Anda di halaman 1dari 10

PROYEK 2

Pengaruh Katalis Terhadap Laju Reaksi

Kelompok 7

1. Niki Maslino (23036092)


2. Chintya Angelika Fortuna (23036057)
3. Rahmania Shafa Khalila (23036094)
4. Raudatul Fitri (23036044)

DEPARTEMEN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-
Nyalah tulisan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulis Menyadari bahwa tulisan
ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran
pembaca akan penulis terima dengan senang hati demi perbaikan naskah penelitian lebih
lanjut. Tulisan ini dapat penulis selesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, terutama Dosen pengampu mata
kuliah Kimia Umum kami yaitu Bapak Edi Nasra, S.Si.,M.Si yang telah memberikan
masukan demi kelancaran dan kelengkapan naskah tulisan ini. Akhimya, semoga tulisan yang
jauh dari sempuma ini ada manfaatnya.

Padang, 20 November 2023

Kelompok 7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk
hidup. Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk
hidup, tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Oleh sebab itu enzim disebut sebagai salah
satu katalisator alami. Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah
bagian enzim yang tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim yang tidak
tersusun atas protein. Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu koenzim
(tersusun dari bahan organik) dan kofaktor (tersusun dari bahan anorganik).
Enzim tak hanya ditemukan dalam sel-sel manusia dan hewan, namun sel-sel tumbuhan
juga memiliki enzim sebagai salah satu komponen metabolismenya. Enzim katalase
merupakan salah satu enzim yang terdapat pada tumbuhan. Enzim diproduksi oleh
peroksisom dan aktif dalam melakukan reaksi oksidatif bahan-bahan yang dianggap toksik
oleh tanaman, seperti hidrogen peroksida (H2O2). Enzim katalase termasuk ke dalam
golongan desmolase, yaitu enzim yang dapat memecahkan ikatan C-C atau C-N pada substrat
yang diikatnya.
Di dalam tubuh makhluk hidup terjadi beberapa reaksi kimia. Dan proses itu bisa terjadi
karena di dalam tubuh makhluk hidup terdapat enzim. Enzim-enzim tersebut salah satunya
adalah enzim katalase.

1.2 Tujuan

1. Mendesain percobaan tentang faktor yang mempengaruhi laju reaksi

2. Percobaan ini bertujuan untuk memahami pengaruh katalis terhadap laju reaksi

1.3 Rumusan Masalah

1. Apa pengaruh larutan H2O2 terhadap reaksi katalis terhadap percobaan ini?

2. Apa bukti sudah terjadinya katalis dalam percobaan ini?


BAB II

Tinjauan Pustaka

Laju reaksi kimia dapat dinyatakan sebagai berkurangnya konsentrasi pereaksi (reaktan) tiap
satuan waktu atau bertambahnya konsentrasi hasil reaksi (produk) tiap satuan waktu. Reaksi
kimia dapat berlangsung atau tidak dapat dijelaskan dengan menggunakan teori tumbukan.
Tumbukan antar partikel akan menghasilkan reaksi apabila memiliki energi yang cukup serta
arah tumbukan yang tepat (tumbukan efektif). Semakin banyak tumbukan efektif maka
semakin cepat laju reaksinya. Ada 4 faktor yang mempengaruhi laju reaksi yaitu, luas
permukaan bidang sentuh, konsentrasi, suhu dan katalis

Reaksi kimia tidak semuanya berjalan dengan kecepatan yang sama. Reaksi ionik umumnya
terjadi seketika dan untuk reaksi lain seperti pencernaan makanan terjadi sangat lambat.
Perbedaan sifat kimia zat pereaksi dapat mengakibatkan laju reaksi. Selain perbedaan sifat
kimia pereaksi dalam suatu reaksi, faktor penting lainnya sebagai pengendali reaksi kimia
adalah konsentrasi reaktan. Secara umum, bila reaksi telah berlangsung cukup lama maka
akan terjadi penurunan laju reaksi. Dari permasalahan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa
kecepatan reaksi tergantung pada konsentrasi zat – zat yang bereaksi.

1.Konsentrasi

Faktor yang memberikan pengaruh terhadap laju reaksi adalah konsentrasi. Secara
mudahnya ketika semakin besar konsentrasi reaktan, maka laju reaksi yang dihasilkan juga
semakin besar. Hal tersebut bisa terjadi ketika adanya konsentrasi yang besar. Selain itu
kondisi ini juga bisa menjadi tanda jika molekul-molekul dalam suatu zat juga semakin
banyak. Banyaknya molekul inilah yang menjadikan adanya peluang tumbukan.

2.Suhu

Kenaikan suhu dapat mempercepat laju reaksi karena dengan naiknya suhu energi kinetik
partikel zat-zat meningkat sehingga memungkinkan semakn banyaknya tumbukan efektif
yang menghasilkan perubahan. Apabila suhu pada suatu reaksi yang berlangsung dinaikkan,
maka semakin aktif bergerak, sehingga yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju reaksi
semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin tak aktif,
sehingga laju reaksi semakin kecil.Suhu merupakan properti fisik dari materi yang kuantitatif
mengungkapkan gagasan umum dari panas dan dingin.

3.Luas Permukaan Bidang Sentuh


Luas permukaan mempercepat laju reaksi karena semakin luas permukaan zat, semakin
banyak bagian zat yang saling bertumbukan dan semakin besar peluang adanya
tumbukan efektif menghasilkan perubahan. Semakin luas permukaan zat, semakin kecil
ukuran partikel zat. Jadi semakin kecil ukuran partikel zat, reaksi pun akan semakin cepat.

4.Katalis

Katalisis adalah peristiwa peningkatan laju reaksi sebagai akibat penambahan suatu
katalis. Meskipun katalis menurunkan energi aktivasi reaksi, tetapi ia tidak mempengaruhi
perbedaan energi antara produk dan pereaksi. Dengan kata lain, penggunaan katalis tidak
akan mengubah entalpi reaksi.Berdasarkan fasenya katalis terdiri dari katalis homogen dan
katalis heterogen. Katalis homogen yaitu katalis yang mempunyai fase sama dengan fase zat
pereaksi. Contoh: Ion Fe sebagai katalis pada reaksi oksidasi ion I dan S.0: Gas NO sebagai
katalis pada reaksi di udara. Katalis heterogen yaitu katalis yang mempunyai fase berbeda
dengan fase zat pereaksi.

Katalisator didefinisikan sebagai substansi yang dapat mengubah laju suatu reaksi tanpa
terdapat sebagai produk pada akhir reaksi. Walaupun menurut definisi, jumlah katalisator
tidak berubah pada akhir reaksi, tetapi tidak berlaku anggapan bahwa katalisator tidak terlibat
dalam reaksi kimia selama reaksi berlangsung. Katalisator hanya menurunkan tenaga
pengaktifan reaksi ke kanan maupun ke kiri, sehingga katalisator tidak menggangu letak
kesetimbangan tetapi hanya mempercepat dicapainya keadaan kesetimbangan. Cara kerja
katalis dalam mempercepat laju reaksi adalah dengan menurunkan energi aktivasi. Reaksi
dengan energi aktivasi yang besar akan menyebabkan reaksi berlangsung lebih lama.

Larutan H2O2

Hidogen Peroksida ( H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada
proses pencernaan makanan. Hidrogen peroksida dengan rumus kimia H 2O2 ditemukan oleh
Louis Jacquea Thenard pada tahun 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organic yang
memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh. Senyawa peroksida harus
segera diuraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Enzim katalase
mempercepat reaksi penguraian peroksida (H 2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2).
Penguraian peroksida (H2O2) ditandai dengan timbulnya gelembung. Bentuk reaksi kimianya
adalah:

2H2O2è2H2O(g) + O2(g)

Senyawa H2O2 yang ada dalam tubuh sangat berbahaya. Maka enzim katalase menguraikan
H2O2 menjadi H2Odan gas O2 yang tidak berbahaya bagi tubuh. Ada tidak nya gelembung
merupakan indicator adanya air dalam wujud uap. Sedangkan menyala atau tidaknya bara
merupakan indicator adanya gas oksigen dalam tabung tersebut. Enzim katalase yang
dihasilkan peroksisom pada hati akan mengalami denaturasi (kerusakan) pada suhu yang
tinggi ataupun pada suasana asam dan basa. Enzim katalase bekerja secara optimal pada suhu
kamar (±30 0C) dan suasana netral.
BAB III

Metodologi Pratikum

Dalam praktikum yang kami lakukan terdapat variable yang mempengaruhi hasil
praktikum kami, penjelasannya adalah sebagai berikut.

Variabel Terkontrol

Variable terkontrol adalah variable yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga
hubungan variable bebas dengan variable terikat tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak
diteliti. Variabel terkontrol digunakan oleh peneliti bila akan melakukan penelitian yang
bersifat membandingkan.

Variabel kontrol dalam percobaan yang kami lakukan adalah menambahkan hydrogen
peroksida (H2O2) dengan konsentersi dan jumlah yang sama. Kemudian untuk yang objek di
amati (kentang) juga masing-masing diuji dengan takaran yang beda.

1. Alat Dan Bahan


a. Alat
1. Beaker glass 100 ml 1 buah
2. Lumpang dan Alu 1 pasang
3. Tabung Reaksi 3 buah
4. Rak Tabung Reaksi 1 buah
5. Corong Kaca 1 buah
6. Kertas Saring 3 lembar
7. Stopwatch 1 buah

b. Bahan
a. H2O2 3% 25 ml
b. Kentang 1 buah
c. Air 30 ml

2 Cara kerja

Membuat larutan H202 3%


 Mengambil larutan H2O2 30% sebanyak 2,5 ml
 Memasukkan aquades sebanyak 22,5 ml kedalam labu ukur yang berukuran 25 ml
 Mencampurkan larutan H2O2 30% kedalam labu ukur yang sudah berisi aquades tadi
 Labu ukur yang sudah berisi ke dua larutan tersebut dikocok hingga homogen

Membuat Ekstrak Kentang

 Kentang dikupas dari kulitnya


 Kemudian kentang dicuci bersih
 Selanjutnya kentang dipotong kecil – kecil
 Kentang digerus menggunakan lumpang dan alu
 Ditambahkan quades kedalam kentang yang digerus tadi
 Kemudian saring dengan kertas saring untuk diambil filtrat ekstrak kentang tadi.

Uji coba Laju Reaksi

 Masukkan larutan H2O2 3% kedalam tabung reaksi


 Masukkan 5 ml larutan H2O2 3% dengan 2 ml ekstrak kentang
 Masukkan 5 ml larutan H2O23% dengan 3 ml ekstrak kentang
 Masukkan 5 ml larutan H2O2 3% dengan 4 ml ekstrak kentang
 Hidupkan stopwatch saat memasukkan filtrat ekstrak kentang
 Catat lama waktu yang dibutuhkan sampai terbentuknya gelembung – gelembng gas.
BAB IV
Data Hasil Pratikum

NO H2O2 3% Ekstrak Kentang Waktu (s)


1. 5 ml 2 ml 10
2. 5 ml 3 ml 8
3. 5 ml 4 ml 5

Pembahasan

Pada eksperimen ini, bahan-bahan yang digunakan adalah larutan H2O2 3% dan kentang.
Dalam kentang terdapat enzim katalase. Enzim katalase ini membantu penguraian H2O2 ,
suatu zat yang berbahaya,menjadi H2O dan O2 , suatu zat yang tidak berbahaya. Reaksi yang
terjadi dapat dituliskan
Katalase
2H2O2 (aq) 2H2O (l) + O2 (g)

Enzim katalase ditemukan dalam kebanyakan mahluk hidup. Enzim ini merupakan sistem
pertahanan mahluk hidup terhadap radikal anion superoksida, O2 - suatu produk berbahaya
yang dihasilkan pada oksidasi metabolik karbohidrat dan lemak. Enzim superoksida
dismutase adalah sistem pertahanan pertama terhadap O2 -. Enzim ini mengubah ion
superoksida menjadi hidrogen peroksida yang bersifat toksik terhadap sel. Enzim katalase
bertanggung jawab mengubah hidrogen peroksida menjadi air dan gas oksigen.

2O2 -(aq) +

2H+(aq) H2O2 (aq) +O2 (aq)

2H2O2 (aq) 2H2O (aq) + O2 (g)

Pada perhitungan dapat dilihat bahwasannya H2O2 3% dengan ekstrak kentang 4 ml


mengalami terbentuknya gelembung gas yang lebih cepat dibandingkan dengan H2O2 3 %,
2ml ekstrak kentang. Saat ekstrak diberi larutan H2O2 , terbentuk gelembung-gelembung gas
dengan jumlah yang banyak.
BAB V
Penutup

1. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa kerja enzim katalase
sangat berpengaruh terhadap dalam metabolisme makhluk hidup. Hidrogen peroksida
merupakan senyawa reaktif dan dapat merusak sel, kemudian akan didegrasi oleh katalase.
Katalase mendegrasi Hidrogen peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen
(O2).Semakin banyak volume pada filtrat kentang mempengaruhi waktu terbentuknya
gelembung gas pada larutan H2O2 3%.

2. Saran
 Dalam melakukan pratikum ini dibutuhkan suasana yang kondusif karna butuh
ketelitian dalam mengamati hasil pratikum.
 Lebih teliti dalam mengamati gelembung gas yang mucul.
 Jika kadar peroksida sedikit, maka gelembung yang dihasilkan juga sedikit. Agar
gelembung yang dihasilkan lebih banyak, tambahkan sedikit peroksida
Daftar Pustaka

Heryansyah, Tedy, Rizka. 2021.Laju Reaksi dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya.

Kimbrough, D. R., Magoun, M. A., & Langfur, M. (1997). A Laboratory experiment


investigating different aspects of catalase activity in an inquiry-based approach. Journal of
Chemical Education, 74(2), 210-212.

Leven, Marsel.2022.Faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi. SMA N 2 Kota


Komba : Nusa Tenggara Timur.

Pacheco, B. S., Nunes, C. F. P., Rockembach, C., Bertelli, P., Mesko, M. F., Roesch-Ely, M.,
Moura, S., & Pereira, C. M. P. (2014). Eco-friendly synthesis of esters under ultrasound with
p-toluenesulfonic acid as catalyst. Green Chemistry Letters and Reviews, 7(3), 265-270.

Redhana, I, Wayan.2014.Kimia Hijau dalam Pratikum Laju Reaksi.

Sato, K., Aoki, M., & Nayori, R. A., (1998). A green route of adipic acid: Direct oxidation of
cyclohexenes with 30 percent hydrogen peroxide. Science, 281, 1646-1647.

Suarsa, I, Wayan.2017.Teori Tumbukan Pada Laju Reaksi Kimia

Sucipto. 2019. Laju Reaksi. SMA N 1Gapura : Jawa Timur

Anda mungkin juga menyukai