ENZIM
A. PENGERTIAN ENZIM
Reaksi-reaksi kimia metabolisme terjadi secara cepat. Ribuan reaksi terjadi di dalam sel-sel
hidup, tanpa berhenti atau dipengaruhi oleh reaksi-reaksi disekelilingnya. Semua reaksi tersebut
dimungkinkan terjadi karena adanya kerja enzim. Tanpa enzim, reaksi-reaksi biokimia akan berjalan
sangat lambat.
Enzim, disebut juga biokatalisator, merupakan suatu senyawa protein yang memiliki
kemampuan mengkatalisis. Semua katalisator, seperti enzim, berfungsi meningkatkan kecepatan laju
reaksi kimia, tetapi tidak ikut bereaksi. Setiap sel di dalam makhluk hidup telah dilengkapi dengan
berbagai jenis enzim. Sebagai katalisator organik, enzim berbeda dari katalisator anorganik karena
enzim bersifat spesifik. Artinya, satu jenis enzim hanya dapat mengkatalisis satu jenis reaksi kimia.
Dengan demikian, meskipun terdapat ribuan enzim di dalam tubuh makhluk hidup, tidak akan pernah
terjadi suatu reaksi dikatalisis oleh enzim yang salah.
Enzimyang terbentuk dan terdapat di dalam sel, yaitu di dalam sitoplasma atau nukleus, disebut
enzim intraseluluer. Beberapa jenis enzim lainnya dibentuk di dalam sel tetapi bekerja di luar sel.
Contohnya sebagian besar enzim-enzim pencernaaan. Enzim yang seperti itu disebut enzim
ekstraseluler. (Pujianto, 2013: 27-28)
B. SIFAT-SIFAT ENZIM
1) Biokatalisator
Reaksi-reaksi di dalam tabung reaksi sering kali memerlukan katalisator untuk mempercepat
proses reaksi. Di dalam sel juga terdapat katalisator, salah satunya adalah enzim. Enzim hanya
dihasilkan oleh sel-sel makhluk hidup sehingga disebut biokatalisator,
2) Protein
Enzim adalah suatu protein. Dengan demikian, sifat-sifat enzim sama dengan protein, yaitu dapat
rusak pada suhu tinggi dan terpengaruh oleh pH.
3) Bekerja secara spesifik/khusus
Enzim bekerja secara khusu artinya enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaksi tertentu,
tidak dapat mempengaruhi reaksi lainnya. Zat yang terpengaruh oleh enzim disebut substrat.
Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam zat yang bereaksi di dalam sel sangat
banyak, maka macam enzim pun banyak.
4) Dapat digunakan berulang kali
Enzim dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak berubah pada saat terjadi reaksi. Satu
molekul enzim dapat bekerja berkali-kali, selam enzim itu sendiri tidak rusak. Jika molekul
enzim rusak, enzim tersebut harus diganti. Oleh karena itu,enzim pun hanya diperlukan dalam
jumlah sedikit.
5) Rusak oleh panas
Enzim rusak oleh panas karena enzim adalah suatu protein. Rusak enzim karena panas disebut
denaturasi. Kebanyakan rusak pada suhu di atas 500C. Jika telah rusak, enzim tidak dapat
berfungsi lagi walaupun pada suhu normal.
6) Tidak ikut beraksi
Enzim hanya diperlukan sebagai pemercepat reaksi, namun molekul enzim itu sendiri tidak ikut
bereaksi. Peranan enzim dalam reaksi dapat digambarkan sebagai berikut:
Substrat + Enzim Produk + Enzim
3) Inhibitor
Inhibitor meupakan senyawa yang dapat menghambat kerja enzim. Inhibitor dibagi menjadi
dua yaitu inhibitor kompetitif dengan inhibitor non kompetitif.
a) Inhibitor kompetitif, merupakan senyawa kimia yang memiliki sifat dan struktur yang
memiliki kesamaan dengan substrat sehingga senyawa kimia tersebut dapat memasuki sisi
aktif enzim sehingga substrat tidak bisa masuk ke sisi aktif enzim.
4) Konsentrasi substrat
Konsentrasi substrat dalam jumlah banyak akan menurunkan kinerja dari enzim, untuk
mengatasi hal tersebut maka ribosom akan mensintesis enzim lagi untuk mempercepat reaksi
yang terjadi. (Andri. 2011. Enzim. (Online). (http://andriwempede.blogspot.com/p/enzim-
cermin-pribadi-unggul-yang-siap.html, diakses 30 maret 2015).
KEPUSTAKAAN
Pujiyanto, Sri. 2012. Menjelajah Dunia BIOLOGI untuk Kelas XII SMA dan MA. Platinum: Solo
Syamsuri, Istamar. 2007. Biologi 3A untuk SMA Kelas XII Semester 1. Erlangga: Jakarta