Anda di halaman 1dari 11

Enzim Katalase

Laporan ini ditujukan untuk memenuhi tugas praktikum Biologi oleh


Bapak M. Misbakhul Munir, M. Pd

Disusun Oleh :
Afina Salsabila (3)
Ditta Pratiwi ()
Nurul Sakinah ()
Refita Khumayroh ()

SMA NEGERI 48 JAKARTA


Jalan Pinang Ranti II, Makasar, Jakarta Timur, 13560
2015-2016
Jakarta, Indonesia
Tujuan :

1. Mengamati pengaruh penambahan H₂O₂ pada enzim katalase (hati ayam, jantung ayam,
daun pepaya, dan bayam).
2. Mengamati pengaruh suhu pada kerja enzim katalase.
3. Mengamati pengaruh pH pada kerja enzim katalase.

Dasar Teori :

Metabolisme merupakan suatu reaksi kimia yang tejadi di dalam tubuh makhluk
hidup reaksi metabolism tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energy, menyimpan
energy, dll. Terdapat suatu zat yang dapat mempercepat laju reaksi yaitu katalisator.
Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia tanpa mengalami perubahan
oleh reaksi itu. Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memliki katalisator yang disebut
dengan enzim.

Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino. Hanya daerah
tertentu dari molekul enzim tersebut yang berkaitan dengan substrat, yaitu bagian yang
disebut dengan sisi aktif. Salah satu cirri enzim adalah bersifat biokatalisator, dimana enzim
tidak ikut bereaksi sehingga pada awal dan akhir reaksi bentuknya tetap. H₂O₂ ( hydrogen
peroksida ) adalah produk samping aktivitas respirasi yang selalu terbentuk. Agar tidak
menghambat aktivitas sel, H₂O₂ harus segera diuraikan oleh enzim katalase dengan
persamaan reaksi

H₂O₂ H2O + O2

Karena bila tidak diuraikan senyawa ini akan bersifat racun dan merusak sel itu sendiri.

Cara kerja enzim adalah dengan molekul selalu bergerak dan saling bertumbukan satu
sama lainnya. Jika ada molekul substrat menumbuk molekul enzim yang tepat maka akan
menempel kemuadian terjadi reaksi yang menghasikan produk.
Alat dan Bahan :

Alat : Bahan :
Rak tabung reaksi HCl
Lumpang porselin (mortar) dan alu NaOH
Pipet tetes Es batu
Pemanas Akuades
Korek api H₂O₂
Gunting Hati Ayam
Termometer Jantung ayam
Gelas kimia Daun Pepaya
Label Bayam

Langkah Kerja :

Pecobaan I ( Pengaruh penambahan H₂O₂ pada enzim katalase) :

1. Menyiapkan beberapa tabung reaksi dengan label yang sudah diberi tanda.
2. Menumbuk hati ayam, jantung ayam, daun papaya, dan daun bayam secara
bergantian, serta menambahkan sedikit akuades.
3. Mengambil ekstrak dari hati ayam, jantung ayam, daun papaya, daun bayam dan
memasukkan ekstrak tersebut ke dalam tabung reaksi yang berbeda sebanyak 2⁄3
bagian tabung reaksi.
4. Meneteskan H₂O₂ sebanyak 10 tetes pada masing – masing tabung reaksi.
5. Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi.

Percobaan II (Pengaruh Suhu pada kerja enzim katalase) :

1. Menghaluskan daun papaya serta menambahkan akuades.


2. Memasukkan ekstrak daun papaya ke dalam 3 buah tabung reaksi berbeda sebanyak
2⁄ bagian tabung.
3
3. Memanaskan tabung reaksi pertama, mengamati perubahan suhu yang terjadi.
4. Setelah suhu mencapai 60o C , lalu memasukkan 10 tetes H₂O₂ ke dalam tabung
reaksi pertama.
5. Memasukkan es batu ke dalam gelas ukur lalu letakkan tabung reaksi kedua kedalam
gelas ukur tersebut, mengamati perubahan suhu yang terjadi.
6. Setelah suhu mencapai 5o C, lalu memasukkan 10 tetes H₂O₂ ke dalam tabung reaksi
kedua.
7. Memasukkan pada tabung ketiga.
8. Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi.

Percobaan III (Pengaruh pH pada kerja enzim katalase) :

1. Menghaluskan daun papaya serta tambahkan akuades.


2. Memasukkan ekstrak daun papaya ke dalam 3 buah tabung reaksi berbeda sebanyak
2⁄ bagian tabung.
3
3. Meneteskan 10 tetes NaOH ke dalam tabung pertama lalu teteskan 10 tetes H₂O₂ .
4. Meneteskan 10 tetes HCl ke dalam tabung kedua lalu meneteskan 10 tetes.
5. Meneteskan 10 tetes H₂O₂ ke dalam tabung ketiga.
6. Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi.
Tabel Hasil Pengamatan :

1. Penambahan H₂O₂ pada enzim katalase


Enzim Katalase Banyaknya Buih (02)
Hati +
Jantung +
Daun Papaya +++
Daun Bayam ++

2. Pengaruh Suhu pada kerja enzim katalase


No. Enzim Katalase Banyaknya Buih (02)
1. Cat (60˚C) +
2. Cat ( < 5˚C) ++
3. Cat (Suhu kamar) +++

3. Pengaruh pH pada kerja enzim katalase


No. Enzim Katalase Banyaknya Buih (02)
1. Cat + HCl (asam) -
2. Cat + NaOH (basa) ++
3. Cat +

Pembahasan :

Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan hati ayam,jantung ayam, bayam, dan
daun pepaya. Jumlah gelembung yang muncul pada setiap bahan yang kami pergunakan
berbeda – beda. Pada ekstrak hati ayam dan ekstrak jantung ayam muncul sedikit gelembung,
sedangkan pada ekstrak bayam muncul banyak gelembung dan pada ekstrak pepaya muncul
gelembung yang sedang. Gelembung yang muncul pada ekstrak hati ayam dan ekstrak
jantung ayam lebih sedikit dibanding dengan ekstrak bayam dan daun pepaya artinya hasil
reaksi yang dihasilkan lebih sedikit. Hasil reaksi yang sedikit diakibatkan oleh konsentrasi
enzim yang sedikit pula, acuan ini kami pergunakan untuk menganalisa konsentrasi enzim
pada bahan - bahan yang menghasilkan sedikit gelembung. Pada bahan – bahan yang
mengahasilkan banyak gelembung, berarti menghasilkan banyak produk. Dengan kata lain
jumlah enzimnya lebih banyak dibanding bahan – bahan yang lainya. Hal ini merupakan
bukti bahwa bahan yang mengandung enzim katalase lebih banyak adalah ekstrak bayam dan
ekstrak daun pepaya.

Pada percobaan yang kedua kami pengaruh suhu pada kerja enzim katalase. Pertama
hal yang kami lakukan adalah memanaskan akuades dalam gelas kimia hingga mencapai suhu
60˚C, lalu memasukkan tabung reaksi yang ditambahkan dengan H₂O₂ dan yang terjadi
gelembung muncul hanya sedikit sekali . Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim
katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan H₂O₂
menjadi H₂O dan O₂. Itu membuktikan juga bahwa dimana enzim katalase tidak akan bekerja
secara optimal pada suhu tinggi. Pada percobaan uji suhu dingin ( < 5˚C) ditambah dengan
H₂O₂ mendapatkan hasil terlihat keadaan gelembung yang sedang. Itu membuktikan juga
bahwa dimana enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu rendah. Karena
kita ketahui bahwa enzim katalase akan bekerja pada suhu netral dan dihasilkan gelembung
yang banyak. Tetapi jika suhu dingin ternyata hasilnya juga kurang optimal yaitu hanya ada
sedikit gelembung.

Percobaan terakhir yang kami lakukan dan kami amati adalah pengaruh pH pada kerja
enzim katalase menggunakan ekstrak bayam untuk membuktikan cara kerja enzim pada
keadaan asam, basa ataupun netral. Pada percobaan yang terakhir ini ekstrak bayam dengan
H₂O₂ ditambah lagi dengan HCl. Penambahan HCl dimaksudkan agar ekstrak bayam dalam
keadaan asam.Dan dalam hasil pengamatan dapat dilihat bahwa tidak jauh berbeda hasilnya
dari percobaan Ekstrak bayam + H₂O₂ yang berfungsi sebagai pembanding akan tetapi yang
terjadi hanya ada sedikit gelembung. Itu membuktikan bahwa dalam bekerja ekstrak bayam
tidak dapat mengubah secara sempurna dari H₂O₂ menjadi H₂O ( air ). Dan membuktikan
bahwa pada keadaan yang terlalu asam yaitu dengan ditambahnya HCl enzim tidak dapat
bekerja secara optimal.

Pada percobaan kali ini ekstrak bayam dengan H₂O₂ ditambah lagi dengan NaOH.
Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat Hati dalam keadaan terlalu basa.
Kemudian ditambah H₂O₂ ternyata terbentuk gelembung udara yang
sedang,itu membuktikan bahwa tidak terjadi penguraian yang sempurna dari H₂O₂ menjadi
H₂O ( air ). Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal
dalam kondisi yang terlalu basa.

Pada percobaan kali ini ekstrak bayam dibiarkan dalam keadaan netral . Kemudian
ditambah H₂O₂ ternyata terbentuk gelembung udara yang sedikit, itu membuktikan bahwa
tidak terjadi penguraaian yang sempurna dari H₂O₂ menjadi H₂O ( air ). Hal ini
membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi yang
terlalu netral.

Faktor yang mempengaruhi kesalahan pada percobaan yang telah kami lakukan
adalah kurang tepat pada penetesan H₂O₂, perbedaan volume pada masing- masing ekstrak
yang dimasukan ke dalam tabung reaksi, serta pendinginan dan pemanasan yang kurang
optimal.

Berikut adalah variabel pada percobaan yang telah kami lakukan :


a. Variabel terikat : Banyak gelembung dan nyala bara api.
b. Variabel bebas : NaOH, HCl, pH dan suhu.
c. Variabel control : H₂O₂ dan enzim katalase (ekstrak bayam, daun papaya, hati ayam
dan jantung ayam)

Kesimpulan :

Enzim katalase berpengaruh pada cepat lambatnya reaksi yang terjadi. Factor-faktor
yang mempengaruhi kerja enzim katalase adalah suhu, pH, konsentrasi enzim. Enzim
katalase bekerja dengan menguraikan H₂O₂ menjadi air (H₂O) dan Oksigen (O₂). Enzim
katalase akan rusak pada suhu tinggi (denaturasi). Pada suhu rendah enzim tidak rusak tapi
tidak bekerja dengan optimal karena enzim tidadak aktif. Dan enzim bekerja optimal pada
pH netral. Pada kondisi asam dan basa, kerja enzim terhambat.

.
Lampiran

Bayam dan daun papaya yang akan digunakan Proses penghancuran hati dan jantung
ekstraknya untuk mengamati pengaruh ayam menggunakan lumpang porselin
penambahan H₂O₂ pada enzim katalase ini (mortar) dan alu untuk diambil ekstraknya
yaitu daun papaya dan bayam serta hati dan yang akan ditambahkan H₂O₂ untuk
jantung ayam. mengamati pengaruhnya.

Pemberian H₂O₂ sebanyak 10 tetes pada Perbedaan banyaknya buih (O₂) pada enzim
enzim katalase (bayam, daun papaya, hati katalase (bayam, daun papaya, hati ayam
ayam dan jantung ayam) dan jantung ayam) setelah diteteskan H₂O₂
sebanyak 10 tetes.
Ekstrak bayam yang telah diteteskan H₂O₂ Pengukuran suhu air dengan termometer
sebanyak 10 tetes dimasukkan ke dalam es hingga 60˚C untuk dimasukkan enzim
batu untuk mengetahui pengaruh suhu ( < 5˚C) katalase (bayam) yang telah diteteskan
pada kerja enzim katalase. H₂O₂ sebanyak 10 tetes.

Enzim katalase (bayam) yang telah Banyaknya buih (O₂) pada enzim katalase
diteteskan H₂O₂ sebanyak 10 tetes (bayam) yang telah diteteskan H₂O₂
dimasukkan ke dalam air panas 60˚C untuk sebanyak 10 tetes dibiarkan dalam suhu
mengetahui pengaruh suhu pada kerja enzim ruangan.
katalase.
Perbedaan banyaknya buih ekstrak Pemberian 10 tetes NaOH pada enzim
bayam yang telah diberikan katalis pada katalase (bayam) dilanjutkan dengan
suhu yang berbeda yaitu suhu ruangan, penambahan H₂O₂ sebanyak 10 tetes
dingin (< 5˚C), dan panas (60˚C). untuk mengamati pengaruh pH (basa)
.pada enzim katalase.

Pemberian 10 tetes HCl pada enzim katalase Perbedaan banyaknya buih (O₂) ekstrak
(bayam) dilanjutkan dengan penambahan bayam yang telah diberikan katalis (H₂O₂
H₂O₂ sebanyak 10 tetes untuk mengamati sebanyak 10 tetes) pada pH yang berbeda
pengaruh pH (asam) pada enzim katalase. yaitu netral, asam, dan basa.
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai