Disusun oleh :
1.2 Teori
1.2.1. Pengertian Pengukuran Presisi dan Akurat
Pengukuran terdapat dua jenis yaitu, pengukuran presisi dan pengukuran
akurat Maksud dari pengukuran presisi yaitu, merupakan suatu hasil
pengukuran yang hasilnya mendekati atau hampir sama dengan ukuran yang
ditentukan. Kemudian maksud dari pengukuran akurat yaitu, suatu benda
yang diukur secara berulang kali sehingga bisa mendapatkan hasil yang
paling mendekati dengan hasil sebenarnya.(Riskawati,2019)
50 + 50 + 50 150
𝑔̅ = = = 50 𝑔
3 3
Nilai ralat :
𝓍 = 𝓍̅ ± ∆𝓍
∑(𝑥1 −𝑥̅ )2
∆𝑥 = √ 𝑛(𝑛−1)
0+0+0 0
∆𝑥 = √ = √6
3(2)
∆𝑥 = 0
𝑔 = 50 ± 0 𝑔
ii. Panci
Massa percobaan satu : 150 g
Massa percobaan dua : 150 g
Massa percobaan tiga : 150 g
Rata-rata massa :
Nilai ralat :
𝓍 = 𝓍̅ ± ∆𝓍
∑(𝑥1 −𝑥̅ )2
∆𝑥 = √ 𝑛(𝑛−1)
0+0+0 0
∆𝑥 = √ =√
3(2) 6
∆𝑥 = 0
2. Diameter Benda
i. Jeruk Nipis
Diameter percobaan satu : 4 cm
Diameter percobaan dua : 4,2 cm
Diameter percobaan tiga : 4,4 cm
Rata-rata massa :
Nilai ralat :
𝓍 = 𝓍̅ ± ∆𝓍
∑(𝑥1 −𝑥̅ )2
∆𝑥 = √ 𝑛(𝑛−1)
0,04+0+0,04 0,08
∆𝑥 = √ =√
3(2) 6
∆𝑥 = 0,013
16 + 15,9 + 16,1 48
𝑑̅ = = = 16 𝑐𝑚
3 3
Nilai ralat :
𝓍 = 𝓍̅ ± ∆𝓍
∑(𝑥1 −𝑥̅ )2
∆𝑥 = √ 𝑛(𝑛−1)
(16−16)2 +(16−15,9)2+(16−16,1)2
∆𝑥 = √ 3(3−1)
0+0,01+0,01 0,02
∆𝑥 = √ =√
3(2) 6
∆𝑥 = 0,003
3. Volume Benda
i. Jeruk Nipis
4 4
Volume percobaan satu : 𝑣 = 3 × 𝜋 × 𝑟 3 = 3 × 3,14 × 23 = 33,5 cm3
4 4
Volume percobaan dua : 𝑣 = 3 × 𝜋 × 𝑟 3 = 3 × 3,14 × 2,13 = 38,77 cm3
4 4
Volume percobaan tiga : 𝑣 = 3 × 𝜋 × 𝑟 3 = 3 × 3,14 × 2,23 = 44,58 cm3
Rata-rata volume :
Nilai ralat :
𝓍 = 𝓍̅ ± ∆𝓍
∑(𝑥1 −𝑥̅ )2
∆𝑥 = √ 𝑛(𝑛−1)
(33,5−38,95)2 +(38,77−38,95)2+(44,58−38,96)2
∆𝑥 = √ 3(3−1)
29,7+0,03+31,58 61,31
∆𝑥 = √ =√
3(2) 6
∆𝑥 = 10,22
Nilai ralat :
𝓍 = 𝓍̅ ± ∆𝓍
∑(𝑥1 −𝑥̅ )2
∆𝑥 = √ 𝑛(𝑛−1)
(1507,2−1507,24)2 +(1488,42−1507,24)2+(1526,1−1507,24)2
∆𝑥 = √ 3(3−1)
0,002+354,2+355,7 709,9
∆𝑥 = √ =√
3(2) 6
∆𝑥 = 118,32
Volume rata-rata dengan ralat :
𝑉 = (1507,24 ± 118,32) cm3
Nilai ralat :
𝓍 = 𝓍̅ ± ∆𝓍
∑(𝑥1 −𝑥̅ )2
∆𝑥 = √ 𝑛(𝑛−1)
(1,5−1,33)2 +(1,29−1,33)2+(1,21−1,33)2
∆𝑥 = √ 3(3−1)
0,03+0,002+0,01 0,04
∆𝑥 = √ =√
3(2) 6
∆𝑥 = 0,007
Massa jenis rata-rata dengan ralat :
𝑔
𝜌 = 1,33 ± 0,007 ⁄𝑐𝑚3
ii. Panci
𝑚 150 𝑔
Massa jenis percobaan satu :𝜌= = = 0,09 ⁄𝑐𝑚3
𝑣 1507,2
𝑚 150 𝑔
Massa jenis percobaan dua : 𝜌 = 𝑣 = 1488,42 = 0,1 ⁄𝑐𝑚3
𝑚 150 𝑔
Massa jenis percobaan tiga : 𝜌 = 𝑣 = 1526,1 = 0,09 ⁄𝑐𝑚3
Rata-rata massa jenis :
Nilai ralat :
𝓍 = 𝓍̅ ± ∆𝓍
∑(𝑥1 −𝑥̅ )2
∆𝑥 = √ 𝑛(𝑛−1)
(0,09−0,093)2 +(0,1−0,093)2+(0,09−0,093)2
∆𝑥 = √ 3(3−1)
0,000009+0,000049+0,000009 0,000067
∆𝑥 = √ =√
3(2) 6
∆𝑥 = 0,000012
𝑔
𝜌 = 0,093 ± 0,000012 ⁄𝑐𝑚3
BAB IV
PEMBAHASAN
𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3
𝑥̅ =
3
33,5+38,77+44,58 116,86
Volume : 𝑣̅ = = = 38,95 𝑐𝑚3
3 3
1,5+1,29+1,21 4 𝑔
Massa Jenis : 𝜌̅ = = 3 = 1,33 ⁄𝑐𝑚3
3
𝓍 = 𝓍̅ ± ∆𝓍
Nilai ralat dari data untuk jeruk nipis, antara lain :
Massa : 𝑔 = 50 ± 0 𝑔
Diameter : 𝑑 = 4,2 ± 0,013 𝑐𝑚
Volume : 𝑉 = (38,95 ± 10,22) cm3
𝑔
Massa Jenis : 𝜌 = 1,33 ± 0,007 ⁄𝑐𝑚3
Sehingga bisa mendapatkan nilai rata-rata dari suatu pengukuran dan nilai ralatnya.
Dari percobaan.(Riskawati,2019)
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan diatas dapat diketahui bahwa untuk percobaan ini
dapat menggunakan alat ukur sederhana seperti timbangan dan penggaris. Kemudian
untuk mendapatkan nilai yang akurat dan presisi, dilakukan pengukuran secara berulang.
Dalam pengukuran ini dilakukan tiga kali pengukuran untuk mendapatkan nilai yang
akurat dan presisi. Untuk mendapatkan nilai ralatnya hal yang pertama kali dilakukan
adalah menuliskan hasil percobaan ke dalam DHP. Kemudian hitung rata-rata dari
masing masing data dengan masing-masing benda yang di uji.
Dilakukannya percobaan selama berulang kali dikarenakan banyak faktor yang
mempengaruhi hasil pengukuran. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran
secara umum antara lain, tidak kesiapannya untuk melakukan praktikum sehingga hasil
pengukuran tidak akurat. Kemudian kebelum mahirannya dalam menggunakan alat-alat
pengukuran sehingga tidak mengerti cara membaca skalanya. Kemudian yang terakhir
karena belum pernah melakukan percobaan tersebut sebelumnya.
Dalam pengaplikasiannya di bidang pertanian yaitu sebuah alat yang berupa
teknologi sensor. Alat ini memudahkan untuk insudtri pertanian, salah satunya dalam
mengukur pH. Teknologi sensor tersebut ada geolistrik, potensiometri pH, dan sinar
gamma.
4.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa data yang dihasilkan dari setiap
percobaan berbeda beda. Sehingga perlunya menghitung nilai ralat untuk mengetahui
nilai yang lebih akurat dan presisi mendekati ukuran sebenarnya. Untuk itu pemahaman
mengenai materi ketidakpastian teori ralat ini sangan berguna untuk menemukan hasil
pengukuran yang akurat dan presisi.
DAFTAR PUSTAKA
Erler,A., Riebe,D., Beitz,T., Löhmannsröben,H.G., and Robin Gebbers,. 2020. Soil Nutrient
Detection for Precision Agriculture Using Handheld Laser-Induced Breakdown
Spectroscopy (LIBS) and Multivariate Regression Methods (PLSR, Lasso and GPR).
Germany.
Kristiantoro, T., Idayanti, N., Sudrajat, N., Septiani, Mulyadi, Dadang, Dedi. 2016.
Ketidakpastian Pengukuran pada Karakteristik Material Magnet Permanen dengan
Alat Ukur Permagraph. Bandung.
Riskawati, Nurliana, Karim, Rahan. 2019.Alat ukur dan pengukuran. 2018.LPP Unismuh
Makassar. Makassar.
Siswanto , P., Sri Suparwiti. 2013. Perbandingan Gaya Friksi Kawat Stainless Steel Sebelum
Dan Setelah Perendaman Dalam Saliva Buatan Pada Periode Waktu Yang Berbeda.
Yogyakarta.
LAMPIRAN DHP
LAMPIRAN