Anda di halaman 1dari 7

Nama Muhammad Nur Rahman

NIM 195100900111002
Kelas M
Kelompok M-1

3 MORFOLOGI KOLONI MIKROORGANISME

PRE-LAB
1. Apa yang anda ketahui tentang morfologi koloni mikroorganisme?

Koloni mikroorganisme merupakan kumpulan mikroorganisme pada medium


kultur yang berasal dari hasil pertumbuhan atau keturunan dari suatu sel
mikroorganisme.Sedangkan morfologi koloni mikroorganisme merupakan suatu
cabang biologi yang mempelajari bentuk dari mikroorganisme.Ada dua jenis
morfologi koloni mikroorganisme yaitu morfologi makroskopik dan morfologi
mikroskopik.Pada morfologi makroskopik dilakukan untuk mengetahui bentuk
mikroorganisme, ukuran, margin,pigmentasi ketinggian, permukaan, konsistensi,
emulsibility dan bau dengan pengamatan pada plate agar. Sedangkan pada
morfologi mikroskopik dilakukan untuk mengetahui dinding sel, membran plasma,
sitoplasma, ribosom, DNA, flaggelum, pili, vakuola dan yang lainnya dengan
menggamati menggunakan mikroskop.
Morfologi secara umum memiliki arti bentuk, ukuran, struktur dan penataan
sel. Sedangkan koloni mikroorganisme adalah kumpulan individu-individu
mikrorganisme tertentu. Jadi morfologi koloni mikroorganisme adalah bentuk,
ukuran, struktur dan penataan sel dari sekumpulan mikroorganisme yang hidup
secara koloni pada suatu media tumbuh dan kondisi lingkungan yang sama. Dimana
beberapa sifat morfologi koloni mikroorganisme misalnya bentuk dan
pengelompokan sel, susunan didinding sel, struktur mikroorganisme serta sifat-sifat
lainnya. suatu koloni mikroorganisme baik berupa bakteri maupun jamur juga
memiliki jumlah koloni, warna koloni, ukuran koloni, bentuk koloni dan morfologi pada
tiap-tiap sumber koloni yang berbeda-beda. Morfologi koloni mikroorganisme
memiliki berbagai macam bentuk misalnya pada bakteri dimana bentuk morfologi
koloninya ada yang bulat, tak beraturan dengan permukaan cembung, cekung, atau
datar serta tepi koloni rata atau bergelombang, dsb. Pada medium agar miring
penampakan koloni bakteri ada yang serupa benang (filament), menyebar, serupa
akar dan sebagainya. Sedangkan bentuk morfologi koloni pada jamur adalah berupa
benang-benang putih yang sangat halus, berbentuk jala, atau bercak-bercak dengan
warna cerah (Purnomo, 2012).

2. Jelaskan tujuan dari pengamatan morfologi koloni mikroorganisme?


Pengamatan morfologi koloni mikroorganisme dilakukan untuk
mengidentifikasi mikroorganisme. Selain itu pengamatan koloni mikroorganisme
dilakukan untuk observasi di dunia kesehatan.
Tujuan pengamatan morfologi mikroorganisme adalah untuk mengidentifikasi bentuk
morfologi koloni mikroorganisme khususnya bakteri dan jamur, mengetahui
karakteristik koloni mikroorganisme tertentu serta pengenalan sifat fisiologis
mikroorganisme sehingga dapat menentukan atau mengenal nama spesies dari
mikroorganisme tersebut dan dapat membedakan morfologi koloni misalnya antara
bakteri dan jamur (Waluyo, 2009)
Nama Muhammad Nur Rahman
NIM 195100900111002
Kelas M
Kelompok M-1

3. Jelaskan parameter apa sajakah yang digunakan untuk pengamatan morfologi koloni
mikroorganisme (minimal 5) ?

Pada pengamatan morfologi koloni mikroorganisme, ada beberapa parameter


yang digunakan.Shape atau bentuk merupakan parameter yang digunakan dalam
pengamatan morfologi mikroorganisme.Secara garis besar ada tiga bentuk dari
mikroorganisme yaitu bacillus (batang), coccus (bulat), dan spirillum (spiral).Selain
itu ada beberapa parameter lain yang digunakan untuk pengamatan morfologi koloni
yaitu edge (tepi atau pinggir), elevation (ketinggian), size (ukuran), surfance
(permukaan), consistency (kekentalan atau kepadatan), odor (bau),
opacity(transparasi),dan Chromogenesis(pigmentasi).
Parameter yang digunakan untuk pengamatan morfologi koloni
mikroorganisme adalah sebagai berikut :
1. Bentuk koloni, dimana pada setiap populasi mikroorganisme akan membentuk
suatu bentuk yang berbeda-beda antara populasi mikroorganisme satu dengan
yang lain. Dalam suatu koloni mikroorganisme dapat memiliki morfologi dengan
bentuk bulat sempurna, bulat lonjong (oval), atau tidak beraturan (Purnomo,
2012).
2. Ukuran koloni, suatu koloni mikroorganisme dapat diukur diameter koloninya
dengan menggunakan jangka sorong atau penggaris. Selanjutnya koloni
mikroorganisme tersebut dapat dihitung berapa jumlahnya dengan perhitungan
sebagai berikut, jika terdapat satu koloni maka dihitung satu koloni, jika terdapat
dua koloni yang bertumpukan maka dihitung satu koloni, beberapa koloni yang
berhubungan dihitung satu koloni, dua koloni yang berhimpitan dan masih dapat
dibedakan dihitung dua koloni, yang diameternya melebihi setengah luas cawan
tidak dihitung (Purnomo, 2012).
3. Kromogenesis (pigmentasi), hasil metabolit sekunder dari bakteri yang
diekskresikan ke medium, warnanya beragam: putih, coklat, merah, ungu, dll
(Purnomo, 2012).
4. Elevasi koloni, dilihat dari tampak samping ketinggian (elevasi) koloni (Purnomo,
2012).
5. Tepi koloni, dilihat bagian tepi koloni apakah halus, bergerigi, bergelombang,
berfilamen, atau tidak beraturan (Purnomo, 2012).
6. Permukaan koloni, halus, kasar, bergelombang, glistening rough, dull (opposite of
glistening), rugose (whinkled) (Purnomo, 2012).
7. Konsistensi, butyrous (buttery), viscid (lengket dan susah untuk dilepaskan),
brittle/friable (kering dan remah), mucoid (berlendir) (Purnomo, 2012).
8. Emulsifiabilitas koloni, tingkat mudah sukarya membentuk emulsi. Apakah koloni
mudah menjadi suspense granular atau tidak dapat tidak dapat membentuk
emulsi (Purnomo, 2012).

Tanggal Nilai Paraf Asisten


Nama Muhammad Nur Rahman
NIM 195100900111002
Kelas M
Kelompok M-1

TINJAUAN PUSTAKA
1. Colony Counter (gambar, prinsip, fungsi, tahapan memakai/SOP)

a. Gambar Colony Counter

(Ritter, 2010).

b. Prinsip atau Mekanisme Kerja Colony Counter


Colony counter yang merupakan alat yang dilengkapi dengan kuadran perhitungan,
lampu dan kaca pembesar untuk mempermudah perhitungan mikroba memiliki prinsip
untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam
cawan karena adanya kaca pembesar, alat ini dapat menghitung mikroba secara
otomatis dengan bantuan pulpen atau tombol hitung (Hafsah, 2009).

c. Fungsi Colony Counter


Alat colony counter memiliki fungsi mempermudah perhitungan koloni pada bakteri
yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawan karena adanya kaca pembesar, lalu
untuk menghitung jumlah biakan mikroba yang ada di dalam cawan petri per satuan
koloni serta berbagai media, kemudian pada automatic colony counter
memungkinkan pemisahan otomatis koloni bakteri yang berkerumunan,
menghilangkan kotoran dan gelembung udara, serta mampu menghitung koloni yang
berbeda ukuran (Hafsah, 2009).

d. Tahapan atau SOP Penggunaan Colony Counter


Disiapkan media yang akan dihitung, misalnya bakteri dalam cawan petri.
Disambungkan alat colony counter terhadap aliran listrik. Setelah itu ditekan tombol
ON untuk menyalakan colony counter, lalu diletakkan media di atas skala/kuadran.
Selanjutnya perhitungan dilihat dari lup sebagai media pandang, lalu cara perhitungan
dilakukan dengan menekan tombol hitung, secara otomatis tidak perlu mengingat
berapa jumlah colony media. Setelah selesai menghitung ditekan tombol reset untuk
meriset kembali colony counter ke nol. Setelah selesai menghitung ditekan tombol off
untuk mematikan (Arsyad, 2012).
Nama Muhammad Nur Rahman
NIM 195100900111002
Kelas M
Kelompok M-1

2. Gambar Mikroorganisme (E. Coli, A. Niger, S. Cherevisiae)

a. Bakteri E.coli

(Lestari dan Hartati, 2017).

b. Kapang A.niger

(Machida and Gomi, 2010)

c. Khamir S.cerevisiae

(Machida and Gomi, 2010)


Nama Muhammad Nur Rahman
NIM 195100900111002
Kelas M
Kelompok M-1

DIAGRAM ALIR

1. Aseptis Diri

Alkohol 70%

Disemprotkan ke permukaan tangan

Digosokkan merata di kedua telapak tangan dan punggung tangan

Dipakai lateks dan masker

Disemprotkan ke permukaan tangan (memakai lateks)

Digosokkan merata di kedua telapak dan punggung tangan (memakai lateks)

Hasil

2. Pengamatan Koloni Mikroorganisme

Sampel Koloni

Diamati morfologi koloni

Ditentukan cirinya

(ukuran, warna, diameter, tempat tumbuh koloni, bentuk)

Hasil
Nama Muhammad Nur Rahman
NIM 195100900111002
Kelas M
Kelompok M-1

3. Penggunaan Colony Counter

Colony Counter

Dihubungkan dengan stopkontak

Ditekan tombil ‘ON’

Direset jumlah perhitungan hingga menunjuk angka ‘0’

Diletakkan cawan petri yang berisi koloni bakteri yang akan dihitung diatas meja yang
dilengkapi dengan skala

Ditandai koloni dengan mengarahkan pulpen ke meja skala

Dihitung bakteri yang terpisah

Dilihat dengan bantuan kaca pembesar

Dimatikan dengan menekan tombol ‘OFF’

Hasil
Nama Muhammad Nur Rahman
NIM 195100900111002
Kelas M
Kelompok M-1

Arsyad, Muhammad. 2012. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Farmasi. Banjarmasin.

Akademi Farmasi ISFI

Hafsah. 2009. Mikrobiologi Umum. Makassar. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Lestari dan Hartati. 2017. Mikrobiologi Berbasis Inkuiry. Malang. Gunung Samudera

Machida and Gomi. 2010. Aspergillus Molecular Biology and Genomics. Norfolk. Caister

Academic Press

Purnomo, Bambang. 2012. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Bengkulu. lab IHPT

Universitas Bengkulu

Waluyo. 2009. Mikrobiologi Umum. Malang. UMM Press

Anda mungkin juga menyukai