Anda di halaman 1dari 2

6.

PENGUJIAN KEKUATAN TEKAN MORTAR SEMEN PORTLAND

6.1 Tujuan
6.1.1 Tujuan Instruksional Umum

Setelah melakukan percobaan ini, anda akan dapat mengetahui dan memahami sifat-sifat
fisik, mekanik dan teknologi semen portland serta pengaruhnya terhadap beton dengan
benar.

6.1.2 Tujuan Instruksional Khusus


Setelah melakukan percobaan ini anda dapat:
a. Menentukan kekekalan semen portland dengan kue rebus.
b. Menggunakan peralatan uji dengan terampil.

6.2 Dasar Teori


Kekuatan tekan mortar adalah beban tiap satuan luas permukaan yang menyebabkan
mortar hancur. Kekuatan tekan mortar ini diperoleh dari benda uji berbentuk kubus dengan
ukuran 5 x 5 x 5 cm, yang terbuat dengan menggunakan contoh semen dan mengampurnya
dengan pasir silica seragam dan air dalam perbandingan-perbandingan tertentu.

6.3 Peralatan
a. Neraca, dengan ketelitian 0,1% dari berat contoh yang ditimbang.

b. Gelas ukur isi 500 ml atau 1000 ml, dengan ketelitian 1 (satu) ml.
c. Stopwatch.
d. Sendok perata (spatula).
e. Alat pengaduk.
f. Sarung tangan karet.
g. Air suling sebanyak ± 500 cm3.
h. Cawan.
i. Cetakan kubus 5 x 5 x 5 cm, dan alat penumbuk/pemadat.
j. Pasir Silika/Ottawa.
k. Meja leleh (Flow Table).

6.4 Benda Uji


Semen Portland sebanyak 500 gram
6.5 Prosedur Pelaksanaan

a. Masukkan air pencampur berupa air suling sebanyak 30% dari berat semen ke dalam
alat pengaduk.
b. Masukkan benda uji semen sebanyak 500 gram ke dalam mangkok pengaduk.
c. Jalankan mesin pengaduk dengan kecepatan (140 ± 5) rpm, selama 30 detik.
d. Masukkan pasir silica/ottawa sebanyak 1375 gram secara perlahan-sambil mesin
pengaduk dijalankan dengan kecepatan (145 ± 5) rpm, selama 30 detik.
e. Hentikan mesin pengaduk, kemudian naikkan kecepatan putaran menjadi (285 ± 10)
rpm dan dijalankan selama 30 detik.
f. Hentikan mesin pengaduk, dan bersihkan mortar yang menempel pada bagian
pinggiran mangkok selama 15 detik, kemudian biarkan mortar selama 75 detik.
g. Aduklah mortar dalam mesin pengaduk dengan kecepatan pengaduk (285 ± 10) rpm,
selama 1 (satu) menit.
h. Lakukan percobaan leleh dengan mengisikan mortar ke dalam cincin yang terletak di
atas meja leleh, cincin diisi dalam 2 (dua) lapis, dimana setiap lapis dipadatkan
dengan cara menumbuk sebanyak 20 kali. Ratakan permukaan mortar dengan sendok
perata dan angkatlah cincin kemudian getarkan meja leleh sebanyak 25 kali selama 15
detik.
i. Ukurlah diameter leleh, sekurang-kurangnya pada 4 (empat) tempat dan ambil harga
rata-rata. Diameter leleh harus antara 100-115% dari diameter semula. Apabila
diameter leleh yang disyaratkan belum didapat, ulangi langkah-langkah diatas (dari
butir a sampai i) dengan mengubah kadar air.
j. Setelah diameter leleh yang disyaratkan didapat, mortar dimasukkan ke dalam
mangkok pengaduk dan jalankan mesin pengaduk dengan kecepatan (285 ± 10) rpm
selama 15 detik.
k. 30 detik setelah selesai pengadukan, cetaklah mortar dengan cetakan kubus 5 x 5 x 5
cm, cetakan di dalam 2 (dua) lapis dimana setiap lapis dipadatkan dengan penumbuk
sebanyak 32 kali dalam 4 (empat) putaran (lihat gambar). Keseluruhan waktu yang
dipergunakan untuk mencetak mortar tidak boleh lebih dari 2 (dua) menit.
l. Ratakan permukaan mortar dengan sendok perata, kemudian simpan di dalam Moist
cabinet selam 24 jam.
m. Bukalah cetakan dan rendamlah mortar dalam air bersih, kemudian periksalah
kekuatan tekan mortar dengan mesin tekan sesuai dengan umur yang diinginkan,
biasanya pada umur 3, 7, dan 28 hari.

Anda mungkin juga menyukai