Anda di halaman 1dari 18

NAMA : Hanif Annisa

NIM : 15.4101.48401.0.025/IV A

1. Tentukan apakah 3 evaluasi keseragaman bobot tablet di bawah ini memenuhi persyaratan?

Bobot Bobot Bobot


tablet tablet tablet
(mg) (mg) (mg)
95 103 301
98 98 298
85 85 285
100 100 300
110 110 310
123 123 323
109 109 309
100 100 300
136 116 317
100 100 300
147 110 321
108 108 308
89 89 289
110 110 310
121 121 321
118 118 318
78 78 278
88 88 288
98 98 298
113 113 313
Jawaban :

A. Kolom 1
Diketahui :
 Bobot rata-rata tablet 2126 mg: 20 tablet = 106,3 mg
 % bobot rata-rata 106,3 mg x 10 % = 10,63 mg
 Range penyimpangan tabel a ( 95,67 mg – 116,93 mg)
 Hasil evaluasi tabel a = tidak ada yang lolos keseragaman bobot karena ada 10 tablet yang
menyimpang ( 95 mg, 85 mg, 123 mg, 136 mg, 147 mg,89 mg, 121 mg, 118 mg, 78 mg, 88
mg)
 % bobot rata-rata 106,3 mg x 20 % = 21,26 mg
 Range penyimpangan tabel b ( 85,04 mg- 127,56 mg)
 Hasil evaluasi tabel b = tidak ada yang loloskeseragaman bobotkarena ada 4 tablet yang
menyimpang( 85 mg, 123 mg, 136 mg, 147 mg)
Kesimpulan tidak ada yang lolos dalam keseragaman bobot.
B. Kolom 2 : bobot rata-rata tablet 2077 mg : 20 tablet = 103,85 mg
Diketahui :
 % bobot rata-rata 103,85 mg x 10 % = 10,385 mg
 Range penyimpangan tabel a ( 93,465 mg – 114,235 mg)
 Hasil evaluasi tabel a = tidak ada yang lolos keseragaman bobot karena ada 8 tablet yang
menyimpang ( 85 mg, 123 mg, 116 mg, 89 mg, 121 mg, 118 mg, 78 mg, 88 mg)
 % bobot rata-rata 103,85 mg x 20 % = 20,77mg
 Range penyimpangan tabel b ( 83,08 mg- 124,62 mg)
 Hasil evaluasi tabel b = tidak ada yang lolos keseragaman bobot karena ada 1 tablet yang
menyimpang(78mg)
 Kesimpulan tidak ada yang lolos dalam keseragaman bobot

C. Kolom 3 : bobot rata-rata tablet 6087 mg : 20 tablet = 304,35 mg


Diketahui :
 % bobot rata-rata 304,35mg x 5 % = 15,22 mg
 Range penyimpangan tabel a (289,13mg –319,57mg)
 Hasil evaluasi tabel a = tidak ada yang lolos keseragaman bobot karena ada 7 tablet yang
menyimpang (285 mg, 323 mg, 321 mg, 289 mg,321mg, 278 mg, 288 mg)
 % bobot rata-rata 304,35 mg x 10 % = 30,435mg
 Range penyimpangan tabel b ( 273,91 mg- 334,79 mg)
 Hasil evaluasi tabel b = lolos keseragaman bobot
 Kesimpulan tidak ada yang lolos dalam keseragaman bobot

2. Isi kolom berikut :


No Cara evaluasi suspensi Hasil / nilai yang diinginkan
1 Organoleptis Bentuk : dalam keadaan baik
Warna: sesuai dengan yang diinginkan
Rasa : rasa yang sesuai
Bau : bau yang sesuai dengan bahan yang digunakan
2 Penentuan bobot jenis Bobot jenis pada suhu yaitu 25 oc
3 Ph Ph harus diantara 5-9 , sehingga suspensi yang dihasilkan
dalam keadaan baik
4 Viskositas Suspensi yang tidak terlalu kental dan tidak terlalu cair
5 Homogenitas Tercampur dengan rata, ukuran partikel sama
6 Waktu tuang Suspensi yang mudah dituang dalam waktu tidak terlalu
lama dan tidak terlalu cepat
7 Volume sedimentasi Suspensi dapat mengendap
8 Redispersibilitas Pada saat dikocok suspensi dapat terdispersi kembali dan
tercampur rata

3. Isi kolom berikut :


No Cara evaluasi emulsi Hasil / nilai yang diinginkan
1 Uji organoleptis Bentuk : dalam keadaan baik
Warna : sesuai dengan yang diinginkan
Rasa : rasa yang sesuai
Bau : bau yang sesuai dengan bahan yang digunakan
2 Uji ph Ph harus diantara 5-9 , sehingga emulsi yang dihasilkan
dalam keadaan baik.
3 Uji stabilitas fisik
1. Cycling test ( uji 1. Cycling test : pada suhu dingin sediaan emulsi akan
ketahanan bertahan lebih lama
2. Sentrifugasi ( emulsi 2. Sentrifugasi ( stabil disimpan maksimal 1 tahun)
dapat diputar dengan
cepat menentukan
kestabilan.
3. Uji suhu 3. Uji suhu : stabil disimpan pada suhu tertentu.
4. Uji kesukaan ( diuji 4. Uji kesukaan : menarik dan bagus.
untuk 20 orang )
4 Redispersibilitas Pada saat dikocok emulsi dapat terdispersi kembali dan
tercampur rata.
5 Waktu tuang Emulsi yang mudah dituang dalam waktu tidak terlalu
lama dan tidak terlalu cepat
6 Homogenitas Tercampur dengan rata, ukuran partikel sama
7 Uji viskositas Emulsi yang tidak terlalu kental dan tidak terlalu cair
8 Volume sedimentasi Dapat mengendap
4. Isi kolom berikut :

No Cara evaluasi tablet Hasil / nilai yang diinginkan


Keseragaman bobot Tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing – masing
bobotnya menyimpang dari bobot rata – ratanya lebih besar
dari harga yang ditetapkan kolom a, dan tidak satu tablet
pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata – ratanya
lebih dari harga yang ditetapkan kolom b
Uji kekerasan Tablet harus mempunyai kekuatan dan kekerasan tertentu,
ketahanan tablet dalam melawan tekanan mekanik seperti
goncangan, kikisan dan terjadi keretakan tablet selama
pembungkusan, pengangkutan dan pemakaian.
Uji kerapuhan (friabilitas) Untuk mengukur ketahanan permukaan tablet terhadap
tablet gesekan yang dialaminya sewaktu pengemasan dan
pengiriman.
Uji disolusi
Waktu hancur Persyaratan waktu hancur untuk tablet tidak bersalut adalah
kurang dari 15 menit, untuk tablet salut gula dan salut
nonenterik kurang dari 30 menit, sementara untuk tablet
salut enterik tidak boleh hancur dalam waktu 60 menit
dalam medium asam, dan harus segera hancur dalam
medium basa.
Uji organoleptis Pemeriksaanwarna, bentuk, bau dan rasa tablet yang sama/
sesuai
5. Isi kolom berikut :

No Sediaan Ada berapa cara pembuatan dan cara pembuatan


1 Suspensi 1. Metode dispersi
Cara :
Dengan cara menambahkan serbuk bahan obat kedalam
mucilago yang telah terbentuk kemudian baru
diencerkan.
2. Metode praesipitasi.
Cara :
Zat yang hendak didispersi dilarutkan  dahulu dalam
pelarut organik yang hendak dicampur dengan air.
Setelah larut dalam pelarut organik diencer- kan 
dengan larutan pensuspensi  dalam air. Akan terjadi
endapan halus  dan tersuspensi dengan bahan
pensuspensi
2 Emulsi 1. Merode gom kering
Cara :
 Gom dicampur minyak sampai homogeny
 Setelah homogen ditambahkan 2 bagian air, campur
sampai homogen
2. Metode gim basah
 Gom dicampur dengan air sebagian
 Ditambahkan minyak secara perlahan, sisa air
ditambahkan lagi

3. Metode botol
 Gom dimasukkan ke dalam botol + air, dikocok
 Sedikit demi sedikit minyak ditambahkan sambil
terus dikocok.

3 Tablet 1. Granulasi basah


Cara :
 Zat aktif + eksipien
 Tambahkan zat pengikat dalam bentuk larutan
 Diayak dan dikeringkan dengan oven
 Granul kering diayak lagi
 Ditambahkan eksipien (fase eksternal)
 Dicetak menjadi tablet
2. Granulasi kering
Cara :
 Zat aktif + eksipien (fase dalam)
 Dicampur dan dicetak menjadi tablet besar
(slug)
 Dihancurkan menjadi granul dan diayak
 Dicampur dengan eksipien (fase luar)
 Dicetak menjadi tablet
3. Kempa langsung
Cara :
 Zat aktif + zat tambahan
 Dicampur dan diaduk ad homogeny
 Dicetak menjadi tablet
4 Kapsul 1. Menggunakan tangan
2. Menggunakan alat bukan mesin
Caranya :
 Kapsul dibuka dan badan kapsul dimasukkan
kedalam lubang dari bagian alat yang tidak
bergerak.
 Serbuk yang akan dimasukkan kedalam kapsul
dimasukkan /ditaburkan pada permukaan kemudian
diratakan dengan kertas film.
 Kapsul ditutup dengan cara
merapatkan/menggerakkan bagian yang bergerak.
Dengan cara demikian semua kapsul akan tertutup.
3. Menggunakan mesin
5 Pil Cara pembuatan pil pada prinsipnya, mencampur bahan-
bahan obat padat sampai homogen kemudian ditambah
zat-zat tambahan, setelah homogen ditetesi bahan
pembasah. Kemudian dengan cara menekan sampai
diperoleh massa pil yang elastis lalu dibuat bentuk batang
dan dipotong dengan alat pemotong pil sesuai dengan
jumlah pil yang diminta. Bahan pelicin ditambahkan
setelah terbentuk massa pil agar supaya massa pil yang
telah jadi tidak melekat pada alat pembuat pil.
6 Pastiles Tablet yang dibuat dengan cara dituang atau dengan cara
kempa .tablet menggunakan bahan dasar gula disebut
trochisi.
7 Lozenges 1. Hard candy lozenges:
Pembuatan tablet hisap hampir sama dengan tablet
biasa. Dalam pembuatannya dibutuhkan tekanan tinggi
dan bahan pengikat yang lebih banyak. Tablet hisap
jenis ini dibentuk dengan jalan peleburan atau molded.
Bahan-bahan tablet yang akan dibentuk dipanaskan dan
mencair seperti sirup gula yang padat. Cairan bahan
penyusun tablet dibiarkan sampai mengeras kemudian
dipotong dengan ukuran dan ketebalan yang pas. Tablet
hisap diharapkan dapat melarut perlahan dalam mulut
sehingga kekerasan tablet ini harus lebih besar dari
tablet biasa.
2. Compressed tablet lozenges:
Proses pembuatan untuk tablet hisap jenis ini sama
seperti pembuatan tablet biasa yaitu dibuat dengan
metode granulasi basah, granulasi kering dan cetak
langsung.
6. Isi kolom berikut :

No Sediaan Contoh formulasi Kegunaan masing- Nama jurnal ilmiah


masing bahan
1 Suspensi 1. Talk 1. Bahan aktif Evaluasi fisik sediaan
2. Pga 2. Suspending suspensi dengan
3. Cmc-na agent kombinasi suspending
4. Gliserin 3. Suspending agent pga (pulvis gummi
5. Sirop gula agent arabici) dan cmc-na
6. Aqua destillata 4. Wetting agent (carboxymethylcellulosu
5. Pemanis m natrium)
6. Cairan pembawa
2 Emulsi 1. Minyak biji jinten 1. Zat aktif 9fase Uji satbilitas fisik dan
hitam minyak) komponen kimia pada
2. Tragakan 2. Emulgator minyak biji jinten hitam
3. Sukrosa 3. Pemanis (nigella sativa, l) dalam
4. Na benzoat 4. Pengawet bentuk emulsi tipe
5. Aquades 5. Pelarut (fase minyak dalam air
air) menggunakan gcms
3 Tablet 1. Freeze dried aloe 1. Zat aktif Formulasi dan evaluasi
vera fisik fast dissolving
2. Mikrokristalin 2. Superdisintegra tablet
selulosa nt Aloe vera (aloe
3. Manitol barbadensis miller)
4. Talkum 3. Bulking agent
5. Magnesium stearat 4. Pelicin
5. Pelicin
4 Kapsul 1. Serbuk ekstrak daun 1. Zat aktif Formulasi kapsul
tempuyung kombinasi ekstrak herba
2. Serbuk ekstrak daun 2. Zat aktif seledri (apium
seledri graveolensl.) Dan daun
3. Vivapur 102 3. Pengisi tempuyung (sonchus
4. Amilum jagung pengikat arvensis l.)
5. Aerosil 4. Bahan pengikat
6. Talk 5. Adsorben
7. Mg stearat 6. Lubrikan
7. Lubrikan
5 Pil
6 Pastiles 1. Ekstrak kulit manggis 1. Zat aktif Formulasi tablet hisap
2. Manitol ekstrak kulit manggis
3. Laktosa 2. Pengisi (garcinia mangostana l.)
4. Pati singkong 3. Pemanis Sebagai produk
5. Hpmc 4. Pengikat nutrasetika
6. Talk 5. Pengisi
7. Asam sitrat 6. Pelicin
8. Aspartam 7. Perisa asam
8. Pemanis

7 Lozenges 1. Ekstrak kental 1. Zat berkhasiat Pengaruh peningkatan


2. Gom arab 2. Gelling agent konsentrasi gom arab
3. Sirup glukosa 3. Pemanis terhadap
4. Sorbitol 4. Pemanis Sifat fisik sediaan soft
5. Natrium benzoat 5. Pengawet lozenges ekstrak daun
6. Asam sitrat 6. Perasa asam jambu
7. Akuades 7. Pelarut Biji (psidium guajava
linn.)
7. Isi kolom berikut :
No Sediaan Jenis Definisi
1 Suspensi 1. Suspensi oral 1. Suspensi oral adalah
sediaan cair yang
mengandung partikel
padat yang terdispersi
dalam pembawa cair
dengan bahan
pengaroma yang
sesuai dan ditujukkan
untuk penggunaan
oral.
2. Suspensi topikal
2. Suspensi topikal
adalah sediaan cair
mengandung partikel
padat yang terdispersi
dalam pembawa cair
yang ditujukkan untuk
3. Suspensi optalmik penggunaan pada
kulit.
3. Suspensi optalmik
adalah sediaan cair
steril yang
mengandung partikel-
partikel yang
4. Suspensi tetes telinga terdispersi dalam
cairan pembawa yang
ditujukkan untuk
penggunaan pada
mata.
4. Suspensi tetes telinga
adalah sediaan cair
yang mengandung
5. Suspensi untuk injeksi partikel-partikel halus
yang ditujukkan untuk
diteteskan pada
telinga bagian luar.
5. Suspensi untuk injeksi
adalah sediaan berupa
suspensi serbuk dalam
6. Suspensi untuk injeksi medium cair yang
terkontinyu sesuai dan tidak
disuntikan secara
intravena atau
kedalam saluran
spinal.
6. Suspensi untuk injeksi
terkontinyu adalah
sediaan padat kering
dengan bahan
pembawa yang sesuai
untuk membentuk
larutan yang
memenuhi semua
persyaratan untuk
suspensi steril setelah
penambahan bahan
pembawa yang sesuai.

2 Emulsi 1. Emulsi tipe o/w (oil in 1. Emulsi tipe o/w (oil in


water) atau m/a water) atau m/a
(minyak dalam air). (minyak dalam air).
Adalah emulsi yang
terdiri dari butiran
minyak yang tersebar
kedalam air. Minyak
sebagai fase internal
dan air fase eksternal.
2. Emulsi tipe w/o (water 2. Emulsi tipe w/o
in oil) atau a/m (air (water in oil) atau a/m
dalam minak). (air dalam minak).
Adalah emulsi yang
terdiri dari butiran air
yang tersebar kedalam
minyak. Air sebagai
fase internal
sedangkan fase
minyak sebagai fase
eksternal.
3 Tablet 1. Tablet telan  1. Tablet telan 
tablet ini paling
banyak beredar
dimasyarakat. Tablet
telan dibuat tanpa
bahan penyalut,
digunakan secara oral
dan umumnya pecah
2. Tablet kunyah di lambung. 
2. Tablet kunyah
seperti namanya tablet
ini digunakan dengan
cara dikunyah dalam
mulut kemudian
ditelan, rasa tablet
kunyah hampir
semuanya tidak pahit,
ada yang manis ada
3. Tablet hisap pula yang hambar. 
3. Tablet hisap
tablet ini digunakan
seperti layaknya
memakan permen,
dengan cara dihisap di
mulut dan lama
kelamaan tabletnya
akan melarut di mulut
seperti halnya permen.
Tetapi yah jangan
4. Tablet bukal samakan tablet hisap
dengan permen. 
4. Tablet bukal
pemakaian tablet ini
yaitu dengan
meletakan tablet di
antara pipi dan gusi.
Entah apa tujuannya
saya belum tahu pasti,
namun yang jelas ada
maksud tertentu
5. Tablet sublingual  dibalik cara
pemakaiannya yang
nyeleneh ini. 
5. Tablet sublingual 
tablet ini dipakai
dengan cara
meletakan tablet
persis dibawah lidah.
Dengan diletakan di
6. Tablet larut bawah lidah
(effervescent) penyerapan oleh
mukosa mulut akan
lebih maksimal. 
6. Tablet larut
(effervescent)
tablet ini mengandung
campuran asam dan
natrium bikarbonat,
pemakaian dilakukan
dengan memasukan
tablet dalam air, maka
tablet akan melarut
dengan mengeluarkan
karbon dioksida
7. Tablet implant berupa gelembung
udara, kemudian air
yang melarutkan
tablet itulah yang
diminum. 
7. Tablet implant
digunakan melalui
prosedur pembedahan
karena tablet ini
ditanamkan di dalam
jaringan tubuh.
Misalnya dengan
menyayat bagian
tubuh, lalu dimasukan
tablet di dalamnya,
dan kemudian dijahit
bagian tubuh yang
disayat. 

Contoh tablet implant


adalah disulfiram
tablet implantations.
4 Kapsul Sediaan padat 1. Kapsul cangkang
keras (capsulae durae,
hard capsul)
Contohnya kapsul
tetrasiklin, kapsul
kloramfenikol dan
kapsul
sianokobalamin
2. Kapsul cangkang
lunak (capsulae
molles, soft
capsule). Contohnya
kapsul minyak ikan
dan kapsul vitamin

5 Pil 1. Pil Pil adalah suatu sediaan


2. Boli berupa massa bulat,
3. Granul mengandung satu atau
4. Parvul lebih bahan obat

6 Pastiles Pastiles adalah tablet


hisap yang dibuat dengan
cara tuang
7 Lozenges Lozenges / tablet hisap
menurut (f.i. iv) ialah
sediaan padat
mengandung satu atau
lebih bahan obat ,
umumnya dengan bahan
dasar beraroma dan
manis, yang dapat
membuat tablet melarut
atau hancur perlahan
1. Pastiles dalam mulut.

1. Pastiles adalah tablet


2. Troches hisap yang dibuat
dengan cara tuang
2. Troches adalah tablet
hisap yang dibuat
dengan cara kempa.
Tablet menggunakan
bahan dasar gula.

8. Isi kolom berikut :


No Sediaan Bahan secara umum Contoh bahan
1 Suspensi 1. Zat aktif 1. Zat aktif
2. Zat tambahan 2. Zat tambahan
a. Suspending agent a. Gom akasia,
tragakan, alginat
starc. Sedangkan
pada golongan
selulosa larut air
yaitu seperti metil
b. Bahan pembasah selulosa, hidroksi
etilselulosa, avicel,
dan na-cmc
b. Gliserin,
propilenglikol,
polietilenglikol, dan
c. Pemanis lain-lain.
d. Pewarna c. Sorbitol dan
sukrosa.
d. Vanili, buah-
e. Pengawet buahan berry,
citrus, walnut, dan
lain-lain
e. Metil atau propil
paraben, asam
f. Acidifier benzoat,
chlorbutanol, dan
senyawa
ammonium.
f. Asam sitrat.
2 Emulsi 1. Komponen dasar
a. Fase dispers a. Fase minyak/air
b. Fase eksternal b. Fase minyak/air
c. Emulgator c. Pga,tragakan,cmc
2. Komponen tambahan Komponen tambahan
a. Pewarna a. Pewarna : tartazin,
amaranth
b. Pengaroma b. Pengaroma: lemon oil,
vanili
c. Perasa c. Perasa: sakarin, sirup
simplek
d. Pengawet d. Pengawet: propil
paraben , asam
benzoat
3 Tablet 1. Zat aktif
2. Bahan tambahan
a. Bahan pengisi a. Avicel, laktosa,
(diulent) kalsium fosfat,
sukrosa, manitol
b. Bahan pengikat b. Starch, gom,
(binder) tragacanth, acasia,
pvp, metilselulosa,
etilselulosa,
hidroksipropilselulosa
c. Bahan penghancur .
c. Starch, clays, gom,
d. Bahan pelicin cellulose, alginate
(lubrikan / d. Talk, mg stearat, na.
lubricant) Stearat, na. Lauril
e. Pembasah sulfat
f. Perasa e. Air, etanol
f. Sukrosa

4 Kapsul
5 Pil 1. Zat aktif 1. Jumlah kecil, harus
ditambah
massa/diperbesar
volume pilnya
2. Zat tambahan 2. Zat tambahan
a. Zat pengisi a. Akar manis/radix
liquiritiae, bolus
alba
b. Zat pengikat b. Sari akar manis,
gom akasia,
tragakan
c. Zat pembasah c. Air, gliserol, sirup,
madu
d. Zat penabur d. (likopodium atau
talk
e. Zat penyalut e. Perak, balsam tolu,
keratin, sirlak,
kolodium, salol,
gelatin, gula
6 Pastiles
7 Lozenges 1. Zat berkhasiat 1. Bahan obat
2. Gelling agent 2. Gom arab
3. Pemanis 3. Sirup glukosa, sorbitol
4. Pengawet 4. Natrium benzoat
5. Perasa asam 5. Asam sitrat
6. Pelarut 6. Akuades

Anda mungkin juga menyukai