METABOLISME 1 (KATABOLISME)
Standar Kompetensi : 2. Memahami pentingnya proses metabolisme pada organisme
Kompetensi Dasar :
2.1 Mendeskripsikan fungsi enzim dalam proses metabolisme
2.2 Mendeskripsikan proses katabolisme dan anabolisme karbohidrat
2.3 Menjelaskan keterkaitan antara proses metabolisme karbohidrat dengan metabolisme lemak dan
protein
PAHAMI
Metabolisme (dari bahasa Yunani, metabole = ‘berubah’), merupakan suatu rangkaian atau
proses yang terarah dan teratur di dalam sel tubuh melalui reaksi-reaksi kimiawi, sehingga diperlukan
atau dihasilkan bahan-bahan tertentu seperti unsur, molekul, senyawa, atau energi.
Berdasarkan proses dan hasilnya, metabolisme dibedakan menjadi dua yaitu katabolisme dan
anabolisme. Katabolisme adalah proses perombakan senyawa-senyawa yang kompleks menjadi senyawa
yang lebih sederhana melalui reaksi reaksi kimiawi, sehingga dihasilkan energi yang disebut reaksi
eksergonik Contoh : respirasi.fermentasi
Sedangkan anabolisme adalah proses pembentukan senyawa-senyawa kompleks dari senyawa
senyawa yang lebih sederhana melalui reaksi-reaksi kimiawi sehingga diperlukan adanya energi. Disebut
reaksi endergonik seperti Asimilasi C (fotosintesis dan kemosintesis), Assimilasi N (sintesa protein
Enzim merupakan senyawa organik yang tersusun oleh protein (spesialisasi protein) untuk
menjalankan proses-proses biokimiawi dalam sisitem hayati. Dengan demikian, reaksi kimia yang terjadi di
dalam tubuh, baik anabolisme maupun katabolisme selalu melibatkan enzim.
1. ENZIM
Macam-macam enzim
Berdasarkan tipe reaksi kimia yang dikatalisis, macam-macam enzim antara lain :
a. Enzim Hidrolisis d. Enzim Oksidasi – Reduksi
b. Fosforilase e. Transferase
c. Karboksilase
Fungsi Enzim
1. Enzim adalah diagnose klinik
Sebagai indicator penyakit
Sebagai pereaksi uji untuk mengetahui konsentrasi metabolit
2. Enzim dalam bidang industry
Amyilase : untuk zat pemanis fermentasi
Invertasi : pembuatan gula invert untuk kembang gula
Roti
Papain :pelunak daging
Renin : pembekuan susu pada pembuatan keju
Oksidase glukosa : menghasilkan sirup gandum berkadar fruktosa tinggi (penanis)
Protease microbial : bahan tambahan detergen, pelunak daging, perusahaan
2. Induksi pas (Model induced fit) : sisi aktif enzim dapat berubah bentuk sesuai bentuk substrat.
3. Inhibitor 4. ..........................................................................
Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai biokatalisator,menurunkan energi pengaktif
Bahan diskusi
A. Tujuan
1. Mengetahui peranan enzim katalase
2. Mengetahui factor-faktor yang mengetahui kerja enzim katalase
B. Alat dan Bahan
Alat : 1. Tabung reaksi 10 buah 4. Rak tabung reaksi 1 buah
2. Pembakar spirtus 1 buah 5. Pipet tetes 5 buah
3. Gelas ukur 2 buah 6. Lidi dan korek api
C. Cara Kerja :
Lakukan kegiatan seperti gambar dibawah ini
A B C D E
1 ml ekstrak 1 ml ekstak hati + 1 ml ekstrak hati + 1 ml ekstrak hati + 1 ml ekstrak
hati 5 tetes HCl pekat 5 tetes KOH 10% 5 tetes HCl pekat jantung
Keterangan :
E. Bahan Diskusi
1. Dari kegiatan yang anda lakukan, tentukan : a. Variabel bebas , Variabel control dan Variabel terikat
2. Pada perlakuan manakah pembentukan gelembung gas paling banyak? Apa sebabnya?
3. Gas apakah yang terbentuk pada reaksi tersebut?
4. Apa fungsi lidi membara dalam percobaan tersebut?
5. Mengapa H2O2 stelah ditutupi ekstrak harus ditutupi dengan ibu jari?
6. Faktor apa saja yang Nampak pada percobaan tersebut yang mempengaruhi kerja enzim katalase?
7. Susunlah laporan tertulis dari hasil kegiatan ini
8. Buatlah grafik dari percobaan tersebut
Karbohidrat merupakan bahan utama dalam pembentukan energi melalui reaksi respirasi di dalam
sel. Glukosa adalah monosakarida yakni karbohidrat sederhana yang diperoleh dari hasil pemecahan
makanan yang mengandung karbohidrat kompleks berupa pati atau amilum seperti pada nasi, roti,
sagu, dan lainnya. Hasil pemecahan karbohidrat kompleks menjadi glukosa akan menghasilkan
energi yang akan digunakan untuk melangsungkan beragam aktivitas sel di dalam tubuh.
Pembakaran 1 gram glukosa menghasilkan 4,2 kkalori energi.
Senyawa karbohidrat tersusun atas atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Perombakan karbohidrat
akan menguraikan senyawa penyusunnya menjadi yang lebih sederhana. Senyawa ini akan
digunakan oleh tubuh untuk menyusun bagian – bagian tubuh seperti komponen membran sel,
enzim, hormon, antibodi, dan lainnya.
Keberadaan karbohidrat di dalam tubuh salah satunya ialah menjaga kesimbangan ph darah. Derajat
keasaman darah iaah sekitar 5,5. Jikalau ph darah berubah maka akan terjadi gangguan metabolisme
di dalam tubuh.
Karbohidrat pada tubuh diperoleh dari sumber makanan. Pada tumbuhan, karbohidrat diperoleh
melalui reaksi fotosintesis. Di dalam tubuh, karbohidrat akan mengalami metabolisme yang
mencakup perombakan serta pembentukan karbohidrat.
Metabolisme merupakan reaksi kimia yang mengubah suatu senyawa kimia. Dalam reaksi ini akan
melibatkan enzim yang akan mempercepat reaksi terkait. Dalam reaksi metabolisme dapat
merupakan reaksi pembongkaran (katabolisme) atau dapat berupa reaksi pembentukan
(anabolisme). Dengan demikian metabolisme karbohidrat di dalam tubuh juga mencakup reaksi
pembongkaran karbohidrat (katabolisme) dan sintesis karboidrat (anabolisme).
Salah satu proses yang merupakan katabolisme adalah respirasi, merupakan reaksi kimia
sel untuk merombak senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana dengan menghasilkan
energi. Berdasarkan kebutuhan akan oksigen atau penerima elektronnya, respirasi dibedakan
menjadi dua macam yaitu respirasi aerobik dan respirasi anaerobik.
jumlah ATP
semuanya
36 ATP
Respirasi sel
Respirasi sel adalah jalur metabolisme yang menghasilkan energi (dalam bentuk ATP
dan NADPH) dari molekul-molekul bahan bakar (karbohidrat, lemak, dan protein). Jalur-jalur
metabolisme respirasi sel juga terlibat dalam pencernaan makanan.
Respirasi dalam biologi adalah proses mobilisasi energi yang dilakukan jasad hidup
melalui pemecahan senyawa berenergi tinggi (SET) untuk digunakan dalam menjalankan
fungsi hidup. Dalam pengertian kegiatan kehidupan sehari-hari, respirasi dapat disamakan
dengan pernapasan. Namun demikian, istilah respirasi mencakup proses-proses yang juga
tidak tercakup pada istilah pernapasan. Respirasi terjadi pada semua tingkatan organisme
hidup, mulai dari individu hingga satuan terkecil, sel. Apabila pernapasan biasanya
diasosiasikan dengan penggunaan oksigen sebagai senyawa pemecah, respirasi tidak melulu
melibatkan oksigen.
Pada dasarnya, respirasi adalah proses oksidasi yang dialami SET sebagai unit penyimpan
energi kimia pada organisme hidup. SET, seperti molekul gula atau asam-asam lemak, dapat
dipecah dengan bantuan enzim dan beberapa molekul sederhana. Karena proses ini adalah
reaksi eksoterm (melepaskan energi), energi yang dilepas ditangkap oleh ADP atau NADP
membentuk ATP atau NADPH. Pada gilirannya, berbagai reaksi biokimia endotermik
(memerlukan energi) dipasok kebutuhan energinya dari kedua kelompok senyawa terakhir
ini.
Kebanyakan respirasi yang dapat disaksikan manusia memerlukan oksigen sebagai
oksidatornya. Reaksi yang demikian ini disebut sebagai respirasi aerob. Namun demikian,
banyak proses respirasi yang tidak melibatkan oksigen, yang disebut respirasi anaerob. Yang
paling biasa dikenal orang adalah dalam proses pembuatan alkohol oleh khamir
Saccharomyces cerevisiae. Berbagai bakteri anaerob menggunakan belerang (atau
senyawanya) atau beberapa logam sebagai oksidator. Respirasi dilakukan pada satuan sel.
Proses respirasi pada organisme eukariotik terjadi di dalam mitokondria.
Pada glikosis terjadi pemecahan molekul glukosa dengan bantuan enzim yang
terjadi secara anaerobik. Proses ini menghasilkan dua molekul piruvat dan
dua molekul ATP.
Proses glikolisis dapat disimpulkan sebagai berikut:
Tempat : sitoplasma, Bahan : 1 molekul glukosa
Produk akhir : 2 ATP, 2 NADH, 2 molekul asam piruvat
Glikolisis
Proses glikolisis sendiri menghasilkan lebih sedikit energi per molekul glukosa
dibandingkan dengan oksidasi aerobik yang sempurna. Energi yang dihasilkan disimpan
dalam senyawa organik berupa adenosine triphosphate atau yang lebih umum dikenal
dengan istilah ATP dan NADH.
Pada peristiwa glikolisi terdapat 2 tahapan penggunaan ATP dan pemebntukan ATP
Proses DOAP merupakan suatu reaksi antara sebelum produk glikolisis dapat
masuk ke siklus Krebs. Gambaran singkat dari proses DOAP adalah sebagai berikut:
Proses DOAP dapat disimpulkan sebagai berikut:
Tempat : matriks mitokondria
Dekarboksilasi Oksidatif
Bahan atau disingkat
: 2 molekul asamdengan
piruvatDO adalah proses Perubahan Piruvat menjadi
Asetilkoezim Produk
– A. Proses ini berlangsung
akhir : 2 molekul karboksilasi
asetil KoA,Oksidatif
2 NADH, ini di
danmembran luar mitocondria
juga terbentuk CO2
sebagai fase antara sebelum Siklus Krebs ( Pra Siklus Krebs ) sehingga DO sering dimasukkan
langsung dalam Siklus krebs. Reaksi oksidasi piruvat hasil glikolisis menjadi asetil koenzim-A,
merupakan tahap reaksi penghubung yang penting antara glikolisis dengan jalur metabolisme
lingkar asam trikarboksilat (daur Krebs). Reaksi yang diaktalisis oleh kompleks piruvat
dehidrogenase dalam matriks mitokondria .
c. Siklus Krebs
Pada siklus Krebs produk dari reaksi antara (DOAP), yaitu asetil KoA, akan menjadi
senyawa yang memediasi konversi asam oksaloasetat menjadi asam sitrat sehingga
siklus Krebs disebut juga asam sitrat. Gambaran skematik dari siklus Krebs seperti
pada gambar berikut ini:
Siklus krebs adalah tahap kedua respirasi aerob. Nama siklus ini berasal dari nama
Proses siklus Krebs dapat disimpulkan sebagai berikut:
orang yang menemukan reaksi tahap kedua respirasi aerob ini, yaitu Hans Krebs. Siklus ini
Tempat : matriks mitokondria
disebut juga siklus asam sitrat. :Siklus
Bahan krebsasetil
2 molekul diawali
KoAdengan adanya 2 molekul asam piruvat
yang dibentuk Produk
pada glikolisis
akhir : yang2 ATP,meninggalkan sitoplasma
2 FADH, 6 NADH, dan juga masuk ke mitokondria.
terbentuk CO
Sehingga, siklus krebs terjadi di2 dalam mitokondria.
a) Asam piruvat dari proses glikolisis, selanjutnya masuk ke siklus krebs setelah bereaksi
dengan NAD+ (Nikotinamida adenine dinukleotida) dan ko-enzim A atau Ko-A,
membentuk asetil Ko-A. Dalam peristiwa ini, CO2 dan NADH dibebaskan. Perubahan
kandungan C dari 3C (asam piruvat) menjadi 2C (asetil ko-A).
b) Reaksi antara asetil Ko-A (2C) dengan asam oksalo asetat (4C) dan terbentuk asam
sitrat (6C). Dalam peristiwa ini, Ko-A dibebaskan kembali.
c) Asam sitrat (6C) dengan NAD+ membentuk asam alfa ketoglutarat (5C) dengan
membebaskan CO2.
d) Peristiwa berikut agak kompleks, yaitu pembentukan asam suksinat (4C) setelah
bereaksi dengan NAD+ dengan membebaskan NADH, CO2 dan menghasilkan ATP
setelah bereaksi dengan ADP dan asam fosfat anorganik.
e) Asam suksinat yang terbentuk, kemudian bereaksi dengan FAD (Flavine Adenine
Dinucleotida) dan membentuk asam malat (4C) dengan membebaskan FADH2.
f) Asam malat (4C) kemudian bereaksi dengan NAD+ dan membentuk asam
oksaloasetat (4C) dengan membebaskan NADH, karena asam oksalo asetat akan
kembali dengan asetil ko-A seperti langkah ke 2 di atas.
Dapat disimpulkan bahwa siklus krebs merupakan tahap kedua dalam respirasi aerob
yang mempunyai tiga fungsi, yaitu menghasilkan NADH, FADH2, ATP serta
membentuk kembali oksaloasetat. Oksaloasetat ini berfungsi untuk siklus krebs
selanjutnya. Dalam siklus krebs, dihasilkan 6 NADH, 2 FADH2, dan 2 ATP, 4 CO2,
senyawa antara
.......
a. Kapankah dihasilkan ATP, NADH, FADH,CO 2...................................................
Pada proses ini senyawa NADH dan FADH hasil dari 3 proses sebelumnya akan dikonversi
menjadi ATP melalui suatu rantai respirasi. Jadi pada rantai transpor elektron dapat
disimpulkan bahwa:
Fosforilasi oksidatif adalah suatu lintasan metabolisme yang menggunakan energi yang
dilepaskan oleh oksidasi nutrien untuk menghasilkan ATP, dan mereduksi gas oksigen
menjadi air.
Walaupun banyak bentuk kehidupan di bumi menggunakan berbagai jenis nutrien,
hampir semuanya menjalankan fosforilasi oksidatif untuk menghasilkan ATP. Lintasan ini
sangat umum digunakan karena sangat efisien untuk mendapatkan energi, dibandingkan
dengan proses fermentasi alternatif lainnya seperti glikolisis anaerobik. Dalam proses
fosforilasi oksidatif, elektron yang dihasilkan oleh siklus asam sitrat akan ditransfer ke
senyawa NAD+ yang berada di dalam matriks mitokondria. Setelah menerima elektron, NAD +
akan bereaksi menjadi NADH dan ion H+, kemudian mendonorkan elektronnya ke rantai
transpor elektron kompleks I dan FAD yang berada di dalam rantai transpor elektron
kompleks II. FAD akan menerima dua elektron, kemudian bereaksi menjadi FADH 2 melalui
reaksi redoks.
Reaksi redoks ini melepaskan energi yang digunakan untuk membentuk ATP.
Elektron yang melekat pada molekul rantai transpor elektron di sisi dalam membran
mitokondria akan menarik ion H+ menuju membran mitokondria sisi luar, disebut kopling
kemiosmotik, yang menyebabkan kemiosmosis, yaitu difusi ion H+ melalui ATP sintase ke
dalam mitokondria yang berlawanan dengan arah gradien pH, dari area dengan energi
potensial elektrokimiawi lebih rendah menuju matriks dengan energi potensial lebih tinggi.
Proses kopling kemiosmotik menghasilkan kombinasi gradien pH dan potensial listrik di
sepanjang membran ini yang disebut gaya gerak proton. Energi gaya gerak proton
digunakan untuk menghasilkan ATP melalui reaksi fosforilasi ADP.
a. Berdasar diagram diatas apa yang dimaksud dengan transfer elektron/hidrogen atau
fosforilasi oksidatif:.................................................................................................................
b. produk apa yang dihasilkan ..............................., bahan bahan apa yang akan diproses pada
transfer elektron.........
Tempat
Senyawa yang diubah
Jumlah atom C
Dihasilkan senyawa
Jumlah atom C
Hasil ATP
........................................
...............................................
Bagaimana seandainya
respirasinya kekurangan oksigen
...............................................
Keterangan:
Glukosa.......
Piruvat.......
Asetil coa.........
NADH,FADH akan
dimanfaatkan oleh tahap......
Menghasilkan .......
Reaksi :
Pada Respirasi anaerob, proses glikolisis seperti pada repirasi aerob, tapi asam piruvat yang
terbentuk tidak memasuki siklus asam sitrat karena tanpa O 2
penjelasan
Ket.
Penjelasan: protein akan
mengalami katabolisme melalui
jalur..........
review
Proses respirasi aerob
1. Produk apa yang dihasilkan pada proses glikolisis, Dekarboksilase oksidatif dan transfer elektron
2. Apa perbedaan respirasi aerob dan anaerob dalam hal aseptor akhir H+ , energi ATP
3. Tahap apakah yang menghasilkan energi yang paling banyak pada respirasi aerob…..
beri alasan.....
4. Mengapa demikian.......
5. Mengapa pada transfer elektron oksidasi 1 NADH dihasilkan 3 ATP dan oksidasi 1 FADH dihasilkan 2
ATP...........
Lengkapi tabel berikut !
1. Apa perbedaan respirasi anaerob pada fermentasi alkohol, asam laktat . asam asetat
4. Mengapa pada respirasi anaerob dihasilkan energi yang lebih sedikit dibandimg
dengan energi yang dihasilkan pada respirasi aerob...............................
Glikogenesis
Dalam sintesis glikogen, satu ATP dibutuhkan untuk setiap molekul glukosa. Molekul
glukosa diubah menjadi glukosa-6-fosfat sebagai struktur pembangun glikogen. Glukosa-
6-fosfat akan ditambahkan pada molekul glikogen yang sudah ada sehingga glikogen
menjadi lebih panjang. Hati mampu menyimpan glikogen sebesar 6% dari massa total
hati, sedangkan otot hanya mampu menyimpan gikogen kurang dari 1% saja.
Glikogenolisis
Dalam glikogenolisis, glikogen yang disimpan dalam hati dan otot dipecah menjadi
glukosa-1-fosfat kemudian diubah menjadi glukosa-6-fosfat. Glukogenolisis diatur oleh
hormon glukagon yang disekresikan pancreas dan epinefrin (adrenalin) yang disekresikan
kelenjar adrenal. Kedua hormon tersebut akan menstimulasi enzim glikogen fosforilase
untuk memulai glikogenolisis dan menghambat kerja enzim glikogen sintase
(menghentikan glikogenesis).Glukosa-6-fosfat akan masuk ke dalam proses glikolisis
untuk menghasilkan energi. Glukosa-6-fosfat juga dapat diubah menjadi glukosa untuk
didistribusikan oleh darah menuju sel-sel yang membutuhkan glukosa.
Glukoneogenesis
Glukoneogenesis terjadi terutama dalam hati dan dalam jumlah sedikit terjadi pada
korteks ginjal. Sangat sedikit glukoneogenesis terjadi di otak, otot rangka, otot jantung
dan beberapa jaringan lainnya. Umumnya glukoneogenesis terjadi pada organ-organ
yang membutuhkan glukosa dalam jumlah banyak. Glukoneogenesis terjadi di hati untuk
menjaga kadar glukosa darah agar tetap dalam kondisi normal.
BAB III
METABOLISME 2 (ANABOLISME)
3.1 DEFINISI ANABOLISME
Anabolisme adalah rangkaian reaksi penyusunan suatu zat organik dari sederhana dibantu energi
Reaksi endergonik/endoterm
Asimilasi = proses penyusunan zat organik dari anorganik.
Contoh : Asimilasi C (fotosintessis energi nya dari cahaya matahari) dan( kemosintesis energinya dari
reaksi kimia)
Plomerisasi = proses penyusunan zat organik komplex dari zat organik sederhana.
(1) Asimilasi C = Fotosintesis = Sintesis Karbohidrat
Fotosintesis adalah proses anabolisme dimana karbohidrat disintesis dari CO 2 dan H2O oleh klorofil
dengan energi matahari. Pada dasarnya Fotosintesis adalah proses transfer energi matahari menjadi
energi kimia dalam bentuk karbohidrat.
Sinar yang paling efektif untuk berfotosintesis adalah Sinar merah yang bergelombang panjang (lebih dari
680) dan sinar violet dan biru yang bergelombang pendek (440 – 480). Sinar kuning dan hijau kurang
efektif untuk berfotosintesis, bahkan sinar hijau akan dipantulkan seluruhnya oleh daun yang hijau.
Klorofil
Reaksi : 6 CO 2+12 H 2 O C H O + 6 O 2+ 6 H 2 O
Matahari 6 12 6
Fotosintesis terdiri dari 2 proses :
a. reaksi terang ( di tylakoid)
b. reaksi gelap /siklus calvin ( di Stroma)
Reaksi terang
a. Transfer elektron non siklik b. trasfer e - siklik, yang berlansung di membran tylakoid ( bagian dari
Grana),tylakoid merupakan sistem membran terdiri dari Fotosistem I, II.
Didalamnya mengandung : kkomplek antena (carotenoid,chlor b), pusat reaksi (P700,P680)
Aseptor primer berfungsi menangkap energi matahari, mengakibatkan elektron dari kloropil
berubah menjadi berenergi tinggi dan tidak stabil sehingga sehingga terlepas.
Klorofil adalah senyawa organik yang mengandung unsur-unsur C – H – O – N data satu atom Mg di
tengah – tengah.
Fungsi klorofil
Donor elektron akibat proses eksitasI
Mentransfer energi matahari menuju aceptor e--
Memantulkan sinar hijau yang tidak bermanfaat untuk berfotosintesis.
1. Apa beda klor. A dan b
................................................................
Reaksi Hill: terdiri dari transfer elektron siklik dan transfer elektron non siklik.
Pada siklus tersebut CO2 akan diikat oleh ribulosabifosfat (RuBP) dan membentuk asam
fosfogliserat (PGA) yang merupakan senyawa 3-C. Proses tersebut hanya bisa berjalan
dengan bantuan enzim rubisco (ribulosabifosfat karboksilase oksigenase). Karena
menghasilkan PGA yang merupakan senyawa 3-C maka disebut kelompok tumbuhan C3.
Perlu diketahui bahwa enzim rubisco yang membantu RuBP mengikat CO 2, juga
mampu mengikat O2 meskipun jumlahnya jauh lebih kecil. O2 yang terikat tersebut akan
menyebabkan berlangsungnya fotorespirasi, yaitu proses pemecahan glukosa hasil
fotosintesis dengan bantuan oksigen dan berlangsung pada siang hari. Peristiwa ini mirip
sekali dengan proses respirasi pada manusia dan hewan. Hanya saja karena berlangsung
pada tumbuhan saat siang hari, maka disebut fotorespirasi. Proses ini bisa menyebabkan
penurunan akumulasi glukosa produk fotosintesis.
Tumbuhan C4
Pada jenis tumbuhan yang hidup di daerah panas seperti jagung, tebu, rumput-
rumputan, memiliki kebiasaan saat siang hari mereka tidak membuka stomatanya secara
penuh untuk mengurangi kehilangan air melalui evaporasi/transpirasi. Ini berakibat
terjadinya penurunan jumlah CO2 yang masuk ke stomata. Logikanya hal ini menghambat
laju fotosintesis. Ternyata para tumbuhan ini telah mengembangkan cara yang cerdas untuk
menjaga agar laju fotosintesis tetap normal meskipun stomata tidak membuka penuh. Apa
bedanya dengan tumbuhan C-3?
Perbedaannya ada pada mekanisme fiksasi CO2. Pada tumbuhan C-4 karbondioksida
pertamakali akan diikat oleh senyawa yang disebut PEP (phosphoenolphyruvate /
fosfoenolpiruvat) dengan bantuan enzim PEP karboksilase dan membentuk oksaloasetat,
suatu senyawa 4-C. Itu sebabnya kelompok tumbuhan ini disebut tumbuhan C-4 atau C-4
pathway. PEP dibentuk dari piruvat dengan bantuan enzim piruvat-fosfat dikinase. Berbeda
dengan rubisco, PEP sangat lemah berikatan dengan O2. Ini berarti bisa menekan terjadinya
fotorespirasi sekaligus mampu menangkap lebih banyak CO2 sehingga bisa meningkatkan
laju produksi glukosa.
Pengikatan CO2 oleh PEP tersebut berlangsung di sel-sel mesofil (daging daun). Oksaloasetat
yang terbentuk kemudian akan direduksi karena menerima H+ dari NADH dan berubah
menjadi malat, kemudian ditransfer menuju ke sel seludang pembuluh (bundle sheath cells)
melalui plasmodesmata. Sel-sel seludang pembuluh adalah kelompok sel yang mengelilingi
jaringan pengangkut xilem dan floem. Lihat gambar.
Di dalam sel-sel seludang pembuluh malat akan dipecah kembali menjadi CO 2 yang
langsung memasuki siklus Calvin-Benson, dan piruvat dikembalikan lagi ke sel-sel mesofil.
Hasil dari siklus Calvin-Benson adalah molekul glukosa yang kemudian ditranspor melalui
pembuluh floem.
Dari uraian di atas kita tahu bahwa fiksasi CO2 pada tumbuhan C-4 berlangsung dalam dua
langkah. Pertama CO2 diikat oleh PEP menjadi oksaloasetat dan berlangsung di sel-sel
mesofil. Kedua CO2 diikat oleh rubisco menjadi APG di sel seludang pembuluh. Ini
menyebabkan energi yang digunakan untuk fiksasi CO2 lebih besar, memerlukan 30 molekul
ATP untuk pembentukan satu molekul glukosa. Sedangkan pada tumbuhan C-3 hanya
memerlukan 18 molekul ATP. Namun demikian besarnya kebutuhan ATP untuk fiksasi CO 2
pada tumbuhan C-4 sebanding dengan besarnya hasil produksi glukosa karena dengan cara
tersebut mampu menekan terjadinya fotorespirasi yang menyebabkan pengurangan
pembentukan glukosa. Itu sebabnya kelompok tumbuhan C-4 dikenal efektif dalam
fotosintesis.
Tumbuhan CAM
Tumbuhan lain yang tergolong sukulen (penyimpan air) misalnya kaktus dan nanas memiliki
adaptasi fotosintesis yang berbeda lagi. Tidak seperti tumbuhan umumnya, kelompok
tumbuhan ini membuka stomata pada malam hari dan menutup pada siang hari. Stomata
yang menutup pada siang hari membuat tumbuhan mampu menekan penguapan sehingga
menghemat air, tetapi mencegah masuknya CO2.
Saat stomata terbuka pada malam hari, CO2 di sitoplasma sel-sel mesofil akan diikat oleh
PEP dengan bantuan enzim PEP karboksilase sehingga terbentuk oksaloasetat kemudian
diubah menjadi malat (persis seperti tumbuhan C-4). Selanjutnya malat yang terbentuk
disimpan dalam vakuola sel mesofil hingga pagi hari. Pada siang hari saat reaksi terang
menyediakan ATP dan NADPH untuk siklus Calvin-Benson, malat dipecah lagi menjadi CO 2
dan piruvat. CO2 masuk ke siklus Calvin-Benson di stroma kloroplas, sedangkan piruvat akan
digunakan untuk membentuk kembali PEP.
FOTOSINTESIS
Fotosintesis merupakan salah satu usaha makhluk hidup untuk mensintesa, fotosintesis
membutuhkan bahan baku berupa CO2, H2O dan cahaya sebagai sumber energi, reaksi ini
berlangsung dalam 2 tahap yaitu reaksi terang dan gelap.
A. TUJUAN :
a. Membuktikan produksi oksigen dalam fotosintesis
b. Menentukan factor-faktor yang mempengaruhi fotosntesis.
B. ALAT DAN BAHAN ;
a. Alat : b. Bahan :
- 3 gelas piala - Tumbuhan air ( Hydrilla, Elodea, Chara )
- 3 corong kaca - NaHCO3
- 3 tabung reaksi - Air
C. CARA KERJA ;
a. Siapkan alat-alat dan bahan seperti tersebut di atas.
b. Rangkaikan alat seperti gambar berikut sebanyak 3 buah dan beri label :A, B, C
gelembung gas
Hydrilla
Sinar matahari langsung + NaHCO3 Sinar matahari langsung tanpa Sinar matahari
Perlakukan perangkat tersebut sebagai berikut :
Perlakuan Diperlakukan
A Air + NaHCO3 , terkena matahari langsung
B Air, terkena matahari langsung
C Air, tempat gelap / tanpa Sinar matahari
D Air, es , air panas ditempat cahaya
C. HASIL PENGAMATAN
Gelembung Perlakuan ket
A B C D E
Jumlah
E. BAHAN DISKUSI ;
1. Mana yang lebih banyak gelembungnya ?:
2. Gas yang keluar dari dalam tumbuhan air itu sebenarnya zat apa ? Uji dengan bara api
3. Berdasarkan hasil percobaan pada perangkat A dan B, bagaimana pengaruh sinar matahari
terhadap fotosintesis ?
4. Apakah tujuan penambahan NaHCO3 ?
5. Selain Ingenhousz, ada ilmuwan yang mengadakan percobaan fotosintesis, sebutkan beserta
tujuannya ?
3.2.1 KEMOSINTESIS
- Terjadi pada organisme komoautotrof, seperti bakteri sulfur( Beggiota ,thyotrix,
Thiobacillus), bakteri besi(Cladothrix), bakteri nitrogen.(nitrossomonas, nitrobacter)
- Proses membentuk zat organik dengan bantuan energi kimia.
Contoh reaksi yang menghasilkan energi kimia untuk kemosintesis adalah nitrifikasi.
Bakteri Nitrogen yang lain, Nitrobacter, mengubah nitrit menjadi nitrat, dengan reaksi
sebagai berikut:
Nitrobacter
Bakteri belerang memiliki kemampuan kemosintesis menyusun molekul asam sulfat dari
hidrogen sulfida(H2S), demikian bakteri besi
Thyotrix
2H2S + O2 2H20 + 2 S + energi
Beggiatoa
Thiobacillus
2 H2O + 2 S + 3 O2 2 H2SO4 + energi
Review
a. Produk apa yang dihasilkan dari transfer elektron non siklik dan siklik……
b. Proses apa saja yang mengikuti reaksi terang…..
petunjuk
ATP,NADPH,O2, Fotolisis,eksitasi .fotofosforilasi,energi cahaya ,energi dari oksidasi senyawa anorganik, ADP,
NADP. Tylakoid, stroma, FS 1 , FS 2, CO2, PGAL,PGA,RUBp,Fikasasi regenerasi,polimerisasi, rubisco.