Anda di halaman 1dari 51

BIOLOGI KLATEN

Drs LugtyastyonoBn MPd, Pengawas SMA Dinas


Pendidikan Kab Klaten

Cari

Menu utama

Langsung ke konten utama

 Beranda
 0.DAFTAR ISI
 1. Ruanglingkup Bio ( X )
 2. Klasifikasi Makhluk Hidup ( X )
 3. Virus ( X )
 4. Eubacter dan Archaebacter (X)
 5. Fungi /Jamur ( X )
 6. Protista ( X )
 7. Keanekaragaman Hayati ( X )
 8. Plantae ( X )
 9. Animalia ( X )
 Bab 10. Ekosistem ( X )
 Bab 11. Pencemaran Lingkungan dan Daur limbah ( X )
 Bab 12. Sel ( XI )
 Bab 13. Struktur Tumbuhan (XI)
 Bab 14. Struktur Hewan dan Manusia (XI)
 Bab 15. Sistem Gerak (XI)
 Bab 16. Tranport pada Hewan & Manusia (XI)
 Bab 17. Pencernaan Makanan Hewan & Pencernaan Makanan Manusia ( XI )
 Bab 18. Pernafas Hewan & Manusia (XI)
 Bab 19. Eksresi Hewan & Manusia (XI)
 Bab 20. Sistem Koordinasi Hewan & Manusia (XI)
 Bab 21. Sist Reproduksi (XI)
 Bab 22. Pertumbuh dan Perkembang (XII)
 Bab 23. Metabolisme (XII)
 Bab 24. DNA Gen Kromosom (XII)
 Bab 25. Hereditas (XII)
 Bab 26. Hereditas Manusia (XII)
 Bab 27. Mutasi (XII)
 Bab 28. Pembelahan Sel (XII)
 Bab 29. Asalusul Kehidpan( XII )
 Bab 30. Evolusi (XII)
 Bab 31. Bioteknologi (XII)
 Desa Sebagai Subyek dan Sentral Pembangunan di Jawa Tengah
 EBTANAS BIOLOGI
 Kep Pres no 4 Th 1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional
 KURIKULUM 2013
 Menbuddasmen ( Anies Baswedan ) menghentikan penerapan Kurikulum 2013
 POS UJIAN NASIONAL 2013/2014
 RPP BIOLOGI SMA
 SILABUS BIOLOGI SMA KURIKULUM 2013
 Soal dan Kisi Kisi UKGBiologi

Bab 23. Metabolisme (XII)


STANDAR KOMPETENSI :

Memahami pentingnya proses metabolisme pada organisme

KOMPETENSI DASAR :

2.1. Mendeskripsikan fungsi enzim dalam proses metabolisme

2.2. Mendeskripsikan proses katabolisme dan anabolisme karbohidrat

Apa yang akan dipelajari ?

2.1.1. menjelaskan pengertian metabolisme

2.1.2. Menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim

2.1.3. Menceritakan kembali cara menguji kerja enzim


2.1.4. Menjelaskan fungsi enzim dalam metabolisme

2.1.5. Mengidentifikasi ciri-ciri enzim

2.2.1. Menjelaskan tahapan proses respirasi sel

2.2.2. Menjelaskan tempat terjadinya setiap tahapan respirasi sel

2.2.3. Mengidentifikasi enzim-enzim yang berperan dalam respirasi sel

2.2.4. Menghitung jumlah snergi yang diperoleh dalam respirasi aerob dan anaerob

2.2.5. Merakit alat pengamatan fermentasi gula

2.2.6. Menjelaskan cara melakukan pengamatan fermentasi gula

2.2.7. Menjelaskan hasil yang diperoleh dari respirasi aerob dan anaerob

2.2.8. Menuliskan hasil rancangan kegiatan fermentasi dengan bahan substitusi

2.2.9. Menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan fotosintesis dan hasilnya

2.2.10. Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum

2.2.11. Menjelaskan tahapan reaksi fotosintesa, reaksi terang dan reaksi gelap pada

2.2.12. Menemukan tempat terjadinya reaksi terang dan reaksi gelap dan hasilnya.

2.2.13. Menemukan bakteri yang melakukan kemosintesa karbohidrat / senyawa kimia lain

2.2.14. Menemukan hasil-hasil kegiatan kemosintesa yang dilakukan bakteri

Pendahuluan

Pengertian Metabolisme :

metabolisme merupakan totalitas proses kimia di dalam tubuh. Metabolisme meliputi segala
aktivitas hidup yang bertujuan agar sel tersebut mampu untuk tetap bertahan hidup, tumbuh, dan
melakukan reproduksi. Semua sel penyusun tubuh makhluk hidup memerlukan energi agar
proses kehidupan dapat berlangsung. Sel-sel menyimpan energi kimia dalam bentuk makanan
kemudian mengubahnya dalam bentuk energi lain pada proses metabolisme.

Metabolisme dibedakan atas anabolisme dan katabolisme


Anabolisme adalah pembentukan molekul-molekul besar dari molekul-molekul kecil. Misalnya
pembentukan senyawa-senyawa seperti pati, selulosa, lemak, protein dan asam nukleat. Pada
peristiwa anabolisme memerlukan masukan energi.

Katabolisme adalah penguraian molekul-molekul besar menjadi molekul-molekul kecil, dan


prosesnya melepaskan energi. Contoh : respirasi, yaitu proses oksidasi gula menjadi H2O dan
CO2

Keterkaitan antara Anabolisme dan katabolisme

Karbohidrat menjadi salah satu komponen makanan yang kompleks. Komponen inilah yang
menjadi salah satu bahan dalam proses metabolisme. Karbohidrat merupakan senyawa yang
terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan oksigen. Senyawa biologis ini hanya terdapat dalam
jumlah 1% dari keseluruhan tubuh manusia, diolah dalam tubuh sebagai bahan makanan,
dicadangkan dalam bentuk glikogen dan digunakan sebagai bahan bakar sel, juga dibutuhkan
dalam pembentukan tulang rawan. Sumber karbohidrat yang paling banyak berasal dari
tumbuhan.

Dalam proses untuk menghasilkan energi, semua jenis karbohidrat yang dikonsumsi akan masuk
ke dalam sistem pencernaan dan juga usus halus, terkonversi menjadi glukosa untuk kemudian
diabsorpsi oleh aliran darah dan ditempatkan ke berbagai organ dan jaringan tubuh. Molekul
glukosa hasil konversi berbagai macam jenis karbohidrat inilah yang kemudian akan berfungsi
sebagai dasar pembentukan energi di dalam tubuh. Melalui berbagai tahapan dalam proses
metabolisme, sel-sel yang terdapat di dalam tubuh dapat mengoksidasi glukosa menjadi CO2 &
H2O dimana proses ini juga akan disertai dengan produksi energi. Proses metabolisme glukosa
yang terjadi di dalam tubuh ini akan memberikan kontribusi hampir lebih dari 50% bagi
ketersediaan energi. Di dalam tubuh, karbohidrat yang telah terkonversi menjadi glukosa tidak
hanya akan berfungsi sebagai sumber energi utama bagi kontraksi otot atau aktifitas fisik tubuh,
namun glukosa juga akan berfungsi sebagai sumber energi bagi sistem syaraf pusat termasuk
juga untuk kerja otak. Selain itu, karbohidrat yang dikonsumsi juga dapat tersimpan sebagai
cadangan energi dalam bentuk glikogen di dalam otot dan hati. Glikogen otot merupakan salah
satu sumber energi tubuh saat sedang berolahraga sedangkan glikogen hati dapat berfungsi untuk
membantu menjaga ketersediaan glukosa di dalam sel darah dan sistem pusat syaraf (Irawan
2007).

Molekul-molekul yang terkait dengan proses metabolisme


1. ATP
merupakan molekul berenergi tinggi. Molekul ini merupakan ikatan adenosin yang mengikat tiga
gugusan pospat, dengan ikatan yang lemah / labil sehingga mudah melepaskan ikatan pospatnya
pada saat mengalami hidrolisis.

Reaksi metabolisme merupakan reaksi enzymatis yang melibatkan enzim

2. Enzim

adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di dalam protoplasma, yang
terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein.
Enzim mempunyai dua fungsi pokok sebagai berikut.

1. Mempercepat atau memperlambat reaksi kimia.


2. Mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang sama.

Enzim disintesis dalam bentuk calon enzim yang tidak aktif, kemudian diaktifkan dalam
lingkungan pada kondisi yang tepat. Misalnya, tripsinogen yang disintesis dalam pankreas,
diaktifkan dengan memecah salah satu peptidanya untuk membentuk enzim tripsin yang aktif.
Bentuk enzim yang tidak aktif ini disebut zimogen.
Enzim tersusun atas dua bagian. Apabila enzim dipisahkan satu sama lainnya menyebabkan
enzim tidak aktif. Namun keduanya dapat digabungkan menjadi satu, yang disebut holoenzim.
Kedua bagian enzim tersebut yaitu apoenzim dan koenzim.

Kerja Enzim
ada 2 teori yang mengungkapkan cara kerja enzim yaitu:
1. Teori kunci dan anak kunci (Lock and key)
Teori ini dikemukakan oleh Emil Fisher yang menyatakan kerja enzim seperti kunci dan
anak kunci, melalui hidrolisis senyawa gula dengan enzim invertase, sebagai berikut:
1. Enzim memiliki sisi aktivasi, tempat melekat substrat
2. hubungan antara enzim dan substrat terjadi pada sisi aktivasi
3. Hubungan antara enzim dan substrat membentuk ikatan yang lemah

b. Hipothesis Koshland :

1. Enzim dan sisi aktifnya merupakan struktur yang secara fisik lebih fleksibel daripada
hypothesis Fischer.
2. Terjadi interaksi dinamis antara enzim dan substrat
3. Jika substrat berkombinasi dengan enzim, akan terjadi perubahan dalam struktur
(konformasi) sisi aktif enzim sehingga fungsi enzim berlangsung efektif.
4. Struktur molekul substrat juga berubah selama diinduksi sehingga kompleks enzim-
substrat lebih berfungsi.

Inhibitor
Merupakan zat yang dapat menghambat kerja enzim. Bersifat reversible dan irreversible.
Inhibitor reversible dibedakan menjadi inhibitor kompetitif dan nonkompetitif (Gambar 3.4B )

a. Inhibitor kompetitif
Menghambat kerja enzim dengan menempati sisi aktif enzim. Inhibitor ini besaing dengan
substrat untuk berikatan dengan sisi aktif enzim. Pengambatan bersifat reversibel (dapat kembali
seperti semula) dan dapat dihilangkan dengan menambah konsentrasi substrat.

Inhibitor kompetitif misalnya malonat dan oksalosuksinat, yang bersaing dengan substrat untuk
berikatan dengan enzim suksinat dehidrogenase, yaitu enzim yang bekerja pada substrat oseli
suksinat.

b. Inhibitor nonkompetitif
Inhibitor ini biasanya berupa senyawa kimia yang tidak mirip dengan substrat dan berikatan pada
sisi selain sisi aktif enzim. Ikatan ini menyebabkan perubahan bentuk enzim sehingga sisi aktif
enzim tidak sesuai lagi dengan substratnya. Contohnya antibiotik penisilin menghambat kerja
enzim penyusun konsentrasi substrat. dinding sel bakteri. Inhibitor ini bersifat reversible tetapi
tidak dapat dihilangkan dengan menambahkan
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi enzim

 Konsentrasi substrat
 Konsentrasi enzim
 Suhu
 pH
 Aktivator dan inhibitor

I. KATABOLISME

1. Respirasi merupakan contoh peristiwa Katabolisme.

Respirasi merupakan oksidasi senyawa organik secara terkendali untuk membebaskan energi
bagi pemeliharaan dan perkembangan makhluk hidup.

Produk antara pada respirasi sel dipakai sebagai bahan dasar untuk metabolisme.

Berdasarkan kebutuhan terhadap tersedianya oksigen bebas, dibedakan :

a. Respirasi aerob : respirasi yang membutuhkan oksigen bebas. Oksigen merupakan penerima
hidrogen terakhir.

b. Respirasi anaerob : respirasi yang tidak membutuhkan oksigen bebas. Sebagai penerima
hidrogen terakhir bukan oksigen,tetapi senyawa lain seperti asam pyruvat, dan asetaldehid.
Respirasi sel secara aerob berlangsung melalui 4 tahap, yaitu :

 Glikolisis
 Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat
 Daur Krebs, dan
 Sistem Transfer Elektron

Glikolisis :

 Berlangsung di sitoplasma
 Berlangsung secara anaerob
 Mengubah satu molekul glukosa ( 6C ) menjadi dua molekul asam piruvat ( 3C )
 Untuk setiap molekul glukosa dihasilkan energi 2 ATP dan 2 NADH
 Dikenal sebagai Reaksi Embden dan Meyerhoff

Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat :

 Berlangsung pada matriks mitokondria

 Mengubah asam piruvat (3C) menjadi Asetil Ko-A (2C)

 Dihasilkan energi sebesar 2 ATP dan 2 NADH untuk setiap molekul glukosa

Siklus Krebs :

 Berlangsung pada matriks mitokondria

 Mengubah Asetil-KoA (2C) menjadi CO2 (senyawa berkarbon 1)

 Untuk setiap molekul Asetil-KoA dihasilkan 1 ATP, 1 FADH dan 2 NADH

Rantai Pengangkutan Elektron ;

 NADH2 dan FADH2 merupakan senyawa pereduksi yang menghasilkan ion hidrogen

 Melalui rantai respirasi, hidrogen dari NADH2 dan FADH2 yang dihasilkan pada proses
glikolisis, dekarboksilasi oksidatif asam piruvat dan daur Krebs dilepaskan ke Oksigen
(sebagai penerima hidrogen terakhir) untuk membentuk H2O dengan melepas energi
secara bertahap.

 Satu molekul NADH2 akan menghasilkan 3 ATP, sedang satu molekul FADH2
menghasilkan 2 ATP.

Glikolisis :
Alternatif 1 : Bila tidak tersedia cukup oksigen, akan berlangsung respirasi anaerob /
fermentasi, seperti pada diagram/skema di bawah ini :

ALTERNATIF 2 : Jika tersedia Oksigen, asam piruvat akan memasuki Siklus Krebs dan
Sistem Transpor Elektron :
Substrat untuk respirasi tidak selalu dalam bentuk karbohidrat, tetapi bisa juga berupa protein
atau lemak. Perhatikan skema hubungan antara berbagai substrat tersebut dalam proses respirasi
aerob di bawah ini :
II. ANABOLISME

A. Fotosintesis merupakan salah satu contoh dari Anabolisme

Fotosintesis terjadi pada tumbuh-tumbuhan yang berklorofil. Fotosintesis merupakan proses


penyusunan zat organik dari zat-zat anorganik dengan menggunakan energi dari cahaya. Zat
organik yang terbentuk dalam proses fotosintesis berupa karbohidrat, dimana karbohidrat
tersebut dapat digunakan untuk membentuk zat-zat lain seperti protein dan lemak.

Reaksi umum dari fotosintesis dapat dituliskan sebagai :

cahaya

6 CO2 + 12 H2O C6H12O6 + 6 H2O + 6 O2

klorofil

1. Komponen-komponen Esensial Fotosintesis :

Komponen yang mutlak diperlukan dalam proses fotosintesis adalah bahan baku (CO2 dan H2O),
energi berupa cahaya, pigmen, molekul carrier enzim dan suhu yang tepat. Jika salah satu dari
komponen tersebut tidak ada, fotosintesis tidak dapat berlangsung, sehingga komponen tersebut
disebut komponen esensial.

a). Bahan Baku

CO2 dari udara masuk melalui stomata ke dalam jaringan spons daun dan segera dipergunakan
untuk proses fotosintesis. Air (H2O) merupakan bahan baku lain yang diperoleh dari lingkungan.
Pada tumbuhan tinggi, H2O diabsorbsi oleh akar dan diangkut ke daun melalui berbagai sel dan
jaringan.

b). Cahaya

Energi yang dipergunakan dalam fotosintesis adalah energi cahaya. Dari berbagai penelitian
diketahui bahwa energi dari cahaya matahari yang dipergunakan untuk fotosintesis hanya 2%
saja. Selebihnya dipantulkan, ditransmisikan atau diabsorbsi senagai panas.

Panjang gelombang dari berbagai spektrum sinar matahari tidak sama. Makin besar panjang
gelombang, makin kecil energi yang dikandungnya. Gelombang cahaya dari yang terpanjang
hingga terpendek adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Dalam berbagai
percobaan yang menggunakan obyek Chlorella, ternyata spektrum cahaya yang palig banyak
diserap klorofil untuk proses fotosintesis adalah spektrum merah dan biru ungu (nila).

c). Pigmen

Dengan adanya sistem pigmen, tumbuhan hijau dapat mengabsorbsi energi cahaya dan
menggunakan cahaya ini untuk menghasilkan gula. Klorofil merupakan pigmen terpenting dari
tumbuhan yang melakukan fotosintesis

Ada bermacam-macam klorofil, yaitu klorofil a, b, c dan e. Klorofil a dan b terdapat pada
kloroplas tumbuhan tinggi, sedangkan klorofil yang lain terdapat pada jenis alga tertentu.

d). Suhu

Aktivitas fotosintesis dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Fotosintesis umumnya berlangsung


pada suhu antara 5 – 40o C. Kecepatan fotosintesis bertambah sampai maksimal pada suhu 35o C
dan setelah itu kecepatannya turun tajam. Penurunan ini dimungkinkan karena enzim menjadi
kurang aktif.

e). Molekul Carrier dan Enzim

Pada kloroplas, selain dari pigmen terdapat pula berbagai molekul carrier yang berfungsi
dalam transfer atom hidrogen, elektron dan transfer energi. Selain itu, pada kloroplas pun
terdapat bermacam-macam enzim untuk reaksi kimia fotosintesis.

1. 2. Penelitian tentang Fotosintesis


Beberapa percobaan yang dilakukan untuk mengetahui hasil-hasil yang diperoleh dari
fotosintesis, antara lain :

a). Percobaan Ingenhousz

Obyek yang digunakan adalah tumbuhan Hydrilla verticillata. Hasil dari percobaannya
disimpulkan bahwa fotosintesis menghasilkan gas, yang ternyata adalah oksigen.

b). Percobaan Engelmann

Obyek yang digunakan adalah ganggang Spirogyra dan bakteri thermo. Di bawah mikroskop
terlihat bakteri thermo berkumpul pada bagian kloroplas yang terkena cahaya matahari (B) akibat
banyaknya oksigen di daerah ini. Kesimpulan yang dapat ditarik oleh Engelmann, yaitu bahwa
fotosintesis membebaskan gas oksigen dan kloroplast yang bertanggung jawab terhadap produksi
oksigentersebut.

c). Percobaan Sacchs

Dalam percobaan ini, Sacchs membuktikan bahwa fotosintesis memerlukan cahaya, berlangsung
pada bagian yang berklorofil, sedang hasil akhir dari fotosintesis adalah zat tepung (amylum).
Percobaan ini didasari atas pengertian bahwa amylum, jika bereaksi dengan iodium akan
berwarna biru. Pada bagian daun yang ditutup dengan kertas timah (tidak kena cahaya) tidak
berwarna biru, berarti di daerah tersebut tidak berlangsug fotosintesis.
3. Reaksi Fotosintesis

Fotosintesis merupakan proses pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia dalam
bentuk gula yang dihasilkan dari reduksi karbondioksida yang miskin energi. Fotosintesis dapat
dituliskan dengan persamaan reaksi sederhana :

6 CO2 + 12 H2O C6H12O6 + 6 H2O + 6 O2

Pada dasarnya proses fotosintesis terjadi dalam dua tahap, yaitu reaksi terang (reaksi
tergantung cahaya) dan reaksi gelap (reaksi tak tergantung cahaya).

a). Reaksi Terang (Reaksi Tergantung Cahaya)

Reaksi pertama dalam fotosintesis memang tergantung adanya cahaya, sehingga disebut sebagai
reaksi terang. Sering reaksi ini disebut reaksi fotokimia / reaksi fotolisis / reaksi Hill, prosesnya
berlangsung di Grana.

Dalam reaksi terang terdapat dua pusat reaksi, yaitu fotosistem I (FS I) dan fotosistem II (FS II).
Pada FS I terdapat klorofil a.683 (kl A.683) dan karotenoid yang mampu menyerap energi
cahaya maksimum pada gelombang 700 nm (P 700), sedangkan untuk FS II dengan P 680
diserap oleh klorofil a 673 (kl A.673) dan klorofil b.

Jika kloroplast mendapat cahaya, maka electron dari klorofil pada kedua fotosistem akan
tereksitasi. Elektron kaya energi ini kemudian dipindahkan melalui akseptor-akseptor untuk
dimanfaatkan energinya.

1). Fotosistem I (FS I)

Elektron yang dikeluarkan dari FS I diteima oleh akseptor feredoksin sebagai akseptor
utama. Elektron ini lalu ditransfer ke NADP. Pada saat yang sama juga menerima ion H+
sehingga terbentuk nikotinamida adenin dinukleotid fosfat tereduksi (NADPH2).
NADP + 2 H+ + 2e NADPH2

2). Fotosistem II ( FS II )

Elektron dari FS II diterima oleh akseptor-akseptor elektron (plastoquinon, sitokrom dan


plastosianin) menuju FS I. Elektron ini digunakan untuk mengisi lubang pada FS I. Waktu
mengalir melaui ekseptor-akseptornya, elektron ini melepaskan energinya. Energi ini digunakan
untuk mensintesis ATP dari ADP dan Pi (fotofosforilasi)

ADP + Pi ATP

FS II yang telah kehilangan elektron ini akan segera diganti dari pemecahan air (fotolisis) :

2 H2O 2 H+ + 2 OH–

2 OH– 2 e + H2O + ½ O2

H2O 2 H+ + 2 e– + ½ O2

2 H2O 4 H+ + 4 e– + O2

Pada fotolisis terlihat bahwa O2 yang dibebaskan berasal dari dua molekul air ( 2 H2O ), Jadi
pada reaksi terang dihasilkan ATP, NADPH2 dan O2.

b). Reaksi gelap (reaksi tak tergantung cahaya)

Reaksi gelap (reaksi tak tergantung cahaya / Reaksi Blackman) adalah suatu proses fiksasi
CO2 untuk membentuk glukosa dengan menggunakan energi yang dihasilkan oleh reaksi terang.
Reaksi ini terjadi di stroma pada kloroplas dan tidak memerlukan cahaya. Reaksi biokimiawinya
berlangsung melalui suatu siklus yang disebut siklus Calvin Benson.

PGAL yang terbentuk dalam reaksi gelap merupakan hasil berdih fotosintesis secara
keseluruhan. Untuk membentuk satu molekul glukosa diperlukan dua molekul PGAL dan ini
diperoleh dari mereduksi enam molekul CO2. Dengan mereduksi enam mulekul CO2, akan
dihasilkan 12 molekul PGAL. Dua molekul PGAL digunakan untuk membentuk glukosa,
sedangkan 10 molekul lainnya akan direduksi kembali melalui senyawa antara seperti fruktosa
1,6 difosfst (FDP) dan glukosa 5-fosfat (G 5-P) untuk menghasilkan RuDP.

Untuk lebih jelasnya perhatikan skema fotosintesis, yang menunjukkan keterkaitan antara reaksi
terang dan reaksi gelap di bawah ini :
Keterangan :

hv : cahaya matahari

Kotak dalam adalah reaksi terang (reaksi tergantung cahaya)

Kotak luar adalah reaksi tak tergantung cahaya (siklus Calvin Benson)

Senyawa pertama yang ditemukan setelah pengikatan CO2 oleh RuDP adalah PGA ( asam
fosfogliserat ) yang terdiri atas 3 atom karbon. Oleh karenanya, tumbuhan yang melakukan
fotosintesis menggunakan cara ini disebut tumbuhan C3.

Fotosintesis melalui jalur C4 (Jalur metabolisme Hatch – Slack)

Terjadi pada tumbuhan golongan C4; yaitu tumbuhan tebu, jagung, berbagai rerumputan
(crabgrass, shorghum dan Bermuda grass) dan beberapa tumbuhan padang pasir. Tumbuhan ini
digolongkan ke dalam tumbuhan C4 karena senyawa pertama yang dijumpai setelah fiksasi CO2
adalah asam oksaloasetat yang merupakan senyawa dengan 4 atom karbon.

Kelebihan Tumbuhan C4 dibanding dengan


C3
1. Membutuhkan lebih banyak ATP;
2. Sintesis glukosa berlangsung lebih cepat per satuan luas daun;
3. Berlangsung lebih efisien dalam keadaan intensitas cahaya yang tinggi;
4. Affinitas enzym fosfoenolpiruvat karboksilase terhadap CO2 lebih besar dibanding
dengan RuDP
5. Penambatan CO2 lebih efektif;
6. Proses fotosintesis berlangsung cukup baik dalam keadaan jumlah CO 2 yang sangat
sedikit di udara.
7. Tumbuh lebih cepat.

2. KEMOSINTESIS

Kemosintesis terjadi pada beberapa jenis bakteri yang menggunakan energi dari reaksi kimia
anorganik sederhana untuk sintesa karbohidrat, dan menggunakan energi kimia dari luar tubuh.

 Sumber karbon untuk kemosintesis berasal dari CO2.


 Bahan baku anorganik adalah air dan karbon dioksida.
 Sumber energi dari reaksi kimia (bukan dari cahaya).
 Energi diperoleh dari hasil oksidasi senyawa anorganik yang diserap dari lingkungan;
Seperti : hidrogen, hidrogen sulfida, sulfur (belerang), besi, amonia dan nitrit.

Beberapa organisme yang melakukan


kemosintesis :

1. Bakteri sulfur tidak berpigmen yang mengoksidasi sulfida menjadi sulfat :

 Menyerap (H2S) maupun S2 dari lingkungan


 Kedua senyawa tsb bergabung dengan oksigen dan menghasilkan energi yang digunakan
untuk membuat Karbohidrat
 Hasil samping berupa S2, bila bahan asalnya H2S dan ion sulfat (SO42-) bila asalnya S2

2. Bakteri besi yang mengoksidasi ferrohidroksida menjadi ferrihidroksida.

 Hidup di air tawar atau air asin yang mengandung senyawa besi terlarut.
 Bakteri menyerap senyawa besi terlarut dan menggabungkannya dengan oksigen
sehingga menjadi bentuk tidak larut dengan mengeluarkan energi.

3. Bakteri Nitrifikasi

 Tipe bakteri yang menggunakan amonia dan melepaskan ion nitrit. Contoh :
Nitrosomonas
 Tipe bakteri yang menggunakan ion nitrit dan melepaskan ion nitrat : Nitrobakter

PERBANDINGAN ANTARA FOTOSINTESIS DAN KEMOSINTESIS


Bahan yang
Organisme Type proses Sumber energi Hasil
dipakai
Cahaya yang diabsorbsi Gula, H2O,
Tumbuhan hijau Fotosintesis CO2 , H2O
klorofil O2
Cahaya yang diabsorbsi Gula, H2O
Bakteri belerang hijau Fotosintesis CO2 , H2S
klorofil bakteri ,S
Cahaya yang diserap Gula,
Bakteri belerang ungu Fotosintesis CO2 , H2S, H2O
bakteriopurpurin H2SO4
Oksidasi ammonia menjadi Gula, H2O,
Bakteri Nitrifikasi Kemosintesis CO2 , H2O
nitrit O2
Gula, H2O,
Bakteri Nitrifikasi Kemosintesis CO2 , H2O Oksidasi nitrit menjadi nitrat
O2
Bakteri belerang tak Gula, H2O,
Kemosintesis CO2 , H2O Oksidasi H2S menjadi sulfat
berwarna O2
Gula, H2O,
Bakteri besi Kemosintesis CO2 , H2O Oksidasi ferro menjadi ferri
O2

3. Sintesis Lemak

 Terjadi di sitosol
 Lemak atau lipida adalah senyawa yang terdiri atas satu molekul gliserol (R–OH) dan
tiga molekul asam lemak ( R-COOH)
 Lemak penting sebagai komponen structural sel, khususnya membrane sel dan sebagai
bahan baker biologis. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, lemak dapat diperoleh dari
makanan dan dapat pula disintesis di dalam tubuh. Di dalam tubuh, lemak dapat disintesis
dari produk antara (intermediate product) pada proses respirasi, seperti PGAL dan asetil
KoA.
 Baik tumbuhan maupun hewan dapat mensintesis lemak dari karbohidrat, melalui tahap-
tahap :

1. Sintesis gliserol [ C3H5(OH)3 ]

2. Sintesis asam lemak

3. Penggabungan asam lemak dan gliserol.

(a) GLISEROL ( C3H8O3 )


gliserol + asam
lemak =
lemak + air

4. Sintesis Protein
(b) Asam lemak (asam strearat, C17 H35 COOH)
 Terjadi di ribosom
 Unit penyusunnya
adalah asam amino
 Protein merupakan
polimer dari asam amino
yang dihubungkan oleh
ikatan peptida
 Ikatan peptida
adalah ikatan yang meng-
hubungkan antara gugus
amine dari satu asam amino
dengan gugus karboksil dari
(b) Asam lemak (asam stearat, C17H35COOH ) asam amino yang lain.

ASAM AMINO ESSENSIAL

 Yaitu asam amino yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh;


 Yang termasuk ke dalam golongan ini :

Arginin, histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan, valin

ASAM AMINO NON ESENSIAL

 Yaitu asam amino yang dapat dibentuk oleh tubuh melalui senyawa antara respirasi.
 Yang termasuk golongan ini :

Alanin, asparagin, asam aspartat, sistein, asam glutamat, glutamin, glisin, prolin, serin dan
tirosin

Klasifikasi protein berdasar fungsi biologiknya

 Enzim, menkatalisis reaksi-reaksi biokimia


 Protein cadangan, disimpan sebagai cadangan makanan
 Protein transpor, mentranspor zat/unsur tertentu
 Protein kontraktil pada jaringan tertentu
 Protein pelindung, misalnya antibodi
 Toksin, merupakan racun
 Hormon,mengatur proses-proses hidup
 Protein struktural, penyusun struktur sel, jaringan, dan tubuh.

v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}

Normal
0
false

false
false
false

EN-US
X-NONE
X-NONE

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
Keterkaitan Metabolisme, Karbohidrat,
Lemak dan Protein
di dalam sel reaksi metabolisme tidak terpisah satu sama lain yaitu membentuk suatu jejaring
yang saling berkaitan. Di dalam tubuh manusia terjadi metabolisme karbohidrat, protein, dan
lemak. Bagaimana keterkaitan ketiganya?

Perhatikan Gambar di bawah ini! Pada bagan terlihat karbohidrat, protein, dan lemak bertemu
pada jalur siklus Krebs dengan masukan asetil koenzim A. Tahukah Anda bahwa Asetil Ko-A
sebagai bahan baku dalam siklus Krebs untuk menghasilkan energi yang berasal dari katabolisme
karbohidrat, protein, maupun lemak. Titik temu dari berbagai jalur metabolisme ini berguna
untuk saling menggantikan “bahan bakar” di dalam sel, Hasil katabolisme karbohidrat, protein,
dan lemak juga bermanfaat untuk menghasilkan senyawa-senyawa lain yaitu dapat membentuk
ATP, hormon, komponen hemoglobin ataupun komponen sel lainnya.

Hubungan antara metabolisme


karbohidrat, lemak, dan protein.

Lemak (asam heksanoat) lebih banyak mengandung hidrogen terikat dan merupakan senyawa
karbon yang paling banyak tereduksi, sedangkan karbohidrat (glukosa) dan protein (asam
glutamat) banyak mengandung oksigen dan lebih sedikit hidrogen terikat adalah senyawa yang
lebih teroksidasi. Senyawa karbon yang tereduksi lebih banyak menyimpan energi dan apabila
ada pembakaran sempurna akan membebaskan energi lebih banyak karena adanya pembebasan
elektron yang lebih banyak. Jumlah elektron yang dibebaskan menunjukkan jumlah energi yang
dihasilkan.

Perlu Anda ketahui pada jalur katabolisme yang berbeda glukosa dan asam glutamat dapat
menghasilkan jumlah ATP yang sama yaitu 36 ATP. Sedangkan katabolisme asam heksanoat
dengan jumlah karbon yang sama dengan glukosa (6 karbon) menghasilkan 44 ATP, sehingga
jumlah energi yang dihasilkan pada lemak lebih besar dibandingkan dengan yang dihasilkan
pada karbohidrat dan protein. Sedangkan jumlah energi yang dihasilkan protein setara dengan
jumlah yang dihasilkan karbohidrat dalam berat yang sama.

Dari penjelasan itu dapat disimpulkan jika kita makan dengan mengkonsumsi makanan yang
mengandung lemak akan lebih memberikan rasa kenyang jika dibandingkan dengan protein dan
karbohidrat. Karena rasa kenyang tersebut disebabkan oleh kemampuan metabolisme lemak
untuk menghasilkan energi yang lebih besar.

Share this:

 Twitter
 Facebook23

52 thoughts on “Bab 23. Metabolisme (XII)”

1. Ai_iLA'95 (@MyGiggleFree) pada September 16, 2012 pukul 3:22 am


berkata:

informasinya berharga sekali trimakasih. bisa di tambah skema respirasi anaerobnya?^^

Balas ↓

o biologiklaten pada September 22, 2012 pukul 5:26 am berkata:

makasih mba Ai_iLA

Balas ↓
 umar nawawi pada September 25, 2012 pukul 1:48 am berkata:

sangat membatu, sangat bagus


trimakasih….

 biologiklaten pada Oktober 10, 2012 pukul 1:59 am berkata:

terima kasih sudah bersedia mengunjungi blog kami

2. tanti pada Juli 15, 2013 pukul 4:34 am berkata:

terimakasih, sangat membantu

Balas ↓

o biologiklaten pada Juli 30, 2013 pukul 12:51 am berkata:

Terima kasih Mbak Tanti sudah bersedia mengunjungi Blogg kami

Balas ↓

3. lisa anggriani mitra pada Agustus 17, 2013 pukul 7:17 am berkata:

i like it. .membantu bagi pelajar dan mahasiswa. .

Balas ↓

o biologiklaten pada Agustus 20, 2013 pukul 2:49 am berkata:

Mbak Lisa… terima kasih ya

Balas ↓
4. HARYONO pada September 7, 2013 pukul 2:03 am berkata:

terimakash infonya mga trus berkambang

Balas ↓

o biologiklaten pada September 8, 2013 pukul 2:06 am berkata:

Terima kasih Mas Haryono sudah bersedia mengunjungi Blogg kami

Balas ↓

5. sha pada September 14, 2013 pukul 4:46 am berkata:

akan lebih baik jika ditambah keterkaitan anabolisme lemak,karbohidrat dan proteinnya

Balas ↓

o biologiklaten pada September 18, 2013 pukul 2:19 am berkata:

terima kasih saran nya oke nanti kita tamahkan

Balas ↓

6. w pada September 18, 2013 pukul 9:23 am berkata:

terimah kasih informasinya kalau ada kesempatan ta commet ki di blog


sengkalantang.blogspot

Balas ↓

7. theresia pada September 22, 2013 pukul 10:51 am berkata:


terimakasih

Balas ↓

o biologiklaten pada September 24, 2013 pukul 3:28 am berkata:

iya sama2 mba theresha

Balas ↓

8. laila pada November 6, 2013 pukul 3:57 am berkata:

terimakasih…infonya sangat membantu saya…

Balas ↓

o biologiklaten pada November 13, 2013 pukul 12:07 am berkata:

Mbak Laila… sama2 terima kasih sudah bersedia berkunjung dibloog kami dan
memberi komentar

Balas ↓

9. lee na pada Desember 10, 2013 pukul 3:13 pm berkata:

makasih bangett buat infonya

Balas ↓

o biologiklaten pada Desember 11, 2013 pukul 2:51 am berkata:

mba lee na, sama2 Tuhan Memberkati sukses tuk mba Lee na

Balas ↓
10. luki pada Desember 14, 2013 pukul 6:46 am berkata:

sangat berguna pak lee

Balas ↓

o biologiklaten pada Desember 16, 2013 pukul 3:52 am berkata:

Maz luki, terima kasih banyak ya dah mengunjungi bloog kami dan memberi
komentar

Balas ↓

11. Asal pada Desember 16, 2013 pukul 5:13 am berkata:

Tq ea Pak, atas bloog X

Balas ↓

o biologiklaten pada Desember 19, 2013 pukul 12:33 am berkata:

asalslinduduha…sama2 terima kasih dah kasih saran

Balas ↓

12. lenni pada Februari 25, 2014 pukul 7:45 am berkata:

trimakasih buat bapak/ ibu. berkat karya nya saya dapat menyelesaikan tuga
mata kuliah saya

Balas ↓

o biologiklaten pada Maret 5, 2014 pukul 2:00 am berkata:


mba Lenni Panjaitan, iya sama2 dan saya juga terima kasih sudah mau
menggunakan materi saya

Balas ↓

13. devyu19 pada Maret 23, 2014 pukul 6:05 am berkata:

Terima kasih ya, sangat membantu saya dalam memahami bagian Katabolisme…

Balas ↓

o biologiklaten pada Maret 24, 2014 pukul 9:44 am berkata:

mba deviyulia, iya sama2 mba sukses tuk mba Devi

Balas ↓

14. Devi Indriyani pada April 20, 2014 pukul 1:00 pm berkata:

Terimakasih, Bapak/Ibu sangat membantu sekali

Balas ↓

o biologiklaten pada April 21, 2014 pukul 3:19 am berkata:

Mba Devi Indriyani, sama2 terima ksih juga sudah mau menggunakan materi
metabolisme ini

Balas ↓

15. Reni salobang pada Mei 30, 2014 pukul 4:27 pm berkata:

rimah kasih blog ini sangat bermanfaat.


Balas ↓

o biologiklaten pada Juni 14, 2014 pukul 12:42 am berkata:

Bu Reni salobang sama2 terima kasih sudah mau menggunakan materi saya

Balas ↓

16. Anhyie pada Juni 6, 2014 pukul 7:17 am berkata:

sangat membantu nih, karena lagi ada tugas juga. heheh

Balas ↓

o biologiklaten pada Juni 14, 2014 pukul 12:43 am berkata:

Bu Sih Karyani sama2 terima kasih sudah mau menggunakan materi saya

Balas ↓

17. lampung pada Agustus 15, 2014 pukul 4:29 pm berkata:

,makasih…. lebih enak baca review gini drpd baca buku

Balas ↓

o biologiklaten pada Agustus 16, 2014 pukul 1:27 am berkata:

Maz Ahmad… iya siip sukses tuk maz ahmad

Balas ↓

18. ariesta ricky kurniawan pada Agustus 25, 2014 pukul 4:04 pm berkata:
sangat baik bwat murid klas 12 ipa

Balas ↓

o biologiklaten pada Agustus 26, 2014 pukul 6:51 am berkata:

ariesta ricky kurniawan, terima kasih Sukses tuk Maz Ricky

Balas ↓

19. Zul Hamdi pada Agustus 28, 2014 pukul 3:42 pm berkata:

makasih postingnya mas, mgkn kita-kita bisa diajarin cara buat informasi seperti ini ,
mgkn nnt bisa bermanfaat bg siswa-siswi saya

Balas ↓

o biologiklaten pada September 1, 2014 pukul 12:40 am berkata:

Pak Zul Hamdi,.. iya pak sama2 sukses untuk Pak Zul Hamdi

Balas ↓

20. fitri melianti pada September 20, 2014 pukul 5:10 am berkata:

pas banget nih .. makasih

Balas ↓

o biologiklaten pada September 22, 2014 pukul 2:05 am berkata:

mba fitri melianti, sama2 mba sukses untuk mbak fitri melianti

Balas ↓
21. mely pada September 21, 2014 pukul 12:32 pm berkata:

Terima kasih atas infonya. Kalau boleh mau nambah pertanyaan


Bagaimana mikroorganisme memenuhi energi jika dikaitkan dengan siklus kreb yang
menghasilkan ATP?? Terimakasih sebelumnya

Balas ↓

o biologiklaten pada September 22, 2014 pukul 2:08 am berkata:

mba Mely, trimakasih infonya ya

Balas ↓

22. Nining Ratnaningsih (@NiningRatnanin8) pada September 28, 2014 pukul


9:38 pm berkata:

lengkap, terimakasih

Balas ↓

o biologiklaten pada Oktober 1, 2014 pukul 2:32 am berkata:

Bu Nining , terima kasih sama2 sukses untuk Bu Nining

Balas ↓

23. sadira pada Desember 7, 2014 pukul 2:15 pm berkata:

pak boleh minta tolong uraian untuk metabolisme hidrogennya. terima kasih atas
bantuannya

Balas ↓
o biologiklaten pada Desember 8, 2014 pukul 6:56 am berkata:

Pak sadira, okle nanti kita tambahkan ya Sukses untuk Pak Sadira

Balas ↓

24. Suci Ninggarsari pada September 5, 2015 pukul 12:57 pm berkata:

Terimakasih banyak pak blog ini sudah banyak membantu referensi belajar dan tugas
saya .Semoga semakin bermanfaat.

Balas ↓

o biologiklaten pada September 6, 2015 pukul 2:37 am berkata:

Mba Suci Ninggarsari, iya sama2 mba semoga mba Suci Ninggarsari tambah
Sukses Tuhan Memberkati

Balas ↓

25. hewansyahputra19#yahoo.com pada Agustus 11, 2016 pukul 6:27 pm berkata:

enzim enzim yang membantu pada proses respirasi apa ajah yah mas

Balas ↓

26. Leontius_A_Simanungkalit pada Mei 11, 2017 pukul 1:34 pm berkata:

Terimakasih pak,,, sangat membantu… Panjang umur ya pak…

Balas ↓

o biologiklaten pada Mei 19, 2017 pukul 2:09 am berkata:


Maz Leontius sama2 Sukses untuk maz Leontius Tuhan Memberkati

Balas ↓

Tinggalkan Balasan

free photo ratingAbout


 Sitemap
 Contact
 Privacy Policy
 Disclaimer




Ilmu Dasar
Ilmu Dasar Sains | IPA | Biologi | Fisika | Kimia | Sosiologi | Geografi | Astronomi | Sejarah |
Ekonomi | TIK |

 Home
 Biologi
 Sosiologi
 Astronomi
 Sejarah
 Kimia
 Geografi
 Bahasa
o
o
 Seni
 PPKN

Search...

Ilmu Dasar Biologi Enzim : Pengertian, Struktur, Fungsi, Macam Jenis


Enzim : Pengertian, Struktur, Fungsi,
Macam Jenis
AHA BlogWeb Biologi

A. PENGERTIAN ENZIM

Kata enzim berasal dari bahasa yunani “enzyme” berarti yang berada di dalam sel. Orang pertama yang

memperkenalkan istilah enzim adalah Kuhne pada tahun 1878. Enzim merupakan biokatalisator atau

katalisator organik yang diproduksi oleh makhluk hidup untuk mengkatalisis lebih dari satu proses

dinamik dan mengendalikan reaksi kimia yang penting dalam tubuh atau sel hidup. Enzim biasanya

disebut dengan protein, dimana protein ini merupakan aktivitas kimia enzim yang sangat kompleks.

Berbeda dengan katalisator lainnya, enzim mempunyai spesifisitas katalitik yang tinggi yang ditentukan

oleh gugus fungsinya. Enzim hanya mengkatalisis reaksi secara termodinamika atau dengan kata lain

pelepasan energi bebas. Katalisator ini terlibat dalam reaksi, tetapi kemudian kembali ke struktur

asalnya dan tidak habis begitu saja. Dalam serum darah ukuran aktifitas enzim spesifik biasanya untuk

keperluan mengidentifikasi penyakit. Enzim secara normal terkonsentrasi didalam sel dan jaringan

dimana mereka membentuk fungsi katalitiknya. Enzim sangat penting dalam kehidupan, karena semua

reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim. Jika tidak ada enzim, atau aktivitas enzim terganggu maka

reaksi metabolisme sel akan terhambat hingga pertumbuhan sel juga terganggu. Dalam sel hewan

tingkat tinggi, jumlah protein yang berbeda-beda berkisar antara jutaan.


PENGERTIAN, FUNGSI DAN MACAM MACAM ENZIM

B. FUNGSI ENZIM

Fungsi utama enzim adalah sebagai katalisator yang mempercepat proses laju reaksi luar biasa yang ada

di dalam tubuh makhluk hidup terutama pada sistem pencernaan. Walaupun enzim hanya memiliki satu

fungsi yang spesifik, tapi sangatlah penting. Karena jika tidak ada enzim maka proses yang terjadi di

dalam tubuh manusia akan melambat dan tidak sesuai dengan fungsi tubuh lainnya. Akibatnya kinerja

tubuh tidak seimbang. Enzim berfungsi dengan seletifitas atau spesifisitas bertingkat luar biasa tinggi

terhadap reaktan yang dikerjakan dan jenis reaksi yang dikataliskan.

C. KARAKTERISTIK

Enzim memiliki karakteristik yang menggambarkannya, berikut karakteristik enzim:


 Aktivitasnya dapat terjadi di dalam sel tempat sintesisnya (disebut endoenzim) maupun di

tempat yang lain diluar tempat sintesisnya (disebut eksoenzim)

 Kemampuan untuk diatur atau regulasi dan dibentuk dalam protoplasma sel

 Kolosi, permukaannya luas dan hidrofil

 Dapat bereaksi dengan senyawa asam maupun basa, kation maupun anion

 Peka terhadap faktor yang mempengaruhi denaturasi protein

 Dapat dipacu maupun dihambat aktifitasnya

 Merupakan biokatalisator yang dalam jumlah sedikit memacu laju reaksi tanpa merubah

keseimbangan reaksi

 Tidak ikut terlibat dalam reaksi serta struktur enzim tetap baik sebelum maupun setelah reaksi

berlangsung

 Spesifik, cocok untuk satu macam substrat atau sekelompok kecil substrat yang susunan dan

fungsinya hampir sama.

D. STRUKTUR ENZIM
STRUKTUR ENZIM

Enzim terdiri dari bagian protein dan bagian non protein. Rumus lengkap enzim yaitu bagian protein

(tidak aktif/apoenzim) ditambahkan dengan bagian bukan protein (gugus prostetik, koenzim, kofaktor

ion logam) menghasilkan holoenzim yang merupakan enzim lengkap dan aktif.

1. Apoenzim

Apoenzim sangat menentukan fungsi biokatalisator dari enzim. Bagian ini akan rusak pada suhu

terlampau panas atau bersifat termolabil. Apoenzim memiliki sisi yang berhubungan langsung dengan

substrat, merupakan:

 Sisi aktif, merupakan sisi yang berkaitan dengan substrat (zat yang akan dijadikan produk).

Bagian ini mengikat molekul substrat dan terjadilah proses katalis. Sisi ini dapat diganggu oleh

inhibitor kompetetif.
 Sisi alosterik, merupakan sisi yang berkaitan dengan kofaktor. Sisi ini dapat dipengaruhi oleh

inhibitor nonkompetetif yang berstruktur sama dengan kofaktor.

2. Kofaktor

Komponen selain protein pada enzim dinamakan kofaktor. Kofaktor dapat mengubah-ubah bentuk sisi

aktif sehingga dapat ditempeli substrat tertentu. Kofaktor berbentuk ion logam seperti Na, K dan Ca.

Kofaktor memiliki dua komponen merupakan :

 Koenzim berupa senyawa organic (vitamin) yang berikatan secara non-kovalen dengan enzim.

Dapat merupakan ion logam atau metal, atau molekul organik yang dinamakan koenzim.

 Gugus prostetik, merupakan kofaktor senyawa organic (mineral) yang berikatan secara kovalen

dengan enzim. Gugus prostetik ini berukuran kecil, tahan panas (termostabil), dan diperlukan

enzim untuk aktivitas katalitiknya. Gabungan kedua bagian ini membentuk haloenzim,

merupakan bentuk enzim yang sempurna dan aktif. Enzim yang memerlukan ion logam sebagai

kofaktornya dinamakan metaloenzim. Ion logam ini berfungsi untuk menjadi pusat katalis

primer, menjadi tempat untuk mengikat substrat, dan sebagai stabilisator supaya enzim tetap

aktif.

 Pada mulanya enzim dianggap hanya terdiri dari protein, memang ada enzim yang ternyata

hanya tersusun dari protein saja. Misalnya pepsin dan tripsin. Tetapi ada juga enzim-enzim yang

selain protein juga memerlukan komponen selain protein.

E. KLASIFIKASI MACAM – MACAM JENIS ENZIM

Pengklasifikasian enzim telah ditentukan berdasarkan aturan Internasional Enzyme Comission (IEC) yang

disetujui secara global oleh International Union Of Biochemistry (IUB). Dalam IEC, tiap enzim memiliki
nama sistematik yang sering kali panjang dan bersifat menguraikan. Tambahan juga banyak enzim yang

memiliki nama trivial yang diterima untuk penggunaan sehari-hari.

1. Berdasarkan sistem IEC, terdapat tujuh pengklasifikasian enzim merupakan;

a. Oksidoreduktase

Oksireduktase merupakan enzim yang berfungsi dalam reaksi-reaksi oksidasi atau dehidrogenesa dan

oksidasa. Bentuk dari jenis ini ada yang teroksidadiada juga dalam bentuk tereduksi. Berikut subkelas

oksireduktase:

 Oksidase, merupakan enzim yang memindahkan dua elektron dari asalnya ke oksigen, biasanya

menyebabkan pembentukan peroksida hydrogen.

 Oksigenase, merupakan enzim yang mengkatalis penggabungan kedua atom oksigen kedalam

suatu substrat tunggal.

 Hidroksilase, merupakan enzim yang menggabungkan sebuah atom molekul oksigen kedalam

substrat oksigen yang kedua timbul seperti air.

 Peroksidase, merupakan enzim yang mempergunakan peroksida hidrogen selain dari oksigen

sebagai oksidan, peroksida NADH mengkatalisa reaksi

 Katalase, merupakan jenis enzim yang unik, dimana didalam peroksida hidrogen bekerja baik

sebagai donor maupun akseptor. Kakatalase berfungsi didalam sel untuk mendetoksifikasikan

peroksida hidrogen.

b. Transferase
Transferase bekerja dalam reaksi-reaksi transfer gugus dari satu ke yang lainnya. Enzim ini terlibat dalam

memindahkan grup fungsional antara donor dengan akseptor. Amino, acyl, fosfat, satu karbon dan grup

glikosil adalah salah satu dari dua bagian sama besar yang ditransfer.

 Aminotransferase (transaminase), kerjanya adalah dengan mentransfer grup amino dari satu

asam amino ke akseptor asam keto, dengan menghasilkan pembentukan asam amino yang baru

dan asam keto yang baru

 Kinase, adalah enzim yang memfosforilasi merupakan mengkatalisa pemindahan grup fosforil

dari ATP atau trifosfat nukleotida lainnya ke alkohol atau akseptor grup amino, misalnya

glukokinase.

 Glukosiltransferase, merupakan enzim yang mengkatalisa transfer residu dari gluykosil yang

aktif ke sebuah glikogen primer. Ikatan fosfosester didalam disfosfoglukosa uridin adalah labil,

yang menyebabkan glukosa berpindah ke glikogen primer yang sedang berkembang.

c. Hidrolase

Hidrolase merupakan enzim-enzim yang menguraikan suatu zat dengan pertolongan atau media air.

Hidrolase dibagi atas kelompok kecil berdasarkan substratnya merupakan bekerja pada hidrolisa ester,

eter, peptide, glikosida, dan lain sebagainya. Biasanya penggolongan hidrolase dibagi atas ikatan

dihidrolase.

d. Liase

Liase merupakan enzim yang bekerja menghilangkan gugus-gugus tertentu dari substrat dengan

mekanisme yang lain dari hidrolisa contohnya enzim untuk menarik air dari gugus alcohol.

Dekarboksilase menghilangkan unsur CO2 dari asam keto alfa, beta atau asam amino. Dehidratase

menghilangkan unsur H2O dalam sebuah reaksi dehidrasi. Dehidratase sitrat mengubah sitrat menjadi
cis-akoninat. Dekarboksilasa asam purivat merupakan liase, karena dapat dilihat sebagai katalis untuk

kebalikannya dari reaksi apaabila asetal dehida ditambahkan pada ikatan rangkap karbon-oksigen dalam

CO2 walaupun dalam prkateknya reaksi berlangsung tidak irreversible seperti yang tertulis.

e. Isomerase

Isomerase merupakan enzim yang berfungsi untuk merubah posisi optic atau ruang, geometris atau

posisi gugus dalam satu isomer. Isomerase yang mengkatalisa pembalikan karbon asimetrik terjadi pada

epimerase atau recemase. Mutase melibatkan transfer intramolekul pada suatu kelompok seperti

fosforil.Transfer tidak perlu langsung, tapi dapat melibatkan suatu enzim fosforilated sebagai perantara.

Beberapa isomerase dapat mengkatallis gula. Terdapat juga sis-trans isomerase , salahsatunya

isomerase retinen yang secara langsung terlibat dalam biokimia.

f. Ligase

Enzim ligase berfungsi untuk mengkatalis reaksi yang membentuk ikatan kimia, memutuskan ikatan

pirofosfat dari suatu nukleotida dan menggandakan pembentukan berbagai ikatan kimia sampai pada

gangguan ikatan pirofosfat didalam trifosfat adenosin atau sebuah nukleotida yang sama. Karena proses

ligase biasanya menggunakan energy, maka daya pendorong untuk reaksi-reaksi yang dikataliskan ligase

pada umumnya adalah pengambilan eksergonik (pelepasan energy) gugus fosforil atau pirofosforil dari

ATP.

Setelah melihat kelas yang terbagi sesuai dengan sistem IEC diatas memiliki kategori yang didasarkan

pada sifat gugus fungsional yang terserang oleh enzim. Sub kategori yang cukup banyak itu

menggambarkan keanekaragaman dari jenis reaksi kimia yang dikataliskan oleh enzim.
2. Enzim juga dapat dibedakan berdasarkan tempat kerjanya dan ditinjau dari sel yang membentuknya

merupakan :

 Eksoenzim merupakan enzim yang beraktifitas diluar sel

 Endoenzim merupakan enzim yang beraktifitas didalam sel

3. Berdasarkan biosintesisnya, enzim terbagi atas dua yaitu :

a. Enzim konstitutif

Merupakan enzim yang selalu tersedia dalam mikroba dengan jumlah yang relative konstan. Enzim ini

juga dibentuk terus-menerus oleh sel dengan ada atau tidaknya.

b. Enzim induktif (enzim adaptif)

Merupakan enzim yang dibentuk karena adanya rangsangan dari substrat atau senyawa tertentu yang

lain dan jumlahnya tidak konstan.

4. Berdasarkan reaksi yang dikatalis, enzim terbagi atas tiga merupakan:

a. Karbohidrase

Merupakan enzim-enzim yang menguraikan golongan karbohidrat. Klasifikasi satu ini masih memiliki

pembagian lainnya seperti:

 Amilase, merupakan enzim yang menguraikan amilum (suatu polisakarida) menjadi maltosa 9

suatu disakarida).

 Maltase, merupakan enzim yang menguraikan maltosa menjadi glukosa.

 Sukrase, merupakan enzim yang mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.

 Laktase, merupakan enzim yang mengubah laktase menjadi glukosa dan galaktosa.
 Selulase, emzim yang menguraikan selulosa ( suatu polisakarida) menjadi selobiosa ( suatu

disakarida)

 Pektinase, merupakan enzim yang menguraikan pektin menjadi asam-pektin.

b. Esterase

Enzim jenis ini fungsinya hanya khusus untuk memecah golongan ester. Contohnya seperti:

 Lipase, merupakan enzim yang menguraikan lemak menjadi gliserol dan asam lemak.

 Fosfatase, merupakan enzim yang menguraikan suatu ester hingga terlepas asam fosfat.

c. Proteinase atau Protease

Enzim jenis ini hanya bertugas menguraikan golongan protein. Contohnya:

 Peptidase, merupakan enzim yang menguraikan peptida menjadi asam amino.

 Gelatinase, merupakan enzim yang menguraikan gelatin.

 Renin, merupakan enzim yang menguraikan kasein dari susu.

5. Berdasarkan cara terbentuknya, enzim dibedakan menjadi dua yaitu:

a. Enzim konstitutif

Merupakan enzim yang jumlahnya dipengaruhi oleh kadar substratnya, contohnya seperti enzim

amylase.

b. Enzim adaptif

Merupakan enzim yang pembentukannya dirangsang oleh adanya substrat, contohnya seperti enzim β-

galaktosidase yang dihasilkan oleh bakteri e-coli yang ditumbuhkkan di dalam medium yang

mengandung laktosa.
D. MEKANISME KERJA ENZIM

Enzim bekerja dengan mengikat reaktan (substrat) yang menyebabkan berada pada posisi (orientasi)

yang diinginkan dan energy yang lebih rendah dari energy aktivitasinya. Pengikatan substrat ini memiliki

cara tersendiri atau mekanisme kerjanya terhadap substrat.

MEKANISME AKTIVITAS ENZIM

Terdapat dua teori yang dapat menjelaskan secara keseluruhan cara kerja enzim, yaitu :

1. Lock and Key analogy

Enzim memiliki struktur sisi spesifik yang cocok dengan substrat. Substrat atau bagian substrat harus

memiliki bentuk yang tepat dengan sisi katalitik enzim. Substrat kemudian ditarik oleh sisi katalitik enzim

yang cocok untuk substrat tersebut sehingga terbentuk kompleks antara enzim substrat. Kondisi ini

menggambarkan analogi kunci dan lubang kunci yang dimasuki, keduanya harus sesuai untuk bisa

membuka pintu reaksi atau dengan kata lain untuk mengaktifkan kinerjanya.
LOCK ANG KEY ENZIM

2. Induced Fit theory

Teori ini mempertimbangkan fleksibilitas protein, sehingga pengikatan suatu substrat pada enzim

menyebabkan sisi aktif mengubah konformasinya sehingga cocok dgn substratnya. Teori ini dapat

menerangkan fase transisi kompleks. Lokasi aktif beberapa enzim mempunyai konfigurasi yang tidak

kaku. Enzim berubah bentuk menyesuaikan diri dengan bentuk substrat setelah terjadi pengikatan. Jika

biasanya enzim mencari substrat yang cocok, maka teori ini menjelaskan ketika enzimlah yang

menyesuaikan diri dengan bentuk substrat ketika telah terkait. Jadi tautan yang cocok pada keduanya

dapat diinduksi ketika terbentuk kompleks enzim substrat.


INDUCED FIT THEORY ENZIM

Adanya kofaktor enzim dapat mempermudah pengikatan substrat dengan enzim. Berikut penggambaran

fungsi kofaktor:

E. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ENZIM

Perubahan suhu dan pH berpengaruh besar terhadap kerja enzim. Aktivitas enzim juga dipengaruhi oleh

konsentrasi enzim dan konsentrasi substrat. Pengaruh aktivator, inhibitor dan kofaktor dalam beberapa

keadaan juga merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim. Setiap faktor ini memiliki

bagian tersendiri dalam mempengaruhi enzim. Walaupun enzim adalah protein yang menjalankan

banyak percepatan reaksi, ia tidak dapat terhindar dari adanya faktor pengaruh. Berikut dibahas satu

persatu mengenai faktor yang mempengaruhi enzim:


1. Konsentrasi substrat

Dengan penambahan konsentrasi substrat akan menghasilkan penambahan kecepatan reaksi. Pada

konsentrasi substrat yang sangat rendah, kecepatan reaksi yang dikatalisis enzim juga sangat rendah.

Sebaliknya, kecepatan reaksi akan meningkat dengan meningkatnya konsentrasi substrat sampai

tercapai titik tertentu, merupakan titik batas kecepatan reaksi maksimum. Setelah titik batas, enzim

menjadi jenuh oleh substratnya, sehingga tidak dapat berfungsi lebih cepat. Pembatas kecepatan

enzimatis ini adalah kecepatan penguraian kompleks enzim-substrat menjadi produk dan enzim bebas.

2. pH

pH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan mengakibatkan denaturasi protein enzim sehingga enzim

menjadi tidak aktif. Perubahan pH mempengaruhi kecepatan reaksi enzim, karena berubahnya derajat

ionisasi gugus asam dan basa dari enzim. Untuk kebanyakan enzim, terdapat rentang pH optimum

dimana aktivitas enzim berlangsung secara optimum dan mempunyai stabilitas yang tinggi. Sebagian

besar enzim mempunyai pH optimum yang mendekati netral, sebagian kecil lainnya mempunyai pH

optimum yang sangat rendah (sekitar 2,0) atau sangat tinggi (sekitar 9,0)

3. Suhu

Karena enzim adalah suatu protein, maka temperatur yang tinggi (> 40 oC) akan mengakibatkan

hilangnya fungsi kerja enzim karena mengalami denaturasi.

4. Pengaruh aktifator

Kebanyakan enzim tidak akan berfungsi optimal atau tidak berfungsi sama sekali sampai tersedianya zat

kedua dalam campuran reaksi. Zat ini disebut aktifator yang pada umumnya adalah ion logam.

Kecepatan reaksi enzimatis yang memerlukan aktifator memiliki ketergantungan terhadapnya.


5. Pengaruh inhibitor

Inhibitor adalah zat yang bisa bekerja secara efektif meskipun dalam jumlah kecil menghambat jalannya

reaksi sehingga reaksi menjadi lebih lambat atau bahkan bisa berhenti sama sekali. Ada dua jenis

inhibitor yaitu :

 Inhibitor Kompetitif, merupakan inhibitor yang strukturnya sama atau mirip dengan kopian

substrat sehingga inhibitor ini bersaing dengan substrat untuk berikatan dengan bagian aktif dari

enzim dan menghambat reaksi katalisnya. Inhibitor ini bersifat reversibel, artinya penambahan

substrat dapat mengusir inhibitor dari bagian aktif enzim.

 Inhibitor Nonkompetitif, merupakan zat yang menghambat jalannya reaksi yang terikat bukan

pada bagian aktif enzim tapi bagian lainnya. Inhibitor jenis ini mengakibatkan perubahan bagian

komformasi dari bagian aktif enzim sehingga substrat tidak bisa berikatan dan bereaksi kembali

dengan bagian aktif enzim.

Share on Facebook

Share on Twitter

Share on Google+

Share on LinkedIn

AHA BlogWeb

Related Post

 Menstruasi : Pengertian, Fungsi, Proses, Siklus, Gangguan


 Eubacteria dan Archaebacteria : Pengertian, Ciri, Klasifikasi
 Mamalia : Pengertian, Ciri, Struktur Tubuh, Klasifikasi
 Mikroskop : Pengertian, Fungsi, Bagian, Jenis
 Otot : Pengertian, Struktur, Fungsi, Jenis, Kerja
 Organel Sel : Pengertian, Struktur, Fungsi, Macam-Macam

Next
Hewan - Hewan Langka di Indonesia
Previous
DNA : Pengertian, Fungsi, Sifat, Replikasi

0 Komentar

Popular Posts

12 Saraf Kranial dan Fungsinya

Faring : Pengertian, Struktur, Fungsi, Bagian

Sejarah Kerajaan Aceh Darussalam

Hidung : Pengertian, Struktur, Fungsi, Cara Kerja

Reptil : Pengertian, Ciri, Struktur Tubuh, Klasifikasi


Sistem Endokrin dan Hormon Pada Manusia

Metabolisme : Pengertian, Fungsi, Jenis, Proses

Esofagus : Pengertian, Struktur, Fungsi, Bagian

Pisces (Ikan) : Pengertian, Struktur Tubuh, Ciri, Klasifikasi

Manusia Purba di Indonesia, Asia dan Dunia

Follow by Email

Label
Astronomi Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Biologi Geografi Kimia PPKN Sejarah Seni Sosiologi

Copyright © 2015 All Right Reserved - Created by Arlina Design

Blog di WordPress.com.

Anda mungkin juga menyukai