Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN AKHIR PERCOBAAN 5

ENZIM KATALASE
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Biokimia

Dosen Pengampu Dea Santika Rahayu, M.Pd

Oleh:

Alifah (2010303026)

PRODI PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TIDAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga laporan ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
dapat pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami penyusun masih merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Magelang, 15 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................i

DAFTAR ISI .............................................................................................................ii

PERCOBAAN 3 ........................................................................................................1

VITAMIN .................................................................................................................1

I. TUJUAN ................................................................................................1
II. LANDASAN TEORI .............................................................................1
III. RUMUSAN MASALAH ........................................................................3
IV. HIPOTESIS .............................................................................................3
V. MENGUJI HIPOTESIS .........................................................................4
VI. PENGAMATAN ....................................................................................8
VII. PEMBAHASAN .....................................................................................11
VIII. PERTANYAAN .....................................................................................14
IX. DAFTAR PUSTAKA ............................................................................16
X. PENERAPAN KONSEP VITAMIN DALAM KEHIDUPAN .............17
XI. LAMPIRAN ...........................................................................................

ii
PERCOBAAN 5

ENZIM KATALASE

I. TUJUAN
Menunjukkan factor yang memengaruhi kerja enzim katalase dan hasil
penguraiannya.
II. LANDASAN TEORI
Enzim merupakan protein yang berperan dalam proses metabolisme
makhluk hidup. Enzim pada proses metabolisme berperan dalam
mempercepat reaksi kimia yang terjadi dalam sel tubuh namun enzim tidak
ikut bereaksi. Maka enzim dapat disebut dengan katalisator alami. Enzim
tediri dari dua bagian yaitu apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim
merupakan bagian enzim yang tersusun dari protein. Sementara gugus
prostetik merupakan bagian enzim yang tidak tersusun dari protein. Gugus
prostetik dibagi menjadi dua yaitu koenzim dan kofaktor. Koenzim tersusun
dari bahan organic sementara kofaktor tersusun dari bahan aorganik [1].
Enzim bekerja dengan dua teori yaitu teori kunci dan gembok dan
teori ketepatan induksi. Teori kunci dan gembok yaitu enzim akan bekerja
pada substrat yang spesifik. Enzim dan substrat memiliki bentuk geometri
komplemen yang sama persis sehingga dapat saling melekat. Sementara teori
ketepatan induksi yaitu enzim tidak memiki struktur yang spesifik terhadap
substratnya melainkan memiliki struktur yang fleksibel. Bentuk sisi aktif
pada enzim hanya menyerupai substrat saat melekat, sisi aktif enzim akan
berubah bentuk untuk menyerupai substrat. Namun pada implementasinya
teori pertama yang dianggap paling sesuai untuk menjelaskan cara kerja
enzim [1].
Enzim bekerja dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu derajat
keasamana (pH), suhu, konsentrasi enzim, dan konsentrasi substrat. Derajat
keasaman memengaruhi kerja enzim karena menjadi nonaktif jika terlalu
asam atau terlalu basa yang sangat kuat. Enzim akan efektif bekerja pada pH
normal yaitu kurang lebih 7. Diluar pH optimal akan menyebabkan

1
penurunan aktivitas enzim dengan cepat. Suhu memengaruhi kerja enzim
jika terlalu tinggi atau terlalu rendah. Hal tersebut disebabkan karena enzim
memiliki sifat termolabil atau tidak tahan panas. Protein pada enzim akan
mengalami koagulasi pada suhu yang tinggi. Hal tersebut karena terpurusnya
ikatan hydrogen dan ikatan lainnya yang merangkai molekul enzim yang
menyebabkan enzim mengalami denaturasi. Jika telah terjadi denaturasi
maka enzim tidak dapat lagi berikatan dengan susbratnya. Konsentrasi enzim
memengaruhi kerja enzim karena dapat memengaruhi kecepatan reaksi.
Konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi karena
semakin besar konsentrasi enzim semakin cepat pula reaksi yang terjadi. Hal
tersebut juga berlaku bagi konsentrasi substrat. Tetapi saat semua sisi aktif
enzim bekerja penambahan konsentrasi substrat tidak dapat meningkatkan
kecepatan reaksi pada enzim [1].
Enzim secara khusus memiliki ciri-ciri yaitu sebagai biokatalisator,
berasal dari protein, bekerja secara khusus, dapat digunakan berulang kali,
dapat rusak karena panas, tidak ikut bereaksi, dan bekerja secara bolak balik.
Enzim sebagai biokatalisator karena hanya dihasilkan oleh sel-sel makhluk
hidup yang digunakan untuk mempercepat proses produksi. Enzim tersusun
atas protein sehingga memiliki sifat-sifat yang sama dengan protein yaitu
dapat mengalami kerusakan apabila terdapat pada suhu tinggi dan
dipengaruhi oleh pH. Enzim bekerja secara khusus yang hanya dapat
memengaruhi reaksi tertentu sehingga tidak dapat memengaruhi reaksi
tertentu. Maka satu enzim akan mamapu bereaksi dengan satu substrat.
Enzim dapat digunakan berulang kali karena tidak berubah pada saat terjadi
reaksi sehingga tidak mengalami kerusakan. Enzim akan mengalami
kerusakan disebabkan oleh suhu yang panas atau akan mengalami
denaturasi. Enzim tidak mengalami reaksi namun hanya diperlukan untuk
mempercepat reaksi. Suatu enzim dapat bekerja bolak balik yaitu dapat
menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa lain dan dapat pula
menyusun senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula [1].

2
Salah satu contoh enzim sebagai katalisator yaitu enzim katalase.
Enzim ini diproduksi oleh peroksisom serta aktif dalam proses reaksi
oksidatif bahan-bahan yang dianggap toksik pada tanaman misalnya
hydrogen peroksida ( H 2 O2). Enzim ini termasuk dalam golongan desmolase
karena dapat memecahkan ikatan C – C atau C – N pada substrat yang
diikatnya [1].
Enzim katalase adalah salah satu jenis enzim yang terdapat di dalam
sel makhluk hidup. Enzim ini berperan dalam proses perombakan senyawa
H 2 O2. Senyawa ini merupakan hasil samping metabolisme yang bersifat
racun yang jika tidak diuraikan eleh enzim katalase akan menyebabkan
kematian sel. Hasil rombakan tersebut akan berupa air dan oksigen. Enzim
katalse dapat ditemukan pada darah, sumsum tulang, membrane mukosa,
ginjal, dan hati [2].
Enzim katalse termasuk dalam enzim hidroperoksidase karena
melindungi tubuh erhadap senyawa-senyawa peroksida yang berbahaya.
Akibat adanya senyawa peroksida di dalam tubuh makhluk hidup akan
menghasilkan radikal bebas, yang menyebabkan akan merusak membrane
sel sehingga menimbulkan penyakit kanker dan arterosklerosis. Senyawa
peroksida dihasilkan dari aktivitas enzim oksidase dan berpotensi
−¿¿
membentuk radikal karena membentuk senyawa OH [1].
Enzim katalase termasuk hemoprotein yang mengandung empat gugus
hem. Aktivitas enzim katalase yaitu aktivitas peroksidase dan aktivitas
katalase. Aktivitas peroksidase yaitu mengoksidasi senyawa yang analog
dengan substrat. Sementara aktivitas katalase yaitu kemampuan
menggunakan satu molekol H 2 O2 sebagai substrat dan satu molekul H 2 O2
yang lain sebagai oksidan. Reaksi yang terjadi yaitu:
2 H 2 O2 + enzim katalase 2 H 2 O + O2 [1]
III. RUMUSAN MASALAH
Apakah yang memengaruhi kerja enzim katalase dan bagaimana hasil
penguraiannya ?
IV. HIPOTESIS

3
Faktor-faktor yang memengaruhi hasil kerja enzim katalase yaitu derajat
keasamana (pH), suhu, konsentrasi enzim, dan konsentrasi substrat. Hasil
penguraian dari kerja enzim katalase yaitu oksigen dan air. Dengan
reaksinya yaitu:
2 H 2 O2 + enzim katalase 2 H 2 O + O2
V. MENGUJI HIPOTESIS
1. Alat dan Bahan
Alat
a. Tabung reaksi
b. Pipet tetes
c. Lidi

Bahan
a. Hati ayam
b. Kentang
c. Larutan H 2 O2
d. Larutan NaOH
e. Larutan HCl
f. Es
2. Cara Kerja
a. Uji kinerja enzim katalase

Mencuci ekstrak hati ayam dan kemudian menghaluskannya

Memaksukkan ekstrak hati ayam ke dalam tabung reaksi

Memasukkan larutan H 2 O2 ke dalam tabung reaksi sebanyak


5 tetes

4
Mengamati reaksi yang terjadi

Menguji kadar oksigen yang dihasilkan dengan lidi membara

Mencatat hasil pengamatan dan tabel pengamatan

b. Uji kinerja enzim katalase dalam suasana asam

Mencuci ekstrak hati ayam dan kemudian menghaluskannya

Memasukkan ekstrak hati ayam ke dalam tabung reaksi

Memasukkan larutan H 2 O2 ke dalam tabung reaksi sebanyak


5 tetes

Memasukkan larutan HCl ke dalam tabung reaksi sebanyak 5


tetes

Mengamati reaksi yang terjadi

Menguji kadar oksigen yang dihasilkan dengan lidi membara

Mencatat hasil pengamatan dan tabel pengamatan

5
c. Uji kinerja enzim katalase dalam suasana basa

Mencuci ekstrak hati ayam dan kemudian menghaluskannya

Memasukkan ekstrak hati ayam ke dalam tabung reaksi

Memasukkan larutan H 2 O2 ke dalam tabung reaksi sebanyak


5 tetes

Memasukkan larutan NaOH ke dalam tabung reaksi sebanyak


5 tetes

Mengamati reaksi yang terjadi

Menguji kadar oksigen yang dihasilkan dengan lidi membara

Mencatat hasil pengamatan dan tabel pengamatan

d. Uji kinerja enzim katalase dalam suhu tinggi

Mencuci ekstrak hati ayam dan kemudian menghaluskannya

6
Memasukkan ekstrak hati ayam ke dalam tabung reaksi

Memasukkan larutan H 2 O2 ke dalam tabung reaksi sebanyak


5 tetes

Memanaskan campuran dalam tabung reaksi hingga suhu


0
75 C

Mengamati reaksi yang terjadi

Menguji kadar oksigen yang dihasilkan dengan lidi membara

Mencatat hasil pengamatan dan tabel pengamatan

e. Uji kinerja enzim batalase dalam suhu rendah

Mencuci ekstrak hati ayam dan kemudian menghaluskannya

Memasukkan ekstrak hati ayam ke dalam tabung reaksi

Memasukkan larutan H 2 O2 ke dalam tabung reaksi sebanyak


5 tetes

7
Mendinginkan campuran dalam tabung reaksi hingga suhu
0
−10 C

Mengamati reaksi yang terjadi

Menguji kadar oksigen yang dihasilkan dengan lidi membara

Mencatat hasil pengamatan dan tabel pengamatan

f. Ulangi cara kerja a-f untuk bahan kentang


VI. PENGAMATAN
1. Hati Ayam

No. Cara Kerja Hasil Pengamatan Gelembung Nyala


1. Hati ayam + Sangat Bara api
H 2 O2 banyak menyala
menjadi
besar dan
lama

Gambar 1. Hasil
pengamatan hati ayam +
H2O2 Sumber: Dokumen
Pribadi

8
2. Hati ayam + Cukup Bara api
H 2 O2 + HCl banyak menyala
lebih cepat
padam dari
control

Gambar 2. Hasil
Pengamatan hati ayam
+H2O2 + HCl Sumber:
Dokumen Pribadi

3. Hati ayam + Sedikit Bara nyala


H 2 O2 + lebih cepat
NaOH padam
dibandingkan
sampel asam
Gambar 3. Hasil
pengamatan hati ayam +
H2O2 + NaOH Sumber:
Dokumen Pribadi

4. Hati ayam + Sedikit Bara nyala


H 2 O2 lebih cepat
(dipanaskan) padam
dibandingkan
sampel asam

Gambar 4. Hasil
Pengamatan hati ayam +
H2O2 (dipanaskan) Sumber:
Dokumen Pribadi

5. Hati ayam + Cukup Bara api


H 2 O2 menyala
(didinginkan) lebih cepat
padam dari
pada control

9
Gambar 5. Hasil
Pengamatan hati ayam +
H2O2 (didinginkan)

2. Kentang

No. Cara Kerja Hasil Pengamatan Gelembung Nyala


1. Kentang + Sedikit Bara api
H 2 O2 mati

Gambar 6. Hasil Pengamatan


kentang + H2O2 Sumber:
Dokumen Pribadi

2. Kentang + Sedikit Bara api


H 2 O2 + HCl mati

Gambar 7. Hasil pengamatan


kentang + H2O2 + HCl Sumber:
Dokumen Pribadi

3. Kentang + Tidak Bara api


H 2 O2 + terdapat mati
NaOH gelembung

Gambar 8. Hasil pengamatan


kentang + H2O2 + NaOH Sumber:
Dokumen Pribadi

10
4. Kentang + Tidak Bara api
H 2 O2 terdapat padam
(dipanaskan) gelembung

Gambar 9. Hasil pengamatan


kentang + H2O2 (dipanaskan)

5. Kentang + Sedikit Bara api


H 2 O2 terdapat padam
(didinginkan) gelembung

Gambar 10. Hasil Pengamatan


kentang + H2O2 (didinginkan)
Sumber: Dokumen Pribadi

VII. PEMBAHASAN
Enzim sebagai katalis yang terbuat dari protein serta dihasilkan oleh
sel. Enzim berperan dalam mengkatalisis reaksi dengan memiliki sifat
spesifik pada substrat tertentu. Enzim pada proses metabolisme berperan
dalam mempercepat reaksi kimia yang terjadi dalam sel tubuh namun enzim
tidak ikut bereaksi. Maka enzim dapat disebut dengan katalisator alami.
Salah satu contoh enzim sebagai katalisator yaitu enzim katalase. Enzim ini
diproduksi oleh peroksisom serta aktif dalam proses reaksi oksidatif bahan-
bahan yang dianggap toksik pada tanaman misalnya hydrogen peroksida (
H 2 O2). Enzim ini termasuk dalam golongan desmolase karena dapat
memecahkan ikatan C – C atau C – N pada substrat yang diikatnya.
Enzim katalase adalah salah satu jenis enzim yang terdapat di dalam
sel makhluk hidup. Enzim ini berperan dalam proses perombakan senyawa
H 2 O2. Senyawa ini merupakan hasil samping metabolisme yang bersifat

11
racun yang jika tidak diuraikan eleh enzim katalase akan menyebabkan
kematian sel. Hasil rombakan tersebut akan berupa air dan oksigen. Enzim
katalase dapat ditemukan pada darah, sumsum tulang, membrane mukosa,
ginjal, dan hati. Sementara aktivitas katalase yaitu kemampuan
menggunakan satu molekol H 2 O2 sebagai substrat dan satu molekul H 2 O2
yang lain sebagai oksidan. Reaksi yang terjadi yaitu:
2 H 2 O2 + enzim katalase 2 H 2 O + O2
1. Hati Ayam
a. Hati ayam + H 2 O2 (kontrol)
Pada sampel control yaitu hati ayam + H 2 O2 didapatkan
gelembung yang banyak dan bara api menyala besar serta lama.
Banyaknya gelembung menandakan bahwa hati ayam banyak
mengandung enzim katalase setelah ditambahkan H 2 O2 dapat
menguraikannya menjadi air. Saat diuji dengan bara api dari lidi
ternyata bara api menyala menjadi api dan padam dalam waktu yang
lama mengindikasikan bahwa hasil penguraian dari H 2 O2 oleh enzim
katalase terdapat oksigen. Dengan reaksinya yaitu :
2 H 2 O2 + enzim katalase 2 H 2 O + O2
b. Hati ayam + H 2 O2 + HCl (asam)
Hasil penguraian H 2 O2 oleh enzim katalase pada perlakuan
penambahan HCl (suasana asam) menghasilkan gelembung cukup
banyak namun lebih sedikit dari sampel control yang menandakan
jika reaksi tersebut mampu menguraikan H 2 O2 menjadi air.
Selanjutnya diuji dengan bara lidi dapat menyala lebih namun lebih
cepat padam dibandingkan dengan sampel control. Hal tersebut
menandakan bahwa enzim katalase terganggu kinerjanya pada
kondisi asam. Enzim akan bekerja optimal pada pH optimal/netral
pada pH 7. Apabila kondisi sampel terlalu asam akan menonaktifkan
kinerja enzim katalase.
c. Hati ayam + H 2 O2 + NaOH (basa)

12
Hasil penguraian H 2 O2 oleh enzim katalase pada perlakuan
penambahan NaOH (suasana basa) menghasilkan gelembung sedikit
dan lebih sedikit dari sampel asam yang menandakan jika reaksi
tersebut mampu menguraikan H 2 O2 menjadi air. Selanjutnya diuji
dengan bara lidi dapat menyala lebih namun lebih cepat padam
dibandingkan dengan sampel asam. Hal tersebut menandakan bahwa
enzim katalase akan terganggu kinerjanya pada kondisi basa. Enzim
akan bekerja optimal pada pH optimal/netral pada pH 7. Apabila
kondisi sampel terlalu basa akan menonaktifkan kinerja enzim
katalase.
d. Hati ayam + H 2 O2 (dipanaskan)
Hasil penguraian H 2 O2 oleh enzim katalase pada perlakuan
dipanaskan yaitu direbus selama 10 menit menghasilkan gelembung
sedikit yang menandakan jika reaksi tersebut mampu menguraikan
H 2 O2 menjadi air namun sangat sedikit. Selanjutnya diuji dengan
bara lidi dapat menyala lebih namun lebih cepat padam dibandingkan
dengan sampel asam dan kontrol. Hal tersebut disebabkan karena
enzim memiliki sifat termolabil atau tidak tahan panas. Protein pada
enzim akan mengalami koagulasi pada suhu yang tinggi. Hal tersebut
karena terputusnya ikatan hydrogen dan ikatan lainnya yang
merangkai molekul enzim yang menyebabkan enzim mengalami
denaturasi. Jika telah terjadi denaturasi maka enzim tidak dapat lagi
berikatan dengan susbratnya secara normal.
e. Hati ayam + H 2 O2 (didinginkan)
Hasil penguraian H 2 O2 oleh enzim katalase pada perlakuan
didinginkan yaitu dimasukkan ke dalam es selama 10 menit
menghasilkan gelembung cukup yang lebih sedikit dari sampel
kontrol yang menandakan jika reaksi tersebut mampu menguraikan
H 2 O2 menjadi air namun terganggu. Selanjutnya diuji dengan bara
lidi dapat menyala lebih namun lebih cepat padam dibandingkan

13
dengan sampel kontrol. Kondisi sampel yang direndam pada es yaitu
pada suhu 0 0 menyebabkan enzim inaktif atau tidak aktif sementara
sehingga kinerja enzim katalase pada hati menjadi terganggu.
2. Kentang
Enzim katalase yang terdapat pada kentang lebih sedikit dibandingkan
yang terdapat pada hati ayam. Sehingga pada percobaan kentang kinerja
enzim katalase tidak cukup terlihat. Untuk masing-masing perlakukan
akan dijelaskan pada paparan dibawah ini.
a. Kentang + H 2 O2 (kontrol)
Pada sampel control ekstrak kentang yang ditambahkan H 2 O2
menghasilkan sedikit gelembung yang mengindikasikan terdapat
sedikit air namun pada uji bara api pada lidi bara api mati.
b. Kentang + H 2 O2 + HCl (asam)
Pada sampel ekstrak kentang + H 2 O2 +HCl yang menyebabkan
sampel menjadi suasana asam. Gelembung yang dihasilkan sangat
sedikit dan pada uji bara menjadi padam tidak menimbulkan api.
c. Kentang + H 2 O2 + NaOH (basa)
Pada sampel ekstrak kentang + H 2 O2 + NaOH yang menyebabkan
sampel menjadi suasana basa. Tidak menimbulkan gelembung dan
pada uji bara menjadi padam tidak menimbulkan api.
d. Kentang + H 2 O2 (dipanaskan)
Pada sampel ekstrak kentang + H 2 O2 + dipanaskan yang
menyebabkan sampel menjadi bersuhu tinggi. Tidak menimbulkan
gelembung dan pada uji bara menjadi padam tidak menimbulkan api.
e. Kentang + H 2 O2 (didinginkan)
Pada sampel ekstrak kentang + H 2 O2 + didinginkan yang
menyebabkan sampel menjadi bersuhu rendah. Menimbulkan sedikit
gelembung dan pada uji bara menjadi padam tidak menimbulkan api.
VIII. PERTANYAAN
1. Jelaskan kinerja enzim katalase!

14
Jawab:
Enzim katalase adalah salah satu jenis enzim yang terdapat di dalam
sel makhluk hidup. Enzim ini berperan dalam proses perombakan
senyawa H 2 O2. Senyawa ini merupakan hasil samping metabolisme
yang bersifat racun yang jika tidak diuraikan eleh enzim katalase akan
menyebabkan kematian sel. Hasil rombakan tersebut akan berupa air dan
oksigen. Enzim katalse dapat ditemukan pada darah, sumsum tulang,
membrane mukosa, ginjal, dan hati.
Enzim katalse termasuk dalam enzim hidroperoksidase karena
melindungi tubuh erhadap senyawa-senyawa peroksida yang berbahaya.
Akibat adanya senyawa peroksida di dalam tubuh makhluk hidup akan
menghasilkan radikal bebas, yang menyebabkan akan merusak
membrane sel sehingga menimbulkan penyakit kanker dan
arterosklerosis. Senyawa peroksida dihasilkan dari aktivitas enzim
oksidase dan berpotensi membentuk radikal karena membentuk senyawa
−¿¿
OH .
Enzim katalase termasuk hemoprotein yang mengandung empat gugus
hem. Aktivitas enzim katalase yaitu aktivitas peroksidase dan aktivitas
katalase. Aktivitas peroksidase yaitu mengoksidasi senyawa yang analog
dengan substrat. Sementara aktivitas katalase yaitu kemampuan
menggunakan satu molekol H 2 O2 sebagai substrat dan satu molekul
H 2 O2 yang lain sebagai oksidan. Reaksi yang terjadi yaitu:
2 H 2 O2 + enzim katalase 2 H 2 O + O2
2. Jelaskan pengaruh kondisi asam basa terhadap kinerja enzim katalase!
Jawab:
Derajat keasaman memengaruhi kerja enzim karena menjadi nonaktif
jika terlalu asam atau terlalu basa yang sangat kuat. Enzim akan efektif
bekerja pada pH normal yaitu kurang lebih 7. Diluar pH optimal akan
menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.
3. Jelaskan pengaruh suhu reaksi terhadap kinerja enzim katalase!
Jawab:

15
Suhu memengaruhi kerja enzim jika terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Hal tersebut disebabkan karena enzim memiliki sifat termolabil atau
tidak tahan panas. Protein pada enzim akan mengalami koagulasi pada
suhu yang tinggi. Hal tersebut karena terpurusnya ikatan hydrogen dan
ikatan lainnya yang merangkai molekul enzim yang menyebabkan enzim
mengalami denaturasi. Jika telah terjadi denaturasi maka enzim tidak
dapat lagi berikatan dengan susbratnya. Enzim yang berada pada suhu
rendah menyebabkan enzim inaktif atau tidak aktif sementara sehingga
kinerja enzim katalase menjadi terganggu.
4. Jelaskan keberadaan enzim dalam bahan yang digunakan (hati ayam dan
kentang)
Jawab:
Pada percobaan ini melakukan uji enzim katalase pada dua bahan yaitu
hati ayam dan kentang. Pada hati ayam enzim katalase yang dihasilkan
snagat banyak sehingga mudah diamati saat diberikan perlakukan derahat
keasaman dan suhu. Sementara pada kentang keberadaan enzim katalase
sedikit sehingga sulit dilakukan pengamatan enzim katalase terhadap
perlakukan derajat keasaman dan suhu.
IX. DAFTAR PUSTAKA
[1] Poedjiadi, A., & Suprianti., F. T. (2009). Dasar-Dasar Biokimia. Edisi
Revisi. UI-Press. Jakarta
[2] Rahayu, Dea Santika. (2022). Modul Praktikum Biokimia. Universitas
Tidar
X. PENERAPAN KONSEP ENZIM KATALASE DALAM KEHIDUPAN
Enzim katalase terdapat pada makhluk hidup yang membutuhkan
oksigen untuk bernapas. Enzim katalase banyak diproduksi pada organ hati.
Pada kehidupan sehari – hari enzim katalase bersama enzim lainnya
dmanfaatkan untuk bahan pengawetan makanan dan minuman. Sementara
pada dunia komersial enzim katalase digunakan untuk memecah kandungan
hydrogen peroksida pada limbah air. Enzim katalase pada tubuh manusia
berperan dalam pencegahan timbulnya penyakit di dalam tubuh manusia

16
seperti penyakit yang berhubungan dengan saraf, berhubungan dengan
metabolisme, akatalasemia, vitiligo, anemia, penyakit Wilson, kanker, asma,
dan lain-lain.

XI. LAMPIRAN

17

Anda mungkin juga menyukai