Anda di halaman 1dari 12

LABORATORIUM BAHAN

JURUSAN SARJANA TERAPAN


TEKNOLOGI REKAYASA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
PRAKTEK TEKNOLOGI BETON
DOSEN PEMBIMBING NIDN JUDUL JOB SHEET :
Ir. Tri Mulyono, MT 0001076904 Pemeriksaan Kuat Tekan Mortar
Intan Puspa W., MT. 0016059305 Semen Portland

PEMERIKSAAN KUAT TEKAN MORTAR SEMEN PORTLAND

1. MAKSUD :
Pemeriksaan dimaksudkan untuk mengetahui kekuatan mortar semen
prtland dari berbagai tipe semen dengan membuat benda uji berbentuk kubus 50
x 50 x 50 mm.

2. PERALATAN :

(1) Cetakan kubus 50 x 50 x 50 mm (cement cube mold),


(2) Meja alir (flow table),
(3) Frame,
(4) Flow mold,
(5) Vernier Caliper,
(6) Tamper rod (batang pemadat),
(7) Plat kaca (glass plate),
(8) Gelas ukur (graduated cylinder),
(9) Scraper/Spatula,
(10) Timbangan (balance) dengan ketelitian 0.01 gram,
(11) Mesin pengaduk (mixer),
(12) Mixing Bowl,
(13) Stop watch,
(14) Rubber gloves,
(15) Can (container),
(16) Penggaris

Jobsheet | Praktek Teknologi Beton - Pengujian Bahan Semen | 1


3. BENDA UJI :
a. Semen Portland,
b. Pasir Standar (standard sand, #20 ; #30).
c. Air Suling.

4. PROSEDUR PELAKSANAAN :

(1) Siapkan kebutuhan bahan, yaitu semen Portland sebanyak 500 gram, dan
pasir standar seberat 1375 gram serta air suling untuk satu sampel.
(2) Masukkan air suling ke dalam tromol mesin pengaduk sebanyak 30% dari
berat semen, kemudian masukkan semen sebanyak 500 gram kedalam
tromol, diamkan selama 30 detik agar menyerap kedalam semen. Kemudian
jalankan mesin pengaduk dengan kecepatan 140+5 rpm selama 30 detik.
(3) Masukkan pasir otawa/kwarsa kedalam tromol sebanyak 1375 gram sambil
pengaduk dijalankan dengan kecepatan 140+5 rpm selama 30 detik.
(4) Mesin pengaduk dihentikan selama 15 detik, selama itu dinding tromol dari
pasta yang menempel. Jalankan kembali mesin pengaduk dengan
kecepatan 285+10 rpm selama 30 detik.
(5) Hentikan mesin pengaduk, segera bersihkan mortar yang menempel pada
pinggir-pinggir tromol selama 15 detik, kemudian biarkan mortar selama
75 detik.
(6) Jalankan kembali mesin pengaduk dengan kecepatan 285+10 rpm selama
60 detik.
(7) Siapkan spatula, meja getar, penggaris, penumbuk, dan cetakan alir.
Cetakan ditempatkan di meja alir dengan diameter yang besar (10 cm) ada
di bagian bawah.
(8) Penetapan laju alir
(a) Seka, bersihkan dan keringkan bagian atas meja alir secara hati-hati,
dan tempatkan cetakan alir ditengahnya.
(b) Isi cetakan dengan lapisan mortar dengan dua lapis. Lapis pertama
masukkan mortar dengan ketebalan ± 25 mm ke dalam cetakan dan
tumbuk 20 kali menggunakan penumbuk dengan gerakan memutar.
Tekanan penumbukkan harus diatur sedemikian rupa sehingga cukup
mengisi bagian cetakan serba sama.

Jobsheet | Praktek Teknologi Beton - Pengujian Bahan Semen | 2


(c) Untuk lapis kedua, isi lagi mortar ke dalam cetakan sampai penuh dan
tumbuk dengan metode yang sama
(d) Jika setelah ditumbuk dua lapis kondisi mortar cekung/belum penuh,
maka padatkan lagi dengan mengisi mortar sampai penuh
(e) Ratakan bagian atas mortar untuk mendapatkan permukaan yang rata
menggunakan sisi yang lurus dari pisau aduk/spatula (hampir tegak
lurus pada cetakan) dengan gerakan menggergaji bagian atas cetakan.
(f) Seka meja alir sampai bersih dan kering, dengan hati-hati untuk
menghilangkan air dari sekeliling sudut cetakan.
(g) Angkat cetakan dari mortar 1 menit setelah pengerjaan selesai.
(h) Segera turunkan meja setinggi 13 mm sebanyak 25 kali dalam 15 detik.
(i) Gunakan penggaris untuk menghitung aliran. Aliran adalah hasil
penambahan diameter rata-rata dari tumpukan mortar yang diukur
sekurang-kurangnya 4 tempat pengukuran, dinyatakan sebagai
presentase dari diameter dasar semula.
(j) Laju alir rata-rata dari 4 pengukuran yang diizinkan adalah sebesar 110
± 5 (maks 11,5 cm) dan dinyatakan sebagai persen berat terhadap
semen.
(k) Jika rata-ratanya lebih dari nilai yang diizinkan, maka lakukanlah
percobaan dengan presentase airnya divariasikan sampai diperoleh
aliran yang diinginkan. Tiap kali melakukan percobaan memakai mortar
baru.
(9) Pencetakan benda uji
(a) Setelah didapat diameter leleh yang disyaratkan (misalkan 110 + 5 mm)
aduk kembali campuran mortar. Biarkan mortar dalam mangkuk
pengaduk, aduk selama 90 detik tanpa penutup. Selama selang waktu
15 detik pertama, segera bersihkan mortar yang menempel pada dinding
mangkuk. Kemudian aduk kembali selama 15 detik pada kecepatan
sedang. Segera setelah pengadukan selesai, pengaduk digoyangkan
untuk melepas mortar yang menempel dan masukkan ke dalam
mangkuk.
(b) Siapkan cetakan kubus mortar dan olesi dengan oli di bagian dalamnya.
(c) Mulailah pencetakan benda uji menggunakan cetakan kubus 50 x 50 x
50 mm, dengan waktu tidak lebih dari 2 menit dan 30 detik setelah
selesai pengadukan. Tempatkan lapisan mortar setebal ± 25 mm (kira-

Jobsheet | Praktek Teknologi Beton - Pengujian Bahan Semen | 3


kira ½ kedalaman cetakan) pada semua ruang cetakan kubus. Tumbuk
mortar dalam masing-masing ruang kubus sebanyak (4 X 8) tumbukan
dalam waktu ± 10 detik, tumbukkan pada putaran ke-2 putaran
selanjutnya, harus tegak lurus terhadap putaran tumbukkan terdahulu
dan terdiri atas 8 tumbukkan yang berdekatan satu sama lain pada
permukaan benda uji, untuk urutan tumbukan kesatu dan ketiga serta
untuk urutan tumbukan kedua dan keempat.

Gambar 1: urutan tumbukan kesatu Gambar 2: urutan tumbukan kedua dan


dan ketiga keempat

(10) Diamkan benda uji selama 24 jam dalam cetakan kubus. Setelah 24 jam,
lepaskan benda uji dari cetakan. Beri tanda benda uji menggunakan alat tulis
spidol untuk menandai benda uji masing-masing kelompok. Kemudian
rendam seluruh benda uji.
(11) Pelihara benda uji dalam air pada suhu (23 ± 1,7)oC dan masing-masing
benda uji terendam sempurna hingga pengujian dilaksanakan.
(12) Pengujian kuat tekan
(a) Lakukan pengujian kekuatan tekan mortar untuk umur 7,14, dan 28 hari.
Dan gambarkan grafik kuat tekannya.
Tabel 1: Toleransi waktu pengujian
Umur Pengujian Toleransi yang diperbolehkan
24 Jam ± 0,5 jam
3 Hari ± 1,0 jam
7 Hari ± 3,0 jam
28 Hari ± 12 jam

Jobsheet | Praktek Teknologi Beton - Pengujian Bahan Semen | 4


(b) Ketika hendak diuji, seka setiap benda uji sampai kondisi permukaan
kering permukaan dan hilangkan butiran-butiran pasir yang lepas atau
lapisan kasar dari permukaan yang akan kontak dengan landasan blok
mesin uji.
(c) Periksa permukaannya dengan menggunakan mistar lurus. Jika terdapat
lekukan, gosok permukaannya hingga rata atau buang benda uji, secara
periodik periksalah penampang melintang benda uji.
(d) Berikan beban pada permukaan benda uji yang pada pencetakannya
kontak dengan permukaan yang rata dari cetakan. Hati-hati, tempatkan
benda uji pada mesin uji tepat di bawah titik pusat dari landasan blok
atas. Sebelum dilakukan pengujian pada masing-masing kubus, pastikan
bahwa blok tempat dudukan berbentuk lingkaran bebas bergerak. Tidak
boleh menggunakan bantalan.
(e) Beban awal, dengan laju penekanan yang diinginkan, dapat diberikan
sampai setengah dari beban maksimum benda uji yang diperkirakan
mempunyai beban maksimum lebih besar dari 13,3 KN. Jangan berikan
beban awal terhadap benda uji yang diperkirakan mempunyai beban
maksimum kurang dari 13,3 KN.
(f) Atur laju penekanan sedemikian rupa sehingga sisa beban (atau seluruh
beban dalam hal beban maksimum diperkirakan kurang dari 13,3 KN),
diberikan tanpa terhenti, sampai pecah pada laju penekanan sedemikian
rupa sehingga beban maksimum akan tercapai, tidak kurang dari 20
detik, juga tidak lebih dari 80 detik sejak penekanan dimulai. Jangan
lakukan perubahan pada alat pengatur dari mesin uji kuat tekan pada
saat benda uji sedang ditekan dan belum pecah.
(g) Jika penampang luas dari suatu cetakan bervariasi lebih dari 1,5% dari
angka, gunakan luas yang sebenarnya untuk perhitungan kuat tekan.
Kuat tekan dari seluruh uji terima cetakan dibuat dari contoh yang sama
dan diuji pada perioda yang sama harus dirata-ratakan dan dilaporkan
sampai nilai terdekat dengan 10 psi (0,1 MPa).

Link video praktikum :


https://youtu.be/AgZk0e0oM_Q?si=DvFF7e-C2ihldJDz
https://youtu.be/OLcyhC1L4SU

Jobsheet | Praktek Teknologi Beton - Pengujian Bahan Semen | 5


5. PERHITUNGAN :
Kekuatan tekan mortar (Mpa) = beban maksimum (P) dibagi luas benda uji
𝑃
𝐾𝑢𝑎𝑡 𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛 =
𝐴
6. PELAPORAN :

Hasil pengujian dibuat dalam bentuk laporan sementara dan laporan akhir
pengujian.

Jobsheet | Praktek Teknologi Beton - Pengujian Bahan Semen | 6


6.1. Lembar Laporan Sementara Pengujian Kuat Tekan Mortar
Laporan No. : Dikerjakan Oleh :
Nomor Contoh : Dikerjakan Tgl :
Asal Contoh : Selesai Tanggal :
Jenis Contoh : Diperiksa Oleh :
Pekerjaan : Tanggal :
PEMERIKSAAN KUAT TEKAN MORTAR SEMEN PORTLAND
(COMPRESSIVE STRENGTH OF HIDRAULIC CEMENT MORTAR)
KOMPOSISI CAMPURAN SEMEN MORTAR
Semen Pasir Air
Berat campuran bahan, gram
500 1375 ……..
CONTOH UJI
NO. URAIAN Rata-
A B
rata
1 Tanggal Pembuatan -
2 Tanggal Perendaman -
3 Umur pengujian 7 hari 7 hari
3.1 Tanggal Pengujian
3.2 Berat benda uji, gram
3.3 Luas permukaan, cm2
3.4 Volume benda uji, cm3
3.5 Berat isi, gram/cm3
3.6 Pembacaan dial, P (kN)
Konversi beban (3.6)x(1000)/(9,8
3.7
m/s2) (kg)
3.8 Kekuatan tekan, (3.7)/(3.3), kg/cm2
Kekuatan tekan dalam Mpa, (3.8) x
3.9
0.1
4 Umur pengujian 14 hari 14 hari
4.1 Tanggal Pengujian
4.2 Berat benda uji, gram
4.3 Luas permukaan, cm2
4.4 Volume benda uji, cm3
4.5 Berat isi, gram/cm3
4.6 Pembacaan dial, P (kN)

Jobsheet | Praktek Teknologi Beton - Pengujian Bahan Semen | 7


KOMPOSISI CAMPURAN SEMEN MORTAR
Semen Pasir Air
Berat campuran bahan, gram
500 1375 ……..
CONTOH UJI
NO. URAIAN Rata-
A B
rata
Konversi beban (4.6)x(1000)/(9,8
4.7
m/s2) (kg)
4.8 Kekuatan tekan, (4.7)/(4.3), kg/cm2
Kekuatan tekan dalam Mpa, (4.8) x
4.9
0.1
5 Umur pengujian 28 hari 28 hari
5.1 Tanggal Pengujian
5.2 Berat benda uji, gram
5.3 Luas permukaan, cm2
5.4 Volume benda uji, cm3
5.5 Berat isi, gram/cm3
5.6 Pembacaan dial, P (kN)
Konversi beban (5.6)x(1000)/(9,8
5.7
m/s2) (kg)
5.8 Kekuatan tekan, (5.7)/(5.3), kg/cm2
Kekuatan tekan dalam Mpa, (5.8) x
5.9
0.1

Catatan: Pengujian dilakukan untuk setiap pasangan benda uji “A” dan “B”.
KESIMPULAN

Jobsheet | Praktek Teknologi Beton - Pengujian Bahan Semen | 8


7. DOKUMENTASI:

Jobsheet | Praktek Teknologi Beton - Pengujian Bahan Semen | 9


Foto 1: Proses Pengadukan Mortar Foto 2: Proses Penetapan laju alir
pada lapisan pertama (+ 25 mm)

Foto 3: Proses Penetapan laju alir Foto 4: Proses Penetapan laju alir, Setelah
pada lapisan kedua cetakan diangkat (laju alir diametet
110+5 mm) pada kadar air ..............%

Foto 5: Proses Penumbukan Benda Uji Foto 6: Perawatan Benda Uji

Lampiran 5:

Jobsheet | Praktek Teknologi Beton - Pengujian Bahan Semen | 10


Foto 9: Proses Pengujian Mortar Foto 10: Hasil Pengujian Mortar
Umur 7 Hari Umur 7 Hari

Jobsheet | Praktek Teknologi Beton - Pengujian Bahan Semen | 11


Jobsheet | Praktek Teknologi Beton - Pengujian Bahan Semen | 12

Anda mungkin juga menyukai