Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum


Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui, memahami, dan
dapat membuat tablet asetosal, serta uji evaluasi sediaan tablet asetosal
tersebut.
1.2 Dasar Teori
Tablet ialah sediaan padat yang kompak, dibuat secara kema-cetak,
berbentuk pipih dengan kedua permukaan rata atau cembung, dan
mengandung satu atau beberapa bahan obat, dengan atau tanpa zat tambahan.
Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisis, zat
pengembang, zat pengikat, zat pelican, zat pembasah. Tablet umumnya dibuat
secara masal di pabrik, alat pembuatan tablet yang dijalankan secara manual
sekarang tidak dipakai lagi. Berat tablet normal antara 300-600 mg, yaitu
jumlah berat bahan tambah zat tambahan (Joenoes, 2013).
Syarat-syarat tablet adalah sebagai berikut:
a. Ukuran seragam: diameter tablet 1 ½-3 kali tebal tablet.
b. Bobot seragam: penyimpangan rata-rata untuk tablet dengan berat 300 mg
atau lebih ialah 5-10%.
c. Waktu hancur atau disintegrasi tablet: harus hancur dalam air dalam waktu
tidak lebih dari 15 menit pada suhu 36o-38oC (Joenoes, 2013).
Keuntungan dan kerugian memberikan obat dalam bentuk sediaan
tablet adalah:
a. Keuntungan
- Bentuk tablet berupa unit-dose system.
- Dokter mudah atau cepat menuliskan resep dan penderita cepat dapat
dilayani di apotek, karena obatnya (tablet) telah tersedia dan tidak
perlu diracik dahulu.
- Tablet berupa obat kompak sehingga lebih mudah disimpan dan
dibawa.
- Bagi sebagian orang lebih mudah menelan tablet daripada meminum
puyer (Joenoes, 2013).
b. Kerugian
- Komposisi serta dosis obat dalam satu tablet sudah tetap, tidak dapat
diubah oleh dokter sehingga menyulitkan pemberian “terapi
individual”.
- Komposisi serta dosis masing-masing dalam tablet belum tentu sesuia
dengan kebutuhan penderita (obat “konfeksi”).
- Waktu disintegran dan waktu disolusi tablet bila tidak memenuhi
syarat akan mengakibatkan sasaran kadar obat dalam plasma tidak
tercapai (Joenoes, 2013).
Tablet cetak atau kempa langsung dilakukan jika:
a. Jumlah zat khasiat pertabletnya cukup untuk dicetak.
b. Zat khasiatnya mempunyai sifat alir yang baik (free-flowing).
c. Zat khasiat berbentuk kristal yang bersifat (free-flowing)
(Syamsuni,2006).
Bahan pengisis untuk kempa langsung yang paling banyak digunakan
adalah selulosa mikrokristal, laktosa nahidrat, laktosa seprot-kering, sukrosa
yang dapat dikempa dan beberapa pati termodifikasi, misalnya hexamine,
tablet NaCl, tablet KMnO4 (Syamsuni,2006).
Syarat-syarat tablet menurut FI III dan IV adalah sebagai berikut:
a. Keseragaman ukran (FI III)
Diameter tablet tidak lebih dari tiga kali dan tidak kurang dari satu
sepertiga kali tebal tablet (Syamsuni, 2006).
b. Keseragaman bobot dan keseragaman ukuran (FI IV)
Tablet harus memenuhi uji keseragaman bobot jika zat aktif merupakan
bagian terbesar dari tablet dan jika uji keseragaman bobot cukup mewakili
keseragaman kandungan. Keseragaman bobot bukan merupakan indikasi
yang cukup dari keseragaman kandungan jika zat aktif merupakan bagian
kecil dari tablet atau jika tablet bersalut gula. Oleh karena itu, umumnya
farmakope mensyaratkan tablet bersalut dan tablet yang mengandung zat
aktif 50 mg atau kurang dan bobot zat aktif lebih kecil dari 50% bobot
sediaan, harus memnuhi syarat uji keseragaman kandungan yang
pengujiannya dilakukan pada tiap tablet (Syamsuni, 2006).
c. Waktu hancur (FI III)
Waktu hancur penting dilakukan jika tablet diberikan per oral, kecuali
tablet yang harus dikunyah sebelum ditelan dan beberapa jenis tablet lepas
lambat dan lepas tunda (Syamsuni, 2006).
d. Kekerasan tablet (FI III)
Pengukuran kekerasan tablet digunakan untuk mengetahui kekerasannya
agar tablet tidak terlalu rapuh atau terlalu keras. Kekerasan tablet erat
hubungannya dengan ketebalan tablet, bobot tablet, dan waktu hancur
tablet. Alat yang digunakan untuk pengukuran kekerasan tablet adalah
hardness tester (Syamsuni, 2006).
1.3 Monografi Bahan
a. Asetosal (FI III, 1979. Hlm 43)

Struktur

Rumus molekul C9H8O4

Pemerian Hablur tidak berwarna atau serbuk


hablur putih; tidak berbau atau hamper
tidak berbau; rasa asam.

Kelarutan Agak sukar larut dalam air, mudah larut


dalam etanol (95%) P, larut dalam
kloroform P dan dalam eter P.

Penyimpanan dalam wadah tertutup baik.

Khasiat Analgetikum antipiretikum.

b. Avicel PH 102 (Rowe dkk, 2006. Hlm 129)


Struktur

Rumus molekul (C6H10O5)n

Pemerian Serbuk hablur sangat halus, putih, tidak


berbau.

Kelarutan praktis tidak larut dalam air, dalam


asam encer dan dalam kebanyakan
pelarut organik.

Penyimpanan dalam wadah tertutup baik.

Khasiat zat tambahan.

c. Aerosil (Rowe dkk, 2006. Hlm 185)

Rumus molekul SiO2

Pemerian Submicroscopic fumed silica dengan


ukuran partikel sekitar 15 nm. Serbuk
amorf (tidak berbentuk), ringan,
meruah, putih kebiru-biruan, tidak
berbau, tidak berasa.

Kelarutan praktis tidak larut dalam etanol,


pelarut organik dan asam, kecuali
asam hidroflourat; larut dalam larutan
panas alkali hidroksida disperse
koloidal dalam air.

Stabilitas Higroskopis dapat menyerap air.

d. Talkum (FI III, 1979. Hlm 591)

Rumus molekul Mg3Si4O10(OH) 2

Pemerian serbuk hablur; sangat halus licin,


mudah melekat pada kulit, bebas dari
butiran, warna putih atau putih kelabu.

Kelarutan tidak larut salam hampir semua


pelarut.

Penyimpanan dalam wadah tertutup baik.

Khasiat zat tambahan.

e. Magnesium Stearat (FI III, 1979. Hlm 354)

Struktur

Rumus molekul Mg(C18H35O2)2

Pemerian serbuk halus, putih, licin dan mudah


melekat pada kulit, bau lemah khas.

Kelarutan praktis tidak larut dalam air, dalam


etanol dan eter P.

Penyimpanan dalam wadah tertutup baik.

Khasiat Antasidum, zat tambahan.

BAB II
METODELOGI PERCOBAAN

2.1 Formulasi Sediaan


Asetosal 100 mg
Avicell PH 102 187,6 mg
Aerosil 2,4 mg
Mg Stearat 2 mg
Talkum 10 mg
2.2 Alat dan Bahan
2.2.1 Alat
- Timbangan analitik
- Gelas ukur
- Mesin pengempa
- Friabilitor
- Hardness tester
- Disintegran tester
2.2.2 Bahan
- Asetosal
- Avicell PH 102
- Aerosol
- Magnesium stearat
- Talkum
2.3 Cara Kerja
- Avicell dan talkum diayakan dengan no. mesh 40 sejumlah yang
diperlukan.
- Sejumlah masing-masing bahan yang diperlukan ditimbang.
- Asetosal, avicell, aerosol, magnesium stearat, dan talkum dicampurkan
hingga homogen.
- Massa tablet tersebut dicetak dengan rotary punch dan die yang sesuai
menjadi tablet.
2.4 Evaluasi Sediaan
2.4.1 Uji evaluasi serbuk
2.4.1.1 Uji kompresibilitas
1. Serbuk dimasukkan ke dalam gelas ukur dan dicatat
volumenya.
2. Serbuk dimampatkan sebanyak 500 kali ketukan.
3. Volume uji sebelum dimampatkan (Vo) dan volume setelah
dimampatkan dengan pengetukan 500 kali (V) dicatat.
4. Dilakukan replikasi sebanyak 3 kali.
5. Volume yang didapat dimasukkan dalam rumus, dan
didapat Indeks Kompresibilitas (%).
2.4.1.2 Uji sifat alir
1. Serbuk ditimbang dengan timbangan analitik.
2. Serbuk dimasukkan ke dalam corong uji waktu alir dalam
keadaan tertutup.
3. Penutup corong dibuka, sehingga serbuk keluar dan
ditampung pada bidang datar.
4. Waktu alir serbuk dicatat.
5. Tinggi puncak timbunan dan diameter timbunan dicatat
untuk menghitung sudut diam.
6. Dilakukan replikasi sebanyak 3 kali.
2.4.2 Uji evaluasi tablet
2.4.2.1 Evaluasi fisik
Pengamatan dilakukan terhadap penampilan fisik: bentuk,
ketebalan, tekstur permukaan, dan warna tablet.
2.4.2.2 Keseragaman ukuran
Diameter dan tebal tablet sebanyak 20 tablet diukur
menggunakan penggaris.

2.4.2.3 Keseragaman bobot


Dua puluh tablet ditimbang masing-masing kemudian
dibandingkan dengan persyaratan menurut Farmakope
Indonesia.
2.4.2.4 Kekerasan tablet
Masing-masing 10 tablet dari tiap batch diukur kekerasannya
dengan alat pengukur kekerasan tablet.
2.4.2.5 Kerapuhan
1. Sepuluh tablet dibersihkan dari debu, lalu ditimbang.
2. Tablet dimasukkan ke dalam friabilator. Alat diputar pada
kecepatan 25 rpm selam 4 menit.
3. Seluruh tablet dikeluarkan, lalu dibersihkan dari debu dan
ditimbang kembali.
4. Dilakukan 2 kali replikasi.
5. Dihitung kehilangan bobot dalam persentase.
2.4.2.6 Waktu hancur
1. Enam buah tablet dimasukkan ke dalam uji waktu hancur.
2. Setiap tabung diisi satu tablet, kemudian dimasukkan ke
dalam penangas air dengan temperature sebesar 38oC.
3. Ketinggian permukaan air diatur sama dengan posisi
lubang ayakan bagian bawah pada saat tabung naik dalam
kedudukan tertinggi.
4. Alat dijalankan sampai semua fraksi pecahan tablet lewat
ayakan yang terletak pada bagian bawah alat.
5. Waktu yang diperlukan dicatat sebagai waktu hancur tablet.
6. Dilakukan 2 kali replikasi.
BAB III
HASIL PERCOBAAN

3.1 Hasil
3.1.1 Evaluasi uji serbuk
3.1.1.1 Uji kompresibilitas

Vo V I
25 20 20%
25 21 16%
26 20 23%

Keterangan:
Vo = ….
V = ….
I = ….

3.1.1.2 Uji sifat alir

t (detik) h (cm) d (cm) α


3,1 2,5 7,5 34,40o
3,8 2,5 8 35,56o
3,8 2,5 8 35,56o

Keterangan:
t = waktu mengalir
h = tinggi puncak timbunan
d = diameter
α = sudut diam

3.1.2 Evaluasi uji tablet


3.1.2.1 Evaluasi fisik

(gambar tablet)
Wujud Fisik Tablet

Bentuk Bulat
Ketebalan 0,2 cm
Tekstur permukaan Licin
Warna tablet Putih
3.1.2.2 Keseragaman ukuran
No. Diameter tablet Tebal tablet
1 0,8 0,2
2 0,8 0,2
3 0,8 0,2
4 0,8 0,2
5 0,8 0,3
6 0,8 0,3
7 0,8 0,2
8 0,8 0,2
9 0,8 0,2
10 0,8 0,2
11 0,8 0,2
12 0,8 0,2
13 0,8 0,3
14 0,8 0,2
15 0,8 0,2
16 0,8 0,3
17 0,8 0,2
18 0,8 0,2
19 0,8 0,2
20 0,8 0,2
Rata-Rata
SD
CV (%)
3.1.2.3 Keseragaman bobot
Penyimpangan bobot rata-rata
No. Bobot tablet
A B
1 0,19
2 0,22
3 0,20
4 0,23
5 0,21
6 0,19
7 0,23
8 0,24
9 0,22
10 0,20
11 0,21
12 0,21
13 0,20
14 0,20
15 0,22
16 0,23
17 0,22
18 0,22
19 0,22
20 0,21
Rata-Rata
SD
CV (%)
Range 7,5% BB
Range 7,5% BA
Range 15% BB
Range 15% BA
Penyimpangan Bobot menurut FI III dan FI IV
Bobot Penyimpangan
A B

3.1.2.4 Kekersan tablet


No. Kekerasan (N) Kekerasan (kg)
1. 43,2
2. 22,1
3. 30,4
4. 18,3
5. 43,2
6. 42,5
7. 40,0
8. 30,1
9. 46,0
10. 36,3
Rata-rata
SD
CV (%)

3.1.2.5 Kerapuhan

Waktu Bobot tablet Bobot tablet


Replikasi (detik),Putaran sebelum diuji setelah diuji
(rpm)
1
2
3
Rata-Rata
SD
CV (%)

3.1.2.6 Waktu hancur


Waktu Hancur (detik)
No
Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Rata-rata
CV
SD (%)

3.2 Perhitungan
3.2.1 Perhitungan formulasi
Asetosal : 100 mg x 40 tab = 4000 mg + 10% = 4,4 g
Avicell PH 102 : 187,6 mg x 40 tab = 7504 mg + 10% = 8,25 g
Aerosil : 2,4 mg x 40 tab = 96 mg + 10% = 0,1056 g
Mg stearat : 2 mg x 40 tab = 80 mg + 10% = 0,088 g
Talkum : 10 mg x 40 tab = 400 mg + 10% = 0,44 g
Total serbuk adalah 13,288 g.

3.2.2 Evaluasi uji serbuk


3.2.2.1 Uji kompresibilitas
Diketahui Vo1: 25 ml V1: 20 ml
Vo2: 25 ml V2: 21 ml
Vo3: 26 ml V3: 20 ml
Ditanya Indeks kompresibilitas?
Jawab:

Vo−V 25 ml−20 ml
a. I= = =0,2 ×100 %=20 %
Vo 25 ml
Vo−V 25 ml−21ml
b. I= = =0,16 ×100 %=16 %
Vo 25 ml

Vo−V 26 ml−20 ml
c .I= = =0,23 ×100 %=23 %
Vo 26 ml

Rata-rata indeksi kompresibilitas adalah 19,6%.

3.2.2.2 Sudut diam


Diketahui h1: 2,5 cm d1: 7,5 cm
h2: 2,5 cm d2: 8 cm
h3: 2,5 cm d3: 8 cm
Ditanya Sudut diam (α)?
Jawab:
h 2,5 cm
a . tan α = = =0,6
r 3,75 cm
tan α=0,6
α =34,40 °

h 2,5 cm
b . tan α = = =0,625
r 4 cm
tan α=0,6 25
α =35,56 °

h 2,5 cm
c . tan α = = =0,625
r 4 cm
tan α=0,625
α =35,56 °
Rata-rata Sudut diam (α) adalah 35,173 ° .

3.2.3 Evaluasi uji tablet


3.2.3.1 Keseragaman ukuran
Diketahui : Rata-rata diameter tablet : 0,8 cm
Rata-rata tebal tablet : 0,22 cm
Ditanya : koefisien variasi diameter dan tebal tablet?
Jawab :
a. Diameter tablet

2
∑ ( x 1−x )2 + ( x 2−x )2 + ( x 3−x )2 +…+ ( x 20−x )2
S=
n ( n−1 )
∑ ( 0,8−0,8 )2 + ( 0,8−0,8 )2 + ( 0,8−0,8 )2+ ( 0,8−0,8 )2
+ ( 0,8−0,8 )2+ ( 0,8−0,8 )2 + ( 0,8−0,8 )2 + ( 0,8−0,8 )2
2 2 2 2
+ ( 0,8−0,8 ) + ( 0,8−0,8 ) + ( 0,8−0,8 ) + ( 0,8−0,8 )
2 2 2 2
+ ( 0,8−0,8 ) + ( 0,8−0,8 ) + ( 0,8−0,8 ) + ( 0,8−0,8 )
2 2 2 2
+ ( 0,8−0,8 ) + ( 0,8−0,8 ) + ( 0,8−0,8 ) + ( 0,8−0,8 )
S2=
20 ( 20−1 )
0
S2 = =0
380
CV =√ S 2
CV =√ 0
CV =0

b. Tebal tablet

2
∑ ( x 1−x )2 + ( x 2−x )2 + ( x 3−x )2 +…+ ( x 20−x )2
S=
n ( n−1 )
∑ ( 0,2−0,22 )2+ ( 0,2−0,22 )2 + ( 0,2−0,22 )2
+ ( 0,2−0,22 )2 + ( 0,3−0,22 )2 + ( 0,3−0,22 )2
2 2 2
+ ( 0,2−0,22 ) + ( 0,2−0,22 ) + ( 0,2−0,22 )
2 2 2
+ ( 0,2−0,22 ) + ( 0,2−0,22 ) + ( 0,2−0,22 )
2 2 2
+ ( 0,3−0,22 ) + ( 0,2−0,22 ) + ( 0,2−0,22 )
2 2 2
+ ( 0,3−0,22 ) + ( 0,2−0,22 ) + ( 0,2−0,22 )
2 2
+ ( 0,2−0,22 ) + ( 0,2−0,22 )
S2=
20 ( 20−1 )
32 CV =√ 0,0842
S2= =0,0842
380
CV =√ S 2

CV =0,2901
3.2.3.2 Keseragaman bobot
Diketahui : rata-rata bobot pertablet 0,2685 gr
Ditanya : koefisien variasi keseragaman bobot?
: persen keseragaman bobot?
Jawab :
a. Penyimpangan Bobot Rata-rata
7,5
1. Penyimpangan 7,5% = × 250 = a mg
100
Range 7,5%
Batas Bawah = 250 – a = b mg
Batas Atas = 250 + a = c mg

15
2. Penyimpangan 15% = × 250 = d mg
100
Range 15%
Batas Bawah = 250 - d = e mg
Batas Atas = 250 + d = f mg

b. Koefisien variasi keseragaman bobot

2
∑ ( x 1−x )2 + ( x 2−x )2 + ( x 3−x )2 +…+ ( x 20−x )2
S=
n ( n−1 )
∑ ( 0,19−0,2135 )2+ ( 0,22−0,2135 )2 + ( 0,20−0,2135 )2
+ ( 0,23−0,2135 )2 + ( 0,21−0,2135 )2 + ( 0,19−0,2135 )2
2 2 2
+ ( 0,23−0,2135 ) + ( 0,24−0,2135 ) + ( 0,22−0,2135 )
2 2 2
+ ( 0,20−0,2135 ) + ( 0,21−0,2135 ) + ( 0,21−0,2135 )
2 2 2
+ ( 0,20−0,2135 ) + ( 0,20−0,2135 ) + ( 0,22−0,2135 )
2 2 2
+ ( 0,23−0,2135 ) + ( 0,22−0,2135 ) + ( 0,22−0,2135 )
2 2
2 + ( 0,22−0,2135 ) + ( 0,21−0,2135 )
S=
20 ( 20−1 )
2 17,235 ×10−4
S= =0,0000045355
380
CV =√ S 2
CV =√ 0,0000045355
CV =0,002123

3.2.3.3 Kekerasan tablet


Diketahui : rata-rata kekerasan 35,21 N atau 35,21 kg.
Ditanya : a. rata-rata kekerasan
b. koefisien variasi kekerasan?
Jawab :
a. Rata-Rata Kekerasan

b. Koefisien variasi kekerasan

2
∑ ( x 1−x )2 + ( x 2−x )2 + ( x 3−x )2 +…+ ( x 10−x )2
S=
n ( n−1 )
∑ ( 43,2−35,21 )2+ ( 22,1−35,21 )2+ ( 30,4−35,21 )2
+ (18,3−35,21 )2+ ( 43,2−35,21 )2 + ( 42,5−35,21 )2
2 2 2
+ ( 40,0−35,21 ) + ( 30,1−35,21 ) + ( 46,0−35,21 )
2
+ ( 36,6−35,21 )
S2=
10 ( 10−1 )
828,449
S2 = =9,205
90
CV =√ S 2
CV =√ 9,205
CV =3,033

3.2.3.4 Kerapuhan tablet


Diketahui Wo1: 2,15 g WF1: 2,15 g
Wo2: 2,16 g WF2: 2,14 g
Rata-rata Wo = 2,155 g
Rata-rata WF = 2,145 g
Ditanya F?
Jawab:

W o−W F 2,155 g−2,145 g


F= ×100 %= ×100 %=0,464 %
Wo 2,155 g

3.2.3.5 Waktu hancur


Diketahui : rata-rata waktu hancur 199,16 detik.
Ditanya : koefisien viariasi waktu hancur?
Jawab :

2
∑ ( x 1−x )2 + ( x 2−x )2 + ( x 3−x )2 ++ ( x 6−x )2
S=
n ( n−1 )
∑ ( 45−199,16 )2+ (149−199,16 )2 + ( 221−199,16 )2
2 + ( 260−199,16 )2+ ( 260−199,16 )2 + ( 260−199,16 )2
S=
6 ( 6−1 )
37862,8336
S2 = =1262,09
30
CV =√ S 2
CV =√ 1262,09
CV =35,52

Anda mungkin juga menyukai