Anda di halaman 1dari 11

LEMBAR KERJA II

PRAKTIKUM UJI KERJA ENZIM

A. TUJUAN
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari cara kerja enzim, dan mengetahui faktor faktor
yang mempengaruhi kerja enzim. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh NaOH, HCl, dan suhu terhadap
enzim.

B. LANDASAN TEORI
Metabolisme adalah merupakan suatau reaksi kimia yang selalu terjadi didalam tubuh
makhluk hidup. Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi, menyimpan
energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau mengeluarkn zat-
zat, melakukan gerakan,menyusun struktur sel, merombak struktur struktur sel yang tidak
dapatdigunakan lagi, dan menanggapi rangsang. Dalam reaksi kimia metabolisme yangterjadi di
dalam sel, reaksi berjalan bukan merupakan reaksi bolak balik,melainkan berjalan satu arah. Dalam
metabolisme, diperlukan adanya suatu biokatalisator yang disebut enzim. (Kirana, 2012).
Metabolisme dibedakan menjadi 2, yaitu anabolisme dan katabolisme. Anabolisme adalah
metabolisme yang menyusun beberapa senyawa organiksederhana menjadi senyawa kimia atau
molekul kompleks.
Proses inimembutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini
dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut, selanjutnyadigunakan untuk
mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi senyawayang lebih kompleks. Jadi, dalam
proses ini energi yang diperlukan tersebut tidakhilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan
kimia pada senyawa kompleksyang terbentuk. Anabolisme yang menggunakan energi cahaya
dikenaldengan fotosintesis, sedangkan anabolisme yang menggunakan energi kimiadikenal dengan
kemosintesisKatabolisme adalah adalah reaksi penguraian senyawa kompleks menjadisenyawa yang
lebih sederhana dengan bantuan enzim. Penguraian senyawa inimenghasilkan atau melepaskan
energi berupa ATP yang biasa digunak4anorganisme untuk beraktivitas. Katabolisme mempunyai
dua fungsi, yaitu menyediakan bahan baku untuk sintesis molekul lain, dan menyediakan
energikimia yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas sel. Reaksi yang umum terjadiadalah reaksi
oksidasi. Energi yang dilepaskan oleh reaksi katabolisme disimpandalam bentuk fosfat, terutama
dalam bentuk ATP (Adenosin trifosfat) dan berenergi
elektron tinggi NADH2 (Nikotilamid adenin dinukleotida H2) sertaFADH2 (Flavin adenin
dinukleotida H2).
1)Pengertian Enzim
Enzim adalah merupakan biokatalisator,yang artinya dapatmempercepat reaksi reaksi
biologi tanpa mengalami perubahan struktur kimia.Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
dapat disimpulkan bahwa enzimadalah suatu protein.Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh
faktor dalam dan luarenzim.Faktor dalam misalnya substansi. Substansi genetik yang dibawa
oleh masing-masing enzim, suhu, pH, konsentrasi enzim, dan activator.Kebanyakan enzim
berukuran lebih besar dari substratnya. Akan tetapi,hanya daerah tertentu dari molekul enzim
tersebut yang berikatan dengan substart,yaitu di bagian yang disebut sisi aktif (activesite).
Substrat adalah suatu bahanatau molekul yang dikatalis oleh enzim dan berupa karbohidrat,
protein, maupunlemak.Beberapa enzim memerlukan komponen nonprotein yang disebut
gugus prostetik agar dapat bekerja dalam suatu reaksi. Enzim yang lengkap tersebutdisebut
holoezim. Secara kimia, enzim yang langkap tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein dan
bagian bukan protein.Bagian protein disebut tersusun atas asam asam amino dan merupakan
tempat melekatnya substrat sekaligus mereaksikan substrat. Bagian protein bersifat labil (mudah
berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.Misal : NAD+.Bagian yang bukan
protein disebut gugus prostetik, yaitu gugusan yangaktif. Gugus prostetik yang berasal dari
molekul anorganik disebut kofaktor,misalnya besi, tembaga, zink. Gugus prostetik bersifat stabil
pada suhu relatiftinggi, dan tidak berubah pada akhir reaksi. Gugus prostetik yang terdiri dari
senyawa organic kompleks disebutkoenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin
(vitamin B1), riboflavin(vitamin B2), asam pantotenat (vitamin B5), niasin (asam nikotinat),
piridoksin(vitamin B6), biotin, asam folat dan kobalamin (vitamin B12).Enzim tersusun atas
protein dan molekul lainnya bekerja denganmenurunkan energi aktivasi, sehingga tidak
diperlukan suhu dan energi tinggiuntuk melakukan suatu reaksi kimia didalam tubuh.Jika tidak
terdapat katalisatordalam metabolisme, maka suhu tubuh akan meningkat dan membahayakan
bagitubuh makhluk hidup. (Arif Priadi, 2009)

2)Sifat - Sifat Enzim


  Secara umum, sifat- sifat enzim yaitu
a) Merupakan protein, karena bahan penyusun utama enzim adalah protein.
b) Mudah dipengaruhi perubahan lingkungan seperti suhu, pH, daninhibitor.
c) Sebagai katalisator reaksi.
d) Bekerja secara spesifik. Enzim hanya berperan membantu satu macamsubstrat dan tidak
bekerja untuk macam-macam substrat, sehinggadikenal istilah satu enzim satu substrat.
e) Bekerja secara bolak-balik, enzim tidak menentukan arah reaksi,namun hanya bekerja
mempercepat reaksi hingga mencapaikesetimbangan. Enzim dapat berfungsi dalam reaksi
penyusunan atau penguraian zat.
3)Mekanisme Kerja Enzim
Secara umum, mekanisme kerja enzim dapat digambarkan sebagai berikut.Setiap enzim
bertindak atas target tertentu yang disebut substrat, yang diubahmenjadi produk yang dapat
digunakan melalui aksi enzim. Dengan kata lain,enzim bereaksi dengan substrat membentuk
kompleks enzim-substrat. Setelahreaksi selesai, enzim tetap sama, tapi substrat mengubah
produk. Misalnya sukrase tindakan enzim pada substrat sukrosa untuk membentuk produk -
fruktosadan glukosaa).

Teori lock and key:


Teori Lock and Key adalah salah satu teori yang menjelaskanmekanisme kerja enzim.
Sesuai teori ini, masing-masing enzim memiliki areaspesifik (disebut situs aktif) yang
dimaksudkan untuk substrat tertentu untukmendapatkan terpasang. Situs aktif enzim ini
melengkapi bagian tertentu darisubstrat, sejauh bentuk yang bersangkutan. Substrat akan masuk
ke dalam situsaktif dengan sempurna, dan reaksi antara mereka terjadi. Ini adalah di situs ini
aktif bahwa substrat ditransformasikan ke produk yang dapat digunakan. Setelah reaksi selesai,
dan produk yang dirilis, situs aktif tetap sama dan siap untuk bereaksi dengan substrat baru.
Teori ini didalilkan oleh Emil Fischer pada tahun 1894. Teori inimemberikan gambaran dasar
tentang aksi enzim pada substrat. Namun, adafaktor-faktor tertentu yang tetap tidak dapat
dijelaskan. Sesuai teori ini, asamamino (dalam keadaan terikat) di situs aktif bertanggung jawab
untuk bentukspesifik. Ada enzim tertentu yang tidak membentuk bentuk apapun dalam bentuk
terikat. Kunci dan teori kunci gagal untuk menjelaskan aksi enzim tersebut.

Teori Induced-fit:
Teori ini dirumuskan oleh Daniel E. Koshland, Jr pada tahun 1958. Teori ini juga mendukung h
ipotesis gembok dan kunci bahwa situs aktif dan substrat cocok dan bentuk mereka saling
melengkapi. Menurutteori-induced fit, bentuk situs aktif tidak kaku. Hal ini fleksibel dan
perubahan,sebagai substrat datang ke dalam kontak dengan enzim.Untuk lebih tepatnya, sekali
enzim mengidentifikasi substrat yang tepat, bentuk perubahan situs aktifnya sehingga muat
kedua persis. Hal inimenyebabkan pembentukan kompleks enzim-substrat dan reaksi lebih
lanjut.Seperti teori ini menjelaskan mekanisme kerja berbagai enzim, itu diterima secaraluas
daripada kunci dan hipotesis kunci. (Tanri Alim, 2013)
4) Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Kerja Enzim
Konsentrasi substrat dan enzim berdampak pada aktivitas enzim. Selainitu, kondisi
lingkungan seperti suhu, pH, kehadiran inhibitor, dll jugamempengaruhi kegiatan mereka.
Masing-masing faktor penting telah dibahas di bawah:

a). Perubahan Suhu


Semua enzim membutuhkan suhu yang cocok untuk bekerja dengan baik.Laju
reaksi biokimia meningkat dengan kenaikan suhu. Hal ini karena panas meningkatkan
energi kinetik dari molekul peserta yang menghasilkan lebih banyak jumlah tabrakan
antara mereka. Di sisi lain, sebagian besar ditemukan bahwa dalam kondisi suhu rendah,
reaksi menjadi lambat karena ada sedikitkontak antara substrat dan enzim. Namun, suhu
yang ekstrim tidak baik untukenzim. Di bawah pengaruh suhu sangat tinggi, molekul
enzim cenderung untukmengalami denaturasi, karena yang laju penurunan reaksi. Dengan
kata lain,enzim terdenaturasi gagal untuk melaksanakan fungsi normal. Dalam tubuh
manusia, suhu optimum di mana sebagian besar enzim menjadi sangat aktifterletak pada
kisaran 95 ° F sampai 104 ° F (35 ° C hingga 40 ° C). Ada beberapaenzim yang lebih
memilih suhu yang lebih rendah daripada ini.
b). Perubahan pH
Pada umumnya, pH optimum berada dikisaran 6 – 8. Namun
beberapa pengecualian terjadi, contohnya pada lambung manusia, pepsin akan bekerja
pada pH 2. Perubahan pH yang cukup tajam juga akan menyebabkan enzimterdenaturasi.
Konsentrasi SubstratKonsentrasi substrat memainkan peran utama dalam berbagai
aktivitas enzim. Hal ini jelas karena konsentrasi yang lebih tinggi dari substrat berarti
lebih banyak jumlah molekul substrat yang terlibat dengan aktivitas enzim. Sedangkan,
konsentrasi rendah substrat berarti jumlah kurang dari molekul akan mendapatkan
melekat pada enzim. Ini pada gilirannya mengurangi aktivitas enzim. Ketika lajureaksi
enzimatik maksimum dan enzim berada di negara yang paling aktif,  peningkatan
konsentrasi substrat tidak akan membuat perbedaan dalam aktivitasenzim. Dalam kondisi
ini, substrat terus diganti dengan yang baru pada situs aktifenzim dan tidak ada ruang
lingkup untuk menambahkan molekul-molekul ekstradi sana.
c). Konsentrasi Substrat
Konsentrasi substrat memainkan peran utama dalam berbagai aktivitasenzim. Hal
ini jelas karena konsentrasi yang lebih tinggi dari substrat berarti lebih banyak jumlah
molekul substrat yang terlibat dengan aktivitas enzim. Sedangkan,konsentrasi rendah
substrat berarti jumlah kurang dari molekul akan dapat melekat pada enzim. Ini pada
gilirannya mengurangi aktivitas enzim. Ketika lajureaksi enzimatik maksimum dan enzim
berada di negara yang paling aktif,  peningkatan konsentrasi substrat tidak akan membuat
perbedaan dalam aktivitasenzim. Dalam kondisi ini, substrat terus diganti dengan yang
baru pada situs aktifenzim dan tidak ada ruang lingkup untuk menambahkan molekul-
molekul ekstradi sana.Gambar 4. Grafik Konsentrasi Substrat dan Kecepatan Reaksid).
Konsentrasi EnzimDalam reaksi enzimatik, jumlah molekul substrat yang terlibat lebih
dibandingkan dengan jumlah enzim. Kenaikan konsentrasi enzim akanmeningkatkan
aktivitas enzim untuk alasan sederhana bahwa lebih enzim yang berpartisipasi dalam
reaksi. Laju reaksi berbanding lurus dengan jumlah enzimyang tersedia untuk itu.
Namun, itu tidak berarti bahwa kenaikan konstan dalamkonsentrasi enzim akan
menyebabkan kenaikan mantap dalam laju reaksi.Sebaliknya, konsentrasi yang sangat
tinggi dari enzim dimana semua molekulsubstrat sudah habis tidak memiliki dampak
apapun pada laju reaksi. Tepatnya,setelah laju reaksi telah mencapai stabilitas,
peningkatan jumlah enzim tidakmempengaruhi laju reaksi lagi.
e). Inhibitor
Seperti namanya, inhibitor adalah substansi yang memiliki kecenderungan untuk
mencegah aktivitas enzim. Inhibitor enzim mengganggu fungsi enzimdalam dua cara
yang berbeda. Berdasarkan ini, mereka dibagi menjadi duakategori: inhibitor kompetitif
dan inhibitor kompetitif. Sebuah inhibitor kompetitifmemiliki struktur yang sama dengan
molekul substrat, dan sehingga akan melekat pada diaktifkan pusat enzim mudah dan
membatasi pembentukan ikatan kompleksenzim-substrat. Sebuah inhibitor nonkompetitif
adalah salah satu yang membawa perubahan (s) dalam bentuk enzim dengan bereaksi
dengan situs aktif. Dalam kondisi ini, molekul substrat tidak dapat mengikat dirinya pada
enzim dan dengandemikian, kegiatan selanjutnya diblokir Inhibitor Enzim.

5) Enzim Katalase
Katalase adalah enzim antioksidan yang ditemukan pada hampir semua organisme
hidup yang mengkatalisis proses dekomposisi hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen.
Katalase adalah salah satu enzim yang paling efisien, satu molekul katalase dapat mengkonversi
jutaan molekul hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen.
Fungsi enzim Katalase Hidrogen peroksida (H2O2) merupakan hasil dari respirasi dan dibuat
dalam seluruh sel hidup. H2O2 berbahaya dan harus dibuang secepatnya. Enzim
katalase diproduksi sel untukmengkatalis H2O2. Katalase berperan sebagai enzim peroksidasi
khusus dalamreaksi dekomposisi hydrogen peroksida menjadi oksigen dan air. Enzi minimampu
mengoksidasi 1 molekul hydrogen peroksida menjadi oksigen. Kemudiansecara simultan juga
dapat mereduksi molekul hydrogen peroksida kedua menjadiair. Reaksi dapat berjalan bila
terdapat senyawa pemberi ion hydrogen (H2) seperti methanol, etanol dan format. Peran katalase
dalam mengkatalis H2O2relatif lebih kecil dibandiingkan dengan kecepatan pembentukannya.
Sel-sel yangmengandung katalase dalam jumlah sedikit sangat rentan terhadap peroksida.Oleh
karena itu katalase berperan penting dalam mekanisme pertahanan sel darahmerah terhadap
serangan oksidaror hydrogen peroksida.

6) Hidrogen Peroksida (H2O2), Natrium Hidroksida (NaOH),Asam Sulfat (H2SO4), dan


KMnO4
Larutan– larutan Hidrogen Peroksida (H2O2), Natrium Hidroksida(NaOH), Asam Sulfat
(H2SO4), dan KMnO4 digunakan sebagai bahan percobaanuntuk mengamati kerja enzim
katalase pada hati sapi.Hidrogen peroksida dengan rumus kimia bila H2O2 ditemukan oleh
LouisJacquea Thenard pada tahun 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organikyang
memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh. Senyawa peroksida harus segera
diuraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Enzim katalase
mempercepat reaksi penguraian peroksid (H2O2) menjadi air (H2O) dan Oksigen (O2).
Penguraian peroksia ditandai dengan timbulnya gelembung. Natrium Hidroksida, Asam Sulfat,
dan KMnO4 digunakan sebagai indikator keadaan asam dan basa. 

C. ALAT DAN BAHAN


Alat :
 5 buah Tabung Reaksi
 3 Dropper
 1 Pembakar Spirtus
 Penjepit
 Kain Lap (Serbet)
 Gelas Beaker
 Sarung tangan medis
 Kertas dan alat tulis

Bahan:
 Hati Sapi (sudah di haluskan)
 H2O (air dengan suhu netral)
 HCl (asam)
 NaOH (basa)
 H2O2 (Hidrogen Peroksida)
 Air dingin
 Lidi
D. CARA KERJA

o Menyiapkan alat dan bahan.


o Memastikan kehigienisan ruangan dan alat-alat.
o Mencampur ekstrak yang sudah di haluskan dengan H2O atau air netral.
o Membagi ekstrak ke dalam 5 tabung reaksi dan di berikan label serta cairan di masing-
masing tabung (netral, asam, basa, panas, dan dingin)
o Memasukkan 5 tetes H2O2 ke masing masing tabung reaksi.
o Amati masing-masing reaksi ekstrak setelah di beri H2O2.
o Menyimpulkan hasil pengamatan praktikum uji Enzim katalase pada hati sapi tersebut.

E. LANGKAH KERJA

1) Ambil sekitar satu sendok teh hati sapi yang sudah di haluskan. Lalu campurkan/larutkan
dalam air bersuhu netral, hingga serat hati membaur dengan air.
2) Siapkan 5 buah tabung reaksi dan beri label: Netral, Ekstrak + HCl (Asam), Ekstrak +
NaOH (Basa), Ekstrak + Panas, dan Ekstrak + Dingin, lalu masukkan ektrak hati sapi ke
dalam tabung reaksi masing-masing 5 tetes menggunakan pipet takar (dropper).
3) Setelah itu sesuaikan masing-masing tabung reaksi dengan label yang di berikan:

 5 tetes HCl ke dalam tabung


reaksi yang berlabel Ekstrak +
HCl.
 5 tetes NaOH ke dalam tabung
reaksi berlabel Ekstrak + NaOH.
 Bakar tabung reaksi yang
berlabel Ekstrak + Panas
menggunakan pembakar spirtus.
 Rendam tabung reaksi berlabel
Ekstrak + dingin di air es/air
dingin selama + 15 menit.

4) Amati perubahan warna dan tekstur ekstrak hati tersebut.


5) Lalu pada tabung reaksi berlabel Ekstrak Netral masukkan 5 tetes H2O2, dan tutup dengan
serbet selama + 10 detik.
6) setelah itu bakar lidi dan padamkan lalu masukkan lidi ke dalam tabung reaksi tanpa
menyentuh dinding tabung reaksi dan ekstrak ataupun gelembung yang di hasilkan reaksi.
7) Amati bara dari lidi tersebut apakah mengeluarkan api atau tidak.
8) Lakukan hal yang sama dengan tabung reaksi berlabel Ekstrak + HCl (Asam), Ekstrak +
NaOH (Basa), Ekstrak + Panas, dan Ekstrak + Dingin.
9) Amati semua tabung reaksi yang telah di beri cairan H2O2, dan di masukkan bara dari lidi,
dan catat hasil dari pengamatan tersebut.
F. DOKUMENTASI
a) Dokumentasi alat dan bahan

b) Dokumentasi langkah kerja

Semua tabung reaksi yang


berisi ekstrak hati masing-
masing diberi H2O (Air)
sebanyak 5 tetes. Dan di
beri cairan atau di letakkan
di tempat yang sesuai
dengan label yang di
berikan pada masing-
masing tabung reaksi.

Masing-masing tabung reaksi akan


mengalami reaksi berbeda sesuai
dengan campuran dan keadaan
suhunya.
Setiap Ekstrak pada tabung reaksi yang di beri kan
cairan dan keadaan yang berbeda-beda akan berubah.
Lalu masing-masing di campurkan dengan Hidrogen
Peroksida sebanyak 5 tetes.

 Ekstrak + Netral
Ekstrak di tambahkan 5 tetes H2O2 Lidi yang telah di bakar di padamkan lalu di masukkan ke
dalam tabung reaksi

 Ekstrak + HCl
Ekstrak di tambahkan 5 tetes H2O2 Lidi yang telah di bakar di padamkan lalu di
masukkan ke dalam tabung reaksi

 Ekstrak + NaOH
Ekstrak di tambahkan 5 tetes H2O2 Lidi yang telah di bakar di padamkan lalu di masukkan ke
dalam tabung reaksi
setelah di masukkan bara lidi kedalam tabung reaksi

 Ekstrak + Dingin

Ekstrak di tambahkan 5 tetes H2O2 Lidi yang telah di bakar di padamkan lalu di
masukkan ke dalam tabung reaksi

 Ekstrak + Panas

Ekstrak terlebih dahulu di bakar Ekstrak di tambahkan 5 tetes H2O2


menggunakan pembakar Spirtus

Lidi yang telah di bakar di padamkan lalu di masukkan ke dalam tabung reaksi
c) Dokumentasi Hasil Pengujian

Perbedaan reaksi penguraian pada tabung reaksi Perbedaan warna yang terjadi akibat reaksi
yang berlabel Ekstrak + NaOH dan tabung reaksi setiap Ekstrak yang berbeda-beda.
Ekstrak + Panas, terlihat pada gambar perbedaan
volume gelembung, jumlah, serta ukurannya.
G. TABEL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Reaksi setelah di beri H2O2


Tabung Isi Kondisi ekstrak setelah Mengalami Menghasilkan
Reaksi dicampur masing2 penguraian O2
cairan (bergelembung) (Nyala Api)

Warna ekstrak tetap sama Ekstrak mengalami


I Ekstrak + H2O seperti sebelum di penguraian, namun Api menyala
Netral campur air dengan suhu hanya sedikit namun kecil
netral. gelembung yang (menghasilkan
dihasilkan. CO2)

Warna ekstrak berubah Ekstrak tidak Api tidak


Ekstrak + H2O menjadi lebih pudar dan mengalami penguraian, menyala (tidak
II Netral + HCl menguning serta air tidak ada gelembung menghasilkan
(Asam) terlihat menjadi lebih yang di hasilkan. CO2)
keruh

Ekstrak mengalami
penguraian secara
Warna ekstrak berubah drastis, gelembung
Ekstrak + H2O menjadi lebih gelap. yang di hasilkan sangat Api menyala
III Netral + NaOH Yang semula adalah banyak hingga lumayan besar
(Basa) warna cokelat pudar mengakibatkan (menghasilkan
menjadi cokelat cerah semburan keluar tabung CO2)
kemerahan. reaksi. Dan gelembung
yang di hasilkan halus
(kecil-kecil).

Setelah ekstrak di bakar


Ekstrak + H2O (dipanaskan) Ekstrak mengalami
+ suhu tinggi menggunakan pembakar penguraian, gelembung Api menyala
IV (Panas) spirtus, ekstrak yang di hasilkan banyak namun kecil
mengalami namun berukuran besar. (menghasilkan
penggumpalan dan CO2)
warnanya berubah jadi
lebih pudar dan pucat.

Ekstrak + H2O Ekstrak yang di rendam Ekstrak mengalami Api menyala


V + suhu rendah setelah + 15 menit tidak penguraian, gelembung namun kecil
(dingin) mengalami perubahan yang dihasilkan sedikit. (menghasilkan
warna. Namun kecil-kecil. CO2)
H. KESIMPULAN

Reaksi antara ekstrak hati dan H2O2 menghasilkan gelembung-


gelembung berupa gas oksigen (O2). Saat hati direaksikan dengan H2O2,
maka akan terjadi reaksi kimia karena hati mengeluarkan enzim katalase.
Enzim katalase berperan sebagai pengurai Hidrogen Peroksida menjadi
Oksigen dan Air. Peran enzim katalase pada hati untuk menetralkan racun
ini lah yang membuat reaksi menghasilkan H2O dan O2.

Pada percobaan uji cara kerja enzim kali ini dengan berbagai
hambatan dan reaksi yang terjadi, bisa di simpulkan bahwa enzim katalase
pada hati yang berada dalam keadaan asam sukar mengalami penguraian
saat bercampur dengan hidrogen peroksida. Sedangkan dalam keadaan basa
enzim katalase pada hati bekerja lebih optimal saat di campur dengan
hidrogen peroksida. Lalu dalam keadaan panas ataupun dingin tidak
mengalami perbedaan cara kerja enzim katalase pada hati, keduanya
mengalami penguraian hidrogen peroksida menjadi oksigen dan air. Hal itu
di buktikan dengan munculnya gelembung gas dan nyalanya bara api saat
di dekatkan ke ekstrak yang sudah bereaksi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai