Anda di halaman 1dari 10

Nama : FARIDA MISLAWATI

NPM : (15.4101.48401.0.021)
Kel/Sem : A/IV

JAWALAH PERTANYAAN DI BAWAH INI


1. TENTUKAN APAKAH 3 EVALUASI KESERAGAMAN BOBOT TABLET DI
BAWAH INI MEMENUHI PERSYARATAN?

Bobot Bobot Bobot Kolom 1


Tablet Tablet Tablet Rata-rata = 106,3 mg
(mg) (mg) (mg) Kolom A (10%) = 95,67 mg – 116,93 mg
95 103 301 Karena pada kolom A bobot tablet yang
98 98 298 menyimpang dari rentang > 2 maka tidak perlu
85 85 285 diteruskan ke perhitungan kolom B.
100 100 300 Kesimpulan: tablet tidak memenuhi persyaratan
110 110 310 keseragaman bobot.
123 123 323
109 109 309 Kolom 2
100 100 300 Rata-rata = 103,85 mg
136 116 317 Kolom A (10%) = 93,465 mg – 114,235 mg
100 100 300 Karena pada kolom A bobot tablet yang
147 110 321 menyimpang dari rentang > 2 maka tidak perlu
108 108 308 diteruskan ke perhitungan kolom B.
89 89 289 Kesimpulan: tablet tidak memenuhi persyaratan
110 110 310 keseragaman bobot.
121 121 321
118 118 318 Kolom 3
78 78 278 Rata-rata = 304,35 mg
88 88 288 Kolom A (5%) = 289,1325 mg – 319,5675 mg
98 98 298 Karena pada kolom A bobot tablet yang
113 113 313 menyimpang dari rentang > 2 maka tidak perlu
diteruskan ke perhitungan kolom B.
Kesimpulan: tablet tidak memenuhi persyaratan
keseragaman bobot.
2. ISI KOLOM BERIKUT :
N CARA EVALUASI
HASIL / NILAI YANG DIINGINKAN
O SUSPENSI
1 Organolesptis Meliputi bau, warna dan rasa
2 pH Antara pH 5 – 9
3 Bobot jenis
4 Viskositas Tidak boleh terlalu kental dan tidak boleh pula
terlalu encer
5 Uji waktu tuang Mudah dalam dituangkan
6 Stabilitas fisik Stabil selama penyimpanan
7 Uji kesukaan Warna, bau dan rasa disukai oleh konsumen
8 Uji redispersibilitas Mudah didespersikan kembali dengan pengojokan
9 Volume sedimentasi Sediaan mudah mengendap
10 Ukuran partikel Ukuran partikel yang kecil tetapi tidak boleh terlalu
kecil

3. ISI KOLOM BERIKUT :

N CARA EVALUASI EMULSI HASIL / NILAI YANG DIINGINKAN


O
1. Organoleptis Meliputi bau, warna dan rasa yang sesuai
spesifikasi
2. pH Sediaan mudah mengendap tetapi jangan
sampai terbentuk cake
3. Bobot jenis Menggunakan viknometer. Tidak ada
standar ukurannya
4. Viskositas Tidak boleh terlalu kental dan tidak boleh
pula terlalu encer
5. Uji waktu tuang Mudah dalam penuangan
6. Stabilitas fisik Stabil selama penyimpanan
7. Uji kesukaan Warna, bau dan rasa disukai oleh
konsumen
8. Uji redispersibilitas Mudah didespresikan kembali dengan
penggojokan ringan
9. Volume sedimentasi Sediaan mudah mengendap tetapi tidak
boleh terbentuk cake yang keras
10. Ukuran pasrtikel Ukuran partikel yang kecil tetapi tidak
boleh terlalu kecil
4. ISI KOLOM BERIKUT :

NO CARA EVALUASI TABLET HASIL / NILAI YANG DIINGINKAN


1. Uji Organoleptis Semua bahan yang dicampur harus
tercampur secara homogeny serta tidak ada
bintik-bintik pada tablet. Baud an rasa sesuai
spesifikasi
2. Uji Keseragaman sediaan Diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan
tidak kurang dari 1 ½ kali tebal tablet
3. Uji kekerasan tablet Pada umumnya tablet yang baik dinyatakan
mempunyai kekerasan antara 4-10kg
4. Uji friabilitas %friabilitas yang baik < 1%
5. Uji waktu hancur  Waktu hancur tablet bersalut tidak > 15
menit
 Tablet salut gula dan salut nonenterik
kurang dari 30 menit
 Tablet salut enteric tidak boleh hancur
dalam waktu 60 menit dalam medium
asam, dan harus segera hancur dalam
medium basa
6. Uji disolusi Dalam waktu 30 menit harus larut tidak
kurang dari 80%
7. Uji penetapan kadar zat aktif Untuk mengetahui kadar zat aktif yang ada
pada sediaan tablet bisa menggunakan
spektofotometer
5. ISI KOLOM BERIKUT :

N SEDIAAN ADA BERAPA CARA PEMBUATAN DAN


O CARA PEMBUATAN
1 SUSPENSI 1. Metode Dispersi Metode, dengan cara
menambahkan serbuk bahan obat kedalam
mucholago yang telah terbentuk kemudian
baru diencerkan
2. Metode Presipitasi , zat yang hendak
didipersikan dilarutkan dalam pelarut
organik yang hendak dicampur dengan air.
Setelah larut diencerkan dengan larutan
pensuspensi dalam air.
2 EMULSI 1. Metode Gom basah, Disebut pula sebagai
metode Inggris, cocok untuk penyiapan
emulsi dengan musilago atau melarutkan
gum sebagai emulgator, dan menggunakan
perbandingan 4;2;1 sama seperti metode
gom kering. Metode ini dipilih jika
emulgator yang digunakan harus
dilarutkan/didispersikan terlebuh dahulu
kedalam air misalnya metilselulosa. 1
bagian gom ditambahkan 2 bagian air lalu
diaduk, dan minyak ditambahkan sedikit
demi sedikit.

2. Metode Gom kering, disebut pula metode


continental dan metode 4;2;1. Emulsi
dibuat dengan jumlah komposisi minyak
dengan ½ jumlah volume air dan ¼
jumlah emulgator. Sehingga diperoleh
perbandingan 4 bagian minyak, 2 bagian
air dan 1 bagian emulgator. Pertama-tama
gom didispersikan kedalam minyak, lalu
ditambahkan air sekaligus dan diaduk
/digerus dengan cepat dan searah hingga
terbentuk korpus emulsi.
3. Metode botol, disebut pula metode Forbes.
Metode inii digunakan untuk emulsi dari
bahan-bahan menguap dan minyak-
minyak dengan kekentalan yang rendah.
Metode ini merrupakan variasi dari
metode gom kering atau metode gom
basah. Emulsi terutama dibuat dengan
pengocokan kuat dan kemudian
diencerkan dengan fase luar.Dalam botol
kering, emulgator yang digunakan ¼ dari
jumlah minyak. Ditambahkan dua bagian
air lalu dikocok kuat-kuat, suatu volume
air yang sama banyak dengan minyak
ditambahkan sedikit demi sedikit sambil
terus dikocok, setelah emulsi utama
terbentuk, dapat diencerkan dengan air
sampai volume yang tepat.
3 TABLET 1. Metode Granulasi basah, cara pembuatan
tablet dengan mencampurkan zat aktif dan
eksipien menjadi partikel yang lebih besar
dengan menambahkan cairan pengikat
dengan jumlah yang tepat sehingga
diperoleh masa lembab yang dapat
digranulasi.
2. Metode Granulasi kering, proses
pembuatan tablet d.engan cara
mencampurkan zat aktif dan bahan dalam
keadaan kering, untuk kemudian dikempa,
lalu dihancurkan menjadi partikel yang
lebih besar, lalu dikempa kembali untuk
mendapatkan tablet yang memenuhi
persyaratan. prinsipnya membuat granul
yang baik dengan cara mekanis, tanpa
pengikat dan pelarut.
3. Metode kempa langsung, proses
pembuatan tablet dengan cara
pengempaan zat aktif dan bahan tambahan
secara langsung tanpa perlakuan awal
terlebih dahulu. metode ini digunakan
apabila sifat alirannya baik, dosis  kecil,
rentang dosis terapi zat tidak sempit,  zat
aktif tidak tahan pemanasan dan lembab.
beberapa zat seperti NaCl, NaBr, dan KCl
dapat langsung dikempa, tetapi sebagian
besar zat tidak dapat langsung dikempa,
umumnya pengisi yang digunakan adalah
avicel.
4 KAPSUL 1. Dengan tangan, merupakan cara yang
paling sederhana , yaitu dengan tangan
tanpa bantuan alat lain. Cara ini sering
dilakukan di apotik untuk melayani resep
dokter. Pengisian obat ini dilakukan
dengan cara : Serbuk dibagi dahulu sesuai
dengan jumlah kapsul yang diminta,
serbuk yang sudah terbagi dimasukkan
dalam kapsul dan ditutup.
2. Dengan alat bukan mesin, dengan
menggunakan alat ini akan didapatkan
kapsul yang seragam dan pengerjaan lebih
tepat. Alat ini terdiri dari 2 bagian yaitu
bagian tetap dan bagian yang bergerak.
Cara pengoperasiannya yaitu : Membuka
bagian bagian kapsul, badan kapsul
dimasukkan ke dalam lubang pada bagian
alat yang tidak bergerak ( tetap ).
Taburkan serbuk yang akan dimasukkan
kedalam kapsul, ratakan dengan bantuan
kertas film, tutup badan kapsul dengan
cara menggerakan bagian alat yang
bergerak.
3. Dengan mesin, Alat ini beroperasi secara
otomatis mulai dari membuka, mengisi
dan menutup kapsul. Pada pembuatan
sediaan kapsul skala industri, terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam formulasisediaan kapsul, yaitu : Zat
aktif, bahan pengisi, bahan penghancur,
dan bahan pelicin.
5 PIL 1. Cetak langsung , caranya mencampur
bahan-bahan obat padat sampai homogen
kemudian ditambah zat-zat tambahan,
setelah homogen detetesi dengan bahan
pembasah. Kemudian dengan cara
menekan sampai diperoleh massa pil yang
elastis lalu dibuat bentuk batang dan
dipotong.
6 PASTILES 1. Tablet hisap yang dibuat dengan cara
dituang
7 LOZENGES 1. Metode granulasi basah, metode ini
merupakan mengubah serbuk halus
menjadi bentuk granul dengan cara
menambahkan larutan bahan pengikat
yang sesuai.
2. Metode granulasi kering, metode ini
granul dibentuk oleh penambahan
pengikat kering ke dalam campuran
serbuk obat tetapi dengan cara
memadatkan massa yang jumlahnya besar
dan setelah itu dipecahkan kedalam granul
atau lebih kecil, penambahan bahan
pelican dan penghancur.
3. Metode langsung, untuk bahan kimia yang
mempunyai sifat mudah mengalir yang
memungkinkan untuk langsung
dikompresi dalam mesin tablet tanpa
memerlukan granulasi basah atau
granulasi kering.

6. ISI KOLOM BERIKUT :

N SEDIAAN CONTOH KEGUNAAN NAMA JURNAL


O FORMULASI MASING-MASING ILMIAH
BAHAN
1 SUSPENSI 1. Eritromisin 1. (ZatAktif) Uji Stabilitas
2. PGA 2. (Suspending Agent) Fisik dan daya
Antibakteri
3. Asam Sitrat 3. (Acidifier (mengatur Suspensi
pH, meningkatkan eritromisin
kelarutan)) dengan
4. Sodium Benzoat 4. (Pengawet) suspending agent
5. Natrium 5. (Pendapar pulvis Gummi
Hidroksida (mengatur pH)) Arabici
6. Sirup Simplex 6. (Pemanis)
7. Aqua 7. (Pelarut)
2 EMULSI 1. Minyak Sereh 1. (Zat Aktif) Pengembangan
2. Polisorbat 80 2. (sebagai emulgator Formulasi
fase air) Mikroemulsi
3. Sorbitan 3. (sebagai emulgator Minyak Sereh
monoleat fase minyak) (cymbopogon
4. PEG 400 4. (Emulgator) nardus)
5. Gliserin 5. (Bahan Menggunakan
Pembasah/pemanis Emulgator
6. Air Suling 6. (Pelarut) Surfaktan
Nonionik
3 TABLET 1. CTM 1. (Zat Aktif) Formulasi
2. Avicel PH102 2. (Zat pengikat) Development of
3. Lactose DC 3. (Zat pengisi) Chlorampenirami
4. Starch 4. (Pemanis) ne Maleat Tablet
5. Magnesium 5. (Lubrikan) by direct
Stearat Compression
6. Talc 6. (Bahan pelicin)
4 KAPSUL 1. Serbuk ekstrak 1. (Zat Aktif) Formulasi Kapsul
daun tempuyung Komninasi
2. Serbuk ekstrak 2. (Zat Aktif) ekstrak Herba
herba seledri Seledri (Apium
3. Vivapur102 3. (Zat pemgisi) graveolens L.)
4. Amilum jagung 4. (Zat pengikat) Dan Daun
5. Aerosol 5. (Glidan) Tempuyung
6. Talk 6. (Glidan) (Sonchus arvensis
7. Mg stearat 7. (Lubrikan) L.)
5 PIL 1. Acetosal 1. (Zat aktif) Formulasi
2. Adeps lanae 2. (Zat pembuatan
pengikat/pembasah) sediaan pil
3. Talkum 3. (Zat penabur)
6 PASTILES 1. Sorbitol 1. (Pemanis) Pembuatan
2. Minyak Kemukus 2. (Zat aktif) Permen Tablet
3. Kanji 3. (Pengikat) Pastiles dengan
4. Mg stearat 4. (Lubrikan) Bahan Aktif
5. Maltodekstrin 5. (Pemanis) Minyak kemukus
6. Pewarna 6. (pewarna) (Pipper cubeba
Linn.)
7 LOZENGE 1. Ekstrak kental 1. (Zat Aktif) Formulasi
S Aerosol Sediaan Tablet
2. Avicel PH101 2. (Bahan Pengikat) Hisap Ekstrak
3. Manitol 3. (Zat pengisi) daun Kelor
4. Lactosa 4. (Zat pengisi) Sebagai Sumber
5. Gelatin 5. (Pengikat) Vitamin A
6. Aspartam 6. (Pemanis)
7. Mg Stearat 7. (Lubrikan)

7. ISI KOLOM BERIKUT :


N SEDIAAN JENIS DEFINISI
O
1 SUSPENSI 1. Oral Suspensi adalah sediaan cair
2. Topikal yang mengandung partikel
3. Optalmilk padat tidak larut yang
4. Tetes telinga terdisfersi dalam fase cair.
5. Injeksi
6. Injek terkontinyu
2 EMULSI 1. Tipe O/W Emulsi adalah sedian cair
2. Tipe W/O dalam dua fase yang salah satu
cairannya terdispersi dalam
cairan lain.
3 TABLET 1. Berdasarkan metode Tablet adalah sediaan padat
pembuatan yang mengandung satu atau
2. Berdasarkan cara lebih bahan obat dengan atau
penggunaan tanpa bahan tambahan
3. Berdasarkan system
pelepasan
4. Berdasarkan jenis
penyalut
4 KAPSUL 1. Kapsul keras Kapsul adalah sediaan obat
2. Kapsul Lunak yang terbungkus cangkang
kapsul yang terbuat dari
gelatin.
5 PIL 1. Pil Pil adalah sediaan oral padat
2. Boli berbentuk bulat mengandung
3. Granul bahan obat yang tercampur
4. Parvul dalam pembawa.
6 PASTILES ------- Pastilles adalah sediaan padat
mengandung obat, dirancang
untuk larut perlahan dimulut
lebih lunak dibanding
lozenges.
7 LOZENGES 1. Troches Sediaan padat mengandung
2. Pastiles satu atau lebih bahan obat,
umumnya dengan bahan dasar
beraroma dan manis, yang
dapatmembuat tablet melarut
atau hancur perlahan dalam
mulut

8. ISI KOLOM BERIKUT :


N BAHAN SECARA
SEDIAAN CONTOH BAHAN
O UMUM
1 SUSPENSI 1. Zat aktif 1. Bahan Obat
2. Suspending agent 2. PGS, veegum, bentonit, acasia,
3. Zat tambahan: dll
 Pemanis  Sirup simplex
 Pengaroma  Lemon oil, vanili
 Pengawet  Metil paraben, asam
benzoat, dll
 Pewarna  Tartazin, amaranth
2 EMULSI 1. Komponen dasar
 Fase dispersi  Tipe O/W = Minyak
Tipe W/O= Air
 Fase pendispersi  Tipe O/W= Air
Tipe W/O= Minyak
 Emulgator  PGA, CMC NA, tragacanth,
span, dll
2. Komponen tambahan
 Pewarna  Tartazin, amaranth
 Pengaroma  Lemon oil, vanili
 Perasa  Sakarin, sirup simplex
 Pengawet  Propil paraben, asam benzoat,
dll
3 TABLET 1. Zat aktif 1. Bahan Obat
2. Zat tambahan
 Pengisi  Laktosa, sukrosa, manitol,
avicel, dll
 Pengikat  Strach, gom, PVP, etil
selulosa, dll
 Penghancur  Strach, clays, alginat,
cellulose, gom
 Pelicin  Talk, mg. stearat, na. stearat
 Carmin, tartrazine
 Pewarna  Sukrosa, sakarin
 Perasa  Air, etanol
 Pembasah
4 KAPSUL 1. Zat aktif 1. Bahan obat
2. Cangkang kapsul
3. Zat tambahan
 Pengisi  Laktosa, kaolin, magnesium
karbonat
 Pelicin  Mg stearat, aerosil
 Pengikat  Polivinilpirolidon
 Penghancur  Amilum, explotab
5 PIL 1. Zat Utama 1. Bahan Obat
2. Zat tambahan
 Pengisi  Succus liquirite, bolus
alba/bahan lain yang cocok
 Pengikat  Succus liquirite, gom akasia,
tragakan
 Penabur  Talkum, liqopodium
 Penyalut  Perak, tolu balsam, keratin,
sirlak, kolodium, salol,
 Pembasah gelatin, gula
 Air, gliserol, sirup, madu
6 PASTILES 1. Zat utama
2. Zat tambahan
 Pengisi  Dekstrosa, manitol, sorbitol,
sukrosa
 Pengikat  Metil selulosa, gelatin, gum
akasia, povidon,
karboksimetilselulosa
 Pelicin  Talk, asam stearat, garam-
garam stearat dan derivatnya
 Pemanis  Sukrosa, sorbitol
 Pewarna  Tartrazine, sunset yellow,
erytrosine, briliant blue
7 LOZENGES Basis lozenges  Basis gelatin gliserin, basis
gelatin, basis PEG, basis gula
dan sirup
 Pelarut  Aquadest
 Pemanis / pengisi  Dekstrosa, manitol, sorbitol,
sukrosa
 Acidulents (bahan  Asam sitrat monohidrat
yang menyebabkan
rasa asam pada
sediaan)
 Stabiliting agent  Acacia powder, sodium alginat,
(mempertahankan bentonit, xanthan gum, pectin,
stabilitas bentuk alumunium magnesium silikat
gel)

Anda mungkin juga menyukai