Claudya Mundung
Vonny N. S. Wowor
Dinar A. Wicaksono
Abstract: Composite resin is one of the restoration material used in dental practice. Its
strength and resistance factors toward usage and stability dimension lead to high compression
strength to withstand mastication burden. This capacity has to be considered in choosing the
composite resin as restoration material. This study was aimed to compare the compression
strength of resin composites formed with horizontal incremental restoration technique and
with bulk restoration technique. This was an experimental study conducted at Material
Engineering Laboratory of the Faculty of Engineering Sam Ratulangi University Manado.
There were six samples divided into 2 groups, each of 3 samples. The results showed that
compression strength of resin composite formed with horizontal incremental technique was
199.45 MPa meanwhile of resin composite formed with bulk technique was 191.65 MPa.
Conclusion: Compression strength of resin composite formed with horizontal incremental
technique was higher than of resin composite formed with bulk technique.
Keywords: resin composite, compression strength, incremental technique, bulk technique
Abstrak: Resin komposit merupakan salah satu bahan restorasi yang sering digunakan di
kedokteran gigi. Faktor kekuatan dan ketahanan terhadap penggunaan dan stabilitas dimensi
memungkinkannya memiliki kekuatan kompresi yang besar untuk menahan beban kunyah.
Hal ini merupakan salah satu keunggulan yang menjadi dasar pertimbangan saat memilih resin
komposit sebagai bahan tumpatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan
teknik penumpatan incremental horizontal dan teknik penumpatan bulk untuk kekuatan
kompresi resin komposit. Jenis penelitian ialah eksperimental yang dilakukan di Laboratorium
Rekayasa Material Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi. Sampel berjumlah 6 buah
dibagi menjadi 2 kelompok, masing-masing terdiri dari 3 sampel. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kekuatan kompresi tumpatan resin komposit dengan teknik incremental
horizontal sebesar 199,45 MPa dan tumpatan resin komposit dengan teknik bulk sebesar
191,65 MPa. Simpulan: Kekuatan tekanan kompresi tumpatan resin komposit menggunakan
teknik incremental horizontal lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan teknik bulk.
Kata kunci: resin komposit, kekuatan kompresi, teknik penumpatan incremental horizontal,
teknik penumpatan bulk
56
Mundung, Wowor, Wicaksono: Uji perbandingan kekuatan kompresi ...
yang banyak digunakan saat ini yaitu resin jangka sorong, timbangan digital, Petri
komposit yang diaktifkan dengan bantuan disk, sarung tangan, jas lab, masker,
visible light cure (VLC).2 kamera ponsel, kater, dan alat tulis. Bahan
Salah satu cara untuk meningkatkan yang digunakan dalam penelitian ini
kekuatan resin komposit ialah teknik yang berupa: Resin komposit A3.5 merk Filtex Z
digunakan saat proses penumpatan.3 Terda- 350 XT (3M ESPE), cotton pellet, sedotan
pat dua teknik penumpatan resin komposit berbahan plastik dengan diameter 5 mm
yaitu teknik incremental horizontal dan dan tinggi 4 mm.
teknik bulk. Teknik incremental horizontal Cetakan disiapkan dengan mengguna-
digunakan sebagai standar karena dapat kan sedotan berbahan plastik berdiameter 5
mencegah pembentukan celah yang diaki- mm dan tinggi 4 mm. Cetakan dibuat
batkan oleh tekanan pada saat polimerisasi sebanyak 6 (enam) buah dan dibagi atas 2
dan dapat menghasilkan ikatan yang lebih kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3
baik antara resin komposit dan jaringan (tiga) buah cetakan.
gigi.4 Teknik incrementtal horizontal ter- Tahapan pembuatan sampel tumpatan
masuk teknik yang sulit sehingga teknik dengan teknik incremental horizontal
bulk sering dipilih karena waktu yang lebih menggunakan cetakan sedotan yang telah
efisien dengan aplikasi penumpatan bahan dibuat sebelumnya. Resin komposit nano-
resin komposit secara sekaligus ke dalam fill sebanyak 0,7 gr dimasukkan ke dalam
kavitas satu kali tumpatan kemudian dilan- cetakan dan dikondensasi, kemudian dila-
jutkan dengan penyinaran.5 kukan penyinaran selama 20 detik. Kegi-
Ketahanan internal dari suatu benda atan yang sama diulang kembali di atas
untuk menahan beban disebut kekuatan lapisan pertama hingga terbentuk tumpatan
kompresi.6 Kekuatan kompresi suatu bahan yang terdiri dari 3 (tiga) lapisan resin
dapat diketahui melalui suatu pengujian, komposit. Tumpatan dibuat sebanyak 3
demikian halnya dengan kekuatan kom- (tiga) buah.
presi tumpatan resin komposit.7 Kekuatan Tahapan pembuatan sampel tumpatan
kompresi yang lebih baik dimiliki oleh dengan teknik bulk menggunakan cetakan
resin komposit yang merupakan salah satu dari sedotan yang sudah dibuat sebelum-
alasan resin komposit dipilih untuk diguna- nya. Resin komposit nanofill sebanyak 0,21
kan pada penumpatan gigi anterior dan gr diaplikasikan ke dalam ruang cetakan
posterior. Penelitian ini bertujuan untuk dan dikondensasi serta dilakukan penyi-
mengetahui perbandingan kekuatan kom- naran selama 60 detik. Kegiatan yang sama
presi tumpatan resin komposit dengan tek- diulang sehingga diperoleh 3 (tiga) buah
nik incremental horisontal dan teknik bulk. tumpatan.
Tumpatan resin komposit yang sudah
BAHAN DAN METODE PENELITIAN dibuat selanjutnya dikeluarkan dari cetakan
Jenis penelitian ini ialah eksperimental. dan dikelompokkan menurut teknik penum-
Penelitian dilakukan di Laboratorium patannya. Tumpatan resin komposit kemu-
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi dian diletakkan dalam Petri disk dan diba-
Fakultas Kedokteran Universitas Sam wa ke Laboratorium Struktur dan Matrial
Ratulangi untuk pembuatan sampel peneli- Bangunan Fakultas Teknik Universitas
tian dan di Laboratorium Struktur dan Sam Ratulangi untuk dilakukan pengu-
Material Bangunan Fakultas Teknik Uni- kuran kekuatan kompresi dengan menggu-
versitas Sam Ratulangi untuk pengukuran nakan alat tes kompresi digital yang angka
kekuatan kompresi sampel. dan nilainya langsung bisa terlihat pada
Alat yang digunakan dalam penelitian skala dalam satuan Mega Pascal (MPa)
ini terdiri dari: visible light curing unit yang tertera pada alat uji kompresi.
(merk LA 500 Blue Light), glass plate, Data penelitian diperoleh dari hasil
plastic filling instrument, pinset, spatula pengukuran kekuatan kompresi tumpatan
semen, alat tes kompresi (control digital), resin komposit dengan teknik incremental
57
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 6 Nomor 2, Juli-Desember 2018
58
Mundung, Wowor, Wicaksono: Uji perbandingan kekuatan kompresi ...
sedekat mungkin dengan permukaan tum- kekuatan kompresi yang lebih kecil karena
patan kurang lebih 1 mm. Pemaparan yang teknik aplikasi bahan dengan cara sekali
lama dilakukan pada warna yang lebih tumpat dan penyinaran yang dilakukan
gelap.7 dalam satu waktu menyebabkan hasil
Pada penelitian ini bahan yang diguna- polimerisasi kurang sempurna. Ketebalan
kan ialah resin komposit jenis nanofill yaitu bahan tumpatan resin komposit yang cukup
Filtex Z 350 XT (3M ESPE). Resin kompo- tinggi walaupun disinari cukup lama,
sit nanofill memiliki sifat mekanik yang memengaruhi kekuatan kompresi tumpatan.
baik, seperti kekuatan tekan, kekuatan tarik Diduga hal ini diakibatkan daya tembus
dan ketahanan terhadap fraktur yang tinggi. sinar menjadi kurang efektif dalam menca-
Resin komposit nanofill juga memiliki pai dasar tumpatan akibat ketebalan bahan
estetik yang baik sehingga resin jenis sehingga polimerisasi menjadi kurang sem-
tersebut banyak digunakan oleh dokter gigi purna. Di samping itu rentan terjadinya
saat ini.8 pengerutan polimerisasi yang juga meme-
Hasil uji kekuatan kompresi resin ngaruhi hasil. Menurut asumsi penulis,
komposit dengan teknik penumpatan incre- ketebalan tumpatan, jarak sinar dengan
mental horizontal memiliki nilai rerata tumpatan resin komposit, serta lamanya
kekuatan kompresi yang cukup tinggi yakni penyinaran merupakan faktor-faktor yang
sebesar 199,45 MPa. Pada hasil penelitian mengakibatkan berkurangnya kekuatan
yang dilakukan, sampel berjumlah 3 (tiga) kompresi tumpatan dengan teknik penum-
tumpatan yaitu pada tumpatan pertama patan bulk.8
sebesar 196,22 MPa; tumpatan kedua Teknik incremental horizontal diguna-
sebesar 197,84 MPa; sedangkan tumpatan kan sebagai standar karena dapat mencegah
ketiga sebesar 204,30 MPa. Terdapat pembentukan celah yang diakibatkan oleh
perbedaan kekuatan yang besar antara tekanan pada saat polimeriasasi dan dapat
tumpatan pertama dan tumpatan ketiga. menghasilkan ikatan yang lebih baik antara
Penulis berasumsi bahwa hal tersebut resin komposit dan jaringan gigi.4 Hal ini
dipengaruhi oleh jarak penyinaran. Proses sesuai dengan hasil penelitian oleh Katona
polimerisasi terjadi saat penyinaran dilaku- dan Barrak yang menyatakan bahwa teknik
kan, walaupun durasi lamanya penyinaran incremental lebih disarankan karena poli-
sama, namun jarak penyinaran berbeda. merisasi lebih ideal. Penggunaan teknik
Kurangnya perhatian terhadap jarak penyi- incremental menghasilkan kekuatan tekan
naran dapat menyebabkan adanya perbe- yang secara bermakna lebih tinggi pada
daan yang cukup besar antara kemam-puan resin komposit nanofill, sehingga teknik
tumpatan resin komposit kesatu dan ketiga incremental direkomendasikan untuk kavi-
dalam menahan daya kompresi. Diasum- tas yang dalam.10 Dari hasil penelitian yang
sikan bahwa jarak penyinaran yang dilaku- dilakukan dapat dinyatakan bahwa kekuat-
kan dalam proses penumpatan berpengaruh an kompresi tumpatan resin komposit
pada kekuatan suatu bahan tumpatan, dipengaruhi oleh teknik penumpatan, kete-
karena memengaruhi daya tembus sinar balan resin komposit, dan lamanya penyi-
saat proses polimerisasi. Hal tersebut bisa naran mendapatkan polimerisasi yang baik
mengakibatkan bahan tumpatan menjadi yang dapat meningkatkan kekuatan kom-
berkurang kekuatannya.9 presi resin komposit.8,9
Hasil uji kekuatan kompresi resin Berdasarkan kedua hasil uji kekuatan
komposit dengan teknik penumpatan bulk kompresi resin komposit dengan teknik
memiliki nilai rerata kekuatan kompresi incremental horizontal dan teknik bulk
sebesar 191,65 MPa. Bila dibandingkan tersebut didapatkan perbedaan kekuatan
dengan rerata kekuatan kompresi resin kompresi antara kedua jenis tumpatan resin
komposit dengan teknik incremental hori- komposit tersebut yang ditumpat dengan
zontal, kekuatan kompresinya lebih kecil. teknik penumpatan berbeda.
Asumsi penulis ialah teknik bulk memiliki
59
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 6 Nomor 2, Juli-Desember 2018
60