PENDAHULUAN
A. Latar belakang
taman kota.
pelaksanaan di lapangan paving block juga lebih mudan dan cepat saat
1
Dari penjelasan diatas peneliti akan membuat paving block dan
menganalisa kuat tekan dan daya serap air paving block menggunakan
B. Rumusan Masalah
1. Berapakah nilai kuat tekan paving block dengan variasi abu sekam
C. Tujuan Penelitian
material abu sekam padi 5%, 10%, 15%, sebagai bahan pengganti
sebagian semen
D. Batasan Masalah
Dynamic
2
2. Material abu sekam padi yang di gunakan berasal dari Desa
Kecamatan Mapilli
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis :
block
F. Sistematika Penulisan
3
BAB III : pada bab ini memuat tentang tahap-tahap penelitian seperti
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
peneliti terdahulu sudah membahas tentang abu sekam padi sebagai bahan
abu sekam padi. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh data hasil rata-
rata kuat tekan paving block dari limbah plastik yaitu 2BM (botol
2BM : 3KP : 3TB sebesar 10,11MPa, 2BM : 2KP : 4TB sebesar 10,25
tutup botol yaitu, 2BM : 2KP :4TB dengan nilai kuat tekan sebesar
1996.
block hanya terjadi penimgkatan kuat tekan pada saat campuran abu
5
sekam padi sekitar ±8% dan mengalami penurunan kuat tekan pada
terhadap kuat tekan paving block. dari penelitian ini diperoleh data
4. Yusril aprianto, dkk (2020), pemanfaatan limbah padat slag nikel, abu
sekam padi, dan fly ash menjadi paving block. dar hasil penelitian ini
block a: semen 25%, sekam padi 25%, slag 25%, fly ash 25% yaitu
nilai uji kuat tekan yang cukup rendah ditunjukan pada sampel D :
semen 25%, slag 15%, sekam padi 15%, fly ash 45%.
6
B. Paving block
seperti beton yaitu semen, agregat (pasir) dan air. Selain itu cara
pengujian kuat desak, pengujian daya serap air serta cara pemeliharaan
bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen portland atau bahan
perekat hidrolis sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan
tambahan lainnya yang tidak mengurangi mutu bata beton itu. Bata
beton dapat berwarna seperti warna aslinya atau diberi zat warna pada
luar bangunan.
dari semen yang digunakan sebagai salah satu alternatif penutup atau
7
pengerasan permukaan tanah. Paving block dikenal juga dengan
a. Sifat tampak
8
b. Ukuran
60 mm dengan toleransi ± 8 %.
c. Sifat fisika
Penyerapan
Ketahanan aus
Mutu Kuat tekan (mpa) air rata-rata
(mm/menit)
(maks)
Rata-rata min Rata-rata min %
A 40 35 0,09 0,103 3
B 20 17 0,13 0,149 6
C 15 12.5 0,16 0,184 8
D 10 8.5 0,219 0,251 10
Sumber : Bata Beton (Paving block), SNI 03-0691-1996
a. Metode konvensional
9
Wonomulyo dan lebih dikenal dengan metode gablokan.
10
yang dibuat dengan metode press hidrolis lebih padat dari pada
saja agregat kasar (kerikil) yang diginakan lebih sedikit. Ditinjau dari
semen dan sedikit air membentuk pasta semen yang berfungsi sebegai
(antara cair dan padat) sehingga dapat dituang dalam acuan serta
1. Semen Portland
11
dengan tambahan gips sebagai bahan tambahan. Semen merupakan
sangat besar. Semen portland jika dilihat dari sisi fungsi masih
yang terdapat pada tipe ini adalah 49% (C3S), 25% (C2S), 12%
yang tinggi.
12
laut, bendungan, dan irigasi, atau beton masa yang membutuhkan
senyawa yang terdapat pada tipe ini adalah: 43% (C3S), 36%
2049-2004).
2. Agregat halus
13
Agregat adalah butiran alami yang berfungsi sebagai bahan
pengisi dalam campuran mortar atau beton. Agregat ini kira kira
(No.4).
Agregat halus sering disebut dengan pasir, baik berupa pasir alami
yang diperoleh langsung dari sungai atau tanah galian maupun hasil
adalah agregat dengan besar butir kurang dari 4,80 mm. Agregat halus
sebagai berikut:
14
a. Material dari bahan alami dengan kekasaran permukaan yang
rongga.
e. Bentuk yang baik adalah bulat, karena akan saling mengisi rongga
dan jika ada bentuk yang pipih dan lonjong dibatasi maksimal
sifat dan karakteristik bahan yang akan digunakan dan juga dilakukan
atau tidak. Hasil pemeriksaan ini juga dapat digunakan sebagai data
block.
a. Kadar lumpur
15
lumpur lebih dari 5%. Yang dimaksud lumpur adalah bagian yang
berat jenis kering permukaan jenuh (SSD), berat jenis semu dan
akan terjadi volume pori yang kecil. Hal ini karena butiran yang
4,80; 2,40; 1,20; 0,60; 0,30; dan 0,15 mm. Hasil yang diperoleh
16
kecil nilai mhb menunjukkan semakin halus atau kecil butir-butir
atau zona, yaitu zona I (kasar), zona II (agak kasar), zona III
17
Zona IV = Pasir Halus
3. Air
tanpa air, air harus selalu ada di dalam beton cair, tidak saja untuk
beton. Nilai fas ini merupakan perbandingan berat air dengan berat
dengan semen, diperlukan air sekitar 0,30 kali berat semen, namun
kenyataanya jika dipakai nilai fas kurang dari 0,35 adukan mortar
air lebih dari 0,35 berat semen. Adanya kelebihan air berfungsi
jika terlalu encer maka akan susah dalam pencetakan paving block.
18
Persyaratan air sesuai Peraturan Beton Bertulang Indonesia
gram/liter.
65,75 juta ton. Limbah sekam padi yang dihasilkan sebanyak 8,2
sampai 10,9 ton. Potensi limbah yang besar ini hanya sedikit yang
baru dioptimalkan.
19
Secara tradisional sekam padi biasanya digunakan
limbah abu sekam padi. Material ini juga dapat digunakan sebagai
20
Tabel 2.3 komposisi kimia abu sekam padi (%)
Molekul kandungan
SiO2 86.90-97.30
K2O 0.58-2.50
Na2O 0.00-1.75
CaO 0.20-1.50
MgO 0.12-1.96
Fe2O3 0.00-0.54
P2O5 0.20-2.84
SO3 0.10-1.13
Cl 0.00-0.42
kuat tekan dan daya serap air pada paving block. Berikut penjelasan
masing-masing pengujian:
ditahan per satuan luas sebuah paving block sehingga paving block
tersebut hancur akibat gaya tekan yang dihasilkan oleh mesin tekan.
21
f’c = P/A ………………………………………………...…….
(2.1)
Dimana:
kekuatan tarik dan tekan. Fas yang umum digunakan ialah 0,35
b. Umur beton
22
Umur beton berbanding lurus dengan kuat tekan beton.
betonnya.
c. Jumlah semen
d. Jenis semen
betonnya.
e. Sifat agregat
23
Agregat terdiri dari agregat halus (pasir) dan agregat kasar
yang dibuat dari batu pecah lebih kuat dari pada kerikil.
Daya serap air paving block adalah persentase berat air yang
mampu diserap melalui pori-pori oleh paving block. Hasil ini bisa
24
didapatkan dari pengovenan benda uji pada suhu ± 105°C dalam
waktu 24 jam.
paving block sehingga daya serap air dapat dicari berdasarkan SNI 03-
(2.2)
Keterangan :
serap air dibagi menjadi 4 bagian, seperti pada tabel 2.4 dibawah ini:
A 3
B 6
C 8
D 10
25
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat Penelitian
Sulawesi Barat.
apa saja yang dipakai dan lokasi pengambilan material. Material yang
27
Pasir yang berasal dari Desa Segerang Kecamatan Mapilli sudah
terhadap paving block. Dalam penelitian ini data sangat diperlukan untuk
1. Metode penelitian
a. Studi Pustaka
28
b. Studi Eksperimen
alat dan bahan apa saja yang diperlukan dalam pembuatan paving block
diakbatkan oleh kurangnya alat dan bahan. Persiapan alat yang digunakan
sebagai tempat penelitian dan alat pencetak paving block dari pengusaha
1. Alat
d. Gerobak sorong
e. Sekop
f. Kuas
g. Cetok
h. Tripleks
29
i. Kaos tangan pelindung
j. talam
2. Bahan
Sulawesi Barat
e. Solar
E. Benda Uji
abu sekam padi (ASP), semen dinamix (S) , dan agregat halus pasir dari
desa segerang kecamatan mapilli (P). detail komposisi benda uji dituliskan
ASP 5% 95 5 100 10
Jumlah 40
30
F. Desain Benda Uji
persegi panjang dengan ukurang panjang 20 cm, lebar 10 cm, dan tinggi 6
V : P x L x T...................... 3.1
Dari rumus diatas kita dapat mengetahui volume benda yang uji
dan untuk mengetahui material yang digunakan dapat dilihat pada tabel
31
G. Bagan Alur Penelitian
mulai
Studi literatur
Memenuhi
spesifikasi
Perancangan campuran
Analisis hasil
Selesai
32