Anda di halaman 1dari 4

Nama Natasha Chairunisa

NIM 195100907111016
Kelas Y
Kelompok Y-2

3 MORFOLOGI KOLONI MIKROORGANISME

PRE-LAB
1. Apa yang anda ketahui tentang morfologi koloni mikroorganisme?
Morfologi koloni adalah suatu metode yang digunakan untuk mengetahui
bentuk bentuk organisme, sedangkan mikroorganisme adalah unit terkecil makhluk
hidup atau dapat dikatakan seperti bakteri, virus, dan jamur. Jadi morfologi koloni
mikroorganisme merupakan suatu metode atau cara yang dilakukan guna
mengetahui jumlah suatu mikroorganisme. Ada dua jenis morfologi koloni
mikroorganisme yaitu morfologi makroskopik dan morfologi mikroskopik.Pada
morfologi makroskopik dilakukan untuk mengetahui bentuk mikroorganisme,
ukuran, margin,pigmentasi ketinggian, permukaan, konsistensi, emulsibility dan
bau dengan pengamatan pada plate agar. Sedangkan pada morfologi mikroskopik
dilakukan untuk mengetahui dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom,
DNA,  flaggelum, pili, vakuola dan yang lainnya dengan menggamati menggunakan
mikroskop. (Elrod, 2012).

2. Jelaskan tujuan dari pengamatan morfologi koloni mikroorganisme?


Tujuan dari pengamatan morfologi koloni mikroorganisme adalah untuk
mengidentifikasi mikroorganisme. Mikroorganisme tersebut melalui ciri-ciri fisik
yang dimiliki tiap-tiap indi'idu mikroorganisme tersebut. Setelah dapat
mengidentifikasi mikroorganisme, ilmunya dapat dilakukan observasi di dunia
kesehatan. Selain itu, pengamatan morfologi koloni mikroorganisme bermanfaat
untuk mengetahui dan membedakan jenis jenis bakteri, jamur, khamir, maupun
kapang (Kara, 2011).

3. Jelaskan parameter apa sajakah yang digunakan untuk pengamatan morfologi koloni
mikroorganisme (minimal 5) ?

Parameter yang digunakan untuk pengamatan morfologi koloni mikroorganisme


adalah Ukuran koloni, diukur diameter koloni menggunakan jangka
sorong. Bentuk koloni, diamati apakah berbentuk bulat sempurna, bulat lonjong
(oval) atau tidak beraturan. Permukaan koloni, halus, kasar, bergelombang,
glistering rough, dull, rugose . Tepi koloni, dilihat bagian tepi koloni, apakah halus,
bergerigi, bergelombang, berfilamen, atau tidak
beraturan.Kromogenesis (pigmentasi), hasil metabolisme sekunder dari bakteri
yang di ekskresikan ke medium, warnanya beragam : Putih, coklat, ungu, merah,
dll. Elevasi koloni, dilihat dari tampak samping ketinggian
koloni. Konsistensi Emusifabilitas koloni, tingkat mudah susahnya membentuk
emulsi. Bau, apakah koloni berbau atau tidak (Sunaryo, 2015).
Nama Natasha Chairunisa
NIM 195100907111016
Kelas Y
Kelompok Y-2

Tangga Nilai Paraf


l Asisten
Nama Natasha Chairunisa
NIM 195100907111016
Kelas Y
Kelompok Y-2

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Colony Counter

(Brugger, 2012).
2.1.1. Prinsip colony counter
Mempermudah perhitungan jumlah koloni dengan perbesaran menggunakan
dengan menandai beberapa koloni yang terdapat pada cawan petri menggunakan
bulpoint yang terdapat pada coloni counter dan juga menggunakan tombol check
(Brugger, 2012).
2.1.2. Fungsi Colony Counter
Colony counter merupakan alat yang digunakan untuk mempermudah
perhitungan jumlah koloni dari mikroorganisme yang tumbuh setelah diinkubasi di
dalam zawan karena adanya kaca pembesar (Brugger, 2012).
2.1.3. Tahapan atau SOP Penggunaan Colony Counter
Dipersiapkan terlebih dahulu cawan petri berisi media yang sudah ditumbuhi oleh
mikroorganisme yang akan dihitung jumlah koloninya. Setelah itu hubungkan stop
kontak dengan sumber tenaga dan nyalakan colony counter. Letakkann cawan
petri yang sudah berisi koloni bakteri di tempat cawan dengan skala. Kemudian
hitung jumlah koloni dengan menggunakan spidol colony counter. Kemudian catat
hasil perhitungannya (Brugger, 2012).
2.2. Mikroorganisme
2.2.1 Bakteri E. coli

(Hajam, 2015).

2.2.2 A. Niger
Nama Natasha Chairunisa
NIM 195100907111016
Kelas Y
Kelompok Y-2

(Simanjuntak, 2015)

2.2.3 S. cherevisiae

(Febriyanti. 2016)

Anda mungkin juga menyukai