Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DARING

ERA PANDEMI COVID-19


PENJUMLAHAN VEKTOR GAYA

Disusun Oleh:
Nama : Muhammad Hamdan Yusuf
NIM : 205100300111083
Jurusan : Teknologi Industri Pertanian
Kelompok : F3
Tanggal Praktikum : 7 Oktober 2020

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum


1.1.1 Praktikan mampu memahami cara menentukan jumlah resultan dua vektor gaya
1.1.2 Praktikan mampu menentukan jumlah resultan dua vektor gaya dengan metode jajar
genjang

1.2 Teori
1.2.1 Pengertian Besaran Vektor dan Contohnya (2 sitasi)
Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah. Banyak terjadi
kesusahan memahami besaran vektor dari kalangan pelajar. Hal itu terjadi karena besaran
vektor lebih runyam dibandingkan besaran skalar (Kurniawan, dkk., 2019). Contoh dari
besaran vektor antara lain gaya, percepatan, dan perlambatan (Irawati, 2014).
1.2.2 Operasi Vektor
Supaya dapat menentukan resultan vektor, maka bisa menggunakan metode
metode sebagai berikut.
1) Jajaran genjang

   
/R/= / A/ 2  / B/ 2 2 / A/ / B/ cos

= sudut antara A dan B

2) Segitiga

3) Polygon

v R adalah resultan dari A , B dan C


BAB II
METODE PENELITIAN

2.1 Alat, Bahan, dan Fungsi (2sitasi untuk gambar alat bahan saja)
Tabel 2.1 Alat, Bahan, dan Fungsi
No Alat dan Bahan Gambar Fungsi
1 Balok penahan Untuk menahan
(Modul video praktikum) beban yang
tergantung pada
neraca pegas

2 Batang statif Sebagai penahan


pendek (Pasinggi, 2016) dasar yang
dipasang secara
vertikal pada
dasar statif

3 Batang statif Sebagai pondasi


panjang (Pasinggi, 2016) yang dipasang
secara horizontal
pada dasar statif

4 Beban (150 gram) Sebagai bahan


praktikum yang
berpengaruh pada
resultan vektor

(Pasinggi, 2016)
5 Busur derajat Untuk mengukur
(dokumentasi pribadi) sudut antara dua
tali nilon ang
membentuk sudut

6 Dasar statif Sebagai dasar


batang statif
(modul video praktikum) pendek dan
panjang supaya
tetap kokoh

7 Neraca pegas Sebagai alat


untuk menimbang
baban atau bahan
yang diuji

(Fathuroya, dkk., 2017)


8 Tali nilon Sebagai pengaita
(Pasinggi, 2016) atau penghubung
antara beban
dengan neraca
pegas

2.2 Cara Kerja (Diagram Alir)


Alat dan Bahan

Dirangkai seperti gambar

Dipotong nilon 30 cm

Disambungkan pada beban dan dinamometer

Digeser hingga membentuk sudut 20o

Dihitung resultan gaya

Diulang untuk sudut 40o, 60o, 80o

Dihitung dan dibandingkan resultan gaya

Hasil

2.3 Gambar Rangkaian Percobaan Vektor dan Penjelasan


Gambar 2.3 Rangkaian vektor
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Pada nomor 1 merupakan balok penahan yang dipasang sejajar di kedua batang statif.
Pada nomor 2 merupakan neraca pegas yang dipasang seimbang pada klem.
Pada nomor 3 merupakan batang statif panjang yang dipasang secara vertikal pada dasar statif.
Pada nomor 4 merupakan tali nilon yang dikaitkan ke beban.
Pada nomor 5 merupakan beban.
Pada nomor 6 merupakan batang statif pendek yang dipasang secara horizontal pada dasar statif
Pada nomor 7 merupakan dasar statif.
Percobaan dimulai setelah alat-alat diatas sudah terangkai dengan benar.
Percobaan dilakukan dengan menggeser batang statif untuk mendapat sudut yang ditentukan.
Setelah percobaan selesai hasil percobaan dicatat dan dicari resultannya.

BAB III
PENGOLAHAN DATA
3.1 Data Hasil Percobaan
Panjang tali nilon = 30 cm
Percepatan gravitasi = 10 m/s2
α1 α2 F1 (N) F2 (N) Berat Beban (N) Resultan gaya (N)
10° 10° 0,75 0,77 1,5 1,27
20° 20° 0,80 0,82 1,5 0,66
30° 30° 0,85 0,85 1,5 0,85
40° 40° 0,94 0,95 1,5 1,26

3.2 Perhitungan Data


Data ke:
   
1) /R/ = /F1/2/F2/22./F1/./F2/.cos

   
= (0,75)2+(0,77)2+2.0,75.0,77.cos(10+10)

  
= 0,560,591,16.cos20


= 1,49 N
   
2) /R/ =
/F1/2+/F2/2+2./F1/./F2/.cos

   
= (0,80)2+(0,82)2+2.0,80.0,82.cos(20+20)

  
= 064+0,67+1,31.cos40


= 1,51 N

   
3) /R/ = /F1/2+/F2/2+2./F1/./F2/.cos

   
= (0,85)2+(0,85)2+2.0,85.0,85.cos(30+30)

   
= 0,72+0,72+1,45.cos60

= 1,46 N
   
4) /R/ = /F1/2+/F2/2+2./F1/./F2/.cos

   
= (9,94)2+(0,95)2+2.0,94.0,95.cos

  
= 0,88+0,90+0,89.cos80


= 1,42 N
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Analisa Data Percobaan (1sitasi)

4.2 Analisa Perhitungan Data (1 sitasi)


4.3 Faktor yang Mempengaruhi Perhitungan Vektor (2sitasi)
4.4 Aplikasi Vektor di Bidang Teknologi Pertanian (1 sitasi)
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Resultan 2dua gaya bisa diperoleh dengan cara menggunakan operasi jajar genjang, segitiga
vektor, polygon. Namun yang digunakan pada praktikum ini adalah metode jajar genjang. Hal
tersebut dikarenakan jajar genjang lebih mudah untuk digunakan dan tidak rumit.
5.2 Saran
Secara keseluruhan kegiatan praktikum ini telah berjalan dengan lancar. Namun terdapat
saran dari praktikan yaitu. Pada penayangan video alokasi waktu penayangan kurang lama. Dan
penjelasan terkait materi terlalu cepat sehingga materi kurang terpahami dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Fathuroya, V., Muchlisyiyah, J., Izza, N., dkk. 2017, Fisika Dasar Untuk Ilmu Pangan. Malang:
UB Press
Kurniawan, B. R., Saputri, D. E., dan Shoiqin, M. I. 2019. Analisis Pemahaman Konsep
Mahasiswa Pada Topik Vektor. Efektor. 6(2):107-114.

Irawati, D. R. 2014. “Analisis Penguasaan Konsep Fisia Pada Pokok Bahasan Besaran Dan Satuan
Kelas X SMA Negeri 1 Sale Rembang”. Skripsi. FMIPA. Fisika. Universitas Negeri
Semarang. Semarang.

Pasinggi, T. W. N. 2016.”Studi Kasus Kelengkapan Dan Penggunaan Alat Laboratorium Fisika


SMA Dalam Bidang Mekanika Di Kecamatan Rantepao Dan Kecamatan Sesean, Toraja
Utara, Sulawesi Selatan”. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Pendidikan
Fisika. Univertitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
LAMPIRAN DHP
ACC
Revisi
Data ke:
   
1) /R/ = /F1/2/F2/22./F1/./F2/.cos

   
= (0,75)2+(0,77)2+2.0,75.0,77.cos(10+10)

  
= 0,560,591,16.cos20


= 1,49 N

   
2) /R/ =
/F1/2+/F2/2+2./F1/./F2/.cos

   
= (0,80)2+(0,82)2+2.0,80.0,82.cos(20+20)

  
= 064+0,67+1,31.cos40


= 1,51 N

   
3) /R/ = /F1/2+/F2/2+2./F1/./F2/.cos

   
= (0,85)2+(0,85)2+2.0,85.0,85.cos(30+30)

   
= 0,72+0,72+1,45.cos60

= 1,46

   
4) /R/ = /F1/2+/F2/2+2./F1/./F2/.cos

   
= (9,94)2+(0,95)2+2.0,94.0,95.cos

  
= 0,88+0,90+0,89.cos80


= 1,42
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai