Disusun oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Ivan Hidayat
Devi Kumala B
Krisna Dwiyana Soehendro
Cindy Regan Handoyo
Stefanus Erik Susanto
Aland Surya Nugroho
Theovilla Arry K S
Dika Ananditya
Adri Praditya
10. Saraswati Omega Santi
(14.B1.0002)
(14.B1.0008)
(14.B1.0012)
(14.B1.0014)
(14.B1.0018)
(14.B1.0026)
(14.B1.0048)
(14.B1.0088)
(14.B1.0090)
(14.B1.0103)
Kata Pengantar
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
anugrah-Nya penulisan paper ini dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya
penulisan paper ini hingga bisa tersusun dengan baik.
Paper ini kami susun berdasarkan pengetahuan yang kami peroleh dari
berbagai sumber media elektronik dan media cetak dengan harapan orang yang
membaca dapat memahami tentang Pemanfaatan Beton Berpori
Akhir kata penulis mohon maaf bila ada kekurangan maupun kesalahan di
dalam pembuatan paper ini. Penulis juga berharap agar paper yang penulis buat
berguna bagi pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Pembangunan jalan secara umum menggunakan perkerasan lentur
dan perkerasan kaku yang kedap air menyebabkan berkurangnya lahan
hijau yang berdampak pada berkurangnya daerah resapan air. Penggunaan
beton berpori diharapkan dapat meresapkan air ke dalam tanah. Paper ini
bertujuan untuk memaparkan bahwa penggunaan beton berpori untuk
perkerasan jalan raya sangatlah efektif sebab dengan beton berpori selain
kita mendapat kekuatan, kita juga mendapatkan saluran untuk jalur air
sehingga pada saat hujan air tidak menggenang di jalan tetapi menembus
1.2.
beton.
BATASAN MASALAH
a. Apa itu Beton Berpori?
b. Mengapa beton berpori bagus untuk jalan raya?
BAB II
ISI
2.1 DEFINISI-DEFINISI
Beton berpori {pervious concrete) merupakan material konstruksi
yang memiliki keunikan tersendiri. Sesuai
namanya, beton
berpori
adalah beton yang memiliki pori-pori sehingga dapat ditembus oleh air.
berpori dapat
menjadi bahan
jalan-jalan lokal
terbuka.
2.2
TINJAUAN PUSTAKA
Beton merupakan campuran antara semen, agregat kasar, agregat
halus dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan membentuk masa padat
(SK SNI T-15-1990-03:1). Beton umumnya digunakan untuk konstruksi
karena banyak keuntungan yang didapatkan dari beton yaitu bahan baku
yang mudah didapat, mudah dibentuk sesuai kebutuhan, mampu memikul
beban yang berat, mempunyai kuat desak yang besar. Tapi beton
mempunyai kekurangan juga yaitu menyebabkan lingkungan dimana beton
tersebut dibuat akan rusak. Rusaknya lingkungan tersebut salah satunya
adalah tertutupnya saluran drainase didaerah tersebut. Salah satu usaha
untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan menggunakan beton
non pasir.
Penggunaan beton non pasir sebagai pengganti beton normal
adalah salah satu cara untuk mengatasi masalah lingkungan, dimana dalam
penggunaannya dilapangan dapat menambah daya serap tanah karena
beton yang digunakan dapat meloloskan air.
KEUNTUNGN
DAN
KEKURANGAN
PENGGUNAAN
BETON
BERPORI
Keuntungan yang diapatkan dengan menggunakan beton berpori
sebagai perkerasan adalah:
Pengolahan air Pengolahan air hujan lebih baik, beton berpori sebagai
material konstruksi yang multifungsi selain berfungsi sebagai komponen
struktural juga berfungsi sebagai saluran drainase air masuk ke dalam
tanah sehingga mampu mengurangi limpasan permukaan.
Membantu menambah cadangan penyimpanan air tanah, dengan air
hujan yang langsung mengalir ke dalam tanah maka akan membantu tanah
efisien
dengan
mengurangi
kebutuhan
penyediaan
kolam
penyimpanan air hujan, selokan, dan sarana pengelolaan air hujan lainnya.
Mengurangi kelicinan pada jalan terutama pada saat hujan, permukaan
yang lebih kasar dari perkerasan normal sangat membantu pada saat
terjadinya hujan.
Membantu peresapan air lebih baik ke tanah sehingga dapat mencapai
akar pepohonan walau perkerasan menutupi pohon.
Dapat didaur ulang, tidak seperti pada beton konvensional, setelah
mencapai umur rencana beton berpori dapat didaur ulang menjadi material
beton berpori yang baru sehingga tidak menimbulkan limbah buangan.
Instalasi yang lebih cepat, dimana proses pemasangan beton berpori akan
lebih cepat selesai jika dibandingkan dengan pemasangan perkerasan bata
beton.
rata, sehingga gelombang suara yang dipantulkan secara baur oleh poripori pada beton menjadi saling bertumbukan dan saling meredam.
beton berpori yang relatif kecil membuat aplikasi beton berpori sebagai
perkerasan jalan sangat terbatas.
Dibutuhkan waktu proses curing yang lebih lama, dimana proses curing
beton berpori harus dilakukan sesegera mungkin dari saat pengecoran dan
baru selesai kurang lebih sekitar 7 hari.
Sensitif terhadap faktor air semen sehingga dibutuhkan kontrol air yang
cermat karena untuk mengontrol kadar air beton berpori di lapangan
sangatlah sulit, terlebih pada keadaan cuaca yang panas atau terlalu dingin.
Kurangnya standarisasi mengenai beton berpori dalam bidang pengujian,
metode serta perencanaan di Indonesia.
Memiliki spesifikasi khusus dan cara instalasi khusus, sehingga
dibutuhkannya tenaga yang sudah ahli dalam melakukannya menjadikan
pengeluaran awal lebih mahal dari pada beton normal.
Perkerasan beton berpori membutuhkan kedalaman yang lebih besar saat
pemasangan, sebagai tempat untuk menampung air hujan dan juga
meningkatkan ketebalan perkerasan beton berpori untuk alasan kekuatan.
BAB III
KESIMPULAN
Beton sudah ditemukan sejak jaman Romawi Kuno sebelum masehi yang
kemudian berkembang pesat pada abad ke20 an hingga saat ini. Beton merupakan
campuran agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil), atau jenis agregat
lain dan air, dengan semen portland atau semen hidrolik yang lain, kadang kadang dengan bahan tambahan (additif) yang bersifat kimiawi ataupun
fisikal pada perbandingan tertentu, sampai menjadi satu kesatuan yang
homogen. Campuran tersebut akan mengeras seperti batuan. Takaran agregat yang
pas mampu menghasilkan beton dengan kualitas yang baik. Seiring perkembangan
zaman, perkembangan beton diringi pula dengan perkembangan teknologi beton
baik dalam campurannya dan alat-alat pembuatannya.
DAFTAR PUSTAKA
Susilorini, Retno, M.I. dan Djoko Suwarno.2009.Mengenal dan Memahami
Teknologi Beton.Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata.
www.proyeksipil.blogspot.com/2012/11/bahan-dan-material-yang-dipakaiuntuk.html
www.mualim.wordpress.com/2007/07/23/teknik-pembuatan-beton-1/
www.sementigaroda.com/blog/bagaimana-menghasilkan-beton-yang-berkualitas/