Anda di halaman 1dari 10

ek

SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

PENGARUH BATU PECAH TERHADAP KUAT TEKAN PAVING BLOCK


Harun Mallisa *

Abstract
Paving block (S K-SNI T-04-1990-F) can be classified as a precast concrete material without
reinforcing. It is one of the pavements that are made from Portland cement, sands, and water.
The cement used is the first type named Tonasa Another cement type with the same quality may
be used. In the normal condition, it is not necessary to test the cement quality, because there are
already sufficient data of production that an be utilized. The sand used is from Babak River. The
composition of the materials are 1 pc:(4,6,8) sands (4,6,8) crushed stone. The dimension of sample
test is 20x10x5 cm3.
This article shows the influence of crushed stone proportion on the paving block material.
Keywords: paving block crushed stone, compressive strength

Abstrak
Paving block (SK-SNI T-4-1990-F) dapat diklasifikasikan sebagai beton pracetak tanpa tulangan
yang merupakan salah satu bahan lapis perkerasan jalan. Paving block terbuat dari campuran
bahan semen, pasir, dan air yang di cetak menurut ukuran pola tertentu.
Pada penelitian ini, digunakan proporsi yang telah biasa digunakan di lapangan sebagai
pembanding utama yaitu dengan perbandingan 1 semen: 8 pasir. Variasi campuran dilakukan
terhapap komposisi pasir dan batu pecah. Variasi campuran semen, pasir dan batu pecah
tersebut yaitu kombinasi 1 semen :(4,6,8) pasir:(4,6,8) batu pecah. Benda uji yang dibuat hanya
dalam bentuk paving block ukuran standar 20x10x5 cm3. Sedangkan cara pencetakan benda
uji dilakukan secara manual seperti pada pembuatan di lapangan. Masing-masing benda uji
dilakukan uji kuat tekan. Kedua jenis pengujian tersebut dilakukan dengan mesin manual dan
digerakkan secara manual.
Artikel ini menunjukkan pengaruh penambahan batu pecah pada kekuatan bahan paving block
Kata kunci: Paving block, batu pecah, kuat tekan

1. Pendahuluan dan berpengaruh dalam hal aplikasi


Penggunaan paving block di material tersebut.
lapangan masih sangat terbatas pada Dengan semakin meningkatnya
perkerasan tempat parkir, trotoar, kebutuhan paving block sebagai bahan
taman dan penghubung antar gedung. lapis perkerasan jalan, maka dituntut
Padahal aplikasi bahan material paving pula kualitas paving block yang
block sangat luas. Akan tetapi sudah memenuhi kriteria standar yang
barang tentu pengalaman lokal dan diperlukan untuk lapis perkerasan jalan.
keberhasilan penggunaan paving block Penelitian ini bertujuan untuk
tersebut akan berperan lebih banyak meningkatkan produksifitas dan mutu
produk paving block yang dihasilkan

* Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu
Pengaruh Batu Pecah Terhadap Kuat Tekan Paving Block
(Harun Mallisa)

oleh industri bahan bangunan . Cara d) Memberikan gambaran pada


yang dapat dilakukan yaitu pelaksana program penelitian
menentukan komposisi campuran yang tentang penggunaan bahan
tepat dari semen. Hal ini dilakukan agar campuran khususnya batu pecah
menghasilkan paving block yang sebagai bahan pengisi paving
berkualitas dan mempunyai block.
kemampuan menahan beban yang
lebih baik. Penggunaan cara-cara yang 2. Studi Pustaka
sederhana akan menghasilkan produk Paving block atau beton untuk
yang kurang bagus, baik dari segi lantai (menurut SII. 0819-88) ialah suatu
kekuatan maupun tampilan dari produk komposisi bahan bangunan yang
yang dihasilkan. Dengan memberikan dibuat dari campuran semen portland
pengetahuan teknologi pembuatan atau bahan perekat hidrolis sejenisnya,
yang sederhana diharapkan nilai produk air, dan agregat dengan atau tanpa
tersebut dapat meningkat. bahan tambahan lainnya yang tidak
Manfaat yang dapat diperoleh mengurangi mutu beton itu.
terhadap penelitian paving block ini Untuk menentukan porsi masing-
adalah : masing bahan yang harus digunakan,
a) Potensi ekonomi produk, ditinjau sebelum paving block dibuat di
dari segi ekonomi, produk ini lapangan, biasanya dilakukan
diharapkan mempunyai nilai percobaan terlebih dahulu. Untuk
ekonomis yang tinggi. Dengan menetukan porsi dari setiap bahan
bahan campuran semen pasir pada umumnya harus berdasarkan
yang sama, penambahan batu pada ketentuan-ketentuan sebagai
pecah akan mengurangi berikut:
pemakaian bahan baku dan a) kuat tekan yang ditentukan
diharapkan dapat meningkatkan b) jenis tipe semen
kekuatan dari paving block, c) ukuran agregat maksimum
penggunaannya dapat diperluas d) minimal besarnya faktor air semen
sehingga permintaan akan produk e) kemudahan dikerjakan
tersebut akan meningkat. f) keadaan lingkungan .
b) Ditinjau dari sisi nilai tambah
terhadap pengembangan ilmu Untuk bahan perkerasan trotoar,
pengetahuan dan teknologi, paving block dengan bahan
penggunaan batu pecah untuk pembentuk pasir dan semen
bahan campuran pembuatan mempunyai kekuatan yang cukup
paving block akan meningkatkan memadai. Peningkatan mutu paving
kekuatan produk tersebut. Lebih block untuk dapat digunakan sebagai
lanjut pemakaian batu pecah bahan perkerasan jalan sangat
dapat memberikan alternatif diperlukan. Pengguanaan batu pecah
pemakaian bahan campuran sebagai bahan agregat kasar (sebagai
yang selama ini belum dilakukan. pengisi) campuran masih belum pernah
Keunggulan lain dari produk dilakukan. Berdasarkan kondisi yang
paving block ini adalah dengan ada dilapangan, dilakukan penelitian
menggunakan bahan campuran mengenai pengaruh penambahan
batu pecah untuk mendapatkan batupecah sebagai bahan campuran
kekuatan yang sama dapat terhadap kekutan paving block.
menggunakan semen yang lebih
sedikit bila dibandingkan dengan 3. Metode Penelitian
paving block tanpa campuran. 3.1 Alat yang digunakan
c) Memberikan nilai tambah pada Alat-alat yang digunakan pada
industri pembuatan paving block. penelitian ini adalah sebagai berikut :
Timbangan, saringan standar, bak air,

157
Jurnal SMARTek, Vol. 4, No. 3, Agustus 2006: 156 - 165

gelas ukur 100 ml, cetakan paving block, Tabel 1. Matriks benda uji dengan
mesin uji tekan beton. proporsi 1 pc : 8 ps

3.2 Bahan yang digunakan Kode


Umur Proporsi /
Bahan yang digunakan adalah No benda Jumlah
(hari) campuran
sebagai berikut : Semen portland, Pasir, uji
Batu pecah, Air bersih.
3.3 Pembuatan benda uji 1 SI 7 1 pc : 8 ps 3
a) Tahap persiapan 2 SII 14 1 pc : 8 ps 3
Semen yang digunakan untuk 3 SIII 21 1 pc : 8 ps 3
campuran bahan paving block ini 4 SIV 28 1 pc: 8 ps 3
adalah semen type 1 dengan merek
Tonasa. Semen type lain dapat juga
digunakan sesuai dengan kebutuhan Sedangkan matriks benda uji
dan keadaan lapangan pekerjaan. dengan variasi campuran untuk paving
Pada keadaan normal, terhadap semen block dengan bahan tambah batu
ini tidak dilakukan pengujian karena pecah ditabelkan pada Tabel 2.
sudah cukup dengan menggunakan
data – data hasil pengujian yang 4. Hasil dan Pembahasan
dilakukan oleh pabrik pembuat. Pada penelitian ini, sebagai
Pasir yang digunakan langsung pembanding utama digunakan
dipakai tanpa diadakan penyaringan campuran paving block yang biasa
terlebih dahulu. Sedangkan batu pecah dibuat di lapangan dengan proporsi
yang digunakan tersebut dipisahkan campuran 1 semen : 8 pasir.
terlebih dahulu berdasarkan ukuran Hasil pengujian uji tekan paving block
yang dibutuhkan. dengan proporsi 1 pc : 8 ps pada
beberapa umur benda uji ditabelkan
b) Matriks benda uji pada Tabel 3.
Benda uji yang dijadikan sebagai Berdasarkan hasil pengujian
pembanding kuat tekan paving block paving block untuk proporsi 1 pc :1 ps
adalah benda uji dengan komposisi 1 diperoleh informasi bahwa kuat tekan
semen : 8 pasir dimana matriks benda paving block meningkat seiring dengan
ujinya disajikan pada Tabel 1. bertambahnya lama perendamannya,
diperlihatkan seperti pada gambar 1.

Tabel 2. Matriks benda uji paving block dengan variasi campuran untuk paving block
dengan bahan tambah batu pecah.
Nama Komposisi / proporsi
Dimensi (cm)
Benda campuran
No Uji Semen Batu Jumlah
Pasir panjang lebar tinggi
(pc) pecah
1 A 1 4 4 20 10 5 3
2 B 1 4 6 20 10 5 3
3 C 1 4 8 20 10 5 3
4 D 1 6 4 20 10 5 3
5 E 1 6 6 20 10 5 3
6 F 1 6 8 20 10 5 3
7 G 1 8 4 20 10 5 3
8 H 1 8 6 20 10 5 3
9 I 1 8 8 20 10 5 3

158
Pengaruh Batu Pecah Terhadap Kuat Tekan Paving Block
(Harun Mallisa)

Tabel 3. Hasil Uji tekan benda uji paving block proporsi 1 pc : 8 Ps


Umur benda uji Paving block
(hari)
Kuat Tekan Paving
2,33 4,06 5,25
block (MPa)
Sumber: hasil pengujian

5
Kuat tekan (Mpa)

4
y = 2.0351Ln(x) - 1.547
2
3 R = 0.98

0
0 5 10 15 20 25 30

Umur benda uji (hari)

Gambar 1. Grafik hubungan Kuat tekan dengan umur benda uji paving block

Tabel 4. Hasil uji tekan paving block untuk komposisi 1 pc : 4 ps dengan komposisi batu
pecah yang berbeda.
Lolos No. ¾ tertahan Lolos No. ½ tertahan di Lolos No. 3/8 tertahan
di no. ½ No. 3/8 di No. 4.
Proporsi batu pecah Proporsi batu pecah Proporsi batu pecah
4 6 8 4 6 8 4 6 8
1 pc:4 ps
Kuat
6.00 8.13 9.38 8.40 10.12 12.20 8.70 14.36 13.40
tekan
(MPa)
1 pc:6 ps
Kuat
9.56 8.46 6.45 11.18 10.63 7.63 14.16 13.25 9.36
tekan
(MPa)
1 pc:8 ps
Kuat
6.28 5.73 4.91 7.18 6.80 7.00 9.70 8.08 7.60
tekan
(MPa)

159
Jurnal SMARTek, Vol. 4, No. 3, Agustus 2006: 156 - 165

Dengan memperhatikan grafik pemadatan. Sedangkan kekuatan


pada Gambar 1, dapat diketahui minimum terjadi pada campuran A (1pc
bahwa, kuat tekan pada paving block :4ps : 4bp). Dari analisa tersebut dapat
sama seperti kuat tekan beton normal, diketahui bahwa kekuatan maksimum
yaitu memiliki kuat tekan meningkat campuran tanda uji G dengan
sejalan dengan umur benda uji. Dari komposisi campuran 1pc : 8bp : 4 ps, hal
grafik gambar 1, diketahui kuat tekan ini terjadi mungkin disebabkan karena
minimum sebesar 2,33 MPa untuk paving besarnya kekuatan batu pecah yang
block umur 7 hari dan kuat tekan lebih mendominasi pada matriks
maksimum sebesar 5,25 Mpa untuk tersebut.
paving block umur 28 hari. Berdasarkan pada tabel 3, untuk
Hasil uji tekan paving block komposisi 1 pc : 6 ps pada berbagai
dengan komposisi campuran 1 pc : 4 ps, komposisi batu pecah dapat
1 pc : 6 ps , 1 pc : 8 ps pada beberapa digambarkan grafik seperti pada
variasi komposisi batu pecah ditabelkan Gambar 3.
pada Tabel 4. Dengan mengamati Gambar 3,
Dari table 4 di atas, Dapat digambarkan maka dapat diketahui yang tampak
grafik Gambar 2 dimanan dapat dilihat pada grafik justru sebaliknya, jika
bahwa, rata-rata kuat tekan maksimum dibandingkan dengan Gambar 2.
tercapai pada campuran C (1 pc :4 ps Dimana kuat tekan tertinggi terjadi
:8 bp), kecuali untuk campuran dengan pada 1 pc : 6 ps : 4 bp. Sedangkan kuat
batu pecah lolos ¾” dan tertahan ½’’ tekan terkecil terjadi pada campuran 1
yang terjadi sebaliknya , hal ini terjadi pc : 6ps :8bp.
mungkin disebabkan karena adanya
pengaruh dari perbedaan cara

Lolos 3/8, tertahan di No.4 Lolos 1/2 tertahan di 3/8 Lolos di 3/4 tertahan di 1/2

14 y = -0.8275x2 + 11.105x - 22.48


R2 = 1

12
y = 5.4008Ln(x) + 0.775
R2 = 0.9769
10
Kuat Tekan (MPa)

y = 4.901Ln(x) - 0.7524
6 R2 = 0.9974

0
2 4 6 8 10

Komposisi Batu pecac (BP)

Gambar 2. Grafik kuat tekan paving block untuk komposisi 1 pc : 4 ps dengan


komposisi batu pecah yang berbeda.

160
Pengaruh Batu Pecah Terhadap Kuat Tekan Paving Block
(Harun Mallisa)

Lolos No.3/4 tertahan No. 1/2 Lolos No.1/2 tertahan no. 3/8 Lolos no.3/8 tertahan no. 4

16

14

y = -6.6177Ln(x) + 23.854
R 2 = 0.8171
12
Kuat tekan (MPa)

10

y = -4.8744Ln(x) + 18.356
R 2 = 0.7892
8
y = -4.3704Ln(x) + 15.816
R2 = 0.9313
6

4
3 4 5 6 7 8 9

Komposisi batu pecah

Gambar 3. Grafik kuat tekan paving block untuk komposisi 1 pc : 6 ps dengan


komposisi batu pecah yang berbeda.

Lolos no. 3/4 tertahan no. 1/2 Lolos no. 1/2 tertahan no. 3/8
Lolos no. 3/8 tertahan no. 4

11

10

9 y = -3.093Ln(x) + 13.881
Kuat tekan (MPa)

R2 = 0.9582
8 y = -0.3042Ln(x) + 7.5264
R2 = 0.3105
7

5 y = -1.9358Ln(x) + 9.0325

4 R2 = 0.9561

3
3 4 5 6 7 8 9

Komposisi batu pecah

Gambar 4. Grafik kuat tekan paving block untuk komposisi 1 pc : 8 ps dengan


komposisi batu pecah yang berbeda.

161
Jurnal SMARTek, Vol. 4, No. 3, Agustus 2006: 156 - 165

Jika mengamati Gambar 4, maka dapat Namun nilai kuat tekan antara
diketahui bahwa bentuk grafik yang di campuran dengan 4 bp dan 8 bp hasil
tunjukkan hampir sama dengan yang didapatkan tidak jauh berbeda
Gambar 3. Pada Gambar 4 ditunjukkan jika dibandingkan dengan grafik pada
bahwa kuat tekan tertinggi terjadi pada Gambar 3, sehingga membentuk grafik
campuran 1pc : 8ps :4bp, sedangkan yang cenderung datar.
kuat tekan terendah terjadi pada Hasil uji tekan paving block dengan
campuran 1pc : 8 ps :8 bp, kecuali untuk komposisi perbandingan campuran
batu pecah yang lolos ½” tertahan 8/3” pasir bervariasi dan campuran batu
dimana campuran dengan 8 bp lebih pecah tetap ditabelkan pada tabel 5.
tinggi dari 6 bp. Hal ini kemungkinan Dari tabel 5, dapat digambarkan grafik
disebabkan adanya perbedaan cara seperti pada Gambar 5.
pemadatan pada saat pencetakan.

Tabel 5. Hasil uji tekan paving block untuk komposisi 1 pc : 4 bp dengan komposisi pasir
yang berbeda.
Lolos No. ¾ tertahan Lolos No. ½ tertahan di Lolos No. 3/8 tertahan
di no. ½ No. 3/8 di No. 4.
Proporsi pasir Proporsi pasir Proporsi pasir
4 6 8 4 6 8 4 6 8
1pc:4 bp
Kuat
6.00 9.55 6.82 8.72 11.16 7.16 8.36 14.16 9.70
tekan
(MPa)
1pc:6 bp
Kuat
8.18 8.40 5.73 10.12 10.08 6.80 14.36 13.25 8.08
tekan
(MPa)
1pc:8 bp
Kuat
9.38 6.45 4.91 12.80 7.63 7.00 13.40 9.35 7.60
tekan
(MPa

Lolos No.3/4 t ert ahan no. 1/2 Lolos No. 1/2 t ert ahan no. 3/8
Lolos no. 3/8 t ert ahan no. 4

16

14 y = -1.2825x 2 + 15.725x - 34.02


R2 = 1
Kuat tekan (MPa)

12

y = -0.805x 2 + 9.27x - 15.48


10 R2 = 1

8
y = -0.785x 2 + 9.625x - 19.94
R2 = 1
6

4
3 4 5 6 7 8 9

Komposisi Pasir

Gambar 5. Grafik kuat tekan paving block untuk komposisi 1 pc : 4 bp dengan


komposisi pasir yang berbeda.

162
Pengaruh Batu Pecah Terhadap Kuat Tekan Paving Block
(Harun Mallisa)

Lolos no.3/4 tertahan no.1/2 Lolos no.1/2 tertahan no.3/8


Lolos no.3/8 tertahan no.4

16
y = -8.6451Ln(x) + 27.047
14 R2 = 0.8068

12
Kuat tekan (MPa)

y = -4.4818Ln(x) + 16.854
10
R2 = 0.671
8

6 y = -3.267Ln(x) + 13.162
R2 = 0.5892
4

0
3 4 5 6 7 8

Komposisi pasir

Gambar 6. Grafik kuat tekan paving block untuk komposisi 1 pc : 6 pb dengan


komposisi pasir yang berbeda.

Lolos no.3/4 tertahan no.1/2 Lolos no.1/2 tertahan no.3/8 Lolos no.3/8 tertahan no.4

15

13

y = -8.474Ln(x) + 24.967
11 R 2 = 0.9839
Kuat tekan (MPa)

y = -8.6553Ln(x) + 24.312
R 2 = 0.897

y = -6.4999Ln(x) + 18.304

5 R 2 = 0.9936

3
3 4 5 6 7 8 9

Komposisi pasir

Gambar 7. Grafik kuat tekan paving block untuk komposisi 1 pc : 8 bp dengan


komposisi pasir yang berbeda.

163
Jurnal SMARTek, Vol. 4, No. 3, Agustus 2006: 156 - 165

Dengan memperhatikan Gambar 5, campuran 1 pc : 6ps : 4bp karena


maka dapat diketahui bahwa kuat batu pecah yang dibutuhkan lebih
tekan tertinggi terjadi pada campuran 1 sedikit.
pc : 6 ps : 4 bp, sehingga dapat b. Makin besar ukuran batu pecah
dikatakan bahwa angka perbandingan yang digunakan makin
untuk batu pecah sama dengan 4 memperbesar kekuatan paving
adalah sangt tepat untuk 6 pasir. block.
Kemudian diikuti oleh campuran 1 pc : 8 c. Penambahan batu pecah akan
ps :4 bp, hal ini disebabkan karena berpengaruh terhadap kuat tekan
kekuatan pasta campuran dengan 6 ps paving block. Hal ini jika ditinjau dari
lebih besar dari campuran dengan 8 ps. perbandingan yang sama antara
Sedangkan campuran dengan 4 ps semen dengan pasir yaitu 1 pc : 8ps
memiliki kuat tekan minimum, hal ini tanpa tambahan batu pecah
disebabkan karena sedikitnya batu (seperti paving block yang ada di
pecah yang mendukung kekuatan pasaran) didapatkan kuat tekan
paving block. maksimum sebesar 5,25 Mpa,
Dari Gambar 7 , dapat dilihat sedangkan yang ditambah batu
terjadinya perubahan bentuk grafik pecah didapatkan kuat tekan
dimana makin besar angka maksimum sebesar 9,70 Mpa pada
perbandingan pasir maka grafik akan komposisi campuran 1 pc : 8ps : 4 bp
menurun atau kuat tekan akan dengan menggunakan batu pecah
menurun. Sehingga dapat diketahui lolos ¾” tertahan ½” dan minimum
bahwa campuran 1pc : 4ps : 8bp 4,91 Mpa pada komposisi campuran
merupakan campuran yang tepat 1pc : 8ps : 8bp dengan
diantara ketiga macam campuran menggunakan batu pecah lolos
tersebut. Hal ini disebabkan karena saringan No. 3/8” tertahan saringan.
adanya pengaruh batu pecah yang No. 4.
diikat dengan pasta semen yang kuat.
Dengan menganalisa grafik 5.2 Saran
secara keseluruhan maka dapat Perlu diadakan penelitian lebih
diketahui bahwa kuat tekan maksimum lanjut mengenai penambahan variasi
rata-rata terjadi pada batu pecah campuran maupun ukuran batu pecah
ukuran terbesar yaitu lolos saringan ¾’’ sampai batas ukuran maksimum yaitu 40
tertahan ½’’ dan kuat tekan minimum mm, sehingga diperoleh gambaran
terjadi pada ukuran terkecil, kecuali ada yang lebih detail tentang pengaruh
sebagian kecil yang terjadi sebaliknya. penambahan batu pecah untuk bahan
Hal demikian terjadi mungkin karena paving block. Untuk mengetahui kualitas
pengaruh perbedaan pada saat paving block yang lebih baik maka
pemadatan dan faktor lainnya. perlu diadakan pengujian paving block
dengan tambahan batu pecah
5. Kesimpulan dan saran terhadap beban impact.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan 6. Daftar Pustaka
paving block yang telah dilakukan Anonim, 1982, Persyaratan Umum Bahan
pada penelitian ini dapat diambil Bangunan di Indonesia (PUBI-
kesimpulan sebagai berikut : 1982), Pusat Penelitian dan
a. komposisi campuran antara semen , Pengtembangan Permukiman,
pasir dan batu pecah untuk paving Badan Penelitian dan
block yang tepat yaitu 1pc : 6 ps : Pengembangan P.U., Bandung.
4bp, dimana pada campuran ini
Anonim, 1989, Perhitungan Konstruksi
didapatkan kuat tekan yang
Beton Bertulang Berdasarkan
maksimum yang berturut – turut
Peraturan Beton 1989, JTS FTSP ITS,
sebesar 14,36 Mpa dan 14,16 Mpa.
Surabaya.
Namun lebih ekonomis pada

164
Pengaruh Batu Pecah Terhadap Kuat Tekan Paving Block
(Harun Mallisa)

Gunawan, A., 1987, Penuntun Praktis Murdock, L.J., dan Brook, K.M., 1981,
Praktikum pada Laboratorium Bahan dan Praktek Beton,
Teknik Sipil, Intermedia, Jakarta. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Nawy, E.G., 1990, Beton Bertulang, PT.
Joedono,1996, Studi Kekuatan Bahan Eresco, Bandung.
Paving Block di Manado dan
Perancangan Campuran Bahan Shackel, B., 1990, Design and
Perkerasan Jalan, Laporan Constuction of Interlocking
Penelitian Universitas Concrete Block Pavement,
Samratulangi, Manado. Elsevier Applied Science, London,
England.
Kusuma, G.H., Sagel, R. dan Kole, P.,
1994, Pedoman Pengerjaan Tjokrodimulyo, K., 1996, Teknologi Beton,
Beton, Erlangga, Jakarta. Naviri, Yogyakarta.

Malawi, R., 1996, Potensi Abu Sekam Winter, G. dan Nilson, A.H., 1993,
Pada Sebagian Bahan Pozzolan Perencanaan Struktur Beton
Pada Mortal Semen, Tugas Akhir S- Bertulang, PT Pradnya Paramita,
1 Jurusan Teknik Sipil UGM, Jakarta.
Yogyakarta. Yassin, H., 1990, Interlocking Block
Mindess, S., dan Young, J.F., 1981, Sebagai Bahan Perkerasan Jalan
Concrete, Iprentice – Hall Inc., Jakarta, Cikampek Khususnya di
Englewood Cliffs, New Jersey. Daerah Perkotaan, PT. Conblock
Indonesia, Jakarta.

165

Anda mungkin juga menyukai