Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Kelompok 4-I
( 09 Oktober 2020)
1. Irdayanti Bustam (24185570A)
2. Juwita Paramesti S (24185622A)
3. Yosi Agustina Sintya P (24185642A)
4. Munika Cahyaningtiyas (24185643A)
5. Valencia Febri Cristianti (24185646A)
II. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu mengetahui beberapa parameter-parameter uji sediaan
tablet untuk mengetahui karakteristiknya.
Bahan
Bahan yang digunakan adalah serbuk parasetamol, laktosa, avicel pH101, PVP K-
30, explotab, magnesium stearat, dan pelarut air.
V. Cara Kerja
C. Pengujian Kekerasan
Waktu
No Persyaratan
(menit)
1 6
2 9 15 menit
3 7
Memenuhi persyaratan karena waktu hancur tidak
Kesimpulan
lebih dari 15 menit
3. Pengujian Kekerasan
Kekerasan
No Persyaratan
(kg/cm2)
1 6,65
2 6,5
3 6,08
4 -10 kg/cm2
4 6,65
5 6,4
Rata2 6,456
SD 0,235
Memenuhi persyaratan karena
kekerasan tablet masuk range 4-10
kesimpulan
kg/cm2
4. Pengujian Kerapuhan
VII. Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami melakukan evaluasi Tablet. Evaluasi Tablet
dilakukan beberapa pengujian dari tablet, digunakan untuk mengetahui karakteristik
suatu tablet maka diperlukan serangkaian evaluasi atau pengujian terhadap sediaan
tablet tersebut.
Pengujian pertama yaitu uji keseragaman bobot tablet, Keseragaman bobot
dilakukan berdasarkan atas banyaknya penyimpangan bobot tablet rata-rata yang masih
diperbolehkan memurut persyaratan yang ditentukan. Keseragaman bobot dipengaruhi
oleh mutu fisik granul. Bobot yang seragam akan menghasilkan kandungan zat aktif
yang seragam. Uji keseragaman bobot tablet dilakukan dengan cara mengambil
sebanyak 20 tablet untuk ditimbang satu per satu dan dihitung bobot rata-rata
tablet,simpangan deviasi dan % penyimpangan bobot rata-rata. Sehingga didapatkan
hasil bobot rata-rata dari 20 tablet sebesar 523,155 mg, simpangan deviasi sebesar
12,324. Persyaratannya tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya
menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom A
dan tidak satupun tablet yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih dari
harga yang ditetapkan kolom B. Jika dilihat dari hasil perhitungan % penyimpangan
bobot rata-rata di simpulkan bahwa semua tablet memenuhi persyaratan karena tidak
menyimpang dari harga % penyimpangan bobot rata-rata pada kolom A yaitu 5% dan
kolom B yaitu 10%.
Pengujian yang kedua yaitu uji waktu hancur. Waktu hancur sediaan tablet sangat
berpengaruh dalam fase biofarmasi obat. Supaya zat aktif sepenuhnya diabsorpsi dalam
saluran cerna, maka tablet harus hancur ke dalam cairan tubuh untuk dilarutkan.Selain
itu, tablet juga dapat memberikan efek terapi seperti yang diharapkan. Waktu hancur
dapat dipengaruhi oleh bahan penghancur/desintegran (jenis dan jumlahnya) dan
banyaknya pengikat yang digunakan dalam formulasi tablet, karena desintegran
merupakan bahan yang akan menyebabkan tablet pecah dan hancur dalam air atau
cairan lambung. Uji ini menggunakan alat disintegration tester dengan cara masukan
air kedalam alat dan selanjutnya memanaskan air pada suhu 370C ± 20C dan
memasukkan 3 tablet ke dalam alat kemudian hidupkan alat dan stopwatch secara
bersamaan. Syarat waktu hancur dari tablet yaitu tidak lebih dari 15 menit. Dari
pengujian diatas didapat kan hasil pada tablet pertama didapatkan waktu hancur 6
menit,pada tablet kedua 9 menit dan pada tablet ketiga 7 menit. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tablet tersebut memenuhi syarat waktu hancur.
Pengujian ketiga yaitu uji kekerasan tablet. Tablet harus mempunyai kekuatan atau
kekerasan yang tertentu agar dapat bertahan dalam berbagai guncangan mekanik pada
saat pembuatan, pengepakan, dan pendistribusian. Kekerasan yang cukup dari suatu
tablet merupakan salah satu persyaratan penting dari suatu tablet. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kekerasan tablet adalah tekanan kompresi dan sifat bahan yang
dikempa. Kekerasan ini yang dipakai sebagai ukuran dari tekanan pengempaan.
Semakin besar tekanan yang diberikan saat pengempaan akan meningkatkan kekerasan
tablet. Uji ini menggunakan alat Hardness tester dengan cara meletakan tablet dengan
posisi tegak pada landasan, selanjutnya atur jarak landasan dan baut pegas yang ada
diatasnya sehingga tablet pada posisi berhimpit. Kemudian mengatur skala kekerasan
padaa posisi nol, kemudian tekan pengungkit hingga tablet pecah dan mencatat angka
yang ditunjukan pada skala kekerasan (kg). Persyaratan dari uji kerapuhan tablet yaitu
4 -10 kg/cm2 dari percobaan diatas didapatkan hasil rata-rata sebesar 0,235 kg. artinya
tablet memenuhi persyaratan karena masuk kedalam range.
Pengujian keempat yaitu uji kerapuhan tablet. Kerapuhan tablet merupakan salah
satu hal yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan tablet, maka diusahakan harus
memenuhi persyaratan mengenai kerapuhan tablet. Kerapuhan tablet menggambarkan
ketahanan tablet dalam melawan tekanan mekanik dan pengikisan. Kerapuhan
dihubungkan dengan kekuatan fisik dari permukaan tablet. Uji ini menggunakan alat
friabilitor dengan cara memasukkan tablet yang telah ditimbang sebelumnya dan
dimasukkan ke dalam alat uji kerapuhan(friabilator) kemudian alat diputar dengan
kecepatan konstan(25 rpm) sebanyak 100 kali putaran, setalah dilakukan 100 kali
putaran dilakukan penimbangan kembali pada semua tablet yang digunakan uji
kerapuhan tablet. Tablet dianggap baik bila kerapuhan tidak lebih dari 1%. Uji
kerapuhan berhubungan dengan kehilangan bobot akibat abrasi yang terjadi pada
permukaan tablet. Dari percobaan didapati hasil rata-rata % kerapuhan tablet sebesar
1,12 % yang berarti kerapuhan tablet tidak memenuhi persyaratan kerapuhan karena F
% melebihi dari persyaratan yang ada. Hal itu mungkin diakibatkan oleh tablet yang
rapuh atau tidak kuat karena daya ikat yang kurang. Daya ikat yang kurang
kemungkinan disebabkan oleh penggunaan pengikat. Hasil pada pengujian kerapuhan
F >1%, maka dapat diperbaiki dengan cara meningkatkan/menambah kekerasan tablet.
Semakin besar harga presentase kerapuhan maka semakin besar masa tablet yang
hilang. Kerapuhan yang tinggi akann mempengaruhi konsentrasi/kadar zat aktif yang
ada pada tablet.
VIII. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada parameter
pengujian sediaan tablet, yaitu pengujian keseragaman bobot, pengujian waktu hancur,
pengujian kekerasan tablet memenuhi persyaratan yang ada dan pengujian kerapuhan
tablet didapati hasil yang melebihi persyaratan.