Anda di halaman 1dari 3

Laporan Praktikum Biologi

“Enzim Katalase”

Disusun oleh :
1. Cindy Fatika Sari Sutomo (08)
2. Dhanika Prabandari Anwar (09)
3. Nadifa Aisyah (16)
4. Nurul Izzah Dwi Faradinah (21)

Laboratorium Biologi

KELAS XII-A ( EKONOMI)

SMA NEGERI 01 PAMEKASAN


( 2021-2022)
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Metabolisme berasal dari kata metabole (yunani) yang berarti berubah. keseluruhan proses kimiawi
suatu organisme disebut metabolisme metabolisme merupakan aktivitas hidup yang selalu terjadi pada
setiap sel hidup. Metabolisme dapat digolongkan menjadi dua, yakni proses penyusunan yang disebut
anabolisme dan proses pembongkaran yang disebut katabolisme.perubahan – perubahan yang terjadi pada
proses anabolisme dan katabolisme daapat di percepat dengan suatu zat yang di sebut enzim.

Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki biokatalisator yang disebut dengan enzim.


Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme yang terdiri atas protein atau suatu senyawa
yang berikatan dengan protein. Di dalam sel, enzim diproduksi oleh organel badan mikro peroksisok.
Enzim merupakan zat yang membantu semua kegiatan yang dilakukan sel. Enzim mempunyai dua fungsi
pokok yaitu mempercepat reaksi tetapi tidak ikut bereaksi dan mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda
dalam waktu yang sama.

Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidrogen Peroksida (H2O2) yang memiliki sifat
oksidator kuat dan merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan
makanan. Dengan adanya enzim katalase, senyawa Hidrogen Peroksida (H 2O2) dapat diuraikan menjadi air
(H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya ditandai dengan timbulnya gelembung.

Ada tidaknya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap. Sedangkan menyala
atau tidaknya bara merupakan indikator adanya gas oksigen dalam tabung tersebut. Enzim katalase yang
dihasilkan peroksisom pada hati akan mengalami denaturasi (kerusakan) pada suhu yang tinggi ataupun
pada suasana asam dan basa. Enzim katalase bekerja secara optimal pada suhu kamar (±30*C) dan suasana
netral. Hal ini dapat dilihat pada suasana asam, basa, dan suhu tinggi, laju reaksi menjadi sangat lambat.
Bahkan terhenti sama sekali. Indikasinya adalah sedikitnya gelembung yang dihasilkan dan bara api tidak
menyala. Sedangkan pada suhu normal dan pH netral, reaksi berjalan dengan lancar.

Cara kerja yang dilakukan enzim yaitu molekul selalu bergerak dan saling bertumbukan satu sama
lainnya. Jika ada molekul substrat menumbuk molekul enzim yang tepat maka akan menempel pada enzim.
Tempat menempelnya molekul substrat tersebut disebut dengan sisi aktif. Kemudian terjadi reaksi dan
terbentuk molekul produk.

Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Keinginan kami untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim, dan memenuhi tugas biologi, merupakan suatu motivasi
kami untuk melakukan praktikum sederhana dengan menggunakan enzim katalase yang berasal dari ekstrak
hati dan jantung ayam.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana keadaan gelembung gas dan barra api pada tiap-tiap tabung reaksi?
2. Gas apakah yang terbentuk pada reaksi tersebut berdasarkan hasil percobaan?
3. Bandingkan antara tabung reaksi (pembentukan gelembung gas paling banyak dan bara api
menyala paling terang) terhadap tabung reaksi (pembentukan gelembung gas sedikit dan bara api
menyala redup)! mengapa hal tersebut dapat terjadi ?

1.3 Variabel
1. Variabel bebas adalah faktor yang sengaja dibuat berbeda (dapat diubah) dalam suatu penelitian
yaitu NaOH, HCl, dan suhu
2. Variabel terikat adalah suatu hasil dari perlakuan variabel bebas dan terkontrol (tanpa diubah) yaitu
banyaknya gelembung dan nyala api yang terjadi
3. Variabel kontrol adalah variabel yang dibuat sama dalam suatu percobaan yaitu wadah, obyek
penelitian (H2O2, hati ayam) dan alat
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Enzim
Enzim merupakan senyawa yang dibentuk secara alamiah oleh tubuh organisme. Enzim ini
memiliki peranan dalam membantu proses penting di dalam tubuh organisme tersebut. Salah satu jenis
enzim yang memiliki peranan yang cukup penting adalah enzim katalase. Enzim ini berperan dalam
mengurai H2O2 atau Hidrogen Peroksida yang apabila tidak diurai akan menjadi senyawa beracun.Lebih
lanjut tentang enzim katalase.Dengan adanya enzim katalase senywa hidrogen peroksida (H2O2) Dapat di
urai menjadi air(H2O) Dan oksigen (O2) Yang tidak berbahaya. cara kerja yang dilakukan enzim katalase
adalah sebagai berikut : molekul selalu bergerak dan saling bertumbukan satu sama lain nya.jika ada
molekul substarat menumbuk melekul enzim yang tepat maka akan menempel pada enzim. Tempat
menempelnya molekul substrat tersebut di sebut juga dengan sisi aktif. Kemudian terjadi reaksi dan
terbentuk molekul produk.

Enzim katalase jenis enzim yang dapat menguraikan hidrogen peroksida yang tidak baik pada tubuh
makluk hidup menjadi air dan oksigen yang sama sekali tidak  berbahaya.
Dari latar belakang tersebut, maka penulis membuat judul praktikum ini tentang “ pengaruh enzim katalase
terhadap larutan  Asam Klorida ( HCL ) , Larutan Hidrogen Peroksida (H2O2),dan Larutan Natrium
Hidroksida(NAOH)”

2.2 Pengaruh PH, suhu terhadap kinerja enzim


Pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim, yaitu pada suhu rendah aktivitas enzim kecil karena
tumbukan antar partikel rendah. Sedangkan dengan adanya peningkatan suhu reaksi enzim yang dikatalisis
akan meningkat pula. Ketika terjadi peningkatan suhu yang melampaui batas tertentu, maka enzim menjadi
tidak stabil dan laju reaksi menurun. Setiap enzim memiliki aktivitas maksimal pada suhu tertentu. Akibat
terjadinya denaturasi, ikatan kimia menjadi putus dan enzim kehilangan bentuk spesifiknya (Dennison
2002). Kemudian pada umumnya enzim memiliki struktur ion yang tergantung pada pH lingkungan.
Terjadinya denaturasi enzim disebabkan karena tinggi atau rendahnya pH dan akan menyebabkan ionisasi
pada sisi aktif enzim, ionisasi pada substrat, atau akan mempengaruhi konformasi enzim dan substrat,
sehingga akan berpengaruh terhadap aktivitas enzim (Dennison 2002). Aktivitas untuk setiap enzim berada
pada daerah stabilitas pH optimal (Murray et al., 2006)

Anda mungkin juga menyukai