Anda di halaman 1dari 31

OBAT ANTI JAMUR

APT, DOMINUS MAGNUS BUNGA, M.SI


APT, STEFANY FERNANDEZ, M.SI
APA ITU JAMUR ?  Cara Hidup Fungi :
1. Parasit : menyerap makanan dari
 Jamur merupakan organisme yang organisme host dan menyebabkan
kebanyakan multiseluler tetapi ada kerusakan pada host contoh jamur
juga uni seluler penyebab panu, kadas, kurap dll
2. Saprofit : menuraikan organisme untuk
 Memiliki dinding sel dan eukariotik diserap senyawa organic/makanan contoh
jamur kuping (Auricularia polytricha),
 Bersifat heterotroph artinya tidak merang (volvariela valvacea)
dapat membuat makanan sendiri 3. Mutualisme : memberikan keuntungan
 Dinding sel fungi terdiri dari kitin satu sama lain, contoh jamur yang hidup
di akar tanaman kacang-kacangan atau
pada akar pinus (mikoriza)

Jamur yang menginfeksi manusia umumnya bersifat Patogen PARASIT dan atau
saprofit (khusus saprofit cenderung pada pasien imnocompromised)
3 KELOMPOK JAMUR PENYEBAB
PENYAKIT PADA MANUSIA
1. Mould (jamur filamentosa)
contoh :
a. dermatofita (mampu mencerna keratin yang
menyebabkan infeksi kulit, kuku dan rambut)
seperti jamur trichopyton, microsporum dan
ephydermaphyton
b. Aspergilus fumigatus (penyebab aspergilosis
paru/ aspergilosis diseminata) umumnya
menyerang saluran nafas, namun pada pasien
immunocompromised berat, bentuk invasifnya
dapat mengenai sinus, jantung, otak dan kulit
2. Ragi Sejati ➔ Jamur bulat atau oval uniseluler
Contoh :
Cryptococcus neoformans (penyebab meningitis
kriptokokus/ infeksi paru) biasanya pada pasien
immunocompromised.
Meningitis kriptokokus merupakan penyebab
yang paling umum pada infeksi meningitis karena
jamur.
3. Jamur Menyerupai ragi
Contoh :
 Candida albicans, merupakan organisme
komensal umum dalam usus, mulut dan
vagina.
 Jamur ini menyebabkan spektrum penyakit
yang luas seperti sariawan mulut, vaginitis,
endokarditis dan septikemia.
BEBERAPA CONTOH JAMUR PADA KULIT
PANU
KADAS/KURAP Ketombe atau dandruff
(TINEA CORPORIS)
( PITYRIASIS Skuama atau sisik berwarna
 Infeksi jamur pada kulit
VERSICOLOR ) putih atau abu-abu pada
 kulit kepala, kuku, lipat rambut kepala dengan
lengan, lipat paha atau jumlah
 Infeksi jamur pada kulit
kaki yang bervariasi.
 bercak bersisik halus yang  Lesi berbentuk bulat Tanda-tanda tersebut
berwarna putih hingga dengan pinggir meninggi umumnya disebabkan oleh
kecoklatanketiak, lipat dan bersisik, bagian eksfoliasi atau
 paha, lengan, tungkai atas, tengah agak cekung dan pengelupasan kulit yang
muka dan kulit kepala yang sering bebas dari fisiologis pada lapisan
berambut peradangan epidermis (tepatnya pada
stratum korneum) secara
berlebihan.
Infeksi jamur
Secara Umum INFEKSI JAMUR DIBAGI 2 :
Infeksi sistemik Infeksi topical
• Kandidiasis sistemik Terdiri atas 2 jenis :
• meningitis kriptokokal 1. Dermatomikosis (terjadi pada
• Blastomikoasis lapisan superfisial kulit, rambut atau
(Blastomyces dermatidis) kuku) oleh jamur trichopyton,
• Aspergilosis (aspergilus 01 microsporum dan ephydermaphyton.
spp)
• Histoplasmosis
(histoplasma capsulatum)
02 2. Mukokutan ( terjadi pada mukosa
mulut, vagina atau lipatan kulit) oleh
jamur candida

Infeksi sistemik maupun Superfisial


Untuk pengobatan, terdapat infeksi biasanya sering terjadi Pada Pasien
jamur topical yang dapat diobati Immunocompromised (Pasien Aids,
secara sistemik Kortikosteroid, Obat-obat Anti
Kanker)
INFEKSI BERDASARKAN KARAKTERISTIK JAMUR

❑ Patogen primer :
secara alami dapat menyebabkan infeksi pada
populasi sehat.

❑ patogen oportunistik
meliputi organisme komensal pada populasi sehat
yang dapat membentuk kolonisasi infeksius pada
tubuh manusia dalam kondisi tertentu misalnya
imunosupresi/ imunocompromised

Apsari, 2013 – MDVI, vol. 40 no. 2


PENYEBAB INFEKSI JAMUR & HAL-HAL YANG DAPAT DISAMPAIKAN
PADA PASIEN

 Cegah dengan menjaga kebersihan diri


dengan mandi 2 kali sehari
 Menjaga lipatan kulit selalu kering,
gunakan baju bersih dan pakai alas kaki.
 Jangan digaruk karena akan tmbul
infeksi lain
 Meningkatkan daya tahan tubuh dengan
istirahat dan olahraga teratur serta
konsumsi makanan kaya gizi (vitamin,
mineral dll)
 Periksa dokter bila menyerang kuku atau
gejala menetap

Important: Jamur sering menyebar melalui kontak


langsung dengan orang atau hewan yang terinfeksi
TERAPI FARMAKOLOGI – OBAT ANTI JAMUR
Imidazol :
Ketokonazole,Klotrimazole, mikonazole,
ekonazole, oksikonazole
Golongan
01
AZOL Triamazole :
itrakonazole, flukonazol,
Obat Anti terkonazol, Vorikonazole
Jamur Golongan POLIENA:
03 Amfoterisin dan Nistatin

Golongan Lain :
03 Flusitosin, Griseovulfin, terbinafin, kaspofungin
 Ergosterol ➔ menjaga
stabilitas dan fleksibilitas
membran sel
GOLONGAN IMIDAZOL : KETOKONAZOLE
❑ Mekanisme Kerja :
Menghambat enzim sterol 14 - a-demethylase sehingga terjadi hambatan biosintesis membrane
sel jamur sehingga pertumbuhan terhambat/ berhenti
❑ Indikasi :
infeksi jamur di kulit & kuku : seperti Infeksi akibat jamur Candida di kulit (cutaneous
candidiasis), Kurap (tinea corporis), Infeksi jamur di selangkangan (tinea cruris), Infeksi jamur
tangan (tinea manum), Kutu air (Tinea pedis) dan seperti kandidiasis pada vagina
Infeksi Jamur sistemik : seperti akibat cocciodes immitis, cryptococcus neoformans, H.
capsulatum dan aspergilus spp
❑ Efek Samping
Paling sering mual dan muntah tetapi kemungkinan dapat terjadi hepatotoksisitas yang fatal untuk
pemberian per oral
❑ Kontraindikasi : alergi gol. Azol, pada ibu hamil (pregnancy kategori C) dan menyusui karena
bersifat teratogenic dan diekskresikan dalam asi
GOLONGAN IMIDAZOL : KETOKONAZOLE

❑ Sediaan : krim 2%, tablet 200 mg, dan shampo


❑ Brand name : Formyco, Ketomed, Mycoral, Nizoral, Solinfec dan Zoralin
❑ Interaksi : penggunaan bersama terfenadine menyebabkan aritmia ventrikel
jantung
❑ Pemakaian:
• Tablet : dewasa: 1 – 2 tablet/ hari, 10 hari, anak: 3,3-6,6 mg/Kg BB, sekali
sehari
• Krim: dioleskan 1-2 x sehari, selama 2-4 minggu
GOLONGAN IMIDAZOL : MIKONAZOLE

❑ Mekanisme Kerja
Menghambat enzim sterol 14 - a-demethylase sehingga terjadi hambatan biosintesis membrane
sel jamur sehingga pertumbuhan terhambat/ berhenti
❑ Indikasi
Infeksi ringan jamur pada kulit seperti panu, kutu air, kadas, kurap dan infeksi jamur pada kuku
serta dapat digunakan secara topikal untuk infeksi pada rongga mulut.
❑ Efek samping
Biduran/ urtikaria, Kulit melepuh, Hipopigmentasi
❑ Kontraindikasi: pada ibu hamil dan menyusui karena bersifat teratogenic dan diekskresikan
dalam asi
GOLONGAN IMIDAZOL : MIKONAZOLE
❑ Brand Name :

Daktarin, Daktazol, Fungares, Funtas, Kalpanax, Locoriz, Micoskon, Micrem,


Moladerm, Mycorine, Mycozol, Sporend, Zolagel
❑ Bentuk Sediaan : Salep 2%, bedak, krim 2%, dan oral gel.

❑ Pemakaian :
• Oleskan krim atau serbuk sehari sekali sambil digosokkan perlahan.
• Biasanya sembuh setelah 2-6 minggu, tetap perpanjang pengobatan selama
10 hari, untuk mencegah kambuh
GOLONGAN IMIDAZOL : KLOTRIMAZOL
❑ Mekanisme kerja
Menghambat enzim sterol 14 - a-demethylase sehingga terjadi hambatan biosintesis membrane
sel jamur sehingga pertumbuhan terhambat/ berhenti
❑ Indikasi :
Infeksi ringan jamur pada kulit seperti panu, kutu air, kadas, kurap dan infeksi jamur pada kuku,
vagina. Dapat digunakan oleh ibu hamil (pregnancy kategori B)
❑ Efek Samping
Sensasi terbakar atau perih pada kulit, Kulit berubah menjadi kemerahan dan terasa sakit
saat disentuh,Kulit mengelupas, Iritasi dan gatal
❑ Kontraindikasi
Alergi thd obat gol. azol, wanita menyusui
GOLONGAN IMIDAZOL : KLOTRIMAZOL
❑ Brand name :
Baycuten-N, Canesten, canesten sd vaginal, Erphamazol, Fungiderm, dermifar , Neo Ultrasiline

❑ Bentuk sediaan : krim 1 %, tablet vaginal


❑ Interaksi: Penurunan efektivitas obat antijamur lainnya, seperti nystatin atau amphotericin B

❑ Pemakaian
• Krim : Oleskan secara tipis pada daerah yang terkena infeksi jamur, gunakan 2-3 kali sehari,
sampai infeksi hilang
• Tablet vaginal : masukan 1 tablet ke dalam vagina sebelum tidur ,
GOLONGAN TRIAZOL : ITRAKONAZOLE
❑ Mekanisme Kerja :
sama dengan ketoconazole tetapi aktivitasnya lebih lebar, dan efek samping lebih rendah dari ketoconazole
❑ Indikasi:
infeksi jamur di kulit : seperti Infeksi akibat jamur Candida di kulit (cutaneous candidiasis), Kurap (tinea
corporis), Infeksi jamur di selangkangan (tinea cruris), Infeksi jamur tangan (tinea manum), Kutu air (Tinea
pedis) dan seperti kandidiasis pada vagina pada kuku (onikomikosis)
Infeksi Jamur sistemik : seperti akibat cocciodes immitis, cryptococcus neoformans, H. capsulatum dan
aspergilus spp
Dapat digunakan untuk mencegah infeksi jamur pada seseorang dengan sistem imun yang lemah, misalnya
akibat HIV/AIDS atau proses kemoterapi.
❑ Efek Samping
Paling umum Mual muntah, diare. Itrakonazol dapat menyebabkan kerusakan hati tetapi lebih rendah dari
ketoconazole
❑ Kontraindikasi
Pasien alergi gol. Azol, ibu hamil (pregnancy kategori C) dan menyusui
GOLONGAN TRIAZOL : ITRAKONAZOLE
❑ Brandname
Fungitrazol,, Itzol, Itraconazole, Sporacid, Spyrocon
❑ Sediaan : kapsul 100 mg

❑ Pemakaian : tergantung jenis infeksi

Umumnya, Untuk infeksi ringan-sedang : 100-200 mg, 1-2x sehari, selama 7-15 hari
Onikomikosis( infeksi kuku) : 200 mg/ hari selama 3 bulan
GOLONGAN TRIAZOL : FLUKONAZOL
❑ Mekanisme kerja dan Indikasi : sama seperti golongan azol lain

Obat ini diserap hamper sempurna melalui saluran cerna tanpa dipengaruhi makanan atau asam
lambung, dan Kadar plasma saat pemberian per oral sama dengan IV.
❑ Efek samping : mual, muntah, iritasi saluran cerna

❑ Kontraindikasi: alergi azol , ibu hamil (pregnancy category C,D), menyusui

❑ brandname: Cryptal, Diflucan, Fluconazole, Flucoral, Fludis, Fluxar, Govazol,

❑ Sediaan : kapsul 50, 150 mg, infus IV 2mg/ml

❑ Pemakaian: tergantung jenis infeksi, umumnya 200-400 hari 1, selanjutnya 100-200 mg; lama
terapi 6-8 minggu
GOLONGAN TRIAZOL : VORIKONAZOL
❑ Mekanisme kerja dan Indikasi : sama seperti golongan azol lainnya. Merupakan obat triazol
yang baru, aktivitas lebih lebar dari fluconazole . Pilihan utama infeksi jamur aspergilus
sistemik invasif
❑ Efek samping: gangguan penglihatan sementara berupa penglihatan kabur atau fotofobia
terjadi hampir 30% pasien, gangguan fungsi hati sementara
❑ Kontraindikasi: alergi azol , ibu hamil (pregnancy category D), menyusui
❑ Brandname: Vfend, Voriconazol sandoz
❑ Sediaan: tablet 50 mg, 200 mg, suspensi oral 40 mg/ml dan serbuk IV 200 mg
❑ Pemakaian : tergantung jenis infeksi, umumnya untuk oral :
• Dewasa dengan berat badan > 40 kg 400 mg tiap 12 jam untuk 24 jam pertama,
diikuti dengan 200 mg tiap 12 jam. Dosis dapat ditingkatkan hingga 300 mg tiap 12 jam
atau dikurangi menjadi 50 mg.
• Dewasa dengan berat badan <40 kg: 200 mg tiap 12 jam. Dosis dapat ditingkatkan
menjadi 150 mg tiap 12 jam atau dikurangi menjadi 50 mg.
GOLONGAN POLIEN : NYSTATIN
❑ Mekanisme kerja:
Mengikat ergosterol yang merupakan komponen utama dari membran sel jamur, akibatnya
permeabilitas membrane meningkat dan terjadi kebocoran membrane sel sehingga terjadi
kehilangan K+ dan beberapa bahan intrasel, pengasaman, dan kematian jamur.
❑ Indikasi :
Local fungal Infection (Tinea), infeksi Candida albicans di kulit dan membran mukosa,
kandidiasis pada usus dan esofageal. Tidak diabsorpsi secara oral sehingga diberikan secara
topical/ local atau intra vena.
❑ Efek samping: mual, muntah, diare
❑ Kontraindikasi : alergi gol. Polien, ibu hamil (pregnancy category C) dan menyusui
❑ Sediaan : Salep, cairan suspensi, tablet minum, dan tablet vagina
GOLONGAN POLIEN : NYSTATIN
❑ Brandname:
Candistin, Flagystatin ovula, Myco-Z salep , Kandistatin, Mycostatin, Nymiko, Nystatin, dan Nystin
❑ Pemakaian :
• Bentuk oral (cairan suspensi, tetes)
Dewasa: 100.000 unit, 4 kali sehari. Pengobatan bisa dilakukan selama 7–14 hari.
Anak-anak: 100.000 unit, 4 kali sehari.
• Bentuk topikal (salep, krim vagina)
Dewasa dan anak-anak: dioleskan di bagian yang terinfeksi jamur 2 kali sehari.
Khusus Kondisi Candidiasis vagina: dioleskan ke dalam vagina (intravaginal) sebanyak 100.000 unit,
1– 2 kali sehari, selama 14 hari.
• Bentuk tablet vagina

Kondisi: Candidiasis vagina, Dewasa: 100,000–200.000 unit, 1–2 kali sehari, selama 14 hari.
GOLONGAN POLIEN : AMFOTERISIN B
❑ Mekanisme kerja: struktur mirip dan mekanisme sama dengan nystatin
Mengikat ergosterol yang merupakan komponen utama dari membran sel jamur, akibatnya
permeabilitas membrane meningkat dan terjadi kebocoran membrane sel sehingga terjadi
kehilangan K+ dan beberapa bahan intrasel, pengasaman, dan kematian jamur.
❑ Indikasi :
Umumnya untuk infeksi sistemik seperti kebanyakan infeksi jamur (Cryptococcus,
histoplasma), fungal meningitis (pemberian Intrathecally/ into spine), kandidiasis
sistemik. Pilihan untuk ibu hamil (pregnancy kategori B)
❑ Efek samping: gangguan fungsi ginjal (nefrotoksisitas), kekurangan K
❑ Kontraindikasi : alergi gol. Polien, dan ibu menyusui
❑ Sediaan : injeksi
❑ Brandname: -
❑ Pemakaian: tergantung jenis infeksi, umum 0,6-1 mg/KgBB, selama 1-6 bulan
GOLONGAN LAIN : FLUSITOSIN
❑ Mekanisme kerja:
Dalam tubuh obat ini diubah menjadi anti metabolit 5-fluoro urasil (5FU) pada fungi ➔ Hambatan
timidilat sintase ➔ hambat sintesis DNA
❑ Indikasi :
Aktivitas anti jamur sempit: kriptokokosis., kandidiasis, kromomomikosis dan aspergilosis. Sering terjadi
resisten sehingga penggunaan banyak dikombinasi.
❑ Efek samping:
Kurang toksik dibanding amphotericin tetapi dapat menyebabkan, anemia, leukopenia dan
thrombositopenia
❑ Kontraindikasi : alergi flusitosin, ibu hamil (pregnancy category C) dan menyusui
❑ Sediaan : tablet 250 dan 500 mg
❑ Brandname: ancobon
❑ Pemakaian: 50 – 150 mg/Kg BB/ hari terbagi dalam 4 dosis
GOLONGAN LAIN : TERBINAFIN
❑ Mekanisme kerja:
mencegah sintesis ergosterol dengan menghambat squalen epoksidase
Indikasi : Infeksi jamur superficial (dermatofitosis) terutama onikomikosis (pada kuku)
❑ Efek samping:
Jarang terjadi, biasanya gangguan saluran cerna, sakit kepala atau kemerahan (rash). Alternatif
pilihan untuk ibu hamil (pregnancy kategori B)
❑ Kontraindikasi : alergi terbinafin, dan menyusui
❑ Sediaan : tablet 250 mg, krim 1%
❑ Brandname: Interbi, Lamisil, Meccaderma, Termisil
❑ Pemakaian:
Bentuk Tablet : 250 mg, sekali sehari. Lama terapi 2–12 minggu
Bentuk krim: Krim 1% dioleskan sebanyak 1–2 kali sehari, selama 1–2 minggu
GOLONGAN LAIN : GRISEOVULFIN
❑ Mekanisme kerja:
Mekanisme kerja belum sepenuhnya dimengerti, tetapi diduga bekerja dengan menghambat
pembentukan dan polimerisasi DNA jamur
❑ Indikasi :
Infeksi jamur dermatofit pada kulit, rambut, dan kuku seperti trichophyton, microsporum,
epphydermophyton bila terapi topikal gagal.
❑ Efek samping: yang berat jarang, seringnya rash dan urticaria, gangguan fungsi hati
❑ Kontraindikasi : alergi obat ini, ibu hamil (pregnancy category C) dan menyusui, gangguan fungsi hati
❑ Sediaan : tablet 125 dan 500 mg
❑ Brandname: Fulcin, Fungistop, Gricin, Griseofulvin, Mycostop, Omeofulvin, Rexavin
❑ Pemakaian: dewasa 500 mg, 2 x sehari; anak2: 10 mg/kgBB/hari
❑ Peringatan: Tidak untuk profilaksis, kerusakan sel sperma, dianjurkan tidak merencanakan kehamilan
selama terapi 6 bulan setelahnya.
GOLONGAN LAIN : KASPOFUNGIN
❑ Mekanisme kerja:
Merupakan antijamur baru dari kelas echinocandin. Bekerja dengan menghambat sintesis beta 1,3 –
D glucan, yang merupakan komponen penting penyusun dinding sel jamur, akibatnya kematian jamur.
❑ Indikasi :
Kandidiasis invasive, kandidiasis esofagus dan aspergilosis invasif
❑ Efek samping:
Demam, mual,muntah, kemerahan
❑ Kontraindikasi : alergi kaspofungin, ibu hamil (pregnancy category C) dan menyusui; hati-hati
penggunaan pada anak dibawah 18 tahun
❑ Sediaan : injeksi 50-70 mg
❑ Pemakaian: dosis awal 70 mg IV, selanjutnya 50 mg, selama 14 hari
OBAT LAIN YANG DIGUNAKAN SEBAGAI ANTI JAMUR DIPASARAN
OBAT YANG MENGANDUNG ASAM UNDESILENAT, SENG
UNDESILENAT, KALSIUM PROPIONAT, NATRIUM PROPIONAT

 Indikasi : Untuk mengobati penyakit kulit


ditimbulkan oleh jamur misalnya panu,
kadas, kurap, kutu air.
 Cara pemakaian
Cuci dan keringkan sela-sela jari kaki, lalu
gunakan obat 2-3 kali sehari
 Bentuk sediaan : bedak, krim, salep,
 Hanya untuk Obat luar
PRODUK LAIN YANG BEREDAR DI PASARAN

 Komposisi
Asam Salisilat 4 %, Asam Benzoat  Komposisi
4 %, Iodin total 0,5 %. acidum salicylicum 60mg, acidum
 Indikasi : Pityriasis versicolor benzoicum 65 mg, sulfur praecipitatum
(panu), dermatofitosis, & mikosis 60mg, camphora 30mg, mentholatum
kulit lainnya 25mg, base salep 1000mg
 Dosis : Digunakan 2 atau 3 kali  Indikasi : untuk mengobati penyakit
sehari. kulit seperti panu, kadas, kudis dan
kutu air
Komposisi  Dosis : dioleskan 3x sehari secukupnya
Tiap gram : Acidum Salicylicum 0.080 g, Acidum pada bagian yang luka dan gatal
Benzoicum 0.080 g, Sulfur Praecipitalum 0.090 g,
Mentholum 0.003 g, Salep Constituent 1 g  Penyajian :sebelum dioleskan salep,
Indikasi kulit yang sakit dibersihkan dahulu
Untuk mengobati penyakit kulit seperti kudis, kurap,
jamur, panu, kutu air, bisul dan gatal-gatal di sela-
sela jari kaki
Dosis
oleskan 3 x sehari

Anda mungkin juga menyukai