Anda di halaman 1dari 23

RENCANA PELAKSANAAN PEMBLAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG

Mata Pelajaran : Konstruksi Batu

Kelas/Semester : XI / 1

Materi Pokok : Pengukuran Titik Duga Bangunan Berdasarkan Gambar


Denah

Paket Keahlian : Teknik Konstruksi Batu

Alokasi Waktu : 1 Pertemuan (6 x 40 menit)

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar

3.5 Menerapkan cara pengukuran titik duga bangunan berdasarkan gambar denah.
4.5 Melakukan pengukuran dan penentuan titik duga bangunan gedung atau
bangunan air berdasarkan gambar.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.5.1 Mengidentifikasi prinsip pengukuran titik duga bangunan berdasarkan
gambar denah.
3.5.2 Mengidentifikasi peralatan pengukuran titik duga bangunan berdasarkan
gambar denah.
3.5.3 Menjelaskan dan menerapkan teknik pengukuran titik duga bangunan
berdasarkan gambar denah.
3.5.4 Menjelaskan dan menerapkan penentuan beda tinggi titik duga bangunan
berdasarkan gambar denah.
3.5.5 Menjelaskan dan menerapkan penentuan beda tinggi titik duga bangunan
berdasarkan gambar denah.
3.5.6 Menjelaskan dan menerapkan perencanaan pengukuran titik duga
bangunan berdasarkan gambar denah.
4.5.1 Menerapkan pelaksanaan pengukuran titik duga bangunan berdasarkan
gambar denah.
4.5.2 Menerapkan penggambaran pengukuran titik duga bangunan berdasarkan
gambar denah.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui diskusi siswa dapat mengidentifikasi prinsip pengukuran titik duga


bangunan berdasarkan gambar denah.
2. Melalui diskusi siswa dapat mengidentifikasi peralatan pengukuran titik duga
bangunan berdasarkan gambar denah.
3. Melalui diskusi dan praktik siswa dapat menjelaskan dan menerapkan teknik
pengukuran titik duga bangunan berdasarkan gambar denah.
4. Melalui diskusi dan praktik siswa dapat menjelaskan dan menerapkan
penentuan beda tinggi titik duga bangunan berdasarkan gambar denah.
5. Melalui diskusi dan praktik siswa dapat menjelaskan dan menerapkan
penentuan beda tinggi titik duga bangunan berdasarkan gambar denah
6. Melalui diskusi dan praktik siswa dapat menjelaskan dan menerapkan
perencanaan pengukuran titik duga bangunan berdasarkan gambar denah.
Denah.
7. Melalui praktik siswa dapat menerapkan pelaksanaan pengukuran titik duga
bangunan berdasarkan gambar denah.
8. Melalui praktik siswa dapat menerapkan penggambaran pengukuran titik duga
bangunan berdasarkan gambar denah.

E. Materi Pembelajaran
Terlampir

F. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan Pembelajaran : Scientific (Ilmiah)
2. Metode Pembelajaran : Pemaparan, diskusi, tanya jawab, kajian
referensi

G. Kegiatan Pembelajaran
Setelah menjelaskan prosedur pemeriksaan bahan konstruksi batu dan batu
cetak sesuai SNI Siswa mendapat hasil konseptualisasi tentang prinsip
pengukuran, peralatan pengukuran, teknik pengukuran , penentuan beda tinggi,
perencanaan pengukuran, pelaksanaan pengukuran, dan penggambaran
pengukuran.
Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dengan mengamati
kegiatan/ aktivitas siswa secara individu, serta penilaian terhadap keaktifan siswa
ketika melakukan diskusi kelompok.
Pertemuan Ke 6 dan 7
Kegiatan Alokasi
Tahapan
Guru Siswa Waktu

Pendahuluan

Pembukaan 1. Guru mengucapkan salam, 1. Siswa menjawab salam,


2. Berdoa : 2. Berdoa bersama jika jam
a. Berdoa bersama pertama,
dipandu oleh pusat SMKN Ketua Kelas menyiapkan
3 Boyolangu (tradisi semua siswa agar tertib
berdoa serempak di pagi dan mengucapkan
hari) [jam pertama] basmalah sebagai tanda
b. Guru meminta ketua memulai kegiatan belajar
kelas untuk menyiapkan
semua siswa agar tertib
dan memimpin membaca
basmalah sebagai tanda
memulai kegiatan
belajar(non muslim
menyesuaikan) [jam
pelajaran
kedua/selanjutnya]
3. Guru menanyakan kabar 3. Siswa merespon 15
siswa, dan mengecek pertanyaan guru terkait menit
kehadiran siswa. kabar dan kesiapan dalam
menempuh mata
pelajaran dengan penuh
semngat. Dengan
membuktikan
semngatnya dengan
dilakukannya yel yel
sekolah
4. Siswa dengan tenang
4. Guru melakukan absensi
dengan dilakukannya
dan kontrak waktu
absensi dan sepakat
pelajaran dengan
dengan kontrak waktu
diberlakukannya istirahat
pelajaran yang
selama 10 menit di
disampaikan oleh guru
pertengahan pelajaran

Apersepsi dan 1. Guru mengajukan 1. Siswa memperhatikan,


pertanyaan tentang terkait memahami, dan
Motifasi dengan materi yang akan merespon apa yang
dipelajari, dengan dipertanyakan oleh guru
pertanyaan. Bagaimana
cara pengukuran titik duga
bangunan berdasarkan
gambar denah ?,
Digunakan untuk apa kita
mempelajari cara
pengukuran titik duga
bangunan berdasarkan
gambar denah ?
2. Guru menginformasikan 2. Siswa menyimak dan
materi hari ini kita akan memahami pentingnnya
mempelajari tentang materi cara
cara pengukuran titik duga pengukuran titik duga
bangunan berdasarkan bangunan berdasarkan
gambar denah gambar denah dengan
cermat dan antusias

3. Guru menunjukkan 3. Siswa menyimak dengan


beberapa manfaat dan cermat dan antusias
pentingnya materi cara
pengukuran titik duga
bangunan berdasarkan
gambar denah dengan
melihat beberapa contoh
yang ada di sekitar kelas
Kegiatan Inti

Pertemuan ke - 1. Guru menjelaskan sekilas 1. Siswa mengamati dan


6 deskripsi tentang cara memahami deskripsi
Mengamati pengukuran titik duga tentang cara pengukuran
titik duga bangunan
bangunan berdasarkan
berdasarkan gambar denah
gambar denah melalui
PPT dan didukung dengan 200
ditayangkannya gambar- menit
gambar yang terkait.

2.Guru menanyakan kepada 2. Siswa mengamati,


siswa bagai mana cara memahami dan
pengukuran titik duga mengidentifikasi
bangunan berdasarkan permasalahan yang
gambar denah dan diajukan oleh guru terkait
menayangkan beberapa dengan cara bagai mana
gambar atau text terkait cara pengukuran titik duga
bangunan berdasarkan
gambar denah

1. Peserta didik membaca


1. Peserta didik diminta
Menanya modul menyusun
untuk membaca ulang
pertanyaan melalui pikiran
buku modul kemudian
pribadi maupun dengan
diberi peluang dan diberi
cara berdiskusi dengan
motifasi untuk bertanya
teman disampingnya
tentang
terkait,
a.Prinsip pengukuran titik
a.Prinsip pengukuran titik duga
duga bangunan
bangunan berdasarkan
berdasarkan gambar denah
gambar denah
b.Peralatan pengukuran titik
b.Peralatan pengukuran titik
duga bangunan
duga bangunan berdasarkan
berdasarkan gambar denah
gambar denah
c.Teknik pengukuran titik
c.Teknik pengukuran titik duga
duga bangunan
bangunan berdasarkan
berdasarkan gambar denah
gambar denah
d.Penentuan beda tinggi titik
d.Penentuan beda tinggi titik
duga bangunan
duga bangunan berdasarkan
berdasarkan gambar denah
gambar denah

2. Guru memberikan 2. Peserta didik mencoba


pertanyaan tentang materi menjawab dengan
yang terkait dengan mengidentifikasi gambar-
materi cara pengukuran gambar yang ditanyangkan
titik duga bangunan oleh guru dengan
berdasarkan gambar denah berdasarkan pertanyaan
yang diajukan
3. Guru menilai tentang 3.siswa melaksanaan
keaktifan siswa dalam pembelajaran seperti biasa
proses pembelajaran

Mengumpulkan
1. Guru memberikan soal 1. Siswa mendiskusikan soala
informasi
diskusi terkait materi yang telah diberikan guru
terkait cara pengukuran
cara pengukuran titik duga
titik duga bangunan
bangunan berdasarkan berdasarkan gambar denah
gambar denah

2. Guru menilai keaktifan, 2. Siswa melakukan


kedisiplinan, sikap, dan pemeriksaan fisik dan visual
keminatan dalam sesuai dengan arahan yang
pelajaran. telah disampaikan oleh guru.

1. Guru menugaskan untuk 1. Siswa dalam kelompok


Menalar menganalisis hasil menganalisis hasil
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan fisik dan
mekanik secara visual mekanik secara visual

2. Guru menugaskan untuk 2. Siswa membuat


membuat kesimpulan dari kesimpulan dari hasil
hasil pemeriksaan pemeriksaan

Pertemuan ke - 1. Guru menjelaskan sekilas 1. Siswa mengamati dan


7 deskripsi tentang memahami deskripsi
Mengamati perencanaan dan perencanaan dan
pelaksanaan pengukuran pelaksanaan pengukuran
titik duga bangunan titik duga bangunan
berdasarkan gambar denah berdasarkan gambar denah
melalui PPT dan didukung
dengan ditayangkannya
gambar-gambar yang
terkait.
2. Siswa mengamati,
2.Guru menanyakan kepada
memahami dan
siswa bagai mana cara
mengidentifikasi
perencanaan dan
permasalahan yang
pelaksanaan pengukuran
diajukan oleh guru terkait
titik duga bangunan
dengan cara bagai mana
berdasarkan gambar denah cara penerapan
dan menayangkan perencanaan dan
beberapa gambar atau pelaksanaan pengukuran
text terkait titik duga bangunan
berdasarkan gambar denah

1. Peserta didik membaca


1. Peserta didik diminta
Menanya modul menyusun
untuk membaca ulang
pertanyaan melalui pikiran
buku modul kemudian
pribadi maupun dengan
diberi peluang dan diberi
cara berdiskusi dengan
motifasi untuk bertanya
teman disampingnya
tentang
terkait,
a. Perencanaan pengukuran
a. Perencanaan pengukuran
titik duga bangunan
titik duga bangunan
berdasarkan gambar denah.
berdasarkan gambar denah.
b. Pelaksanaan pengukuran
b. Pelaksanaan pengukuran
titik duga bangunan
berdasarkan gambar denah. titik duga bangunan
c. Penggambaran berdasarkan gambar denah.
pengukuran titik duga c. Penggambaran pengukuran
bangunan berdasarkan titik duga bangunan
gambar denah. berdasarkan gambar denah.
.

2. Guru memberikan 2. Peserta didik mencoba


pertanyaan tentang materi menjawab dengan
yang terkait dengan cara mengidentifikasi gambar-
perencanaan dan gambar yang ditanyangkan
pelaksanaan pengukuran oleh guru dengan
titik duga bangunan berdasarkan pertanyaan
berdasarkan gambar denah yang diajukan
3. Guru menilai tentang 3.siswa melaksanaan
keaktifan siswa dalam pembelajaran seperti biasa
proses pembelajaran

1. Guru memberikan soal


Mengumpulkan 1. Siswa mendiskusikan soala
diskusi terkait materi
informasi yang telah diberikan guru
cara perencanaan dan terkait cara perencanaan
pelaksanaan pengukuran dan pelaksanaan
pengukuran titik duga
titik duga bangunan
bangunan berdasarkan
berdasarkan gambar denah gambar denah

2. Guru menilai keaktifan,


kedisiplinan, sikap, dan 2. Siswa melakukan
keminatan dalam pemeriksaan fisik dan visual
pelajaran. sesuai dengan arahan yang
telah disampaikan oleh guru

Menalar 1. Guru menugaskan untuk


menganalisis hasil 1. Siswa dalam kelompok
pemeriksaan fisik dan menganalisis hasil
mekanik secara visual pemeriksaan fisik dan
2. Guru menugaskan untuk mekanik secara visual
membuat kesimpulan dari 2. Siswa membuat
hasil pemeriksaan kesimpulan dari hasil
pemeriksaan

Penutup

Refleksi 1. Guru mengungkapkan 1. Siswa merespon dengan


dan menayakan menyampaikan kekurangan
kekurangan dan kebaikan dan kebaikan dalam proses
terkait dengan proses pembelajaran kali ini, serta
pembelajaran pada memberikan saran untuk
pertemuan kali ini dan perbaikan pembelajaran
memita saran kepada yang akan datang
siswa untuk perbaikan
pembelajaran yang akan
datang
2. Siswa mencatat judul
2. Guru meyampaikan materi yang akan dipelajari 25
materi pelajaran yang pada pertemuan yang akan menit
akan di ajarkan pada datang
pertemuan selanjutnya

3. Guru mengakhiri 3. Siswa mengakhiri


pembelajaran dan pembelajaran dan
memberikan pesan untuk memperhatikan pesan guru
selalu belajar dan tetap untuk selalu belajar dan
semangat tetap semangat

Doa penutup dan 1. Berdoa, meminta ketua


1. Ketua kelas memimpin
salam kelas untuk memimpin
doa sebagai tanda akan
doa sebagai tanda akan
mengakhiri kelas mengakhiri kelas
2. Guru mengakhiri kegiatan
belajar mengajar dengan 2. Siswa mengakhiri kegiatan
mengucap salam belajar mengajar dengan
menjawab salam

Jumlah 240
menit

H. Alat, Bahan, Media, dan Sumber Belajar


A. Media/Alat Pembelajaran:
LCD Proyektor
Laptop
Papan Tulis
Spidol
Penghapus
B. Sumber Belajar:
Buku Teknik Pengukuran pada Pekerjaan Pemetaan Bangunan Gedung
SNI
Internet

I. Penilaian
1. Penilaian Hasil Belajar Siswa Meliputi 3 Aspek, yaitu :
1.1 Aspek Kognitif (K)
a. Penilaian pada aspek kognitif diperoleh dari perhitungan nilai : K =
Skor yang Dicapai Siswa.
b. Skala Penilaian Aspek Kognitif : 0 100
c. Soal :
Teknik Penilaian : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Soal Uraian

a. Rubrik Penilaian Aspek Kognitif


Instrumen Pilihan Skor
maks

Soal 1 Menjawab jelas dan benar 50


Menjawab jelas dan hampir benar 40
Menjawab tidak jelas dan salah 10
Tidak menjawab 0

Soal 2 Menjawab jelas dan benar 50


Menjawab jelas dan hampir benar 40
Menjawab tidak jelas dan salah 10
Tidak menjawab 0

Total 1 Skor total maksimal = 100

Perolehan Skor
Nilai Akhir =----------------------------- x Skor Ideal (100)
Skor Total Maksimal 1

Format Penilaian Aspek Kognitif Siswa


Kelas : .................................
Rincian Tugas Kerja Dan Ulangan Harian
No. Nama Siswa
1 2 3 4 5

10

11

12

13

14

15
16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

1.2 Aspek Afektif (A)


a. Penilaian aspek ini dapat diperoleh dari presensi, sikap, tingkah
laku didalam kelas, kerapian pakaian dan pengumpulan tugas.
b. Skala Penilaian Aspek Afektif : 0 100
c. Instrumen Penilaian Afektif:

Deskripsi

No Attribut Sangat Baik Cukup Kurang Sangat


Baik Kurang
(5) (4) (3) (2) (1)
1 Minat Mengikuti Mengikuti Mengikuti Mengikuti Mengikuti
Pelajaran pelajaran Pelajaran pelajaran pelajaran
dan tidak dan tidak dan tidak tetapi tetapi sering
pernah pernah pernah kadang terlambat
terlambat terlambat terlambat terlambat

Mengumpul Mengumpul
Mengumpul Mengumpul Mengumpul kan tugas kan tugas
kan tugas kan tugas kan tugas terlambat tepat waktu
tepat waktu kadang sering
terlambat terlambat

2 Perhatia Penuh Penuh Penuh Suka Menganggu


n perhatian perhatian perhatian ngobrol teman
dan sering dan hanya dengan
mengungkap kadang teman
kan pendapat mengungka
p kan
pendapat
3 Disiplin Mematuhi Mematuhi Mematuhi Kadangkad Sering
tatib sekolah tatib tatib ang melanggar
dengan sekolah sekolah melanggar tatib
konsisten dengan dengan tatib sekolah
tanpa konsisten pengasawan sekolah meskipun
instruksi dan dengan dari guru meskipun diawasi
pengawasan sedikit diawasi oleh guru
dari guru pengawasan oleh guru
dari guru
Perolehan Skor
Nilai Akhir =----------------------------- x 100 %
Skor Total Maksimal 1
No Prestasi Rentang Nilai %

1 Sangat Baik ( A ) 90 100

2 Baik ( B ) 80 - 89

3 Cukup ( C ) 75 79

4 Kurang ( D ) 60 - 74

5 Sangat Kurang ( E ) < 60


Catatan :Siswa yang tidak pernah mengikuti KBM tanpa keterangan, aspek
afektif diberi nilai 0 (nol)

Format Penilaian Aspek Afektif Siswa


Kelas : .................................
Aspek Yang Dinilai
No Nama Siswa
Minat Perhatian Disiplin

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21
22

23

24

25

26

27

28

1.3 Aspek Psikomotorik (P)


a. Penilaian pada aspek psikomotorik diperoleh dari keaktifan dan
ketrampilan siswa dalam menggunakan peralatan-peralatan gambar
teknik dan cara penggunaan yang sesuai dengan ketentuan
penggunaan yang diisyaratkan.
b. Skala Penilaian Aspek Psikomotorik : 1 30
c. Penilaian Aspek Psikomotorik :

Teknik Penilaian Bentuk Instrument Instrument

Pengamatan Sikap dalam kelas Sikap saat mengerjakan tugas


dan menyimak pelajaran

Tanya jawab Menjawab pertanyaan yang diajukan Kebenaran Jawaban

Tugas Tertulis Mengerjakan tugas yang diberikan Ketepatan hasil tugas yang
diberikan
J. Program Remidi dan Pengayaan
Apabila siswa mendapat nilai dibawah 75, maka siswa tersebut
perlu mengikuti tugas remidi dan mendapat penjelasan dari yang tidak
diketahui oleh siswa tersebut.

K. Catatan Kepala Sekolah


............................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
...............
Tulungagung,
Guru Pamong Guru Pengajar (KPL)

SAHURI, S.Pd. MUHAMMAD RIZAL AT-THARIQ


NIP 19670606 199403 1 002 NIM. 140521605669

Mengetahui,
Kepala UPTD SMKN 3 Boyolangu,

Drs. MOCH. ANURUL HAMZAH, M.M.


NIP. 19600101 198703 1 031
LAMPIRAN 1
Materi :
keselamatan dan Keamanan ( K3)

Pengertian Kesehatan

Istilah Kesehatan merujuk pada kondisi fisik, mental dan stabilitas emosi secara
umum.
Menurut UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Bab I Pasal 1, yang dimaksud
dengan kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomi.
Individu yang sehat adalah individu yang bebas dari penyakit, cedera, serta
masalah mental dan emosi yang bisa mengganggu aktivitas manusia normal pada
umumnya.
Sedangkan kesehatan kerja ( occupational health ) atau sering disebut dengan
Kesehatan Industri ( Industrial Hygiene ) pada Bab V pasal 23 merupakan upaya
kesehatan untuk mewujudkan produktifitas kerja yang optimal meliputi pelayanan
kesehatan, pencegahan penyaakit akibat kerja dan syarat kesehatan kerja dan
setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja.
Untukmewujudkan produktifitas kerja diperlukan upaya kesehatan kerja agar
setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri dan
masyarakat sekelilingnya.
Pelayanan kesehatan kerja adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
pekerja sesuai dengan jaminan social tenaga kerja dan mencakup upaya
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, dan
pemulihan kesehatan.
Syarat kesehatan kerja meliputi persyaratan kesehatan pekerja baik fisik maupun
psikis sesuai dengan jenid pekerjaannya, persyaratan bahan baku, peralatan, dan
proses kerja serta persyaratan tempat atau lingkungan kerja.
Tempat kerja menurut UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja adalah
tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap dimana
tenaga kerja bekerja, atau sering dimasuki tempat kerja untuk keperluan suatu
usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya. Tempat kerja
yang wajib menyelenggarakan kesehatan kerja adalah tempat kerja yang
mempunyai karyawan paling sedikit 10 (sepuluh) orang.

Pengertian Keselamatan.

Keselamatan merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang.


Menurut Kamus Bahasa Indonesia keselamatan adalah perihal (keadaan) selamat,
kesejahteraan, kebahagiaan dan sebagainya. Jadi Keselamatan dan kesehatan kerja
adalah pengawasan terhadap orang, mesin, material, dan metode yang mencakup
lingkungan kerja agar supaya pekerja tidak mengalami cidera.
Pekerja atau tenaga kerja menurut UU No. 14 Tahun 1969 adalah tiap orang yang
mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna
menghasil barang dan/atau jasa baik untuk memnuhi kebutuhan sendiri maupun
untuk masyarakat.
Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan, kesehatan,
kesusilaan, pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat
manusia dan moral agama.
Prosedur Kerja

Bekerja adalah melakukan suatu pekerjaan baik secara bersama-sama atau sendiri
dalam suatu wadah yang disebut dengan organisasi atau pabrik/perusahaan.
Tentunya para pekerja dalam melakukan pekerjaan itu aman dan tertib sesuai
dengan harapan dari pekerja juga perusahaan itu sendiri.
Untuk memenuhi hal tersebut diperlukan Prosedur Kerja yang aman dan tertib.
Prosedur kerja yang aman dan tertib dapat dilakukan dengan :

Alat Pelindung Diri Dalam K3

Beberapa kelengkapan atau peralatan yang "WAJIB" digunakan saat melakukan


aktivitas bekerja yang disesuaikan dengan potensi risiko bahaya dalam kaitannya
untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kerja baik pada pekerja itu sendiri
maupun orang disekitarnya disebut juga dengan Alat Pelindung Diri (APD).
Penggunaan APD tersebut telah diatur oleh pemerintah melalui peraturan menteri
Tenaga Kerja. Beberapa alat pelindung diri yang dimaksudkan dapat dilihat di
bawah ini:

1. Sabuk Keselamatan (safety belt)

Alat pelindung ini digunakan untuk menghindari terjadinya benturan pada saat
berkendara, misalnya mobil, pesawat terbang, alat berat dan lain-lain.
2. Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda
tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.

3. Sarung Tangan (Gloves)

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi
yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di
sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.

4. Masker (Respirator)
Masker dapat berfungsi sebagai pelindung hidung dan penyaring udara yang
dihirup saat bekerja di tempat yang memiliki kualitas udara buruk (misal berdebu,
beracun, dsb).

5. Tali Pengaman (Safety Harness)

Pada pekerjaan yang berada di ketinggian, sangat memerlukan alat pelindung diri
berupa tali pengaman (safety harness). Alat pelindung diri ini digunakan jika
bekerja pada ketinggian lebih dari 1.8 meter. Hal ini akan melindungi pekerja agar
terhindar dari potensi jatuh dari ketinggian.

6. Penutup Telinga (Ear Plug / Ear Muff)


Guna melindungi telinga dari sumber suara yang cukup tinggi diperlukan penutup
telinga. Hal ini dimaksudkan karena telinga tidak mampu menahan suara dalam
intensitas yang tinggi dan memekakkan telinga.

7. Sepatu pelindung (safety shoes)

Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet tebal
dan kuat. Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena
tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
8. Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Pada pekerjaan pengelasan maupun pekerjaan permesinan perlu menggunakan
pelindung mata. Hal ini untuk melindungi mata dari percikan api ataupun serpihan
dari besi yang mengalami proses pengerjaan permesinan.

9. Safety Helmet (Helm pelindung kepala)

Alat ini berfungsi untuk melindungi kepala dari benda yang berpotensi mengenai
kepala secara langsung maupun tidak langsung.

10. Pelindung wajah (Face Shield)


Alat pelindung diri ini sudah seharusnya digunakan oleh seluruh pekerja
dalam kaitannya sebagai tindakan preventif dari potensi terjadinya kecelakaan
kerja. Alat pelindung diri ini juga harus memenuhi standard teknis yang
ditentukan oleh pemerintah. Secara garis besar, penggunaan APD ini tidak dapat
melindungi tubuh secara sempurna, akan tetapi penggunaan APD ini lebih
ditujukan kepada tindakan preventif terjadinya kecelakaan kerja dan dapat
meminimalisasi keluhan atau penyakit yang berpotensi terjadi. Alat Pelindung
Diri ini memiliki beberapa kelemahan seperti:
a.Kemampuan perlindungan yang tidak sempurna
b.Tenaga kerja tidak merasa aman karena ukuran yang terkadang tidak sesuai

c.Komunikasi terganggu

Anda mungkin juga menyukai