Disusun Oleh :
Aziz Muhammad Fachrudin (201910410311039)
Hanif Yulia Aprigianti (201910410311040)
Febbio Yoghatama (201910410311041)
Amalia Indah Rizky (201910410311042)
Moh. Alwan Faluthi Keliandan (201910410311043)
Fitri Ardiningsy Antika (201910410311044)
Fidhdhah Fakhirah Rahman (201910410311045)
Nur Ifta Mufidah (201910410311046)
Syaili Rahma (201910410311047)
Husna Rusdiana (201910410311050)
Alfika Thisswanda (201910410311051)
KELAS FARMASI A
1. Metode apakah yang tepat untuk memproduksi sediaan tersebut? Jelaskan alasannya!
2. Jelaskan fungsi masing-masing bahan serta alasan pemilihannya!
3. Hitunglah kebutuhan bahan untuk 1 batch sediaan (100.000 tablet)
4. Susunlah Langkah kerja produksi sediaan tablet tersebut secara skematis
5. Susunlah parameter dan langkah kerja untuk evaluasi mutu (Quality control) sediaan
tablet tersebut!
Soal 1
Metode apakah yang tepat untuk memproduksi sediaan tersebut ?
Jelaskan alasannya
Jawab:
Metode yang tepat untuk produksi sediaan tablet asam mefenamat yaitu granulasi basah.
Granulasi basah sendiri merupakan proses pembuatan serbuk halus menjadi granul dengan
bantuan larutan bahan pengikat. Zat berkhasiat, zat pengisi dan zat penghancur dicampur
dengan baik, lalu dibasahi dengan larutan bahan pengikat, bila perlu ditambah bahan pewarna.
Setelah itu diayak menjadi granul, dan dikeringkan dalam almari pengering pada suhu 40°C-
50°C. Setelah kering diayak lagi untuk memperoleh granul dengan ukuran yang diperlukan dan
ditambahkan bahan pelicin dan dicetak menjadi tablet dengan mesin tablet (Reiza, 2010). .
Pembuatan sediaan tablet asam mefenamat dengan metode granulasi basah karena sebagai
berikut: Menurut (Adam, Schrimpl and Schmidt, 2000; AJIT S. NARANG, 2019; Niazi, 2019)
1. Bahan aktif punya sifat alir yang sangat buruk
2. Bahan aktif tahan terhadap panas
3. Bahan aktif yang sulit larut dalam media air
4. Bahan aktif mudah menempel pada semua jenis permukaan
5. Bahan aktif punya kompresibilitas yang jelek
6. Bahan aktif punya kompaktibilitas yang jelek
Soal 2
Fungsi masing-masing bahan
• Asam mefenamat (zat aktif)
Asam mefenamat merupakan obat golongan AINS (Antiinflamasi Non Steroid) yang
termasuk dalam kelompok BCS (Biopharmaceutical Clasification System) kelas II yaitu
kelarutan rendah dengan daya tembus membran yang tinggi. Sehingga perlu adanya upaya
peningkatan kelarutan untuk mendapatkan absorpsi yang maksimal. (Garnadi, 2019)
• Laktosa (Pengisi)
Laktosa sebagai pengisi atau filler karena dapat digunakan dengan bahan yang sensitive
terhadap kelembaban. (HPE ; 359)
• PVP K-30 (Pengikat)
Polivinilpirolidon atau povidon digunakan sebagai pengikat. Povidone juga ditambahkan ke
campuran bubuk dalam bentuk kering dan digranulasi, digunakan karena dapat membentuk
struktur tablet yang kompak dan kuat setelah pencetakan. (HPE 581)
• Starch (Disintegran)
Sodium Starch Glycolate memiliki fungsi sebagai disintegran, dipilih bahan ini karena
efisiensinya tidak terganggu meskipun efektivitas dari disintegran dipengaruhi oleh adanya
eksipien seperti lubrikan. (HPE; 663)
• Mg Stereat (Lubrikan)
Magnesium stearate sebagai lubrikan karena sifat serbuk berminyak sehingga dapat mencegah
granul menempel pada mesin. (HPE; 404)
• Talk (Glidant)
Talkum berupa serbuk yang akan melapisi seluruh dinding granul sehingga dapat mengurangi
gesekan antara granul satu dengan yang lainnya dan memudahkan granul tersebut mengalir,
dan juga granul memiliki sifat bahan pelicin/lubrikan yang memudahkan pengeluaran tablet
keluar ruang cetak melalui pengurangan gesekan antara dinding dan lubang ruang cetak
dengan permukaan sisi tablet. (Pertiwi, 2012)
Soal 3
Timbang asam mefenamat(sebagai zat aktif), laktosa (sebagai zat pengisi), dan starch
(sebagai disintegran)
4.2.1 Siapkan timbangan analitik digital, kemudian atur bulatan udara waterpass pada
posisi tengah dengan memutar kaki-kaki timbangan.
4.2.2 Bersihkan pelat timbangan, dan tutup pintu atau jendela timbangan.
4.2.3 Hubungkan stop kontak dengan sumber tenaga.
4.2.4 Tekan tombol ON/OFF, tunggu beberapa detik.
4.2.5 Display akan menunjukan angka 0,0000
4.2.6 Timbang saksama 10 tablet asam mefenamat 500 mg satu per satu letakkan tablet
tersebut yang akan ditimbang pada pelat timbangan. Setelah stabil, display akan
menunjukan bobot setiap tablet kemudian catat hasil bobot setiap tablet dan hitung
rata-rata untuk 10 tablet tersebut.
4.2.7 Lakukan perhitungan untuk mencari nilai A dalam persentase dengan cara hasil
penetapan kadar bahan aktif dengan metode analisis yang sesuai dibagi dengan
bobot bahan aktif yang tertera pada etiket dikali 100% dan catat
4.2.8 Lakukan perhitungan untuk mencari nilai X dalam persentase dengan cara bobot
masing-masing tablet dibagi dengan bobot rata-rata tablet dikali dengan nilai A
dalam persentase kemudian catat hasilnya, setelah itu lakukan juga perhitungan
untuk masing-masing tablet untuk mencari nilai X kemudian catat semua hasil dari
10 tablet dan hitung rata-rata dari X 10 tablet.
4.2.9 Lakukan perhitungan untuk mencari NP (nilai penerimaan) dengan di misalkan
nilai T adalah 100% maka kita pakai M kasus 1 (≤ 101,5) dengan untuk meghitung
NP ada 3 kemungkinan yaitu :
Perhitungan yag telah dilakukan untuk Nilai X rata-rata dalam persen untuk 10
tablet tersebut yang akan menentukan untuk perhitungan NP diatas. Nilai K atau
kostanta pakai 2,4.
4.2.10 Lakukan perhitungan NP berdasarkan data yang telah diperoleh dan rumus
diatas yang diperoleh dari FI edisi VI, setalah perhitungan NP diperoleh maka
bandingkan dengan L1 = 15% jika hasil NP kurang dari 15% maka hasil
pengujian berhasil atau memenuhi syarat dan pengujian dihentikan.
4.2.11 Jika pada perhitungan 10 tablet di temukan NP sama atau lebih dari 15%, maka
dapat disimpulkan tidak memenuhi syarat sehingga hasil pengujian dilanjutkan
dengan 20 unit sediaan tambahan dan perhitungan yang dilakukan pada 20 unit
sediaan sama dengan 10 tablet pertama, kemudian kostanta perhitungan pakai
2,0 dan nilai penerimaan maksimal (L2 = 25%) jika hasil perhitungan pada
evaluasi tablet NP kurang dari 25% maka hasil dapat diterima dan jika sama atau
lebih dari 25% maka sediaan dinyatakan tidak seragam kandungannya.
4.2.12 Setelah proses diatas sudah dilaksanakan maka tekan tombol ON/OFF untuk
mematikan timbangan.
4.2.13 Cabut aliran listrik apabila proses penimbangan sudah selesai.
REFERENCES:
Department of Health Republic of Indonesia (2020) Farmakope Indonesia edisi IV. VI,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. VI.
Pengujian Keseragaman Ukuran Tablet Asam Mefenamat
1. Tujuan
Pelaksanaan ini bertujuan untuk memberikan pedoman dalam pengoperasian jangka
sorong dan pengujian keragaman ukuran tablet asam mefenamat 500 mg.
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelaksanan kerja ini meliputi pengoperasian jangka sorong dalam uji
keragaman ukuran tablet asam mefenamat 500 mg.
3. Bahan dan Alat
3.1 Bahan :
Tablet asam mefenamat 500 mg.
3.2 Alat :
Jangka Sorong
4. Prosedur
1. Dipilih 20 tablet dari masing-masing formula, diukur tebal dan diameter masing-
masing tablet menggunakan alat ukur(jangka sorong)
2. Setelah 20 tablet diukur diameter dan tebal tablet satu persatu, cari rata-ratanya.
3. Diameter tablet tidak lebih dari tiga kali dan tidak kurang dari satu sepertiga kali tebal
tablet. Tebal tablet (ilmu resep halaman 176)
Referensi :
AKADEMI FARMASI IKIFA. (2018). Instruksi kerja.
Dagang, M. M. (2020) ‘QUALITY EVALUATION OF GENERIC MEFENAMIC ACID
TABLETS AND’, 5(2), pp. 81–86.
Garnadi, J. (2019) ‘Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Tablet Asam Mefenamat Menggunakan
Eksipien Croscarmellose Sodium Sebagai Disintegran Dengan Metode Granulasi Basah’,
Journal of Pharmacopolium, 2(1), pp. 37–44. doi: 10.36465/jop.v2i1.470.
Pengujian Disolusi Tablet Asam Mefenamat
1. TUJUAN
Pelaksanaan ini bertujuan untuk memberikan pedoman dalam pengoperasian Dissolution
Tester merk Flight (Ex.China), RC-3 dan juga untuk menguji kelarutan sediaan tablet asam
mefenamat 500 mg.
2. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pelaksaan kerja ini meliputi mengoperasian Dissolution Tester merk
Flight (Ex.China), RC-3 dan juga untuk menguji kelarutan sediaan tablet asam mefenamat
500 mg.
4. URAIAN PROSEDUR
Toleransi Dalam waktu 45 menit harus larut tidak kurang dari 60% (Q) C15H15NO2
dari jumlah yang tertera pada etiket. (FI VI 188)
LAMPIRAN
Nama : Spektrophotometer UV-Vis
Merek : MECASYS,Optizen Pop
Nama : Dissolution Tester
Merek : Flight (Ex.China), RC-3
7 6 5 4
10
3
1
9
Referensi :
AKADEMI FARMASI IKIFA. (2018). Instruksi kerja.
Department of Health Republic of Indonesia (2020) Farmakope Indonesia edisi VI, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. VI.
Poerwono, H. et al. (2004) ‘Mefenamic Acid : Analytical Profile’, 31(00). doi: 10.1016/S0000-
0000(00)00000-0.
Pengujian Waktu Hancur Tablet Asam Mefenamat
1. TUJUAN
Pelaksanaan ini bertujuan untuk memberikan pedoman dalam pengoperasian disintegrator dan
juga menguji waktu hancur tablet asam mefenamat 500 mg.
2. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup instruksi kerja ini meliputi instruksi kerja pengoperasian desintegration
Tester dalam uji waktu hancur tablet asam mefenamat 500 mg.
3.1 ALAT
a) Desintegration Tester
b) Termometer
c) Beaker Glass
3.2 BAHAN
a) Tabel Asam Mefenamat 500mg
4. URAIAN PROSEDUR
TEMP C
HEAT ERROR
TIME Min TIME
5. LAMPIRAN
Nama Alat :Disintegration Tester BJ-2
Merek :Ex.China
2. Ruang Lingkup:
Ruang lingkup pelaksanan kerja meliputi pengoperasian HPLC (High Performance liquid
Chromatography ) dalam uji penetapan kadar.
4. Prosedur Kerja :
Daftar Pustaka :
Kementerian Kesehatan RI. (2020). Farmakope Indonesia Edisi VI. In Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. Retrieved from
Pengujian Kekerasan Tablet Asam Mefenamat
1. TUJUAN
2. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pelaksaan kerja ini meliputi pengoperasian Hardness tester merk
(Ex.China) dan juga untuk menguji kekerasan tablet asam mefenamat 500 mg.
4. URAIAN PROSEDUR
Syarat : ukuran yang didapat per tablet minimal 4 kg/ cm2 (Allen, Jr and Ansel, 2014)
5. LAMPIRAN
2. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pelaksanan kerja ini meliputi pengoperasian friability tester dalam uji
keragaman tablet asam mefenamat 500 mg.
4. PROSEDUR
Jika terdapat tablet yang jelas retak, pecah, atau pecah maka sampel gagal dalam pengujian.
Jika hasil sulit untuk diinterpretasikan atau jika penurunan berat lebih besar dari nilai yang
ditargetkan, maka tes harus diulang dua kali dan nilai rata-rata dari ketiga tes ditentukan.
Penurunan berat badan rata-rata maksimum dari tiga sampel tidak lebih dari 1,0% .
5. LAMPIRAN
Gambar : Alat Friability Tester CS-1
Merek : Ex.China
Sumber :
AKADEMI FARMASI IKIFA. (2018). Instruksi kerja.
Pratiwi, R. D. (2017) ‘Sifat Fisik Tablet Dihydroartemisinin-Piperaquin (Dhp) Sediaan
Generik Dan Sediaan Dengan Nama Dagang Yang Beredar Di Kotamadya Jayapura’,
Pharmacon, 6(3), pp. 310–314. doi: 10.35799/pha.6.2017.16945.
USP (2018) 2018 Usp 41.
DAFTAR PUSTAKA
Adam, A., Schrimpl, L. and Schmidt, P. C. (2000) ‘Some physicochemical properties of
mefenamic acid’, Drug Development and Industrial Pharmacy, 26(5), pp. 477–487. doi:
10.1081/DDC-100101258.
AJIT S. NARANG, S. I. F. B. (2019) HANDBOOK OF PHARMACEUTICAL WET
GRANULATION, Handbook of Pharmaceutical Wet Granulation. doi: 10.1016/b978-0-12-
810460-6.09991-7.
Garnadi, J. (2019) ‘FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN TABLET ASAM
HANDBOOK OF PHARMACEUTICAL EXCIPIENTS ED. 6
MEFENAMAT MENGGUNAKAN EKSIPIEN CROSCARMELLOSE SODIUM SEBAGAI
DISINTEGRAN DENGAN METODE GRANULASI BASAH’, Journal of
Pharmacopolium, 2(1). doi: 10.36465/jop.v2i1.470.
Niazi, S. K. (2019) Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations, Handbook of
Pharmaceutical Manufacturing Formulations. doi: 10.1201/9781420048452.
Pertiwi, R. W. (2012). PENGARUH VARIASI BENTUK BAHAN PELICIN TALK TERHADAP
SIFAT FISIS TABLET PARASETAMOL. 59. https://doi.org/10.1088/1751-
8113/44/8/085201
Reiza, Z. (2010) ‘Stabilitas Zat Aktif Tablet Parasetamol Zenita Reiza K 100050229 Fakultas
Farmasi’, Universitas Stuttgart
Vikram, A. et al. (2012) ‘Formulation And Evaluation of Mefenamic Acid Tablets By Using
Modified Starch’, Asian Journal of Pharmaceutical Science & Technology, 2(2), pp. 46–53.