Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH SUHU DAN PH

TERHADAP KERJA ENZIM


KATALASE

DI SUSUN OLEH :

ADHIT SIWAYUDA

AUDREY NOVTHANIA THIRAFI

PUTRI AMALIA QURRATU AIN

RESTU WILDANU AHADI

SYAFIQ MUHAMMAD IQBAL

XII-MIPA 2
SMAN 8 KOTA BOGOR
Tanggal praktikum :

       Kegiatan praktikum diadakan pada Senin,13 Agustus 2018.

Tujuan :

1. Memenuhi tugas biologi dalam hal praktikum

2. Mengetahui pengaruh Suhu dan pH terhadap Kerja Enzim


Katalase

Pendahuluan:

Di dalam tubuh terjadi reaksi kimia, baik reaksi pembongkaran maupun


etabolisme, katabolisme dan anabolisme.  Katabolisme merupakan proses
penguraian senyawa kompleks menjadenyawa sederhana dengan menghasilkan
energi.  Anabolisme merupakan proses penyusunan senyawa sederhana menjadi
senyawa kompleks dengan bantuan energi. Dalam proses metabolisme diperlukan
enzim dalam mempercepat reaksi-reaksi tersebut.

       Enzim merupakan protein yang bertindak sebagai katalis di dalam tubuh makhluk
hidup. Karena berperan sebagai katalis maka enzim dinamakan juga
biokatalisator. Enzim dapat bertindak sebagai katalis, yakni dapat mempercepat
suatu reaksi kimia tanpa merubah reaksi kimia tersebut.

a. Enzim katalase

Enzim sangat berperan penting dalam tubuh, seperti halnya dengan enzim
katalase. Enzim ini merupakan enzim yang mengandung empat gugus heme,
pada tulang, membran mukosa, ginjal dan hati.Enzim ini bekerja secara aktif
dalam tubuh dan aktifitas kerjanya dapat ditemukan pada mitokondria,
sitoplasma serta peroksosom.enzim yang mengandung empat gugus ini juga
memiliki empat rantai polypeptide yang masing-masing bagian terdiri atas 500
lebih senyawa asam amino. Heme yang terdapat pada enzim katalase juga
terbentuk dari sebuah cincin protoporphyrin dan mengandung atom besi
tunggal. Adapun berat molekul yang terdapat pada enzim ini adalah
118.054,25 gram/mol.

b. Fungsi dan peran

Enzim katalase bekerja dengan rangkaian beberapa molekul sehingga keempat


gugus tadi akan membantu penyerapan. Adapun didalam tubuh memiliki
kandungan hidrogen peroksida atau H202 yang merupakan hasil dari respirasi
dan dibuat untuk seluruh sel-sel yang hidup.Kandungan H202 ini sebenarnya
sangat berbahaya bagi tubuh untuk itu enzim katalase berfungsi untuk
mengkatalis kandungan H202 tersebut.Peran enzim ini juga sebagai
peroksidasi yang khusus untuk mereaksi dekomposisi hydrogen peroksida
sehingga pada nantinya dapat berubah menjadi oksigen serta air. Untuk satu
molekul hydrogen peroksida, enzim ini mampu mengoksidasinya hingga
menjadi oksigen. Lalu proses peredoksidasian yang kedua akan menjadi air.
Hydrogen yang berupa ion sebagai penyeimbang terhadap reaksi yang tengah
berjalan.

Namun sejauh itu, peran dari enzim katalase memang masih kecil dalam
mengkatalis senyawa H202 jika dibandingkan dengan proses kecepatan
pembentukannya. Didalam sel-sel tubuh terdapat katalase namun berjumlah
sangat sedikit serta sangat rentan dengan adanya peroksida. Untuk itulah
dengan kapasitasnya yang kecil, enzim ini akan bekerja lebih cepat untuk
menekan terhadap serangan oksidator hydrogen perokside.

c. Kerja Enzim Katalase

Enzim ini banyak terdapat dalam sel-sel pada hati. Ada kalanya jumlah enzim
ini lebih meningkat dari semula. Dengan begitu reaksinya akan lebih cepat.
Untuk itu kita perlu mengkonsumsi bahan makanan seperti hati dengan porsi
yang lebih banyak sehingga proses oksidasi yang dilakukan oleh enzim
katalase tidak mengecil.

d. Larutan H202

Hidrogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang


terbentuk pada proses pencernaan makanan. Hidrogen peroksida dengan
rumus kimia H2O2 ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard pada datahun818.
Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator
kuat dan bersifat racun dalam tubuh. Senyawa peroksida harus segera
diuraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Enzim
katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O)
dan oksigen (O2).Penguraian peroksida (H2O2) ditandai dengan timbulnya
gelembung.

BentukBentuk reaksi kimianya adalah:

2H2O2è2H2O(g) + O2(g)

 Senyawa H2O2 yang ada dalam tubuh sangat berbahaya. Enzim katalase


menguraikan H2O2 menjadi H2O dan gas O2 yang tidak berbahaya bagi
tubuh. Ada tidaknya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud
uap. Sedangkan menyala atau tidaknya bara merupakan indikator adanya gas
oksigen dalam tabung tersebut. Enzim katalase yang dihasilkan peroksisom
pada hati akan mengalami denaturasi (kerusakan) pada suhu yang tinggi
ataupun pada suasana asam dan basa. Enzim katalase bekerja secara optimal
pada suhu kamar (±30 0C) dan suasana netral.

Variabel
 Variabel bebas : faktor yang sengaja dibuat berbeda dalam suatu
penelitian yaitu pemberian NaOH, HCl, dan suhu.
 Variabel terikat adalah suatu hasil dari perlakuan variabel bebas dan
terkontrol, yaitu banyaknya gelembung dan nyala api yang terjadi.
 Variabel kontrol adalah variabel yang dibuat sama dalam suatu
percobaan yaitu H2O2 dan kentang.

Alat dan Bahan

 Rak dan tabung reaksi  kentang

 Gelas ukur  Larutan HCL

 Termometer  Larutan NaOH

 Pipet tetes  Larutan H₂O₂

 Lidi  Es batu

 Korek api

Langkah Kerja

Tabung reaksi 1 (katalase normal

1.Isi tabung reaksi A dengan <1/4 kentang yang sudah dipotong seperti dadu
kecil, lalu ditetesi H₂O₂ sebanyak 6 tetes dengan menggunakan pipet pada waktu
mereaksikan tutuplah dengan ibu jari dan amati pembentukan gelembung gas

2.kemudian masukan bara api pada setiap tabung tersebut dan amati keadaannya.

Tabung reaksi 2 (Larutan Basa)


1.Isi tabung reaksi A dengan <1/4 kentang yang sudah dipotong seperti dadu
kecil, lalu ditetesi NaOH sebanyak 6 tetes dengan menggunakan pipet pada waktu
mereaksikan tutuplah dengan ibu jari dan amati pembentukan gelembung gas

2.kemudian masukan bara api pada setiap tabung tersebut dan amati keadaannya.

Tabung reaksi 3 (Larutan Asam)

1.Isi tabung reaksi A dengan <1/4 kentang yang sudah dipotong seperti dadu
kecil, lalu ditetesi HCl sebanyak 6 tetes dengan menggunakan pipet pada waktu
mereaksikan tutuplah dengan ibu jari dan amati pembentukan gelembung gas

2.kemudian masukan bara api pada setiap tabung tersebut dan amati keadaannya.

Tabung reaksi 4 (suhu tinggi “>40° C )

1. Siapkan gelas ukur yang sudah diisi dengan air panas

2. Isi tabung reaksi A dengan <1/4 kentang yang sudah dipotong seperti dadu
kecil, masukkan kedalam gelas ukur suhu dengan termometer

3. Amati perubahan suhu pada kentang tersebut

4. angkat dari gelas ukur, lalu ditetesi H₂O₂ sebanyak 6 tetes dengan
menggunakan pipet pada waktu mereaksikan tutuplah dengan ibu jari dan amati
pembentukan gelembung gas

5.kemudian masukan bara api pada setiap tabung tersebut dan amati keadaannya.

Tabung reaksi 5 ( Suhu rendah“0,5° C”)

1. Siapkan gelas ukur yang sudah diisi dengan air dingin


2. Isi tabung reaksi A dengan <1/4 kentang yang sudah dipotong seperti dadu
kecil,masukkan ke dalam gelas ukurdan ukur suhu dengan termometer

3. Amati perubahan suhu pada kentang tersebut

4.angkat dari gelas ukur, lalu ditetesi H2O2sebanyak 6 tetes dengan menggunakan
pipet pada waktu mereaksikan tutuplah dengan ibu jari dan amati pembentukan
gelembutersebut

5.kemudian masukan bara api pada setiap tabung tersebut dan amati keadaannya.

Tabel pengamatan

No Pembeda Perubahan Gelembung Gas Perubahan Nyala Api


1. Kentang + H202 Banyak (+++) Terang (+++)
2. Kentang + HCl + H2O2 Tidak ada Mati (+)
3. Kentang + NaOH + H202 Banyak (+++) Hidup Redup (+)
4. Kentang + Suhu Panas + H202 Tidak ada Mati
5 Kentang + Suhu Dingin + H202 Tidak ada Mati

Pembahasan

Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim
mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu. Sebagai
contoh enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2
dengan reaksi sebagai berikut :

2H2O2 à 2H2O + O2

Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan. Percobaan ini dilakukan dengan
menggunakan kentang

Pada praktikum adanya gelembung menunjukkan aktifnya enzim katalase yang


terdapat pada ekstrak yang telah dibuat. Enzim katalase merupakan enzim yang
dihasilkan oleh badan mikro. Badan mikro ini terdiri dari dua bagian yaitu
peroksisom dan glioksisom. Bagian badan mikro yang menghasilkan enzim
katalase adalah bagian peroksisom. Enzim katalase ini dapat menguraikan
senyawa hydrogen peroksida (H2O2) yang tidak baik bagi tubuh menjadi air dan
oksigen yang sama sekali tidak berbahaya bagi tubuh.

Ø Pada perlakuan pertama ( kentang + H2O2) kami mendapatkan kentang yang


ditetesi 6 tetes H2O2, terbentuk gelembung-gelembung gas dengan jumlah yang
banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di kentang
mengubah H2O2 menjadi H2O. Kemudian saat diuji dengan bara api pada lidi,
timbul nyala bara api. Hal ini menunjukkan bahwa H2O2 juga diuraikan oleh
enzim katalase pada kentang menjadi oksigen (O2).

Ø Pada perlakuan kedua (kentang+HCl) kami mendapatkan kentang ditambahkan


6 tetes larutan HCl, terbentuk tidak menghasilkan gelembung-gelembung gas dan
bara api. Hal tersebut menunjukkan bahwa enzim katalase dalam kentang tidak
bekerja, karena tidak dipecahkannya senyawa H2O2 menjadi H2O. Hal tersebut
disebabkan karena terjadinya denaturasi. Denaturasi merupakan rusaknya bentuk
tiga dimensi enzim yang menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan
substratnya sehingga aktivasi enzim menurun atau hilang . Denaturasi enzim
disebabkan oleh penambahan HCl yang merubah kondisi di sekitar molekul
menjadi kondisi asam. Derajat keasaman (pH) sangat mempengaruhi aktivitas
enzim, sehingga kondisi asam tersebut merusak enzim katalase yang bekerja pada
pH netral.

Ø Pada perlakuan ketiga (kentang+NaOH) kami mendapatkan kentang


ditambahkan 6 tetes NaOH dan kemudian ditetesi 12 tetes H2O2, terbentuk
gelembung-gelembung gas dengan jumlah yang banyak dan dengan ukuran yang
kecil. Kemudian saat diuji dengan bara api pada lidi, timbul nyala bara api redup.
Hal tersebut di luar perkiraan kami yang seharusnya terjadi denaturasi, malah
menghasilkan bentuk yang berbeda, Denaturasi enzim perlakuan ini disebabkan
oleh penambahan NaOH yang merubah kondisi di sekitar molekul menjadi
kondisi basa. Akan tetapi karena H2O2 yang kami tambahkan terlalu banyak , hal
ini menyebabkan gelembung gas menjadi banyak. Derajat keasaman (pH) sangat
mempengaruhi aktivitas enzim, sehingga kondisi basa tersebut merusak enzim
katalase yang bekerja pada pH netral

Ø Pada perlakuan keempat ( kentang dipanaskan hingga suhu >40°C+H2O2)


kami mendapatkan kentang yang dipanaskan kemudian ditetesi 6 tetes H2O2,
terbukti bara api tidak menyala dan gelembung udara tidak muncul. Hal tersebut
disebabkan karena terjadinya denaturasi. Denaturasi enzim perlakuan ini
disebabkan karena pengaruh suhu, kearena enzim bekerja pada suhu tertentu.
Tidak adanya gelembung dan bara api menunjukkan bahwa enzim katalase ini
tidak bekerja pada suhu tinggi, karena pada suhu tinggi enzim ini akan mati dan
tida bisa aktif kembali.

Ø Pada perlakuan ke lima (kentang didinginkan hingga suhu 0,5°C+H2O2) kami


mendapatkan kentang yang didinginkan kemudian ditetesi 6 tetes H2O2, terbukti
bara api tidak menyala dan gelembung udara tidak muncul. Hal tersebut
disebabkan karena terjadinya denaturasi. Denaturasi enzim perlakuan ini
disebabkan karena pengaruh suhu, kearena enzim bekerja pada suhu tertentu.
Tidak adanya gelembung dan bara api menunjukkan bahwa enzim katalase ini
tidak bekerja pada suhu tinggi, karena pada suhu tinggi enzim ini akan mati dan
tida bisa aktif kembali.

Kesimpulan

Dari perlakuan terhadap kentang, kami menyimpulkan bahwa ada atau tidaknya
gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap . Sedangkan
menyala atau tidaknya bara api merupakan indikator adanya gas oksigen dalam
tabung tersebut. Suhu dan pH yang terlalu tinggi ataupun rendah dapat
menyebabkan enzim katalase rusak. Serta semakin banyak campuran H2O2 akan
menyebabkan gelembung-gelembung gas menjadi banyak.

Anda mungkin juga menyukai