benar benar panas, dan Ketika
mendinginkannya juga pastikan sampai benar benar dingin. Serta harus berhati-
hati ketika memasukkan cairan H2O2 karena tidak baik bagi kulit.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/sifat-enzim/
phoenixhillna.org /https://phoenixhillna.org/cara-kerja-enzim/
Safitri, Rirun. 2016. Buku Siswa Biologi Peminatan Matematika dan Ilmu-
Ilmu Alam untuk SMA/MA. Surakarta: CV.Mediatama.
10
LAMPIRAN
11