Alat
Bahan
1. Parasetamol
2. Kafein
3. Sediaan tablet kombinasi parasetamol dan kafein
4. Aquadest
5. Etanol
6. Metanol
Prosedur Kerja
1. Larutan induk: Siapkan 200mg parasetamol dan 100mg kafein dan larutkan dalam
100mL air-etanol (80:20, v/v).
2. Larutan baku kerja: Siapkan larutan baku kerja dengan rentang konsentrasi parasetamol
200-800 [200, 300, 400, 500, 600, 700] ppm dan kafein 100-400 [100, 150, 200, 250,
300, 350] ppm.
3. Larutan baku parasetamol tunggal: Siapkan larutan baku parasetamol 50 mg dalam 50
mL air-etanol (80:20, v/v). larutan baku ini untuk mengidentifikasi bercak parasetamol.
1
Penyiapan sampel
1. Siapkan fase gerak sebanyak 100 mL berupa campuran pelarut metanol:asam asetat
glasial:air= 25:4,3:70,7 (v/v).
2. Masukan ke dalam chamber, sehingga tinggi fase gerak dalam chamber dalam rentang
0,5-1,0 cm.
3. Masukan kertas saring ke bagian pinggir dari chamber dan menyentuh ke dasar fase
gerak.
4. Tutup chamber dan biarkan sampai jenuh dengan fase gerak.
Penotolan
2
Pengembangan
1. Masukan plat silika yang telah kering ke bawah sinar uv (258 dan 366 nm)
2. Amati bercak dan rekam dengan camera.
3. Usahakan untuk merekam dalam posisi kamera yang stabil/tidak bergoyang dan focus ke
plat silika.
Analisa kromatogram
1. File gambar yang telah direkam, untuk selanjutnya dianalisis menggunakan software
TLCAnalyzer.
2. Pilih track 1 (konsentrasi 1) atur lebar dan jarak scan/pemindaian (dari titik penotolan
sampel sampai ke tanda batas pengembang).
3. Akan muncul 3 jenis kervu berdasarkan warna dasarnya; hijau, biru dan merah. Pilihlah
kurva dengan bentuk yang paling bagus memberikan kromatogramnya.
4. Ekspor nilai-nilai dari kurva terpilih ke dalam Microsoft excel.
5. Buka data tersebut dalam Microsoft excel dan plot menjadi kurva.
6. Hitung luas dibawah kurva (AUC).
7. Lakukan hal yang sama untuk track selanjutnya.
8. Catat nilai AUC dari tiap track.
3
Gambar 2. Print screen dari TLC Analyzer.
1. Data yang telah dicatat, selanjutnya dibuat grafik hubungan antara AUC dan konsentrasi
larutan baku. Akan ada dua kurva kalibrasi yaitu kurva kalibrasi untuk parasetamol dan
kafein.
2. Hitung persamaan regresi dan koefisien korelasi dari masing-masing kurva tersebut.
3. Hitung kadar parasetamol dan kafein dalam sampel berdasarkan AUC parasetamol dan
kafein dalam sampel dengan menggunakan persamaan regresi yang telah dihitung.
4. Hitung rata-rata kadar parasetamol dan kafein dalam sampel.
5. Hitung persetase selisih kadar yang diperoleh dengan percobaan terhadap kadar etiket.
4
Pustaka:
1. Soponar, F., Mot, A.C., dan Sarbu, C., Quantitative Evaluation of Paracetamol and
Caffeine from Pharmaceutical Preparations Using Image Analysis and RP-TLC,
Chromatographia, 69(1/2), 151-155.
2. F. Rouessac and A. Rouessac, 2007, Chemical Analysis: Modern Instrumentation
Methods and Techniques, Second Edition, John Wiley and Sons, Ltd, 117-126.
3. D.A. Skoog, F.J. Holler, and T.A. Nieman, 1998, Principles of Instrumental Analysis, 5th
ed., Harcourt College Publ., Orlando.
4. I.D. Wilson, E.R. Adlard, M. Cooke, C.F. Poole (Editors), 2000, Encyclopedia of
Separation Science, Academic Press, 824-930.