Anda di halaman 1dari 23

FAKTOR YANG MEMENGARUHI

ENZIM KATALASE PADA HATI AYAM

Guru Pembimbing : Tutuk Prihastuti S.Pd

Nama kelompok : 1. Asyifa Hasna Elfaza (04)

2. Faniesya Andhara T. (09)

Kelas : XII – IPA 5

1
ABSTRAK

Metabolisme adalah suatu reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup.
Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi,menyimpan energi.
Kumpulan metabolisme memerlukan enzim untuk mempercepat lajureaksi. Enzim adalah suatu
kelompok protein yang menjalankan dan mengatur perubahan-perubahan kimia dalam sistem
biologi.Tentunya dalam melakukan kerjanyaenzim memiliki beberapa faktor penghambat seperti
ph, suhu, konsentrasi asam,konsentrasi enzim, dan inhibitor. pH mempengaruhi laju reaksi
enzim dalam bekerja. Menurut teori perubahan kondisiasam dan basa disekitar enzim
mempengaruhi bentuk tiga dimensi enzim dan dapatmenyebabkan denaturai enzim.Sehingga
enzim tidak dapat bekerja pada kondisi yangterlalu asam ataupun konsisi yang terlalu basa.
Sedangkan suhu optimum suatu reaksiadalah 40 derajat celcius. Dalam pratikum ini kami
membuktikan pengaruh derajatkeasaman dan suhu dalam kerja enzim dan pengaruh enzim
sebagai biokatalisator.Enzim merupakan senyawa yang dibentuk oleh organisme. Enzim
pencernaan banyak terdapat dalam sel-sel tubuh. Enzim merupakan zat yang membantu
semua kegiatan yangdilakukan sel. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidrogen
Peroksida (H2O2) bila tidak segera diuraikan, senyawa ini akan bersifat racun dan merusak sel
itu sendiri.Dengan adanya enzim katalase, senyawa Hidrogen Peroksida (H2O2) dapat
diuraikanmenjadi air (H2O) dan oksigen (O2 b ) yang tidak berbahaya. Cara kerja yang
dilakukanenzim adalah sebagai berikut bahwa molekul selalu bergerak dan saling
bertumbukansatu sama lainnya. Jika ada molekul substrat menumbuk molekul enzim yang
tepat makaakan menempel pada enzim.Tempat menempelnya molekul substrat

2
DAFTAR ISI

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan penyusunan laporan penelitian yang berjudul “Faktor yang memengaruhi enzim
katalase pada ayam”.

Melalui penugasan ini diharapkan para siswa dapat memahami tentang enzim katalase. Para
siswa semakin memahami bab enzim katalase ini.

Dalam penulisan laporan ini, masih banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, saran
dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun untuk kemajuan penulisan laporan ini
sangat diharapkan.

Bojonegoro, 11 Agustus 2021

Asyifa Hasna Elfaza

Faniesya Andhara T

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Metabolisme berasal dari kata metabole (yunani) yang berarti berubah. keseluruhan proses
kimiawi suatu organisme disebut metabolisme metabolisme merupakan aktivitas hidup yang
selalu terjadi pada setiap sel hidup. Metabolisme dapat digolongkan menjadi dua, yakni proses
penyusunan yang disebut anabolisme dan proses pembongkaran yang disebut
katabolisme.perubahan – perubahan yang terjadi pada proses anabolisme dan katabolisme
daapat di percepat dengan suatu zat yang di sebut enzim.

Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki biokatalisator yang disebut dengan enzim.
Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme yang terdiri atas protein atau
suatu senyawa yang berikatan dengan protein. Di dalam sel, enzim diproduksi oleh organel
badan mikro peroksisok. Enzim merupakan zat yang membantu semua kegiatan yang dilakukan
sel. Enzim mempunyai dua fungsi pokok yaitu mempercepat reaksi tetapi tidak ikut bereaksi
dan mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang sama.

Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidrogen Peroksida (H2O2) yang memiliki sifat
oksidator kuat dan merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses
pencernaan makanan. Dengan adanya enzim katalase, senyawa Hidrogen Peroksida (H2O2)
dapat diuraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya ditandai dengan
timbulnya gelembung.

Ada tidaknya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap. Sedangkan
menyala atau tidaknya bara merupakan indikator adanya gas oksigen dalam tabung tersebut.
Enzim katalase yang dihasilkan peroksisom pada hati akan mengalami denaturasi (kerusakan)
pada suhu yang tinggi ataupun pada suasana asam dan basa. Enzim katalase bekerja secara
optimal pada suhu kamar (±30*C) dan suasana netral. Hal ini dapat dilihat pada suasana asam,
basa, dan suhu tinggi, laju reaksi menjadi sangat lambat. Bahkan terhenti sama sekali.
Indikasinya adalah sedikitnya gelembung yang dihasilkan dan bara api tidak menyala.
Sedangkan pada suhu normal dan pH netral, reaksi berjalan dengan lancar.

Cara kerja yang dilakukan enzim yaitu molekul selalu bergerak dan saling bertumbukan satu
sama lainnya. Jika ada molekul substrat menumbuk molekul enzim yang tepat maka akan
menempel pada enzim. Tempat menempelnya molekul substrat tersebut disebut dengan sisi
aktif. Kemudian terjadi reaksi dan terbentuk molekul produk.

5
Enzim merupakan senyawa yang dibentuk secara alamiah oleh tubuh organisme. Enzim ini
memiliki peranan dalam membantu proses penting di dalam tubuh organisme tersebut. Salah
satu jenis enzim yang memiliki peranan yang cukup penting adalah enzim katalase. Enzim ini
berperan dalam mengurai H2O2 atau Hidrogen Peroksida yang apabila tidak diurai akan
menjadi senyawa beracun.Lebih lanjut tentang enzim katalase.Dengan adanya enzim katalase
senywa hidrogen peroksida (H2O2) Dapat di urai menjadi air(H2O) Dan oksigen (O2) Yang
tidak berbahaya. cara kerja yang dilakukan enzim katalase adalah sebagai berikut : molekul
selalu bergerak dan saling bertumbukan satu sama lain nya.jika ada molekul substarat
menumbuk melekul enzim yang tepat maka akan menempel pada enzim. Tempat
menempelnya molekul substrat tersebut di sebut juga dengan sisi aktif. Kemudian terjadi reaksi
dan terbentuk molekul produk.

Enzim katalase jenis enzim yang dapat menguraikan hidrogen peroksida yang tidak baik pada
tubuh makluk hidup menjadi air dan oksigen yang sama sekali tidak berbahaya.

Dari latar belakang tersebut, maka penulis membuat judul praktikum ini tentang “ pengaruh
enzim katalase terhadap larutan Asam Klorida ( HCL ) , Larutan Hidrogen Peroksida
(H2O2),dan Larutan Natrium Hidroksida(NAOH)”

Hati merupaka organ vital yang di dalamnya terdapat enzim kataase. Sehingga pada percobaan
kali ini menggunakan hati ayam karena mengandung enzim katalase yang berfungsi untuk
menguraikan senyawa hidrogen peroksida (H2O2)  menjadi H2O dan O2. Sesua yang dibutuhkan
dalam percobaan.

B. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh enzim katalase terhadap H2O2
2. Mengetahui pengaruh pH dan suhu terhadap kerja enzim katalase.
3. Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim katalase.
4. Mengetahui ada tidaknya enzim katalase pada organel selain hati
C. Rumusan Masalah
1. Reaksi kimia apakah yang terjadi pada percobaan?
2. Bagaimanakah pengaruh enzim katalase terhadap H2O2
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi enzim katalase?
4. Apakah enzim katalase terdapat pada organel selain hati?
5. Bagaimana pengaruh pH dan suhu terhadap kerja enzim katalase?

D. Hipotesis
1. enzim katalase terbentuk atas senyawa protein
2. enzim ini juga memiliki  ciri – ciri yang sama dengan protein
3. Kerja enzim akan sangat dipengaruhi oleh suhu dan derajat keasaman
lingkungannya.

6
E. Landasan Teori
A. Enzim

Metabolisme sangat bergantung pada enzim. Enzim berperan sebagai pemercepat reaksi
metabolisme di dalam tubuh mahkluk hidup, tetapi enzim tidak ikut bereaksi.

B. Struktur enzim

Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino. Kebanyakan enzim
berukuran lebih besar dari substratnya.akan tetapi,hanya daerah tertentu dari molekul enzim
tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang disebut dengan sisi aktif (active
side)

Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein
dan bagain bukan protein.

Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam – asam amino. Bagian protein bersifat
labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.

Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang aktif. Gugus prostetik
yang berasal dari molekul non organik disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga, zink. Gugus
prostetik yang terdiri dari senyawa – senyawa kompleks disebut konenzim, misalnya NADH,
FADH, koenzim A, tiamin, riboflavin, asam pantotenat, niasin, piridoksin, biotin, asam folat, dan
kobalamin.

C. Ciri-Ciri Enzim

Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang digunakan untuk
mempercepat proses reaksi.

Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu yang tinggi dan
dipengaruhi pH.

Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaks tertentu, tidak dapat
mempengaruhi raeksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh enzim rtersebut substrat. Substrat
adalah zat yang bereaksi. Oleh karena

macam zat yang bereaksi di dalam sel sangat banyak, maka macam enzim pun banyak

Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak berubah
pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali selama enzim itu tidak
rusak.

Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein . Rusaknya
enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak dapat bekerja lagi.

Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun tidak ikut
bereaksi.

7
Bekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa menjadi
senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun senyawa-senyawa itu
menjadi senyawa semula.

D. Cara Kerja Enzim

Teori gembok – anak kunci Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai
untuk satu jenis substrat saja. Entuk substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti gembok cocok
dengan anak kuncinya. Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara spesifik. Substrat yang
mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif enzim akan berikatan dan membentuk
kompleks transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini tidak stabil sehingga pembentukan
produk berlangsung dengan sendirinya. Jika enzim mengalami denaturasi (rusak) karena
panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga
mempunyai pengaruh yang sama.

Teori induced fit Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya induksi
molekul substrat terhadap molekul enzim. Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat fleksibel
dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur substrat. Ketika substrat akan terinduksi
dan kemudian mengubah bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif yang
semula tidak cocok menjadi cocok (fit). Kemidian terjadi pengikatan substrat oleh enzim, yang
selanjutnya substrat diubah menjadi produk. Produk kemudian dilepaskan dan enzim kembali
pada keadaan semula, siap untuk mengikat substrat baru.

F. Cara Kerja
1. Letakkan kertas koran di atas meja percobaan sebagai alas.
2. Masukkan ekstrak hati ke dalam tabung reaksi A, B, C, D, dan E (masing-
masing setinggi 0.5 cm tabung reaksi).
3. Tambahkan HCI sebanyak 10 tetes ke dalam tabung reaksi B, kemudian ukur
pH larutan.
4. Tambahkan NaOH sebanyak 10 tetes ke dalam tabung reaksi C, kemudian
ukur pH larutan.
5. Letakkan tabung reaksi D ke dalam gelas beker yang berisi air panas, kemudian ukur
suhunya.
6. Letakkan tabung reaksi E ke dalam gelas beker yang berisi es batu, kemudianukur
suhunya.
7. Siapkan larutan H,O, pada tabung reaksi 1, 11, II1, IV, V (masing-masing setinggi 0.5
cm tabung reaksi). Hindarkan kulit Anda dari larutan dan busa H,02 karena dapat
menyebabkan iritasi dan rasa gatal.
8. Tuangkan H,O, dari tabung reaksi I ke dalam ekstrak hati pada tabung reaksi A dan
segera lakukan uji gelembung gas dengan menggunakan lidi yang membara.
9. Dengan langkah yang sama, lakukan untuk tabung reaksi Il terhadap B, IIl terhadap C,
IV terhadap D, dan V terhadap E.
10. Catatiah hasil pengamatan Anda ke dalam tabel.

8
11. Setelah kegiatan selesai, cucilah rak dan tabung reaksi dengan menggunakan sabun

G. Variabel
1. Variabel kontrol
● H2O2 dan ekstrak hati ayam
2. Variabel bebas
● NaOH, NaCl, HCL, suhu, dan garam
3. Variabel terikat
● Banyaknya gelembung dan percikan apik yang terlihat

H. Alat dan Bahan


1. Rak dan tabung reaksi 10 buah
2. Pipet tetes
3. Lidi yang dipotong +25 cm
4. Kertas tisu
5. Gelas beker 2 buah
6. Kertas koran 1 lembar
7. Termometer
8. Lilin dan korek api
9. Kertas pH meter
10. Ekstrak hati segar, yaitu hati ayam segar yang dihaluskan dengan
blender menjadi seperti bubur
11. H20230%
12. Es batu
13. HCI 5 M dan NaOH 5 M
14. Air panas

9
BAB II

PEMBAHASAN

A. Data
Tabung Perlakuan Kondisi Gelembung Nyala bara Keterangan
Percobaan gas api
A Hati + H2O2 Netral ++++ +++
B Hati + HCl + Asam + -
H2O2
C Hati + NaOH Basa +++ +
+ H2O2
D Hati + H2O2 ( Panas ++ ++
dalam air
panas)
E Hati dingin + Dingin ++ +++
H2O2 ( dalam
es batu)

Ketentuan 1 :

Berikan tanda 1 positif (+), jika gelembung sedikit.Berikan tanda 2 positif (++), jika gelembung
sedang.Berikan tanda 3 positif (+++), jika gelembung banyak.Berikan tanda 4 positif (++++), jika
gelembung banyak sekali.Berikan tanda negatif (-), jika tidak ada gelembung.

Ketentuan 2 :

Berikan tanda 1 positif (+), jika menyala.Berikan tanda 2 positif (++), jika menyala
sedang.Berikan tanda 3 positif (+++), jika menyala terang.Berikan tanda 4 positif (++++), jika
menyala terang sekali.Berikan tanda negatif (-), jika tidak menyala.

10
B. Analisa Data
1.Pada Tabung pertama yang berisi hati ayam mentah di tambah H2O2, karena Saatekstrak
diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal inimembuktikan bahwa
enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubahH2O2 menjadi H2O (air).
Sedangkan pada waktu di masukkan bara api kedalamnya,timbul nyala api. Hal ini
membuktikan bahwa H2O2juga diuraikan menjadi O2

2. Pada Tabung yang kedua berisi hati ayam mentah yang ditambah H22 + HCL,Pertambahan
HCL disini di maksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlaluasam. pada percobaan
ini terjadi sedikit gelembung-gelembung udara dan api padam. Hal ini membuktikan bahwa
enzim mampu berkerja dalam keadaan basa.

3. Pada tabung yang ketiga berisi hati ayam mentah yang ditambah H2O2 + NAOH,
penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu basa.
terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak, dan api menyala. Halini membuktikan bahwa
enzim mampu mengubah H2O2 menjadi H2O (air) dan O2 (oksigen) dalam kondisi yang basa.

4. 4. Ekstrak dididihkan kemudian ditambah H2O2

Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H2O2, ternyata terbentuk gelembung udara lebih
sedikit dan saat bara api dimasukkan ke dalamnya terlihat nyala api lebih redup dari semula.
Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak
sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.

5. Ekstrak didinginkan kemudian ditambah H2O2

Ekstrak yang didinginkan kemudian ditambah H2O2, ternyata terbentuk gelembung udara lebih
sedikit dan saat bara api dimasukkan ke dalamnya terlihat nyala api lebih redup dari semula.
Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak
sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.

Pembahasan
1. Dari percobaan yang Anda lakukan, tentukan :

a) Variabel manipulasi (bebas) = NaOH,HCl,dan suhu

b) Variabel respon (terikat) = Banyak gelembung dan nyala bara api

c) Variabel kontrol = H2O2 dan hat.i ayam

2. Bandingkan hasil reaksi tabung A,B,C,D, dan E.Manakah yang menghasilkan gelembung
gas paling banyak? Jelaskan alasannya

Jawab : Tabung A dan E karena ditambah H2O2 (Hidrogen Peroksida) yang membuktikan
bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air).

11
3. Bandingkan hasil reaksi tabung A,B,C,D,dan E.Manakah yang menunjukan nyala bara api
yang paling besar? Jelaskan alasannya

Jawab : Tabung A dan E karena H2O2 diuraikan menjadi oksigen (O2).

4. Gas apakah yang dihasilkan dari reaksi tersebut?

Jawab : Gas Oksigen (O2)

5. Bandingkan ukuran rata-rata gelembung gas yang dihasilkan dari tabung A,B,C,D,dan E.
Apakah perbedaan ukuran gelembung gas menunjukan perbedaan kandungan jumlah
oksigennya?

Jawab : Ya, perbedaan ukuran gelembung gas menunjukan perbedaan kandungan jumlah
oksigennya. Karena semakin banyak gelembung yang terbentuk berarti gas oksigen yang
dihasilkan semakin banyak.

6. Apakah fungsi enzim katalase yang terdapat dalam ekstrak hati?

Jawab : Fungsi enzim katalase adalah untuk mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2)
menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O) ditandai dengan timbulnya
gelembung. Enzim katalase juga berguna untuk mencegah akumulasi peroksida dan melindungi
organel seluler dan jaringan dari kerusakan oleh peroksida, yaitu zat yang terus diproduksi oleh
berbagai reaksi metabolik.

7. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase.

Jawab :

a. Konsentrasi enzim

Seperti pada katalis lain, kecepatan suatu reaksi yang menggunakan enzim tergantung pada
konsentrasi enzim tersebut. Pada suatu konsentrasi substrat tertentu, kecepatan reaksi
bertambah dengan bertambahnya konsentrasi enzim.

b. Konsentrasi Substrat

Hasil eksperimen menunjukkan bahwa dengan konsentrasi enzim yang tetap, maka
pertambahan konsentrasi substrat akan menaikkan kecepatan reaksi.

Untuk dapat terjadi kompleks enzim substrat, diperlukan adanya kontak antara enzim dengan
substrat.Kontak ini terjadi pada suatu tempat atau bagian enzim yang disebut bagian aktif. Pada
konsentrasi substrat rendah, bagian aktif enzim ini hanya menampung sedikit substrat. Bila
konsentrasi substrat diperbesar, makin banyak substrat yang dapat berhubungan dengan enzim
pada bagian aktif tersebut. Dengan demikian, konsentrasi kompleks enzim substrat makin besar
dan hal ini menyebabkan makin besarnya kecepatan reaksi. Namun dalam keadaan ini,
bertambah besarnya konsentrasi susbstrat tidak menyebabkan bertambah besarnya

12
konsentrasi kompleks enzim substrat, sehingga jumlah hasil reaksinya pun tidak bertambah
besar.

c. Suhu

Enzim katalase bekerja lebih efisien di suhu optimal (372C ). Enzim menjadi rusak bila suhunya
terlalu tinggi atau rendah. Protein akan mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya
terlalu tinggi (panas)d. Tingkat pH atau keasaman

Enzim katalase bekerja lebih efrien di pH netral (pH - 7). Enzim menjadi nonaktif jika
diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat. Sebagian besar enzim bekerja paling
efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH - t7). Di luar pH optimal, kenaikan
atau

e. Pengaruh Inhibator

1.Hambatan Reversibel

Molekul atau ion yang dapat menghambat reaksi dinamakan inhibitor. Hambatan terhadap
aktivitas enzim dalam suatu reaksi kimia mempunyai arti yang penting, karena hambatan
tersebut merupakan mekanisme pengaturan reaksi-reaksi yang terjadi pada tubuh. Disamping
itu hambatan dapat memberikan gambaran lebih jelas tentang mekanisme kerja enzim.
Hambatan reversible dapat berupa hambatan bersaing atau hambatan tidak bersaing.

Hambatan bersaing Disebabkan karena adanya molekul yang mirip dengan substrat, yang
dapat pula membentuk kompleks, yaitu kompleks enzim inhibitor. Pembentukan kompleks
enzim inhibitor ini sama dengan pembentukan kompleks enzim substrat,

yaitu melalui penggabungan inhibitor dengan enzim pada bagian aktif enzim. Dengan demikian
terjadi persaingan antara inhibitor dengan substrat terhadap bagian aktif enzim.Inhibitor yang
menyebabkan hambatan bersaing disebut inhibitor bersaing. Inhibitor bersaing menghalangi
terbentuknya kompleks enzim substrat dengan cara membentuk kompleks enzim inhibitor yang
tidak dapat membentuk hasil reaksi P. Dengan demikian adanya inhibitor bersaing dapat
mengurangi peluang bagi terbentuknya kompleks enzim substrat dan hal ini menyebabkan
berkurangnya kecepatan reaksi.

Hambatan tidak bersaing

Tidak dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi substrat dan inhibitor yang melakukannya disebut
inhibitor tidak bersaing.Dalam hal ini inhibitor dapat bergabung dengan enzim pada suatu
bagian enzim diluar bagian aktif.

Penggabungan antara inhibitor dengan enzim ini terjadi pada enzim bebas, atau pada enzim
yang telah mengikat substrat yaitu kompleks enzim substrat.

2. Hambatan Irreversibel

13
Hambatan irreversible ini dapat terjadi karena inhibitor bereaksi tidak reversible dengan bagian
tertentu pada enzim, sehingga mengakibatkan berubahnya bentuk enzim.Dengan demikian
mengurangi aktivitas katalitik enzim tersebut.

a. Konsentrasi Ion Hidrogen

Kecepatan dari hampir semua reaksi enzim yang terkatalisis menunjukkan ketergantungan
yang signifikan dari konsentrasi ion hydrogen.Kebanyakan enzim intraseluler menunjukkan
aktivitas optimal pada nilai pH 5 dan 9.Hubungan dari aktivitas konsentrasi ion H menunjukkan
keseimbangan antara denaturasi enzim pada pH yang tinggi dan rendah serta efek pada enzim,
substrat, atau keduanya.

b. Ion Logam

Ion-ion logam, yang menjalankan peranan katalitik dan structural pada lebih seperempat dari
semua enzim yang dikenal dapat pula mengisi peranan pengatur, khususnya bagi reaksi
dimana ATP merupakan substrat. Kalau kompleks ATP ion logam tersebut merupakan substrat,
aktifitas maksimal secara khas akan terlihat pada rasio molar ATP terhadap logam di sekitar
satu. Kelebihan logam atau kelebihan ATP merupakan hambatan karena senyawa-senyawa
nukleosida di– dan trifosfat membentuk kompleks yang stabil dengan kation-kation dwi-valensi,
konsentrasi intraseluler nukleotida dapat mempengaruhi konsentrasi intraseluler ion-ion logam
bebas dan dengan demikian mempengaruhi pula aktivitas enzim-enzim tertentu.

c. Efektor Alosterik

Aktivitas katalitik enzim-enzim pengatur tertentu diatur oleh efektor alosterik berbobot molekul
rendah yang umumnya tanpa atau mempunyai sedikit kemiripan structural dengan substrat
ataupun koenzim bagi enzim yang diatur itu.Inhibisi umpan balik merupakan istilah yang
mengacu pada penghambatan aktivitas suatu enzim dalam lintasan biosintesis oleh produk
akhir dari lintasan terakhir.

8. Di dalam sel hidup, dihasilkan hidrogen peroksida (H2O2).Hasil dari bioproses apakah
zat tersebut? Apa akibatnya jika didalam tubuh terdapat banyak H2O2

Jawab : Peroksida dihasilkan pada proses ekskresi, apabila tidak ada enzim katalase maka
racun di dalam tubuh tidak akan terurai yang mengakibatkan racun akan tertimbun di dalam
tubuh dan akan menyebabkan berbagai macam penyakit.

9. Selain di dalam sel hati, dimanakah enzim katalase dapat di temukan?

Jawab : Selain di dalam sel hati ,enzim katalase ditemukan di darah, sumsum tulang, membran
mukosa, ginjal, dan juga didalam organel sel yaitu peroksisome kaya akan enzim katalase.

10. Selain enzim katalase,sebutkan contoh enzim lainnya yang terlibat dalam metabolisme
dan jelaskan fungsinya masing-masing.

14
Jawab :

✔ Enzim oksidase.

Enzim oksidase berfungsi mempergiat penggabungan O2 dengan suatu substrat yang pada
saat bersamaan juga mereduksikan O2, sehingga terbentuk H2O. Enzim hidrase. Enzim
hidrase berfungsi

menambah atau mengurangi air dari suatu senyawa tanpa menyebabkan terurainya senyawa
yang bersangkutan. Contoh: fumarase, enolase, akonitase.

✔ Enzim dehidrogenase.

Enzim dehidrogenase berfungsi memindahkan hidrogen dari suatu zat ke zat yang lain. Enzim
transphosforilase. Enzim transphosforilase berfungsi memindahkan H3PO4 dari molekul satu ke
molekul lain dengan bantuan ion Mg2+.

✔ Enzim karboksilase.

Enzim karboksilase berfungsi dalam pengubahan asam organik secara bolak-balik.

Contoh pengubahan asam piruvat menjadi asetaldehida dibantu oleh karboksilase piruvat.

✔ Enzim desmolase.

Enzim desmolase berfungsi membantu dalam pemindahan atau penggabungan ikatan

karbon. Contohnya, aldolase dalam pemecahan fruktosa menjadi gliseraldehida dan


dehidroksiaseton.

✔ Enzim peroksida.

Enzim peroksida berfungsi membantu mengoksidasi senyawa fenolat, sedangkan oksigen yang
dipergunakan diambil dari H2O2.

11. Bagaimana cara kerja enzim sesungguhnya?

Jawab : Cara kerja enzim umunya seperti pada 2 teori dibawah yaitu :

1) Teori Lock and Key (Gembok dan kunci)

15
Substrat masuk ke dalamm sisi aktif enzim, sehingga terbentuk enzim substrat. Setelah

terjadi reaksi, salah satu ikatan dari subrat putus. Setelah putus, molekul hasil reaksi akan

keluar dari sisi aktif.

2) Teori Inducet Fit

Substrat masuk ke dalam sisi aktif enzim dan membentuk kompleks enzim substrat. Sisi

aktif mengubah bentuknya, sehingga molekul akan pas dengan sisi aktif.

12. Jelaskan sifat-sifat enzim.

Jawab :

1. Enzim tersusun atas protein


Komponen penyusun utama enzim tersusun atas protein, tapi tidak semua protein merupakan
enzim.

2. Enzim merupakan biokatalisator


Seperti dalam pengertiannya, enzim bersifat biokatalisator. Itu berarti, enzim hanya mengubah
kecepatan reaksi dengan menurunkan energi aktivasinya. 

3. Enzim bekerja secara spesifik


Suatu enzim hanya bekerja pada substrat yang spesifik untuk membentuk produk yang spesifik
juga. Dalam hal ini, bisa dibayangkan enzim sebagai “kunci” yang mempunyai bentuk khusus,
sehingga hanya bisa membuka satu “gembok”. Contohnya, enzim amilase yang hanya bekerja pada
substrat berupa amilum (pati).

4. Enzim dapat digunakan berulang kali (reusable)


Selama enzim tidak rusak, enzim bisa dipakai berulang-ulang karena tidak ikut bereaksi. 

5. Enzim tidak ikut berubah menjadi produk


Walaupun enzim bekerja untuk mengubah substrat menjadi produk, tetapi enzim tidak ikut berubah
menjadi produk.

6. Kerja enzim bersifat bolak balik (reversible)


Suatu enzim dapat melakukan reaksi dua arah, yaitu dari substrat menjadi produk atau produk
menjadi substrat.
7. pada rentang suhu dan pH yang sempit

Enzim bekerja optimal pada suhu dan pH (kaasaman) tertentu. Inilah penyebab suhu tubuh
terlalu tinggi dapat mematikan hewan, dapat merusak enzim dalam tubuh. Enzim-enzim yang
aktif di lambung, akan bekerja optimal pada pH 2 (kondisi yang sangat asam), sedangkan
enzim yang bekerja di dalam usus halus akan bekerja optimal pada pH yang lebih tinggi.

13. Jelaskan komponen penyusun enzim.

Jawab :

16
a) Komponen utama enzim adalah protein

b) Protein yang sifatnya fungsional, bukan protein struktural

c) Tidak semua protein bertindak sebagai enzim

Contoh koenzim

1. NAD (koenzim 1)

2. NADP (koenzim 2)

3. FMN dan FAD

4. Cytokrom: cytokrom a, a3, b, b6, c, dan f

5. Plastoquinon, plastosianin, feredoksin

6. ATP: senyawa organik berenergi tinggi, mengandung 3 gugus P dan adenin ribose

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi karena enzimkatalase
akan bekerja optimal pada suhu ruang atau kamar (37 o C)

2. Enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral (7) 17

3. Pada umumnya konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi.

4. Enzim katalase berperan menguraikan racun dari H2O2 menjadi H2O dan O2.

5. Kadar enzim katalase tertinggi yaitu pada ekstrak hati.

6. Enzim bekerja berpengaruh pada derajat keasaman dan suhu. Pada pH yang terlalu asam
maupun basa enzim tidak dapat bekerja maksimal. Sedangkan pada suhu yang terlalu tinggi
enzim akan mengalami denaturasi.

7. Semakin besar konsentrasi enzim katalase, maka semakin banyak molekul substratyang
dapat dipecahkan.

B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat kami sarankan bahwa dalam pengerjaan
penelitian kali ini diperlukan kerjasama antara anggota dalam satu kelompok agar proses

17
penelitian dapat berlangsung dengan cepat, Tepat dan teratur.Selain itu, ketika ekstrak hati
dimasukkan dalam tabung, hendaknya ekstrak hati yang dimasukkan sama ukurannya agar
hasil penelitian bisa sesuai dengan harapan. Hatihati juga saat melakukan penelitian karena
ada beberapa reaksi yang membuat iritasi pada kulit.

18
LAMPIRAN

19
20
21
22
DAFTAR PUSTAKA

Affandi, Rian. 2017. Menguji Enzim katalase [Internet]. Tersedia dari:


https://www.academia.edu/9210202/Menguji_enzim_katalase [diakses 15 September 2019]

Aziz, Muhammad. 2017. Laporan Praktikum Enzim Katalase Pada Hati Ayam
[Internet].Tersedia dari: https://kumpulanmakalah4.blogspot.com/2017/05/makalah-uji-coba-
enzim-katalase-pada.html[diakses 15 September 2019]

Chamberly, dkk. 2014. Makalah Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim
Katalase[Internet]. Tersedia dari: http://ekscerita.blogspot.com/2015/09/laporan-biologi-faktor-
faktor-enzim-katalase.html[diakses 15 September 2019]

Wikipedia. Enzim [Internet]. Tersedia dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Enzim[diakses 15


September 2019]

23

Anda mungkin juga menyukai