Anda di halaman 1dari 6

LABORATORIUM PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERCANAAN

UNIT UJI BAHAN & BETON


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
Alamat : Jl. Daeng Tata Raya, ParangTambung, Makassar, Tlp.(0411)864935-861507

JOB XXI
SLUMP TEST

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Metode pencampuran dari beton diperlukan untuk mendapatkan hasil


yang baik sehingga beton dapat dengan mudah dikerjakan. Kemudahan
pengerjaan atau workability pada pengerjaan beton didefenisikan sebagai
kemudahan untuk dikerjakan, dituangkan dan dipadatkan, dimana
kemudahan pengerjaan ini diindikasikan melalui slump test. Semakin
tinggi nilai slump, semakin mudah untuk dikerjakan, namun demikian
nilai slump harus dibatasi karena nilai slump yang terlalu tinggi akan
membuat beton kropos setelah mengeras disebabkan air yang terjebak
didalamnya menguap (batas penurunan nilai slump test kisaran 8-12 cm).
Dalam pengujian slump test menggunakan kerucut terpancung (kerucut
abram) nilai slump test yang didapatkan adalah 10 cm.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Kerucut terpancung (kerucut Abram) dengan Dbawah = 200 mm,
Datas = 100 mm, tinggi = 300 mm.
b. Tongkat pemadat (diameter = 16 mm, panjang = 600 mm)
c. Placing Pan dengan permukaan yang kokoh, rata dan kedap air.
d. Peralatan tambahan ; sendok cekung, dan roll meter

2. Bahan
Pada pengujian nilai slump digunakan contoh beton segar yang tercantum
pada Job Mix Design yang banyaknya sama dengan kapasitas kerucut
terpancung.

WIDIA ASTUTI / 220201600001


C. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Membasahi peralatan uji slump (kerucut terpancung) sebelum digunakan.
2. Meletakkan kerucut terpancung diatas Placing pan yang kedap air.
3. Mengisi cetakan sampai penuh dengan beton segar tanpa campuran zat
aditif sebanyak 3 lapis, dimana tiap lapisnya dipadatkan dengan tongkat
pemadat yang ditusuk-tusuk sebanyak 25 kali lalu meratakan permukaan
kerucut.
4. Mengangkat kerucut secara perlahan-lahan dengan tegak lurus keatas lalu
meletakkan kerucut yang telah diangkat pada posisi terbalik disamping
benda uji.

Gambar 3.1 Pengujian Slump


5. Menentukan nilai slump beton segar melalui bantuan mistar dengan cara
mengukur selisih tinggi kerucut dangan tinggi benda uji (seperti pada
gambar 3.1).
6. Memasukkan kembali campuran beton segar kedalam mesin pengaduk,
dan ditambahkan zat aditif.
7. Melakukan kembali pengujian slump terhadap beton segar yang sudah
tercampur dengan zat aditif.

WIDIA ASTUTI / 220201600001


D. KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh pada pengujian nilai slump ini yaitu :
1. Diperoleh nilai slump dari beton segar tanpa zat aditif sebesar 10 cm
2. Mahasiswa telah dapat melakukan pengujian nilai slump.
3. Mahasiswa telah dapat menggunakan alat yang dipakai dalam pengujian
nilai slump.

E. SARAN
Dari pengujian nilai slump ini, dibutuhkan :
1. Ketelitian dalam melakukan proses pengujian.
2. Ketelitian dalam menggunakan alat.
3. Kekompakan dalam satu tim.
4. Kehadiran dalam proses praktikum berlangsung.

F. REFERENSI
Referensi yang digunakan dalam pemeriksaan ini, yaitu:
1. SNI 03 – 1972 - 2011

WIDIA ASTUTI / 220201600001


G. LAMPIRAN
1. Foto Alat
2. Gambar Alat
3. FotoPelaksanaan

WIDIA ASTUTI / 220201600001

Anda mungkin juga menyukai