Disusun Oleh :
Dian Eka Ermawati, M.Sc., Apt.
Sholichah Rohmani, M.Sc., Apt.
Drs. Santoso Tri Hananto, M.Acc., Ak. Anif Nur Artanti, S.Farm., M.Sc., Apt.
NIP. 196909241994021001 NIK.1987042720140501
2
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, kita memuji-Nya, memohon pertolongan-Nya dan
mengharap ampunan-Nya. Maha besar Allah yang telah memberikan kekuatan dan
kemampuan sehingga kami dapat menyusun petunjuk praktikum Teknologi Farmasi
Sediaan Solid ini. Praktikum Teknologi Farmasi Sediaan Solid ini merupakan penunjang
kemampuan dalam aspek kemampuan teknis terhadap teori-teori yang disajikan dalam
perkuliahan Teknologi Farmasi dan mata kuliah yang terkait lain. Materi yang disajikan
dalam praktikum ini diharapkan dapat membekali mahasiswa D3 Farmasi sebagai
landasan pada bidang teknologi farmasi dan lebih lagi pada saat kerja di perusahaan
farmasi nantinya. Buku petunjuk praktikum ini masih jauh dari sempurna, maka masih
perlu penyempurnaan sehingga dapat menyesuaikan dengan perkembangan iptek yang
semakin maju. Penyusun senantiasa akan mengevaluasi materi praktikum untuk
medukung pembekalan mahasiswa yang lebih baik. Semoga buku ini dapat bermanfaat
dan mencapai sasaran serta tujuan penyusunannya.
Tim Penyusun
3
TATA TERTIB PELAKSANAAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI
SEDIAAN SOLID
4
Format Loporan Sementara :
a. Judul
b. Tujuan
c. Alat dan Bahan
d. Formula dan Penimbangan
e. Hasil sementara
5
PERCOBAAN I
PENGENALAN ALAT DAN MEKANISME KERJA
Tujuan :
Mahasiswa mengenal alat-alat yang digunakan dalam pembuatan granul dan tablet serta
Analisa sifat fisik granul maupun tablet
Langkah kerja :
Jelaskan mekanisme kerja alat-alat dibawah ini!
6
Granulate flow Density tap tester Mesin tablet single punch
7
PERCOBAAN 2
PENYUSUNAN FORMULA TABLET, PEMERIAN BAHAN
DAN GRANULASI BASAH
Tujuan :
Mahasiswa menghitung jumlah bahan yang akan digunakan dalam pembuatan tablet dan
mengetahui komposisi dan kegunaan bahan pengisi tablet.
Langkah kerja :
1. Menghitung kebutuhan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan tablet dan
sebutkan kegunaan masing-masing bahan penyusun tablet serta pemerian bahannya.
2. Timbang serbuk parasetamol dan laktosa sebanyak yang dibutuhkan, dan campur
sampai homogen dan tambahkan Mg stearat.
8
5. Selanjutnya ayak dengan menggunakan ayakan no. 12 mesh, 14 mesh, dan 16 mesh,
lalu dieringkan dalam oven pada suhu 40-50oC tunggu sampai granul kering
sempurna.
6. Ayak kembali dengan ayakan no. 14 mesh, 16 mesh, dan 18 mesh hingga diperoleh
granul kering, tambahkan talk dan aduk homogen.
9
PERCOBAAN 3
Tujuan
Mengetahui pengaruh ukuran partikel terhadap kecepatan alir dan densitas granul
Cara Kerja :
1. Pengamatan sudut diam :
a. Timbang granul seberat 100 gram, masukkan secara pelan-pelan lewat
lubang bagian atas, sementara bagian bawah ditutup
10
Evaluasi :
1. Hitung sudut diam masing-masing fraksi granul
2. Buat kurva ukuran partikel sebagai fungsi sudut diam
3. Hitung harga Tap T(%) untuk masing-masing fraksi
4. Buat kurva Tap T(%) vs banyaknya pengetapan
5. Hitung nilai kompresibilitas : C, dengan rumus sbb :
rk ………………………………………………………………….. (2) ro
…………………………………………………………………….. (3)
Keterangan :
M : berat granul
Vo : volume granul mula-mula
Vk : volume setelah konstan
Catatan :
1. Sudut diam dapat diukur dengan mengamati tinggi kerucut yang terbentuk, besarnya tg
β. Dimana tg β = h/r
2. Hasil pengukuran metode pengetapan dapat dinyatakan dengan harga Tap T(%).
T(%) = ………………………………………………... (4)
Dimana : Vo = volume awal granul dan Vt = volume setelah pengetapan.
3. Simpan granul dalam plastik yang diberi silika gel untuk uji selanjutnya.
11
PERCOBAAN 4
Tujuan
Mengetahui pengaruh lama pengeringan terhadap kandungan air granul selama proses
pengeringan.
Formula :
Komposisi Bobot (g)
Amilum 100
Laktosa 100
Gelatin 10% qs
Cara Kerja :
1. Timbang piring petri kosong (wadah dan tutupnya)
2. Timbang laktosa dan amilum manihot masing-masing seberat 100 gram, masukkan ke
dalam mikser dan campur sampai homogen (5 menit)
3. Buat mucilago gelatin 10% sebanyak 100 mL, dan tambahkan pada campuran
amilumlaktosa sedikit demi sedikit, aduk homogen sampai terbentuk massa granul,
kemudian ayak dengan ayakan no.12 mesh. Catat volume mucilago gelatin 10% yang
digunakan.
5. Masukkan 6 piring petri ke dalam almari pengering, buka tutupnya, dan keringkan pada
suhu 50°C.
12
6. Setelah proses pengeringan, kelurkan petri disk dari almari pengering dalam keadaan
tertutup, dinginkan 10 menit dan timbang. Waktu pengeringan :15, 30, 60, 80, 100 menit
sampai 1 hari.
7. Biarkan 1 piring petri dalam almari pengering dan lanjutkan pengeringan sampai 1 hari,
8. Analisa kandungan air granul menggunakan alat moisture analyzer, catat persentase
kadar air (%) vs waktu pengeringan (menit).
9. Timbang berat granul setelah pengeringan selama 1 minggu, dan catat sebagai berat
granul kering.
Evaluasi :
1. Pada setiap waktu pengamatan, hitung :
a. Berat piring petri kosong
b. Berat piring petri dan granul mula-mula
c. Berat piring petri + berat granul setelah pengeringan selama waktu tertentu
d. Berat piring petri + berat granul setelah pengeringan selama 1 hari
2. Hitung kandungan lembab (MC) pada setiap waktu pengeringan
3. Buat kurva laju pengeringan, dengan mem-plot-kan MC sebagai fungsi waktu pengeringan.
4. Simpan granul sesuai dengan waktu pengeringan dalam plastik yang telah diberi silika gel
untuk tahapan praktikum selanjutnya.
13
PERCOBAAN 5
Tujuan
Mengetahui kandungan air granul selama proses pengeringan terhadap waktu dan kecepatan alir
granul.
Langkah Kerja :
1. Timbang 20 g granul basah yang dipakai dalam percobaan sebelumnya. Tuangkan secara
perlahan-lahan ke dalam corong pengukur.
2. Buka penutup corong secara pelan-pelan, biarkan granul mengalir keluar. Catat berapa lama
waktu yang diperlukan agar semua granul keluar lewat mulut corong dengan menggunakan
alat pencatat waktu (stopwatch).
3. Kerjakan dengan cara yang sama seperti pada nomor 1, untuk granul yang telah dikeringkan
selama 15, 30, 60, 80, 100 menit dan 1 hari.
Evaluasi :
1. Catat waktu alir untuk setiap granul yang diamati (dalam satuan detik)
2. Hitung kecepatan alirnya (g/dt) Contoh :
Berat granul G15 = 20 g
Waktu alir G15 = 2 dt
Kecepatan alir G15 = 20/2 g/dt 10 g/dt
14
PERCOBAAN 6 DAN PERCOBAAN 7
Tujuan
Mengetahui homogenitas granul pada saat proses pencampuran dengan bahan tambahan lain.
Formula :
Granul Putih
Komposisi Bobot (g)
Amilum 100
Laktosa 100
Gelatin 10% qs
Granul Merah
Komposisi Bobot (g)
Amilum 100
Laktosa 100
Gelatin 10% qs
Pewarna makanan merah qs
Langkah Kerja :
Pembuatan granul :
1. Timbang laktosa dan amilum manihot masing-masing seberat 100 gram, masukkan ke
dalam mikser dan campur sampai homogen (5 menit)
2. Buat mucilago gelatin 10% sebanyak 100 mL, dan tambahkan pada campuran
amilumlaktosa sedikit demi sedikit, aduk homogen dan tambahkan pewarna makanan pada
granul merah, sampai terbentuk massa granul, kemudian ayak dengan ayakan no.16 mesh.
Catat volume mucilago gelatin 10% yang digunakan.
15
3. Keringkan dalam oven suhu 50°C.
4. Setelah kering ayak kembali dengan ayakan no.18.
Pencampuran :
1. Timbang masing-masing granul dengan ukuran diameter tertentu sebanyak 70 gram untuk
granul putih dan 30 gram untuk granul merah. Catat ukuran masing-masing granul
Evaluasi :
1. Hitung kadar granul berwarna pada tiap cuplikan dengan cara penimbangan
2. Hitung koefisien variasi (CV) kadar granul berwarna disetiap campuran pada
masingmasing waktu pemutaran
16
PERCOBAAN 8 DAN PERCOBAAN 9
Tujuan
Mengetahui cara pembuatan tablet dengan metode granulasi basah dan Analisa sifat fisik tablet.
Langkah Kerja :
1. Atur panch pada mesin tablet, timang granul sesuai dengan bobot tablet paracetamol yaitu
650 mg. Cetak menggunakan mesin tablet, buatlah 100 tablet parasetamol.
17
c. Kontrol Kekerasan Tablet
Alat yang digunakan adalah Stokes-Monsanto Hardness Tester. Sebuah tablet diletakkan
pada ujung alat dengan posisi vertikal. Putar sekrup pada ujung yang lain sehingga tablet
tertekan. Pemutaran dihentikan sampai tablet pecah. Tekanan tablet dibaca pada skala.
Evaluasi :
Persyaratan sifat fisik tablet menurut Farmakope Indonesia Edisi IV.
Uji sifat fisik tablet Persyaratan
Keseragaman bobot 5% dari bobt tablet
Kekerasan tablet Minimal 4 Kg
Kerapuhan tablet Tidak lebih dari 0.8%
Waktu hancur Kurang dari 15 menit
18
PERCOBAAN 10 DAN PERCOBAAN 11
Tujuan
Memberikan pengetahuan dan ketrampilan tentang pembuatan tablet dengan metode kempa
langsung
Formula :
R/ Vitamin C 50 mg
Avicel 124 mg
Dikalsium Fosfat anhidrat 124 mg
Mg Stearat 2 mg
19
PERCOBAAN 12
Tujuan
Mengetahui cara pembuatan uji dan Analisa data hasil disolusi tablet dengan kempa langsung.
Langkah Kerja :
1. Masukkan 1 tablet yang telah ditimbang ke dalam labu disolusi yang mengandung 900
mL air dengan suhu 37 ± 0.50 C, pengaduk dayung diputar dengan kecepatan 100 rpm.
2. Sampel diambil pada menit ke-5 , 10, 15, 20, 30, 45, 60 dan 90 sebanyak 5 mL pada
bagian tengah (sampel yang diambil diganti dengan medium disolusi yang baru dengan
jumlah yang sama sehingga volume medium disolusi tetap)
20
DAFTAR PUSTAKA
Lieberman HA, Lachman, Schwartz, 1989, Pharmaceutical Dosage Form: Tablet, Volume 1
and 2, Marcel Dekker, New York.
Marshall and Rudnic, 1990, Tablet Dosage Form, in Modern Pharmaceutics, Banker G.S,
Rhodes C.T (Editors), 2nd Edition, Marcel Dekker, New York.
Alderborn B, 2002, Tablet and Compaction, in Pharmaceutics: The Science of Dosage Form
Design, Aulton M.E (Editor), 2nd edition,, Harcourt Publisher, London.
Rowe R.C., Sheskey P.J., and Owen., 2006, Handbook of Pharmaceutical Excipients, 5th
Edition, Pharmaceutical Press, London.
Jurnal online.
21