Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI SEDIAAN SOLID

OLEH :

Kelompok 3

1. Chandra R. Dju
2. Danial S. R. Saranga
3. Delsiana N. R Weetede
4. Kristosentris Wanerig
5. Maria H. Seran Tae
6. Marsiana Y. Sabi
7. Martina M. Asna
8. Shavira W. Rosnah
9. Sonia M. A. Taena

JURUSAN FARMASI

POLTEKKES KEMENKES KUPANG


BAB I

PENDAHULUAN

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuan dari praktikum ini adalah pembuatan tablet dengan metode kempa langsung dan
pengujian tablet.

B. TINJAUAN PUSTAKA

Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan
pengisi(Depkes RI,1995). Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak,
dalam bentuk tabung pipih atau silinder, kedua permukaannya rata atau cembung,
mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan (Depkes RI,1979).

Tablet yang berbentuk kapsul umumnya disebut kaplet bolus adalah tablet besar yang
digunakan untuk obat hewan besar. Bentuk tablet umumnya berbentuk cakram pipih/gepeng,
bundar, segitiga, lonjong, dan sebagainya. Warna tablet umumnya putih. Tablet yang
berwarna kemungkinan karena zat aktifnya memang berwarna, tetapi adajuga tablet yang
sengaja diberi warna agar tampak lebih menarik, mencegah pemalsuan, dan untuk
membedakan tablet yang satu dengan tablet yang lain (Syamsuni,A ;2005) Pemberian etiket
pada tablet harus mencantumkan nama tablet atau zat aktif yang dikandung dan jumlah zat
aktif tiap tablet (Syamsuni,A;2005).

Komponen tablet kempa terdiri dari zat aktif, bahan pengisi, bahan tambahan lain dan
aguvan. Bahan tambahan sendiri terdiri dari bahan pengisi(diluent) berfungsi untuk
memperbesar volume massa agar mudah dicetak atau dibuat. Misalnya Laktosa,pati dsb.
Bahan pengikat(binder) untuk memberikan daya adhesi pada massa serbuk sewaktu
granulasi, misalnya gomacasia CNCdsb. Bahan penghancur (disintegrant) berfungsi
membantu hancurnya tablet setelah ditelan, misalnya pati, dsb. Bahan pelican (lubrikan)
berfungsi untuk mengurangi gesekan selama proses pengempaan tablet, misalnya silika
pirogenik kiloidal. Bahan penyalut (coatimg agent), (syamsuni, A ;2005)

Pengujian granul dilakukan untuk menentukan sifat-sifat granul yang dapat memberikan
gambaran tentang sifat tablet yang akan terbentuk sehingga kita dapat melakukan antisipasi
umtuk menghasilkan tablet yang baik. Pengujian granul terdiri atas : 1. Pengujian kadar
air,ditentukan dengan menimbang granul dalam keadan basah dan setelah kering. 2.
Pengujian daya alir, untuk mengetahui konsitensi granul sebelum digunakan dalam proses
pembuatan tablet. Penyajiannya anatar lain uji sudut diam(angle of ripose) yang dilakukan
dengan uji sudut kemiringan berada pada range 34˚-48˚. Selanjutnya uji BJ sebenarnya(sejati)
yaitu bobot jenis dari senyawa yang sebenarnya dimana ruang antar partikel dihilangkan
sehingga volume granul dapat dihitung uji BJ nyata, diperoleh dengan membagi berat dari
sampel dengan volume baik. Uji porositas, porositas yang baik terletak antara range 2- 10%.
Uji kecepatan alir, dilakukan untuk melihat pengaruh penambahan polimer akan
meningkatkan kecepatan waktu alir atau tidak(Tim pengawas;2016).

Pengujian tablet dilakukan dengan 6 cara, yaitu uji keseragaman ukuran, dengan
mengukur diameter dan ketebalan tablet menggunakan jangka sorong. Selanjtnya uji
keseragaman bobot. Uji kekerasan dilakukan dengan alat Mecanto tester, stocher, Pfizer
hardness tester,dsb. Tablet yang bagus memiliki kekerasan antara 4-8kg/cm3 . Uji keregasan
tablet, dilakukan untuk mengevaluasi ketahanan tablet terhadap absorbs selama pengemasan
dan penanganan di perjalanan, diuji menggunakan frability tester dengan syarat tidak lebih
1% bagian tablet yang hilang selama pengujian. Kemudian uji waktu hancur, di uji
menggunakan alat disintegration tester, syaratnya untuk tablet tidak bersalut harus hancur
tidak lebih dari 15 menit & untuk tablet bersalut gula atau salut selaput tidak lebih dari 60
menit. Terakhir uji disolusi, menggunakan medium disolusi(Tim pengawas;2016).
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PREFORMULASI
1. Formula Induk
R/ Asetosal tablet kempa langsung

2. Formula Standar
R/ Asetosal 80mg
HPC LM 3%
Mg stearat 0,25%
Talkum 1%
Aviceel dan Laktosa 2:1
3. Preformulasi
A. Rancangan Formula

No Bahan Jumlah (satuan ditulis) Fungsi bahan Konsentrasi


menurut pustaka
1 Asetosal 5 gram Bahan aktif
2 HPC LM 0,5 gram Pengikat 2-6%
3 Mg stearat 0,05 gram Lubrikan 0,25-5%
4 Talkum 0,05 gram Glidan 1,0-10,0%
5 Avicel 0,5 gram Penghancur 20-90%
6 laktosa 0,25 gram pengisi 65-85%

B. Data Preformulasi
1. Bahan Aktif (Asetosal)

Kriteria Uraian Pustaka


sinonim Acidum Acetilcalicilum, Asam Asetil FI Ed III
Salisilat
Struktur kimia

Rumus molekul C9H8O4


Pemerian Hablur tidak berbau/ serbuk hablur
putih, tidak berbau atau hampir tidak
berbau, rasa asam
Kelarutan Agak sukar larut dalam air, mudah
larut dalametanol 95%(P) larut dalam
kloroform dan eter (P)
Khasiat Analgetik, antiplatelet
Stabilitas Asetosal tidak tahan kelembapan dan
pemanasan

Inkompabilitas Asetosal dapat berubah warna menjadi


coklat jika bereaksi dengan senyawa
yang memiliki gugus fungsi amin primer
Farmakokinetik Farmakokinetik aspirin dimulai melalui
absorpsi hingga eliminasi
Dosis Sekali 1mg, sehari 8mg

2. Bahan Tambahan
a. HPC-LM

Kriteria Uraian Pustaka


Sinonim Selulosa, metolose HOPE
Kelarutan Larut dalam air dingin praktis tidak larut dalam
kloroform etanol dan eter tetapi larut dalam
campuran etanol dan diklorometan dalam
campuran metanoldan diklorometan dan
campuran air dan alkohol
Pemerian Berbentuk serbuk atau granul berwarna putih
kekurangan tidak berbau dan berasa
Khasiat Agen cuating (suspending agent, agent pengikat
viskositas)
Inkompabilitas Inkompabilitas dengan beberapa agent
pengoksidasi
Stabilitas Serbuk HPC-LM merupakan bahan yang stabil
bersifat higrokospik setelah dipanaskan. Dalam
berbentuk larutan stabil pada pH 3-11.
Pengikatan temperatur dapat mengurangi
viskositas larutan
Penyimpanan Dalam kotak tertutup baik dan kering

b. Mg Stearat

Kriteria Uraian Pustaka


Sinonim Magnesium stearat FI Ed III
Pemerian Serbuk hablur, putih, licin, mudah melekat pada
kulit bau khas lemah
Kelarutan Praktis tidak larut dalam air dalam etanol (95%)
P dan dalam eter P
Khasiat Lubrikan
Inkompabilitas Dengan asam kuat alkali dan garam besi tidak
dapat digunakan dalam produk yang
mengandung aspirin, vitamin dan garam alkaloid
Stabilitas Stabil pada tempat yang tertutup rapat. Tidak
stabil pada cahaya
Penyimpanan Dalam kotak tertutup baik

c. Talkum

Kriteria Uraian Pustaka


Sinonim Talk FI Ed III
Pemerian Serbuk hablur, sangat halus licin mudah melekat
pada kulit bebas butiran, warna putih atau putih
kelabu
Kelarutan Tidak larut hampir pada semua pelarut

Khasiat Lubrikan
Inkompabilitas Terhadpa zat yang mengandung kuartener
Penyimpanan Dalam kotak tertutup baik

d. Avicel

Kriteria Uraian Pustaka


Sinonim Microcristallin cellulose HOPE
Pemerian Murni, sebagian putih, tidak berbau, tidak
berasa, serbuk hablur yang tersusun dai partikel
penyerap
Kelarutan Agak sukar larut dalam NaOH 5% praktis tidak
larut dalam air, asam sencer dan banyak pelarut
organik
Khasiat Penghancur
Inkompabilitas Dengan asam kuat, alkali dan garam besi tidak
dapat digunakan dalam produk yang
mengandung MgO, Aspirin vitamin dan garam
alkaloid
Stabilitas Stabil dalam wadah tertututp baik dan ditempat
sejuk
Penyimpanan Dalam kotak tertutup baik dan sejuk

e. Laktosa

Kriteria Uraian Pustaka


Sinonim Sacharum laktis FI Ed III
Pemerian Berubapa sernuk atau massa hablur, keras, putih
atau putih krem. Tidak berbau dan rasa sedikit
manis higrokospik
Kelarutan Mudah larut dalam air dan lebih lebih mudah larut
dalam air mendidih sangat sukar dalam etanol
tidak larut dalam kloroform dan dalam eter
Khasiat Pengisi
Inkompabilitas Dengan oksidator kuat mengalami reaksi maltosa
dengan amin primer dan sekunder bila disimpan
dalam kelembapan tinggi pada waktu tertentu
Stabilitas Dapat berubah warna menjadi kecoklatan dalam
penyimpanan yang disebabkan oleh panas kondisi
lembab
Penyimpanan Wadah tertutup baik

C. Identifikasi Organoleptis

Nama Bahan Kriteria Organoleptis Berdasarkan Pustaka


Literatur
Bentuk Serbuk
Asetosal Bau Hampir tidak berbau FI Ed III
Rasa Asam
Warna Putih
Bentuk Serbuk atau granul
HPC LM Bau Tidak berbau HOPE
Rasa -
Warna Putih kekuningan
Bentuk Serbuk halus
Mg Stearat Bau Bau khas lemah FI Ed III
Rasa -
warna Putih
Bentuk Serbuk hablur
Talkum Bau - FI Ed III
Rasa -
warna Putih
Bentuk Serbuk hablur
Avicel Bau Tidak berbau HOPE
Rasa -
warna Putih
Bentuk Serbuk hablur
Laktosa Bau Tidak berbau FI Ed III
Rasa Sedikit manis
warna Putih/ putih krem
D. Identifikasi Kulaitatif

No Nama bahan Prosedur uji Pustaka


1 Asetosal *Didihkan 200mg dengan 4mL larutan NaOH P Menurut
8% selama 3menit, dinginkan. Tambahkan 5mL literatur FI
asam sulfat encer P terbentuk endapan hablur Ed III
putih asam salisilat, saring gunakan filtrat untuk
identifikasi
*panaskan filtrat yang diperoleh pada uji
identifikasi dengan etanol (95%) P dan 2mL
asam sulfat P terjadi bau asetil asetat. Asetosal +
FeCl3 → larutan baku ungu
2 Mg stearat Masukkan sedikit zat dalam tabung rekasi + air + Menurut
larutan HCl akan nampak lapisan minyak literatur FI
memadat, lapisan air diambil + larutan NaOH Ed III
terjadi endapan warna putih
3 Talkum Filtrat + 2gram amonium klorida P terjadi Menurut
endapan saring + larutan natrium fostat endapan literatur FI
warna putih Ed III
4 laktosa Dipanaskan meleleh, mengembun jika dibakar Menurut
bau khas gula literatur FI
Ed III

B. PERMASALAHAN DAN PENYELESAIAN MASALAH

Permasalahan Penyelesaian Masalah

Asetosal tidak tahan kelembaban dan Saat dilakukan penimbangan, digunakan


pemanasan. kaca arloji.

C. FORMULASI

1. Master Formula

Diproduksi oleh Tanggal Tanggal Dibuat Oleh Diperiksa Oleh


Formula Produksi
PT.GoldenFarmas Yorida F.
i Maakh, S.Si,
Apt, M.Sc
Kode Bahan Nama Kegunaan Pertablet Perbets
Bahan
PM 01 Asetosal Antiplatelet 0,1 g 5g
PM 02 HPC LM Pengikat 0,003 g 0,15 g
PM 03 Mg Stearat Lubrikan 0,001 g 0,05 g
PM 04 Talkum Glidan 0,001 g 0,05 g
PM 05 Avicel Pengisi 0,01 g 0,5 g
PM 06 Laktosa Pengisi 0,005 g 0,25 g

2. Penimbangan

No Nama bahan Jumlah yang ditimbang Jumlah batch yang


( 1 dosis ) dibuat
1. Asetosal 0,1 g 5g
2. HPC-LM 0,003 g 0,15 g
3. Mg Stearat 0,001 g 0,05 g
4. Talkum 0,001 g 0,05 g
5. Avicel 0,01 g 0,5 g
6. Laktosa 0,005 g 0,25 g

3. Dosis

1) Dosis Asetosal 80 mg
Jika perlu di berikan tiap 3 jam
 Bayi : ½ - 1 tablet
= 40 mg – 80 mg
 2-3 tahun : 1 tablet
= 80 mg
 4-5 tahun : 2 tablet
= 2 tab x 80 mg
= 160 mg
 6-9 tahun : 4 tablet
= 4 tab x 80 mg
= 320 tab

4. Pengambilan Bahan
1. Asetosal
Bobot Asetosal 1 tab = 80 mg
Bobot yang di rencanakan = 100 mg
Jumlah tablet yang direncanakan = 50 tab
 Total bobot zat aktif = 50 tab x 80 mg
= 400 mg
=4g
 Total bobot tablet = 50 tab x 100 mg
= 5000 mg
=5g

2. HPC-LM = 3 x 5 g =51,28 cc
100

3. Mg Stearat = 1 x 5 g = 0,05 g
100
4. Talkum = 1 x 5 g = 0,05 g
100
5. Avicel :Laktosa = 2 : 1
= 5 g – (4 g + 0,15 g + 0,05 g + 0,05 g )
= 5 g – 4,25 g
= 0,75 g
 Avicel = 2 x 0,75 g = 0,5 g
3

 Laktosa = 1 x 0,75 g = 0,25 g


3

 Total jumlah Avicel dan Laktosa = 0,5 g + 0,25 g = 0,75 g

Jumlah zat tambahan = 0,15 g + 0,05 g + 0,05 g + 0,75 g

=1g

Jumlah zat aktif + zat tambahan = 4 g + 1 g

=5g

D. Persiapan alat dan bahan


Alat

NO Nama alat Jumlah


1. Mortir 1
2. Stamper 1
3. Beaker gelas 3
4. Sendok tanduk 1
5. Kertas perkamen 10
6 Kaca arloji 5

Bahan

No Nama bahan Jumlah batch


1. Asetosal 5 gram
2. Avicel 0,5 gram
3. HPC-LM 0,15 gram
4. Mg stearat 0,05 gram
5. Talkum 0,05 gram
6. Laktosa 0,25 gram

E. Prosedur pembuatan

Kelas Prosedur
 Disiapkan alat dan bahan
 Ditimbang bahan eksipien:
-HPC-LM sebanyak :
-Mg stearat :0,05 gram
-Talkum :0,05 gram
Ruang penimbangan -Avicel:0,5 gram
-Laktosa :0,25 gram
 Ditimbang asetosal 3,2 gram

 Digerus Mg stearat dan talcum


yang telah ditimbang didalam
Ruang pencampuran mortir ad homogen
 Dimasukan avicel dan laktosa
gerus ad homogen
 Dimasukan asetosal secara l.a
gerus ad homogen
 Dimasukan HPC-LM gerus ad
homogeny
Dimasukan semua bahan yang telah
tercampur homogen kedalam alat
Ruang penututpan atau cetak kempa

 Tablet yang telah dicetak


Ruang pengemasan dimasukan kedalam wadah
primer
 Diberi etiket dan label
 Dimasukan kedalam wadah
sekunder

D. PENGEMASAN
1. Wadah sekunder

Komposisi :
Indikasi
asetosal................. Asetosalmerupakanobat yang
..80mg digunakanuntukmengencerkand
arah (antiplatelet)

Dosis dan cara


pemakaian :
ASETOSAL Cara penyimpanan :
ASETOSAL
Jikaperludapatdiberikati Simpan pada suhu kamar (dibawah 30
aptiga jam TABLET 0
C) TABLET
Bayi; ½- 1 tab
2-3 tahun: 1 tab
4-5 tahun :2 tab
6-9 tahun :4 tab

Cara penyimpanan : No. Reg :DKL 1800100101A1


Simpan pada suhu No.Batch :A 801001
kamar (dibawah 30 0C) TglProduksi : Maret 2020
Expire Date : Maret 2020

PT. GOLDENFARMA
NTT-Indonesia
Netto : @50 Netto : @50 TABLET
TABLET
PT. GOLDEN FARMA
2. Brosur

Asetosal tablet
Komposisi

asetosal.................................80 mg

Indikasi
Asetosalmerupakanobat yang digunakanuntukmengencerkandarah (antiplatelet)

Kontarindikasi
Tukaklambung

Efek samping
Mual ,tukak dan pendarahansamar,gangguanpendengaran,gangguanmental,hipersensitif

Interaksi obat
Hindaripemberianbersaamaandenganalcohol,indometasin,vitamin C ,insulin,dan piroxicam

Cara penyimpanan

Simpan pada suhudibawah 300c dan terlindungdaricahaya

Kemasan
Botol berisi 100tablet

No. Reg :DKL 1800100101A1


No.Batch :A 801001
TglProduksi : Maret 2020

3. Etiket

ASETOSALTABLET Dosis dan cara pemakaian :


Jikaperludapatdiberikatiaptiga jam
Bayi; ½- 1 tab
2-3 tahun: 1 tab
4-5 tahun :2 tab
6-9 tahun :4 tab
Cara penyimpanan :
Simpan pada suhu kamar (dibawah 30 0C)
No. Reg :DKL 1800100101A1
No.Batch :A 801001

Di produksi oleh :
PT. GOLDEN FARMA

DI produksi oleh :
PT. GOLDEN FARMA

E. EVALUASI

a. Uji organoleptis
Uji bau,rasa dan warna dapat menggunakan loop agar permukaan tablet
terlihat jelas.
b. Sifat fisika dan kimia
1. Keseragaman tablet
 Diukur menggunakan micrometer sekrup dan jangka sorong.
 Persyaratan diameter tidak lebih dari tiga kali dan tidak kurang
dari 1 % tebalnya tablet.

2. Keseragaman bobot
 Ditimbang 20 tablet dan dihitung bobot rata-rata.
 Jika ditimbang satu persatu tidak boleh lebih dari 2 tablet yang
menyimpang dari bobot rata-rata lebih besar dari yang telah
ditetapkan pada kolom ‘A’ dan tidak boleh ada satu tablet yang
bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata lebih dari yang telah
ditetapkan pada kolom ‘B’.
 Jika perlu dapat diulang dengan 4 tablet dan tidak boleh ada 1
tablet yang bobobtnya menyimpang lebih besardari bobot rata-rata
yang ditetapkan pada kolom ‘A’ maupun pada kolom ‘B’.
Syarat keseragaman bobot

Bobot rata-rata Penyimpanan bobot rata-rata dalam %


tablet
A B
Kurang dari 25 mg 15 30
26-150 mg 10 20
150 mg-300 mg 7,5 15
Lebih dari 300 mg 5 10

3. Uji waktu hancur


 Dimasukan 1 tablet kedalam keranjang turun naikkan keranajang
secara teratur 30 kali tiap menit. Tablet dinyatakn hancur apabila
tidak ada bagian tablet yang tertinggal diatas kasa.
 Alat yang digunakan disintegrator tester.
4. Uji kekerasan tablet
 Bersihkan 20 tablet dari abu kemudian ditimbang (w1)
 Dimasukan tablet kedalam alat
 Putar alat selama 4 menit (kecepatan 20 rpm)
 Keluarkan tablet, bersihkan dari debudan ditimbang (w2)
 Kerapuhan tablet yang didapat adalah w1-w2 x 1oo%/ w1
 Syarat kerapuhan yang diperbolehkan 80% (max).

BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung
pipih atau silinder, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis obat atau
lebih dengan atau tanpa zat tambahan.
Komponen tablet kempa terdiri dari zat aktif, bahan pengisi, bahan tambahan lain dan
aguvan. Bahan tambahan sendiri terdiri dari bahan pengisi (diluent) berfungsi untuk
memperbesar volume massa agar mudah dicetak atau dibuat.
Tablet asetosal dibuat dengan metode kempa langsung dan menggunakan bahan sbb;
Asetosal sebagai zat aktif, HPC LM sebagai bahan pengikat, Mg Stearat sebagai lubrikan,
Talkum sebagai glidan, Avicel dan Laktosa debagai pengisi.

B. SARAN

Praktikan hendaknya lebih memperhatikan dalam proses pengujian tablet agar dapat
menghasilkan sediaan yang sempurna.

DAFTAR PUSTAKA
Murtini, Gloria. 2018. Teknologi Sediaan Solid. Jakarta. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia
Handbook Of Pharmaceutical Excipients
Faramakope Indonesia Edisi III
https://www.academia.edu/26051064/PEMBUATAN_TABLET_ASETOSAL_DENGAN_METODE_KEMP
A_LANGSUNG

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai