Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN SOLID


KOMPRESI DAN EVALUASI TABLET
Dosen pengampu: apt. Amalia Wardatul Firdaus, M.S.Farm.

Disusun Oleh :
KELOMPOK 3 SHIFT 2

Adinda Septiana Ega 22103107


Kharismatun Nisa` M.J 22103129
Lely Amalia Putri 22103131
Linda Suci Anggraeni 22103132
Muhammad Nur Hafid 22103133

Program Studi Sarjana Farmasi


Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas dr.Soebandi
Jember
2023
PERCOBAAN V DAN VI
KOMPRESI DAN EVALUASI TABLET

A. DASAR TEORI
Tablet adalah sediaan padat kompak yang mengandung bahan obat dengan
atau tanpa bahan pengisi (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995).
Beberapa kriteria yang harus dipenuhui oleh tablet yang berkualitas baik adalah :
a. Kekerasanya cukup dan tidak rapuh, sehingga selama fabrikasi, pengemasan
dan pengangkutan samapi pada konsumen tetap dalam kondisi baik.
b. Dalam melepas obatnya sampai pada ketersediaan hayati
c. Memenuhi persyaratan keseragaman bobot tablet dan kandungan obatnya.
d. Mempunyai penampilan yang menyenangkan baik dari segi bentuk, warna,
dan rasa (Shenth et al., 198).
Suatu formulasi tablet berisi bahan obat (zat aktif) dan bahan tambahan yang
diperlukan untuk membantu proses pembuatan dan memperbaiki sifat tablet yang
dihasilkan. Pada dasarnya, bahan tambahan tablet harus bersifat netral, tidak berbau,
tidak berasa, dan sedapat mungkin tidak berwarna (voight, 1984).

Keuntungan dari kompresi tablet adalah :


1. Kemudahan dalam produksi dan penggunaan : Tablet mudah diproduksi,
praktis, efisien dalam pengobatan, dan mudah digunakan.
2. Dosis yang seragam : Tablet memiliki dosis yang seragam satu sama lain.
3. Kenyamanan dan portabilitas : Tablet mudah dibawa, bentuknya kompak, dan
stabil, sehingga disukai oleh pasien.
4. Menggunakan eksipien konvensional : Kompresi tablet memungkinkan
penggunaan eksipien konvensional dan tekanan rendah selama proses
kompresi.
Dengan keuntungan-keuntungan ini, kompresi tablet menjadi pilihan
yang populer dalam industri farmasi untuk formulasi sediaan obat. Magnesium
stearate (Mg stearat) digunakan dalam produksi tablet sebagai bahan tambahan.
Kegunaannya meliputi :
1. Pelepasan dari cetakan : Mencegah adhesi antara tablet dan cetakan selama
proses pembuatan tablet.
2. Pelumas : Mengurangi gesekan dan keausan selama proses pencetakan tablet.
3. Pengisi : Meningkatkan kekompakan serbuk dan memfasilitasi proses
pencetakan. Magnesium stearate juga digunakan dalam industri makanan,
farmasi, dan kosmetik sebagai bahan tambahan yang aman. Meskipun aman
dikonsumsi, konsumsi berlebih dapat menyebabkan efek pencahar.

Aqua destillata dalam pembuatan tablet adalah air disilik yang digunakan
sebagai bahan tambahan dalam proses pembuatan tablet. Air disilik ini digunakan
untuk memastikan kualitas dan kebersihan bahan baku yang digunakan dalam
pembuatan tablet. Aqua destillata digunakan dalam proses granulasi dan pencetakan
tablet untuk memastikan kualitas dan kebersihan bahan baku yang digunakan dalam
pembuatan tablet selain itu, air disilik juga digunakan dalam berbagai aplikasi sehari-
hari, seperti memasak, membawa makanan, dan membersihkan permukaan.

B. TUJUAN
- Mahasiswa dapat memahami dan melakukan proses kompresi tablet.
- Mahasiswa dapat memahami dan melakukan cara evaluasi sifat fisik tablet dan
persyaratan penerimaannya.

C. ALAT DAN BAHAN


-Kompresi Tablet
a. Alat
1. Mesin cetak single punch
2. Alat pencampur
b. Bahan
1. Granul
2. Mg stearat
3. Aquadestilata
-Evaluasi Tablet
a. Alat
1. Alat uji kekerasan
2. Alat uji kerapuhan
3. Alat uji waktu hancur

b. Bahan

Tablet hasil kompresi pada percobaan sebelumnya.


D. PROSEDUR
- Kompresi Tablet
1. Kompresi granul dengan mesin cetak single punch
1.1 Timbang kira-kira 100 gram granul dan masukkan dalam wadah
dilengkapi
tutup.
1.2. Timbang Mg stearat sebanyak 2% dari jumlah granul masukkan dalam
alat pencampur yang berisi granul (tahap I) dan homogenkan dengan
menggoyang-goyang pencampur selama 5 menit.
1.3. Masukkan granul hasil pencampuran (tahap 2) pada hopper mesin cetak
singgle punch.
1.4. Jalankan mesin cetak dan lakukan in proses control berat dan kekerasan
tablet selama proses kompresi.
1.5. Lakukan uji keseragaman bobot menurut Farmakope Indonesia.
Tabel In Proses Control Kompresi Tablet :
Tablet Ke - Kekerasan Tablet Berat Tablet
2.
1 5,04 kg 0,69 gram
2 4,02 kg 0,65 gram
3 4,94 kg 0,68 gram
Uji Keseragaman bobot tablet menurut farmakope
a. Susun cara kerja yang sistematis dan jelaskan penerimaan persyaratan
keseragaman bobot tablet sesuai literatur !
Tabel Uji Keseragaman bobot tablet :
Nomor Tablet Berat tablet
1. 0,67 gram
2. 0,61 gram
3. 0,60 gram
4. 0,63 gram
5. 0,63 gram
6. 0,63 gram
7. 0,60 gram
8. 0,66 gram
9. 0,64 gram
10. 0,61 gram
11. 0,60 gram
12. 0,62 gram
b. Hitung
13. 0,67 gram
14. 0,65 gram
15. 0,68 gram
16. 0,60 gram
17. 0,61 gram
18. 0,64 gram
19. 0,65 gram
20. 0,61 gram
Rata-rata 0,68 gram
penerimaan persyaratan keseraagaman bobot tablet menurut Farmakope
Indonesia.
c. Lalu simpulkan apakah uji keseraagamaan bobot tablet tersebut memenuhi
persyaratan atau tidak.

-Evaluasi Tablet

1. Kekerasan Tablet
Penentuan kekerasan tablet dilakukan dengan alat Stroke-Mensanto
Hardness Tester dengan cara sebagai berikut:
a) Posisikan hardness tester pada tangan kiri sehingga tablet yang akan diuji
tertahan oleh jari telunjuk dan ibu jari dalam rumah tablet, sedangkan jari-
jari yang lain menggenggam badan dan mitar ukur.
b) Tangan kanan diposisikan menutup knop, ulir searah dengan putaran
jarum jam secara perlahan, sampai tablet yang akan diuji terjepit ringan
oleh dudukan tablet. Pastikan tidak bergerak sebelum dilepaskan.
c) Geser mistar ukur sehingga garis angka nol segaris dengan garis penunjuk,
tahan mistar ukur sehingga tidak bergerak.
d) Putar kembali knop ulir searah putaran jarum jam secara perlahan sampai
tablet yang diuji pecah
e) Lihat angka yang segaris dengan garis penunjuk, angka tersebut
menunjukkan kekerasan tablet diukur dari beban (kilogram) yang telah
diberikan.
f) Bersihkan tablet yang pecah, putar knop ulir berlawanan arah putaran
jarum jam untuk mempermudah proses pembersihan.
2. Penentuan kerapuhan tablet
Penentuan kerapuhan tablet dilakukan dengan alat friability tester dengan
cara sebagai berikut:
a) Diambil 10 tablet dan dibersihkan dengan hati-hati dari serbuk yang
menempel

b) Tablet kemudian ditimbang (W1) dan dimasukkan ke dalam alat uji


kerapuhan

c) Alat uji kerapuhan dijalankan dengan kecepatan 25 rpm selama 4 menit.

d) Tablet kemudian dikeluarkan dan dibersihkan lagi dari serbuk-serbuk


yang menempel lalu ditimbang lagi beratnya (W2).
e) Hitung kerapuhannya dengan persamaan :

f)

3. Penentuan waktu hancur tablet


a) Siapkan alat uji waktu hancur tablet, setting suhu pada vessel 37oC

b) Masukan 1 tablet kedalam tabung, lakukan 6 tablet

c) Siapkan stopwatch

d) Pastikan suhu sudah mencapai 37oC

e) Turunkan tuas alat secara perlahan, dan ketika alat sudah mulai nyalakan
stopwatch, catat waktu hancur tablet Tabel Hasil Uji Waktu Hancur
Tablet
Nomor Tablet Waktu Hancur (detik)
1 10.01
2 10.28
3 11.09
4 09.57
5 10.54
6 09.01
Rata – rata 10.08

E.PEMBAHASAN

Tablet adalah sediaan bentuk padat yang mengandung substansi obatdengan


atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatannya, dapat diklasifikasikan
sebagai tablet atau tablet kompresi. (USP 26, Hal 240 ). Bentuk tablet umumnya
berbentuk cakram pipih / gepeng, bundar,segitiga, lonjong dan sebagainya. Bentuk
khusus ini dimaksudkan untuk menghindari / mencegah / menyulitkan pemalsuan dan
agar mudah dikenal orang. Warna tablet umumnya putih. Tablet yang berwarna
kemungkinan karena zat aktifnya berwarna, tetapi ada tablet yang sengaja diberikan
warna dengan maksud agar tablet lebih menarik, mencegah pemalsuan,membedakan
tablet yang satu dengan tablet yang lain. Etiket pada tablet harus mencantumkan nama
tablet / zat aktif yang terkandung, jumlah zat aktif ( zat berkhasiat ) tiap tablet.
Tablet digunakan sebagai bentuk sediaan obat yang paling umum dan populer
karena kemudahan dalam produksi, dosis yang seragam, kenyamanan, dan
portabilitas. Tablet juga dapat dibuat dengan berbagai metode, seperti granulasi basah
dan granulasi kering. Aqua destillata atau air disilik juga digunakan sebagai bahan
tambahan dalam pembuatan tablet untuk memastikan kualitas dan kebersihan bahan
baku yang digunakan.

Prinsip metode pembuatan tablet yaitu ukuran tablet, stabilitas bahan aktif,
granulasi, masa kempa. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi waktu hancur
suatu sediaan tablet yaitu sifat fisik granul, kekerasan, porositas tablet, dan daya serap
granul. Suatu formulasi tablet berisi bahan obat (zat aktif) dan bahan tambahan yang
diperlukan untuk membantu proses pembuatan dan memperbaiki sifat tablet yang
dihasilkan. Pada dasarnya, bahan tambahan tablet harus bersifat netral, tidak berbau,
tidak berasa, dan sedapat mungkin tidak berwarna (voight, 1984).
Kemudian hasil dari praktikum kali ini yaitu tablet ke-1 beratnya 0,69 gram
untuk kekerasan tabletnya 5,04 kg, tablet ke-2 beratnya 0,65 gram untuk kekerasan
tabletnya 4,02 kg, tablet ke-3 beratnya 0,68 gram untuk kekerasan tabletnya 4,94kg.
Syarat untuk uji kekerasan tablet yaitu 4-8 kg, jadi hasil dari uji kekerasan tablet
diatas itu memenuhi syarat. Sedangkan rata-rata dari uji keseragaman bobot tablet
yaitu 0,68 gram.

W 1−W 2
% kerapuhan = x 100 %
W1
26 , 3 gram−25 ,7 gram
= x 100 %
25 ,7 gram
= 2,28%
Untuk evaluasi tablet yaitu pada penentuan kerapuhan tablet dilakukan dengan
alat friability tester dengan cara diambil 10 tablet dan dibersihkan dengan hati-hati
dari serbuk yang menempel, kemudian tablet ditimbang W1 (26,3 gram) dan
dimasukkan ke dalam alat uji kerapuhan, alat uji kerapuhan dijalankan dengan
kecepatan 25 rpm selama 4 menit. tablet kemudian dikeluarkan dan dibersihkan lagi
dari serbuk-serbuk yang menempel lalu ditimbang lagi beratnya W2 (25,7 gram) hasil
dari uji kerapuhan tablet yaitu 2,28%. Sedangkan untuk menentukan waktu hancur
tablet yaitu dengan menyiapkan alat uji waktu hancur tablet, setting suhu pada vessel
37ºC, masukan 1 tablet kedalam masing-masing lubang tabung, lakukan 6 tablet,
siapkan stopwatch, pastikan suhu sudah mencapai 37ºC, turunkan tuas alat secara
perlahan, dan ketika alat sudah mulai nyalakan stopwatch, catat waktu hancur tablet.
Hasil dari penentuan waktu hancur tablet yaitu 10 menit 8 detik.

F. KESIMPULAN
Tablet adalah sediaan bentuk padat yang mengandung substansi obat dengan atau
tanpa bahan pengisi. tablet ke-1 beratnya 0,69 gram untuk kekerasan tabletnya 5,04 kg,
tablet ke-2 beratnya 0,65 gram untuk kekerasan tabletnya 4,02 kg, tablet ke-3
beratnya 0,68 gram untuk kekerasan tabletnya 4,94kg. Syarat untuk uji kekerasan
tablet yaitu 4-8 kg, jadi hasil dari uji kekerasan tablet diatas itu memenuhi syarat.
Sedangkan rata-rata dari uji keseragaman bobot tablet yaitu 0,68 gram. Didapatkan
W1 (26,3 gram) dan W2 (25,7 gram), hasil dari uji kerapuhan tablet yaitu 2,28%.
Hasil dari penentuan waktu hancur tablet yaitu 10 menit 8 detik dan memenuhi syarat
karena rentan waktu hancur tablet ialah tidak lebih dari 15menit.

DAFTAR PUSTAKA

apt. Nafisah Isnawati, S. Farm., M.Si. apt. Amalia Wardatul Firdaus, M.S.Farm. apt. Shinta
Mayasari, M.Farm., Klin. “ BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM
TEKNOLOGI SEDIAAN SOLIDA”. JEMBER.
Rianti, Dian Ratna. “PETUNJUK PRAKTIKUM FARMASETIKA 1 TEKNOLOGI
FARMASI SEDIAAN SOLID.” (2023)

Anda mungkin juga menyukai