Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMBUATAN TABLET ACETOSAL


KEMPA LANGSUNG

KELOMPOK
1. DEBBY FEBRIANA KURNIA PUTRI B04210006
2. KIKI ARDIANTY B04210014
3. NURWIANTI B04210019
4. PURWANINGSIH B04210022
5. SRI RAHAYU B04210026
6. YUYUN YUNIATI B04210031

FAKULTAS FARMASI PROGRAM STUDI RPL DIII


2021/2022

UNIVERSITAS SETIA BUDI


SURAKARTA
PEMBUATAN TABLET ACETOSAL
METODE KEMPA LANGSUNG
I. DASAR TEORI
Tablet merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam
bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu
jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan (Depkes, 1995). Tablet digunakan
baik untuk tujuan pengobatan lokal atau sistemik.
Pengobatan lokal misalnya:
1. Tablet untuk vagina, berbentuk oval, digunakan sebagai antiinfeksi, antifungi,
penggunaan hormon secara lokal.
2. Lozenges, trochisci digunakan untuk efek lokal di mulut dan tengorokan, umumnya
digunakan sebagai antiinfeksi (Anief, M., 2005).
Pengobatan untuk mendapatkan efek sistemik, selain tablet biasa yang ditelan masuk perut
terdapat pula yang lain seperti:
1. Tablet bukal digunakan dengan cara dimasukkan di antara pipi dan gusi dalam rongga
mulut, biasanya berisi hormon steroid, absorpsi terjadi melalui mukosa mulut masuk
peredaran darah.
2. Tablet sublingual digunakan dengan jalan dimasukkan di bawah lidah, biasanya berisi
hormon steroid. Absorpsi terjadi melalui mukosa masuk peredaran darah.
3. Tablet implantasi berupa pellet, bulat atau oval pipih, steril dimasukkan secara
implantasi dalam kulit badan.
4. Tablet hipodermik dilarutkan dalam air steril untuk injeksi untuk disuntikkan di bawah
kulit (Anief, M., 2005).
Metode pembuatan tablet di bagi menjadi 3, yaitu:
1. Metode granulasi basah
2. Metode granulasi kering
3. Metode kempa langsung
Metode kempa/cetak langsung dapat memproduksi tablet dengan cepat. Hal ini
disebabkan oleh zat eksipien yang digunakan umumnya memiliki sifat alir dan
kompresibilitas yang dapat disesuaikan dengan tujuan. Sehingga dapat memungkinkan
untuk melakukan proses pengempaan langsung tanpa melalui proses granulasi.
Metode kempa/cetak langsung adalah metode pembuatan tablet yang murah
karena peralatan yang digunakan cukup mudah ditemukan di pasaran, zat eksipien yang
konvensional, dan proses produksi yang singkat. Namun demikian, metode pembuatan
tablet dengan cara ini harus memperhatikan dengan detail.
Meski proses pembuatannya cepat, zat aktif dan zat eksipien yang digunakan
harus memenuhi standar kompresibilitas yang baik. Zat aktif dan zat eksipien dengan sifat
alir dan kompresibilitas yang buruk akan sulit untuk dibentuk menjadi tablet. Metode
pembuatan tablet ini juga dapat meminimalisasi terjadinya kontaminasi silang.
Itulah tiga metode pembuatan tablet konvensional dalam dunia farmasi. Masing-
masing metode memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Sediaan tablet sendiri
sudah umum dan populer digunakan oleh pasien. Bentuknya yang kecil sehingga mudah
dibawa serta dapat mengandung zat aktif yang lebih besar menjadikannya unggul dari
sediaan obat lainnya
Keuntungan metode Kempa Langsung / Cetak Langsung
 Lebih singkat prosesnya, karena prosesnya yang dilakukan lebih sedikit, maka waktu
yang diperlukan untuk menggunakan metode ini lebih singkat, tenaga dan mesidn
yang dipergunakan juga lebih sedikit
 Dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan tidak tahan lembab
 Waktu hancur dan disolusinya lebih baik karena tidak melewati proses granul, tetapi
langsung berisi partikel halus, sehingga tidak melalui proses granul ke partikel halus
terlebih dahulu
Kekurangan metode Kempa Langsung / Cetak Langgsung
 Perbedaan ukuran partikel dan kerapatan bulk antara zat aktif dengan pengisi
dapat menimbulkan stratifikasi siantara granul yang selanjutnya dapat
menyebabkan kurang seragamnya kandungan zat aktif didalam tablet
 Zat aktif dengan dosis yang besar tidak mudah untuk dikempa langsung karena itu
biasanya digunakan 30% dari formula agar memudahkan proses pengempaan
sehingga pengisi yang dibutuhkan makin banyak dan mahal
 Sulit dalam pemilihan eksipien karena eksipien yang digunakan harus bersifat
medah mengalir kompresibilitas yang baik kohesifitas dan adhesifitas yang baik.

II. ALAT DAN BAHAN


 Alat
1. Seperangkat alat homogenizer
2. Hardness tester
3. Pengayak
4. Friabilator
5. Oven
6. Disintegration.
7. Single punch
 Bahan
1. Acetosal
2. MCC pH 102
3. Em compres
4. Na CMC
5. Talkum
6. Mg Stearat

III. FORMULA TIAP TABLET

R/ Acetosal 150mg
MCC pH 102 100mg
Em compres 30mg
Na CMC 30mg
Talkum 4mg
Mg Stearat 2mg

IV. PENIMBANGAN BAHAN


Nama Bahan Jumlah per tablet (mg) Jumlah 300 tablet (gr
Acetosal 150 24
MCC pH 102 100 45
Em compres 30 9
Na CMC 30 1,2
Mg Stearat 2 0,6

V. CARA KERJA
1. Campur semua bahan dengan percampuran “tumbling” selama 10 menit
2. Kempa menjadi slug dengan tekanan yang cukup keras
3. Hancurkan slug kemudian ayak dengan ayakan No.16
4. Kempa menjadi tablet dengan bobot… mg/tablet

VI. HASIL PENGUJIAN


 UJI KEKERASAN
Replikasi pengujian Kekerasan tablet (kg)
1 6,0
2 6,5
3 6,0
4 6,8
5 7,2
6 7,5

Rata2 = 6,0 + 6,5 + 6,0 + 6,8 + 7,2 + 7,5 = 40


6 6
= 6,67 kg
Syarat kekerasan yang baik 4- 8 kg
Jadi memenuhi syarat kekerasan
 UJI KERAPUHAN
Bobot awal 20 tablet = 7400 mg
Bobot akhir 20 tablet = 7178 mg
f = a - b X 100%
a
= 7400 -7178 X 100%
7400
= 222/7400 X 100%
=3%
Keterangan :
f : Angka Kecepatan
a : Bobot Awal
b : Bobot Akhir
Tablet dikatakan baik apabila angka kerapuhan tidak lebih dari 0,8 %
Jadi, tablet tidak memenuhi uji kerapuhan

 UJI WAKTU HANCUR


Replikasi Pengujian Waktu ( menit )
1 10,5
2 11,0
3 11,5
4 10,0
5 18,0
6 20,5

 Syarat waktu hancur tablet tidak lebih dari 15 menit, tablet harus hancur sempurna
 Menurut data ada 2 tablet yang melebihi waktu hancur. Jadi tidak memenuhi syarat
 Ulangi pengujian dengan 12 tablet lainya
 Tidak kurang dari 16 dan 18 tablet yang di uji harus hancur sempurna
VII. KESIMPULAN

1. Pembuatan tablet dengan metode kempa langsung dilakukan dengan memproses


campuran zat aktif dengan eksipien dengan mengempa tanpa melalui perlakuan awal
terlebih dahulu
2. Uji Quality Control terhadap tablet dilakukan dengan evaluasi berikut
 UJI KEKERASAN
= 6,67 kg
Syarat kekerasan yang baik 4- 8 kg
Jadi memenuhi syarat kekerasan
 UJI KERAPUHAN
= 3%
Tablet dikatakan baik apabila angka kerapuhan tidak lebih dari 0,8 %
Jadi, tablet tidak memenuhi uji kerapuhan
 UJI WAKTU HANCUR
 Syarat waktu hancur tablet tidak lebih dari 15 menit, tablet harus hancur
sempurna
 Menurut data ada 2 tablet yang melebihi waktu hancur. Jadi tidak memenuhi
syarat
 Ulangi pengujian dengan 12 tablet lainya
 Tidak kurang dari 16 dan 18 tablet yang di uji harus hancur sempurna
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Anief, M., 2005
Priyanto, Widodo. dan Dzakwan. Muhammad.2018. Modul Praktikum Teknologi
Sediaan Solida. Surakarta: Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi
https://dinkes.bantulkab.go.id/berita/463-macam-macam-obat-dan-tujuan-
penggunaannya, diakses tanggal 5/12/2021
Anief M., 2000, Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktek, UGM Press, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai