Anda di halaman 1dari 8

E -ISSN : 2746-0835

Volume 2 No xxx JUSTI (Jurnal Sistem Dan Teknik Industri)

PENENTUAN SETTING LEVEL OPTIMAL KUAT TEKAN PAVING BLOCK


BERBAHAN TAMBAHAN ALTERNATIF FLY ASH DENGAN METODE TAGUCHI

M. Abdul Ghofur 1
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Gresik
Jl. Sumatera 101 GKB, Gresik 61121, Indonesia
e-mail : aghofur1515@gmail.com

ABSTRAK
Paving block merupakan produk bangunan yang dibuat dari campuran semen air, abu
batu, agregat halus dan kasar. Adapun keunggulan paving block. Untuk memnuhi keinginan
konsumen terhadap paving blok yang berkualitas, yaitu harus selalu berupaya meningkatkan
karakteristik kualitas kuat tekan paving block. Penelitian ini menerapkan Langkah-langkah
metode eksperimen taguchi dengan karakteristik kualitas ialah kuat tekan (Mpa) paving blok.
Factor yang bepengaruh pada kuat tekan (Mpa) paling block adalah rasio berat agregat:air
seme, faktor air semen (fas), rasio berat semen:fly ash, dan rasio berat pasir;kerikil.
Pengolahan data menggunakan dau analisis varinsi (Anova) untuk menentukan setting level
optimal.Adapun masalah yang dihadapi adalah kuat tekan pada paving block yang belum
mampu mencapai nilai yang optimal sesuai yang diharapakan. Untuk mengatasinya ialah
dengan meningkatkan karakteristik kualitas kuat tekan paving block dapat dengan
memperhatikan perhitungan omosisi bahan baku pembuatan paving block dan menggunakan
bahan baku tambahan alternatif seperti fly ash, fly ash adalah material berupa butiran halus,
bundar, dan mempunyai kadar bahan semen yang tinggi. Hasil data menunjukkan bahwa
factor yang berpengaruh terhadap kuat tekan paving block, factor semen: flyash memiliki
pengaruh paling kecil dibanding factor lainnya. Setting level optimalnya yaitu rasio agregat:
air semen (80%:20%) dan factor air semen (45%:55%). Hasil dari eksperimen konfirmasi
didapat nilai 19,406.
Kata kunci : Fly ash, Kuat Tekan (Mpa), Metode Taguchi, Paving block.

ABSTRACT
Paving block is a building product made from a mixture of water cement, stone ash,
fine and coarse aggregate. The advantages of paving blocks. To fulfill consumer desires for
quality paving blocks, one must always strive to improve the quality characteristics of the
compressive strength of paving blocks. This research applies the steps of the Taguchi
experimental method with the quality characteristic of the paving block being the
compressive strength (Mpa). Factors that affect the compressive strength (Mpa) of the most
blocks are the ratio of weight of aggregate: water cement, water cement factor (fas), weight
ratio of cement: fly ash, and weight ratio of sand; gravel. Data processing uses two analysis
of variance (Anova) to determine the optimal level setting. The problem faced is the
compressive strength of the paving block which has not been able to reach the optimal value
as expected. The solution to this is to improve the quality characteristics of the compressive
strength of paving blocks by paying attention to the calculation of the composition of raw
materials for making paving blocks and using alternative additional raw materials such as fly
ash, fly ash is a material in the form of fine, round, and has a high cement content. The
results of the data show that the factor that affects the compressive strength of paving blocks,
the cement: flyash factor has the smallest effect compared to other factors. The optimal level
setting is the ratio of aggregate: water cement (80%:20%) and water-cement factor
(45%:55%). The results of the confirmation experiment obtained a value of 19.406.
Keywords : Fly ash, Compressive Strength (Mpa), Taguchi Method, Paving block.

1
E -ISSN : 2746-0835
Volume 2 No xxx JUSTI (Jurnal Sistem Dan Teknik Industri)

Jejak Artikel
Upload artikel
Revisi :
Publish :

2
E -ISSN : 2746-0835
Volume 2 No xxx JUSTI (Jurnal Sistem Dan Teknik Industri)

1. PENDAHULUAN Hasil data menunjukkan bahwa factor


Paving block menjadi bahan bangunan yang berpengaruh terhadap kuat tekan
yang sering digunakan pada kawasan paving block, factor semen: flyash memiliki
pedesaan, keunggulan sifat dari paving pengaruh paling kecil dibanding factor
block yang relatif lebih mudah dibuat dan lainnya. Setting level optimalnya yaitu rasio
disusun dibandingkan pelapisan jalan agregat: air semen (80%:20%) dan factor air
menggunakan beton cor maupun aspal, semen (45%:55%). Hasil dari eksperimen
selain itu keunggulan dari penggunaan konfirmasi didapat nilai 19,406.
paving block yang lebih mudah untuk
menyerap air melalui sela - sela paving 2. METODOLOGI PENELITIAN
block menjadikan paving block salah satu Dalam eksperimen ini dilakukan
pelapis yang paling banyak digunakan dalam pengambilan sampel paving block yang
perumahan sampai saat ini. Selain digunakan untuk mendapatkan data kuat tekan
digunakan dalam perumahan, paving block (Mpa) paving block pada kondisi aktual saat ini.
juga sering digunakan dalam bangunan Untuk banyaknya sampel paving block selama
seperti taman, tempat parkir hingga
berlangsungnya penelitian ini tergantung dari
lapangan olahraga ada yang menggunakan
rancangan eksperimen Taguchi dalam
produk tersebut. Oleh karena itu, produk ini
banyak diminati oleh masyarakat. Sehingga penelitian ini. Pengujian kuat tekan pada
produsen paving block dituntut untuk selalu penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
menyediakan paving block dengan kualitas alat compression strength testing machine.
yang memenuhi dan harga yang relatif kebih Pada penelitian ini juga dilakukan
terjangkau. Paving block merupakan suatu eskperimen nyata dengan tujuan untuk
komposisi bahan bangunan yang terbuat dari memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk
campuran semen Portland atau bahan paving block. Adapun langkah kerja yang
perekat hidrolis, air dan agregat tanpa bahan dilakukan pada penelitian kali ini adalah
tambahan lainnya yang tidak mengurangi sebagai berikut :
mut sendiri. Dalam pembuatan paving 1. Studi Lapangan
tentunya bahan baku yang dibutuhkan harus 2. Studi Literatur
sesuai dengan kualitas semestinya.
3. Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah
Perusahaan ingin meningkakan kualitas dan
mengurangi kecacatan produk. Perusahaan 4. Penetapan Tujuan Penelitian
masih memliki kerusakan produk dalam 5. Pengukuran Kondisi Aktual
produksinya. Dikertahui kecacatan produk 6. Desain Instrumen Penelitian
paving diantaranya adalah paving mudah 7. Pelaksanaan Eksperimen
retak. 8. Pengolahan Data
Penerapan metode Taguchi 9. Penentuan Setting Level Faktor Optimal
dimaksudkan untuk menentukan setting 10. Prediksi Kondisi Optimum
level factor berpengaruh terhadap kuat tekan 11. Eksperimen Konfirmasi
paving block, dan penambahan penggunan 12. Perbandingan Kondisi Aktual dan
bahan tambahan alternative fly ash untuk Konfirmasi
penggunaan semen tanpa mengurangi 13. Perhitungan Quality Loss Function
kualitas paving block. Penelitian ini
14. Pembahasan
menerapkan Langkah-langkah metode
15. Kesimpulan dan Saran
eksperimen taguchi dengan karakteristik
kualitas ialah kuat tekan (Mpa) paving blok. Metode pengambilan sampel dan
Factor yang bepengaruh pada kuat tekan pengujian kuat tekan paving block
(Mpa) paling block adalah rasio berat
agregat:air seme, faktor air semen (fas),
rasio berat semen:fly ash, dan rasio berat
pasir;kerikil. Pengolahan data menggunakan
dau analisis varinsi (Anova) untuk
menentukan setting level optimal.

3
E -ISSN : 2746-0835
Volume 2 No xxx JUSTI (Jurnal Sistem Dan Teknik Industri)

karakteristik kualitas dari kuat tekan produk


paving block pada kondisi suatu perusahaan
pada kondisi yang sebenarnya. Berikut
merupakan tahap perencanaan eksperimen
pengujian kuat tekan paving block dalam
kondisi aktual.
Tabel 3.1 Tahap Perencanaan Eksperimen

No. Luas Beban Kuat


Sampel penampang maksimal Tekan
(mm2) (N) (Mpa)
1 20200 388000 19.208
2 20000 343000 17.150
3 20000 381000 19.050
4 20301 329000 16.206
5 20301 304000 14.975
6 20200 317000 15.693
7 20100 367000 18.259
8 20200 280000 13.861
9 20100 327000 16.269
10 20200 420000 20.792
11 20000 530000 17.500
12 20000 272000 13.600
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 13 20100 368000 18.308
Semakin bertambahnya pesaing dalam hal 14 20200 342000 16.931
ini membuat pihak Kedai Kopi Sang Esoen 15 20301 356000 17.536
untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan, 16 20100 374000 18.607
serta melakukan pengembangan usaha dan
upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan
Dari data yang telah dihasilkan, maka dapat
pelanggan supaya jumlah pengujung
dilakukan perbandingan dengan data
meningkat.
eksperimen konfoirmasi. Nilai rata – rata dari
data yang telah didapatkan dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut :
1
μ= ε n Yi
n
1
μ= ( 19,208+ 17,150+…+18,607 ) =17,122 Mpa
16
Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan
(Mpa) paving block pada kondisi aktual
diperoleh nilai rata-rata 17,122 Mpa. Hal ini
A. Tahap Perencanaan Eksperimen
dapat memperkuat permasalahan, dimana
Pengujian Kuat Tekan Paving Block Kondisi
paving block yang dihasilkan mampu mencapai
Aktual.
kuat tekan (Mpa) yang optimal. Nilai tekan
Data kuat tekan paving block kondisi aktual pada paving block dalam kondisi yang aktual
diperoleh dari hasil pengujian kuat tekan paving berada pada batas 17,0 – 20,0 Mpa, sedangkan
block yang sesuai dengan setting level suatu nilai tekan paving block yang diperoleh tersebut
perusahaan. Data dari kuat tekan paving block belum optimal. Sehingga dapat diperoleh
ini dapat digunakan untuk mengetahui pengertiam bahwa paving block yang

4
E -ISSN : 2746-0835
Volume 2 No xxx JUSTI (Jurnal Sistem Dan Teknik Industri)

dihasilkan masih dapat diperbaiki lagi dan 85%:15%, 80%:20% dan 75%:25%.
ditingkan kualitasnya untuk mendapatkan Pada eksperimen kali ini, penggunaan
produk paving block yang optimal. 25% agregat kasar (kerikil?) dari total
agregat yang digunakan menjelaskan
B. Penetapan level faktor
pengaruh dari faktor. Dan diharapkan
Pada penelitian kali ini menggunakan 3 penambahan agregat kasar ini dapat
setting level faktor yang dapat menunjukkan mengikat antara agregat dengan air
level tinggi, level sedang dan level rendah semen semakin membaik.
selama eksperimen berlangsung. Penetapan
Tabel 3.2 Penetapan Level Faktor
level faktor berpengaruh setting level faktor-
faktor yang digunakan pada eksperimen Faktor Level
sebagai beikut: Kontrol 1 2 3
Rasio
1. rasio berast air-semen dan agregat
Airsemen : 20% : 25% : 30% :
Penentuan rasio air semen dan agregat
Agregat 80% 75% 70%
terpacu pada proporsi campuran agregat
Faktor air :
dalam beton yaitu 70% hingga 80%.
Semen 50% : 45% : 60% :
Sehingga dapat digunakan nilai rasio
(F.A.S) 50% 55% 40%
20%:80%, 25%-75% dan 30%:70%.
Rasio
2. faktor air dan semen (FAS)
semen : 70% : 65% : 60% :
Nilai FAS yang umum digunakan
Flyash 30% 35% 40%
dalam pembuatan beton sebesar 0,4 –
Rasio Pasir : 85%:1 80%:2 75%:2
0,7. Sedangkan dalam penelitian ini
Krikil 5% 0% 5%
nilai FAS yang digunakan adalah
sebesar 0,5; 0,45 dan 0,4. Nilai FAS
C. Penentuan Orthogonal Array
0,45 merupakan setting level yang biasa Dalam eksperimen ini terdapat 4 faktor,
digunakan dalam suatu perusahaan. pada masing – masing faktor terdapat 3 level
Penggunaan setting yang lebih tinggi dan tidak terdapat faktor interaksi. Dengan
dalam suatu eksperimen maka adonan adanya jumlah level dan faktor dapat ditentukan
yang diperoleh akan semakin encer jumlah baris untuk matriks orthogonal array
sehingga kesulitan akan dialami dalam yaitu 9 sehingga nilai yang sesuai adalah L9(
4
proses pencetakan dan nilai kuat tekan 3 ¿.
beton yang diperoleh akan semakin
rendah. Tabel 3.4 Orthogonal Array L9(3 4 ¿ .
3. rasio berat semen dan fly ash eksperimen A B C D
Dalam eksperimen ini, rasio berat dan 1 1 1 1 1
fly ash yang digunakan diantaranya 2 1 2 2 2
adalah 70%:30%, 65%:35% dan 3 1 3 3 3
60%:40%. Pada proses ini dapat 4 2 1 2 3
diperkirakan bahwa setting yang 5 2 2 3 1
digunakan mampu digunakan untuk 6 2 3 1 2
menjelaskan pengaruh faktor. 7 3 1 3 2
Penggunaan fly ash yang baik mampu 8 3 2 1 3
mereduksi penggunaan semen sekitar 9 3 3 2 1
25%. Jumlah eksperimen yang harus dilakukan
4. rasio berat agregat halus (pasir) dan adalah sebanyak 9 kali. Pada eksperimen ini
dilakukan replikasi dengan tujuan untuk
agregat kasar (kerikil)
mengurangi tingkat kesalahan serta dapat
Dalam penelitian ini menggunakan meningkatkan ketelitian pada suatu data
rasio berat agregat halus (pasir) dan percobaan. Replikasi dilakukan sebanyak 3 kali,
agregat kasar (kerikil) diantaranya hal ini dikarenakan pada eksperimen kali ini

5
E -ISSN : 2746-0835
Volume 2 No xxx JUSTI (Jurnal Sistem Dan Teknik Industri)

terdapat kelemahan yakni dalam hal waktu dan


biaya yang digunakan. Sehingga didapatkan 4. Tahap Pelaksaan Eksperimen
data bahwa jumlah spesimen yang dibutuhkan Berikut merupakan tahap – tahap yang
adalah sebanyak 27 spesimen. dilakukan selama pelaksanaan eksperimen :
A. Pembuatan Spesimen Uji Paving Block
sour D
Eksperimen Taguchi.
ce F Seq SS Adj SS Adj MS F P Dalam tahapan ini, data setting level
0,0529 0,0529 0,0264 eksperimen Taguchi dan tabel Orthogonal
A 2 80 80 90     Array yang sudah ditentukan dapat digunakan
0,0023 0,0023 0,0011 sebagai acuan dalam menentukan jumlah bahan
B 2 43 43 72     baku yang akan digunakan selama eksperimen.
0,0454 0,0454 0,0227 Pada tahapan kali ini, jumlah bahan baku yang
C 2 84 84 43     digunakan menggunakan satuan Kg. Berikut
0,0682 0,0682 0,0341 merupakan langkah – langkah membuat
D 2 77 77 38     spesimen paving block :
Error 0           1. Menyiapkan Bahan
Dilakukan pengukuran terhadap
0,1690 0,1690
bahan baku yang digunakan dalam
Total 8 84 84      
satuan Kg. Pengukuran ini
Tabel 3.5 Anova dilakukan dengan menggunakan
bantuan timbangan digital.
D. Grafik Respon Timbangan digital digunakan
Berikut merupakan grafik respon yang karena dapat menghasilkan nilai
diperoleh selama eksperimen : timbangan dengan akurat.

Tabel 4.1 Perhitungan Berat (Kg)


Bera
Total
t
Rasi Berat
Bahan Baha
o Campur
n
an (Kg)
(Kg)
Agreg agreg
75% 7.5
at : at
air- air- 10
seme seme 25% 2.5
n n
Air : air 40% 2.5 1
ANOVA
Seme
seme
n 60% 2.5 1.5
Berikut merupakan tabel respon untuk nilai n
(f.a.s)
SNR Experimen Taguchi :
Tabel 3.6 Respon Nilai SNR Seme 0.97
Seme 65% 1.5
n 5
TINGKAT n:
EXP Delta Rank 0.52
1 2 3 flyash fly ash 35% 1.5
5
A 4.372 4.346 4.520 0,174 2
Tingkat Paving Block RATA- Pasir : Pasir 75% 7.5 6
B 4.39 4.427 4.421 0,037 4 kerikil Kerikil 25% 7.5 1.5
C EXP 1
4.321 4.422 4.494 0,1732 3 RATA
3
D 14.331 4.373
3,37 4.533
4,56 0,202 1
4,6 4,176667 Tabel 4.2 Tingkat Paving Block
2 3,55 4,75 4,77 4,36
3 3,89 4,88 4,98 4,58 2. Pencampuran
Pencampuran dilakukan dengan
4 3,85 4,81 4,7 4,453333 mengaduk bahan yang digunakan,
5 3,51 4,86 4,71 4,36
6 3,67 4,45 4,55 4,22 6
7 3,87 4,82 4,93 4,54
8 3,99 4,87 4,83 4,56
9 3,71 4,99 4,67 4,46
E -ISSN : 2746-0835
Volume 2 No xxx JUSTI (Jurnal Sistem Dan Teknik Industri)

diantaranya adalah pasir, semen, fly 1. Penambahan fly ash dalam proses
ash, kerikil dan air. Pada tahap ini pembuatan dapat memberikan
pencampuran dilakukan dengan dua kontribusi pengurangan jumlah semen
tahapan yaitu pencampuran kering yang ditambahkan tetapi tidak akan
dan pencampuran dengan
mempengaruhi karakteristik dari
penambahan air. Pencampuran
kering dilakukan untuk meratakan
kualitas tekan paving block.
semua bahan yang digunakan 2. Faktor – faktor yang dapat
selama eksperimen. Sedangkan mempengaruhi kualitas tekan dari
penambahan air pada tahap kedua paving block adalah rasio berast air-
pencampuran dilakukan untuk semen dan agregat, faktor air dan semen
meratakan kembali bahan yang (FAS), rasio berat semen dan fly ash
digunakan hingga optimal. dan rasio berat agregat halus (pasir) dan
3. Pencetakan agregat kasar (kerikil).
Bahan yang telah melalui tahap 3. Faktor yang berpengaruh terhadap
kedua pencampuran kemudian karakteristik kualitas kuat tekan (Mpa)
dilakukan tahap pencetakan. Pada
paving block adalah rasio agregat:air
tahapan ini dilakukan dengan cara
mencetak bahan dengan sebuah
semen (80%:20%) dan faktor air semen
cetakan yang memiliki ukuran 20 x (45%:55%) dan diperoleh nilai rata –
10 x 10 Cm. Kemudian dilakukan rata kuat tekan (Mpa) pada hasil
pemadatan dengan menggunakan eksperimen adalah 19,406 Mpa.
tongkat yang terbuat dari besi dan 4. Terdapat 2 jenis data yang
dilakukan pengepresan secara dibutuhkan pada penelitian ini yaitu :
manual. 1) Data primer
4. Pengeringan dan Pengerasan Data primer ialah sumber data yang
Tahapan pengeringan berlangsung dibutuhkan dalam penelitian. Dalam
perlahan pada tempat yang teduh. penelitian ini dibutuhkan data primer
Ketika bahan sudah mulai
yaitu data kuat tekan (Mpa) dari hasil
mengeras, dilakukan penyiraman
air sebanyak 3 kali sehari selama 7
eksperimen taguchi, data hasil
hari berturut – turut. eksperimen dikonfirmasi pada proses
pembuatan paving block, serta data-data
primer lainnya.
5. KESIMPULAN 2) Data skunder ialah data yang
diperoleh peneliti secara tidak
Tingkat Paving Block RATA-
langsung melalui media
EXP 1 2 3 RATA perantara atau data primer yang
1 3,37 4,56 4,6 4,176667 sudah dioleh terlebih dulu dan
2 3,55 4,75 4,77 4,36 disajikan oleh pihak lain. Dalam
3 3,89 4,88 4,98 4,58 penelitian ini dibutuhkan data
skunder yaitu meliputi data
4 3,85 4,81 4,7 4,453333
historis dari peneliti yang sudah
5 3,51 4,86 4,71 4,36 dilakukan oleh perusahaan, atau
6 3,67 4,45 4,55 4,22 hasil penelitian sebelumnya.
7 3,87 4,82 4,93 4,54
8 3,99 4,87 4,83 4,56
9 3,71 4,99 4,67 4,46 DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan eksperimen yang telah
dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :

7
E -ISSN : 2746-0835
Volume 2 No xxx JUSTI (Jurnal Sistem Dan Teknik Industri)

Feri Guna Wiyono. (2012). Penentuan Setting Level Optimal Kuat Tekan Paving Block
Berbahan Tambahan Alternatif Fly Ash Dengan Rekayasa Kualitas Taguchi. Skripsi
Konsentrasi Rekayasa Sistem Industri.
Andoyo. (2006). Pengaruh Penggunaan Abu Terbang (Fly Ash) Terhadap Kuat Tekan dan
Serapan Air Pada Mortar. Skripsi Universitas Semarang.
Soejanto, Irwan,. (2007). Rekayasa Kualitas : Eksperimen dengan Teknik Taguchi, Penerbit
Yayasan Humaniora, Surabya.

Anda mungkin juga menyukai