Anda di halaman 1dari 20

PETUNJUK PRAKTIKUM

FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN


SOLIDA

DI SUSUN OLEH :
Oktariani Pramiastuti, S.Si., Apt
Endang Istriningsih, S.Farm., Apt

NAMA : ……………………………………..
NIM : ……………………………………..
KELOMPOK : ……………………………………..
ALAMAT : ……………………………………..

LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI


FAKULTAS FARMASI
STIKES BHAKTI MANDALA SLAWI
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmatNya
maka buku Petunjuk Praktikum FARMASETIKA DASAR ini dapat terselesaikan penyusunannya
oleh dosen pengampu di Fakultas Farmasi STIKES BHAMADA Slawi.
Buku Petunjuk Praktikum ini dipersiapkan dalam rangka membantu pengadaan sarana
pendidikan terutama dalam Praktikum FARMASETIKA DASAR. Dalam Praktikum FARMASETIKA
DASAR ini, mahasiswa diharapkan mampu menyelesaikan resep-resep sederhana serta memecahkan
/ menyelesaikan masalah yang menyangkut cara pembuatan sediaan. Cara penyelesaian suatu
resep tidak bersifat kaku, tetapi penyelesaian resep dianggap sebagai suatu seni (lege artis). Jadi
dapat saja terjadi perbedaan antara yang satu dengan yang lainnya. Buku petunjuk ini hanya
memuat hal-hal yang pokok dan praktis dalam mengerjakan suatu resep, sehingga mahasiswa
diharapkan agar membekali dengan teori-teori yang mendasari dari berbagai literatur yang ada.
Selanjutnya penyusun membuka diri atas saran dan kritik demi perbaikan dan penyempurnaan
buku petunjuk praktikum ini. Semoga buku petunjuk ini dapat bermanfaat menuntun para praktikan
sebelum melakukan praktikum FARMASETIKA DASAR. Amin.

Slawi , Juni 2013

Penyusun

DAFTAR ISI
Identitas mahasiswa ................................................................................................................... 1
Kata pengantar............................................................................................................................ 2
Daftar isi ...................................................................................................................................... 3
Peraturan, pedoman penilaian & tata tertib praktikum ........................................................ 3
Cara pembuatan jurnal praktikum .......................................................................................... 4
Cara kerja dalam praktikum farmasetika .............................................................................. 4
Perlengkapan praktikan ............................................................................................................ 3
Materi praktikum ...................................................................................................................... 4

PERCOBAAN I
KURVA LAJU PENGERINGAN

A. TUJUAN
Untuk mengetahui proses perubahan kandungan air dalam granul akibat perlakuan panas selama
proses pengeringan.

B. ALAT DAN BAHAN


Alat :
 Piring petri 6 (enam) pasang
 Almari pen gering
 Ayakan dan neraca
Bahan :
 Saccharum lactis 100 gram
 Amilum manihot 100 gram
 Musilago amili (10%) 100 gram
Batasan kondisi percobaan
1. Diameter piring petri sarna besar
2. Berat granul yang dimasukkan kedalam setiap petri sarna
3. Berat sampel kering diperoleh dengan mengeringkan granul selama 1 minggu
4. Tebal granul pada setiap petri harus sarna
Pertanyaan:
1. Mengapa perlu batasan percobaan seperti diatas?
2. Terangkan alasan untuk setiap kondisi yang diperlukan tersebut?

C. CARA KERJA
1. Timbang piring petri kosong (wadah dan tutupnya)
2. Timbang saccharum lactis dan amilum manihot masing-masing seberat 100 gram, masukkan
kedalarn mikser dan campur sampai homogen (5 menit)
3. Buat musilago amili 10 % sebanyak 100 ml, dan tambahkan pada campuran (2) sedikit demi
sedikit sebanyak 30 ml, campur homogen sampai terbentuk granul, kemudian ayak dengan
ayakan No 12
4. Timbang granul basah sebanyak 25 gram, sebanyak enam kali dan masukkan masing-masing
ke dalam piring petri. (setiap piring petri mengandung 25 gram granul)
5. Masukkan ke enam piring petri dengan hati-hati kedalam almari pengering dan keringkan
pada suhu 60°C. Selama pengeringan piring petri dalam keadaan terbuka (tutupnya dilepas)
6. Setelah waktu tertentu keluarkan sebuah piring petri dari almari pengering dalam
keadaan tertutup, dinginkan dan timbang. Waktu pengeringan: 15, 30, 60, 90 dan 120 menit.
7. Biarkan satu piring petri dalam almari pengering dan lanjutkan pengeringan
sampai satu minggu.
8. Timbang berat granul setelah pengeringan selama satu minggu dan catat sebagai berat
granul kering.

D. EVALUASI
1. Pada setiap waktu pengamatan, hitung:
a. Berat piring petri kosong
b. Berat piring petri dan granul mula-mula
c. Berat piring petri + berat granul setelah pengeringan selama waktu tertentu
d. Berat piring petri + berat granul setelah pengeringan
2. Hitung kandungan lembab (MC) untuk setiap waktu pengeringan
3. Buat kurva laju pengeringan dengan memplotkan MC sebagai fungsi waktu pengeringan
Contoh perhitungan kandungan lembab setelah waktu pengeringan selama 30 menit
(MC30)
a. Sebelum pengeringan
(t = 0 rnenit) Berat petri+granul basah = 225,000 g
Berat petri = 200,000 g --
Berat granuI basah = 25,000 g

b. Setelah pengeringan
(t = 30 rnenit) Berat petri + granul = 223,750 g
Berat petri = 200,000 g --
Berat granuI (t = 30 rnenit) = 23,750 g

c. Setelah pengeringan satu minggu


(t = 1 minggu) Berat petri+granul basah = 219,000 g
Berat petri = 200,000 g --
Berat granuI (t = 1 minggu) = 19,000 g
Jadi kandungan lembab granul setelah pengeringan 30 menit adalah:
(MC30) = Berat granul (t=30) -- Berat granul (t= 1 minggu) X 100 %
Berat granul (t= 1 minggu )
= 23,750 gram - 19 gram X 100 %
19 gram

= (4,75119) x 100 % = 25 %

E. PERTANYAAN
1. Sebutkan faktor-faktor yang rnempengaruhi laju pengeringan suatu granul !
2. Untuk menghitung MC, dalarn percobaan diatas sampai batas apa pengeringan granul
dilakukan ? Mengapa dernikian !
3. Apakah semakin kecil MC suatu granul akan semakin baik sifat alirnya ? Jelaskan.
PERCOBAAN II
PENGARUH UKURAN PARTIKEL TERHADAP FLUIDITAS GRANUL

A. TUJUAN
Untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel terhadap fluiditas granul
B. ALAT DAN BAHAN
Bahan :
 Granulatum simplek 18/25 Mesh
 Granulatum simplek 25/35 Mesh
 Granulatum simplek 35/40 Mesh
 Granulatum simplek 40/50 Mesh
Alat :
 Silinder gelas pengukur sudut diam
 Volumenometer

C. CARA KERJA
1. Pengamatan Waktu Alir / Kecepatan Alir Granul
a. Timbang granul seberat 100 gram, masukkan secara pelan-pelan lewat tepi corong,
sementarabagian bawah corong ditutup.
b. Buka penutupnya dan biarkan granul mengalir keluar.
c. Catat berapa lama waktu yang diperlukan agarsemua granul keluar lewat mulut
corong dengan menggunakan stopwatch.
d. Ulangi percobaan sebanyak 3 kali.
Catatan: masing-masing ukuran granul replikasi 3 kali.
2. Pengamatan sudut diam
a. Timbang granul seberat 100 gram, masukkan.secara pelan-pelan lewat lubang
bagian atas, sementara bagian bawah ditutup.
b. Buka penutupnya dan biarkan serbuk keluar
c. Ukur tinggi kerucut yang terbentuk
d. Ulangi percobaan sebanyak 3 kali
Catatan:
 masing-masing ukuran granul replikasi 3 kali
 selama percobaan alat dijepit dengan klem dan hindarkan dari pengaruh getaran
3. Uji pengetapan
a. Tuangkan granul secara pelan-pelan ke dalam gelas ukur sampai volume 100 ml.
Catat sebagai Vo.
b. Pasang gelas ukur pad a alat dan hidupkan motor
c. Catat perubahan volume selama pengetapan (Vt) bila t = 5; 10; 25; 50; dan 100.
Teruskan pengetapan sampai pennukaan serbuk tidak turun lagi (volume sudah
konstan, dan dicatat sebagi Vk).
d. Catat berat granul

D. EVALUASI
1. Hitung sudut diam masing-masing ukuran granul
2. Buat kurva ukuran partikel sebagai fungsi sudut diam
3. Hitung harga Tap T (%) untuk masing-masing ukuran granul dan bandingkan!
4. Buat kurva log Vo / Vt sebagai fungsi banyaknya pengetapan.
5. Hitung nilai kompresibilitas (C), dengan rumus sebagai berikut:
C = rk – ro X 100 % M = Berat Granul
rk
Vo= Volume Granul mula – mula
Besarnya rk = M/Vk, dan ro = M/Vo Vk= Volume Granul Konstan

E. PERTANYAAN
1. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi fluiditas granul !
2. Jelaskan pengaruh ukuran partikel terhadap fluiditas granul !
3. Sebutkan parameter fluiditas granul yang baik!
4. Jelaskan pentingnya sifat fluiditas yang baik dari bahan pada pentabletan!
PERCOBAAN III
PEMBUATAN TABLET SECARA GRANULASI BASAH

A. TUJUAN
Untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan tentang pembuatan tablet seeara granulasi
basah dan kontrol sifat fisisnya.
B. ALAT DAN BAHAN
Bahan :
Isoniazid dan bahan tambahan lain yang diperlukan.
Alat :
Mesin tablet, Ayakan granul. Timbangan, Aspirator, Monsanto hardness tester,
Disintregation tester, Friabilator.

C. CARA KERJA
1. Tentukan formula! komposisi tablet
 Tentukan bobot zat aktifuntuk tiap formula tablet (sesuaikan dengan dosis
pemakaian)
 Tentukan bobot tablet yang dikehendaki c. Tentukan bahan pengikat yang sesuai
 Tentukan bahan penghancur yang sesuai e. Tentukan bah an pelicin yang sesuai
 Tentukan bahan pengisi yang sesuai (jika diperIukan)
2. Tentukan tahap - tahap pembuatan tablet secara granulasi basah
3. Cetak tablet sesuai dengan bobot yang telah ditentukan
4. Uji sifat fisik tablet
Catatan:
1. Untuk pcnentuan formula tiap kelompok diwajibkan mengacu padajurnal peneiitian
yang sesuai (digunakan sebagai bahan diskusi pada saat pretes)
2. Keseluruhan proses pembuatan dan evaluasi tablet didokumentasikan dalam
master formula. Master formula disahkan oleh ketua kelompok dan asisten jaga.

D. PERTANYAAN
1. Sebutkan bahan - bahan tambahan dalam pembuatan tablet seeara granulasi basah! Dan
jelaskan fungsinya! Berikan contoh zat pada masing - masing bahan tambahan tersebut!
2. Jelaskan tahap - tahap pembuatan tablet seeara granulasi basah!
3. Sebutkan keuntungan dan kerugian pembuatan tablet seeara granulasi basah!
PERCOBAAN IV
PEMBUATAN TABLET SECARA GRANULASI KERING

A. TUJUAN
Untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan tentang pembuatan tablet seeara granulasi
kering dan kontrol sifat fisisnya.
B. ALAT DAN BAHAN
Bahan : CTM dan bahan tambahan lain yang diperlukan.
Alat : Mesin tablet, Ayakan granul, Timbangan, Aspirator, Monsanto hardness tester,
Disintregation tester, Friabilator
C. CARA KERJA
1. Tentukan formula / komposisi tablet
 Tentukan bobot zat aktif untuk tiap formula tablet (sesuaikan dengan dosis
pemakaian)
 Tentukan bobot tablet yang dikehendaki
 Tentukan bahan pengikat yang sesuai
 Tentukan bahan penghancur yang sesuai
 Tentukan bahan pelicin yang sesuai
 Tentukan bahan pengisi yang sesuai (jika diperlukan)
2. Tentukan tahap - tahap pembuatan tablet secara granulasi kering
3. Cetak tablet sesuai dengan bobot yang telah ditentukan
4. Uji sifat fisik tablet
Catatan:
1. Untuk penentuan formula tiap kelompok diwajibkan mengacu pada jurnal penelitian
yang sesuai (digunakan sebagai bahan diskusi pada saat pretes)
2. Keseluruhan proses pembuatan dan evaluasi tablet didokumentasikan dalam
master formula. Master formula disahkan oleh ketua kelompok dan asisten jaga.

D. PERTANYAAN
1. Sebutkan bah an - bahan tambahan dalam pembuatan tablet secara granulasi kering!
Dan jelaskan fungsinya! Berikan contoh zat pada masing - masing bahan tambahan
tersebut!
2. Jelaskan tahap - tahap pembuatan tablet secara granulasi kering!
3. Sebutkan keuntungan dan kerugian pembuatan tablet secara granulasi kering!
PERCOBAAN V
PEMBUATAN TABLET SECARA CETAK LANGSUNG

A. TUJUAN
Untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan tentang pembuatan tablet seeara cetik
langsung dan kontrol sifat fisisnya.

B. ALAT DAN BAHAN


Bahan : Vitamin C dan bahan tarnbahan lain yang diperlukan
Alat : Mesin tablet, Ayakan granul, Timbangan, Aspirator, Monsanto hardness
tester,Disintregation tester, Friabilator
C. CARA KERJA
1. Tentukan formula / komposisi tablet
 Tentukan bobot zat aktif untuk tiap formula tablet (sesuaikan dengan dosis
pemakaian)
 Tentukan bobot tablet yang dikehendaki
 Tentukan bahan pelicin yang sesuai
 Tentukan bahan pengisi yang sesuai (jika diperlukan)
2. Tentukan tahap - tahap pembuatan tablet secara cetak langsung
3. Cetak tablet sesuai dengan bobot yang telah ditentukan
4. Uji sifat fisik tablet
Catatan:
3. Untuk penentuan formula tiap kelompok diwajibkan mengacu pada jurnal penelitian
yang sesuai (digunakan sebagai bahan diskusi pada saat pretes)
4. Keseluruhan proses pembuatan dan evaluasi tablet didokumentasikan dalam master
formula. Master formula disahkan oleh ketua kelompok dan asisten jaga.

D. PERTANYAAN
1. Sebutkan bahan - bahan tambahan dalam pembuatan tablet secara cetak langsung! Dan
jelaskan fungsinya! Berikan contoh zat pada masing - masing bahan tambahan tersebut!
2. Jelaskan tahap - tahap pembuatan tablet secara cetak langsung!
3. Sebutkan keuntungan dan kerugian pembuatan tablet secara cetak langsung!
4. Sebutkan syarat suatu bahan bisa dibuat tablet secara cetak langsung?
PERCOBAAN VI
TABLET SALUT GULA

A. TUJUAN
Untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan tentang pembuatan tablet salut Gula.

B. ALAT DAN BAHAN


Bahan : 1. Tablet inti 5. PGA 9. Alkohol
2. Schellac bebas arsen 6. Kalsium karbonat 10. Aquadest
3. Gula 7. Talk 11. Kloroform
4. Gelatin 8. PEG 6000

Alat 1. Panci penyalut (Coating pan) :


2. Penghosap debu (Aspirator)
3. Peniup udara (Kipas angin dan Hair dryer)
4. Neraca
5. Alat-alat gelas

C. FORMULA
Sealing : R/ Shellac 6 Serbuk Tabur : R/ Kalsium karbonat 65
Alkohol 94 Talkum 35
Subcoating :
1. Larutan subcoating : R/ Gula 400 2. Serbuk subcoating
PGA 20 R/ Kalsium karbonat 120
Gelatin 8 Talkum 120
Aquadest 300
Smothing : R/ Gula 100
Aquadest 50
Coloring : R/ Gula 180 Polising :
Gelatin 2 R/ PEG 6000 10
Zat warna qs (± 100 mg) Kloroform 100
Aquadest 110
Jika menggunakan zat warna OPALUC, maka :
R/ Gula 70
Aquadest 30
Opaluc 1
Sir. Simplex 18
D. CARA KERJA
1. Sisihkan lebih kurang 100 tablet inti, untuk dilakukan uj i persyaratan sifat fisis tablet
2. Timbang sebanyak 2 kg tablet inti
3. Tahap sealing
a. Buatlah larutan sealing
b. Lapisi panci penyalut dengan larutan sealing, keringkan dengan rnengaliri udara
panas sampai panci kering. Masukkan tablet inti ke dalarn panci dan putar. Aliri
udara panas ke dalam panci sarnpai suhu sekitar 30°C
c. Tuangkan 15 rnl larutan sealing, keringkan dengan udara panas 25°C - 30°C,
tunggu sampai kering
d. Penyalutan dilanjutkan dengan 10 rnl larutan sealing, sarnpai rata sebanyak 2- 4
lapis.
e. Apabila tablet kelihatan lengket satu sarna lain, taburi dengan serbuk penabur e.
Keringkan dalarn alrnari pengering selama satu hari
4. Tahap subcoating
a. Timbang bahan-bahan untuk larutan subcoating dan serbuk subcoating sebanyak
separo formula
b. Buatlah suspensi subcoaling dengan bahan-bahan tersebut diatas
c. Lapisi panci penyalut dengan sedikit suspensi subcoating dengan jalan
meratakannya dalam panci penyalut, kernudian dikeringkan dengan udara panas
d. Tuangkan tablet ke dalarn panci, dan putar panci dalam posisi kerniringan
yang telah diatur secara tepat
e. Tuangkan suspensi subcoating, dan putar selarna 3-5 menit, barn keringkan dengan
udara panas. Untuk penuangan yang ke-l dan ke-2 digunakan suspensi subcoating
sebanyak 50 ml, sedangkan pada penuangan berikutnya digunakan 30 rnl suspensi
subcoating
f. Tahap subcoating selesai apabila tablet inti telah terlapis dengan sempuma secara
merata (tepi tablet inti sudah tidak kelihatan lagi)
g. Kemudian dikeringkan selama satu hari

5. Tahap smoothing

a. Buatlah larutan smoothing sebanyak 1/3 formula


b. Panci penyalut yang telah bersih dilapisi terlebih dahulu dengan larutan smoothing
secara mereta dan dikeringkan
c. Tablet yang sudah disubcoat dimasukkan kedalam panci tersebut dan diputar.
Tuangi dengan lautan smoothing sebanyak 10 ml dan biarkan kering dengan
sendirinya, tanpa pengaliran udara.
d. Teruskan pelapisan dengan tiap kali menggunakan 10 ml larutan smoothing
sampai permukaan tablet betul-betul licin (sekitar 3-4 kali pelapisan)
e. Keringkan dalam almari pen gering selama satu hari

6. Tahap coloring

a. Buatlah larutan atau suspensi zat warna


b. Panci penyalut dilapis dengan sirup yang akan dipakai untuk melarutkan
atau rnensuspensikan zat wama dan keringkan dengan mengaliri udara panas
c. Tablet yang permukaannya sudah Iicin dimasukkan ke dalam panci penyalut dan putar.
Panaskan dulu dengan udara panas sampai suhu 35°C - 40 °C
d. Tuangkan 25 mllarutan untuk pewarnaan, tiap kali, sebanyak 1-4 kali dengan dialiri
udara panas. Debu yang keluar selama pemutaran dihisap dengan penghisap debu
e. Penyalutan berikutnya (yang ke-5 dan ke-60 digunakan tiap kali penuangan
sejumiah 17,5 ml. Aliri udara panas dan debu yang keluar dihisap
f. Lapis ke-7 dan ke-8 menggunakan 12,5 ml larutan untuk setiap kali penuangan, aliri
udara dingin dan debu yang keluar dihisap dengan penghisap debu
g. Lapis ke -9 dan ke- 10 menggunakan setiap kali 10 ml larutan, aliri udara dingin,
debu yang keluar dihisap
h. Jika wama belum rata teruskan pewamaan sampai rata dengan menggunakan
tata kerja yang sarna seperti diatas
Apabila wama sudah rata maka:
a. Lapis ke- 11 dan ke-12 masing-masing menggnauakan larutan sebanyak 7,5 mI,
tanpa dialiri udara
b. Lapis ke-13 sampai ke-15 menggunakan 4 ml, tanpa pengaliran udara
c. Lapis ke-16 dan ke-17 menggunakan 4 ml sirupus simplek tanpa zat warna, dan
tanpa pengaliran udara
d. Keringkan dalam almari pengering selama satu hari
Catatan: zat warna OPALUX diencerkan terlebih dahulu dengan sirupus simplek 1:8
sebelum dicampurkan dengan bahan lain
7. Tahap Polishing
a. Buatlah larutan polishing ½ kali formula
b. Panci penyalut dilapisi terlebih dahulu dengan larutan polishing sampai rata, tipis
dan keringkan dengan pengaliran udara panas
c. Masukkan tablet salut yang telah berwarna ke dalam panci kemudian panci
diputar. Tuangi larutan polishing sebanyak 10 mI, kemudian panci ditutup dan
biarkan panci beputar beberapa saat (± 5 menit). Buka tutupnya dan biarkan
tablet menjadi kering dengan sendirinya.
d. Kerjakan dengan cara yang sarna sebanyak 3-4 kali, dan biarkan panci berputar
terus dalam keadaan terbuka, sampai diperoleh tablet salut yang rnengkilap

E. EVALUASI
1. Tunbang 20 tablet salut yang telah jadi, catat beratnya. Hitung % perubahan berat
antara sebelurn dan sesudah disalut !
2. Lakukan uji persyaratan sifat fisis tablet salut, yaitu mencakup:
a). Keseragaman bobot c). Kerapuhan
b). Kekerasan d). Waktu hancur
3. Bagaimana keadaan tablet salut gula secara visual?
4. Bandingkan hasil tablet sebelum dengan sesudah disalut !

F. PERTANYAAN
1. Kapan tahap sealing harus dilakukan dalam proses pembuatan tablet salut gula !
2. Kapan tahap subcoating harus dihcntikan dalam proses pembuatan tablet salut gula ?
3. Jelaskan teknik penuangan cairan pcnyalut agar mcndapatkan tablet salut gula yang baik !
4. Kapan intervesi pengeringan dengan panas diperluan untuk membantu mempercepat
pengeringan cairan pelarut ?
5. Bagaimana tekni coloring yang baik untuk memperoleh warna yang merata pada tablet
salut gula?
MASTER FORMULA
Laboratorium Teknologi Farmasi Fakultas Farmasi STIKES BHAMADA
Kode Produksi : Nama Produksi :

Departemen / Bagian : Ukuran Batch :

Tanggal Pembuatan Tanggal Selesai Pelaksana Penananggung Jawab

NO Jumlah Bahan
Pemerian Bahan Baku
KODE Tiap Satuan Tiap Batch

Catatan :

PRODUKSI
Laboratorium Teknologi Farmasi Fakultas Farmasi STIKES BHAMADA
Kode Produksi : Nama Produksi :

Departemen / Bagian : Ukuran Batch :

Tanggal Pembuatan Tanggal Selesai Pelaksana Penananggung Jawab

METODE PRODUKSI PENGAMATAN PRODUKSI

KONTROL KESALAHAN

KETUA KELOMPOK Asisten Jaga

DATA ANALISIS
Laboratorium Teknologi Farmasi Fakultas Farmasi STIKES BHAMADA
Kode Produksi : Nama Produksi : NO BATCH :

Departemen / Bagian : Ukuran Batch :

Tanggal Pengambilan Jumlah Cuplikan : Sisa Cuplikan :


Cuplikan :

Tanggal Pelaksana Tanggal Selesai Pelaksana Penananggung Jawab

Analisis Pemerian Hasil Pustaka

LAPORAN PRAKTIKUM FTS SOLID


PERCOBAAN :

DI SUSUN OLEH :
NAMA MAHASISWA :
NIM :
GOL / KELOMPOK :

ASISTEN KOREKSI
………………………………………………………….

LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI


FAKULTAS FARMASI
STIKES BHAKTI MANDALA SLAWI
2013

Anda mungkin juga menyukai