Anda di halaman 1dari 5

Kehalusan butir semen akan mempengaruhi proses hidrasi.

Semakin halus butiran semen maka


luas permukaan butir untuk suatu jumlah berat semen tertentu menjadi lebih besar sehingga
jumlah air yang dibutuhkan juga banyak. Semakin halus butiran semen maka proses hidrasinya
semakin cepat sehingga semen mempunyai kekuatan awal tinggi. Selain itu butiran semen yang
halus akan mengurangi bleeding, tetapi semen cenderung terjadi penyusutan yang besar dan
mempermudah terjadinya retak susut pada beton.
ASTM mensyaratkan tingkat kehalusan butiran semen adalah pada ayakan no. 200 butiran semen
yang lolos sebesar lebih dari 78 %. Tingkat kehalusan semen diuji dengan alat Blaine.
Cara Uji penentuan kehalusan dengan menggunakan alat blaine sesuai dengan SNI 15-20492004, Semen Portland.
Peralatan yang digunakan :
-

Timabngan dengan ketelitian 0,1 gram.

Saringan No 100, No 200, dan Pan.

Kuas.

Mesin Pengguncang (Sieve Breaker).

Bahan yang digunakan :


-

250 gram semen PC.

Langkah Kerja Uji Kehalusan Semen PC


a. Memasukkan benda uji semen kedalam saringan No.100 yang terletak diatas saringan
No.200 dan dipasang PAN dibawahnya.
b. Menggoyangkan saringan ini perlahan - lahan, sehingga bagian benda uji yang tertahan
kelihatan bebas dari partikel - partikel halus ( pekerjaan ini dilakukan antara 3 4
menit ).
c. Menutup saringan dan melepaskan PAN, mengetok saringan perlahan lahan dengan
tangkai kuas sampai abu yang menempel terlepas dari saringan.
d. Membersihkan sisi bagian bawah saringan dengan kuas, kosongkan PAN dan
membersihkan dengan kain kemudian dipasang kembali.
e. mengambil tutup saringan dengan hati - hati, bila ada partikel kasar yang menempel pada
tutup dikembalikan pada saringan.

f. Melanjutkan penyaringan dengan menggoyang - goyangkan saringan perlahan - lahan


selama 9 menit.
g. Saringan ditutup, penyaringan dilanjutkan selama 1 menit dengan cara menggerakkan
saringan kedepan dan kebelakang dengan posisi sedikit dimiringkan.kecepatan gerakan
kira kira 150 kali per menit, setiap 25 kali gerakan putar saringan kira kira 60.
Pekerjaan ini dilakukan diatas kertas putih, bila ada partikel yang keluar dari saringan dan
atau PAN serta tertampung diatas kertas, dikembalikan kedalam saringan. Pekerjaan
dihentikan setelah benda uji tidak lebih dari 0,05 gram lewat saringan dalam waktu
penyaringan selama 1 menit.
h. Benda uji yang tertahan diatas masing masing saringan No.100 dan No.200 ditimbang,
kemudian hitung dan nyatakan dalam prosentase berat terhadap benda uji semula.
Langkah Kerja Uji Kehalusan Semen PC
a. Saringan No 100 ditimbang (W1)gram,
b. Saringan No 200 ditimbang (W2)gram,
c. Semen PC sebanyak 250 gram (W3) dimasukkan ke dalam susunan saringan yang
diletakkan berturut-turut No 100, No 200, dan yang paling bawah adalah PAN.
d. Saringan Ditutup kemudian diapsang pada mesin penggetar, lalu diguncang
menggunakan mesin tersebut selama 10 menit.
e. Masing-masing saringan beserta butiran semen yang tertahan diayakan ditimbang,
misalnya berat sarigan No 100 = W4 gram, dan saringan No 200 = W3 gram.
f. Perhitungan Kehalusan semen dilakukan menggunakan rumus :
Fraksi yang tertahan saringan No 100(F1) = (W4 W1)/W3 x 100%
Fraksi yang tertahan saringan No 200(F2) = (W5 W2)/W3 x 100%
g. Semen dikategorikan memenuhi syarat kehalusan apabila :
Tertahan saringan No 100 = 0%
Tertahan saringan No 200 maksimum 22%.

Data Penyajian Kehalusan Semen PC :

Merk Semen

: . .

Tipe Semen

: . .

Dikerjakan Oleh

: . .

Contoh Kue Semen ke :

Berat Saringan No 100 (W1) gram


Berat Saringan No 200 (W2) gram
Berat contoh semen (W3) gram
Berat Saringan No 100 dan semen yang tertahan
(W4) gram
Berat Saringan No 200 dan semen yang tertahan
(W5) gram
F1 = (W4 W1)/W3 x 100%
Rerata Tertahan Saringan No 100 = . %
SD

= . %

CV

= . %

F2 = (W5 W2)/W3 x 100%


Rerata Tertahan Saringan No 200 = . %
SD

= . %

CV

= . %

Kesimpulan*): Kehalusan Semen Memenuhi / tidak memenuhi


*) = Coret yang tidak perlu
Catatan: Nilai CV tak boleh lebih dari 10%

Kekekalan bentuk adalah sifat dari pasta semen yang telah mengeras, dimana bila pasta tersebut
dibuat bentuk tertentu bentuk itu tidak berubah. Ketidakkekalan semen disebabkan oleh jumlah
kapur bebas yang berlebihan dan magnesia yang terdapat pada semen. Kapur bebas yang terdapat
di dalam adukan akan mengikat air dan menimbulkan gaya yang bersifat ekpansif. Alat yang
digunakan untuk menguji sifat kekekalan semen adalah Autoclave Expansion of Portland
CemenT (ASTM C-151).
Cara uji penentuan kekekalan bentuk dengan autoclave sesuai SNI 15-2049-2004, Semen
Portland.
Peralatan yang digunakan :
-

Timbagan dengan ketelitian 0,1 gram.

Gelas ukuran dengan kapasitas maksimal 100 ml dan ketelitian pembacaan 1 ml.

Air murni (jika ada).

Stop Watch.

Spatula.

Cetakan kue semen yang berbentuk lingkaran dengan diameter 12 cm dan tebalnya 13
mm.

Oli Bekas.

Lempengan kaca ukuran 15 cm x 15 cm.

Kaus Tagan karet (boleh diganti kantong plastic).

Kompor.

Panci.

Bahan yang digunakan :


-

Adonan Semen PC dalam konsistensi normal.

Langkah Kerja Uji Kekekalan Semen PC :


a. Membuat mortar semen PC dengan kondisi konsistensi normal.
b. Cetakan kue semen yang sudah kering mudah dilepaskan.
c. Merebus Air dalam Panci sampai mendidih, setelah mendidih kue semen dimasukkan dan
direbus selama tiga jam.
d. Setelah kue semen dikeluarkan dan diamati. Kue semen tak boleh berubah bentuk dan
atau retak permukaannya.

Penyajian Data Kekekalan Bentuk :


Merk Semen

: . .

Tipe Semen

: . .

Dikerjakan Oleh

: . .

Contoh Kue Semen ke :

Sebelum Direbus Retak/tidak? *)

y/t

y/t

y/t

y/t

y/t

y/t

y/t

y/t

y/t

y/t

y/t

y/t

y/t

y/t

y/t

Setelah Direbus
-

Terjadi retak ?
Terjadi Perubahan Bentuk ?

Kesimpulan :

Kue Semen *):


-

Catatan: *)

= Coret yang tidak diperlu: y = ya, t = tidak

Berubah Bentuk
Tidak Berubah Bentuk

Anda mungkin juga menyukai