Anda di halaman 1dari 30

BAB II

METABOLISME 1 (KATABOLISME)
Standar Kompetensi : 2. Memahami pentingnya proses metabolisme pada organisme
Kompetensi Dasar :
2.1 Mendeskripsikan fungsi enzim dalam proses metabolisme
2.2 Mendeskripsikan proses katabolisme dan anabolisme karbohidrat
2.3 Menjelaskan keterkaitan antara proses metabolisme karbohidrat dengan metabolisme lemak dan
protein
PAHAMI

Metabolisme (dari bahasa Yunani, metabole = ‘berubah’), merupakan suatu rangkaian atau
proses yang terarah dan teratur di dalam sel tubuh melalui reaksi-reaksi kimiawi, sehingga diperlukan
atau dihasilkan bahan-bahan tertentu seperti unsur, molekul, senyawa, atau energi.
Berdasarkan proses dan hasilnya, metabolisme dibedakan menjadi dua yaitu katabolisme dan
anabolisme. Katabolisme adalah proses perombakan senyawa-senyawa yang kompleks menjadi senyawa
yang lebih sederhana melalui reaksi reaksi kimiawi, sehingga dihasilkan energi yang disebut reaksi
eksergonik Contoh : respirasi.fermentasi
Sedangkan anabolisme adalah proses pembentukan senyawa-senyawa kompleks dari senyawa
senyawa yang lebih sederhana melalui reaksi-reaksi kimiawi sehingga diperlukan adanya energi. Disebut
reaksi endergonik seperti Asimilasi C (fotosintesis dan kemosintesis), Assimilasi N (sintesa protein
Enzim merupakan senyawa organik yang tersusun oleh protein (spesialisasi protein) untuk
menjalankan proses-proses biokimiawi dalam sisitem hayati. Dengan demikian, reaksi kimia yang terjadi di
dalam tubuh, baik anabolisme maupun katabolisme selalu melibatkan enzim.

1. ENZIM

Sifat enzim antara lain:


1. Bersifat sebagai katalis, artinya enzim dapat mempercepat berbagai reaksi kima didalam sel.
2. Bersifat spesifik, yaitu hanya mengatalis reaksi kimia tertantu
3. Bekerja secara bolak-balik, artinya enzim tidak mempengaruhi arah reaksi sehingga dapat bekerja bolak-
balik sampai akhirnya sampai terjadi keseimbangan
4. Mempunyai nama tertentu yang bersifat khusus
5. Aktif dalam jumlah yang sangat sedikit

Struktur kimia enzim


Enzim terdiri atas zat non protein (kofaktor) dan protein (apoenzim). Ada 3 jenis kofaktor, yaitu :
1. Gugus prostetik, adalah senyawa non protein yang terikat secara permanen pada apoenzim
2. Koenzim, adalah senyawa organic yang menjadi bagian sementara dari enzim yaitu pada saat
berlangsung katalis.
3. Ion logam, dapat membentuk ikatan dengan sisi aktif dan substrat. Contohnya : Cu, Fe, Mn, Ca, K dan
Co

Macam-macam enzim
Berdasarkan tipe reaksi kimia yang dikatalisis, macam-macam enzim antara lain :
a. Enzim Hidrolisis d. Enzim Oksidasi – Reduksi
b. Fosforilase e. Transferase
c. Karboksilase

Fungsi Enzim
1. Enzim adalah diagnose klinik
 Sebagai indicator penyakit
 Sebagai pereaksi uji untuk mengetahui konsentrasi metabolit
2. Enzim dalam bidang industry
 Amyilase : untuk zat pemanis fermentasi
 Invertasi : pembuatan gula invert untuk kembang gula
 Roti
 Papain :pelunak daging
 Renin : pembekuan susu pada pembuatan keju
 Oksidase glukosa : menghasilkan sirup gandum berkadar fruktosa tinggi (penanis)
 Protease microbial : bahan tambahan detergen, pelunak daging, perusahaan

Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim


1. Temperature
2. Perubahan pH
3. Konsentrasi enzim dan substrat
4. Adanya zat penghambat atau activator

Mekanisme kerja enzim


1. Model kunci gembok : enzim dimisalkan sebagai gembok karena memiliki sebuah bagian kecil yang dapat
berikatan dengan substrat. Bagian ersebut sisi aktif. Substrat dimisalkan sebagai kunci karena dapat
berikatan secara pas dengan sisi aktif enzim (gembok).

2. Induksi pas (Model induced fit) : sisi aktif enzim dapat berubah bentuk sesuai bentuk substrat.

3. Inhibitor 4. ..........................................................................
 Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai biokatalisator,menurunkan energi pengaktif

Bahan diskusi

1. Jelaskan konsep lock and key serta induced fid


Konsep lock and key (kunci gembok) konsep in memisalkan enzim sebagai gembok yang memiliki
bagian kecil yang dapat mengikat substrat. Bagian enzim tersebut dinamakan sisi aktif. Substrat dimisalkan
sebagai kunci yang dapat berikatan dengan sisi aktif. Sedangkan konsep induced fid, pada konsep ini sisi aktif
pada enzim dapat berubah bentuk sesuai bentuk substrat yang akan diikat olehnya (bersifat fleksibel.

2. Apa perbedaan inhibitor kompetitif dan non kompetitif


Inhibitor kompetitif adalah molekul penghambat yang bersaing dengan substrat untuk mendapatkan tempat
pada sisi aktif enzim, sedangkan inhibitor non kompetitif adalah molekul penghambat yang dapat berikatan
dengan ensim ataupun dengan enzim+substrat. Perbedaannya pun dapat dilihat dari efek yang dihasilkan,
pada inhibitor kompetitif ia memiliki sebuah kemampuan untuk memblokir ssi aktif enzim, sedangkan inhibitor
non kompetitif ia memiliki tanggung jawab pada bagian distorsi yang berada dalam sebuah ukuran maupun
bentuk dari sisi aktif enzim.
3. Apa makna feedback inhibition

4. Diskripsikan fungsi enzim pada kictchen cari di google

5. Apa makna enzim pada proses pengobatan

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK 1


KD 2.1

A. Tujuan
1. Mengetahui peranan enzim katalase
2. Mengetahui factor-faktor yang mengetahui kerja enzim katalase
B. Alat dan Bahan
Alat : 1. Tabung reaksi 10 buah 4. Rak tabung reaksi 1 buah
2. Pembakar spirtus 1 buah 5. Pipet tetes 5 buah
3. Gelas ukur 2 buah 6. Lidi dan korek api

Bahan : 1. Ekstrak hati ayam 4. Ekstrak jantung ayam


2. Paroksida air (H2O2)100% 5. HCI 10%
3. NaOH/KOH 10%

C. Cara Kerja :
Lakukan kegiatan seperti gambar dibawah ini

A B C D E
1 ml ekstrak 1 ml ekstak hati + 1 ml ekstrak hati + 1 ml ekstrak hati + 1 ml ekstrak
hati 5 tetes HCl pekat 5 tetes KOH 10% 5 tetes HCl pekat jantung

Keterangan :

1. Teteskan tabung A ke tabung 1, tabung B ke tabung 2, tabung C ke tabung 3,


tabung D ke tabung 4, tabung E ke tabung 5.
2. Pada waktu mereaksikan, tutuplah tabung reaksi dengan ibu jari dan amati
pembentukan gelembung gas kemudian masukkan bara api pada tabung
tersebut. Amati keadaan bara api yang dimasukkan tadi, masukkan ke tabel
pengamatan berikut (bisa ditambahkan variabel bebasnya : (konsentrasi
enzim konsentrasi substrat, suhu dingin,dan suhu hangat )
D. Data Hasil Pengamatan :

No Perlakuan Gelembung gas *) Nyala api

1. 10 % Ekstrak hati + H2O2


2. Ekstrak hati +HCI + H2O2
3. Ekstrak hati + KOH + H2O2
4. Ekstrak hati panas + H2O2
5. Ekstrak jantung + H2O2
6 Ekstrak hati + es+H2O2
7 Ekstrak daun + H2O2
8 2 % ekstrak hati + H2O2
*) bubuhkan tanda :
- bila idak ada gelembung + bila sedikit
++ bila sedang +++ bila banyak
++++ bila banyak sekali

E. Bahan Diskusi
1. Dari kegiatan yang anda lakukan, tentukan : a. Variabel bebas , Variabel control dan Variabel terikat
2. Pada perlakuan manakah pembentukan gelembung gas paling banyak? Apa sebabnya?
3. Gas apakah yang terbentuk pada reaksi tersebut?
4. Apa fungsi lidi membara dalam percobaan tersebut?
5. Mengapa H2O2 stelah ditutupi ekstrak harus ditutupi dengan ibu jari?
6. Faktor apa saja yang Nampak pada percobaan tersebut yang mempengaruhi kerja enzim katalase?
7. Susunlah laporan tertulis dari hasil kegiatan ini
8. Buatlah grafik dari percobaan tersebut

2. KATABOLISME KARBOHIDRAT, LEMAK, DAN PROTEIN


Senyawa atau zat yang kompleks terurai menjadi senyawa atau zat yang sederhana
dengan melepaskan ikatan-ikatan kimia yang menyusun suatu senyawa. Bersamaan dengan
lepasnya ikatan kimia, dibebaskanlah energi. Energi yang dibebaskan ini kemudian diubah
menjadi senyawa yang siap digunakan sebagai sumber energi bagi sel yaitu adenosin trifosfat
( ATP). Senyawa ATP memiliki gugus fosfat sebanyak 3 buah. Setiap melepaskan fosfatnya, akan
dibebaskan energi yang langsung dapat digunakan oleh sel. Oleh karena itu, katabolisme disebut
juga disimilasi atau bioenergi atau reaksi eksergonik. Di dalam katabolisme sel organisme,
terjadi proses oksidasi atau reduksi senyawa (biooksidasi).

2.1 KATABOLISME KARBOHIDRAT


Pengertian dan Proses Metabolisme Karbohidrat – Tubuh memerlukan berbagai nutrisi untuk
memenuhi kebutuhan tubuh seperti pembentukan energi, pertumbuhan dan perkembanga,
menjalankan fungsi struktural dan fungsional, serta memelihara keseimbangan tubuh melalui
beragam metabolisme dan sistem pertahanan. Dari beragam nutrisi makanan yang dibutuhkan oleh
tubuh, karbohidrat adalah salah satu nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah banyak. Oleh karena itu,
karbohidrat tergolong makronutrien. Karbohidrat memiliki peranan penting bagi tubuh, antara lain:
1. Sumber Energi Utama

Karbohidrat merupakan bahan utama dalam pembentukan energi melalui reaksi respirasi di dalam
sel. Glukosa adalah monosakarida yakni karbohidrat sederhana yang diperoleh dari hasil pemecahan
makanan yang mengandung karbohidrat kompleks berupa pati atau amilum seperti pada nasi, roti,
sagu, dan lainnya. Hasil pemecahan karbohidrat kompleks menjadi glukosa akan menghasilkan
energi yang akan digunakan untuk melangsungkan beragam aktivitas sel di dalam tubuh.
Pembakaran 1 gram glukosa menghasilkan 4,2 kkalori energi.

2. Struktural dan Fungsional

Senyawa karbohidrat tersusun atas atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Perombakan karbohidrat
akan menguraikan senyawa penyusunnya menjadi yang lebih sederhana. Senyawa ini akan
digunakan oleh tubuh untuk menyusun bagian – bagian tubuh seperti komponen membran sel,
enzim, hormon, antibodi, dan lainnya.

3. Memelihara Keseimbangan pH Darah

Keberadaan karbohidrat di dalam tubuh salah satunya ialah menjaga kesimbangan ph darah. Derajat
keasaman darah iaah sekitar 5,5. Jikalau ph darah berubah maka akan terjadi gangguan metabolisme
di dalam tubuh.

Karbohidrat pada tubuh diperoleh dari sumber makanan. Pada tumbuhan, karbohidrat diperoleh
melalui reaksi fotosintesis. Di dalam tubuh, karbohidrat akan mengalami metabolisme yang
mencakup perombakan serta pembentukan karbohidrat.

Metabolisme merupakan reaksi kimia yang mengubah suatu senyawa kimia. Dalam reaksi ini akan
melibatkan enzim yang akan mempercepat reaksi terkait. Dalam reaksi metabolisme dapat
merupakan reaksi pembongkaran (katabolisme) atau dapat berupa reaksi pembentukan
(anabolisme). Dengan demikian metabolisme karbohidrat di dalam tubuh juga mencakup reaksi
pembongkaran karbohidrat (katabolisme) dan sintesis karboidrat (anabolisme).

Salah satu proses yang merupakan katabolisme adalah respirasi, merupakan reaksi kimia
sel untuk merombak senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana dengan menghasilkan
energi. Berdasarkan kebutuhan akan oksigen atau penerima elektronnya, respirasi dibedakan
menjadi dua macam yaitu respirasi aerobik dan respirasi anaerobik.

2.1.1 RESPIRASI AEROB


Respirasi aerob adalah respirasi yang memerlukan oksigen bebas dari udara sebagai
penerima elektron terakhir. Proses pembakaran glukosa (karbohidrat) secara aerobik dapat
ditulis dengan persamaan reaksi : C6H12O6 + 6 O2 → 6 CO2 + 6 H2O + energy

Respirasi aerob merupakan bagian dari katabolisme selain fermentasi :


 Reaksi perombakan zat organik, untuk menghasilkan energi ATP, NADH, FADH
 Zat organik yang dirombak berupa : karbohidrat, lemak, protein
 Sifat reaksi : eksergonik dan eksoterm

Reaksi: C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O + 36 ATP


Katabolisme adalah reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang
lebih sederhana dengan bantuan enzim. Penguraian senyawa ini menghasilkan atau
melepaskan energi berupa ATP yang biasa digunakan organisme untuk beraktivitas.
Katabolisme mempunyai dua fungsi, yaitu menyediakan bahan baku untuk sintesis molekul
lain, dan menyediakan energi kimia yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas sel. Reaksi
yang umum terjadi adalah reaksi oksidasi. Energi yang dilepaskan oleh reaksi katabolisme
disimpan dalam bentuk fosfat, terutama dalam bentuk ATP (Adenosin trifosfat) dan elektron
berenergi tinggi NADH2 (Nikotilamid adenin dinukleotida H2) serta FADH2 (Flavin adenin
dinukleotida H2). 

Tabel macam-macam reaksi katabolisme :

Tahapan Tempat Substrat hasil

Glikolisis Sitoplasma C6H12O6 2ATP, 2 Asam piruvat,


2NADH

Dekarboksilasi mitokondria Asam piruvat 2 Asetil CO-A, 2 C02


oksidatif

Siklus asam Matriks mitokondria Asetil CO-A 4CO2,6NADH2 ,2FADH,


sitrat 2ATP

Transpor Membran dalam NADH2 dan FADH2 30ATP + 4ATP + H20


elektron mitokondria

jumlah ATP
semuanya
36 ATP

Respirasi sel

Respirasi sel adalah jalur metabolisme yang menghasilkan energi (dalam bentuk ATP
dan NADPH) dari molekul-molekul bahan bakar (karbohidrat, lemak, dan protein). Jalur-jalur
metabolisme respirasi sel juga terlibat dalam pencernaan makanan.

            Respirasi dalam biologi adalah proses mobilisasi energi yang dilakukan jasad hidup
melalui pemecahan senyawa berenergi tinggi (SET) untuk digunakan dalam menjalankan
fungsi hidup. Dalam pengertian kegiatan kehidupan sehari-hari, respirasi dapat disamakan
dengan pernapasan. Namun demikian, istilah respirasi mencakup proses-proses yang juga
tidak tercakup pada istilah pernapasan. Respirasi terjadi pada semua tingkatan organisme
hidup, mulai dari individu hingga satuan terkecil, sel. Apabila pernapasan biasanya
diasosiasikan dengan penggunaan oksigen sebagai senyawa pemecah, respirasi tidak melulu
melibatkan oksigen.
Pada dasarnya, respirasi adalah proses oksidasi yang dialami SET sebagai unit penyimpan
energi kimia pada organisme hidup. SET, seperti molekul gula atau asam-asam lemak, dapat
dipecah dengan bantuan enzim dan beberapa molekul sederhana. Karena proses ini adalah
reaksi eksoterm (melepaskan energi), energi yang dilepas ditangkap oleh ADP atau NADP
membentuk ATP atau NADPH. Pada gilirannya, berbagai reaksi biokimia endotermik
(memerlukan energi) dipasok kebutuhan energinya dari kedua kelompok senyawa terakhir
ini.

            Kebanyakan respirasi yang dapat disaksikan manusia memerlukan oksigen sebagai
oksidatornya. Reaksi yang demikian ini disebut sebagai respirasi aerob. Namun demikian,
banyak proses respirasi yang tidak melibatkan oksigen, yang disebut respirasi anaerob. Yang
paling biasa dikenal orang adalah dalam proses pembuatan alkohol oleh khamir
Saccharomyces cerevisiae. Berbagai bakteri anaerob menggunakan belerang (atau
senyawanya) atau beberapa logam sebagai oksidator. Respirasi dilakukan pada satuan sel.
Proses respirasi pada organisme eukariotik terjadi di dalam mitokondria.

Respirasi glukosa (termasuk karbohidrat) disebut juga katabolisme karbohidrat.


Secara umum, reaksi respirasi aerobik dibedakan menjadi empat tahapan yaitu
Ge De Si Rae
a. Ge = Glikolisis
b. De = Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat (DOAP)
c. Si = Siklus Krebs (Siklus Asam Sitrat)
d. Rae = Rantai Transfer Elektron
Gambaran umum dari beberapa proses respirasi adalah sebagai berikut:
a. Glikolisis

Pada glikosis terjadi pemecahan molekul glukosa dengan bantuan enzim yang
terjadi secara anaerobik. Proses ini menghasilkan dua molekul piruvat dan
dua molekul ATP.
Proses glikolisis dapat disimpulkan sebagai berikut:
Tempat : sitoplasma, Bahan : 1 molekul glukosa
Produk akhir : 2 ATP, 2 NADH, 2 molekul asam piruvat

Glikolisis

Glikogenolisis, pengubahan glikogen menjadi glukosa. Glikogenolisis adalah lintasan


metabolisme yang digunakan oleh tubuh, selain glukoneogenosis, untuk menjaga
keseimbangan kadar glukosa di dalam plasma darah untuk menghindari simtoma
hipoglisemia. Pada glikogenolisis, glikogen digradasi berturut-turut dengan 3 enzim, glikogen
fosforilase, glukosidase, fosfoglukomutase, menjadi glukosa. Hormon yang berperan pada
lintasan ini adalah glukagon dan adrenalin.
Glikolisis, pengubahan glukosa menjadi piruvat dan ATP tanpa membutuhkan
oksigen. Glikolisis adalah serangkaian reaksi biokimia di mana glukosa dioksidasi menjadi
molekul asam piruvat. Glikolisis adalah salah satu proses metabolisme yang paling umum
kita kenal, dan terjadi (dengan berbagai variasi) di banyak jenis sel dalam hampir seluruh
bentuk organisme.

Proses glikolisis sendiri menghasilkan lebih sedikit energi per molekul glukosa
dibandingkan dengan oksidasi aerobik yang sempurna. Energi yang dihasilkan disimpan
dalam senyawa organik berupa adenosine triphosphate atau yang lebih umum dikenal
dengan istilah ATP dan NADH.

Lintasan glikolisis yang paling umum adalah lintasan Embden-Meyerhof-Parnas (bahasa


Inggris: EMP pathway

Pada peristiwa glikolisi terdapat 2 tahapan penggunaan ATP dan pemebntukan ATP

b. Tunjukkan peristiwa proses penggunaan ATP dan pembentukan ATP


...................................................................................................

c. Kapan terjadi pembentukan ATP , pembentukan NADH, pemecahan carbon 6


menjadi carbon 3....................
......................................................................................................
d. Urutkan secara singkat perubahan dari glukosa menjadi 2 asam piruvat
.......................................................................................................

a. Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat (DOAP)

Proses DOAP merupakan suatu reaksi antara sebelum produk glikolisis dapat
masuk ke siklus Krebs. Gambaran singkat dari proses DOAP adalah sebagai berikut:
Proses DOAP dapat disimpulkan sebagai berikut:
Tempat : matriks mitokondria
Dekarboksilasi Oksidatif
Bahan atau disingkat
: 2 molekul asamdengan
piruvatDO adalah proses Perubahan Piruvat menjadi
Asetilkoezim Produk
– A. Proses ini berlangsung
akhir : 2 molekul karboksilasi
asetil KoA,Oksidatif
2 NADH, ini di
danmembran luar mitocondria
juga terbentuk CO2
sebagai fase antara sebelum Siklus Krebs ( Pra Siklus Krebs ) sehingga DO sering dimasukkan
langsung dalam Siklus krebs. Reaksi oksidasi piruvat hasil glikolisis menjadi asetil koenzim-A,
merupakan tahap reaksi penghubung yang penting antara glikolisis dengan jalur metabolisme
lingkar asam trikarboksilat (daur Krebs). Reaksi yang diaktalisis oleh kompleks piruvat
dehidrogenase dalam matriks mitokondria .
c. Siklus Krebs
Pada siklus Krebs produk dari reaksi antara (DOAP), yaitu asetil KoA, akan menjadi
senyawa yang memediasi konversi asam oksaloasetat menjadi asam sitrat sehingga
siklus Krebs disebut juga asam sitrat. Gambaran skematik dari siklus Krebs seperti
pada gambar berikut ini:

Siklus krebs adalah tahap kedua respirasi aerob. Nama siklus ini berasal dari nama
Proses siklus Krebs dapat disimpulkan sebagai berikut:
orang yang menemukan reaksi tahap kedua respirasi aerob ini, yaitu Hans Krebs. Siklus ini
Tempat : matriks mitokondria
disebut juga siklus asam sitrat. :Siklus
Bahan krebsasetil
2 molekul diawali
KoAdengan adanya 2 molekul asam piruvat
yang dibentuk Produk
pada glikolisis
akhir : yang2 ATP,meninggalkan sitoplasma
2 FADH, 6 NADH, dan juga masuk ke mitokondria.
terbentuk CO
Sehingga, siklus krebs terjadi di2 dalam mitokondria.

Tahapan siklus krebs adalah sebagai berikut:

a)    Asam piruvat dari proses glikolisis, selanjutnya masuk ke siklus krebs setelah bereaksi
dengan NAD+ (Nikotinamida adenine dinukleotida) dan ko-enzim A atau Ko-A,
membentuk asetil Ko-A. Dalam peristiwa ini, CO2 dan NADH dibebaskan. Perubahan
kandungan C dari 3C (asam piruvat) menjadi 2C (asetil ko-A).
b)    Reaksi antara asetil Ko-A (2C) dengan asam oksalo asetat (4C) dan terbentuk asam
sitrat (6C). Dalam peristiwa ini, Ko-A dibebaskan kembali.
c)    Asam sitrat (6C) dengan NAD+ membentuk asam alfa ketoglutarat (5C) dengan
membebaskan CO2.
d)    Peristiwa berikut agak kompleks, yaitu pembentukan asam suksinat (4C) setelah
bereaksi dengan NAD+ dengan membebaskan NADH, CO2 dan menghasilkan ATP
setelah bereaksi dengan ADP dan asam fosfat anorganik.
e)    Asam suksinat yang terbentuk, kemudian bereaksi dengan FAD (Flavine Adenine
Dinucleotida) dan membentuk asam malat (4C) dengan membebaskan FADH2.
f)     Asam malat (4C) kemudian bereaksi dengan NAD+ dan membentuk asam
oksaloasetat (4C) dengan membebaskan NADH, karena asam oksalo asetat akan
kembali dengan asetil ko-A seperti langkah ke 2 di atas.
Dapat disimpulkan bahwa siklus krebs merupakan tahap kedua dalam respirasi aerob
yang mempunyai tiga fungsi, yaitu menghasilkan NADH, FADH2, ATP serta
membentuk kembali oksaloasetat. Oksaloasetat ini berfungsi untuk siklus krebs
selanjutnya. Dalam siklus krebs, dihasilkan 6 NADH, 2 FADH2, dan 2 ATP, 4 CO2,
senyawa antara

.......
a. Kapankah dihasilkan ATP, NADH, FADH,CO 2...................................................

b. Apa pentingnya senyawa antara dari proses siklus krebs.............................

c. Urutan perubahan carbon dari no 1 sd no 5................................................


d. Jika oksigen mencukupi maka asam piruvat yang dibentuk saat glikolisis akan
mengalami dekarboksilase oksidatif, mengapa proses tersebut dinamakan
Dekarboksilasi oksidatif.................................................................................

e. Kesimpulan : jelaskan konsep siklus krebs/siklus trikarboksilat........

b. Rantai Transpor Elektron

Pada proses ini senyawa NADH dan FADH hasil dari 3 proses sebelumnya akan dikonversi
menjadi ATP melalui suatu rantai respirasi. Jadi pada rantai transpor elektron dapat
disimpulkan bahwa:

Tempat : membran dalam mitokondria


Bahan : 10 molekul NADH dan 2 molekul FADH
Produk akhir : 34 ATP dan juga terbentuk H 2O.

Hasil akhir dari keseluruhan proses di atas adalah 38 ATP jika


melewati suatu kompleks electron shuttle yaitu malate-aspartate
shuttle, tetapi jika terjadi transfer elektron melalui gliserol-3-
phospat shuttle akan terbentuk 36 ATP.

Transpor elektron terjadi di membran dalam mitokondria, dan berakhir setelah


elektron dan H+ bereaksi dengan oksigen yang berfungsi sebagai akseptor terakhir,
membentuk H2O. ATP yang dihasilkan pada tahap ini adalah 32 ATP. Reaksinya kompleks,
tetapi yang berperan penting adalah NADH, FAD, dan molekul-molekul khusus, seperti Flavo
protein, ko-enzim Q, serta beberapa sitokrom. Dikenal ada beberapa sitokrom, yaitu
sitokrom C1, C, A, B, dan A3. Elektron berenergi pertama-tama berasal dari NADH, kemudian
ditransfer ke FMN (Flavine Mono Nukleotida), selanjutnya ke Q, sitokrom C1, C, A, B, dan
A3, lalu berikatan dengan H yang diambil dari lingkungan sekitarnya. Sampai terjadi reaksi
terakhir yang membentuk H2O. Jadi hasil akhir proses ini terbentuknya 32 ATP dan H2O
sebagai hasil sampingan respirasi. Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya
dibuang ke luar tubuh, pada tumbuhan melalui stomata dan melalui paru-paru pada
pernapasan hewan tingkat tinggi. Ketiga proses respirasi dapat diringkas sebagai berikut.
Fosforilasi oksidatif

Fosforilasi oksidatif adalah suatu lintasan metabolisme yang menggunakan energi yang
dilepaskan oleh oksidasi nutrien untuk menghasilkan ATP, dan mereduksi gas oksigen
menjadi air.

            Walaupun banyak bentuk kehidupan di bumi menggunakan berbagai jenis nutrien,
hampir semuanya menjalankan fosforilasi oksidatif untuk menghasilkan ATP. Lintasan ini
sangat umum digunakan karena sangat efisien untuk mendapatkan energi, dibandingkan
dengan proses fermentasi alternatif lainnya seperti glikolisis anaerobik. Dalam proses
fosforilasi oksidatif, elektron yang dihasilkan oleh siklus asam sitrat akan ditransfer ke
senyawa NAD+ yang berada di dalam matriks mitokondria. Setelah menerima elektron, NAD +
akan bereaksi menjadi NADH dan ion H+, kemudian mendonorkan elektronnya ke rantai
transpor elektron kompleks I dan FAD yang berada di dalam rantai transpor elektron
kompleks II. FAD akan menerima dua elektron, kemudian bereaksi menjadi FADH 2 melalui
reaksi redoks.

         
   Reaksi redoks ini melepaskan energi yang digunakan untuk membentuk ATP.           
Elektron yang melekat pada molekul rantai transpor elektron di sisi dalam membran
mitokondria akan menarik ion H+ menuju membran mitokondria sisi luar, disebut kopling
kemiosmotik, yang menyebabkan kemiosmosis, yaitu difusi ion H+ melalui ATP sintase ke
dalam mitokondria yang berlawanan dengan arah gradien pH, dari area dengan energi
potensial elektrokimiawi lebih rendah menuju matriks dengan energi potensial lebih tinggi.
Proses kopling kemiosmotik menghasilkan kombinasi gradien pH dan potensial listrik di
sepanjang membran ini yang disebut gaya gerak proton. Energi gaya gerak proton
digunakan untuk menghasilkan ATP melalui reaksi fosforilasi ADP.

a. Berdasar diagram diatas apa yang dimaksud dengan transfer elektron/hidrogen atau
fosforilasi oksidatif:.................................................................................................................

b. produk apa yang dihasilkan ..............................., bahan bahan apa yang akan diproses pada
transfer elektron.........

Isilah table berikut :


Pembeda Glikolisis Dekarboksilasi Oksidatif Daur Krebs Transfer
Asam Piruvat Elektron

Tempat
Senyawa yang diubah

Jumlah atom C

Dihasilkan senyawa

Jumlah atom C

Hasil ATP

Hasil siklus krebs :

........................................

Dari mana terbentuk ATP...

...............................................

Bagaimana seandainya
respirasinya kekurangan oksigen

...............................................
Keterangan:

Glukosa.......

Piruvat.......

Asetil coa.........

NADH,FADH akan
dimanfaatkan oleh tahap......

Menghasilkan .......

2.1.2 RESPIRASI AN-AEROB

Reaksi :

Pada Respirasi anaerob, proses glikolisis seperti pada repirasi aerob, tapi asam piruvat yang
terbentuk tidak memasuki siklus asam sitrat karena tanpa O 2

Diagram Respirasi Anaerob


Fermentasi asam etanol Fermentasi lactat

Penjelasan :........ penjelasan..........

penjelasan

Pada tumbuhan yang berespirasi anaerob, prosesnya disebut:


Fermentasi alkohol yg berperan akhir sebagai aceptor akhir H+ : acetildehid,/2 ATP
etanol , CO2
Fermentasi asam laktat, asam piruvat sebagai aceptor akhir H +, mmembentuk asam
laktat
ATP (proses glikolisis, fermentasi asam laktat)
Bila pada fermentasi terdapat O2, maka alkohol yang terbentuk oleh bakteri asam
cuka(Acetobacter) akan dijadikan asam asetat. (CH3COOH)
Pernapasan intra molekul, bila respirasi anaerob terjadi pada tumbuhan yang dapat
mensintesis karbohidrat sendiri, jadi merupakan proses intraseluler.

Diagram Katabolisme Zat Makanan

Ket.
Penjelasan: protein akan
mengalami katabolisme melalui
jalur..........

Lemak akan mengalami


katabolisme melalui jalur...........

Mengapa lemak mempunyai


energi lebih besar d/p protein
dan karbohidrat

review
Proses respirasi aerob
1. Produk apa yang dihasilkan pada proses glikolisis, Dekarboksilase oksidatif dan transfer elektron

2. Apa perbedaan respirasi aerob dan anaerob dalam hal aseptor akhir H+ , energi ATP

3. Tahap apakah yang menghasilkan energi yang paling banyak pada respirasi aerob…..
beri alasan.....

4. Mengapa demikian.......

5. Mengapa pada transfer elektron oksidasi 1 NADH dihasilkan 3 ATP dan oksidasi 1 FADH dihasilkan 2
ATP...........
Lengkapi tabel berikut !

Pembeda Respirasi aerob Respirasi an aerob

a. Jumlah ATP yang dihasilkan ………………………. ………………………


b. Bahan dasar ………………………. ………………………
c. Produk akhir ………………………. ………………………
………………………. ……………………..
d. Aseptor Hidrogen terakhir
………………………. ……………………..
e. Jalur yang ditempuh ………………………… ………………………
f. Pemecahan atom c ……………………….

1. Apa perbedaan respirasi anaerob pada fermentasi alkohol, asam laktat . asam asetat

2. Apa pentingnya ke 3 fermentasi diatas bagi kehidupan rumah tangga

3. Apa kerugian dari ke 3 fermentasi diatas bagi kehidupan

4. Mengapa pada respirasi anaerob dihasilkan energi yang lebih sedikit dibandimg
dengan energi yang dihasilkan pada respirasi aerob...............................

Glikolisis, glykogenesis, glykogenolisis


Dalam menjaga kadar gula dalam darah tetap dalam jumlah yang konstan, tubuh
melakukan proses glikogenesis, glikogenolisis, dan glukoneogenesis. Proses-proses
tersebut dikendalikan oleh sekresi hormon-hormon tertentu di dalam tubuh. Hormon
tersebut akan memicu kerja enzim-enzim yang berperan dalam membentuk glikogen,
memecah glikogen, ataupun membentuk glukosa.

Glikogenesis

Glikogenesis adalah pembentukan glikogen dari glukosa. Apabila terjadi peningkatan


kadar glukosa dalam darah (misalnya beberapa saat setelah makan) maka pankreas akan
mensekresikan hormon insulin yang akan menstimulasi penyimpanan glukosa dalam
bentuk glikogen di dalam hati dan otot. Hormon insulin akan menstimulasi enzim
glikogen sintase untuk memulai proses glikogenesis.

Dalam sintesis glikogen, satu ATP dibutuhkan untuk setiap molekul glukosa. Molekul
glukosa diubah menjadi glukosa-6-fosfat sebagai struktur pembangun glikogen. Glukosa-
6-fosfat akan ditambahkan pada molekul glikogen yang sudah ada sehingga glikogen
menjadi lebih panjang. Hati mampu menyimpan glikogen sebesar 6% dari massa total
hati, sedangkan otot hanya mampu menyimpan gikogen kurang dari 1% saja.

Glikogenolisis

Glikogenolisis merupakan proses pemecahan molekul glikogen menjadi glukosa.


Apabila tubuh dalam keadaan lapar, tidak ada asupan makanan, kadar gula dalam darah
menurun, gula diperoleh dengan memecah glikogen menjadi glukosa yang kemudian
digunakan untuk memproduksi energi.

Dalam glikogenolisis, glikogen yang disimpan dalam hati dan otot dipecah menjadi
glukosa-1-fosfat kemudian diubah menjadi glukosa-6-fosfat. Glukogenolisis diatur oleh
hormon glukagon yang disekresikan pancreas dan epinefrin (adrenalin) yang disekresikan
kelenjar adrenal. Kedua hormon tersebut akan menstimulasi enzim glikogen fosforilase
untuk memulai glikogenolisis dan menghambat kerja enzim glikogen sintase
(menghentikan glikogenesis).Glukosa-6-fosfat akan masuk ke dalam proses glikolisis
untuk menghasilkan energi. Glukosa-6-fosfat juga dapat diubah menjadi glukosa untuk
didistribusikan oleh darah menuju sel-sel yang membutuhkan glukosa.

Glukoneogenesis

Glukoneogenesis adalah proses sintesis (pembentukn) glukosa dari sumber bukan


karbohidrat. Molekul yang umum sebagai bahan baku glukosa adalah asam piruvat,
namun oxaloasetat dan dihidroxiaseton fosfat dapat juga menjalani proses
glukoneogenesis. Asam laktat, beberapa asam amino dan gliserol dapat dikonversi
menjadi glukosa. Glukoneogenesis hampir mirip dengan glikolisis dengan proses yang
dibalik, hanya beberapa tahapan yang membedakannya dengan glikolisis. ATP
dibutuhkan dalam tahapan glukoneogenesis.

Glukoneogenesis terjadi terutama dalam hati dan dalam jumlah sedikit terjadi pada
korteks ginjal. Sangat sedikit glukoneogenesis terjadi di otak, otot rangka, otot jantung
dan beberapa jaringan lainnya. Umumnya glukoneogenesis terjadi pada organ-organ
yang membutuhkan glukosa dalam jumlah banyak. Glukoneogenesis terjadi di hati untuk
menjaga kadar glukosa darah agar tetap dalam kondisi normal. 

BAB III
METABOLISME 2 (ANABOLISME)
3.1 DEFINISI ANABOLISME
Anabolisme adalah rangkaian reaksi penyusunan suatu zat organik dari sederhana dibantu energi
Reaksi endergonik/endoterm
Asimilasi = proses penyusunan zat organik dari anorganik.
Contoh : Asimilasi C (fotosintessis energi nya dari cahaya matahari) dan( kemosintesis energinya dari
reaksi kimia)
Plomerisasi = proses penyusunan zat organik komplex dari zat organik sederhana.
(1) Asimilasi C = Fotosintesis = Sintesis Karbohidrat
Fotosintesis adalah proses anabolisme dimana karbohidrat disintesis dari CO 2 dan H2O oleh klorofil
dengan energi matahari. Pada dasarnya Fotosintesis adalah proses transfer energi matahari menjadi
energi kimia dalam bentuk karbohidrat.
Sinar yang paling efektif untuk berfotosintesis adalah Sinar merah yang bergelombang panjang (lebih dari
680) dan sinar violet dan biru yang bergelombang pendek (440 – 480). Sinar kuning dan hijau kurang
efektif untuk berfotosintesis, bahkan sinar hijau akan dipantulkan seluruhnya oleh daun yang hijau.

Klorofil
Reaksi : 6 CO 2+12 H 2 O C H O + 6 O 2+ 6 H 2 O
Matahari 6 12 6
Fotosintesis terdiri dari 2 proses :
a. reaksi terang ( di tylakoid)
b. reaksi gelap /siklus calvin ( di Stroma)

Reaksi terang
a. Transfer elektron non siklik b. trasfer e - siklik, yang berlansung di membran tylakoid ( bagian dari
Grana),tylakoid merupakan sistem membran terdiri dari Fotosistem I, II.
Didalamnya mengandung : kkomplek antena (carotenoid,chlor b), pusat reaksi (P700,P680)
Aseptor primer berfungsi menangkap energi matahari, mengakibatkan elektron dari kloropil
berubah menjadi berenergi tinggi dan tidak stabil sehingga sehingga terlepas.
Klorofil adalah senyawa organik yang mengandung unsur-unsur C – H – O – N data satu atom Mg di
tengah – tengah.

Fungsi klorofil
 Donor elektron akibat proses eksitasI
 Mentransfer energi matahari menuju aceptor e--
 Memantulkan sinar hijau yang tidak bermanfaat untuk berfotosintesis.
1. Apa beda klor. A dan b
................................................................

2. Warna cahaya apa yg dimanfaatkan


oleh
tanaman :...........................................

Tahap – tahap Reaksi:


Reaksi Tempat Melibatkan Proses Hasil
Terang Grana Cahaya Eksitasi e` ATP
Reaksi Hill Klorofil Transfer e` NADP H2 ,ATP
ADP Fotolisis O2
H2O Chemiosmosis H+
NADP
Gelap Stroma CO2 Fiksasi APG
Siklus Calvin RuBP/RDP Reduksi ALPG
NADP H2 Regenerasi RDP
ATP Enzim Rubisco C6H12O6

Reaksi Hill: terdiri dari transfer elektron siklik dan transfer elektron non siklik.

Transfer elektron non siklik:


Pada saat klorofil menerima cahaya , klrorofil a pada kedua sistem , elektronnya berubah menjadi
berenergi dan tidak stabil , yang akhirnya lepas , lepasnya elektron dari chlorofil a pada kedua
fotosistem harus diganti:
Elektro yang lepas dari FSI (P700) diganti dari FS II, pada waktu transfer elektron, terjadi pelepasan
energi ,energi tsb diterima oleh ADP + P membentuk ATP
ADP + P ATP(fotofosforilasi nonsiklik)
Elektron dari FS I akan ditrasnfer ke NADP pada waktu yang bersamaan menerima ion H + dari air
yang mengalami fotolisis akibat FS II tereksitasi dan reaksinya sbb : NADP+ H + + e- NADPH
H2O à H+ + 1/2 O 2+ e (mengisi FS II yang kehilangan elektron
Transfer elktron siklik
Pemeindahan elektron dari FS I kembali ke FS I lagi, pada saat terjadi transfer elektron energi yang
dibebaskan akan ditangkap oleh ADP dan P membentuk ATP (fotofosforilasi Siklik)
H2O à 2H+ + ½ O2
2 H+ + NADP à NADPH
2 e- dari klorofil akan menetralkan NADP à NADPH. NADPH digunakan untuk mereduksi CO 2 untuk
mensintesa senyawa karbohidrat.
a. Produk apa yang dihasilkan reaksi siklik dan
siklik..................................................................
b. Proses apa yg terjadi pada reaksi non
siklik..................................................................
....
Untuk fiksasi CO2 diperlukan energi. Energi itu diperoleh dari ATP dan NADPH yang terbentuk waktu
reaksi terang . Setelah energi terlepas ATP menjadi ADP kembali , NADPH menjadi NADP lagi.
Reaksi Fiksasi CO2 :
CO2 + RDP à PGA ( phospho Gliseric Acid) dibantu enzim Rubisco
PGA + NADPH2+ ATP à PGAL + NADP + ADP
2 PGAL enzym C6H12O6

Produk apa yang dihasilkan reaksi


calvin; .......................................

Apa hubungan reaksi terang dan


gelap
Tanaman C4 Tanaman c3

Pada siklus tersebut CO2 akan diikat oleh ribulosabifosfat (RuBP) dan membentuk asam
fosfogliserat (PGA) yang merupakan senyawa 3-C. Proses tersebut hanya bisa berjalan
dengan bantuan enzim rubisco (ribulosabifosfat karboksilase oksigenase). Karena
menghasilkan PGA yang merupakan senyawa 3-C maka disebut kelompok tumbuhan C3.

Perlu diketahui bahwa enzim rubisco yang membantu RuBP mengikat CO 2, juga
mampu mengikat O2 meskipun jumlahnya jauh lebih kecil. O2 yang terikat tersebut akan
menyebabkan berlangsungnya fotorespirasi, yaitu proses pemecahan glukosa hasil
fotosintesis dengan bantuan oksigen dan berlangsung pada siang hari. Peristiwa ini mirip
sekali dengan proses respirasi pada manusia dan hewan. Hanya saja karena berlangsung
pada tumbuhan saat siang hari, maka disebut fotorespirasi. Proses ini bisa menyebabkan
penurunan akumulasi glukosa produk fotosintesis.

Tumbuhan C4
Pada jenis tumbuhan yang hidup di daerah panas seperti jagung, tebu, rumput-
rumputan, memiliki kebiasaan saat siang hari mereka tidak membuka stomatanya secara
penuh untuk mengurangi kehilangan air melalui evaporasi/transpirasi. Ini berakibat
terjadinya penurunan jumlah CO2 yang masuk ke stomata. Logikanya hal ini menghambat
laju fotosintesis. Ternyata para tumbuhan ini telah mengembangkan cara yang cerdas untuk
menjaga agar laju fotosintesis tetap normal meskipun stomata tidak membuka penuh. Apa
bedanya dengan tumbuhan C-3?

Perbedaannya ada pada mekanisme fiksasi CO2. Pada tumbuhan C-4 karbondioksida
pertamakali akan diikat oleh senyawa yang disebut PEP (phosphoenolphyruvate /
fosfoenolpiruvat) dengan bantuan enzim PEP karboksilase dan membentuk oksaloasetat,
suatu senyawa 4-C. Itu sebabnya kelompok tumbuhan ini disebut tumbuhan C-4 atau C-4
pathway. PEP dibentuk dari piruvat dengan bantuan enzim piruvat-fosfat dikinase. Berbeda
dengan rubisco, PEP sangat lemah berikatan dengan O2. Ini berarti bisa menekan terjadinya
fotorespirasi sekaligus mampu menangkap lebih banyak CO2 sehingga bisa meningkatkan
laju produksi glukosa.

Pengikatan CO2 oleh PEP tersebut berlangsung di sel-sel mesofil (daging daun). Oksaloasetat
yang terbentuk kemudian akan direduksi karena menerima H+ dari NADH dan berubah
menjadi malat, kemudian ditransfer menuju ke sel seludang pembuluh (bundle sheath cells)
melalui plasmodesmata. Sel-sel seludang pembuluh adalah kelompok sel yang mengelilingi
jaringan pengangkut xilem dan floem. Lihat gambar.

 Di dalam sel-sel seludang pembuluh malat akan dipecah kembali menjadi CO 2 yang
langsung memasuki siklus Calvin-Benson, dan piruvat dikembalikan lagi ke sel-sel mesofil.
Hasil dari siklus Calvin-Benson adalah molekul glukosa yang kemudian ditranspor melalui
pembuluh floem.

Dari uraian di atas kita tahu bahwa fiksasi CO2 pada tumbuhan C-4 berlangsung dalam dua
langkah. Pertama CO2 diikat oleh PEP menjadi oksaloasetat dan berlangsung di sel-sel
mesofil. Kedua CO2 diikat oleh rubisco menjadi APG di sel seludang pembuluh. Ini
menyebabkan energi yang digunakan untuk fiksasi CO2 lebih besar, memerlukan 30 molekul
ATP untuk pembentukan satu molekul glukosa. Sedangkan pada tumbuhan C-3 hanya
memerlukan 18 molekul ATP. Namun demikian besarnya kebutuhan ATP untuk fiksasi CO 2
pada tumbuhan C-4 sebanding dengan besarnya hasil produksi glukosa karena dengan cara
tersebut mampu menekan terjadinya fotorespirasi yang menyebabkan pengurangan
pembentukan glukosa. Itu sebabnya kelompok tumbuhan C-4 dikenal efektif dalam
fotosintesis.

Tumbuhan CAM
Tumbuhan lain yang tergolong sukulen (penyimpan air) misalnya kaktus dan nanas memiliki
adaptasi fotosintesis yang berbeda lagi.  Tidak seperti tumbuhan umumnya, kelompok
tumbuhan ini membuka stomata pada malam hari dan menutup pada siang hari. Stomata
yang menutup pada siang hari membuat tumbuhan mampu menekan penguapan sehingga
menghemat air, tetapi mencegah masuknya CO2.
Saat stomata terbuka pada malam hari, CO2 di sitoplasma sel-sel mesofil akan diikat oleh
PEP dengan bantuan enzim PEP karboksilase sehingga terbentuk oksaloasetat kemudian
diubah menjadi malat (persis seperti tumbuhan C-4). Selanjutnya malat yang terbentuk
disimpan dalam vakuola sel mesofil hingga pagi hari. Pada siang hari saat reaksi terang
menyediakan ATP dan NADPH untuk siklus Calvin-Benson, malat dipecah lagi menjadi CO 2
dan piruvat. CO2 masuk ke siklus Calvin-Benson di stroma kloroplas, sedangkan piruvat akan
digunakan untuk membentuk kembali PEP.

Model metabolisme ini 1. disebut


Apa perbedaan Crassulacean
dan persamaan Acid Metabolism
antara tanaman (CAM)C3. C4.karena
pertamakali diketahui terjadi pada kelompok tumbuhan famili Crassulaceae. Jadi maksud
CAM.................
......................................................................................
penamaannya berarti: metabolisme asam pada tumbuhan Crassulaceae dan bukan
metabolisme asam Crassulaceae. ......................................................................................
........................................................................................
2. Mengapa dinamakan tanaman C 4 , CAM...............

3. Apa fungsi dan sifat dari Rubisco dan PEP carboksilase

4. Diskripsikan konsep fotorespirasi


3.2 PERCOBAAN FOTOSINTESIS
a. Ingenhouz (menggunakan Hydrilla) à membuktikan fotosintesis mengeluarkan O 2
b. Engelamann (menggunakan spirogyra dan bakteri) à membuktikan fotosintesis
membutuhkan cahaya, klorofil, dan menghasilkan O 2
c. Sachs à membutkikan fotosintesis menghasilkan amilum
d. Samuel Ruben dan Martin Kamen à membuktikan dalam fotosintesisi bahwa O2 berasal dari
fotolisis air.

FOTOSINTESIS

Fotosintesis merupakan salah satu usaha makhluk hidup untuk mensintesa, fotosintesis
membutuhkan bahan baku berupa CO2, H2O dan cahaya sebagai sumber energi, reaksi ini
berlangsung dalam 2 tahap yaitu reaksi terang dan gelap.

A. TUJUAN :
a. Membuktikan produksi oksigen dalam fotosintesis
b. Menentukan factor-faktor yang mempengaruhi fotosntesis.
B. ALAT DAN BAHAN ;
a. Alat : b. Bahan :
- 3 gelas piala - Tumbuhan air ( Hydrilla, Elodea, Chara )
- 3 corong kaca - NaHCO3
- 3 tabung reaksi - Air
C. CARA KERJA ;
a. Siapkan alat-alat dan bahan seperti tersebut di atas.
b. Rangkaikan alat seperti gambar berikut sebanyak 3 buah dan beri label :A, B, C

gelembung gas

Hydrilla

Sinar matahari langsung + NaHCO3 Sinar matahari langsung tanpa Sinar matahari
Perlakukan perangkat tersebut sebagai berikut :

Perlakuan Diperlakukan
A Air + NaHCO3 , terkena matahari langsung
B Air, terkena matahari langsung
C Air, tempat gelap / tanpa Sinar matahari
D Air, es , air panas ditempat cahaya

c. Amati gelembung yang timbul dengan memberi tanda + / 0


Catatan : + (sedikit), ++ (banyak), +++ (banyak sekali), 0 (tidak ada)

C. HASIL PENGAMATAN
Gelembung Perlakuan ket
A B C D E
Jumlah

E. BAHAN DISKUSI ;
1. Mana yang lebih banyak gelembungnya ?:
2. Gas yang keluar dari dalam tumbuhan air itu sebenarnya zat apa ? Uji dengan bara api
3. Berdasarkan hasil percobaan pada perangkat A dan B, bagaimana pengaruh sinar matahari
terhadap fotosintesis ?
4. Apakah tujuan penambahan NaHCO3 ?
5. Selain Ingenhousz, ada ilmuwan yang mengadakan percobaan fotosintesis, sebutkan beserta
tujuannya ?

3.2.1 KEMOSINTESIS
- Terjadi pada organisme komoautotrof, seperti bakteri sulfur( Beggiota ,thyotrix,
Thiobacillus), bakteri besi(Cladothrix), bakteri nitrogen.(nitrossomonas, nitrobacter)
- Proses membentuk zat organik dengan bantuan energi kimia.
Contoh reaksi yang menghasilkan energi kimia untuk kemosintesis adalah nitrifikasi.

(NH4)2CO3 + 3 O2 Nitrosomonas 2 HNO2 + CO2 + 3H2O + energi



(Amonium karbonat)
Nitrosococcus (Asam nitrit)

Bakteri Nitrogen yang lain, Nitrobacter, mengubah nitrit menjadi nitrat, dengan reaksi
sebagai berikut:
Nitrobacter

Ca(NO2)2 + O2 Ca(NO3)2 + energi


(Nitrit) (Nitrat)

Bakteri belerang memiliki kemampuan kemosintesis menyusun molekul asam sulfat dari
hidrogen sulfida(H2S), demikian bakteri besi

Thyotrix
2H2S + O2 2H20 + 2 S + energi
Beggiatoa

Thiobacillus
2 H2O + 2 S + 3 O2 2 H2SO4 + energi

Review
a. Produk apa yang dihasilkan dari transfer elektron non siklik dan siklik……
b. Proses apa saja yang mengikuti reaksi terang…..

c. Apa perbedaan fotosintesis dan kemosintesis……

d. Apa hubungan reaksi terang dan reaksi gelap……

e. Bahan apa yang digunakan untuk reaksi gelap…..

f. Produk apa yang dihasilkan reaksi gelap…….

g. Proses apa yang menyertai siklus calvin…….

petunjuk
ATP,NADPH,O2, Fotolisis,eksitasi .fotofosforilasi,energi cahaya ,energi dari oksidasi senyawa anorganik, ADP,
NADP. Tylakoid, stroma, FS 1 , FS 2, CO2, PGAL,PGA,RUBp,Fikasasi regenerasi,polimerisasi, rubisco.

Anda mungkin juga menyukai