Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PAVING PENYERAP AIR

BIDANG KEGIATAN
PKM KARSA CIPTA

Diusulkan oleh:
Arif Ilham Ramadhan ; ; Angkatan 2020
Ashar Ali ; 21050120130134 ; Angkatan 2020
Wigati Srideva Pruwita ; ; Angkatan 2020

UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2021

BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia menempati peringkat lima belas dunia dengan luas wilayah
1.910.931 km2. Dengan wilayah yang begitu luas, Indonesia memiliki banyak desa
yang tersebar luas di seluruh penjuru. Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 56 Tahun 2015 Tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi
Pemerintahan disebutkan bahwa jumlah desa dan kelurahan di Indonesia adalah
83.184 (74.754 desa dan 8.430 kelurahan). Namun masih banyak desa- desa yang
belum mendapatkan infrastruktur jalan yang memadai. Masih banyak jalan-jalan
di desa yang masih berupa batu makadam, paving block bahkan masih berupa
tanah. Jalan yang tersusun dari batu makadam mempuyai permukaan yang tidak
rata dan saat musim hujan biasanya akan menimbulkan genangan air sehingga
menganggu lalu lalang kendaraan. Sedangkan jalan yang menggunakan paving
block mempunyai permukaan yang lebih halus daripada jalan dari batu makadam,
namun, biasanya paving block tersebut tidak dapat menyerap air sehingga
menimbulkan genangan air yang membahayakan orang yang menggunakan jalan
dan lama –kelamaan akan membuat jalan rusak.

Gambar 1.1 Jalan paving block yang rusak

Oleh karena itu dibutuhkan inovasi untuk permasalahan tersebut. Salah


satu inovasi untuk permasalahan tersebut adalah paving block penyerap air.
Paving block jenis ini memiliki daya serap air yang lebih tinggi dari paving block
konvensional. Dengan daya serap air yang lebih besar, kemungkinan jalan
tergenang air menjadi kecil sehingga tidak membahayakan para pengendara di
jalan. Paving block jenis ini juga ramah lingkungan karena materialnya
menggunakan limbah pembakaran batu bara. Oleh karena itu, penelitian lanjut
untuk pengembangan material yang satu ini perlu dilakukan.
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana cara menanggulangi masalah rendahnya tingkat daya resap air
pada paving block?
2. Apa saja komposisi bahan penyusun untuk membuat paving block agar
memiliki daya serap air tinggi, dan daya tahan yang tinggi?
3. Bagaimana perbedaan produk paving block biasa dengan paving block
penyerap air?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara untuk meningkatkan tingkat daya serap air pada
paving block.
2. Mengetahui komposisi bahan penyusun yang tepat agar paving block
memiliki daya serap yang tinggi, dan daya tahan yang tinggi
3. Mengetahui perbedaan produk paving block biasa dengan paving block
penyerap air.
D. Luaran Yang Diharapkan
Program Kreativitas Mahasiswa ini memiliki hal yang positif, terutama
untuk mahasiswa karena program ini melatih mahasiswa untuk berinovasi dan
memecahkan permasalahan. Melalui program ini mahasiswa dilatih berpikir
secara praktis dan efisien. Masyarakat umum juga diuntungkan karena dapat
dijadikan bahan referensi untuk kajian ilmiah. Melalui adanya penelitian tentang
infrastruktur jalan, pemerintah juga diuntungkan karena dapat menjadi rujukan
pemerintah dalam peningkatan infrastruktur jalan di Indonesia.
E. Manfaat
Paving block penyerap air dapat menjadi solusi untuk permasalahan jalan
yang ada di Indonesia, khususnya di desa-desa yang infrastuktur jalannya masih
kurang baik karena paving block jenis ini dapat menyerap air yang lebih baik
daripada paving block konvensional dan paving block jenis ini juga ramah
lingkungan karena menggunakan limbah batu bara.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Paving Block


2.1.1 Pengertian Paving Block
Paving block atau beton untuk lantai (menurut SII. 0819-88) adalah suatu
komposisi bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen portland atau bahan
perekat hidrolis sejenisnya, air, dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan
lainnya yang tidak mengurangi mutu beton itu.
2.1.3 Syarat Mutu Paving Block
Untuk menentukan porsi masing-masing bahan yang harus digunakan,
sebelum paving block dibuat di lapangan, biasanya dilakukan percobaan terlebih
dahulu. Untuk menentukan porsi dari setiap bahan pada umumnya harus
berdasarkan pada ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
a) Kuat tekan yang ditentukan.
b) Jenis tipe semen.
c) Ukuran agregat maksimum.
d) Minimal besarnya faktor air semen.
e) Kemudahan pengerjaan.
f) Keadaan lingkungan.
Persyaratan paving block di indonesia diatur dalam SNI 03-0691-1996
mengacu pada peraturan tersebut, mutu paving block diklasifikasikan menjadi:
a) Mutu A untuk jalan.
b) Mutu B untuk pelataran parkir.
c) Mutu C untuk pejalan kaki.
d) MutuD untuk taman dan pengguna lain.

Kuat Tekan Tahan Aus Penyerapan air


Mutu

(Mpa) (mm/menit) (%)


Rata- Min Rata- Min Maks
rata rata
A 40 35 0,09 0,103 3
B 20 17 0,13 0,149 6
C 15 12,5 0,16 0,184 8
D 10 8,5 0,219 0,251 10
Tabel 1. Mutu Paving Block (SNI 03-0691-1996)
Standar Paving block dalam SNI 03-0691-1996, berdasarkan standar
tersebut dimensi yang digunakan untuk paving block adalah :
a) Panjang 20 cm dan toleransi 2 mm.
b) Lebar 10 cm dan toleransi 2 mm.
c) Tebal antara 6,8,10 cm dan toleransi 3 mm.

2.1.4 Penggunaan Paving Block


Penggunaan paving block pun sangat beragam diantaranya yaitu:
a) Jalan lingkungan perumahan.
b) Area parkir gedung, ruko, sekolahan, rumah sakit, masjid, dll.
c) Pedestrian/ trotoar.
d) Carport.
2.1.5 Kelebihan dan Kekurangan Paving Block
Paving block memiliki beberapa keunggulan diantaranya;
a) Dapat menjangkau jalan yang sempit (yang umumnya tidak bisa
menggunakan aspal).
b) Pemasangan yang relatif mudah.
c) Perawatannya mudah.
d) Daya serap air yang lebih baik ketimbang aspal.
Paving Block juga memiliki beberapa kelemahan diantaranya.
a) Mudah bergelombang jika tanahnya lemah .
b) Kurang nyaman untuk kendaraan berkecepatan tinggi.

Gambar 2.1. Bentuk bentuk paving block

2.2 Semen Portland


2.2.1 Pengertian Semen Portland
Semen portland adalah bahan perekat hidrolis yang digunakan untuk
merekatkan material padat bangunan menjadi kesatuan yang kuat.
2.2.2 Sifat-sifat Semen Portland
a) Mengeras jika dicampur dengan air.
b) Bersifat kaustik sehingga dapat menyebabkan luka.
c) Bersifat plastis sementara setelah dicampur dengan air kemudian berubah
menjadi keras dan kaku.
2.2.3 Kelebihan dan Kekurangan Semen Portland
Semen Portland memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:
a) Mudah penggunaanya.
b) Produknya mudah didapat.
c) Memiliki daya rekat yang baik.
Selain itu semen portland juga memiliki beberapa kekurangan, diantarnya:
a) Berbahaya bagi tubuh.
b) Limbah penggunaan semen tidak ramah lingkungan.
c) Tidak dapat diaplikasikan langsung (harus dicampurkan dengan air
terlebih dahulu).

2.3 Fly Ash


2.3.1 Pengertian Fly ash
Fly ash adalah material yang memiliki ukuran butiran yang halus berwarna
keabu-abuan dan diperoleh dari hasil pembakaran batubara (Wardani, 2008).
Indonesia memproduksi limbah abu dasar dan abu layang dari tahun ke tahun
meningkat sebanding dengan konsumsi penggunaan batubara sebagai bahan baku
pada industri PLTU (Harijono D, 2006, dalam Irwanto, 2010). Menurut Acosta,
2009, abu terbang merupakan limbah padat hasil dari proses pembakaran di dalam
furnacepada PLTU yang kemudian terbawa keluar oleh sisa-sisa pembakaran
serta di tangkap dengan menggunakan elektrostatik precipitator.
2.3.2 Kelebihan dan Kekurangan Fly Ash
Fly ash memiliki beberapa keunggulan seperti :
a) Biaya yang diperlukan murah.
b) Dapat didapatkan dengan mudah (sisa operasi PLTU).
c) Dapat digunakan sebagai campuran pembuatan beberapa material
bangunan agar lebih kuat.
Namun, fly ash juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya :
a) Berbahaya bagi kesehatan.
b) Tidak ramah lingkungan.
c) Pengendalian mutu sebagai bahan campuran harus sering dilakukan
(Suarnita 2011).

2.4 Agregat Halus (Pasir)


2.4.1 Pengertian Pasir
Pasir adalah contoh bahan material yang mempunyai ukuran partikel
0,0625-2 milimeter. Senyawa pembentuk pasir adalah silikon dioksida, tetapi di
beberapa pantai tropis dan subtropis umumnya dibentuk dari batu kapur. Pasir
memiliki warna sesuai dengan asal pembentukanya. Pasir juga penting untuk
bahan bangunan bila dicampur semen (Nurzal &Mahmud, 2013). Pasir diperoleh
melalui kegiatan penambangan.
2.4.2 Syarat Pasir
Syarat pasir yang baik untuk digunakan adalah sebagai berikut (eprints
Polsri, 2016):
a) Pasir harus bersih, bila dicuci dengan larutan pencuci khusus tinggi
endapan pasir yang kelihatan dibandingkan dengan tinggi seluruh endapan
tidak kurang dari 70 %.
b) Kadar butiran yang lewat ayakan 0,063 mm (kadar lumpur) tidak boleh
lebih dari 5 % berat.
c) Pasir tidak boleh mengandung zat-zat organik yang dapat mengurangi
mutu beton.
d) Untuk beton dengan tingkat keawetan tinggi, reaksi pasir terhadap alkali
harus negatif.
2.4.3 Fungsi Pasir
Fungsi Pasir Pasir digunakan sebagai berikut (eprints polsri, 2016) :
a) Material urugan, yaitu pasir urug bawah pondasi, pasir urug bawah lantai,
pasir urug pelapis paving block.
b) Sebagai campuran untuk plester dinding, dan perekat keramik.
c) Material campuran beton/pasir cor untuk campuran beton bertulang
maupun tudak bertulang.
2.4.4 Kelebihan dan Kekurangan Pasir
Pasir memiliki beberapa kelebihan, diantaranya :
a) Mudah didapatkan.
b) Multifungsi.
c) Variasi jenisnya banyak sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Selain itu pasir juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya :


a) Tidak ramah lingkungan.
b) Membutuhkan tenaga yang untuk mengaplikasikannya.

2.5 Air
2.5.1 Pengertian Air
Air merupakan bahan pembuat beton yang sangat penting namun harganya
paling murah. Air diperlukan untuk bereaksi dengan semen sehingga terjadi reaksi
kimia yang menyebabkan pengikatan dan berlangsungnya proses pengerasan pada
beton, serta untuk menjadi bahan pelumas antara butir-butir agregat agar mudah
dikerjakan dan dipadatkan.
2.5.2 Syarat Penggunaan Air
a) Air tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 2 gram/liter.
b) Air tidak boleh mengandung garamm yang dapat merusak material.
c) Tidak mengadung senyawa sulfat lebih dari 1 gram/liter.
d) Harus terbebas dari bahan yang dapat merusak material.
2.5.3 Fungsi Air dalam Konstruksi
a) Sebagai hidrolis agregat campuran beton.
b) Sebagai pelarut beberapa material.
c) Sebagai bahan campuran pembuatan materail bangunan.
2.5.4 Kelebihan dan Kekurangan Air dalam Konstruksi
Air memiliki kelebihan, diantaranya :
a) Mudah didapatkan.
b) Pengaplikasiannya mudah
c) Multifungsi, sebagai bahan utama maupun campuran.
Selain itu air juga memilikibeberapa kelemahan, diantaranya:
a) Apabila terkontaminasi zat lain sulit untuk dipisahkan.
b) Membutuhkan wadah yang besar untuk logistik.
c) Wujudnya cair, sehingga kurang fleksibel.

2.6 Agregat Kasar (Kerikil dan Batu Pecah)


2.6.1 Pengertian Kerikil dan Batu Pecah
Kerikil adalah bahan yang terjadi sebagai bahan hasil disintegrasi alami
dari batuan-batuan dan berbentuk agak bulat serta memiliki permukaan agak licin.
Batu pecah adalah bahan berbentuk pecahan-pecahan yang dihasilkan dari proses
penggilingan/pemecahan denagn ukuran rata-rata 5-70 mm (Soeparno & Didik
Poerwadi, 2010). Kerikil dan batu pasir diperoleh melalui kegiatan penambangan
batu.
2.6.2 Syarat- Syarat Kerikil dan Batu Pecah
Menurut (Soeparno & Didik Poerwadi, 2010) syarat kerikil dan batu pecah
yang digunakan adalah sebagai berikut :
a) Harus terdiri dari butir-butir keras, tidak berpori, dan tidak mudah hancur
terhadap cuaca.
b) Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 % (dari berat kering).
c) Berukuran beraneka ragam (heterogen).
d) Tidak mengandung zat yang dapat merusak beton.
2.6.3 Fungsi Kerikil dan Batu Pecah
a) Sebagai bahan campuran pembuatan material lain seperti beton, paving
block, dll.
b) Digunakan bersama aspal sebagaim bahan material pengerasan jalan.
c) Salah satu bahan penahan rel kereta api.
d) Sebagai material pembuatan pondasi bangunan.
2.6.4 Kelebihan dan Kekurangan Kerikil dan Batu Pecah
Kerikil dan batu pecah memiliki beberapa kelebihan, diantaranya :
a) Mudah didapatkan.
b) Memiliki kegunaan yang cukup banyak.
c) Kuat.
d) Harganya terjangkau.
Selain itu, kerikil dan batu pecah juga memiliki beberapa kekurangan,
diantaranya :
a) Tidak ramah lingkungan.
b) Membutuhkan tenaga yang cukup besar untuk mengaplikasikannya.
BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN
1. Studi Literatur
Kegiatan ini dilakukan untuk mencari materi penunjang penelitian.
Literatur yang digunakan beragam, berupa jurnal, artikel, dan karya ilmiah
lainnya. Studi literatur juga dilakukan untuk teknologi serupa sebelumnya yang
bertujuan untuk mendapatkan informasi-informasi yang akurat mengenai
pelaksanaan dan pengembangan paving block.
2. Identifikasi dan Pemodelan Sistem
Identifikasi yang dilakukan berupa penelusuran komposisi yang tepat
untuk paving block agar sesuai standar dan ukuran yang ideal agar
menguntungkan dari segi praktis maupun ekonomis. Pemodelan sistem yang
dilaksanakan bertujuan agar hasil dari perancangan paving block sesuai dengan
kriteria SNI dan memiliki ketahanan uji yang andal
3. Survei Kelengkapan Bahan Penelitian
Survei kelengkapan bahan penelitian bertujuan untuk menemukan bahan
dan alat yang tepat untuk keperluan penelitian. Bahan yang dibutuhkan dalam
penelitian harus memiliki jenis penyusun yang sesuai agar hasilnya sesuasi
standar. Alat yang dibutuhkan juga harus memiliki tingkat presisi yang tinggi.
4. Perancangan
Tahap perancangan dilakukan untuk membuat prototip yang nantinya siap
untuk diuji coba. Pada tahap perancangan terhadap beberapa kriteria penting
mengenai kualitas paving block, diantarnya :
a) Daya tahan terhadap tekanan yang tinggi
b) Memiliki jangka waktu penggunaan yang lama
c) Ramah lingkungan
5. Pengujian
Pengujian dilakukan untuk menentukan keandalan dari produk yang telah
dibuat. Pada tahap ini yang diujikan adalah daya tekan paving block, daya resap
terhadap air, dan daya tahan lama paving block.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


A. Anggaran Biaya
B. Jadwal Kegiatan
N Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
O
1 Perlengkapan yang diperlukan Rp 2.030.000,00
2 Bahan habis pakai Rp 1.330.000,00
3 Perjalanan Rp 1.200.000,00
4 Lain-lain
Rp 1.040.000,00
Jumlah Rp 5.630.000,00

Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3 Bulan ke 4


N
Kegiatan I I II I I I II I I I II I I I II I
o
I I V I I V I V I I V
1 Penyusun
an
Proposal
2 Survei
bahan dan
alat untuk
proses
produksi
3 Proses
Produksi
4 Pengujian
Bahan Uji
5 Pembuata
n Laporan
Akhir

Daftar Pustaka
Nurzal dan Joni Mahmud. 2013.Pengaruh Komposisi Fly Ash terhadap Daya
Serap Air pada Proses Pembuatan Paving Block, Jurnal Teknik Mesin.
Purnawan, Irfan dan Andi Prabowo. 2017. Pengaruh Penambahan Limestone
terhadap Kuat Tekan Semen Portland Komposit. Jurnal Rekayasa Proses.
Sebayang, SyukurI. Wayan Diana., Alexander Purba. 2011. Perbandingan Mutu
Paving Block Produksi Manual dengan Produksi Masinal, Jurnal Rekayasa
Sembiring, Anita Christie dan Jetri Juli Saruksuk. 2017. Uji Kuat Tekan dan
Serapan Air Pada Paving Block dengan Bahan Pasir Kasar, Batu Kacang , dan
Pasir Halus. Juriti Prima.
Soeparno dan Didik Purwadi. 2010.Penggunaan Pasir dan Kerikil Lokal di
Kabupaten Sumenep Sebagai Bahan Material Beton Ditinjau dari Mutu Kuat
Beton. Jurnal Teknik Waktu.

Lampiran . Justifikasi Anggaran Kegiatan


A. FASILITAS PRODUKSI DAN PERALATAN
HARGA
JENIS JUSTIFIKASI KUAN JUMLAH
NO SATUAN
PENGELUARAN PEMAKAIAN TITAS (Rp)
(Rp)
1 2 3 4 5 6
Ayakan Pasir
1 Penyaring 1 buah Rp100,000 Rp100,000
(ukuran 0.5)
2 Cetakan Manual Pencetak 3 buah Rp250,000 Rp750,000

3 Palu Pemukul Plat Pemukul 3 buah Rp50,000 Rp150,000

4 Ember Plastik Penampung 3 buah Rp20,000 Rp60,000


Tatakan Paving
5 Alas 3 buah Rp15,000 Rp45,000
(25x25)
6 Rak Penampung 1 buah Rp150,000 Rp150,000
7 Cangkul Pengambil 1 buah Rp60,000 Rp60,000
8 Sekop Pengambil 1 buah Rp75,000 Rp75,000
9 Sendok Semen Pengambil 4 buah Rp35,000 Rp140,000
10 Gerobak Angkut Pengangkut 1 buah Rp500,000 Rp500,000
TOTAL Rp2.030,000

B. BAHAN
HARGA
JENIS JUSTIFIKASI KUAN JUMLAH
NO SATUAN
PENGELUARAN PEMAKAIAN TITAS (Rp)
(Rp)
1 2 3 4 5 6
1 Pasir Bahan Baku 2m Rp200,000 Rp400,000
2 Semen Bahan Baku 3 sak Rp75,000 Rp225,000
3 Fly Ash Bahan Baku 3 sak Rp10,000 Rp30,000
4 Agregat (Kerikil) Bahan Baku 2m Rp300,000 Rp600,000
5 Air Bahan Baku 3m Rp35,000 Rp105,000
TOTAL Rp1.360,000

C. PERJALANAN
HARGA
JENIS JUSTIFIKASI KUAN JUMLAH
NO SATUAN
PENGELUARAN PEMAKAIAN TITAS (Rp)
(Rp)
1 2 3 4 5 6
Perjalanan
Pembelian alatdan
1 membeli alat 4 orang Rp100,000 Rp400,000
bahan
dan bahan
Perjalanan
2 Pengujian 4 orang Rp100,000 Rp400,000
Pengujian
Perjalanan
Pelaksanaan
3 waktu 4 orang Rp100,000 Rp400,000
pembuatan
pelaksanaan
TOTAL Rp1.200,000

D. LAIN-LAIN
HARGA
JENIS JUSTIFIKASI KUAN JUMLAH
NO SATUAN
PENGELUARAN PEMAKAIAN TITAS (Rp)
(Rp)
1 2 3 4 5 6
1 Penyimpan Berkas Administrasi 5 Buah Rp8,000 Rp40,000
2 Print dokumen Administrasi 1 Kali Rp100,000 Rp100,000
3 Alat Tulis Administrasi 1 Paket Rp100,000 Rp100,000
Pembuatan
4 Dokumentasi 1 Kali Rp100,000 Rp100,000
Proposal
5 Perawatan Perawatan 2 Kali Rp100,000 Rp200,000
Mencari
6 Paket Internet 1 Buah Rp500,000 Rp500,000
Referensi
TOTAL Rp1.040,000

Anda mungkin juga menyukai