Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

KONSISTENSI NORMAL SEMEN

Disusun Oleh :

Aditia kurniawan (22323075)

Aditiya Nugraha (22323034)

Dhea Hany Putri (22323046)

Dinda Lublyana Divani (22323047)

Muhammad Yazid (22323019)

Silvinda Gusti Khairani (22323137)

Taimullah Asyraf (22323139)

Tiara Nofitri Surya Br. Harahap (22323140)

TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

KONSISTENSI NORMAL SEMEN

A. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum ini, diharapkan mahasiswa dapat menentukan banyaknya air
yang dibutuhkan untuk mencampur semen dalam konsistensi normal.

B. TEORI SINGKAT
Konsistensi normal merupakan kondisi ideal dimana campuran air dan semen tidak terlalu
encer dan tidak terlalu kental. Konsistensi normal dihitung dengan membagi berat air
pencampur dengan berat semen, yang dinyatakan dalam persen.

C. BAHAN DAN ALAT


1. Bahan
a. Semen Portland
b. Air murni
2. Alat
a. Alat fikat
b. Sarung tangan karet
c. Mesin pengaduk (Mixer)
d. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
e. Sendok semen
f. Spatula
g. Stop watch
h. Gelas ukur

D. LANGKAH KERJA
1. Ambil semen dan timbang sebanyak 500 gram.
2. Timbang air sebanyak 25% dari berat semen dan masukkan kedalam bejana mixer.
3. Masukkan semen sebanyak 500 gram tadi kedalam bejana yang telah berisi air dan
diamkan selama 30 detik.
4. Jalankan mesin pengaduk dengan kecepatan (140 ± 5) rpm selama 30 detik.
5. Hentikan mesin pengaduk selama 15 detik, sementara itu bersihkan pasta yang menempel
pada dinding mixer.
6. Jalankan mesin pengaduk dengan kecepatan (285 ± 10) rpm selama 1 menit.
7. Bentuklah pasta semen dengan tangan seperti bola, kemudian lemparkan 6 kali dari satu
tangan ketangan yang lain dengan jarak kira-kira 15 cm.
8. Letakkan cincin konik di atas plat kaca, pegang bola pasta dengan tangan kanan
sedangkan tangan kiri memegang cincin konik, kemudian masukkan bola pasta kedalam
cincin dengan menekan sampai cincin penuh dengan pasta.
9. Kelebihan pasta diratakan dengan spatula yang digerakkan dalam posisi miring sehingga
permukaan atas pasta sama rata dengan permukaan cincin.
10. Tempatkan pasta semen dengan cincin konik dan plat kaca dibawah jarum Ø 10 mm,
sentuhkan ujung jarum dengan permukaan pasta semen.
11. Atur skala baca alat fikat pada titik 0.
12. Jatuhkan jarum selama 30 detik dan catat penurunan yang berlangsung.

E. TUGAS
Hitung konsistensi normal dengan rumus dibawah ini :

Berat air
×100 %
Berat semen

Lakukan pengujian sampai didapat penurunan jarum fikat 10 ± 1 mm.

F. HASIL PENGUJIAN DAN PENGOLAHAN DATA

125 gr
x 100 %=25 %
500 gr
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

SETTING TIME

A. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum mahasiswa dapat menguji durasi waktu pengikatan awal dan
pengikatan akhir dari semen portland.

B. TEORI SINGKAT

Pengikatan semen merupakan pengerasan sesaat setelah semen bereaksi dengan air dan
mengalami proses hidrasi.

1. Pengikatan awal adalah keadaan dimana semen mulai mengeras dan waktu yang
diperlukan sejak semen bereaksi dengan air sampai mulai mengeras disebut waktu
pengikatan awal.
2. Waktu pengikatan akhir adalah waktu yang dibutuhkan semen dari saat mulai bereaksi
dengan air sampai pasta semen mengeras.

C. BAHAN DAN ALAT


a. Bahan
1. Semen Portland
2. Air murni (suling)
b. Alat
1. Gelas ukur
2. Alta fikat
3. Sarung tangan plastic
4. Mesin pengaduk (Mixer)
5. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram
6. Sendok semen
7. Spatula
8. Stop watch
D. LANGKAH KERJA
1. Masukkan air kedalam mangkok pengaduk sebanyak yang didapatkan untuk konsistensi
normal.
2. Masukkan semen sebanyak 500 gram kedalam bejana yang telah diberi air, diamkan
selama 30 detik.
3. Jalankan mesin pengaduk dengan kecepatan (145 ± 5) rpm selama 30 detik.
4. Hentikan mesin pengaduk selama 15 detik, sementara itu bersihkan pasta yang menempel
pada dinding mixer.
5. Jalankan mesin pengaduk dengan kecepatan (285 ± 10) rpm selama 1 menit.
6. Bentuklah pasta semen dengan tangan seperti bola , kemudian lemparkan enam kali dari
satu tangan ketangan yang lain dengan jarak kira-kira 15 cm sebanyak 6 kali.
7. Pegang cincin dengan tangan kiri dan bola pada tangan kanan, masukkan bola kedalam
cincin melalui lobang yang besar, sehingga cincin berisi penuh dengan pasta.
8. Kelebihan pasta pada lobang besar diratakan dengan spatula yang digerakkan dalam
posisi miring terhadap permukaan cincin.
9. Letakkan pkat kaca pada lubang besar balikkan, kemudian kelebihan pasta pada lubang
kecil diratakan dan dilicinkan.
10. Letakkan cincin konik dalam ruang lembab selama 30 menit, tanpa gangguan.
11. Ambil dari ruang lembab dan letakkan dibawah jarum fikat Ø 1 mm dan kontakan jarum
dibahagian tengah pasta.
12. Jatuhkan jarum setiap 15 menit sekali sampai mencapai penurunan 25 ± 1 mm, setiap
menjatuhkan jarum, catat penurunan yang berlangsung selama 30 detik.
13. Pengikatan akhir akan terjadi apabila jarum tidak membekas pada permukaan pasta
semen.

E. TUGAS

Kurva:

Chart Title
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
20 30 40 50 60 70 80 90 100
F. ANALISIS
Tabel hasil pengamatan:

NOMOR WAKTU PENURUNAN KETERANGAN


PENGAMATAN PENURUNAN (MM)
(MENIT)
1 30 43
2 45 36
3 60 31
4 75 27
5 90 25
G. DOKUMENTASI
H. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan, campuran air dan semen telah memasuki kondisi ideal, dimana
semen tidak terlalu encer dan tidak terlalu kental, dengan massa semen 500 gram dan massa
air 25% dari massa semen, yaitu 125 gram.
Berdasarkan percobaan dan teori Setting time pada semen yang menyatakan bahwa durasi
pengikat awal minimum adalah 0 menit dan waktu akhir maksimum 1.5 jam, maka dapat
disimpulkan bahwa data didapat dari hasil percobaan telah memenuhi standar yaitu waktu
pengikatan semen selama 90 menit dengan kedalaman penetrasi 2 mm hingga akhirnya
berhasil memenuhi target kedalaman penetrasi kurang lebih dari 25 mm yaitu sedalam 25
mm pada menit ke-90. Keberhasilan dalam percobaan ini mungkin disebabkan oleh proporsi
air yang pas yaitu 10% dari berat semen yang sebesar 500 gram, kebersediaan kami untuk
mengulang percoban ini selama beberapa kali demi menemukan hasil yang objektif, dan
perlakuan terhadap objek percobaan yang baik.

Anda mungkin juga menyukai