0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan10 halaman
Evaluasi keseragaman bobot tablet menunjukkan ketiga tabel tidak memenuhi persyaratan karena ada bobot tablet yang menyimpang lebih dari 2% dari rata-rata. Suspensi dievaluasi melalui organoleptis, pH, viskositas, dan stabilitas. Emulsi dievaluasi dengan cara serupa ditambah ukuran partikel. Tablet dievaluasi melalui organoleptis, keseragaman, kekerasan, friabilitas, dan disolusi. Sediaan dibuat dengan berbag
Evaluasi keseragaman bobot tablet menunjukkan ketiga tabel tidak memenuhi persyaratan karena ada bobot tablet yang menyimpang lebih dari 2% dari rata-rata. Suspensi dievaluasi melalui organoleptis, pH, viskositas, dan stabilitas. Emulsi dievaluasi dengan cara serupa ditambah ukuran partikel. Tablet dievaluasi melalui organoleptis, keseragaman, kekerasan, friabilitas, dan disolusi. Sediaan dibuat dengan berbag
Evaluasi keseragaman bobot tablet menunjukkan ketiga tabel tidak memenuhi persyaratan karena ada bobot tablet yang menyimpang lebih dari 2% dari rata-rata. Suspensi dievaluasi melalui organoleptis, pH, viskositas, dan stabilitas. Emulsi dievaluasi dengan cara serupa ditambah ukuran partikel. Tablet dievaluasi melalui organoleptis, keseragaman, kekerasan, friabilitas, dan disolusi. Sediaan dibuat dengan berbag
1. TENTUKAN APAKAH 3 EVALUASI KESERAGAMAN BOBOT TABLET DI BAWAH INI MEMENUHI PERSYARATAN?
Bobot Bobot Bobot Kolom 1
Tablet Tablet Tablet Rata-rata = 106,3 mg (mg) (mg) (mg) Kolom A (10%) = 95,67 mg – 116,93 mg 95 103 301 Karena pada kolom A bobot tablet yang 98 98 298 menyimpang dari rentang > 2 maka tidak perlu 85 85 285 diteruskan ke perhitungan kolom B. 100 100 300 Kesimpulan: tablet tidak memenuhi persyaratan 110 110 310 keseragaman bobot. 123 123 323 109 109 309 Kolom 2 100 100 300 Rata-rata = 103,85 mg 136 116 317 Kolom A (10%) = 93,465 mg – 114,235 mg 100 100 300 Karena pada kolom A bobot tablet yang 147 110 321 menyimpang dari rentang > 2 maka tidak perlu 108 108 308 diteruskan ke perhitungan kolom B. 89 89 289 Kesimpulan: tablet tidak memenuhi persyaratan 110 110 310 keseragaman bobot. 121 121 321 118 118 318 Kolom 3 78 78 278 Rata-rata = 304,35 mg 88 88 288 Kolom A (5%) = 289,1325 mg – 319,5675 mg 98 98 298 Karena pada kolom A bobot tablet yang 113 113 313 menyimpang dari rentang > 2 maka tidak perlu diteruskan ke perhitungan kolom B. Kesimpulan: tablet tidak memenuhi persyaratan keseragaman bobot. 2. ISI KOLOM BERIKUT : N CARA EVALUASI HASIL / NILAI YANG DIINGINKAN O SUSPENSI 1 Organolesptis Meliputi bau, warna dan rasa 2 pH Antara pH 5 – 9 3 Bobot jenis 4 Viskositas Tidak boleh terlalu kental dan tidak boleh pula terlalu encer 5 Uji waktu tuang Mudah dalam dituangkan 6 Stabilitas fisik Stabil selama penyimpanan 7 Uji kesukaan Warna, bau dan rasa disukai oleh konsumen 8 Uji redispersibilitas Mudah didespersikan kembali dengan pengojokan 9 Volume sedimentasi Sediaan mudah mengendap 10 Ukuran partikel Ukuran partikel yang kecil tetapi tidak boleh terlalu kecil
3. ISI KOLOM BERIKUT :
N CARA EVALUASI EMULSI HASIL / NILAI YANG DIINGINKAN
O 1. Organoleptis Meliputi bau, warna dan rasa yang sesuai spesifikasi 2. pH Sediaan mudah mengendap tetapi jangan sampai terbentuk cake 3. Bobot jenis Menggunakan viknometer. Tidak ada standar ukurannya 4. Viskositas Tidak boleh terlalu kental dan tidak boleh pula terlalu encer 5. Uji waktu tuang Mudah dalam penuangan 6. Stabilitas fisik Stabil selama penyimpanan 7. Uji kesukaan Warna, bau dan rasa disukai oleh konsumen 8. Uji redispersibilitas Mudah didespresikan kembali dengan penggojokan ringan 9. Volume sedimentasi Sediaan mudah mengendap tetapi tidak boleh terbentuk cake yang keras 10. Ukuran pasrtikel Ukuran partikel yang kecil tetapi tidak boleh terlalu kecil 4. ISI KOLOM BERIKUT :
NO CARA EVALUASI TABLET HASIL / NILAI YANG DIINGINKAN
1. Uji Organoleptis Semua bahan yang dicampur harus tercampur secara homogeny serta tidak ada bintik-bintik pada tablet. Baud an rasa sesuai spesifikasi 2. Uji Keseragaman sediaan Diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 ½ kali tebal tablet 3. Uji kekerasan tablet Pada umumnya tablet yang baik dinyatakan mempunyai kekerasan antara 4-10kg 4. Uji friabilitas %friabilitas yang baik < 1% 5. Uji waktu hancur Waktu hancur tablet bersalut tidak > 15 menit Tablet salut gula dan salut nonenterik kurang dari 30 menit Tablet salut enteric tidak boleh hancur dalam waktu 60 menit dalam medium asam, dan harus segera hancur dalam medium basa 6. Uji disolusi Dalam waktu 30 menit harus larut tidak kurang dari 80% 7. Uji penetapan kadar zat aktif Untuk mengetahui kadar zat aktif yang ada pada sediaan tablet bisa menggunakan spektofotometer 5. ISI KOLOM BERIKUT :
N SEDIAAN ADA BERAPA CARA PEMBUATAN DAN
O CARA PEMBUATAN 1 SUSPENSI 1. Metode Dispersi Metode, dengan cara menambahkan serbuk bahan obat kedalam mucholago yang telah terbentuk kemudian baru diencerkan 2. Metode Presipitasi , zat yang hendak didipersikan dilarutkan dalam pelarut organik yang hendak dicampur dengan air. Setelah larut diencerkan dengan larutan pensuspensi dalam air. 2 EMULSI 1. Metode Gom basah, Disebut pula sebagai metode Inggris, cocok untuk penyiapan emulsi dengan musilago atau melarutkan gum sebagai emulgator, dan menggunakan perbandingan 4;2;1 sama seperti metode gom kering. Metode ini dipilih jika emulgator yang digunakan harus dilarutkan/didispersikan terlebuh dahulu kedalam air misalnya metilselulosa. 1 bagian gom ditambahkan 2 bagian air lalu diaduk, dan minyak ditambahkan sedikit demi sedikit.
2. Metode Gom kering, disebut pula metode
continental dan metode 4;2;1. Emulsi dibuat dengan jumlah komposisi minyak dengan ½ jumlah volume air dan ¼ jumlah emulgator. Sehingga diperoleh perbandingan 4 bagian minyak, 2 bagian air dan 1 bagian emulgator. Pertama-tama gom didispersikan kedalam minyak, lalu ditambahkan air sekaligus dan diaduk /digerus dengan cepat dan searah hingga terbentuk korpus emulsi. 3. Metode botol, disebut pula metode Forbes. Metode inii digunakan untuk emulsi dari bahan-bahan menguap dan minyak- minyak dengan kekentalan yang rendah. Metode ini merrupakan variasi dari metode gom kering atau metode gom basah. Emulsi terutama dibuat dengan pengocokan kuat dan kemudian diencerkan dengan fase luar.Dalam botol kering, emulgator yang digunakan ¼ dari jumlah minyak. Ditambahkan dua bagian air lalu dikocok kuat-kuat, suatu volume air yang sama banyak dengan minyak ditambahkan sedikit demi sedikit sambil terus dikocok, setelah emulsi utama terbentuk, dapat diencerkan dengan air sampai volume yang tepat. 3 TABLET 1. Metode Granulasi basah, cara pembuatan tablet dengan mencampurkan zat aktif dan eksipien menjadi partikel yang lebih besar dengan menambahkan cairan pengikat dengan jumlah yang tepat sehingga diperoleh masa lembab yang dapat digranulasi. 2. Metode Granulasi kering, proses pembuatan tablet d.engan cara mencampurkan zat aktif dan bahan dalam keadaan kering, untuk kemudian dikempa, lalu dihancurkan menjadi partikel yang lebih besar, lalu dikempa kembali untuk mendapatkan tablet yang memenuhi persyaratan. prinsipnya membuat granul yang baik dengan cara mekanis, tanpa pengikat dan pelarut. 3. Metode kempa langsung, proses pembuatan tablet dengan cara pengempaan zat aktif dan bahan tambahan secara langsung tanpa perlakuan awal terlebih dahulu. metode ini digunakan apabila sifat alirannya baik, dosis kecil, rentang dosis terapi zat tidak sempit, zat aktif tidak tahan pemanasan dan lembab. beberapa zat seperti NaCl, NaBr, dan KCl dapat langsung dikempa, tetapi sebagian besar zat tidak dapat langsung dikempa, umumnya pengisi yang digunakan adalah avicel. 4 KAPSUL 1. Dengan tangan, merupakan cara yang paling sederhana , yaitu dengan tangan tanpa bantuan alat lain. Cara ini sering dilakukan di apotik untuk melayani resep dokter. Pengisian obat ini dilakukan dengan cara : Serbuk dibagi dahulu sesuai dengan jumlah kapsul yang diminta, serbuk yang sudah terbagi dimasukkan dalam kapsul dan ditutup. 2. Dengan alat bukan mesin, dengan menggunakan alat ini akan didapatkan kapsul yang seragam dan pengerjaan lebih tepat. Alat ini terdiri dari 2 bagian yaitu bagian tetap dan bagian yang bergerak. Cara pengoperasiannya yaitu : Membuka bagian bagian kapsul, badan kapsul dimasukkan ke dalam lubang pada bagian alat yang tidak bergerak ( tetap ). Taburkan serbuk yang akan dimasukkan kedalam kapsul, ratakan dengan bantuan kertas film, tutup badan kapsul dengan cara menggerakan bagian alat yang bergerak. 3. Dengan mesin, Alat ini beroperasi secara otomatis mulai dari membuka, mengisi dan menutup kapsul. Pada pembuatan sediaan kapsul skala industri, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam formulasisediaan kapsul, yaitu : Zat aktif, bahan pengisi, bahan penghancur, dan bahan pelicin. 5 PIL 1. Cetak langsung , caranya mencampur bahan-bahan obat padat sampai homogen kemudian ditambah zat-zat tambahan, setelah homogen detetesi dengan bahan pembasah. Kemudian dengan cara menekan sampai diperoleh massa pil yang elastis lalu dibuat bentuk batang dan dipotong. 6 PASTILES 1. Tablet hisap yang dibuat dengan cara dituang 7 LOZENGES 1. Metode granulasi basah, metode ini merupakan mengubah serbuk halus menjadi bentuk granul dengan cara menambahkan larutan bahan pengikat yang sesuai. 2. Metode granulasi kering, metode ini granul dibentuk oleh penambahan pengikat kering ke dalam campuran serbuk obat tetapi dengan cara memadatkan massa yang jumlahnya besar dan setelah itu dipecahkan kedalam granul atau lebih kecil, penambahan bahan pelican dan penghancur. 3. Metode langsung, untuk bahan kimia yang mempunyai sifat mudah mengalir yang memungkinkan untuk langsung dikompresi dalam mesin tablet tanpa memerlukan granulasi basah atau granulasi kering.
6. ISI KOLOM BERIKUT :
N SEDIAAN CONTOH KEGUNAAN NAMA JURNAL
O FORMULASI MASING-MASING ILMIAH BAHAN 1 SUSPENSI 1. Eritromisin 1. (ZatAktif) Uji Stabilitas 2. PGA 2. (Suspending Agent) Fisik dan daya Antibakteri 3. Asam Sitrat 3. (Acidifier (mengatur Suspensi pH, meningkatkan eritromisin kelarutan)) dengan 4. Sodium Benzoat 4. (Pengawet) suspending agent 5. Natrium 5. (Pendapar pulvis Gummi Hidroksida (mengatur pH)) Arabici 6. Sirup Simplex 6. (Pemanis) 7. Aqua 7. (Pelarut) 2 EMULSI 1. Minyak Sereh 1. (Zat Aktif) Pengembangan 2. Polisorbat 80 2. (sebagai emulgator Formulasi fase air) Mikroemulsi 3. Sorbitan 3. (sebagai emulgator Minyak Sereh monoleat fase minyak) (cymbopogon 4. PEG 400 4. (Emulgator) nardus) 5. Gliserin 5. (Bahan Menggunakan Pembasah/pemanis Emulgator 6. Air Suling 6. (Pelarut) Surfaktan Nonionik 3 TABLET 1. CTM 1. (Zat Aktif) Formulasi 2. Avicel PH102 2. (Zat pengikat) Development of 3. Lactose DC 3. (Zat pengisi) Chlorampenirami 4. Starch 4. (Pemanis) ne Maleat Tablet 5. Magnesium 5. (Lubrikan) by direct Stearat Compression 6. Talc 6. (Bahan pelicin) 4 KAPSUL 1. Serbuk ekstrak 1. (Zat Aktif) Formulasi Kapsul daun tempuyung Komninasi 2. Serbuk ekstrak 2. (Zat Aktif) ekstrak Herba herba seledri Seledri (Apium 3. Vivapur102 3. (Zat pemgisi) graveolens L.) 4. Amilum jagung 4. (Zat pengikat) Dan Daun 5. Aerosol 5. (Glidan) Tempuyung 6. Talk 6. (Glidan) (Sonchus arvensis 7. Mg stearat 7. (Lubrikan) L.) 5 PIL 1. Acetosal 1. (Zat aktif) Formulasi 2. Adeps lanae 2. (Zat pembuatan pengikat/pembasah) sediaan pil 3. Talkum 3. (Zat penabur) 6 PASTILES 1. Sorbitol 1. (Pemanis) Pembuatan 2. Minyak Kemukus 2. (Zat aktif) Permen Tablet 3. Kanji 3. (Pengikat) Pastiles dengan 4. Mg stearat 4. (Lubrikan) Bahan Aktif 5. Maltodekstrin 5. (Pemanis) Minyak kemukus 6. Pewarna 6. (pewarna) (Pipper cubeba Linn.) 7 LOZENGE 1. Ekstrak kental 1. (Zat Aktif) Formulasi S Aerosol Sediaan Tablet 2. Avicel PH101 2. (Bahan Pengikat) Hisap Ekstrak 3. Manitol 3. (Zat pengisi) daun Kelor 4. Lactosa 4. (Zat pengisi) Sebagai Sumber 5. Gelatin 5. (Pengikat) Vitamin A 6. Aspartam 6. (Pemanis) 7. Mg Stearat 7. (Lubrikan)
7. ISI KOLOM BERIKUT :
N SEDIAAN JENIS DEFINISI O 1 SUSPENSI 1. Oral Suspensi adalah sediaan cair 2. Topikal yang mengandung partikel 3. Optalmilk padat tidak larut yang 4. Tetes telinga terdisfersi dalam fase cair. 5. Injeksi 6. Injek terkontinyu 2 EMULSI 1. Tipe O/W Emulsi adalah sedian cair 2. Tipe W/O dalam dua fase yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan lain. 3 TABLET 1. Berdasarkan metode Tablet adalah sediaan padat pembuatan yang mengandung satu atau 2. Berdasarkan cara lebih bahan obat dengan atau penggunaan tanpa bahan tambahan 3. Berdasarkan system pelepasan 4. Berdasarkan jenis penyalut 4 KAPSUL 1. Kapsul keras Kapsul adalah sediaan obat 2. Kapsul Lunak yang terbungkus cangkang kapsul yang terbuat dari gelatin. 5 PIL 1. Pil Pil adalah sediaan oral padat 2. Boli berbentuk bulat mengandung 3. Granul bahan obat yang tercampur 4. Parvul dalam pembawa. 6 PASTILES ------- Pastilles adalah sediaan padat mengandung obat, dirancang untuk larut perlahan dimulut lebih lunak dibanding lozenges. 7 LOZENGES 1. Troches Sediaan padat mengandung 2. Pastiles satu atau lebih bahan obat, umumnya dengan bahan dasar beraroma dan manis, yang dapatmembuat tablet melarut atau hancur perlahan dalam mulut
8. ISI KOLOM BERIKUT :
N BAHAN SECARA SEDIAAN CONTOH BAHAN O UMUM 1 SUSPENSI 1. Zat aktif 1. Bahan Obat 2. Suspending agent 2. PGS, veegum, bentonit, acasia, 3. Zat tambahan: dll Pemanis Sirup simplex Pengaroma Lemon oil, vanili Pengawet Metil paraben, asam benzoat, dll Pewarna Tartazin, amaranth 2 EMULSI 1. Komponen dasar Fase dispersi Tipe O/W = Minyak Tipe W/O= Air Fase pendispersi Tipe O/W= Air Tipe W/O= Minyak Emulgator PGA, CMC NA, tragacanth, span, dll 2. Komponen tambahan Pewarna Tartazin, amaranth Pengaroma Lemon oil, vanili Perasa Sakarin, sirup simplex Pengawet Propil paraben, asam benzoat, dll 3 TABLET 1. Zat aktif 1. Bahan Obat 2. Zat tambahan Pengisi Laktosa, sukrosa, manitol, avicel, dll Pengikat Strach, gom, PVP, etil selulosa, dll Penghancur Strach, clays, alginat, cellulose, gom Pelicin Talk, mg. stearat, na. stearat Carmin, tartrazine Pewarna Sukrosa, sakarin Perasa Air, etanol Pembasah 4 KAPSUL 1. Zat aktif 1. Bahan obat 2. Cangkang kapsul 3. Zat tambahan Pengisi Laktosa, kaolin, magnesium karbonat Pelicin Mg stearat, aerosil Pengikat Polivinilpirolidon Penghancur Amilum, explotab 5 PIL 1. Zat Utama 1. Bahan Obat 2. Zat tambahan Pengisi Succus liquirite, bolus alba/bahan lain yang cocok Pengikat Succus liquirite, gom akasia, tragakan Penabur Talkum, liqopodium Penyalut Perak, tolu balsam, keratin, sirlak, kolodium, salol, Pembasah gelatin, gula Air, gliserol, sirup, madu 6 PASTILES 1. Zat utama 2. Zat tambahan Pengisi Dekstrosa, manitol, sorbitol, sukrosa Pengikat Metil selulosa, gelatin, gum akasia, povidon, karboksimetilselulosa Pelicin Talk, asam stearat, garam- garam stearat dan derivatnya Pemanis Sukrosa, sorbitol Pewarna Tartrazine, sunset yellow, erytrosine, briliant blue 7 LOZENGES Basis lozenges Basis gelatin gliserin, basis gelatin, basis PEG, basis gula dan sirup Pelarut Aquadest Pemanis / pengisi Dekstrosa, manitol, sorbitol, sukrosa Acidulents (bahan Asam sitrat monohidrat yang menyebabkan rasa asam pada sediaan) Stabiliting agent Acacia powder, sodium alginat, (mempertahankan bentonit, xanthan gum, pectin, stabilitas bentuk alumunium magnesium silikat gel)