A. TUJUAN
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari cara kerja enzim, dan mengetahui faktor faktor
yang mempengaruhi kerja enzim. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh NaOH, HCl, dan suhu terhadap
enzim.
B. LANDASAN TEORI
Metabolisme adalah merupakan suatau reaksi kimia yang selalu terjadi didalam tubuh
makhluk hidup. Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi, menyimpan
energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau mengeluarkn zat-
zat, melakukan gerakan,menyusun struktur sel, merombak struktur struktur sel yang tidak
dapatdigunakan lagi, dan menanggapi rangsang. Dalam reaksi kimia metabolisme yangterjadi di
dalam sel, reaksi berjalan bukan merupakan reaksi bolak balik,melainkan berjalan satu arah. Dalam
metabolisme, diperlukan adanya suatu biokatalisator yang disebut enzim. (Kirana, 2012).
Metabolisme dibedakan menjadi 2, yaitu anabolisme dan katabolisme. Anabolisme adalah
metabolisme yang menyusun beberapa senyawa organiksederhana menjadi senyawa kimia atau
molekul kompleks.
Proses inimembutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini
dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut, selanjutnyadigunakan untuk
mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi senyawayang lebih kompleks. Jadi, dalam
proses ini energi yang diperlukan tersebut tidakhilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan
kimia pada senyawa kompleksyang terbentuk. Anabolisme yang menggunakan energi cahaya
dikenaldengan fotosintesis, sedangkan anabolisme yang menggunakan energi kimiadikenal dengan
kemosintesisKatabolisme adalah adalah reaksi penguraian senyawa kompleks menjadisenyawa yang
lebih sederhana dengan bantuan enzim. Penguraian senyawa inimenghasilkan atau melepaskan
energi berupa ATP yang biasa digunak4anorganisme untuk beraktivitas. Katabolisme mempunyai
dua fungsi, yaitu menyediakan bahan baku untuk sintesis molekul lain, dan menyediakan
energikimia yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas sel. Reaksi yang umum terjadiadalah reaksi
oksidasi. Energi yang dilepaskan oleh reaksi katabolisme disimpandalam bentuk fosfat, terutama
dalam bentuk ATP (Adenosin trifosfat) dan berenergi
elektron tinggi NADH2 (Nikotilamid adenin dinukleotida H2) sertaFADH2 (Flavin adenin
dinukleotida H2).
1)Pengertian Enzim
Enzim adalah merupakan biokatalisator,yang artinya dapatmempercepat reaksi reaksi
biologi tanpa mengalami perubahan struktur kimia.Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
dapat disimpulkan bahwa enzimadalah suatu protein.Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh
faktor dalam dan luarenzim.Faktor dalam misalnya substansi. Substansi genetik yang dibawa
oleh masing-masing enzim, suhu, pH, konsentrasi enzim, dan activator.Kebanyakan enzim
berukuran lebih besar dari substratnya. Akan tetapi,hanya daerah tertentu dari molekul enzim
tersebut yang berikatan dengan substart,yaitu di bagian yang disebut sisi aktif (activesite).
Substrat adalah suatu bahanatau molekul yang dikatalis oleh enzim dan berupa karbohidrat,
protein, maupunlemak.Beberapa enzim memerlukan komponen nonprotein yang disebut
gugus prostetik agar dapat bekerja dalam suatu reaksi. Enzim yang lengkap tersebutdisebut
holoezim. Secara kimia, enzim yang langkap tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein dan
bagian bukan protein.Bagian protein disebut tersusun atas asam asam amino dan merupakan
tempat melekatnya substrat sekaligus mereaksikan substrat. Bagian protein bersifat labil (mudah
berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.Misal : NAD+.Bagian yang bukan
protein disebut gugus prostetik, yaitu gugusan yangaktif. Gugus prostetik yang berasal dari
molekul anorganik disebut kofaktor,misalnya besi, tembaga, zink. Gugus prostetik bersifat stabil
pada suhu relatiftinggi, dan tidak berubah pada akhir reaksi. Gugus prostetik yang terdiri dari
senyawa organic kompleks disebutkoenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin
(vitamin B1), riboflavin(vitamin B2), asam pantotenat (vitamin B5), niasin (asam nikotinat),
piridoksin(vitamin B6), biotin, asam folat dan kobalamin (vitamin B12).Enzim tersusun atas
protein dan molekul lainnya bekerja denganmenurunkan energi aktivasi, sehingga tidak
diperlukan suhu dan energi tinggiuntuk melakukan suatu reaksi kimia didalam tubuh.Jika tidak
terdapat katalisatordalam metabolisme, maka suhu tubuh akan meningkat dan membahayakan
bagitubuh makhluk hidup. (Arif Priadi, 2009)
Teori Induced-fit:
Teori ini dirumuskan oleh Daniel E. Koshland, Jr pada tahun 1958. Teori ini juga mendukung h
ipotesis gembok dan kunci bahwa situs aktif dan substrat cocok dan bentuk mereka saling
melengkapi. Menurutteori-induced fit, bentuk situs aktif tidak kaku. Hal ini fleksibel dan
perubahan,sebagai substrat datang ke dalam kontak dengan enzim.Untuk lebih tepatnya, sekali
enzim mengidentifikasi substrat yang tepat, bentuk perubahan situs aktifnya sehingga muat
kedua persis. Hal inimenyebabkan pembentukan kompleks enzim-substrat dan reaksi lebih
lanjut.Seperti teori ini menjelaskan mekanisme kerja berbagai enzim, itu diterima secaraluas
daripada kunci dan hipotesis kunci. (Tanri Alim, 2013)
4) Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Kerja Enzim
Konsentrasi substrat dan enzim berdampak pada aktivitas enzim. Selainitu, kondisi
lingkungan seperti suhu, pH, kehadiran inhibitor, dll jugamempengaruhi kegiatan mereka.
Masing-masing faktor penting telah dibahas di bawah:
5) Enzim Katalase
Katalase adalah enzim antioksidan yang ditemukan pada hampir semua organisme
hidup yang mengkatalisis proses dekomposisi hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen.
Katalase adalah salah satu enzim yang paling efisien, satu molekul katalase dapat mengkonversi
jutaan molekul hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen.
Fungsi enzim Katalase Hidrogen peroksida (H2O2) merupakan hasil dari respirasi dan dibuat
dalam seluruh sel hidup. H2O2 berbahaya dan harus dibuang secepatnya. Enzim
katalase diproduksi sel untukmengkatalis H2O2. Katalase berperan sebagai enzim peroksidasi
khusus dalamreaksi dekomposisi hydrogen peroksida menjadi oksigen dan air. Enzi minimampu
mengoksidasi 1 molekul hydrogen peroksida menjadi oksigen. Kemudiansecara simultan juga
dapat mereduksi molekul hydrogen peroksida kedua menjadiair. Reaksi dapat berjalan bila
terdapat senyawa pemberi ion hydrogen (H2) seperti methanol, etanol dan format. Peran katalase
dalam mengkatalis H2O2relatif lebih kecil dibandiingkan dengan kecepatan pembentukannya.
Sel-sel yangmengandung katalase dalam jumlah sedikit sangat rentan terhadap peroksida.Oleh
karena itu katalase berperan penting dalam mekanisme pertahanan sel darahmerah terhadap
serangan oksidaror hydrogen peroksida.
Bahan:
Hati Sapi (sudah di haluskan)
H2O (air dengan suhu netral)
HCl (asam)
NaOH (basa)
H2O2 (Hidrogen Peroksida)
Air dingin
Lidi
D. CARA KERJA
E. LANGKAH KERJA
1) Ambil sekitar satu sendok teh hati sapi yang sudah di haluskan. Lalu campurkan/larutkan
dalam air bersuhu netral, hingga serat hati membaur dengan air.
2) Siapkan 5 buah tabung reaksi dan beri label: Netral, Ekstrak + HCl (Asam), Ekstrak +
NaOH (Basa), Ekstrak + Panas, dan Ekstrak + Dingin, lalu masukkan ektrak hati sapi ke
dalam tabung reaksi masing-masing 5 tetes menggunakan pipet takar (dropper).
3) Setelah itu sesuaikan masing-masing tabung reaksi dengan label yang di berikan:
Ekstrak + Netral
Ekstrak di tambahkan 5 tetes H2O2 Lidi yang telah di bakar di padamkan lalu di masukkan ke
dalam tabung reaksi
Ekstrak + HCl
Ekstrak di tambahkan 5 tetes H2O2 Lidi yang telah di bakar di padamkan lalu di
masukkan ke dalam tabung reaksi
Ekstrak + NaOH
Ekstrak di tambahkan 5 tetes H2O2 Lidi yang telah di bakar di padamkan lalu di masukkan ke
dalam tabung reaksi
setelah di masukkan bara lidi kedalam tabung reaksi
Ekstrak + Dingin
Ekstrak di tambahkan 5 tetes H2O2 Lidi yang telah di bakar di padamkan lalu di
masukkan ke dalam tabung reaksi
Ekstrak + Panas
Lidi yang telah di bakar di padamkan lalu di masukkan ke dalam tabung reaksi
c) Dokumentasi Hasil Pengujian
Perbedaan reaksi penguraian pada tabung reaksi Perbedaan warna yang terjadi akibat reaksi
yang berlabel Ekstrak + NaOH dan tabung reaksi setiap Ekstrak yang berbeda-beda.
Ekstrak + Panas, terlihat pada gambar perbedaan
volume gelembung, jumlah, serta ukurannya.
G. TABEL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Ekstrak mengalami
penguraian secara
Warna ekstrak berubah drastis, gelembung
Ekstrak + H2O menjadi lebih gelap. yang di hasilkan sangat Api menyala
III Netral + NaOH Yang semula adalah banyak hingga lumayan besar
(Basa) warna cokelat pudar mengakibatkan (menghasilkan
menjadi cokelat cerah semburan keluar tabung CO2)
kemerahan. reaksi. Dan gelembung
yang di hasilkan halus
(kecil-kecil).
Pada percobaan uji cara kerja enzim kali ini dengan berbagai
hambatan dan reaksi yang terjadi, bisa di simpulkan bahwa enzim katalase
pada hati yang berada dalam keadaan asam sukar mengalami penguraian
saat bercampur dengan hidrogen peroksida. Sedangkan dalam keadaan basa
enzim katalase pada hati bekerja lebih optimal saat di campur dengan
hidrogen peroksida. Lalu dalam keadaan panas ataupun dingin tidak
mengalami perbedaan cara kerja enzim katalase pada hati, keduanya
mengalami penguraian hidrogen peroksida menjadi oksigen dan air. Hal itu
di buktikan dengan munculnya gelembung gas dan nyalanya bara api saat
di dekatkan ke ekstrak yang sudah bereaksi tersebut.