Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

ASIDI-ALKALIMETRI

A. PRE LAB
1. Apa yang dimaksud dengan analisis volumetri?

2. Apa yang dimaksud dengan asidi-alkalimetri?

3. Apa yang dimaksud dengan larutan standar primer? Berikan contohnya!

4. Apa yang dimaksud dengan larutan standar sekunder? Berikan contohnya!

5. Apa yang dimaksud dengan standarisasi/pembakuan larutan?


6. Larutan apa yang digunakan untuk menstandarisasi larutan NaOH? Tuliskan
persamaan reaksinya!

7. Larutan apa yang digunakan untuk menstandarisasi HCl? Tuliskan persamaan


reaksinya!

8. Jenis asam apa yang dominan terdapat pada asam cuka perdagangan? Tuliskan
persamaan reaksinya dengan NaOH!

9. Jelaskan cara penggunaan buret untuk titrasi!

10. Jelaskan secara singkat jenis-jenis titrasi beserta contohnya!


B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Prinsip dasar titrasi

2. Pengertian asidi-alkalimetri
3. Pengertian larutan standar primer dan sekunder beserta contohnya

4. Fungsi bahan dalam praktikum

5. Aplikasi titrasi asam-basa dalam bidang teknologi pertanian (minimal 5)


C. DIAGRAM ALIR

1. Pembuatan larutan standar NaOH 0,1 M


NaOH

Ditimbang pada timbangan analitik sebanyak 0,4 gram


Aquades
Dilarutkan pada beker gelas

Dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL

Aquades
Ditambahkan hingga tanda batas

Dihomogenkan

Hasil

2. Standarisasi larutan NaOH


Asam oksalatdihidrat0,05 M

Diambil 10 mL ke dalam erlenmeyer


Indikator
pp
Ditambahkan 1-2 tetes

Dititrasi dengan NaOH

Diamati hingga terjadi perubahan warna

Dilakukan duplo

Dihitung M NaOH

Hasil
3. Pembuatan larutan standar HCl 0,1 M
HCl pekat

Dihitung konsentrasinya

Dilakukan pengenceran dan dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL


Aquades
Dihomogenkan

Hasil

4. Standarisasi larutan HCl dengan boraks 0,05 M (Na2B4O7.10H2O)


Na2B4O7.10H2O

Ditimbang 1,9 gram

Dilarutkan ke dalam gelas beker

Di pindahkan ke dalam labu ukur 100 mL

Aquades
Di tambahkan hingga tanda batas

Dihomogenkan

Diambil 10 mL ke dalam erlenmeyer


Indikator MO

Ditambahkan 1-2 tetes

Dititrasi dengan HCl

Diamati hingga terjadi perubahan warna

Dilakukan duplo

Dihitung M HCl

Hasil
5. Penggunaan larutan standar asam dan basa untuk menetapkan kadar asam
asetat pada cuka
Asam Cuka

Diambil 10 mL dan dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL

Aquades
Ditambahkan hingga tanda batas

Dihomogenkan

Diambil 10 mL dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer 100 mL

Indikator PP
Ditambahkan 2-3 tetes

Dititrasi dengan NaOH

Diamati hingga terjadi perubahan warna

Dilakukan duplo

Dihitung kadar asam asetat

Hasil
D. PEMBAHASAN

ANALISA PROSEDUR

ANALISA HASIL
E. DATA HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN
1. Pembuatan larutan standar HCl 0,1 M
BJ HCl :
Kadar HCl :
Volume HCl yang dibutuhkan :
Perhitungan:

Mengapa dalam pembuatan larutan standar HCl, BJ HCl harus diperhitungkan?


2. Standarisasi larutan HCl 0,1 M
Volume HCl :
Molaritas HCl :
Berat boraks :
Molaritas larutan HCl hasil :
standarisai
Perhitungan:

Mengapa asam boraks digunakan untuk menstandarisasi larutan HCl?


3. Pembuatan larutan standar NaOH 0,1 M
Berat NaOH :
Volume larutan NaOH :
Molaritas larutan NaOH :
Perhitungan :

Mengapa larutan NaOH harus distandarisasi?


4. Standarisasi larutan standar NaOH 0,1 M
Volume Na-oksalat :
Volume akuades :
Volume larutan NaOH 0,1 M :
Molaritas larutan NaOH :
Perhitungan:

Mengapa standarisasi larutan NaOH menggunakan Na-oksalat?

Mengapa indikator yang digunakan adalah pp (fenolftalein)?


5. Penetapan kadar asamasetatpadacuka
Volume larutan asam cuka :
Volume NaOH (titrasi) :
Molaritas NaOH :
Persamaan reaksi :
Kadar total asam (% b/v) :
Perhitungan:

Apakah prinsip analisis kadar total asam bisa digunakan untuk menentukan
keasaman produk pangan yang lain?
KESIMPULAN

DAFAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai